Telko.id – DANA kini bisa dipakai ketika keliling sungai Kapuas. Komitmen ini diwujudkan melalui kerja sama dengan Pemerintah Kota Pontianak untuk pemanfaatan dompet digital guna perluasan dan peningkatan transaksi nontunai di kota tersebut.
Kerja sama ini sekaligus mendukung Kota Pontianak menjadi kota cerdas dan menjadi bagian dari upaya mewujudkan Indonesia Cashless Society.
Sungai ini punya arti penting dan menjadi urat nadi bagi kehidupan masyarakat Kalimantan Barat. Sungai terpanjang di Indonesia itu menjadi sarana transportasi murah yang menghubungkan daerah-daerah di Kalimantan Barat, khususnya daerah yang masih sulit diakses lewat jalur darat.
Sungai ini juga menjadi sumber mata pencaharian bagi sebagian masyarakat, termasuk mereka yang menyediakan layanan wisata susur Sungai Kapuas.
Menyusuri sungai ini dengan menggunakan kapal wisata memang banyak digemari wisatawan baik lokal maupun asing dan telah menjadi wisata unggulan Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Tamasya melihat kehidupan dan aktivitas masyarakat di pesisir Sungai Kapuas itu bahkan tetap diminati, meski merebaknya pandemi Covid-19 membuat pengopersian kapal wisata harus dibatasi.
Dalam rangka mendukung pemulihan wisata air di Pontianak, khususnya susur Sungai Kapuas, dompet digital DANA bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kota Pontianak berinisiatif untuk menghubungkan kapal-kapal wisata di Sungai Kapuas dengan ekosistem digital. Digitalisasi di kapal ini diwujudkan dengan mengimplementasikan QRIS DANA sebagai metode pembayaran di kapal tersebut.
“Peresmian QRIS DANA di Kapal Wisata Sungai Kapuas sebagai alat pendukung pembayaran digital merupakan bentuk nyata dukungan DANA terhadap digitalisasi UMKM Kota Pontianak dalam sektor pariwisata, sekaligus pelestarian nilai kebudayaan sarana transportasi lokal. Penggunaan QRIS DANA diharapkan dapat meningkatkan kemampuan beradaptasi dan inovasi UMKM agar bangkit dalam menghadapi era ekonomi digital sekaligus pandemi COVID-19,” kata Agustina Samara, Chief People & Corporate Strategy Officer DANA.
Peluncuran penggunaan QRIS DANA sebagai metode pembayaran kapal wisata Sungai Kapuas dilaksanakan di Waterfront Kota Pontianak, tepatnya di atas Kapal Perintis Utama yang merupakan kapal percontohan QRIS DANA.
Kapal Perintis Utama ini dimiliki oleh Pak Epen dan menjadi kapal wisata pertama di Sungai Kapuas. Menurut data Dinas Pariwisata Pontianak, saat ini ada sekitar 11 kapal wisata susur Sungai Kapuas dengan model dua lantai yang bisa menampung sekitar 100 wisatawan.
Agustina menambahkan,“DANA terus berupaya untuk bekerja sama dengan pemerintah-pemerintah di seluruh Indonesia, termasuk di Kota Pontianak, agar semakin banyak UMKM yang go digital. DANA hadir secara inklusif melalui QRIS pada fitur DANA Bisnis agar pelaku UMKM di Kota Pontianak dapat melakukan transaksi pembayaran secara digital dengan praktis dan nyaman. Fitur QRIS DANA merupakan salah satu fitur yang paling banyak digunakan oleh masyarakat dengan pertumbuhan transaksi mencapai 267% di bulan Oktober 2021 secara year on year.”
“Kita harus mendorong, terutama kaum millenial agar melek digital. QRIS memberikan banyak manfaat dalam hal menghadirkan sistem pembayaran sehingga memudahkan sektor pariwisata untuk lebih berkembang dan maju. Inisiatif ini diharapkan bisa menginspirasi kapal-kapal lain untuk go digital sehingga bisa meningkatkan usaha mereka dan mendatangkan wisatawan ke Pontianak,” ujar Syarief Saleh Alkadrie, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Pontianak.
“Kami memberikan apresiasi DANA Indonesia yang telah mendigitalisasi kapal di Sungai Kapuas. Kehadiran QRIS akan memudahkan pemilik kapal karena transaksinya tercatat, transparan, praktis. Kami harap QRIS dapat diimplementasikan di kapal-kapal lain dan sektor pariwisata lainya,” kata Agus Chusaini, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat.
Selain mendigitalisasi kapal wisata Sungai Kapuas, DANA juga menyelenggarakan DANA Academy, yaitu pelatihan digitalisasi untuk UMKM Pontianak terpilih. DANA Academy kali ini berbeda dari acara serupa sebelumnya, karena para tenaga pelatih adalah karyawan DANA dari berbagai departemen yang mengajukan diri secara sukarela melalui Program DANA Untuk Negeri. (Icha)