Telko.id, Jakarta – Presiden Donald Trump, pada Minggu (18/8/2019) waktu setempat, mengatakan bahwa saat ini Amerikat Serikat (AS) tetap ogah berbisnis dengan Huawei. Ia menegaskan, AS tak mau bertransaksi meski Huawei akhirnya mendapat perpanjangan masa penangguhan hukuman.
Reuters melaporkan, Jumat (16/8/2019) kemarin, Departemen Perdagangan AS kemungkinan bakal memperpanjang masa penangguhan hukuman selama 90 hari kepada Huawei Technologies Co Ltd. Dengan kebijakan itu, Huawei boleh membeli komponen dari perusahaan-perusahaan asal AS.
{Baca juga: Klarifikasi Trump, Gedung Putih: Huawei Tetap Masuk Daftar Hitam}
Namun, sebelum naik ke pesawat Air Force One, Trump menyampaikan kepada wartawan bahwa AS tetap tidak akan berbisnis dengan Huawei lantaran alasan keamanan. Ia bersikukuh bahwa perangkat buatan Huawei dimanfaatkan oleh pemerintah China untuk melakukan mata-mata.
“Ya, untuk saat ini, sepertinya kita tidak akan melakukan bisnis dengan Huawei. Saya sama sekali tidak ingin melakukan transaksi dengan Huawei karena mengancam keamanan nasional. Soal perpanjangan penangguhan penahanan, saya tidak akan berkomentar,” kata Trump kepada media.
Dikutip Telko.id, Senin (19/8/2019), Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS, Larry Kudlow, mengatakan bahwa Departemen Perdagangan akan memperpanjang proses perizinan Huawei selama tiga bulan. Hal tersebut sebagai isyarat “niat baik” AS di tengah negosiasi dengan China.
Sebelumnya dilaporkan bahwa pemerintah AS bakal memberi tambahan masa penangguhan hukuman selama 90 hari kepada Huawei. Selama periode perpanjangan tersebut, perusahaan-perusahaan AS diizinkan untuk mengirim komponen dan perangkat lunak ke Huawei.
{Baca juga: Bertemu Presiden China, Trump Cabut Aturan Embargo Huawei}
Dengan periode 90 hari pertama yang akan berakhir pada Senin (19/8/2019), sumber anonim mengatakan kepada Reuters bahwa pemerintah AS akan memperpanjang “lisensi umum sementara” untuk periode selama 90 hari lain kepada Huawei. Namun, kabar itu belum terkonfirmasi. [SN/HBS]
Sumber: Reuters