spot_img
Latest Phone

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...

Garmin Dorong Gaya Hidup Aktif di Hari Olahraga Nasional 2025

Telko.id - Garmin mendorong masyarakat Indonesia untuk menjalani gaya...

Elon Musk Gugat Apple dan OpenAI Soal Integrasi ChatGPT di iPhone

Telko.id - Elon Musk melalui perusahaan xAI dan xAI...
Beranda blog Halaman 970

Ngebut Banget! Ini Skor Benchmark Snapdragon 855 Plus

0

Telko.id, Jakarta – Prosesor Snapdragon 855 Plus resmi jadi prosesor terkencang bagi smartphone Android saat ini. Klaim ini muncul setelah Geekbench menampilkan skor benchmark dari beberapa smartphone gaming yang akan diluncurkan.

Skor ini diperoleh setelah benchmark Xiaomi Black Shark 2 Pro masuk ke dalam database benchmark Geekbench. Dilansir Telko.id dari phoneArena, Sabtu (20/07/2019), smartphone mencatat 11.304 poin untuk pengujian multi-core dan 3.632 poin untuk single-core

Skor tersebut beda tipis dengan perolehan Asus ROG Phone 2 yang memperoleh skor masing-masing 11.103 poin untuk multi-core dan 3.616 poin untuk single-core.

{Baca juga: Qualcomm Luncurkan Prosesor Terkencang, Snapdragon 855 Plus}

Walhasil, dengan perolehan itupun membuat Snapdragon 855 Plus menjadi prosesor terkencang untuk smartphone Android di Geekbench.

Asal tahu saja, Black Shark 2 Pro dan Asus ROG Phone adalah dua smartphone pertama yang ditopang oleh Snapdragon 855 Plus.

{Baca juga: Oppo dan 5 Fakta Menarik Tentang Perangkat Terbarunya, Reno}

Kedua smartphone ini juga akan diperkenalkan dalam waktu yang berdekatan. ROG Phone 2 pada tanggal 23 Juli, sementara Black Shark 2 Pro di tanggal 30 Juli mendatang.

Snapdragon 855 Plus sendiri adalah prosesor dengan performa CPU dan GPU yang jauh lebih kencang dari Snapdragon 855. Prosesor ini juga punya dukungan terhadap aplikasi berbasis Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR). (FHP)

Sumber: phoneArena

Bocoran Lengkap Duo Google Pixel 4 dan Pixel 4 XL

0

Telko.id, Jakarta – Sudah jadi rahasia umum kalau Google Pixel 4 dan Google Pixel 4 XL bakal segera melenggang resmi tak lama lagi. Nah, meski kedua smartphone suksesor Pixel 3 ini belum diluncurkan, tapi bocoran spesifikasi sampai harga dari kedua smartphone ini telah muncul duluan.

Dilaporkan BGR, seperti dikutip Telko.id pada Sabtu (20/07/2019), Pixel 4 dan Pixel 4 XL bakal mengusung layar yang lebih besar dengan resolusi lebih tinggi dibandingkan seri sebelumnya.

Masing-masing resolusinya adalah 2280 x 1080 pixel untuk Pixel 4, dan 3040 x 1440 piksel untuk model XL. Resolusi ini lebih tinggi, karena Pixel 3 mempunyai layar dengan resolusi 2160 x 1080 piksel, dan 2960 x 1440 piksel untuk Pixel 3 XL. 

{Baca juga: Ssst, Facebook & Google Tahu Kamu Doyan Nonton Film Porno}

Untuk dapur pacunya, Google tidak lagi melengkapi smartphone-nya dengan RAM 4 GB. Kini, raksasa pencarian itu menyematkan RAM 6GB sebagai standar baru untuk kedua smartphone terbarunya. 

Selain itu, Google juga bakal menggandakan penyimpanan internal bagi kedua smartphone-nya menjadi 128GB. Konfigurasi RAM dan ROM lain belum dikonfirmasi, tapi bisa saja Google akan menghadirkan model Pixel dengan RAM 8GB dan ROM 256GB.

Kedua smartphone juga kemungkinan besar ditenagai oleh prosesor terbaru dari Qualcomm, Snapdragon 855 atau bahkan Snapdragon 855 Plus yang lebih cepat. 

Dilansir dari phoneArena, desain dua Pixel 4 juga dirombak habis-habisan oleh Google. Bagian depan misalnya, smartphone ini akan memiliki bezel atas yang cukup tebal untuk menyimpan dua kamera depan, sensor cahaya untuk fitur True Tone Display, dan fitur Project Soli.

Fitur terakhir yang disebutkan diperkirakan merupakan fitur pengendalian perangkat melalui gerakan tangan, dan menjadi tools untuk mendukung teknologi pengenalan wajah 3D yang akan menggantikan sensor sidik jari.

{Baca juga: Spesifikasi dan Harga Hp Google Terbaru}

Sedangkan bagian belakang, keduanya akan memiliki frame kamera besar berbentuk persegi yang ditempatkan di sudut kiri atas smartphone. Frame ini menampung tiga sensor kamera dengan satu LED Flash.

Untuk konfigurasi kameranya, Google diprediksi meningkatkan lensa utama pada seri Pixel, menghadirkan sensor 16MP sebagai lensa telephoto, dan lensa dengan sensor spektral yang membantu pengguna menangkap foto berkualitas di kondisi cahaya rendah hingga mengambil foto portrait.

Google Pixel 4 dan Pixel 4 XL diperkirakan meluncur pada pertengahan Oktober mendatang. Sampai sekarang memang belum ada informasi soal harganya, tapi dilaporkan, Google akan melepasnya dengan harga mulai dari USD 799 atau Rp 11,1 jutaan hingga USD 999 atau Rp 13,9 jutaan. (FHP)

Sumber: BGR & phoneArena

Miliaran Perangkat Terancam Bug Bluetooth, Termasuk iPhone dkk

Telko.id, Jakarta – Para peneliti dari Universitas Boston memprediksi pada tahun 2022 mendatang, jumlah perangkat yang mendukung Bluetooth akan meningkat dari 4,2 miliar menjadi 5,2 miliar. Tapi masalahnya, sebagian besar perangkat itu terancam masalah keamanan akibat bug Bluetooth Low Energy atau BLE.

Pada acara 19th Privacy Enhancement Technology Symposium di Stockholm, Swedia, para peneliti ini mengumumkan adanya bug baru dalam protokol komunikasi di BLE. 

Sebagaimana dilansir Telko.id dari Gizchina, Sabtu (20/07/2019), bug itu menyebabkan sebagian besar perangkat membocorkan informasi identitas pengguna. 

{Baca juga: Ada Bug, Facebook Bakal Bikin Smartphone Bergetar}

Bug itu sendiri terdapat dalam ekstraksi identifikasi protokol BLE. Sebagian besar perangkat Bluetooth menghasilkan alamat MAC acak ketika dipasangkan, dan secara otomatis melakukan konfigurasi ulang secara berkala.

Akan tetapi, dengan algoritma tertentu, koneksi Bluetooth masih dapat dikenali meskipun alamat MAC Bluetooth berubah.

Para peneliti menilai, Windows 10, iOS, macOS, watchOS, Fitbit, dan perangkat lain memiliki bug ini. Pasalnya, perangkat-perangkat itu secara berkala akan mengirimkan iklan yang mengandung struktur data khusus untuk berinteraksi dengan perangkat dan platform lainnya.

Menurut mereka, sistem Android aman dari bug ini. Sebab, sistem operasi itu tidak mengirim pesan dan mengekspos alamatnya sendiri, tetapi memindai broadcast terdekat yang ada. 

{Baca juga: Spesifikasi dan Harga Hp Apple Terbaru}

Dengan meningkatnya jumlah perangkat dengan dukungan Bluetooth dalam 3 tahun mendatang, diprediksi bug ini akan menjadi semakin parah. Para peneliti pun menyarankan untuk menerapkan metode anti-tracking pada saluran komunikasi yang tidak dienkripsi.

Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari Apple atau perusahaan terkait yang disebutkan terpengaruh oleh bug. Semoga saja, mereka segera melakukan verifikasi bug, dan mengambil tindakan cepat dan relevan. (FHP)

Sumber: Gizchina

Bank Mandiri Error, Saldo Nasabah Tiba-tiba Berubah

Telko.id, Jakarta – Linimasa Twitter diramaikan oleh kebingungan warganet yang menjadi nasabah bank Mandiri. Bagaimana tidak, pada Sabtu (20/07) pagi mereka mengaku bahwa saldo di rekening mendadak berubah. 

Mereka mengeluh layanan bank Mandiri error sejak pagi. Sebagian dari mereka heran lantaran saldo rekening tiba-tiba berkurang, dan sebagian lainnya mengaku kaget ketika mengetahui kalau saldo mereka justru bertambah drastis.

Tak hanya itu saja, ada nasabah lain juga yang mengatakan bahwa saldo di rekeningnya menjadi nol. Hal ini diutarakan oleh akun @t_febion. 

Menurut Oki, nasabah bank Mandiri asal Bogor mengatakan kalau saldo tabungannya tiba-tiba bertambah Rp 5 juta pada Jumat (19/07) malam. Ia mengaku, aplikasi Bank Mandiri masih bisa diakses pada pukul 06.35 pagi, dan “saldo tambahan” tersebut masih ada. 

“Saldo saya bertambah Rp 5 juta dari jam 7 malam kemarin. Dan tadi pagi saya cek, saldo itu masih ada,” katanya kepada tim Telko.id.

Hingga berita ini diturunkan, pihak bank Mandiri masih belum memberikan penjelasan terkait permasalahan ini melalui media sosial resminya. (FHP)

2 Smartphone Gaming Ini Siap Tantang Asus ROG Phone 2

0

Telko.id, Jakarta – Asus ROG Phone 2 langsung ditantang oleh 2 smartphone gaming terbaru dari Nubia dan Xiaomi. Setelah Asus memastikan akan meluncurkan ROG Phone 2 pada 23 Juli mendatang, Nubia dan Xiaomi langsung meresponnya dengan mempersiapkan Xiaomi Black Shark 2 Pro dan Red Magic 3.

Kehadiran Black Shark 2 Pro dikonfirmasi Xiaomi melalui unggahannya di situs Weibo. Brand ini mengatakan, smartphone gaming itu bakal melenggang resmi satu minggu setelah jagoan Asus diperkenalkan atau pada 30 Juli mendatang.

Begitu juga dengan Red Magic 3. Smartphone gaming ini diumumkan kehadirannya sesaat setelah Asus berencana akan memboyong ROG Phone 2 sebentar lagi. 

{Baca juga: Bocoran Spek Sangar Asus ROG Phone 2}

Dikutip Telko.id dari GSMArena, Sabtu (20/07/2019), seperti ROG Phone 2, Black Shark 2 Pro maupun Red magic 3 juga ditenagai oleh prosesor terbaru Snapdragon 855 Plus.

Berbicara soal Snapdragon 855 Plus, prosesor ini mempunyai performa CPU dan GPU yang jauh lebih kencang dari Snapdragon 855.

{Baca juga: Spesifikasi dan Harga Hp Xiaomi Terbaru}

Clock-speed CPU Kryo 485 di Snapdragon 855 Plus naik menjadi 2.96 GHz dari 2.84 GHz. Sementara untuk GPU, Qualcomm mengklaim bahwa Adreno 640 di prosesor ini memberikan performa 15% lebih kencang daripada GPU Adreno 640 di Snapdragon 855 “standar”. (FHP)

Sumber: GSMArena

Hasil Foto Ciamik Pakai Lensa Tele Oppo Reno 10x Zoom

0

Telko.id, Malang – Lensa tele di Oppo Reno 10x Zoom merupakan konfigurasi kamera yang memungkinkan pengguna untuk menangkap foto berkualitas dari jarak yang jauh. Kalau kata fotografer profesional, Rio Motret, lensa ini memudahkan pengguna untuk menangkap momen menarik secepat mungkin dari jarak jauh, tanpa harus kehilangan momen tersebut.

Tim Telko.id sendiri telah mencoba lensa tele dengan spesifikasi 16MP aperture f/3.0 itu selama beberapa hari. Kami mencobanya untuk menangkap berbagai momen di beberapa destinasi wisata di kota Batu, Malang, Jawa timur. 

Ketika mencoba lensa tersebut di Reno 10x Zoom, kami menggunakan pengaturan zoom dari 2 kali sampai 6 kali, yang dibantu oleh AI Scene Recognition.

{Baca juga: Mengenal Teknologi 10x Hybrid Zoom di Reno 10x Zoom}

Pengaturan itu berada dalam rentang optical-zoom yang ditawarkan kamera Oppo Reno 10x Zoom. Sekadar informasi, rentang zoom pada smartphone ini adalah, optical-zoom 1 sampai 6 kali, hybrid-zoom 6 sampai 10 kali, dan digital-zoom 10 sampai 60 kali. Berikut, foto-fotonya:

Foto Lensa Tele Oppo Reno 10x Zoom

Dari hasil foto-foto, bisa terlihat bahwa foto yang ditangkap lensa tele di Reno 10x Zoom punya kualitas detail yang baik dan cenderung stabil, meski pengambilan foto menggunakan pengaturan optical-zoom hingga 6 kali. 

Pasalnya, optical-zoom di Reno 10x Zoom dibantu oleh teknologi Optical Image Stabilization (OIS) yang membantu pengambilan gambar tetap stabil meski telah diperbesar beberapa kali. Teknologi ini juga berlaku pada 10x Hybrid Zoom atau perbesaran dari 6 kali ke 10 kali.

Selain detail, ketepatan dan komposisi warnanya pun menakjubkan. Padahal selama pengambilan foto terjadi, kami sama sekali tidak mengatur intensitas cahaya, dan lainnya. Semuanya serba otomatis dengan bantuan AI Scene Recognition. 

{Baca juga: Spesifikasi dan Harga Hp Oppo Terbaru}

Selain lensa tele yang menakjubkan, smartphone ini juga dibekali lensa utama 48MP sensor Sony IMX586 dengan aperture f/1.7, dan lensa ultra-wide dengan sensor 8MP. 

Secara spesifikasi, Oppo Reno 10x Lossless Zoom punya layar OLED 6,6 inci beresolusi Full HD+ dengan dukungan sensor sidik jari di dalam layarnya. Digunakan prosesor flagship Qualcomm Snapdragon 855, RAM 8GB, ROM 256GB, serta baterai berkapasitas 4,065 mAh dengan VOOC 3.0.

Smartphone ini telah dijual di Indonesia dengan harga Rp 12,9 jutaan dengan cashback sampai Rp 1,5 jutaan. (FHP)

EA Sedang Kembangkan Plants vs Zombies 3  

Telko.id, Jakarta – Penggemar game Plants vs Zombies, bersukacitah. EA telah mengkonfirmasi bahwa judul berikutnya dalam waralaba tersebut sedang dalam pengembangan.

Namun sayang, tidak banyak yang terungkap tentang game itu pada saat ini. Hanya, menurut laporan Ubergizmo, saat ini game dalam kondisi pra-alfa di perangkat Android.

{Baca juga: Rainbow Six Quarantine, Game Zombie Menegangkan ala Ubisoft}

PopCap Games, pencipta waralaba tersebut, sedang mengerjakan iterasi terbaru. Pra-alfa Plants vs Zombies 3 yang dapat diputar telah diluncurkan di Google Play Store.

Mereka yang tertarik untuk mencobanya dapat mendaftar untuk pra-alfa. EA akan menunjukkan bahwa pemain harus mengantisipasi bug yang dialami selama tahap ini.

Hanya akan ada jumlah unduhan terbatas yang tersedia untuk pemain secara bertahap. Jika opsi untuk mengunduh tidak tersedia, cobalah dan periksa halaman pada lain hari.

EA juga menyebut bahwa game ini sedang dalam pengembangan sehingga build pra-alfa tidak boleh dianggap sebagai representasi akurat dari game final.

{Baca juga: Begini Cara Main PUBG Mobile di PC Pakai Tencent Gaming Buddy}

Tahap ini hanya untuk mendapatkan umpan balik tentang fitur pertempuran. “Kami mencari masukan untuk penyempurnaan,” katanya. Sayang, belum tahu kapan judul ini akan dirilis.

Selain EA, Ubisoftjuga resmi masuk ke ranah game zombie, lewat game Rainbow Six QuarantineGame ini menurut Ubisoft, akan menjadi game zombie yang tambil beda daripada game sejenis lainnya.

Rainbow Six Quarantine mengusung elemen FPS Tactical dari game Tom Clancy’s Rainbow Six. Itu tentu saja membuat game ini tampil beda dan lebih menegangkan.

Ubisoft sendiri telah memperlihatkan cuplikan game-nya via video teaser, tapi mereka masih belum mengungkapkan gameplay-nya. [BA/HBS]

Sumber: Ubergizmo

Duh! Aplikasi “Pinjol” Sedot dan Lacak Data 4,6 Juta Orang

Telko.id, Jakarta – Peneliti keamanan mengungkap fakta bahwa data pribadi sekitar 4,6 juta pengguna disalahgunakan oleh pinjaman online (pinjol) di China. Data tersebut meliputi catatan lokasi, rekam jejak pinjaman, informasi finansial, serta daftar kontak.

Data yang berhasil ditambang oleh 100 aplikasi pinjol di China itu mencapai lebih dari 899GB. Parahnya, jumlah data pengguna masih berpotensi bertambah mengingat ratusan pinjol tersebut terus “berburu” untuk disimpan di server secara real-time.

{Baca juga: Lagi Berduka, Pasangan Ini Malah Diperas Driver Ojol}

Menurut Anurag Sen, peneliti keamanan independen, pihaknya telah menghubungi Alibaba pada 11 juli 2019 terkait persoalan itu. Sekadar informasi, dalam kasus ini, Alibaba merupakan penyedia hosting server yang dipakai untuk menyimpan data-data.

Anurag Sen menyatakan, kemungkinan besar server tersebut adalah milik perusahaan pemasaran. Di dalamnya tersimpan jutaan data pengguna. Akibatnya, seperti dilansir CNET, pinjol bisa melacak titik koordinat pengguna setiap kali berusaha masuk ke aplikasi.

Parahanya lagi, dikutip Telko.id, Jumat (19/7/2019), perusahaan pinjol bisa mengetahui segala hal terkait kartu kredit pengguna. Anurag Sen menegaskan, aksi penyedotan data oleh aplikasi pinjol jelas merugikan dan membahayakan para pengguna.

“Kehidupan para pengguna terus dimata-matai untuk kepentingan pemerintah maupun perusahaan. Keseharian mereka selalu dipantau. Bahkan, dengan menyimpan data, aplikasi pinjol bisa tahu titik lokasi, panggilan telepon, dan SMS pengguna,” terangnya.

{Baca juga: 8 Kejadian Kocak Naik Ojek Online, Nomor 3 Asli Bikin Tepuk Jidat}

Menariknya, Alibaba langsung menutup server tak lama setelah dikonfirmasi. Namun, data-data itu telanjur aktif sekitar dua minggu. Di dalamnya terdapat nama, tanggal lahir, alamat domisili, nomor telepon, detail utang, dan kata sandi pengguna aplikasi. [BA/HBS]

Sumber: CNET

Ngeri! FaceApp Kantongi Data Nama dan Wajah 120 Juta Pengguna

Telko.id, Jakarta FaceApp kembali menjadi sorotan karena aplikasi filter “wajah tua”. Aplikasi asal Rusia yang sedang viral ini dikabarkan berhasil mengantongi nama dan wajah 120 juta pengguna di seluruh dunia. Benarkah?

Dilansir Telko.id dari Hypebeast pada Jumat (19/07/2019), media Forbes melaporkan jika FaceApp memiliki perjanjian yang menguntungkan FaceApp dan perusahaan induk Rusia, Wireless Labs.

Pasalnya Anda memberi FaceApp lisensi abadi yang tidak dapat dibatalkan, tidak ekslusif dan bebas royalti terkait foto dan nama Anda. Artinya aplikasi filter wajah ini bebas menggunakan foto dan nama Anda dalam semua format dan saluran media tanpa harus memberikan royalti kepada Anda.

“Ketika Anda memposting atau membagikan konten, Anda memahami bahwa konten pengguna Anda dan informasi terkait apapun seperti nama, lokasi dan foto profil akan terlihat oleh publik,” tulis Forbes.

{Baca juga : Heboh Filter Wajah Tua FaceApp, Amankah Privasi Data Pengguna?}

Perlu diketahui jika FaceApp telah memiliki 120 juta pengguna di seluruh dunia. Jadi bisa dihitung jika aplikasi ini telah mengantongi ratusan juta nama dan foto pengguna secara gratis.

Hal berbeda dijelaskan oleh Analis dari PhoneArena, Peter Kostadinov, yang menjelaskan lebih rinci terkait perjanjian tersebut. Menurt Peter, setelah Anda mengunduh dan menggunakan FaceApp, Anda memberi perusahaan eksklusif ini hak eksklusif untuk melakukan apa pun yang diinginkan dengan foto yang Anda unggah ke aplikasi.

“Anda mungkin berakhir di papan iklan di suatu tempat di Moskow, tetapi wajah Anda kemungkinan besar akan berakhir dengan pelatihan algoritma pengenalan wajah AI,” tulis Peter.

{Baca juga: Masalah Privasi Pengguna, Senator AS Minta FaceApp Diperiksa}

CEO FaceApp Yaroslav Goncharov membantah tuduhan tersebut. Dia mengatakan jika mereka hanya mengunggah foto di Cloud untuk sementara waktu dan tidak membagi data pengguna kepihak ketiga.

“Aplikasi hanya menggunakan gambar pilihan pada satu waktu. FaceApp tidak menjual atau berbagi data pengguna dengan pihak ketiga,” ucap Yaroslav. [NM/HBS]

Sumber: Hypebeast

Ssst, Facebook & Google Tahu Kamu Doyan Nonton Film Porno

Telko.id, Jakarta – Facebook, Google dan Oracle cloud secara diam-diam melacak website pornografi yang Anda tonton. Temuan baru itu berdasarkan studi bersama dari Microsoft, Carnegie Mellon, dan University of Pennsylvania. Jadi, Facebook dan Google bakal tahu Anda doyan nonton film porno lho…

Para peneliti menyelidiki 22.484 situs seks menggunakan alat praktis yang disebut webXray, yang menampilkan tool pelacakan menyalurkan data kembali ke pihak ketiga.

“Hasil kami menunjukkan pelacakan endemik di website pornografi: 93 persen halaman membocorkan data pengguna ke pihak ketiga,” tulis hasil temuan penelitian.

{Baca juga: Sstt… Ternyata Wanita Lebih Sering Nonton Video Porno}

Pengungkapan tentang data tersebut merupakan ancaman khusus terhadap keamanan dan otonomi di seluruh kalagan masyarakat mana pun yang mengawasi gender dan seksualitas.

Para peneliti menemukan bahwa Google berada urutan teratas, dengan prosentase 74 persen dari tujuan pencarian website pornografi, Oracle memiliki 24 persen dan Facebook 10 persen.

Jika anda berpikir dapat menghindar dengan beralih ke mode “penyamaran”, sebaiknya berpikir ulang. Bahkan ketika anda tidak menyimpan riwayat kunjungan di browser anda, data tetap diumpankan ke pihak ketiga ini.

Rekan penulis studi, Elena Maris dari Microsoft, Timothy Libert dari Carnegie Mellon dan Jennifer Henrichsen dari U-Penn menggunakan hypothetical porn peeper bernama “Jack” untuk menggambarkan cara kerja cookie pelacakan ini.

“Situs-situs yang dikunjungi Jack, serta pelacak pihak ketiga mana pun, dapat mengamati dan merekam tindakan daringnya,” demikian bunyi penelitian itu.

Pihak ketiga ini bahkan dapat menyimpulkan ketertarikan seksual Jack dari URL situs yang dia kunjungi. Mereka mungkin juga menggunakan data ketertarikan atau minat ini untuk pemasaran atau membangun profil konsumen. Ini berarti mereka juga dapat menjual data dari pengguna kepada pihak ketiga.

{Baca juga: Lucu, Cari Film di YouPorn Bisa Pakai Emoji}

“Fakta bahwa mekanisme untuk pelacakan situs film porno sangat mirip dengan, katakanlah, ritel online harus menjadi bendera merah besar,” kata rekan penulis studi Maris kepada New York Times.

Parahnya lagi, Maris dan rekan penelitinya menemukan bahwa hanya 17 persen situs porno yang dienkripsi. Ini meninggalkan banyak peluang untuk apa yang penulis studi sebut sebagai “kebocoran data luas” dan hacker “sextortion”. [BA/HBS]

Sumber: NY Post