spot_img
Latest Phone

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...

Garmin Venu 4 Resmi Dirilis, Bawa Wellness Adaptif ke Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Venu 4 di...

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

Garmin Run Indonesia 2025 Sukses, 7.000 Peserta Dukung Keberlanjutan

Telko.id - Garmin Run Indonesia 2025 sukses digelar di...
Beranda blog Halaman 922

Privasi Pengguna dari Aplikasi “Tukar Wajah” Ini Terancam?

0

Telko.id, Jakarta ZAO, aplikasi asal China yang memungkinkan pengguna bertukar wajah dengan selebritas atau siapa pun dalam video, dalam sekejap diunduh jutaan kali. Namun, aplikasi itu langsung terbentur oleh masalah privasi pengguna.

Peningkatan popularitas aplikasi dan “serangan” tiba-tiba dari beberapa pengguna menyoroti bagaimana kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) menimbulkan kekhawatiran baru seputar privasi pengguna.

Aplikasi ZAO diunggah ke App Store pada Jumat (30/08/2019). Seketika, aplikasi tersebut jadi viral, dan bahkan menurut sang developer via Weibo, layanannya sempat terganggu akibat lonjakan pengguna.

{Baca juga: 3 Tips Internetan Aman ala Kominfo}

Berdasarkan informasi dari App Annie, perusahaan yang melacak unduhan aplikasi di seluruh dunia, ZAO adalah aplikasi gratis yang paling banyak diunduh di App Store oleh para pengguna di China pada 1 September kemarin.

Konsumen mendaftar dengan nomor telepon, lalu mengunggah gambar wajah, ataupun menggunakan foto yang diambil pakai kamera smartphone mereka. Kemudian, mereka dapat memilih berbagai video selebritas untuk ditempel pada wajah.

Selain selebritas China, seperti dikutip Telko.id dari Reuters, Senin (02/09/2019), wajah-wajah terkenal lain di ZAO termasuk Leonardo DiCaprio dan Marilyn Monroe.

Gu Shi, seorang siswa berusia 21 tahun di Shanghai, mengunduh aplikasi tersebut setelah melihat teman-temannya memposting klip di feed WeChat mereka. “Saya mencoba menggunakan riasan dan gaya rambut Jepang,” katanya.

{Baca juga: Data Pengguna Google Dilindungi Sistem Kemanan Fleksibel}

Satu perjanjian di aplikasi mewajibkan pengguna mengunggah foto dan setuju menyerahkan hak kekayaan intelektual. Pengguna harus mengizinkan aplikasi untuk menggunakan gambar yang diunggah untuk tujuan pemasaran.

ZAO diterbitkan oleh Momo Inc, yang terkenal sebagai pembuat aplikasi kencan yang kemudian berubah menjadi layanan siaran langsung atau live streaming. Momo Inc terdaftar di Bursa Efek New York pada 2014 silam. (SN/FHP)

Sumber: Reuters

Asyik!! Game Stranger Things Hadir di iOS dan Android

0

Telko.id, Jakarta Game yang diangkat dari salah satu serial TV Netflix terbaik, Stranger Things telah dirilis di Android dan iOS. Pada awalnya, Stranger Things 3: The Game diluncurkan untuk gamers di PC dan konsol pada bulan lalu.

Dilansir dari phoneArena, seperti dilansir Telko.id pada Senin (02/09/2019), game Stranger Things ini dipromosikan sebagai pendamping resmi untuk season atau musim ketiga dari serial TV populer tersebut.

Para pemain yang suka menyaksikan serial TV ini di Netflix, pasti akrab dengan jalan cerita yang disajikan game ini. Dan lagi, pemain pun bakal mendapatkan kisah yang belum ditampilkan sebelumnya.

{Baca juga: Viral! Rambutan Ternyata “Buah Luar Angkasa” dari Planet Asing}

Semua jalan cerita itu dikombinasikan dengan grafis bergaya piksel retro dan gameplay ala game modern secara apik oleh sang developer, BonusXP.

