spot_img
Latest Phone

TECNO Luncurkan POVA 7 Series, Desain Futuristik dan Performa Gaming AI

Telko.id - TECNO resmi meluncurkan POVA 7 Series di...

Google Akhirnya Gabungkan Android dan ChromeOS, Apa Kelebihannya?

Telko.id - Google secara resmi mengonfirmasi rencana besar mereka...

Garmin Venu X1 Resmi Dirilis: Smartwatch Teringan dengan Layar 2 Inci

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan Venu X1,...

OPPO Reno14 Pro Berbekal MediaTek Dimensity 8450, Performa Lebih Cepat

Telko.id - OPPO resmi memperkenalkan Reno14 Pro sebagai smartphone...

Apple Siapkan iPhone Lipat Pertama, Rilis 2026

Telko.id - Apple dikabarkan sedang mempersiapkan peluncuran iPhone lipat...

ARTIKEL TERKAIT

Kuota Data Hangus: Legal atau Merugikan Konsumen?

Telko.id – Mekanisme kuota data hangus masih menjadi perdebatan di kalangan pengguna layanan seluler Indonesia.

Sistem ini membuat kuota yang tidak terpakai dalam periode tertentu otomatis hangus, meski pelanggan telah membayar penuh. Apakah praktik ini melanggar regulasi atau sekadar strategi bisnis operator?

Denny Setiawan, Direktur Kebijakan dan Strategi Infrastruktur Digital Kementerian Kominfo (KOMDIGI), menegaskan bahwa sistem kuota hangus tidak melanggar hukum.

“Ini bagian dari optimalisasi layanan berbasis perilaku pelanggan,” ujarnya. Regulasi eksplisit terkait hal ini memang belum ada, tetapi operator telah menyediakan beragam pilihan paket sesuai kebutuhan.

Agung Harsoyo, pengamat telekomunikasi dan mantan komisioner BRTI, menambahkan bahwa pelanggan memiliki kebebasan memilih paket sesuai kebutuhan.

“Mulai dari harian, mingguan, bundling, hingga unlimited, semua tersedia,” jelasnya. Namun, transparansi informasi menjadi kunci agar konsumen tidak dirugikan.

Perspektif Industri: Harga Lebih Murah dengan Kuota Hangus

Marwan O. Baasir, Direktur Eksekutif ATSI, menjelaskan bahwa mekanisme kuota hangus memungkinkan operator memberikan harga lebih terjangkau.

“Harga kuota saat ini Rp4.000–Rp8.000 per GB, jauh lebih murah dibanding era pay as you use,” katanya. Jika kuota bisa dibawa ke bulan berikutnya (roll over), harga pasti akan lebih mahal.

David Tobing, Ketua Komunitas Konsumen Indonesia, menekankan pentingnya transparansi.

“Pelanggan harus tahu sejak awal bahwa kuota mereka akan hangus jika tidak digunakan,” ujarnya. Jika informasi ini jelas, maka tidak ada pelanggaran. Namun, jika disembunyikan dalam bahasa teknis, ini bisa disebut praktik tidak adil.

Beberapa operator seperti XL Axiata telah menawarkan program khusus seperti XL Circle yang memberikan kuota gratis. Sementara itu, Indosat menjadi salah satu operator yang mulai menghapus sistem kuota hangus untuk pelanggan tertentu.

Solusi untuk Konsumen

Bagi pengguna yang khawatir kuotanya hangus, beberapa opsi bisa dipertimbangkan. Misalnya, memilih paket harian atau mingguan jika kebutuhan internet tidak besar. Beberapa operator juga menyediakan fitur #NabungKuota yang memungkinkan pengguna menyimpan kuota hingga 1.000GB.

Ahmad Alamsyah Saragih, pakar keterbukaan publik, menyatakan bahwa meski ada ketimpangan kecil, sistem ini belum cukup signifikan untuk disebut pelanggaran.

Namun, perlindungan konsumen perlu ditingkatkan dengan regulasi lebih spesifik, termasuk opsi roll over bagi yang menginginkannya.

Untuk pengguna XL atau AXIS yang kartunya hangus, panduan lengkap bisa dilihat di artikel ini. Dengan memahami hak dan opsi yang tersedia, konsumen bisa meminimalisir kerugian dari sistem kuota hangus. (Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU