Telko.id, Jakarta – Huawei akhirnya memecat 600 karyawan dari total 850 peneliti yang bekerja di divisi riset Futurewei di Amerika Serikat (AS). Pemecatan karyawan Huawei itu sebagai buntut aturan embargo Huawei yang dilakukan AS.
Sekadar informasi, divisi riset Huawei di AS ada di empat negara bagian, meliputi California, Illinois, Texas, dan Washington. Tahun lalu, total biaya operasi divisi tersebut mencapai USD 510 juta atau sekira Rp 7,1 triliun.
“Sulit untuk membuat keputusan ini. Karyawan yang dirumahkan akan menerima pesangon. Ke depan, Futurewei tetap terus beroperasi merujuk kepada peraturan pemerintah AS,” demikian kata perwakilan Huawei.
Sebelumnya, ada rumor bahwa Huawei berencana memangkas ratusan karyawan yang bekerja di AS. Semua tak lepas dari embargo yang diterapkan oleh Presiden Donald Trump terhadap perusahaan asal China itu.
Seperti diketahui, pemerintah AS telah memasukkan Huawei ke daftar hitam. Dengan kebijakan tersebut, Huawei jadi sulit bekerja sama dengan perusahaan AS. Kebijakan itu pun sangat menyengsarakan Huawei.
Huawei akan memecat para pegawai di divisi pengembangan bernama Futurewei. Futurewei diketahui mempunyai 850 pegawai di divisi riset dan pengembangan di Texas, California, serta Washington.
Total ada 1.500 pegawai Huawei di AS. Futurewei berfokus kepada penjualan alat telekomunikasi untuk operator nirkabel di pedesaan dan berpenduduk rendah di AS, semisal Oregon bagian timur dan Wyoming. (SN/FHP)
Sumber: CNET