{Baca juga: Kumpulan Cheat GTA San Andreas PC dan PS2 Lengkap}

Game ini telah tersedia di Google Play Store dan App Store. Tapi, game tersebut tidak bisa didapatkan secara cuma-cuma, karena developer menjualnya dengan harga sekitar Rp 71 ribuan. Bagaimana, bersiap untuk bermain bersama Eleven, Mike, dan lainnya? (BA/FHP)

Sumber: phoneArena

 

5 Game Terberat Dilibas Habis

0

Telko.id – Performa powerful dan stabil untuk menunjang aktivitas gaming menjadi salah satu penilaian para konsumen ketika ingin meminang smartphone baru. Maklum saja, saat ini, banyak game Android bergrafis tinggi yang bisa dinikmati secara maksimal di smartphone dengan spesifikasi mumpuni, seperti Samsung Galaxy A80 misalnya.

Sekadar informasi, Samsung Galaxy A80 ditopang oleh prosesor octa-core (2×2.2 GHz Kryo 470 Gold & 6×1.8 GHz Kryo 470 Silver) Snapdragon 730G.

Prosesor ini terbilang anyar, karena baru saja diperkenalkan Qualcomm sebagai seri tertinggi dari seri Snapdragon 700 yang kecepatannya mendekati seri Snapdragon 800, beberapa waktu lalu.

{Baca juga: 5 Langkah Penting Proses Mengedit Video di Smartphone}

Terus, apa bedanya dengan Snapdragon 730 biasa? 730G punya GPU atau pemrosesan grafis yang ditingkatkan kemampuannya hingga 15% dibandingkan yang 730 biasa. Makanya, Galaxy A80 sangat cocok digunakan untuk main berbagai game berat.

Didukung juga RAM 8GB, ROM 128GB tanpa dukungan microSD, dan baterai berkapasitas 3,700 mAh yang didukung teknologi fast charging 25W.

Nah, berbicara soal game berat, kami kali ini akan melakukan gaming test Samsung Galaxy A80. Gak tanggung-tanggung, kami bakal memainkan 5 game Android terberat, seperti PUBG Mobile, F1 Mobile, Life After, Asphalt 9, dan PES 2019 untuk gaming test kali ini.

Tapi sebelum gaming test, kami bakal melakukan benchmark Samsung Galaxy A80 terlebih dahulu. Kami menggunakan aplikasi 3DMark yang merupakan benchmark untuk mengukur kinerja grafis serta GPU dan CPU dari smartphone.

Kami menggunakan pengujian Sling Shot dan Sling Shot Extreme yang biasa digunakan untuk menjajal kemampuan smartphone flagship dengan tolak ukur OpenGL ES 3.0 (Sling Shot) dan OpenGL ES 3.2 (Sling Shot Extreme).

{Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Lensa 3D ToF di Smartphone}

Di dalamnya, terdapat pengujian berupa render video, dan tugas grafis berat lainnya, termasuk menampilkan konten hingga maksimal 2560 x 1440 piksel.

Secara keseluruhan, Samsung Galaxy A80 mampu mencatatkan perolehan skor yang cukup baik. Untuk Sling Shot Extreme, smartphone ini mencetak skor 1.953 untuk Open GL ES 3.1 dan 1.855 untuk Vulkan. Sementara Sling Shot, A80 mendapatkan 2.844 poin. Berikut rincian dalam grafik hasil benchmark Galaxy A80:

Sekarang gaming test. Empat dari lima game, yakni PUBG Mobile, Life After, Asphalt 9, dan PES 2019 bisa dimainkan secara baik dan maksimal di 30 fps sampai 40 fps secara stabil. Keempat game tersebut dapat dimainkan tanpa adanya penurunan frame rate secara signifikan.

Tapi untuk F1 Mobile, Samsung Galaxy A80 terlihat cukup kewalahan. Smartphone ini hanya mampu memainkan game balap jet darat tersebut di 20 fps sampai 30 fps maksimal saja, dengan adanya beberapa penurunan frame rate yang cukup naik turun.

Cukup terasa pengalaman lag saat bermain game ini. Apalagi, saat start pertama ketika terdapat puluhan mobil F1 yang berada dalam satu gameplay, ditambah banyaknya objek atau ornamen lain di dalam game.

