Telko.id –
Pemerintah India pada hari senin telah menetapkan 29 September sebagai tanggal mulai resmi untuk pelelangan spektrum multi-band mereka. Para operator diberikan waktu hingga 13 September untuk berpartisipasi, kemudian daftar penawar akan diterbitkan 10 hari kemudian.
Departemen Telekomunikasi (DoT) telah mengeluarkan notice inviting applications (NIA) yang memberikan waktu bagi calon peserta lelang hingga 13 September untuk mengambil bagian, sedangkan daftar akhir dari peserta yang memenuhi syarat akan diterbitkan pada 23 September mendatang. Lelang ‘mock’ akan berlangsung pada 26 dan 27 September, diikuti oleh lelang resmi pada tanggal 29 September, seperti diberitakan TotalTelecom (10/8).
Sekadar informasi, Pemerintah melelang 2.200 MHz frekuensi di 700 MHz, 800 MHz, 900 MHz, 1800 MHz, 2,1 GHz, 2,3 GHz dan 2,5 GHz band. Sedangkan lisensi akan berlaku selama 20 tahun dengan kewajiban peluncuran bervariasi dari pita frekuensi.
Pemerintah berharap dapat menaikkan minimal 5,44 triliun rupee dari penjualan. Namun, analis meragukan apakah yang hasil tersebut akan dicapai. Namun, Pekan lalu operator milik negara BSNL menjadi perusahaan telco terbaru yang mengungkapkan tidak akan berpartisipasi dalam lelang ini yang disinyalir karena alasan keuangan dan lainnya.
Telenor pada bulan Juli juga menegaskan tidak akan memberikan tawaran yang bagus, dengan alasan bahwa harga reserve berarti itu akan berjuang untuk mencapai laba yang dapat diterima atas investasi.
Bahkan operator seluler terbesar India berdasarkan pelanggan, Bharti Airtel, menunjukkan bahwa keikutsertaannya dalam lelang bisa terbatas karena tidak membutuhkan sejumlah besar spektrum tambahan.
Hal ini patut dipertimbangkan juga mengingat operator di India saat ini dapat berbagi spektrum, sehingga ada sedikit tekanan untuk menawar agresif di lelang dalam rangka untuk mengamankan lebih banyak bandwidth. berkaca pada hal tersebut, Pemerintah telah menempatkan moratorium 12-bulan pada berbagi gelombang udara yang dijual di lelang mendatang.