Latest Phone

Welcome to BESPOKE AI, Cara Samsung Pamer Teknologi AI Home

Telko.id - Welcome to BESPOKE AI merupakan cara Samsung...

Tecno Perkenalkan Robot Anjing Lucu di MWC Barcelona

Telko.id – Tecno kembali ikut meramaikan MWC Barcelona 2024...

Oppo Pad Air2

Pemerintah Siapkan Hot Backup Satellite, Pendamping Satelit SATRIA-1

Telko.id – Pemerintah mempersiapkan Hot Backup Satellite sebagai pendamping Satelit SATRIA-1. Satelit ini dipersiapkan sebagai mitigasi risiko Satelit SATRIA-1 yang memiliki kompleksitas dan potensi gangguan operasional tinggi. Sehingga menjamin masyarakat Indonesia bisa tetap mendapatkan akses layanan Internet.

Usai diumumkan pemenang tender proyek Hot Backup Satellite (HBS) pada Jumat (11/3), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) langsung tancap gas menjalankan proyek cadangan satelit Satria-1 ini.


Melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) melakukan penandatangan kontrak proyek HBS dan Jasa Pengoperasian dengan konsorsium Kemitraan Nusantara Jaya.

Sebagai informasi, Kemitraan Nusantara Jaya ini terdiri dari PT Satelit Nusantara Lima, PT DSST Mas Gemilang, PT Pasifik Satelit Nusantara, dan PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera.

“Proyek Penyediaan HBS ini, nantinya akan memiliki kapasitas 80 Gbps yang menggunakan teknologi HTS dengan frekuensi Ka-Band,” ujar Anang Latif, Direktur Utama BAKTI Kominfo menjelaskan di Jakarta, Selasa (15/3/2022).

Pada kesempatan yang sama, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengungkapkan bahwa Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah untuk menyediakan akses layanan internet.

“Tidak semua dihubungkan dengan fiber optik. Kita harus melakukan kombinasi, microwave link, juga harus kapasitas satelit,” ujar Johnny .

Menkominfo mengatakan satelit HBS tersebut akan membantu memenuhi kapasitas satelit yang dibutuhkan Indonesia sebesar 1 Tbps.

Sejauh ini, kebutuhan tersebut akan dipenuhi satelit Satria-1 dan satelit HBS yang akan diluncurkan tahun depan. Lalu, satelit Satria-2a dan satelit Satria-2b yang dilirik investor dari Prancis dan Inggris.

Jika semua nya berjalan lancar maka total kapasitas yang Indonesia miliki menjadi yang terbedar di Asia untuk kebutuhan Indonesia sendiri. Yakni dari SATRIA-1 sebesar 150 Gbps, SATRIA-2a VHTS 150 Gbps, SATRIA-2b 2 kali 150 Gbps dan dari 80 – 150 Gbps dari HBS.   Dengan kapasitas ini maka masyarakat di 150 ribu titik layanan dedicated internet bisa ditingkatkan. Dari hanya 1 mbps bisa menjadi 4-5 mb/s untuk setiap titik layanan.

“Itu sebabnya, kita harus ambil langkah cepat agar transformasi digital berjalan dengan baik,” ucap Johnny.

Pengadaan infrastruktur (capital expenditure/capex) penyediaan satelit HBS ini membutuhkan biaya investasi sebesar Rp 5.208.984.690.000, termasuk PPN.

Sedangkan, biaya jasa pengoperasian dan pemeliharaan infrastruktur HBS senilai Rp 475.204.320.000, termasuk PPN per tahun selama masa operasi 15 tahun.

Proyek satelit HBS ini akan dirakit oleh Boeing dan diluncurkan menggunakan roket kepunyaan SpaceX, perusahaan yang dinakhodai oleh Elon Musk. Ditargetkan satelit HBS tersebut dapat diluncurkan pada Maret 2022. (Icha)

Latest

XL Axiata Manfaatkan Starlink Jangkau BTS di Pedalaman

Telko.id – XL Axiata siap mengajak perusahaan milik miliarder...

XL Axiata ‘Tagih” Insentif Implementasi Jaringan 5G di Indonesia

Telko.id - XL Axiata berharap rencana pemerintah memberikan insentif kepada operator...

Layanan Purnajual realme Kini Tersedia Melalui WhatsApp

Telko.id - realme resmi meluncurkan layanan WhatsApp realme Support,...

Nokia Tuntaskan Modernisasi Jaringan 5G XL Axiata di Indonesia

Telko.id - Nokia mengumumkan bahwa telah berhasil menyelesaikan proyek...

Rekomendasi

Ini Tiga Kunci Transformasi Digital di Indonesia

Telko.id - Transformasi digital menjadi sangat penting saat ini agar bisnis dibidang apapun tidak terlibas oleh jaman yang sudah masuk ke era teknologi digital....

Mudik Bersama Aspire Lite Special Edition 25th Acer Indonesia, Nyaman dan Asyik

Telko.id – Mudik untuk bersilaturahmi, biasa nya dilakukan satu tahun sekali, pas hari Raya Idul Fitri. Nah, kali ini Telko.id berkesempatan mudik berbekal Acer...

IMD Smart City Index 2024: Indonesia Perlu Perbaikan soal Kemacetan dan Korupsi

Telko.id – Berdasarkan hasil survei Institute Management and Development (IMD) terkait Smart City Indeks (SCI) 2024 menyebutkan bahwa Indonesia perlu perbaikan soal kemacetan dan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini