spot_img
Latest Phone

Garmin Venu 4 Resmi Dirilis, Bawa Wellness Adaptif ke Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Venu 4 di...

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

Garmin Run Indonesia 2025 Sukses, 7.000 Peserta Dukung Keberlanjutan

Telko.id - Garmin Run Indonesia 2025 sukses digelar di...

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...
Beranda blog Halaman 999

Extramarks Indonesia Siapkan Rp500 Juta untuk ‘Beasiswa Kelas Pintar’

0

Telko.id – Extramarks Indonesia menyiapkan dana sebesar Rp500.000.000 untuk menggelar sebuah program beasiswa bertajuk ‘Beasiswa Kelas Pintar’. Program ini merupakan salah satu bentuk komitmen perusahaan untuk mendukung upaya pemerintah dalam menyiapkan Generasi Emas.

Generasi emas sendiri merupakan generasi yang diharapkan menjadi perintis perubahan dalam membentuk kehidupan dan peradaban bangsa yang lebih baik. Generasi emas yang dicita-citakan ini adalah generasi yang bermodalkan kecerdasan komprehensif, yakni produktif, inovatif, interaksi sosial yang baik, dan berperadaban unggul.

“Pendidikan adalah salah satu hal penting yang menentukan kehidupan dan kemajuan suatu bangsa, tak terkecuali Indonesia yang bercita-cita membentuk Generasi Emas 2045. Hal inilah yang mendasari Extramarks Indonesia untuk memberikan beasiswa Kelas Pintar. Tujuannya untuk membantu siswa berprestasi dalam meningkatkan kemampuannya,” jelas Fernando Uffie, Country Manager Extramarks Indonesia dalam keterangan resmi, Senin (15/7/2019).

Program ‘Beasiswa Kelas Pintar’ Extramarks ini akan diberikan kepada 50 siswa berprestasi yang terpilih dari jenjang SD hingga SMA secara bertahap.

Dari total Rp500.000.000 yang disediakan, setiap penerima beasiswa akan mendapatkan dana Pendidikan sebesar Rp5.000.000, yang akan diberikan tiap semester selama satu tahun – masing-masing Rp2.500.000. Selain itu, para siswa yang terpilih juga akan memperoleh solusi Kelas Pintar dari Extramarks.

Pendaftaran program ‘Beasiswa Kelas Pintar’ Extramarks ini sudah dibuka mulai 13 Juli 2019 dan ditutup pada 31 Juli 2019. Bagi para siswa yang terpilih akan dihubungi langsung oleh pihak Extramarks pada tanggal 12 Agustus 2019.

Proses perekrutan calon penerima beasiswa akan dilaksanakan secara online melalui laman beasiswa.kelaspintar.id dengan cara memasukan data-data yang dibutuhkan dan scan dokumen. Beberapa dokumen yang harus dipersiapkan meliputi Nilai Rapor Terakhir dan Nilai UN terakhir.

Solusi Kelas Pintar dari Extramarks yang diberikan kepada para siswa terpilih ini memadukan teknologi dan metode pengajaran yang teruji. Tidak hanya lengkap secara materi dan cara penyajian (visual, audio, kinesthetic), ini juga tercatat dan dapat dimonitor secara real-time. Proses belajar siswa dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja karena selain dapat diakses melalui laptop dan tablet, ini juga dapat diakses melalui smartphone. Saat ini, solusi ini sudah tersedia dalam versi aplikasi berbasis Android.

Selama program berlangsung, pihak Extramarks secara regular akan melihat perkembangan nilai siswa dan siswi penerima beasiswa. Terutama dari hasil rapor yang diperolehnya.

Ilmuwan Uji Vaksin Baru untuk Penderita HIV

Telko.id, Jakarta – Banyak orang membayangkan bahwa suatu saat para ilmuwan dan peneliti berhasil menemukan obat untuk penderita HIV. Kabar baiknya, sejauh ini ada beberapa temuan yang menjanjikan bisa menyembuhkan penyakit mematikan itu.

Riset ini dilakukan oleh para peneliti di Johnson & Johnson. Seperti dilansir Ubergizmo, para ilmuMiwan kabarnya siap untuk menguji temuan yang berpotensi menjadi vaksin mujarab untuk virus HIV.

Dikutip Telko.id, Minggu (14/7/2019), vaksin baru yang bakal mereka uji adalah mosaik tetravalen dan terdiri atas empat komponen. Komponen-komponen itu dirancang untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

{Baca juga: Mirip Flashdisk, Ternyata Alat Ini untuk Deteksi HIV}

Komponen tersebut juga diciptakan untuk melawan untaian virus yang berbeda-beda. Selama fase pengujian yang dilakukan terhadap hewan, ditemukan fakta bahwa dua pertiga dari tes dinyatakan cukup berhasil.

Sampai akhir tahun ini, pengujian serupa akan melibatkan sampel manusia. Jumlahnya mencapai 3.800 pria. Mereka merupakan warga dari berbagai wilayah, termasuk Eropa, Amerika Selatan, dan Amerika Utara.

Peserta penelitian bakal menerima enam suntikan vaksin selama empat sesi. Jika tak ada kendala, hasil pengujian bakal keluar pada 2023. Beberapa pihak meyakini, vaksin tersebut akan menjadi temuan spektakuler.

{Baca juga: Teknologi VR Bantu Ilmuwan Deteksi Sel Penyakit}

Berdasarkan data UNAIDS, 36,9 juta masyarakat hidup bersama HIV dan AIDS pada 2017. Dari total penderita, 1,8 juta di antaranya adalah anak-anak berusia di bawah 15 tahun. Selebihnya adalah orang dewasa. [SN/HBS]

Sumber: Ubergizmo

Belum Setahun, Valuasi Tim e-Sports Drake Melonjak Tajam

Telko.id, Jakarta – Waralaba e-Sports milik Drake, 100 Thieves, baru saja mendapat suntikan dana dari investor. Nilai atau valuasi 100 Thieves pun hampir naik 40 persen hanya dalam waktu kurang dari setahun.

Menurut New York Post, 100 Thieves menerima modal hasil penggalangan dana sebesar USD 25 juta atau sekitar Rp 350 miliar. Valuasinya  sekarang mencapai angka USD 125 juta atau sekitar Rp 1,75 triliun.

{Baca juga: Tim eSport Rapper Drake Butuh Dana USD 25 Juta, Buat Apa?}

Seperti dikutip Telko.id, Minggu (14/7/2019), angka tersebut melonjak tajam ketimbang periode Oktober 2018 lalu. Saat itu, valuasinya baru mencapai angka USD 90 juta atau lebih kurang Rp 1,26 triliun.

Investor yang bersedia menyuntikkan dana ke 100 Thieves merupakan orang-orang yang juga berkecimpung di dunia hiburan seperti Drake. Satu di antaranya adalah manajer Justin Bieber, Scooter Braun.

Ada pula taipan Silicon Valley, Marc Benioff. Ia adalah co-CEO Salesforce, sebuah perusahaan cloud computing. Bersama mereka, terdapat nama Daniel Gilbert, pemilik sebuah klub basket NBA, Cleveland Cavaliers.

“Kabar ini tidak mengagetkan. Para investor pasti sudah cermat untuk menanamkan modal. Mereka memilih tim yang bisa dipercaya,” kata seorang sumber menanggapi tentang kenaikan nilai atau valuasi 100 Thieves.

{Baca juga: Akun Fortnite Milik Rapper Kondang Drake Diretas?}

Beberapa waktu lalu dilaporkan, 100 Thieves sedang mencari pendanaan baru. Dengan kehadiran dana segar, 100 Thieves membuka kemungkinan untuk memenangkan slot pada liga video game Activision Blizzard.

Drake pun mulai bergerak mencai investasi baru untuk 100 Thieves. Ia mengincar suntikan modal sebesar USD 25 juta. Maklu,, 100 Thieves terus berkompetisi dalam video game populer seperti Fortnite dan Call of Duty. [SN/HBS]

Sumber: NY Post

Bobol Password, Pria Ini “Koleksi” Ratusan Akun Wanita

Telko.id, Jakarta – Seorang pria mengakses secara tidak sah ke lebih dari 100 akun wanita. Padahal, semua akun itu dilindungi oleh password. Peretasan dilakukan sejak Maret 2015 hingga Desember 2016.

Menurut asisten jaksa Amerika Serikat, Melissa M Marangola, Justin Potts (37), dari Rochester, New York, menggunakan pengetahuan komputer dan perangkat lunak pemecah kata sandi untuk melakukan praktik ilegal tersebut.

{Baca juga: Giliran SPBU di Indonesia yang Diretas Penggemar PewDiePie}

Ia memanen nama pengguna dan kata sandi di akun online milik para wanita. Menurut laporan New York Post, hacker ini menggunakan perangkat lunak bernama Elcomsoft Phone Breaker untuk mendapatkan akses ke akun digital

Berdasarkan situs Elcomsoft, seperti dikutip Telko.id, Minggu (14/7/2019), Elcomsoft Phone Breaker memungkinkan akses forensik ke informasi yang disimpan dalam berbagai perangkat Apple yang menjalankan semua versi iOS.

“pelaku dapat melakukan akuisisi perangkat iOS secara over-the-air, membobol cadangan terenkripsi, memperoleh, serta menganalisis cadangan, data, dan kata sandi yang disinkronkan dari Apple iCloud,” jelas Elcomsoft.

Elcomsoft juga menawarkan alat forensik untuk pemerintah, militer, penegakan hukum, dan keamanan TI.  “Terkadang, perangkat lunak kami memang digunakan oleh orang jahat untuk tujuan buruk,” tambah Elcomsoft.

Dalam hal kasus ini, Potts terbukti mengakses akun Facebook, iCloud, Gmail, Yahoo, dan Hotmail milik cewek-cewek. Informasi pribadi dan foto-foto pribadi para korban pun kemudian disimpan di perangkat pribadi milik Potts.

{Baca juga: Hacker Berhasil Bobol Kode Sandi iPhone dan iPad}

Di perangkat milik Potts, polisi menemukan sekitar 450 data komputer yang mengindikasikan akses tidak sah ke akun yang dilindungi kata sandi milik para korban. Potts dijatuhi hukuman percobaan tiga tahun oleh hakim distrik setempat. [SN/HBS]

Sumber: NY Post

Fitur Baru YouTube Bakal Bikin Kreator Konten Makin Tajir

Telko.id, Jakarta – YouTube mengumumkan fitur baru bernama Super Stickers dan Learning Playlists di gelaran VidCon. YouTube mengatakan, sekarang ada banyak cara bagi para kreator konten untuk meraup pendapatan dengan memanfaatkan kedua fitur baru tersebut.

Menurut YouTube, kehadiran fitur baru ini memungkinkan para kreator konten untuk lebih mudah terhubung dengan penggemar. Lantas, apa sebenarnya fungsi dari fitur Super Stickers dan Learning Playlists?

Seperti dikutip Telko.id dari TechCrunch, Minggu (14/7/2019), Learning Playlists hadir untuk mempromosikan penggunaan YouTube dari segi edukasi, sedangkan Super Stickers melengkapi alat monetisasi Super Chat.

{Baca juga: Akhirnya, Ada Fitur untuk Kontrol Rekomendasi Video YouTube}

Sekadar informasi, Super Chat dirilis pada Januari 2017 dan memungkinkan penggemar membayar sejumlah uang untuk menampilkan pesan di bagian teratas selama premiere atau siaran langsung seorang Youtuber.

YouTube mengklaim, Super Chat sekarang merupakan saluran pendapatan nomor satu di hampir 20.000 kanal milik para kreator konten. Angka itu naik cukup signifikan dari tahun ke tahun dengan besaran 65 persen.

Berdasarkan catatan, tak kurang dari 90.000 saluran telah menggunakan Super Chat. Dan, dari jumlah tersebut, sebagian kreator konten mendapatkan pemasukan lebih dari USD 400 atau sekitar Rp 5,6 juta per menit.

Karenanya, YouTube segera menghadirkan Super Stickers pada beberapa bulan ke depan. Penggemar bisa membeli stiker animasi selama siaran langsung berlangsung untuk menunjukan dukungan kepada kreator.

{Baca juga: Keuntungan Memakai Internet Download Manager & Cara Install IDM 2019}

Kehadiran Super Stickers terinspirasi oleh Emotes dan Cheermotes di situs gaming Twitch Bits. Fungsinya menghadirkan stiker animasi ke percakapan sebagai cara untuk mendukung siaran langsung kreator video. [SN/HBS]

Sumber: Techcrunch

Canggih! Bot AI Facebook Kalahkan Pemain Poker Profesional

Telko.id, Jakarta – Untuk kali pertama, bot berteknologi Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan mampu mengalahkan seorang pemain poker profesional. Bot AI itu merupakan ciptaaan Facebook dan Carnegie Mellon University (CMU).

Bot bernama Pluribus tersebut mengalahkan pemain profesional dalam permainan Texas Hold’em tanpa batas dalam sejumlah format berbeda. Dalam format itu termasuk lima bot AI dan satu manusia, serta satu bot dan lima pemain manusia.

Menurut laporan Engadget, orang di balik Pluribus menyatakan bahwa menciptakan bot multiplayer poker merupakan sebuah pencapaian besar di bidang AI. Asal tahu saja, poker menampilkan permainan secara lebih tertutup ketimbang catur.

{Baca juga: AI Pemburu Alien Deteksi Puluhan Sinyal Misterius}

Bot AI umumnya mengalami kesulitan untuk memperoleh informasi rahasia dan bertindak secara efektif terkait tata cara permainan poker. Sekadar informasi, Pluribus merupakan bot versi lebih canggih ketimbang karya lama CMU bernama Libratus.

Beberapa tahun lalu, Libratus juga berhasil mengalahkan pemain profesional. Dikutip Telko.id, Minggu (14/7/2019), algoritma pencarian online baru memungkinkan Pluribus mencari opsi yang tersedia untuk memutuskan beberapa gerakan selanjutnya.

Bot tersebut didukung oleh algoritma self-play lebih cepat untuk permainan dengan informasi tersembunyi. Artinya, Pluribus lebih efisien dalam mempelajari penanganan informasi tersembunyi di game yang dimainkan bot melawan salinannya.

Pluribus juga diklaim lebih efisien ketimbang bot AI pemain game lain. Pluribus menggunakan memori sebesar 128GB dan menjalankan dua GPU saat tengah melakukan permainan. Hal itu agak berbeda dibanding skema yang ada di Libratus.

{Baca juga: Pertama di Dunia, “Robot AI” Jadi Pembaca Berita TV di China}

Sebagai tambahan informasi, pada 2016 lalu, AlphaGo menggunakan 1920 CPU dan 280 CPU saat menghadapi pemain Go profesional, Lee Sedol. Dengan kata lain, Pluribus bermain dalam kecepatan dua kali lebih tinggi daripada pemain profesional. [SN/HBS]

Sumber: Engadget

Microsoft akan Tutup Akun Xbox Live yang Tidak Aktif

Telko.id, Jakarta – Sebagian besar layanan online mengharuskan pengguna untuk membuat akun, begitupun Xbox Live. Namun, banyak pengguna yang memiliki akun dan lama tidak digunakan. Bahkan, mereka sudah melupakannya. Nantinya, Microsoft akan menutup akun yang dua tahun tak aktif.

Microsoft nampaknya belajar dari fakta bahwa selama ini banyak akun yang “tidur” alias tak aktif. Oleh karena itu, Microsoft membuat kebijakan baru bagi para pengguna layanan Xbox Live.

Seperti dilansir Ubergizmo, yang dikutip Telko.id, Minggu (14/7/2019), Microsoft menyatakan akan menutup semua akun pengguna jika terpantau tidak aktif selama dua tahun.

{Baca juga: Xbox Live Bakal Terintegrasi ke Perangkat iOS dan Android}

Aturan baru ini akan mulai diterapkan pada 30 Agustus 2019 nanti. Semua akun Xbox Live yang tidak aktif selama dua tahun akan ditutup secara otomatis. Pihak perusahaan pun memaparkan alasannya.

Kebijakan itu dimaksudkan untuk menghilangkan akun duplikat dan akun mati. Mereka bakal secara rutin mengecek semua akun setiap dua tahun guna mengecek apakah pengguna masih aktif atau tidak sama sekali.

Pengguna punya opsi untuk mengaktifkan akun minimal sekali dalam dua tahun supaya tidak ditutup total oleh Microsoft. Raksasa perangkat lunak itu juga menyatakan, bahwa akun pengguna tidak akan ditutup jika saldo di dalamnya masih ada.

Demikian pula jika pengguna belum mambayar tunggakan kredit, Microsoft belum akan menutup akun meski terpantau telah tidak aktif selama dua tahun. Bagaimana dengan pengguna yang memiliki banyak akun?

{Baca juga: 10 Situs Download Drama Korea Subtitle Indonesia Terlengkap 2019}

Menurut Microsoft, mereka yang memiliki akun keluarga dengan satu atau lebih sub-akun tidak perlu khawatir. Pasalnya, selama setidaknya satu sub-akun masih aktif, akun utama tidak akan ditutup oleh Microsoft. [SN/HBS]

Sumber: Ubergizmo

Tenang! Aturan Blokir Ponsel BM Tidak berlaku Surut 

0

Telko.id – Pemberlakukan aturan Pemblokiran Ponsel Black Market menurut Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kementrian Kominfo, Ismail tidak berlaku surut.

Menurutnya, aturan tersebut kini sedang digodok oleh pihak terkait, Kemkominfo, Kemenperin dan Kemendag. Untuk itu, menurutunya, masyarakat diminta tidak panik terhadap rencana penerapan validasi IMEI (International Mobile Equipment Identity). Regulasi itu, menurut rencana  akan ditandatangani tiga kementerian (Perdagangan, Peindustrian dan Kominfo) pada  Agustus 2019.

“Masyarakat yang kebetulan menggunakan atau membeli ponsel black market, jangan panik karena aturan pemblokiran tersebut tidak berlaku surut. Kami sedang menggodok mekanisme secara detail. Kami juga akan melaporkan hasil kajian kami kepada Menteri Komunikasi dan Informatika, Bapak Rudiantara,” ujar Ismail dalam acara press conference dengan media di Kantor SDPPI, Jalan Merdeka  Barat, Jakarta Pusat, Jumat (12/7/2019).

Laporan itu itu nantinya apakah nantinya aturan tersebut akan direvisi, dikurangi atau ditambahkan?. “Kami masih menunggu arahan beliau.Tapi yang jelas, kajian kami sudah sangat matang dan komprehenshif  dengan mempertimbangkan beragam aspek. Baik itu konsumen, industri, maupun pihak lainya,”

Dirjen SDPPI Kementrian Kominfo, Ismail mengemukakan ada tujuh poin yang harus dituntaskan sebelum Permen dari tiga Kementerian ditandatangani.

Ketujuh poin itu adalah kesiapan SIBINA (Sistem Informasi Basisdata IMEI Nasional),  Data Base IMEI, Pelaksanaan Test, Sinkronisasi Data Operator Selular. Selanjutnya poin lainnya adalah kesiapan Sosialisasi, kesiapan Sumber daya Manusia (SDM), serta  SOP (Standard Operasional)  Kemkominfo, Kemenperin, Kemendag dan operator selular.

“Tujuh poin tersebut dalam tahap pematangan. Diharapkan sebelum  tanggal 17  Agustus selesai,” ujarnya.

Berkaitan dengan kesiapan SIBINA, Ismail menjelaskan, sistem itu membutuhkan lima masukan yakni data TPP (tanda pendaftaran produk) impor, TPP produksi, data dump operator selular, Hand Carry, dan stok pedagang.

Selanjutnya, data itu diolah oleh SIBINA yang menghasilkan white list, notification list, exception list, dan black list. “Jadi bila ada ponsel yang masuk dalam katagori black list, (ponsel) itulah yang akan diblokir.”

Ismail juga menjelaskan bahwa bila ada masyarakat yang menggunakan ponsel yang dibeli di luar negeri (hand carry) atau ponsel BM (black market) sepanjang sudah digunakan saat ini tidak akan diblokir karena regulasi itu berlaku ke depan.

Dirjen SDPPI itu juga menambahkan stok ponsel yang ada di pedagang, terutama toko-toko ponsel di daerah terpencil dan belum dijual ke masyarakat nantinya  diminta untuk melakukan pengecekan IMEI di web aplikasi Kemenperin. (Icha)

 

 

Buntut Skandal Cambridge Analytica, Facebook Didenda Rp70 Triliun

Telko.id, Jakarta – Federal Trade Commission (FTC) atau otoritas perdagangan mengeluarkan putusan terkait hukuman untuk Facebook. Hukuman tersebut berkaitan dengan penggunaan data pribadi pengguna oleh Cambridge Analytica.

Menurut laporan The Verge, dikutip Telko.id, Minggu (14/7/2019), FTC menjatuhkan denda sebesar USD 5 miliar atau sekitar Rp70 triliun kepada Facebook. Denda itu merupakan yang terbesar dijatuhkan oleh FTC kepada perusahaan teknologi.

{Baca juga: Facebook akan Tambah Jumlah Karyawan Kulit Hitam}

Nah, menariknya, buntut dari denda tersebut justru membuat perusahaan ini semringah. Sebab, saham perusahaan di bursa malah mengalami kenaikan. Sayang, tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai berapa kenaikan harga saham tersebut.

Yang jelas, para investor tidak risau dengan uang yang dikeluarkan oleh Facebook untuk membayar denda. Sebab, jumlah itu masih lebih kecil ketimbang pemasukan yang didapat perusahaan per kuartal. Mark Zuckerberg dkk tampaknya mampu menjaga kepercayaan investor.

Selain denda, FTC juga meminta kepada Facebook untuk memperketat peraturan terkait perlindungan data. Namun demikian, jejaring sosial terbesar ini terus saja mengumpulkan serta membagikan data pribadi pengguna kepada pihak ketiga.

{Baca juga: Pendiri Apple Ajak Masyarakat Hapus Facebook Berjemaah}

Terkait denda dari FTC, Facebook sudah melakukan antisipasi dengan menyiapkan anggaran. Perusahaan sejak awal memperkirakan akan terkena denda dari FTC sebesar USD 3 miliar hingga USD 5 miliar gara-gara skandal Cambridge Analytica.

Dengan kata lain, perusahaan sama sekali tidak keberatan untuk membayar denda dari FTC. Apalagi, pendapatan pada kuartal kemarin mencapai USD 15 miliar atau sekitar Rp 210 triliun. Bahkan, tahun lalu, pemasukam Facebook lebih besar. [SN/IF]

NASA Berhasil Rekam Kegiatan Robot Penjelajah Mars

Telko.id, Jakarta –  Pesawat ruang angkasa yang mengorbit di Mars berhasil merekam gambar robot penjelajah Curiosity milik NASA. Curiosity menjelajah gunung Aeolis Mons atau Mount Sharp di Woodland Bay atau Teluk Woodland.

Dalam sebuah pernyataan, dikutip Telko.id dari Space, Minggu (14/7/2019), Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA mengatakan, gambar diperoleh ketika Curiosity berhadapan 65 derajat berlawanan dengan arah jarum jam dari utara.

{baca juga: Dikira Hilang, Video Langka NASA Dimiliki Mantan Anak Magangnya}

Medan dramatis yang menyapu mengelilingi Curiousty saat perjalanan menyusuri gunung setinggi lima kilometer terletak di area Gale Crater atau wilayah pendaratan. JPL NASA berujar, pengamatan dapat terlihat jelas karena refleksi cerah.

Perekaman menggunakan kamera MRO High Resolution Imaging Science Experiment (HiRISE) milik Universitas Arizona. Kamera tersebut sangat sensitif sehingga mampu menangkap bayangan debu di bukit pasir kecil di permukaan Mars.

Kamera MRO HiRISE kemungkinan akan terus beroperasi sampai ada sang penerus Curiosity. Kabarnyam penerus Curiosity akan menjalankan misi misi NASA Mars 2020. Misi itu diprediksi mendarat di Jezero Crater pada 18 Februari 2021.

{Baca juga: NASA Segera Terbangkan Drone ke Bulan Terbesar Saturnus}

Maret 2019, NASA, menyimpulkan bahwa kemungkinan besar ada kehidupan alien di Mars. Sebab, gambar yang diambil oleh Curiosity Rover diyakini sebagai tumbuhan. Foto jepretan Curiosity Rover memperlihatkan bentuk seperti alga, lumut, dan jamur.

Selama ini, para ilmuwan telah sibuk melakukan penelitian mengenai potensi kehidupan di Mars. Bahkan, penelitian sudah dilakukan sejak seorang astronom Italia bernama Giovanni Schiaparelli mengarahkan teleskop ke Mars pada 1877. [SN/IF]