spot_img
Latest Phone

Huawei Watch D2, Bisa Pantau Tekanan Darah 24 Jam

Telko.id - Huawei resmi menghadirkan Huawei Watch D2 di...

Yuk Bikin Galaxy Z Flip6 Jadi Stand Out dengan Flipsuit Case

Telko.id - Huawei resmi memperkenalkan Huawei MatePad Pro 12.2-inch,...

Oppo Pad Air2

Oppo Reno11 Pro (China)

Tecno Spark 20

ARTIKEL TERKAIT

Fortinet : Mobil Tanpa Pengemudi dan Bahaya yang Mengintai

Telko.id – Mobil merupakan salah satu alat transportasi favorit bagi sebagian besar masyarakat dunia. Dengan perkembangan teknologi di industri otomotif, kedepannya diperkirakan akan tersedia mobil tanpa pengemudi yang harusnya menunjang aktivitas sehari-hari masyarakat.

Berdasarkan keterangan pers yang diterima tim Telko.id mengungkapkan, Negara-negara seperti Inggris, Perancis, dan Swiss telah menguji bentuk mobil otonom di jalanan umum. Menurut Gartner, kendaraan tanpa pengemudi akan mewakili sekitar 25 persen dari populasi pengguna kendaraan berpenumpang di pasar yang matang pada tahun 2030.

Tapi seperti biasa, hadirnya inovasi teknologi juga berbanding lurus dengan kejahatan siber yang kerap mengintai.

Mungkin untuk sebagian orang, jalan raya penuh dengan mobil tanpa pengemudi merupakan visi cemerlang untuk masa depan, namun dari sudut pandang peretas, mereka mewakili kesempatan lain untuk menghadirkan malapetaka. Mengingat kenaikan serangan siber yang semakin canggih dan pembobolan data selama beberapa tahun terakhir, memastikan keselamatan pengemudi dari ancaman siber telah menjadi fokus utama pembangunan dan tantangan dalam industri otomotif dan keamanan.

Seperti diketahui, mobil tanpa pengemudi adalah moda transportasi yang sangat canggih, bahkan mungkin tanpa adanya alat kemudi. Mereka memiliki komponen yang jauh lebih kompleks dibanding mobil tradisional, dan bergantung pada sensor, radar, peta GPS, serta berbagai kecerdasan buatan untuk mengaktifkanpengemudi otomatis.

Sistem panduan dan keselamatan yang baru ini harus diintegrasikan ke dalam sistem elektronik onboard yang sudah ada dalam kendaraan modern, melakukan koneksi nirkabel ke produsen, dan mungkin bahkan menawarkan jasa pihak ketiga melalui Internet.

Disitulah masalah dimulai,  dengan peretasan dari jarak jauh yang dapat mengakses kendaraan dan mengorbankan salah satu sistem onboard, sehingga berbagai risiko, dari mulai risiko privasi, pencurian data komersial dan risiko fisik bagi awak dan properti.

Fortinet mencoba memprediksi beberapa serangan yang mungkin akan menargetkan mobil-mobil yang memiliki koneksi tinggi dan otonom, seperti :

Keistimewaan eskalasi dan sistem yang saling bergantung satu dengan yang lainnya 

Tidak semua sistem dan jaringan dalam mobil akan dibuat sama. Penyerang akan mencari kerentanan dalam layanan yang kurang memiliki pertahanan, seperti sistem hiburan, dan mencoba untuk “lompat” lintas jejaring intra-mobil untuk sistem yang lebih sensitif melalui sistem komunikasi terpadu dari mobil. Misalnya, jumlah komunikasi yang terbatas biasanya diperbolehkan antara sistem manajemen mesin dan sistem hiburan untuk menampilkan isyarat (“Kesalahan Mesin” atau “Cruise Control Aktif”) yang berpotensi untuk dimanfaatkan oleh peretas.

Stabilitas dan prediktabilitas sistem

Sistem lama mobil yang konvensional sudah serba lengkap, dan biasanya datang dari produsen tunggal. Sebagai mobil otonom yang baru dikembangkan, mereka akan sangat perlu menyertakan perangkat lunak yang disediakan oleh berbagai vendor termasuk software dengan sumber terbuka. Teknologi Informasi (IT), berbeda dari sistem kontrol industri seperti sistem mobil lama, dan tidak mengenal prediktabilitas. Sistem TI, pada kenyataannya, cenderung gagal dengan berbagai cara yang tak terduga. Hal ini mungkin ditoleransi jika hanya soal situs web yang tidak aktif sampai server dinyalakan kembali.

Hal ini kurang dapat diterima dalam sistem panduan yang mengalami penurunan bahkan ketika sebuah sistem Wi-Fi di mobil mengalami crash atau hang.

Ransomware

ransomware tentu meningkat pada PC dan ponsel. Tapi mobil tanpa pengemudi menunjukkan target yang hampir ideal. Pperetas menggunakandisplay dalam mobil untuk menginformasikan kepada pengemudi yang mobilnya telah bergerak dan bahwa uang tebusan harus dibayar untuk mengembalikan kendaraan untuk beroperasi normal. Sementara laptop atau tablet relatif mudah untuk dipulihkan dengan potensi tidak adanya kerusakan, dengan asumsi backup yang tersedia, sedangkan mobil memiliki cerita yang sangat berbeda.

Tentu beberapa dealer akan terbiasa dengan menyelesaikan masalah seperti ini, dan spesialis bantuan kemungkinan besar akan diperlukan untuk mengatur ulang komponen yang terkena dampak. Sedangkan Biaya tebusan tersebut diperkirakan akan sangat tinggi, dan kemungkinan akan memakan waktu. Sementara itu, kendaraan mungkin harus diderek.

Spyware

Mungkin menjadi sasaran yang lebih menarik bagi para peretas yaitu mengumpulkan data tentang Anda melalui mobil Anda. Mobil tanpa pengemudi menampung data dalam jumlah besar, dan mengetahui banyak informasi mengenai Anda seperti tujuan favorit Anda, rute perjalanan Anda, di mana Anda tinggal, bagaimana dan di mana Anda membeli sesuatu, dan bahkan orang-orang yang bepergian dengan Anda. Bayangkan seorang peretas, mengetahui bahwa Anda sedang bepergian jauh dari rumah, menjual informasi ke kelompok kriminal yang kemudian menerobos masuk ke rumah Anda, atau menggunakan kredensial online Anda untuk mengosongkan rekening bank Anda.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU