spot_img
Latest Phone

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...

Garmin Venu 4 Resmi Dirilis, Bawa Wellness Adaptif ke Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Venu 4 di...

ARTIKEL TERKAIT

Amar Bank Soroti Peluang Pembiayaan Digital untuk Industri Film

Telko.id – Akselerasi digital mengubah cara kerja industri film Indonesia, membuka peluang pembiayaan digital yang lebih efisien dan transparan.

Amar Bank, sebagai sponsor utama JAFF Market 2025, melihat momentum ini sebagai kesempatan untuk mengembangkan kolaborasi antara sektor finansial digital dengan ekonomi kreatif perfilman nasional.

Josua Sloane, SVP MSME Amar Bank, menegaskan komitmen bank dalam menghadirkan solusi keuangan yang memudahkan rumah produksi.

“Amar Bank ingin menghadirkan solusi yang memudahkan rumah produksi dalam mengelola keuangan bersama mitra co-production mereka. Ini bukan hanya soal pendanaan, tetapi juga tentang membangun sistem pengelolaan keuangan yang transparan dan kolaboratif,” ujarnya.

Industri film Indonesia menunjukkan pertumbuhan signifikan sebagai bagian penting ekonomi kreatif, sekaligus membuka peluang baru bagi pelaku UMKM di dalamnya.

Geliat ini mendorong kolaborasi lebih erat dengan sektor finansial digital untuk membawa ekonomi kreatif Indonesia naik kelas.

Melalui dukungannya di JAFF Market 2025, Amar Bank mengidentifikasi dua peluang besar di perfilman nasional yang dapat berkembang lebih jauh melalui kolaborasi dengan sektor finansial digital.

Sinergi yang tepat diharapkan dapat memperluas jangkauan film Indonesia, meningkatkan efisiensi proses, dan memperkuat daya saing di pasar global.

Tren Co-Production dan Peluang Pembiayaan

Produksi film bersama semakin populer di industri film Indonesia. Tren co-production kini marak dengan banyak rumah produksi menggandeng mitra lokal maupun internasional untuk memperluas pasar dan memperkuat daya saing. Sepanjang 2025, delapan dari sepuluh film terlaris di Indonesia lahir dari kolaborasi lintas studio.

Content image for article: Amar Bank Soroti Peluang Pembiayaan Digital untuk Industri Film

Film seperti Jumbo, Sore: Istri dari Masa Depan, dan Qodrat 2 menjadi bukti co-production sebagai cara sukses baru di perfilman Tanah Air. Contoh lainnya adalah Rangga dan Cinta, hasil kolaborasi Miles Film, Barunson E&A dari Korea Selatan, dan Imajinari Productions.

Kolaborasi produksi membuka peluang menarik bagi perbankan digital. Dengan menyediakan pembiayaan fleksibel dan risiko yang lebih terukur, bank digital dapat mendukung kualitas film tetap terjaga sekaligus menghadirkan solusi finansial yang mempermudah pengelolaan keuangan sepanjang proses pembuatan film.

Diversifikasi Sumber Pendanaan Film

Pendanaan film di Indonesia semakin beragam, mencakup investor swasta, crowdfunding, sponsor dari brand, hingga program hibah pemerintah yang membuka peluang lebih luas bagi sineas lokal. Namun, peluang besar ini menuntut pengelolaan yang lebih profesional.

Produser tidak hanya fokus pada sisi kreatif, tetapi juga harus memastikan keuangan dan distribusi dikelola dengan efisien dan transparan. Permasalahan pendanaan masih menjadi tantangan besar bagi industri film, dimana proses meyakinkan investor sering memakan waktu lama.

Gita Fara, Produser film Pangku, menegaskan pentingnya portofolio keuangan yang sehat dan terkelola baik. “Kami melihat potensi besar jika bank digital bisa hadir lebih dekat dengan dunia film. Banyak produser masih menghadapi tantangan dalam mengelola keuangan di tahap produksi, sehingga akses pendanaan dari investor menjadi lebih terbatas,” jelasnya.

Film Pangku, yang saat ini tengah tayang di bioskop, sebelumnya berhasil meraih penghargaan White Light Post-Production Awards di JAFF Market 2024 dan memenangkan HAF Goes to Cannes Program, yang membawanya ke Festival Film Cannes 2025.

Dana yang terkumpul kerap belum cukup menutup seluruh kebutuhan produksi, sementara ketidakpastian pengembalian investasi membuat akses pendanaan semakin terbatas. Padahal di tahap pra-produksi saja, biaya seperti lokasi, peralatan, kostum, dan kru sudah harus disiapkan.

Pendanaan merupakan mekanisme terbaik bagi para pembuat film untuk lebih ekspresif dalam membuat film dengan cerita yang menarik, termasuk membuka peluang besar bagi pembuat film debutan untuk menunjukkan kemampuannya bertumbuh dalam industri film Indonesia bahkan global.

Dukungan digitalisasi sektor kreatif juga tercermin dalam inisiatif lain seperti Indibiz Education oleh Telkom yang turut mendorong transformasi digital di berbagai sektor.

Peran Bank Digital dalam Ekosistem Film

Menjawab peluang tersebut, Amar Bank melihat bahwa peran bank digital dapat berkembang lebih jauh dari sekadar penyedia pendanaan. Bank digital dapat menjadi mitra strategis bagi para sineas dalam mengelola keuangan secara lebih cerdas dan terukur.

Pendekatan ini berangkat dari kesadaran bahwa industri kreatif, termasuk film, memiliki dinamika dan kebutuhan finansial yang unik dan belum sepenuhnya terpenuhi. Setiap tahap pembuatan film, seperti produksi, distribusi, dan pemasaran, memerlukan perencanaan keuangan yang cermat.

Josua menambahkan, “Kolaborasi antara bank digital dan industri kreatif menegaskan bahwa masa depan ekonomi kreatif tidak hanya ditentukan oleh ide besar, tetapi juga oleh infrastruktur digital yang mampu memperkuat ekosistemnya.”

Di sinilah peran Amar Bank yang berfokus pada UMKM menjadi relevan, melalui solusi perbankan yang dapat membantu sineas mengelola keuangan secara efisien dari pencatatan transaksi hingga pengaturan arus kas.

Hal ini memungkinkan mereka membangun portofolio keuangan yang solid dan berbasis data, yang pada akhirnya memperkuat analisis risiko, strategi mitigasi, serta kepercayaan investor terhadap potensi proyek film yang dijalankan.

Transformasi digital di sektor kreatif juga didukung oleh operator telekomunikasi seperti Telkomsel dengan 4 pilar semangatnya dan platform MaxStream yang terus memperbanyak serial orisinal.

Amar Bank melihat tantangan di industri kreatif sebagai peluang untuk tumbuh bersama para pelakunya. Dengan pendekatan digital yang mudah dan fleksibel, Amar Bank membantu para pelaku usaha kreatif, termasuk industri film, untuk mendapatkan akses pendanaan yang sesuai dengan kebutuhan mereka hingga Rp 5 Miliar.

Dukungan ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak ide, inovasi, dan karya lahir dari ekosistem kreatif Indonesia, sekaligus memperkuat posisi industri film nasional di kancah global. (icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU