Telko.id, Jakarta – Google dituduh telah melakukan diskriminasi terhadap wanita hamil. Hal tersebut diketahui melalui memo yang ditulis oleh karyawan raksasa pencarian itu dengan judul “Saya Tidak Kembali ke Google Setelah Cuti Bersalin. Inilah Alasannya”.
Memo tersebut dilaporkan telah dilihat oleh lebih dari 10.000 karyawan Google. Seperti dilansir New York Post, para karyawan telah memposting meme untuk mendukung si penulis di papan memo internal perusahaan.
Penulis memo itu mengaku mendapatkan diskriminasi saat dirinya sedang hamil. Motherboard telah menerbitkan teks memo dengan nama penulis dan detail identifikasi meski kemudian dihapus, dan keaslian memo tersebut pun sudah diverifikasi.
{Baca juga: Kudeta Apple, Induk Google jadi Perusahaan Terkaya di Dunia}
“Kami melarang segala bentuk diskriminasi. Kebijakan kami sangat jelas. Kami bahkan sudah menyediakan kanal untuk melaporkan segala praktik tidak adil,” kata seorang juru bicara Google, dikutip Telko.id, Rabu (07/08/2019).
Maret tahun lalu, mantan karyawan Google mengajukan tuntutan karena menganggap perusahaan telah melakukan diskriminasi dalam proses prekrutan karyawan. Google dituding hanya mencari pelamar wanita, berkulit hitam.
{Baca juga: Pekerja Wanita Lebih Berpotensi Tergusur Robot}
Arne Wilberg, yang bekerja sembilan tahun di Google, mengajukan tuntutan pada Januari 2018. Laporan kasus baru dilakukan pada Jumat (2/3/2018). Wilberg menuding Google merekrut pegawai nonpria kulit putih dan Asia.
Ia juga mengklaim bahwa Google melakukan pembalasan terhadapnya karena menentang kebijakan tersebut. Ia akhirnya dipecat pada November 2017. Tuntutan Wilberg kepada Google disertai sejumlah email dan dokumen lain. (SN/FHP)
Sumber: New York Post