spot_img
Latest Phone

TECNO Luncurkan POVA 7 Series, Desain Futuristik dan Performa Gaming AI

Telko.id - TECNO resmi meluncurkan POVA 7 Series di...

Google Akhirnya Gabungkan Android dan ChromeOS, Apa Kelebihannya?

Telko.id - Google secara resmi mengonfirmasi rencana besar mereka...

Garmin Venu X1 Resmi Dirilis: Smartwatch Teringan dengan Layar 2 Inci

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan Venu X1,...

OPPO Reno14 Pro Berbekal MediaTek Dimensity 8450, Performa Lebih Cepat

Telko.id - OPPO resmi memperkenalkan Reno14 Pro sebagai smartphone...

Apple Siapkan iPhone Lipat Pertama, Rilis 2026

Telko.id - Apple dikabarkan sedang mempersiapkan peluncuran iPhone lipat...

ARTIKEL TERKAIT

Awas! AI Jadi Senjata Baru Penjahat Siber, Ini Modus nya!

Telko.id – Teknologi Artificial Intelligence (AI) kini dimanfaatkan penjahat siber untuk melakukan aksinya. Modusnya beragam, mulai dari deepfake, kloning suara, hingga phising canggih.

Laporan terbaru Forbes menyebut, tahun 2025 diprediksi sebagai era ancaman utama penipuan berbasis AI terhadap layanan fintech hingga rekening bank pribadi.

Di Hong Kong, penjahat siber AI ini berhasil menyamar sebagai bos perusahaan melalui panggilan Zoom palsu. Mereka menggunakan deepfake untuk memerintahkan transfer dana senilai Rp 480 miliar.

Kasus serupa juga terjadi di AS, di mana 53% profesional akuntansi mengaku pernah menjadi target serangan serupa.

Chatbot AI untuk Penipuan Asmara

Penipuan asmara kini semakin canggih dengan memanfaatkan chatbot AI otonom. Korban sulit membedakan percakapan bot karena alurnya natural dan tanpa aksen. Pelaku di Nigeria bahkan membocorkan modus ini melalui video viral di media sosial.

Pemerasan Deepfake ke Pejabat

Di Singapura, penjahat siber mengirim email berisi ancaman video deepfake yang mencatut wajah pejabat. Mereka menuntut pembayaran kripto hingga puluhan ribu dolar. Teknologi ini dibuat menggunakan foto dan video publik dari LinkedIn atau YouTube.

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat lebih dari 500 juta anomali trafik internet di Indonesia sepanjang 2024. Lonjakan ini menunjukkan infrastruktur digital belum sepenuhnya siap menghadapi serangan siber.

Untuk perlindungan, individu disarankan melakukan verifikasi melalui lebih dari satu jalur komunikasi. Perusahaan perlu mengadopsi autentikasi ganda dan deteksi biometrik berbasis AI, serta melatih karyawan mengenali pola penipuan digital.

Kasus lain yang patut diwaspadai adalah serangan siber terhadap gamer dan eksploitasi charger kendaraan listrik sebagai celah keamanan. (AGI/Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU