Jakarta – Internet of Things dan teknologi M2M disebut-sebut sebagai dua hal yang akan memiliki pengaruh paling signifikan pada perkembangan jaringan mobile. Demikian diungkankan sebuah survei yang dilakukan oleh Telecoms.com Intelligence belum lama ini.
Menurut laporan, sekitar 41,1% dari audiens yang berjumlah 400 orang menyebut teknologi komunikasi berbasis mesin sebagai masalah keamanan utama dalam membangun jaringan di masa depan. Kemungkinan ini telah secara khusus diidentifikasi karena volume koneksi IoT yang sedikit. Sebelumnya, laporan yang juga difokuskan pada IoT mengidentifikasi bahwa tantangan keamanan menjadi isu terbesar dalam pembangunan infrastrukutr IoT di masa depan.
Sementara itu, IoT juga disebut-sebut sebagai fitur lain yang diinginkan oleh responden ketika jaringan 5G sudah mulai diadaptasi nantinya. Sebanyak 23,7% responden mengatakan IoT adalah jaringan yang paling penting atau fitur teknologi yang diperlukan ketika mengembangkan 5G. Di atas IoT, efisiensi spektrum mendapatkan presentasi sebanyak 28,5% dari pilihan responden. Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa meskipun ada janji untuk menghadirkan teknologi baru dan fungsionalitas, namun itu tidak lebih penting dari jaminan ketersediaan spektrum meskipun sumber daya terbatas.
Selain itu, 34,4% juga percaya munculnya IoT dan peningkatan komunikasi M2M adalah pendorong utama untuk jaminan jaringan masa depan, yang hadir sebagai terobosan baru untuk perkembangan industri mobile.
Temuan lain mengungkapkan tingkat keragu-raguan seputar teknologi high-definition calling, dimana sebanyak 34,1% responden tidak yakin kapan mereka akan meluncurkan VoLTE, dan dengan 56,9% lokasi tetap konsisten dengan warisan jaringan 2G dan 3G adalah tantangan terbesar yang mereka hadapi dalam menggelar VoLTE. [AK/IF]