spot_img
Latest Phone

Apple Siapkan iPhone Lipat Pertama, Rilis 2026

Telko.id - Apple dikabarkan sedang mempersiapkan peluncuran iPhone lipat...

Apple Rilis iOS 26 Beta 2 dengan Perbaikan Liquid Glass

Telko.id - Apple baru saja merilis iOS 26 beta...

ASUS ROG Luncurkan Jajaran Perangkat Gaming RTX 50 Series di Indonesia

Telko.id - ASUS Republic of Gamers (ROG) resmi memperkenalkan...

Garmin Luncurkan Forerunner 570 & 970, Revolusi Smartwatch untuk Pelari

Telko.id - Garmin Indonesia resmi meluncurkan dua smartwatch GPS...

iPadOS 26 Resmi Dirilis: Multitasking Lebih Canggih dan Desain Baru

Telko.id - Para pengguna iPad merasakan perangkat nya masih...

ARTIKEL TERKAIT

Hati-Hati Banyak Aplikasi VPN Berbahaya di Android

Telko.id, Jakarta – Buntut dari demo 22 Mei, pemerintah Indonesia batasi akses media sosial, seperti WhatsApp, Facebook, dan lainnya. Pembatasan oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) langsung direspon cepat oleh masyarakat dengan mengunduh aplikasi VPN atau Virtual Private Network.

Masyarakat mulai mencari dan menggunakan aplikasi VPN supaya tetap bisa menggunakan WhatsApp, Facebook, hingga Instagram, seperti sedia kala.

Akan tetapi, masyarakat juga perlu waspada terhadap aplikasi tersebut. Sebab, 1 dari 5 aplikasi VPN gratis di Android adalah aplikasi berbahaya yang menjadi celah masuknya malware ke perangkat.

Hal ini ditemukan dari hasil penelitian Metrics Labs pada awal tahun ini. Menurut Head of Research Metrics Labs, Simon Migliano, aplikasi berbahaya tersebut sudah diinstal lebih dari 260 juta kali, jika merujuk laporan dari Google Play Store.

Dilansir Telko.id dari Techradar, Kamis (23/05/2019), Metrics Labs lantas mempublikasikan laporan penelitiannya soal aplikasi gratisan ini. Sehingga, para pengguna Android bisa mengerti risiko yang mereka ambil dengan menggunakan aplikasi VPN gratis.

{Baca juga: Demo 22 Mei, Pemerintah Batasi Akses WhatsApp dkk}

Dalam laporannya, Metrics Labs mengatakan bahwa mereka menemukan ada 27 dari 150 aplikasi VPN yang bisa menjadi potensi malware setelah diuji di aplikasi VirusTotal.

Resiko lain yang ditemukan adalah kebocoran Domain Name Server (DNS) pada 25% dari 150 aplikasi yang diuji. Kebocoran terjadi ketika aplikasi VPN gagal mengalihkan permintaan DNS ke jalur terenskripsi VPN-nya.

Selain itu, sejumlah aplikasi VPN gratis juga meminta izin akses yang sangat intrusif ke pengguna. Jika dikalkulasi, maka ada 25% aplikasi yang meminta akses ke lokasi pengguna, 38% meminta akses ke informasi status perangkat, dan 57% menyelipkan kode untuk mencari lokasi terakhir pengguna.

{Baca juga: Kominfo Himbau Masyarakat Tak Sebar Hoaks Aksi 22 Mei}

Jadi, VPN memang bisa membantu kita untuk tetap berkomunikasi dengan lancar selama pembatasan berlaku. Namun kita harus pandai-pandai memilih layanan tersebut agar privasi dan keamanan digital Anda tetap terjaga. (NM/FHP)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU