spot_img
Latest Phone

Huawei Watch D2, Bisa Pantau Tekanan Darah 24 Jam

Telko.id - Huawei resmi menghadirkan Huawei Watch D2 di...

Yuk Bikin Galaxy Z Flip6 Jadi Stand Out dengan Flipsuit Case

Telko.id - Huawei resmi memperkenalkan Huawei MatePad Pro 12.2-inch,...

Oppo Pad Air2

Oppo Reno11 Pro (China)

Tecno Spark 20

ARTIKEL TERKAIT

Kelas Pintar Beri Tips ke Ortu Agar Anak Bisa Study-Life Balance

Telko.id, Jakarta – Kelas Pintar mengkampanyekan konsep Study-Life Balance kepada para siswa atau anak, tetapi hal tersebut baru bisa terjadi apabila didukung oleh peran orang tua atau ortu demi menjaga emosional dan mental anak.

Study-Life Balance merupakan konsep yang mengacu pada keseimbangan antara waktu untuk kegiatan pribadi, keluarga dan rekreasi. Sayangnya di masa sekarang ini, terkadang anak-anak sulit melakukannya karena mereka dituntut oleh orang tua untuk belajar demi meraih nilai tinggi di sekolah.

“Keseimbangan antara kehidupan belajar dan kehidupan pribadi itu penting, supaya anak bisa menemukan apa yang mereka sukai baik di dalam maupun di luar sekolah,” jelas CEO Kelas Pintar, Fernando Uffie.

Senada dengan itu Psikolog Anak, Caesilia Ika menjelaskan apabila anak belajar secara berlebihan, maka dikhawatirkan mereka tidak hanya mengalami kelelahan fisik melainkan juga mental bahkan menjurus ke depresi.

“Anak-anak yang mengalami tekanan berlebihan dalam belajar tanpa cukup waktu untuk beristirahat dan bermain, mungkin mengalami kelelahan fisik dan mental. Keseimbangan yang buruk tersebut dapat berdampak ada stres, kecemasan, penurunan motivasi belajar hingga depresi,” kata Psikolog Pendidikan, Caesilia Ika.

Oleh karenanya dalam media Talkshow bertema Study-Life Balance pada Selasa (22/08/2023), disebutkan kalau orang tua berperan penting dalam mendukung Study-Life Balance dengan menerapkan beberapa tips berikut ini.

Baca Juga: Cara Kelas Pintar Ajak Siswa Terapkan Study-Life BalanceCara Kelas Pintar Ajak Siswa Terapkan Study-Life Balance

Pertama ciptakan komunikasi 2 arah yang nyaman antara anak dan orang tua. Dengan begitu, orang tua bisa lebih memahami apa yang diinginkan oleh anaknya.

“Ciptakan rasa aman, nyaman dan mengalir. Pahami apa yang menjadi pikiran, perasaan, emosi dan keinginan anak,” ungkap Caesilia.

Kedua dorong anak menjadi pribadi yang bisa mengatur kegiatan sehari-hari atau self-management. Tujuannya agar anak menjadi mandiri dan bertanggung jawab atas yang dikerjakan.

Ketiga pastikan anak untuk belajar secara efektif, atau kegiatan belajar yang mendekatkan anak pada prestasi serta hal yang disukai. Keempat latih anak untuk tidak hanya memikirkan kompetisi, dalam menghadapi sesuatu melainkan juga kolaborasi.

“Setiap hari lebih baik dari hari kemarin, sehingga ajak anak untuk lebih banyak berkolaborasi dan bukan sekedar berkompetisi,” terang Caesilia.

Adapun yang kelima atau terakhir yaitu latih resiliensi anak, sehingga anak bisa tahap terhadap godaan, terhadap keinginan sesaat sehingga anak belajar untuk mengalami keberhasilan dan juga kegagalan.

Sebagai informasi, Kelas Pintar juga akan melakukan roadshow ke sekolah-sekolah untuk mengkampanyekan #StudyLifeBalance dan mengedukasi para siswa maupun stake holder terkait akan pentingnya kesimbangan antara kehidupan belajar dengan kehidupan pribadi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU