spot_img
Latest Phone

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...

Garmin Dorong Gaya Hidup Aktif di Hari Olahraga Nasional 2025

Telko.id - Garmin mendorong masyarakat Indonesia untuk menjalani gaya...

Elon Musk Gugat Apple dan OpenAI Soal Integrasi ChatGPT di iPhone

Telko.id - Elon Musk melalui perusahaan xAI dan xAI...
Beranda blog Halaman 974

Lagi, Google Mengaku Sudah Setop Project Dragonfly

Telko.id, Jakarta – Beberapa bulan lalu terungkap bahwa Google sedang mengerjakan proyek rahasia bernama Project Dragonfly, yakni mesin pencari yang sudah disensor untuk pasar China. Keputusan tersebut pun jadi kontroversi.

Baru-baru ini, Google bahkan dituding sengaja bekerja sama dengan pemerintah China. Pendiri PayPal berani menuduh Google telah disusupi intelijen China gara-gara berani menggarap Project Dragonfly itu.

Kini, dilaporkan Ubergizmo, raksasa mesin pencarian itu menyatakan telah menutup proyek tersebut. Wakil presiden Google untuk kebijakan publik, Karan Bhatia, mengatakannya pada dengar pendapat dengan Komite Kehakiman.

{Baca juga: Google Lanjutkan Pengembangan Project Dragonfly untuk China}

Juru bicara perusahaan menambahkan bahwa proyek rahasia itu sudah resmi dihentikan. Ia menyebut, mereka kini tidak lagi punya rencana untuk meluncurkan mesin pencari yang telah disensor khusus pasar China.

Namun demikian, dikutip Telko.id, Kamis (18/7/2019), perusahaan tampaknya tidak benar-benar terbuka dengan semua detail tentang proyek tersebut. Pernyataan serupa pernah dilontarkan tetapi hanya bualan.

Oktober 2018 lalu, perusahaan teknologi asal Amerika ini diam-diam melanjutkan rencana untuk mengembangkan mesin pencari di China meski mengaku telah menyetopnya. Informasi tersebut terungkap setelah transkrip Project Dragonfly bocor .

Ketua Mesin Pencari Google, Ben Gomes, mengadakan pertemuan untuk membahas perkembangan Project Dragonfly. Platform itu akan memblokir kata-kata dan ungkapan terlarang di China, seperti “hak asasi manusia”.

{Baca juga : CEO Google Masih Bungkam Soal Proyek Dragonfly ke Senat AS}

Pendiri PayPal dan Palantir, Peter Thiel, mendesak CIA dan FBI mengusut keputusan Google menggarap Project Dragonfly. Ia menganggap perusahaan pembuat Android itu telah berkhianat. Ia curiga mereka disusupi oleh intelijen China. [SN/HBS]

Sumber: Ubergizmo

Kreativitas Berasal dari Tangan, Ini Alasannya

Telko.id – Koreksi kami jika salah, saat ini smartphone telah menjadi sesuatu yang sangat biasa di dalam kehidupan. Jangankan orang tua, bahkan anak kecil di bawah umur lima tahun saja pernah merasakan yang namanya dibuat kecanduan oleh ponsel pintar. Kemanapun kita pergi, dimana pun kita berada, yang namanya smartphone tidak pernah ketinggalan. Bahkan, sebagian orang malah merasa lebih tenang saat meninggalkan dompet di rumah, ketimbang meninggalkan smartphone.

Tapi, apakah smartphone yang kita sayangi ini pada akhirnya membantu kita, atau sebaliknya?

Sebagai produk teknologi, adalah hal yang tidak bisa dihindari jika smartphone juga memiliki kelemahan. Katakanlah membawa efek negatif bagi penggunanya. Smartphone dapat menghancurkan kreativitas – terutama ketika ia membuat kita mengalihkan perhatian dari hal-hal penting yang harusnya kita lakukan. Sebagai contoh, bukannya kerja malah main media sosial, bukannya tidur malah main game, dan sebagainya.

Tapi, tentu saja smartphone juga tidak sepenuhnya buruk. Faktanya, dengan smartphone kita bisa menumbuhkan rasa ingin tahu, meningkatkan kreativitas, bahkan menantang diri sendiri untuk menghasilkan sesuatu. Nah, membuat vlog dalam hal ini adalah salah satunya.

So, daripada menghabiskan waktu berjam-jam dengan smartphone hanya untuk “menyakiti” diri sendiri dan menjauhkan diri dari orang lain, mending berkreasi dengan menghasilkan video yang keren dan bisa dinikmati banyak orang.

Untuk membantu Anda menjadi layaknya seorang vlogger profesional, kami telah menyusun beberapa tips dan trik yang perlu diketahui oleh vlogger pemula. Check this out!

Maksimalkan Apa yang Anda Punya

Jika Anda adalah seseorang yang baru mau memulai, membeli kamera canggih atau smartphone mahal hanya untuk nge-vlog sama sekali bukan keharusan, dan kami tidak menyarankan itu. Sebagai gantinya, gunakan saja smartphone apa pun yang ada punya. Kuncinya fokus pada konten video. Karena pada akhirnya ini adalah tentang apa yang bisa Anda lakukan dengan smartphone Anda.

Saat ini, banyak smartphone yang telah mengusung standar 1080p. Samsung Galaxy A30 misalnya, dibekali kamera depan 16MP dan kamera ganda dengan kombinasi 16 MP lensa utama dan 5 MP lensa Ultra wide di bagian belakang, Samsung Galaxy A30 bukan saja mahir dalam urusan fotografi, ini juga bisa digunakan untuk mengambil video dengan sudut pandang yang lebih lebar. Samsung mengklaim bisa mencapai 123 derajat.

Horizontal is a Must

Kesalahan paling umum yang dilakukan seorang pemula saat merekam video adalah mengambilnya secara vertikal. So, jangan lakukan!

Video yang diambil dengan mode landscape atau horizontal bagaimanapun selalu lebih menarik untuk ditonton. Buktinya adalah film-film yang selama ini kita tonton. So, jika Anda ingin agar video yang Anda hasilkan bisa dikonsumsi dengan baik oleh orang banyak, ambillah dalam bentuk layar landscape.

smartphone

Samsung Galaxy A30 smartphone dibekali layar jernih dengan panel berteknologi Super AMOLED yang menghasilkan reproduksi warna yang baik. Layarnya juga cukup besar, yakni 6.4 inci dengan resolusi full HD+ 1080 x 2340 piksel. Dan dengan rasio layar 19:5:9 yang dibawanya, video yang Anda ambil akan terasa lebih penuh.

Pastikan Cahaya Sudah Cukup

Ya, memilih waktu yang tepat untuk pengambilan gambar adalah salah satu syarat penting jika Anda ingin menghasilkan video yang keren. Cahaya matahari dalam hal ini adalah sumber cahaya terbaik, jadi cobalah memanfaatkan itu sebisa mungkin. Jika tidak memungkinkan, atau katakanlah Anda ingin merekam video di malam hari, sedikit berinvestasi pada alat penerangan mungkin bisa dilakukan.

Jangan Lupa Tes Kamera

Vlogger pemula umumnya akan merekam sendiri video-nya, ketimbang mencari asisten untuk membantunya. Jika Anda salah satunya, biasakanlah untuk memeriksa atau mengecek terlebih dahulu hasil rekaman Anda, sebelum benar-benar memulai.

Rekam video sekitar 5-10 detik, lalu periksa hasilnya untuk memastikan tampilannya sudah sesuai keinginan. Setelah puas dengan bidikan itu, Anda bisa mulai merekam sesuka Anda. Mau ngoceh selama satu jam, atau dua jam, tidak masalah. Apalagi Galaxy A30 juga dibekali kapasitas baterai 4000 mAh. Di atas kertas, ini bisa bertahan seharian.

Sementara fitur fast charging yang berdaya 15 watt selalu memberi Anda kemungkinan untuk mengisi daya dalam waktu yang cepat. Siapa tahu tiba-tiba baterai sekarat ditengah vlogging? Fitur USB Type-C juga akan sangat mendukung upaya ini, disamping juga dapat melakukan transfer data dengan lebih cepat.

Tambahkan Musik Biar Lebih Dramatis

Menambahkan suara atau lagu sebagai latar bisa membuat video Anda menjadi lebih baik dan enak ditonton. Namun demikian, perlu diingat bahwa salah-salah pilih lagu bisa berdampak buruk pada karir Anda.

Program contentID YouTube akan secara otomatis memeriksa apakah Anda menggunakan lagu yang dilindungi hak cipta dan akan langsung beraksi jika Anda menggunakannya. Bukan cuma memonetisasi video yang akan susah, pahit-pahitnya akun Anda juga bisa dibanned. Untuk mencegah ini, gunakan musik bebas royalti ya.

Nah, buat Anda yang tertarik, silahkan beli Samsung Galaxy A30 dari situs web resmi Samsung Indonesia. [adv]

Bukan Game, tapi Medsos yang Bikin Remaja Depresi

Telko.id, Jakarta – Penelitian lembaga kesehatan CHU Sainte-justine di Quebec, Kanada, mengkaji penyebab peningkatkan depresi di kalangan remaja. Hasilnya pun mengubah stigma banyak orang. Penyebab utama depresi ternyata bukanlah game, melainkan media sosial (medsos).

Menurut peneliti, media sosial adalah pemicu peningkatan depresi di kalangan remaja. Menurut riset, seperti dilansir SlashGear, remaja yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengakses media sosial dan menonton televisi lebih mudah depresi.

{Baca juga: Survei: Pengguna ‘Medsos’ Belum Merasa Kecanduan}

Riset melibatkan sekitar 3.800 pelajar di Montreal. Dalam sebuah kelas, mereka diminta menjawab pertanyaan mengenai berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk menonton televisi, mengakses media sosial, dan bermain game.

Meeka juga diminta menjawab pertanyaan mengenai tingkat depresi yang dialami. Apakah mereka merasa kesepian atau sedih. Hasilnya, diperloeh kesimpulan bahwa satu jam kegiatan akses media sosial sangat berpengaruh terhadap tingkat depresi remaja.

“Sebaliknya, hasil serupa tidak ditemukan ketika remaja bermain game. Remaja justru mengalami kepercayaan diri rendah saat bermedia sosial dan memicu depresi yang terus menumpuk,” tulis hasil riset dalam jurnal kesehatan JAMA Pediatrics.

{Baca juga: Resmi! ‘Kecanduan Game’ Masuk Daftar Penyakit Baru WHO}

Dalam jurnal kesehatan JAMA Pediatrics, yang memprihatinkan, pengguna dengan kondisi depresi biasanya terpengaruh oleh berapa lama waktu yang dihabiskan untukmengakses media sosial serta informasi apa yang mereka konsumsi.

Penelitian dilakukan karena muncul fenomena remaja yang melakukan bunuh diri di luar negeri. Sekadar informasi, tingkat bunuh diri di kalangan remaja pada tahun ini merupakan yang paling tinggi sejak tahun 2000. [BA/HBS]

Sumber: Slashgear

Pakai Software Premium, Berapa Harga Dell G7

0

Telko.id, Jakarta – Dell Indonesia baru saja mengumumkan laptop gaming anyarnya, yakni Dell G7 15 (7590). Dengan menanamkan sotfware premium Alienware Command Center (ACC), berapa harga Dell G7 di pasar Indonesia?

Menurut Product Marketing Manager Dell Indonesia, Wiliam Hartoyo terdapat 2 varian yang ditawarkan dari Dell G7 ini. Pertama Laptop Dell G7 dengan memori penyimpanan 256GB M.2 Pcle NYMe SSD yang bisa ditambah hingga 1 Terabyte (TB). Sedangkan yang kedua dengan ruang penyimpanan sebesar 512GB M.2 Pcle NVMe SSD.

{Baca juga: Laptop Gaming Dell G7 Resmi Dirilis, Apa Keunggulannya?}

“Kedua tipe tersebut sama-sama bisa diupgrade ruang penyimpanannya,” kata Wiliam Hartoyo di Jakarta, Kamis (18/07/2019)

Kedua tipe tersebut memiliki harga yang berbeda. Tipe 256GB dibandrol dengan harga Rp 27.899.000 dan tipe 512GB dibandrol dengan harga Rp 34.499.000. Adapun Laptop Dell G7 hanya tersedia  warna Abyss Grey.

“Harga tersebut terbilang cukup kompetitif untuk kategori laptop gaming,” tambah Hartoyo.

Dell Indonesia pun bekerja sama dengan JD.ID untuk membuka pre-order. Pre-Order dibuka dari tanggal 18 Juli hingga 31 Juli 2019. Nantinya bagi yang melakukan pre-order akan mendapatkan bonus Dell Gaming Headset secara gratis.

“Pembeli akan mendapatkan Dell Gaming Headset secara gratis. Dimana harga headset tersebut sekitar Rp 1 juta,” tutup Hartoyo.

Sebelumnya Dell G7 15 (7590) resmi dirilis. Laptop ini memiliki keunggulan berupa software premium Alienware Command Center (ACC) yang memungkinkan para gamer mengatur kinerja laptop demi kenyamanan ketika bermain.

{Baca juga: Dell Luncurkan Laptop Gaming, Khusus Pro Gamers}

Menurut Consumer Country Director Dell Indonesia, Tjipto Suparto mengatakan bahwa Alienware Command Center adalah software premium yang pertama kalinya hadir di laptop Dell.

Software ini ACC memungkinkan gamer menyesuaikan semua aspek pengalaman bermain mereka seperti sistem pencahayaan, pengaturan daya, kontrol termal, audio dan pengaturan konten. [NM/HBS]

iPhone 2020 Punya Sensor ToF 3D?

0

Telko.id, Jakarta – Samsung telah menyematkan sensor Time of Flight atau ToF ke beberapa ponsel buatannya. Baru-baru ini, ada bocoran soal keberadaan sensor ToF 3D di iPhone 2020 yang bakal dirilis pada tahun depan.

Menurut Ubergizmo, sebuah laporan baru mengklaim bahwa iPhone keluaran tahun 2020 akan menyertakan sensor ToF 3D. Laporan itu mengatakan bahwa Apple bekerja sama dengan pemasok untuk memastikan kesiapannya.

{Baca juga: iPhone 2020 Dipastikan Punya Layar OLED Canggih}

Dikutip Telko.id, Kamis (18/7/2019), Apple rutin mengonfirmasi ke pemasok guna memastikan bahwa sensor ToF 3D benar-benar siap dipakai untuk iPhone tahun depan. Sayang, Apple belum berkomentar.

Sebelumnya ada beberapa rumor yang mengklaim bahwa sensor ToF mungkin diperkenalkan di iPhone 2019. Sensor tersebut secara signifikan meningkatkan pengalaman augmented reality dan virtual di iPhone.

Laporan itu menyebut bahwa sensor ToF tidak akan siap pada waktunya untuk iPhone 2019 sehingga mau tak mau diundur tahun depan. Sensor ToF akan debut di iPad 2020 sebelum benar-benar tersemat di iPhone.

Tak hanya keberadaan sensor ToF, iPhone mendatang juga akan menjadi istimewa karena alasan lain. Kabarnya, 2020 akan menjadi tahun kehadiran iPhone 5G pertama. Padahal, para produsen Android sudah melakukannya.

{Baca juga: Terkendala Modem, Mungkinkah Apple Rilis iPhone 5G pada 2020?}

Berdasarkan kasak-kusuk, iPhone 5G belum siap di pasaran lantaran Apple menunggu jaringan internet kelima betul-betul matang. Artinya, Apple baru akan merilis iPhone 5G kalau jaringan 5G sudah berjalan masif. [SN/HBS]

Sumber: Ubergizmo

Laptop Gaming Dell G7 Resmi Dirilis, Apa Keunggulannya?

0

Telko.id, Jakarta Dell Indonesia merilis laptop gaming terbarunya di Indonesia. Dengan nama Dell G7 15 (7590), laptop ini didukung software premium Alienware Command Center (ACC). Lalu, apa saja keunggulan dari laptop gaming ini?

Menurut Consumer Country Director Dell Indonesia, Tjipto Suparto bahwa Alienware Command Center adalah software premium yang pertama kalinya hadir di laptop Dell. Laptop ini memungkinkan para gamer mengatur kinerja laptop demi kenyamanan saat bermain.

“Software Alienware Command Center ini pertama kali hadir di laptop gaming kami,” ujar Tjipto di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta, Kamis (18/07/2019).

{Baca juga: Dell Luncurkan Laptop Gaming, Khusus Pro Gamers}

Tjipto menambahkan jika ACC memungkinkan gamer menyesuaikan semua aspek pengalaman bermain mereka seperti sistem pencahayaan, pengaturan daya, kontrol termal, audio dan pengaturan konten.

“Jadi ini akan menambah pengalaman bermain menjadi semakin komplit dan meneguhkan Dell G7 sebagai laptop gaming mumpuni,” tambah Tjipto.

Pengaturan yang dimaksud salah satunya mengatur suara ketika bermain game. Dengan teknologi ACC, pemain bisa mengatur volume suara permainan agar bisa lebih rendah sehingga bisa saling berkomunikasi selama permainan berlangsung.

“Selama ini suara permainan terlalu keras sehingga menyulitkan para gamers untuk berkomunikasi. Namun dengan ACC gamers bisa mengatur volume audio ketika bermain game,” tutur Tjipto.

{Baca juga: Canggih! Laptop Terbaru Dell Dukung Tampilan 8K}

Secara tampilan, laptop ini memiliki tampilan layar FHD IPS 144Hz dengan luas 15,6 inci dengan ketebalan 19,9 mm dan berat 2,6 Kg. Di bagian keyboard, terpasang lampu datar RGB 4 zona sehingga keyboard tampak lebih berwarna, seperti keyboard favorit para gamers.

Laptop ini didukung dengan prosesor Intel Core i7-8750HQ Generasi 8 dan kartu grafis NVIDIA RTX 2060. Dell G7 15 memiliki dua jenis kapasitas penyimpanan. Pertama 256GB M.2 Pcle NYMe SSD yang bisa ditambah hingga 1 Terabyte (TB). Kedua 512GB M.2 Pcle NVMe SSD. Terakhir terdapat 2 speaker di bagian depan laptop dengan fitur Nahimic Audio 3D for Gamers. [NM/HBS]

Gusur Bill Gates, Bos Louis Vuitton Terkaya Kedua Sejagat

Telko.id, Jakarta – Bos LVMH Moet Hennessy-Louis Vuitton SE, Bernard Arnault, di luar dugaan ditahbiskan sebagai orang terkaya kedua di dunia. Ia menggeser posisi pendiri Microsoft, Bill Gates.

Pemeringkatan tersebut berdasarkan analisa Bloomberg Billionaire Index terbaru. Menurut laporan CNN, penghitungan kekayaan dilakukan setelah penutupan bursa perdagangan di New York, AS.

{Baca juga: Makin Tajir, Bos Amazon Tetap jadi Orang Terkaya Sejagat}

Dikutip Telko.id, Kamis (18/7/2019), terhitung 18 juli 2019, Bernard Arnault menggusur posisi Bill Gates sebagai orang terkaya kedua di dunia dengan total kekayaan USD 108 miliar atau jika dikonversi senilai sekitar Rp 1.508 triliun.

Kekayaan yang dimiliki oleh Arnault lebih banyak sekitar USD 1 miliar ketimbang Gates. Asal tahu saja, menurut Bloomberg Billionaire Index, Gates sekarang berharta USD 107 miliar.

Lantaran Arnault menduduki posisi kedua orang terkaya versi Bloomberg Billionaire Index, rekor tujuh tahun yang dipegang Gates sebagai dua orang tertajir di dunia pun akhirnya terpatahkan.

Sekarang, pendiri Microsoft itu nangkring di urutan ketiga, di atas Warren Buffett selaku bos Berkshire Hathaway. Di posisi teratas tetap dihuni oleh pemilik e-commerce Amazon, Jeff Bezos.

{Baca juga: Ini Smartphone Pilihan Orang Terkaya di Dunia}

Bezos punya kekayaan mencapai USD 124 miliar. Kalau ia tak mampu menjaga bisnis Amazon, bisa-bisa tahun depan Arnault jadi orang terkaya dunia versi Bloomberg Billionaire Index.

Sekadar informasi, kekayaan pemilik rumah mode Louis Vuitton ini tumbuh USD 39 miliar pada 2019. Tahun ini pula, untuk kali pertama sejak menjalankan bisnis, kekayaan Bernard Arnault melampaui USD 100 miliar. [SN/HBS]

Sumber: CNN

Heboh Filter Wajah Tua FaceApp, Amankah Privasi Data Pengguna?

Telko.id, Jakarta – Aplikasi FaceApp sedang ramai digunakan netizen di seluruh dunia. Aplikasi filter foto ini mampu mengubah wajah pengguna menjadi tampak lebih tua. Namun di balik itu, ada hal yang menjadi sorotan, terkait privasi data pengguna aplikasi tersebut.

Menurut hasil penelitian mengungkap bahwa FaceApp tidak memasang kode yang kuat dalam lalu lintas jaringannya. Selain itu, aplikasi ini dikabarkan mengambil metadata tanpa izin dari foto pengguna.

Dilansir Telko.id dari The Verge pada Kamis (18/07/2019), ketika pengguna iOS memakai aplikasi ini biasanya diawali dengan memilih foto tertentu yang ingin mereka filter.

Kemudian FaceApp mengunggah gambar tertentu ke servernya untuk menerapkan filter. Tindakan ini cenderung tidak biasa karena FaceApp tidak pernah mengunduh foto yang difilter. Secara teoritis, aplikasi ini sebenarnya bisa memproses foto-foto tersebut langsung dari aplikasi, namun tidak dilakukan.

{Baca juga: Pemerintah Rusia akan Blokir VPN yang Bandel}

CEO FaceApp, Yaroslav Goncharov mengatakan bahwa foto disimpan di server perusahaan untuk disimpan ke bandwith jika beberapa filter aplikasi diterapkan. Namun ini sifatnya sementara karena FaceApp akan menghapus data foto tersebut.

Namun publik masih tidak percaya. Terlebih FaceApp merupakan perusahaan asal Rusia sehingga publik semakin berspekulasi terkait privasi data mereka.

Dalam sebuah pernyataan kepada TechCrunch, FaceApp mengatakan mereka menerima permintaan dari pengguna untuk menghapus data mereka dari server-nya.

Caranya pengguna dapat mengirim permintaan melalui Pengaturan kemudian pilih fitur Dukungan lalu pilih fitur Laporkan bug dengan kata “privasi” di baris subjek.

{Baca juga: Gara-gara Hacker, Data Wisatawan Asing di Amerika Terancam}

Selain itu FaceApp mengaku tidak akan membagikan data tersebut ke pihak ketiga ataupun pemerintah Rusia. Tentu saja, apakah data tersebut benar-benar dihapus atau tidak dibagikan, hanya FaceApp saja yang tahu bagaimana kelanjutannya.

Peneliti Jane Wong yang menjadi bagian dalam penelitian tentang FaceApp pun berharap pengguna dapat menghapus data mereka sendiri, tanpa perlu mengajukan permintaan. Jadi sepertinya Anda harus berpikir lagi untuk menggunakan aplikasi tersebut. [NM/HBS]

Sumber: The Verge

Mau jadi Tua ala FaceApp? Begini Caranya

Telko.id – Warganet media sosial saat ini sedang menggandrungi aplikasi editing foto yang seru bernama FaceApp. Instagram dan Facebook misalnya, warganet meramaikan timeline kedua media sosial ini dengan foto-foto yang diedit menggunakan FaceApp, yang mempunyai sejumlah filter salah satunya yang membuat wajah menjadi lebih tua.

Anda ingin ikut-ikutan untuk mengunggah foto-foto dengan filter unik, termasuk “menjadi tua”? Santai, karena dalam tulisan kali ini, tim Telko.id akan memberikan cara menggunakan FaceApp untuk Anda.

Tapi, sebelum mengikuti cara ini, Anda sebaiknya download aplikasi di Google Play Store ataupun App Store. Aplikasi ini tersedia secara gratis, tapi dengan opsi pembayaran di dalam aplikasi.

{Baca juga: Trik Upload Foto di Instagram Web}

Anda juga wajib melihat Privacy Policy pada aplikasi ini. Sebab, disitu terdapat informasi bahwa foto milik pengguna yang diunggah ke dalam aplikasi akan masuk ke layanan milik mereka. Berikut caranya:

  • Tekan tombol kamera pada aplikasi, atau pada bagian Faces. Tapi sebelumnya, izinkan aplikasi untuk mengakses kamera smartphone dengan menekan tombol Allow.
  • Kemudian, arahkan wajah Anda ke bagian Find a Face. Lalu, tekan tombol Shutter di bagian bawahnya.
  • Jika sudah, aplikasi otomatis akan memproses foto Anda terlebih dahulu sebelum akhirnya menampilkan beberapa filter.

http://telset.id/

  • Salah satu filter yang viral atau sering digunakan adalah filter Old yang akan mengubah wajah Anda menjadi lebih tua.
  • Selain filter Old, ada juga filter Young yang tentu saja membuat wajah Anda tampak jauh lebih muda dari aslinya.

http://telset.id/

  • Ketika filter telah dipilih, tunggu beberapa saat sampai foto hasil FaceApp pun selesai.
  • Berikut kami tampilkan foto “menjadi tua” yang telah kami ambil:

http://telset.id/

So, mudah kan caranya? Yuk segera coba! (FHP)

Spek Mirip Mi CC9e, Segini Harga Xiaomi Mi A3

0

Telko.id, Jakarta – Xiaomi Mi A3 resmi diluncurkan. Akan tetapi, tidak seperti bocoran sebelumnya, smartphone dengan sistem operasi Android One ini hanya berbasis dari Xiaomi Mi CC9e, bukan Xiaomi Mi CC9.

Seperti diketahui sebelumnya, Xiaomi tidak lagi merancang seri Mi A yang biasanya identik dengan seri Mi X, seperti seperti Mi 5X (Mi A1), dan Mi 6X (Mi A2).

Khusus untuk Xiaomi Mi A3, Xiaomi akan membuatnya mirip dengan Mi CC Series yang jadi seri smartphone khusus fotografi dari Xiaomi.

{Baca juga: Xiaomi Mi A3 dan Mi A3 Lite Punya Spek Kencang, Ini Bocorannya}

Smartphone ini mengusung layar berjenis OLED berukuran 6,1 inci dengan resolusi HD+ dan sudah mendukung teknologi sensor sidik jari di layarnya. Smartphone ini juga telah ditenagai oleh prosesor octa-core 2.0 GHz Snapdragon 665, RAM 4GB, dan ROM 64GB atau 128GB.

Power Mi A3 ditopang oleh baterai berkapasitas besar, tepatnya 4,030 mAh dengan dukungan Fast Charging bertenaga 18W atau Quick Charge 3).

Mi A3 punya tiga kamera belakang dengan konfigurasi 48MP lensa utama dengan bukaan besar f/1.78 dan tidak didukung dengan OIS. Kemudian lensa ultra wide-angle 8MP dengan jangkauan 118°, dan lensa depth 2MP.

{Baca juga: Spesifikasi dan Harga Hp Xiaomi Terbaru}

Kamera ini mendukung perekaman 4K di 30fps atau 1080p hingga 120fps. Sementara untuk kamera depan, punya konfigurasi 32MP.

Mi A3 akan dijual perdana di Spanyol pada 24 Juli mendatang. Smartphone ini tersedia dalam 3 warna, yaitu Blue, White, dan Gray. Harganya? Xiaomi Mi A3 akan dilepas dengan harga €250 atau Rp 3,9 jutaan untuk versi ROM 64GB dan €280 atau Rp 4,3 jutaan untuk ROM 128GB. (FHP)