Telko.id – Huawei Tech Investment (Huawei Indonesia), penyedia solusi informasi global dan komunikasi teknologi (TIK) terkemuka, memperkenalkan Strategi Ultra Broadband 2020 (UBB 2020) bagi industri, bisnis, dan pengembang jaringan pada acara konferensi Annual Broadband TV Connect Asia ke-12 di Jakarta. Strategi ini bertujuan untuk mendukung para operator telekomunikasi agar mendapatkan peluang bisnis yang lebih besar dan mampu mengatasi tantangan selama lima tahun ke depan.
Melihat tren perkembangan industri ultra broadband di dunia dan strategi operasional bisnis operator telekomunikasi, strategi UB 2020 mampu mendukung kematangan industri TIK di Indonesia, seiring dengan pemerintah yang mulai fokus pada pengembangan jaringan pita lebar di kota maupun daerah pinggiran kota, serta meningkatkan pengalaman pengguna seperti 4K video streaming.
“Huawei percaya akan pentingnya pembangunan pita lebar baru ( New Broadband ) yang dapat membantu operator telekomunikasi untuk terus tumbuh sesuai dengan peningkatan permintaan, menyediakan solusi pita lebar berkapasitas giga-bit di mana saja, mendukung inovasi model bisnis baru, dan menciptakan layanan cepat (Agile Service). Solusi New Broadband mampu memberikan pengalaman yang dapat menginspirasi pengguna melalui video beresolusi tinggi, kebebasan pelanggan untuk menggunakan dan mengubah layanan sesuai dengan kebutuhan, dan menghubungkan pengguna dengan komunitas kami,” ujar Nigel Bruin, Principal Consultant Huawei.
Lim Chee Siong, Chief Marketing Officer (CMO) Huawei Pasifik Selatan, mengatakan “Pengembangan industri UBB mampu memberikan peluang besar untuk para operator karena saat ini pelanggan mengharapkan layanan internet yang real-time, on-demand, all-online, do-it-yourself, dan social (ROADS). Hal ini juga didukung dengan adanya kegiatan operasional industri berbasis internet dan kompetisi dari penyedia OTT (Over the Top) yang memaksa para operator untuk mempercepat transformasi TIK. Sebagai penyedia solusi TIK, Huawei memiliki tanggung jawab utama untuk mendorong perkembangan industri UBB secara berkelanjutan, tertib dan sehat, melayani operator telekomunikasi di Indonesia secara efektif, serta menyediakan bisnis end-to-end dan solusi jaringan yang optimal untuk mendukung operator dalam mencapai kesuksesan.”
Sejalan dengan Rencana Pita Lebar Nasional Indonesia, saat ini Indonesia mengalami transformasi TIK dan bersiap untuk menuju era ekonomi digital. Dalam rangka mempercepat pembangunan infrastruktur pita lebar, semua operator telekomunikasi, perusahaan, dan pemerintah harus bekerja sama dalam membangun jalur bebas hambatan untuk informasi, menciptakan gaya hidup yang lebih baik untuk masyarakat Indonesia, dan memajukan dunia bisnis.
“Untuk mewujudkan visi kami dalam mencapai ekonomi digital di Asia Tenggara, kami melihat kebutuhan untuk membentuk Indonesia Fiber-To-The-Home Alliance (IFA). IFA akan memiliki peranan penting dalam ekosistem dengan merumuskan agenda FTTH ke arah ekonomi digital. Kami juga mengajak para pelaku industri untuk bergabung dan bersama-sama meningkatkan pelayanan TIK melalui FTTH,” ujar Arief Mustain, Executive General Manager, Telekomunikasi Indonesia, Divisi Pelayanan Digital. TELKOM Indonesia merupakan anggota utama Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL). (Icha)