Telko.id, Jakarta – Microsoft siap mengamankan pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) dengan menciptakan beberapa alat. Pertama adalah ElectionGuard, perangkat lunak sumber terbuka yang menawarkan verifikasi publik untuk mencegah pemilu curang.
Microsoft berharap, pengembang akan mengintegrasikannya ke sistem pemungutan suara. Tak cukup, Microsoft segera menghadirkan panduan dan alat untuk membangun sistem pemungutan suara yang lebih mudah diakses.
Seperti dilansir Engadget, Satya Narayana Nadella dkk akan pula meluncurkan Microsoft 365 for Campaigns, yang berguna untuk melakukan operasi politik. Jika tidak ada aral, perangkat tersebut akan rilis pada Juni 2019 mendatang.
{Baca juga: Microsoft Uji Coba Fitur Mirroring di Windows 10}
Dikutip Telko.id, Rabu (8/5/2019), Microsoft mulai peduli terhadap keamanan pemilu karena tak ingin kejadian pada 2016 terulang. Asal tahu saja, 2020 nanti, Amerika Serikat akan menggelar hajat politik berupa pemilihan presiden.
Akhir April 2019, Microsoft menjadi perusahaan ketiga di Amerika Serikat yang menyentuh nilai pasar atau valuasi USD 1 triliun atau lebih kurang Rp 14 kuadriliun. Microsoft pun berhasil mengikuti jejak Apple dan Amazon.
Peningkatan harga saham Microsoft sendiri berdasarkan indikasi jumlah yang diperdagangkan. Harga saham Microsoft menyentuh USD 1 triliun pada perdagangan saham, Rabu (24/4/2019), dan mengalami peningkatan empat persen.
{Baca juga: Microsoft Hilangkan Nama Markus “Notch” Persson dari Minecraft}
Untuk kuartal ketiga, Microsoft mencatat pendapatan USD 30,6 miliar atau Rp 434,5 triliun dan pendapatan bersih USD 8,8 miliar atau Rp 124,9 triliun. Peningkatan pendapatan didapat dari penjualan OS Windows, Xbox, dll. [SN/HBS]
Sumber: Engadget