Telko.id – Polytron boleh berbangga karena menjadi merek lokal yang pertama kali menggunakan user interface sendiri yakni Fira OS. Yang bekerja di atas operating system Android. Bisa dibilang, langkah ini menjadikan Polytron sejajar dengan merek global.
“Jika saat ini baru digunakan pada smartphone Polytron, ke depan Fira OS ini juga akan ditanamkan pada perangkat lain keluaran Polytron untuk menghadapi era Internet Of Things,” ujar Tekno Wibowo, Marketing Director PT Hartono Istana Teknologi (Polytron) menjelaskan.
Selanjutnya, Tekno juga mengharapkan bahwa Polytron akan siap sekitar 2 -3 tahun mendatang. Hal ini dapat dilakukan Polytron karena selain smartphone, Polytron juga merupakan produsen dari home appliances.
Pada era Internet of Things, prinsipnya adalah saling terhubung dan Cloud. Dari semua sisi, Polytron mulai mempersiapkan. Salah satunya adalah kepemilikian Cloud sendiri dan Fira OS ini. Sehingga sangat memungkinkan untuk perangkat produksi sendiri dapat saling terhubung dan juga terhubung dengan internet. Seperti pada AC dan TV.
“Terlebih, kami ini adalah pemain lokal dan kenal seperti apa masyakarat Indonesia. Dengan demikian, kami dapat memberikan solusi sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan menjadi pembeda dibandingkan dengan merek lain. Baik yang lokal maupun global,” ujar Tekno menjelaskan.
Untuk smartphone sendiri, revenue yang disumbangkan untuk bisnis Polytron secara keseluruhan masih kecil. Pada tahun 2015 baru sebesar 5%. Ke depan diharapkan bisa mencapai 10%.
Target pada tahun 2016 sendiri, Polytron berharap mampu meningkatkan penjualan sekitar 5% dari tahun 2015 lalu yang mencapai 100 ribu unit per bulan. Atau sekitar 2 juta smartphone per tahun. Bahkan, Polytron sangat optimis bahwa 3 hingga 4 tahun ke depan akan menjadi merek lokal yang berjaya di negeri sendiri mengalahkan global brand dan menjadi nomor 1 di Indonesia.
Setelah 6 produk diawal tahun ini yang sudah diluncurkan, masih ada 8 sampai 10 tipe lagi hingga akhir tahun. Sekitar 75% merupakan smartphone yang mampu bekerja di jaringan 4G dan sisanya merupakan smartphone 3G.
Dengan adanya Fira OS ini, diperkirakan komponen TKDN dari smartphone Polytron akan bertambah 5 -10% lagi. Padahal, saat ini saja, TKDN smartphone dari Polytron sudah mencapai 35%. (Icha)