Tapi bila ditarik satu kesimpulan, performa smartphone ini mampu mendukung segala aktifitas gaming para penggunanya. Ditambah lagi, terdapat tools gaming pada A80 bernama Game Launcher.

{Baca juga: Review Samsung Galaxy A80: Smartphone Eksperimen Terbaik!}

Fitur ini memungkinkan pengguna untuk “ngoprek” mesin smartphone mereka ketika bermain game. Apakah ingin fokus untuk ketahanan baterai, performa seimbang, atau performa maksimal yang pastinya bertujuan untuk meningkatkan pengalaman saat bermain game favorit. (FHP/HBS)

China Dituduh Hack iPhone Milik Muslim Uyghur

0

Telko.id, Jakarta – Sebuah situs dituding telah mencuri data pengguna iPhone milik komunitas muslim Uyghur. Menurut laporan dari sumber TechCrunch, situs tersebut merupakan bagian dari kampanye yang didukung pemerintah China.

Dilansir Telko.id dari Engadget pada Senin (02/09/2019,) sumber tersebut mengatakan, situs telah mencuri informasi sensitif seperti pesan, kata sandi dan lokasi komunitas muslim Uyghur.

Beruntung, Apple mengaku telah memperbaikinya lewat pembaruan iOS 12.1.4 pada bulan Februari, tetapi ada kemungkinan bahwa ribuan iPhone muslim Uyghur sudah diretas sebelum pembaruan didapatkan.

Selain iPhone, menurut sumber dari Forbes, pengguna Android dan Windows juga menjadi target situs yang didukung pemerintah China. Dan, situs ini menjadi salah satu taktik yang dilakukan untuk meretas smartphone dan menindak komunitas Uyghur.

{Baca juga: China Diam-diam Pasang Aplikasi Pengintai di Ponsel Wisatawan}

Negara itu telah melakukan pengawasan yang ketat untuk membungkam warga Xinjiang, tempat muslim Uyghur berasal. Bahkan, mereka juga menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk memantau orang-orang yang ada dalam daftar pengawasan.

Pengawasan juga dilakukan oleh turis. Penjaga perbatasan dilaporkan telah memasang aplikasi pengawasan di smartphone Android turis yang memasuki wilayah Xinjiang.

Aplikasi tersebut juga secara tidak sengaja menginfeksi orang-orang non-Uyghur, sehingga pemerintah dapat mendeteksi riwayat pencarian mereka di Google. Kabarnya, FBI pun meminta Google untuk menghapus indeks situs dan mengurangi jumlah infeksi.

Namun hingga saat ini, raksasa pencarian itu telah menolak memberikan komentar terkait kasus tersebut. Sementara FBI, tidak akan mengkonfirmasi atau membantah bahwa mereka telah melakukan penyelidikan.

{Baca juga: China jadi Dalang Serangan “Operation Soft Cell” di Seluruh Dunia?}

Tuduhan pencurian atau peretasan data yang dilakukan oleh China bukan kali ini saja terjadi. Firma riset keamanan Cybereason melaporkan bahwa selama tujuh tahun terakhir, hacker berhasil membobol lebih dari 10 jaringan seluler di seluruh dunia. China dikabarkan menjadi dalang peretasan jaringan seluler yang disebut sebagai “Operation Soft Cell“. (NM/FHP)

Sumber: Engadget

Wiranto akan Buka Blokir Internet Jika Papua Kondusif

0

Telko.id, Jakarta – Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto akan membuka blokir internet di Papua, jika kondisi kembali kondusif pasca kerusuhan Papua. Hal ini menjawab tekanan dari media masyarakat terkait sampai kapan internet di sana akan diblokir.

Dilansir Telko.id dari laman resmi Sekretaris Kabinet (Setkab) pada Senin (02/09/2019), Wiranto menjelaskan jika saat ini kondisi Papua mulai kondusif. Dia pun menjanjikan kalau akan membuka blokir internet disana jika suasana sudah benar-benar kondusif.

