Telko.id – Amartha, penyedia layanan keuangan digital, memperkuat komitmennya dalam meningkatkan literasi dan pendidikan di Indonesia melalui program beasiswa Amartha STEAM Fellowship dan Amartha Frontier Fellowship.
Program ini menyasar mahasiswi, terutama dari wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), untuk mencetak pemimpin perempuan yang peka terhadap isu sosial.
Berdasarkan data terbaru, perempuan Indonesia memiliki peluang lebih tinggi untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dengan skor 79,4%. Namun, partisipasi mereka di sektor ekonomi dan posisi pengambilan keputusan masih rendah, hanya mencapai 49,4%.
Melalui program ini, Amartha berupaya mendorong kesetaraan gender sekaligus meningkatkan literasi di tingkat akar rumput.
Katrina Inandia, Head of Impact & Sustainability Officer Amartha, menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk menumbuhkan pemimpin yang memahami kebutuhan komunitas. “Kami percaya mahasiswa memiliki kepekaan tinggi terhadap tantangan di sekitarnya. Dengan dukungan, mereka bisa menjadi agen perubahan,” ujarnya.
Inisiatif Pendidikan Berbasis Komunitas
Penerima beasiswa Amartha tidak hanya mendapatkan dukungan finansial, tetapi juga diwajibkan menginisiasi proyek sosial berbasis komunitas.
Salah satunya adalah Evita Handayani, mahasiswa Teknologi Informasi di Universitas Palangkaraya, yang mendirikan komunitas Lentera Borneo Muda (LBM).

“Banyak anak putus sekolah karena keterbatasan ekonomi. Kami memberikan pelajaran dasar dan keterampilan hidup, seperti daur ulang sampah plastik, agar mereka bisa mandiri secara finansial,” jelas Evita. Sejak Mei lalu, 20 anak telah bergabung dalam program ini.
Di sisi lain, Angela Puspa, mahasiswa Biologi Universitas Gadjah Mada, mengembangkan board game edukatif untuk memudahkan pembelajaran Matematika bagi siswa SDN Pogung Kidul. “Kami desain pelajaran Matematika dalam permainan ular tangga agar lebih menyenangkan,” ungkapnya.
Baca Juga:
Dampak dan Harapan ke Depan
Program ini sejalan dengan upaya meningkatkan literasi di Indonesia, yang masih menempati peringkat ke-70 dari 80 negara berdasarkan skor PISA 2022. Amartha berharap inisiatif ini dapat memperluas akses pendidikan berkualitas, terutama di daerah 3T. (Icha)