spot_img
Latest Phone

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

Garmin Run Indonesia 2025 Sukses, 7.000 Peserta Dukung Keberlanjutan

Telko.id - Garmin Run Indonesia 2025 sukses digelar di...

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...
Beranda blog Halaman 8

Snowflake Soroti Peluang dan Tantangan AI di Indonesia

0

Telko.id – Snowflake, perusahaan AI Data Cloud, menggelar Media Roundtable pada Rabu 17 September 2025 untuk menyoroti peluang dan tantangan adopsi AI di Indonesia.

Acara ini menegaskan komitmen Snowflake dalam mendukung transformasi digital Indonesia melalui pemanfaatan data dan kecerdasan buatan.

Satchit Jogeklar, Managing Director ASEAN Snowflake, menjelaskan bahwa Indonesia memiliki faktor-faktor pendukung yang kuat untuk revolusi AI.

“Indonesia memiliki populasi muda terbesar dan adopsi digital tercepat, yang menghasilkan data dalam skala belum pernah terjadi sebelumnya. Ini faktor esensial untuk AI yang transformatif,” ujarnya.

Ekonomi digital Indonesia termasuk yang tumbuh paling cepat di dunia. Kombinasi populasi muda dan adopsi digital menciptakan basis konsumen melek teknologi yang tidak hanya mengadopsi tetapi juga mendefinisikan ulang kehidupan sehari-hari melalui teknologi.

Potensi ekonomi ini tersebar di berbagai sektor termasuk manufaktur, layanan keuangan, kesehatan, dan pertanian.

Namun, organisasi di Indonesia masih menghadapi hambatan dalam mencapai keberhasilan AI. Kualitas dan ketersediaan data menjadi tantangan paling signifikan, diikuti oleh kesenjangan keterampilan yang diakui sebagai tantangan utama oleh banyak organisasi.

Snowflake berkomitmen mengatasi kesenjangan keterampilan AI melalui program Northstar Education.

“Dengan munculnya teknologi AI yang cepat, program sertifikasi dan pelatihan perlu mengikuti perkembangan. Para pengembang dan profesional data memerlukan jalur jelas untuk membangun keahlian AI,” tegas Satchit.

Program Northstar memberikan pendidikan praktis untuk membekali profesional Indonesia dengan keterampilan AI dan data cloud. Inisiatif ini bertujuan membangun keahlian lokal yang diperlukan untuk transformasi digital Indonesia, memastikan perusahaan dapat memanfaatkan kemampuan AI tanpa tim khusus dari luar negeri.

Snowflake membantu organisasi Indonesia mengatasi tantangan dengan menyediakan platform terpadu yang menyederhanakan kompleksitas, meningkatkan efisiensi biaya, dan membuat implementasi AI menjadi mudah dan dapat dipercaya.

Strategi ini memberdayakan perusahaan berbagai skala untuk mengelola, menganalisis, dan mengaktifkan data dalam skala besar sambil memastikan tata kelola dan privasi.

Beberapa perusahaan Indonesia sudah menunjukkan hasil transformasional dengan AI Data Cloud Snowflake. Evermos melalui “Self-Service Analytics Project” berhasil memungkinkan jaringan resellernya meningkatkan pendapatan dan menghasilkan 2x lebih banyak wawasan berbasis data.

XLSMART melakukan migrasi 2 petabyte data dalam waktu kurang dari lima bulan, mencapai peningkatan kinerja 2,5x untuk laporan kritikal dan pengurangan biaya 41%.

Sementara Pupuk Indonesia Holding Company memanfaatkan AI Data Cloud untuk membantu petani meningkatkan hasil panen dengan menyediakan sumber data akurat yang dapat diakses siapa saja, mendorong pertanian berkelanjutan.

Satchit menegaskan bahwa perusahaan Indonesia harus beralih dari data terpisah-pisah menuju kecerdasan terpadu.

“AI Data Cloud Snowflake akan berfungsi sebagai jembatan yang memungkinkan organisasi menghapus pengkotak-kotakan data, memobilisasi data secara aman, dan memanfaatkan kekuatan AI secara maksimal,” jelasnya.

Angela Koh, Director Partner & Alliances ASEAN, menekankan pentingnya ekosistem lokal yang kuat untuk mendukung transformasi digital Indonesia.

“Snowflake berkomitmen membangun jaringan mitra kokoh melalui program pemberdayaan komprehensif yang mendukung pertumbuhan dan kesuksesan mereka,” ujarnya.

Ekosistem mitra Snowflake yang beragam mencakup mitra dengan berbagai spesialisasi dan keterampilan yang bekerja sama menyediakan solusi komprehensif.

Model kolaboratif ini memberdayakan mitra lokal menjadi perpanjangan nyata kemampuan Snowflake di wilayah ini.

Pendekatan berbasis mitra ini telah membantu Japfa, produsen protein terintegrasi vertikal di Asia. Perusahaan menghadapi tantangan dengan data terkotak-kotak di seluruh operasionalnya, dari produksi pakan hingga pertanian komersial.

Kemitraan dengan Snowflake memungkinkan Japfa membangun data stack terpadu yang mempercepat pelaporan dan memastikan pengambilan keputusan tepat waktu.

Dukungan terhadap pengembangan talenta digital dan adopsi teknologi mutakhir seperti AI menjadi kunci dalam memaksimalkan potensi ekonomi digital Indonesia yang diperkirakan tumbuh pesat dalam beberapa tahun mendatang. (Icha)

SMARTFREN Perluas Jaringan dan Layanan di Seluruh Indonesia

0

Telko.id – SMARTFREN, sebagai bagian dari PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART), memperluas cakupan jaringannya ke berbagai wilayah baru di Indonesia.

Perluasan ini mencakup area yang sebelumnya belum terjangkau, seperti Bengkulu, Gorontalo, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sumbawa, dan Nusa Tenggara Timur.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi pascamerger untuk memberikan layanan worry-free yang terjangkau dan andal bagi masyarakat.

Chief Marketing Officer SMARTFREN XLSMART, Sukaca Purwokardjono, mengatakan, “SMARTFREN hadir untuk menjawab kebutuhan pelanggan dengan layanan worry-free yang terjangkau.

Dengan perluasan jaringan dan integrasi teknologi, kami menargetkan pertumbuhan pelanggan baru setelah merger, sekaligus memastikan setiap pelanggan merasakan konektivitas yang lebih baik dan stabil di lebih banyak kota di Indonesia.”

Integrasi infrastruktur antara XL dan SMARTFREN telah menghasilkan konektivitas yang lebih luas, stabil, dan handal.

Hal ini memberikan pilihan baru bagi jutaan masyarakat di daerah yang sebelumnya kurang terlayani. XLSMART saat ini melayani lebih dari 82,6 juta pelanggan di seluruh Indonesia, dengan total BTS mencapai lebih dari 209 ribu pada akhir kuartal kedua 2025, meningkat 28% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dalam perluasan wilayah ini, SMARTFREN menawarkan produk unggulan UNLIMITED dengan tema Worry-Free. Produk ini memungkinkan pengguna internet tanpa khawatir kuota habis, menjadikannya favorit di kalangan pelanggan.

Selain itu, tersedia paket Nonstop dan beragam pilihan paket kuota. Semua paket layanan yang aktif juga mendapatkan bonus gratis nelpon ke semua nomor SMARTFREN, XL, dan AXIS, memudahkan pelanggan tetap terhubung.

Content image for article: SMARTFREN Perluas Jaringan dan Layanan di Seluruh Indonesia

Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, SMARTFREN menghadirkan pengalaman baru melalui teknologi digital SARAH, chatbot berbasis AI yang siap membantu pelanggan 24 jam.

