Telko.id, Jakarta – Fitur WhatsApp Call tidak sepenuhnya aman. Hal ini dikonfirmasi WhatsApp dan pengembang perangkat lunak pembuat spyware asal Israel, NSO Group Technologies, yang mengatakan bahwa fitur tersebut memungkinkan masuknya alat spyware bernama Pegasus ke perangkat Android dan IOS.
Dilansir Telko.id dari Engadget pada Selasa (14/05/2019), Pegasus dapat menginfeksi perangkat bahkan jika pengguna tidak menjawab. Pegasus dapat menggunakan kamera, mik suara dan mengambil data terkait, informasi lokasi dan pesan pengguna.
Ada kecurigaan bahwa pelaku berasal dari negara di Timur Tengah yang berusaha untuk menekan kritik yang dilakukan terhadap negara tersebut. Ini tampak setelah adanya upaya untuk menyadap telepon pengacara Inggris yang sedang membantu seorang pemberontak asal Arab Saudi di Kanada pada 12 Mei.
{Baca juga: Tak Cuma Android, iOS Juga Jadi Sasaran Spyware Exodus}
Pihak NSO dituntut bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan oleh para pelanggannya. Sebelumnya, perusahaan ini juga mengirimkan perangkat lunaknya ke agen intelijen Timur Tengah, dan aktivis pendukung pemerintah setempat.
Tetapi NSO membantah jika mereka terlibat dalam penyadapan tersebut, dan akan menyelidiki kasus penyadapan ini. “Dalam situasi apapun NSO tidak akan terlibat dalam operasi atau mengidentifikasi target teknologinya,” kata pihak NSO.
WhatsApp telah memberi tahu kasus ini kepada kelompok hak asasi manusia dan Departemen Kehakiman AS. Sebelumnya aplikasi perpesanan ini mengklaim telah melakukan perbaikan di sisi server pada 10 Mei 2019, dan merilis versi aplikasi yang ditambal pada 13 Mei.
Teknologi Spyware memang cukup kontroversial. Tahun lalu Edward Snowden menduga Arab Saudi menggunakan spyware atau malware mata-mata buatan perusahaan Israel, NSO Group untuk melacak kegiatan jurnalis Jamal Khashoggi lewat ponsel.
{Baca juga: Saudi Gunakan Spyware untuk Lacak Khashoggi via Ponsel?}
Menurut laporan Bloomberg, dikutip Telko.id pada Kamis (8/11/2018), spyware bernama Pegasus tersebut dipakai untuk menguntit wartawan The Washington Post asal Arab Saudi yang dibunuh di konsulat negaranya di Istanbul, Turki. [NM/IF]