spot_img
Latest Phone

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

Garmin Run Indonesia 2025 Sukses, 7.000 Peserta Dukung Keberlanjutan

Telko.id - Garmin Run Indonesia 2025 sukses digelar di...

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...

ARTIKEL TERKAIT

Awas! AI Jadi Senjata Baru Penjahat Siber, Ini Modus nya!

Telko.id – Teknologi Artificial Intelligence (AI) kini dimanfaatkan penjahat siber untuk melakukan aksinya. Modusnya beragam, mulai dari deepfake, kloning suara, hingga phising canggih.

Laporan terbaru Forbes menyebut, tahun 2025 diprediksi sebagai era ancaman utama penipuan berbasis AI terhadap layanan fintech hingga rekening bank pribadi.

Di Hong Kong, penjahat siber AI ini berhasil menyamar sebagai bos perusahaan melalui panggilan Zoom palsu. Mereka menggunakan deepfake untuk memerintahkan transfer dana senilai Rp 480 miliar.

Kasus serupa juga terjadi di AS, di mana 53% profesional akuntansi mengaku pernah menjadi target serangan serupa.

Chatbot AI untuk Penipuan Asmara

Penipuan asmara kini semakin canggih dengan memanfaatkan chatbot AI otonom. Korban sulit membedakan percakapan bot karena alurnya natural dan tanpa aksen. Pelaku di Nigeria bahkan membocorkan modus ini melalui video viral di media sosial.

Pemerasan Deepfake ke Pejabat

Di Singapura, penjahat siber mengirim email berisi ancaman video deepfake yang mencatut wajah pejabat. Mereka menuntut pembayaran kripto hingga puluhan ribu dolar. Teknologi ini dibuat menggunakan foto dan video publik dari LinkedIn atau YouTube.

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat lebih dari 500 juta anomali trafik internet di Indonesia sepanjang 2024. Lonjakan ini menunjukkan infrastruktur digital belum sepenuhnya siap menghadapi serangan siber.

Untuk perlindungan, individu disarankan melakukan verifikasi melalui lebih dari satu jalur komunikasi. Perusahaan perlu mengadopsi autentikasi ganda dan deteksi biometrik berbasis AI, serta melatih karyawan mengenali pola penipuan digital.

Kasus lain yang patut diwaspadai adalah serangan siber terhadap gamer dan eksploitasi charger kendaraan listrik sebagai celah keamanan. (AGI/Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU