spot_img
Latest Phone

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...

Garmin Venu 4 Resmi Dirilis, Bawa Wellness Adaptif ke Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Venu 4 di...

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

Garmin Run Indonesia 2025 Sukses, 7.000 Peserta Dukung Keberlanjutan

Telko.id - Garmin Run Indonesia 2025 sukses digelar di...
Beranda blog Halaman 938

Bos Apple Bantu Pemadaman Kebakaran Hutan Hujan Amazon

0

Telko.id, Jakarta  – Kebakaran di hutan hujan Amazon tak juga padam sampai minggu keempat. Bos Apple, Tim Cook, pun menjanjikan bantuan untuk proses pemadaman. Namun, ia tak menyebutkan nominalnya.

“Kebakaran di hutan hujan Amazon sangatlah menghancurkan. Padahal, hutan itu merupakan satu ekosistem terpenting di dunia. Apple akan menyumbang untuk pelestarian keanekaragaman hayati,” terang Cook.

{Baca juga: Drone Berhasil Foto Kehidupan Langka Suku Amazon}

Ia melanjutkan, upaya untuk memulihkan hutan hujan Amazon sangat diperlukan. Dikutip Telko.id dari CNET, Selasa (27/8/2019), Apple berkomitmen untuk menyokong pelestariannya di seluruh Amerika Latin.

Cook merupakan CEO perusahaan teknologi pertama yang memberi bantuan ke Amazon. Ia juga menyumbang uang atas nama Apple setelah kehancuran Katedral Notre Dame di Paris, Prancis, pada awal tahun ini.

Para pemimpin dunia membahas tentang kebakaran Amazon di KTT G7 pada akhir pekan lalu. Mereka menjanjikan paket bantuan USD 20 juta. Aliansi Bumi Leonardo DiCaprio juga menjanjikan bantuan USD 5 juta.

Beberapa pengguna Twitter marah karena minim liputan media dan perhatian terkait kebakaran hutan hujan Amazon. Pengguna media sosial pun meminta perhatian miliarder untuk turut memberi sumbangan.

{Baca juga: Fosil Kuda Purba Ditemukan di ‘Pintu Gerbang Neraka’}

Mereka membandingkan kejadian itu dengan kasus Katedral Notre Dame. Dalam waktu 48 jam setelah kebakaran Notre Dame, donasi mengalir dari miliarder Prancis, IBM, Apple, Disney, dan sebagainya. [SN/HBS]

Sumber: CNET

Pengguna Kesal! Layar iPad Pro Suka “Ngadat” Tiba-tiba

0

Telko.id, Jakarta – Perlu diakui kalau iPad Pro punya kualitas layar yang baik. Tapi, beberapa pengguna mengeluhkan layar tablet Apple tersebut yang kadang bermasalah.

Dilaporkan, beberapa pengguna mengaku mengalami respons yang tertunda. Bahkan, menurut Ubergizmo, seperti dikutip Telko.id, Selasa (27/8/2019), layar sentuh iPad Pro sama sekali tak tanggap.

Informasi menyebut, bahwa masalah itu tampaknya telah berlangsung berbulan-bulan. Problem baru muncul ketika pengembang Steve Troughton-Smith mencuit via Twitter.

{Baca juga: Layar iPhone 2020 Dipasok Perusahaan Asal China?}

“iPad saya tak memedulikan segala sentuhan di seluruh sistem iOS 13, terutama jika dipakai menggunakan aplikasi berat,” ujarnya.

Sayang, sampai sekarang tidak jelas apa yang mungkin menyebabkan permasalahan respons di layar sentuh iPad Pro. Para pengguna pun masih ragu, permasalahan berasal dari perangkat keras atau perangkat lunak.

{Baca juga: Apple akan Bawa Teknologi Face ID ke Mac?}

Anehnya, Troughton-Smith mencatat bahwa layar sentuh tablet premium itu berfungsi baik ketika merespons Apple Pencil. Untuk sementara, ia menyimpulkan bahwa persoalan layar sentuh bukan soal perangkat keras.

Beberapa pengguna tablet tersebut pun sudah mendapat penggantian layar sentuh. Namun demikian, problem muncul lagi beberapa bulan kemudian. Mereka pun meminta kepada Apple untuk segera mengatasi persoalan tersebut. (SN/FHP)

Sumber: Ubergizmo

Instagram Hadirkan Threads sebagai Pengganti Direct

0

Telko.id, Jakarta  – Beberapa tahun lalu, Instagram meluncurkan aplikasi mandiri untuk pengiriman pesan yang disebut Direct. Padahal, Instagram sudah memiliki fitur pengiriman pesan langsung ke dalam aplikasi. Itu sebabnya, kini mereka menghadirkan Threads sebagai pengganti Instagram Direct

Ternyata, keputusan itu bukanlah ide terbaik. Awal tahun ini, Instagram memutuskan untuk “membunuhnya”.  Namun demikian, hal tersebut bukan akhir dari ambisi pengiriman pesan di Instagram.

{Baca juga: Fitur Baru Instagram Bisa Cekal Postingan Menganggu}

Menurut The Verge, seperti dikutip Telko.id dari Ubergizmo, Selasa (27/8/2019), Instagram tampaknya sedang mengerjakan aplikasi pesan mandiri baru bernama Threads. Seistimewa apakah fitur Threads?

Fitur itu kemungkinan akan menjadi versi Direct yang lebih ditingkatkan. Pengguna akan dapat berbagi lebih banyak hal satu sama lain, termasuk lokasi, kecepatan perjalanan, dan bahkan usia baterai perangkat.

Kebijakan tersebut bisa jadi merupakan cara Instagram untuk mencoba bersaing dengan Snapchat. Informasi menyebut bahwa Instagram berharap para pengguna bisa menghabiskan lebih banyak waktu di aplikasi.

Sekadar informasi, rata-rata pengguna menghabiskan lebih banyak waktu menggunakan Snapchat dibanding Instagram. Instagram pun yakin kehadiran fitur Threads mampu mengubah semua kebiasaan pengguna.

{Baca juga: Trik Upload Foto di Instagram Web}

Selama ini, Instagram tidak pernah benar-benar dikenal sebagai aplikasi olah pesan. Fokus utama Instagram adalah berbagi foto. Sayang, mengenai hal ini, Instagram belum bisa dikonfirmasi untuk dimintai komentar. [SN/HBS]

Sumber: Ubergizmo

Smartwatch HarmonyOS Mau Masuk Indonesia, Huawei?

0

Telko.id, Jakarta – Huawei memastikan, perangkat pertama yang akan tersedia secara global dengan sistem operasi HarmonyOS bakal segera diluncurkan. Diungkapkan Senior Manager EMUI Product Marketing Huawei Consumer Business Group, James Lu, perangkat yang dimaksud adalah smartwatch.

Sekadar informasi, HarmonyOS pertama kali diimplementasikan pada smart TV mereka bernama Honor Vision. Smart TV berukuran layar 55 inci tersebut hanya tersedia di China saja, yang memang menjadi fokus sistem operasi itu sejak awal.

Menurut James, smartwatch Huawei terbaru itu bakal hadir secara global di tahun depan. Dan bisa jadi, para pengguna di Indonesia juga turut bisa merasakannya.

{Baca juga: Huawei: HarmonyOS Bukan Pengganti Android!}

“Tahun depan, kami akan membawa smartwatch terbaru dengan HarmonyOS, dan itu akan tersedia secara global,” katanya, saat ditemui tim Telko.id di kantor Huawei, Selasa (27//08/2019).

Selain smartwatch, ia juga berjanji bakal menghadirkan lebih banyak lagi perangkat berbasis HarmonyOS yang bakal dijual secara global. Meski demikian, ia tak menyebutkan perangkat apa saja yang akan tersedia ke depannya.

“Tentu saja kami akan membawa banyak perangkat lagi, meskipun kami belum ada rencananya sampai sekarang,” jelas James.

Senior Manager EMUI Product Marketing Huawei Consumer Business Group, James Lu. (Foto: Faisal/Telko.id)

Ia sendiri sendiri secara tegas menyatakan bahwa HarmonyOS bukan alternatif pengganti Android. Pasalnya, sistem operasi tersebut merupakan platform untuk banyak perangkat IoT ke depannya.

“Ini bukan alternatif Android, ini bukan pengganti Android. HarmonyOS adalah sistem operasi untuk banyak device ke depannya,” tegasnya.

{Baca juga: Huawei: Kalau Kepepet, Kami Baru Pakai HarmonyOS}

HarmonyOS, dijelaskan James, memungkinkan pengguna untuk merasakan pengalaman seamless ketika menggunakan perangkat yang berbeda-beda.

“Sistem operasi ini memecahkan permasalahan pengguna yang punya banyak device di era IoT seperti sekarang. Ia memberikan pengalaman yang seamless antara produk-produk yang berbeda,” pungkas James. (FHP)

Smartfren Siapkan Jaringan 4G di Ibu Kota Baru

0

Telko.id,Jakarta – Smartfren mengaku siap menggelar jaringan 4G di ibu kota baru yang terletak di Kalimantan Timur (Kaltim). Selain itu mereka juga berharap agar pemerintah turut membangun jaringan telekomunikasi disana.

Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys menjelaskan jika sejak Juli 2019 jaringan 4G beserta produk Super 4G Kuota dan Super 4G Unlimited sudah hadir di Balikpapan dan Samarinda Kalimantan Timur.

{Baca juga: Diuji Coba, Kecepatan Internet 5G Smartfren Capai 8,7 Gbps}

“Jadi dapat disimpulkan kapanpun pemerintah mencanangkan tanggal pemindahan ibukota Smartfren sudah siap untuk mengembangkan lebih lanjut ke Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara,” kata Merza dalam keterangan resmi yang diterima Telko.id, Selasa (27/08/2019)

Namun pembangunan infrastruktur di ibukota yang baru tentu akan melewati banyak tahapan dan waktu. Untuk itu Smartfren berharap agar pemerintah ikut memfasilitasi untuk membangun jaringan disana.

“Dengan membangun infrastruktur utama seperti jaringan transmisi backbone dengan kapasitas besar, sarana serta prasarana seperti ducting bersama, menara telekomunikasi, dan lainnya,” tambah Merza.

Terakhir Smartfren menyambut baik dan mendukung setiap langkah pemerintah dalam hal pengembangan, ibu kota baru. Mereka juga akan menunggu langkah lebih lanjut dari pemerintah terkait pembangunan disana.

“Smartfren siap untuk mendukung tersedianya infrastruktur telekomunikasi demi terciptanya kelancaran masyarakat berkomunikasi serta jalannya pemerintahan berbasis sistem elektronik. Smartfren akan terus mengikuti rencana lebih lanjut dari pemerintah dalam program pemindahan ibukota tersebut,” ujar Merza.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin siang (26/08) resmi mengumumkan lokasi ibu kota baru Indonesia, yakni berada di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Pengumuman ini menjadi perbincangan warganet Indonesia sehingga tagar #IbuKotaBaru pun menjadi viral di Twitter.

{Baca juga: Smartfren Uji Coba Jaringan 5G Pakai Headset VR}

“Pemerintah telah melakukan kajian-kajian mendalam dan diintensifkan dalam 3 tahun terakhir ini. Hasil kajian, lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Pasir Utara, dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim,” jelasnya di Istana Negara, Jakarta. [NM/HBS]

Huawei: HarmonyOS Bukan Pengganti Android!

0

Telko.id, Jakarta – HarmonyOS dilaporkan merupakan sistem operasi alternatif potensial untuk pengganti Android ketika Huawei diembargo pemerintah Amerika Serikat (AS). Akan tetapi, menurut Senior Manager EMUI Product Marketing Huawei Consumer Business Group, James Lu, HarmonyOS bukan alternatif bagi Android.

“Ini bukan alternatif Android, ini bukan pengganti Android. HarmonyOS adalah sistem operasi untuk banyak device ke depannya,” jelasnya, saat temu media di Jakarta, Selasa (27/08/2019).

Menurutnya, HarmonyOS merupakan sistem operasi revolusioner yang bisa memberikan pengalaman berbeda daripada sistem operasi lainnya kepada para penggunanya.

{Baca juga: Huawei: Kalau Kepepet, Kami Baru Pakai HarmonyOS}

Sistem operasi ini, dikatakan James, membuat pengguna punya pengalaman seamless ketika menggunakan produk-produk berbasis HarmonyOS. Pasalnya, sistem operasi ini punya proses yang fleksibel dan sama ketika dijalankan di perangkat yang berbeda.

“Sistem operasi ini memecahkan permasalahan pengguna yang punya banyak device di era IoT seperti sekarang. Ia memberikan pengalaman yang seamless antara produk-produk yang berbeda,” katanya.

Selain pengguna, sistem ini juga memudahkan para developer aplikasi. James menegaskan, para developer bisa membangun 1 aplikasi yang bisa dijalankan di perangkat yang berbeda-beda.

{Baca juga: Mau Lawan AS, Huawei Bakal Ciptakan “Pasukan Besi”}

“Mulai dari wearable, smartphone, head unit (di mobil), dan perangkat lainnya,” ucap James.

HarmonyOS sendiri pertama kali diimplementasikan pada smart TV mereka bernama Honor Vision. Smart TV itu punya layar berukuran 55 inci, dan disematkan berbagai fitur berbasis AI untuk meningkatkan pengalaman pengguna ketika menikmati berbagai konten. (FHP)

Game Baru “Rush Wars” Sudah Hadir dalam Versi Beta  

0

Telko.id, Jakarta  – Supercell, raksasa Finlandia di belakang Clash of Clans, Clash Royale, dan Brawl Stars, baru saja mengumumkan game baru berjudul Rush Wars. Game ini diharapkan siap mencapai kesuksesan finansial seperti pendahulunya.

Menurut laporan Phone Arena, game baru berjudul Rush Wars itu sekarang baru tersedia di beberapa negara, yakni Australia, Kanada, dan Selandia Baru, meskipun masih dalam versi beta.

{Baca juga: Siap-siap! Clash of Clans Bakal Banyak Terima Update}

Game tersebut gratis untuk diunduh melalui layanan App Store dan Google Play Store. Namun, Anda tidak akan menemukannya kecuali Anda tinggal di salah satu dari tiga negara tersebut.

Pembelian dalam aplikasi menjadi bagian pemasaran game Rush Wars. Namun demikian, hal tersebut jelas bukan sesuatu biasa dilakukan. Tapi, semua mungkin saja terjadi.

Sekadar informasi, Rush Wars adalah game strategi pertempuran di mana pemain membangun regu serang pamungkas mereka untuk menyerang ranjau emas musuh.

Game ‘perang-perangan’ ini merupakan permainan multipemain. Dengan kata lain, Anda bisa bergabung dengan tim atau memulai sendiri game tersebut dengan teman-teman.

Supercell mengklaim Rush Wars adalah permainan kasual, tetapi memberikan kedalaman dan tantangan yang dicari oleh pemain kompetiti.

{Baca juga: Cara Download Call of Duty Mobile di Smartphone Android}

Anda akan memerlukan koneksi jaringan untuk memainkan permainan. Beruntung bagi Anda, game Rush Wars tidak memiliki persyaratan tinggi. [BA/HBS]

Sumber: PhoneArena

Apple Batalkan Fitur “Walkie-Talkie” untuk iPhone 2019?

0

Telko.id, Jakarta  – Sebuah laporan mengungkap bahwa Apple telah menghentikan proyek fitur “Walkie-Talkie” di iPhone 2019. Fitur ini memungkinkan dua pengguna iPhone untuk berkomunikasi satu sama lain, bahkan di daerah tanpa konektivitas seluler.

Awalnya, Apple mengerjakan proyek tersebut bersama Intel. Menggunakan gelombang radio jarak jauh, dua iPhone bakal bisa dapat bertukar pesan teks di daerah yang sama sekali tidak memiliki sinyal seluler.

{Baca juga: iPhone 2019 Didukung Apple Pencil?}

Seperti dikutip Telko.id dari Phone Arena, Selasa (27/8/2019), teknologi itu berfungsi seperti Walkie-Talkie. Sistem tersebut akan bekerja di pita 900MHz yang digunakan oleh operator di industri utilitas, minyak, dan gas.

Seorang sumber mengatakan, modem seluler Intel yang ditemukan di iPhone 2019 akan digunakan untuk fitur itu. Informasi menyebut bahwa ada kemungkinan satu alasan mengapa Apple membatalkan proyek tersebut.

Tahun depan, Apple akan sekali lagi menggunakan chip modem bikinan Qualcomm untuk iPhone. Apple telah membeli bisnis chip modem ponsel Intel dengan harga tak kurang dari USD 1 miliar atau sekitar Rp 14,2 triliun.

Jadi, ketika mulai merancang chip modem sendiri menggunakan platform Intel, Apple dapat menghadirkan fitur ala Walkie-Talkie ke iPhone. Namun, chip modem rancangan Apple tidak untuk iPhone hingga 2025.

{Baca juga: Seperti Walkie Talkie, Apple Watch Bakal Bisa Dipakai Ngobrol}

Project OGRS atau Off-Grid Radio Service bisa dipakai di model iPhone pada masa depan Eksekutif Apple mengatakan, proyek merupakan ide Rubén Caballero, yang telah meninggalkan perusahaan pada awal tahun ini. [SN/HBS]

Sumber: PhoneArena

Tablet Huawei Pakai Aurora OS Buatan Rusia

0

Telko.id, Jakarta  – Huawei memulai pembicaraan dengan Rusia untuk membahas kemungkinan memakai sistem operasi buatan Rusia, Aurora OS di 360 ribu tablet. Hal tersebut dilakukan untuk keperluan sensus penduduk di negara tersebut pada tahun depan.

Huawei telah mencari sistem operasi alternatif untuk Android bikinan Google setelah Washington melakukan embargo. Huawei terancam tak lagi bisa mengakses komponen dan teknologi Amerika Serikat (AS).

{Baca juga: Huawei: Kalau Kepepet, Kami Baru Pakai HarmonyOS}

“Proyek tersebut hanyalah percontohan. Kami melihatnya sebagai tahap pertama peluncuran Aurora OS di perangkat Huawei, ”ujar sumber pertama kepada Reuters, seperti dikutip Telko.id, Selasa (27/8/2019).

Huawei sedang dalam pembicaraan dengan Kementerian Komunikasi Rusia. Sayang, juru bicara Huawei tidak memberikan rincian lain. Kementerian Komunikasi Rusia juga tak mengklarifikasi kabar soal hal itu.

Pekan lalu, Huawei mengatakan bahwa pembatasan perdagangan oleh AS bisa memangkas pendapatan dari hasil penjualan ponsel. Huawei berpotensi kehilangan pemasikan USD 10 miliar pada tahun ini.

Rusia sedang mendiskusikan penggunaan Aurora OS di 360 ribu tablet buatan Huawei pada Agustus 2020. “Huawei tertarik dengan proyek tersebut. Kebetulan, Aurora OS sedang tidak digunakan,” ucap sumber kedua.

{Baca juga: Huawei “Bodo Amat” dengan Embargo dari Amerika Serikat}

Pemilik Aurora OS, Rostelecom, adalah satu-satunya kontraktor yang mau membeli tablet Huawei untuk keperluan sensus penduduk di Rusia pada Oktober 2019. Asal tahu saja, Rusia memiliki populasi 147 juta. [SN/HBS]

Sumber: Reuters

Bantu UMKM Naik Kelas, Gojek Gelar Seminar Wirausaha

0

Telko.id, Jakarta – Gojek Group menggelar Seminar Gojek Wirausaha 2019. Tujuannya agar pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bisa naik kelas, memperluas pasar dan mengelola bisnis mereka dengan baik.

Menurut Chief Public Policy and Government Relations Gojek Group, Shinto Nugroho bahwa acara ini diikuti oleh 550 UMKM. Lewat acara ini Gojek berupaya untuk memberikan kesempatan UMKM untuk naik kelas, berkembang dan menjawab tantangan industri yang ada.

{Baca juga: Go-Jek Berambisi Jadi yang Terbesar di Asia Tenggara}

“Gojek memberikan kesempatan kepada mereka (UKM) untuk berkembang dengan memanfaatkan teknologi kelas dunia dari Gojek,” ujar Shinto di Jakarta, Selasa (27/08/2019)

Pelatihan ini sudah digelar sejak awal 2019. Hasilnya Gojek sudah melatih 14 ribu UMKM di 17 kota bersama 26 komunitas dan institusi pemerintah. Adapun materi pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan mitra UMKM.

Sayangnya, menurut Shinto, jumlah 14 ribu UMKM itu baru sebagian kecil dari pelaku pengusaha kecil di Indonesia, yang jumlahnya jauh lebih besar dari itu.

“Makanya kita masih terus meningkatkan dengan bersinergi dekat dengan Kementerian, Dinas-dinas UMKM di daerah agar mereka bisa terus maju,” tambahnya.

Gojek sendiri memang terus berkomitmen untuk meningkatkan perekonomian Indonesia. Bahkan merujuk dari riset terbaru dari Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI), kontribusi Gojek terhadap perekonomian mencapai Rp 55 triliun.

“Itu baru hanya dari kategori food saja. Sedangkan 93% mitra UMKM Gofood juga mengalami peningkatan volume transaksi,” ungkap Shinto.

{Baca juga: Nilai Transaksi Go-Food Terbesar di Dunia}

Acara ini juga bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kementerian UMKM) dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).

Acara ini bertempatan di Kedasi Coworking and Event Space Sudirman Jakarta pada Selasa (27/08/2019) berupa diskusi panel dan kelas pengembangan bisnis yang bisa diikuti peserta. [NM/HBS]