{Baca juga: Menkominfo Bantah Isu Pembatasan SMS dan Telepon di Papua}

“Pasti dibuka (internet). Kalau sudah damai untuk apa kita blokir medsos, untuk apa aparat keamanan ribut-ribut atau ramai ke sana. Tapi tunggu dulu (waktunya) karena ini baru mulai tenang,” kata Wiranto di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Minggu (01/09/2019)

Dalam acara Tari Yospan Papua di Jakarta kemarin, Wiranto mendapat laporan jika kondisi Papua dan Papua Barat mulai pulih pasca kerusuhan. Menurutnya kehidupan sosial dan ekonomi disana berangsur-angsur normal seperti sediakala.

“Hari ini kita sangat bersyukur, kita mendengar saudara-saudara kita di Papua dan Papua Barat sana sudah damai, sudah tenang, kehidupan mulai berjalan lagi, toko-toko sudah mulai buka,” kata Wiranto.

Wiranto pun bersyukur dengan perkembangan tersebut, dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada warga di Papua dan Papua Barat yang memilih tidak perlu berkelahi, tidak perlu anarki dan melakukan tindakan kekerasan lainnya.

“Kita bersyukur atas inisiatif Pak Freddy Numberi dan kawan-kawan, Pak Kapolda, Pangdam. Kita semua mencoba menyiarkan, mengabarkan kepada semua masyarakat di seluruh Indonesia bahwa kita semua bersaudara, kita menyelesaikan masalah ini dengan sebaik-baiknya,” ucap Wiranto.

{Baca juga: Massa Demo Ricuh, Kantor Telkom Jayapura Dibakar}

Sebelumnya kerusuhan yang terjadi di Papua dan Papua Barat mengakibatkan kerusakan dimana-mana. Salah satunya Kantor Telkom Indonesia yang berada di Kota Jayapura, Papua yang korban pembakaran yang dilakukan oleh massa demo yang ricuh. [NM/HBS]

Adventure Sync Segera Hadir di Harry Potter: Wizards Unite

0

Telko.id, Jakarta  – Para pemain Pokemon Go punya keistimewaan dalam menyinkronkan pelacakan aktivitas mereka dengan permainan. Namun, tidak demikian untuk para penggemar Harry Potter: Wizards Unite.

Jika ingin membuka kunci Portmanteaus atau menyelesaikan tujuan berbasis jarak, Anda harus tetap menjalankan aplikasi dan mematikan baterai. Untungnya, Anda tidak harus melakukannya dalam waktu lama.

{Baca juga: Ada Naga di Game Harry Potter: Wizards Unite}

Niantic dilaporkan telah mengirim email kepada pengguna yang menjanjikan bahwa Adventure Sync “segera hadir” ke Harry Potter: Wizards Unite. Niantic membiarkan pemain mengikat aktivitas dari pelacakan kebugaran ponsel.

Sayang, menurut laporan Engadget, tidak bisa dipastikan apakah keuntungan itu akan tersedia untuk pengguna Android (via Google Fit) atau iOS (via Health). Pihak Niantic belum memberi konfirmasi terkait hal tersebut.

Harry Potter: Wizards Unite adalah game augmented reality baru buatan Niantic. Yang menarik, beberapa waktu lalu Niantic dilaporkan akan menghadirkan seekor naga yang ikut nimbrung dalam permainan.

Bagi mereka yang menonton dan membaca film dan buku Harry Potter, Anda mungkin akrab dengan kenyataan bahwa naga memang ada di alam semesta di cerita tersebut. Saat ini, sepertinya naga akan datang ke permainan.

{Baca juga: Yeay! Game Harry Potter: Wizards Unite Bisa Dimainkan di Android}

Ini sesuai dengan tweet yang dikirim oleh akun resmi game Harry Potter tersebut. Pengumuman itu juga dibuat di San Diego Comic-Con. Jika Anda seorang penggemar Harry Potter, tentu tak sabar untuk menunggu rilisnya. [BA/HBS]

Sumber: Engadget

Manny Pacquiao Rilis Mata Uang Pesaing Libra Facebook

0

Telko.id, Jakarta – Petinju kelas dunia, Manny Pacquiao merilis mata uang digital atau cryptocurrency sendiri bernama Pac. Mata uang kripto tersebut sudah terdaftar di Global Crypto Offers Exchange (GCOX) Singapura.

Dikutip dari Engadget, Senin (02/09/2019), uang kripto itu nantinya dapat digunakan untuk membeli merchandise dan berinteraksi dengan petinju asal Filipina yang kerap dijuluki “Pacman” ini.

Apa yang dilakukan Pacquiao ini cukup berani namun menguntungkan. Pasalnya, jarang sekali atlet atau selebriti yang merilis mata uang digital untuk menunjang ketenaran mereka.

{Baca juga: Password “Kebawa Mati” Pendiri, Bursa Cryptocurrency Tamat}

Langkah Pacquiao nampaknya juga akan diikuti oleh selebritas lain. Kabarnya GCOX juga akan berfungsi sebagai rumah bagi mata uang digital dari pesepak bola Michael Owen, Jason Derulo dan bintang tenis Caroline Wozniacki.

Beberapa selebriti bertaruh bahwa teknologi akan membantu membangun kerajaan bisnis mereka, karena nilainya masih fluktuatif, serta harus bersaing dengan Libra buatan Facebook.

{Baca juga: Samsung Galaxy S10 Punya Fitur Dompet Cryptocurrency}

Apalagi, kini fitur dompen mata uang kripto telah hadir di smartphone flagship zaman sekarang. Samsung Galaxy S10 misalnya, memiliki fitur yang memungkinkan pengguna menyimpan bitcoin, Ethereum, dan cryptocurrency terkait kosmetik kecantikan yang disebut Cosmo Coin. (NM/FHP)

Sumber: Engadget

Manny “Pacman” Pacquiao Rilis Mata Uang Pesaing Libra Facebook

0

Telko.id, Jakarta – Petinju kelas dunia, Manny Pacquiao merilis mata uang digital atau cryptocurrency sendiri bernama Pac. Mata uang kripto tersebut sudah terdaftar di Global Crypto Offers Exchange (GCOX) Singapura.

Dikutip dari Engadget, Senin (02/09/2019), uang kripto itu nantinya dapat digunakan untuk membeli merchandise dan berinteraksi dengan petinju asal Filipina yang kerap dijuluki “Pacman” ini.

Apa yang dilakukan Pacquiao ini cukup berani namun menguntungkan. Pasalnya, jarang sekali atlet atau selebriti yang merilis mata uang digital untuk menunjang ketenaran mereka.

{Baca juga: Password “Kebawa Mati” Pendiri, Bursa Cryptocurrency Tamat}

Langkah Pacquiao nampaknya juga akan diikuti oleh selebritas lain. Kabarnya GCOX juga akan berfungsi sebagai rumah bagi mata uang digital dari pesepak bola Michael Owen, Jason Derulo dan bintang tenis Caroline Wozniacki.

Beberapa selebriti bertaruh bahwa teknologi akan membantu membangun kerajaan bisnis mereka, karena nilainya masih fluktuatif, serta harus bersaing dengan Libra buatan Facebook.

{Baca juga: Samsung Galaxy S10 Punya Fitur Dompet Cryptocurrency}

Apalagi, kini fitur dompen mata uang kripto telah hadir di smartphone flagship zaman sekarang. Samsung Galaxy S10 misalnya, memiliki fitur yang memungkinkan pengguna menyimpan bitcoin, Ethereum, dan cryptocurrency terkait kosmetik kecantikan yang disebut Cosmo Coin. (NM/FHP)

Sumber: Engadget

Hotel Luar Angkasa Lagi Dibangun, Begini Wujudnya

0

Telko.id, Jakarta – Sebuah hotel luar angkasa sedang dipersiapkan untuk para tamu masa depan di Stasiun Luar Angkasa Von Braun atau disebut juga sebagai Von Braun Rotating Space Station. Apa saja yang tersaji di dalamnya bagi wisatawan luar angkasa?

Dilansir dari New York Post, Senin (02/09/2019), di dalam hotel luar angkasa nan megah itu terdapat dapur dan baryang menghadirkan nan layanan optimal.

Kemudian, ada pula pemutaran film, ruangan yang seluruh interornya berbahan alami, sampai palet berwarna nyaman. Semuanya tersaji dengan apik di dalamnya.

{Baca juga: Rusia Kirim Robot Humanoid ke ISS, Mau Ngapain?}

Hotel di Von Braun Rotating Space Station itu sedang dalam proyek, teruntuk wisatawan luar angkasa. Tamu bakal menikmatinya saat menjelajah langit.

“Akhirnya, pergi ke luar angkasa akan menjadi pilihan alternatif orang-orang untuk berlibur, seperti halnya berlayar atau wisata ke Disney World,” kata Tim Alatorre, arsitek desain Von Braun.

Von Braun, yang kali pertama diumumkan pada Februari 2019, sedang dibangun oleh Gateway Foundation. Organisasi itu menawarkan akomodasi astral yang beroperasi pada 2025 dengan target 100 turis per minggu.

Sebagian besar hotel awalnya akan memiliki sekitar seperenam gravitasi Bumi, sehingga memungkinkan para tamu untuk melakukan berbagai hal biasa seperti makan dan menggunakan toilet seperti di Bumi. Namun, bagian lain akan memiliki gravitasi hampir nol.

Dengan gravitasi nol, orang-orang bisa bermain bola basket secara mudah. Di sana, para tamu bisa menikmati lampu dan cat berwarna hangat, serta kain lembut serasa sedang di rumah.

{Baca juga: Ngeri! Black Hole Terbesar Sejagat Raya Ditemukan}

Bahan-bahan yang digunakan untuk membangun Von Braun Rotating Space Station akan dikirim ke orbit, kemudian dirakit menggunakan drone dan robot. Namun, biaya untuk bisa ke sana tidaklah sedikit.

“Gateway Foundation mengembangkannya untuk mereka yang berpendapatan di atas rata-rata. Namun, Anda bisa membeli tiket diskon dan menghabiskan waktu seminggu di luar angkasa,” pungkas Alatorre. (SN/FHP)

Sumber: New York Post

Pasien “Merana” Gara-gara Klinik Gigi Diserang Malware

0

Telko.id, Jakarta – Ratusan klinik gigi di Amerika Serikat (AS) tidak bisa melayani para pasiennya akibat malware berbahaya. Malware itu menyerang core system dari dua perusahaan yang melayani jaringan internet ke seluruh klinik gigi di AS.

Kedua perusahaan tersebut diserang ransomware, yang membuat seluruh saluran distribusi terkena dampak yang serupa.

Dikutip Telko.id dari Ubergizmo, Senin (01/09/2019), Shae Johnson, Koordinator Klinis di Desain Kedokteran Gigi di McFarland, Wisconsin, mengaku tidak memiliki akses ke grafik pasien, jadwal, rontgen, atau buku pembayaran setelah jaringan terserang oleh virus.

{Baca juga: Aplikasi CamScanner Disusupi Malware, Segera Uninstall!}

Akibatnya, dokter tidak dapat mencabut gigi secara tepat tanpa riwayat grafik dan rontgen pasien. Brenna Sadler, juru bicara Digital Dental Record, mengatakan bahwa proses restorasi telah dimulai tetapi sangat sulit.

“Kami tidak memiliki akses ke grafik pasien, jadwal, x-ray, atau buku pembayaran. Dokter tidak dapat melakukan perawatan yang tepat tanpa riwayat grafik dan rontgen,” kata Shae.

{Baca juga: Bahaya! Ini Konsekuensi Kalau Gunakan Konverter YouTube ke MP3}

Sekadar informasi, serangan ransomware mengenkripsi semua konten di perangkat keras korban. Korban perlu membayar tebusan kepada peretas untuk mendapatkan kembali kunci dekripsi yang telah “dikerjai”.

Kasus ini bukan kali pertama terjadi di sebuah institusi medis. Beberapa tahun lalu, sejumlah rumah sakit di Amerika Serikat juga diserang oleh peretas dan harus membayar USD 17.000 untuk meminta kembali data-data. (SN/FHP)

Sumber: Ubergizmo