Aplikasi mySF juga terus dikembangkan dengan fitur pembayaran instan, konten digital, poin reward, dan promosi eksklusif, dirancang agar pelanggan merasa lebih mudah, nyaman, dan dekat dengan layanan.

SMARTFREN tidak hanya fokus pada produk dan layanan, tetapi juga membangun kedekatan emosional dengan pelanggan. Program seperti SMARTFREN Fun Run yang akan hadir di 35 kota hingga akhir 2025, serta konser Malam 100 Cinta yang menampilkan pagelaran seni budaya karya anak bangsa, menjadi ruang pertemuan antara SMARTFREN dan pelanggan. Aktivitas ini selaras dengan tagline SMARTFREN “100% Untuk Indonesia”.

Secara keseluruhan, XLSMART terus berkomitmen meningkatkan kualitas jaringan dan pengalaman pelanggan. Fondasi infrastruktur yang kuat menjadi kunci untuk menghadirkan layanan yang merata, berkualitas, dan berdaya saing tinggi, mendukung transformasi digital Indonesia. (Icha)

POCO C85: Smartphone Andalan Anak Muda, Baterai 6000mAh dan Fast Charging 33W

0

Telko.id – POCO resmi memperkenalkan POCO C85, smartphone terbaru yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan anak muda Indonesia dengan baterai berkapasitas besar 6000mAh dan dukungan fast charging 33W.

Smartphone ini dirancang untuk mendukung aktivitas harian seperti gaming, bersosial media, dan hiburan tanpa khawatir kehabisan daya.

Diluncurkan pada 17 September 2025, POCO C85 menawarkan performa tangguh dengan layar 6,9 inci yang mendukung refresh rate hingga 120Hz dan kecerahan 660 nits.

Fitur Wet Touch Display 2.0 memastikan pengalaman penggunaan tetap responsif bahkan dalam kondisi lembap atau berkeringat. Harga smartphone ini dimulai dari Rp1 jutaan, menjadikannya pilihan terjangkau untuk segmen entry-level.

Menurut pihak POCO, kehadiran POCO C85 merupakan respons terhadap tingginya permintaan smartphone dengan daya tahan baterai panjang di kalangan anak muda.

“POCO C85 hadir sebagai solusi bagi mereka yang aktif secara digital sepanjang hari, dari gaming hingga konten kreatif,” jelas pernyataan resmi POCO.

Smartphone ini tidak hanya mengandalkan baterai besar, tetapi juga dilengkapi teknologi reverse charging 10W yang memungkinkan pengguna berbagi daya dengan perangkat lain. Fitur ini sangat berguna dalam situasi darurat atau saat berkumpul dengan teman.

Dari segi hiburan, perangkat ini mampu memutar musik hingga 82 jam non-stop dan menonton video hingga 22 jam. Untuk pengguna yang gemar berselancar di media sosial, perangkat ini dapat digunakan untuk scrolling hingga 20 jam tanpa perlu charge ulang.

POCO C85 telah tersedia di POCO Official Store di berbagai e-commerce ternama di Indonesia. Kehadirannya di pasar Indonesia semakin memperkaya pilihan smartphone entry-level yang mengutamakan ketahanan baterai dan performa.

Pasar smartphone Indonesia terus mengalami pertumbuhan, terutama di segmen entry-level. Kehadiran perangkat ini mampu bersaing dengan produk serupa dari merek lain seperti OPPO Reno14 Series yang juga populer di kalangan anak muda.

Selain itu, peluncuran smartphone baru seperti iPhone 17 turut memengaruhi dinamika persaingan di industri ini.

Perangkat inj diharapkan dapat menjadi alternatif menarik bagi konsumen yang mencari smartphone dengan fitur lengkap dan harga terjangkau.

Dengan kombinasi baterai besar, layar responsif, dan fitur charging cepat, produk ini siap menemani aktivitas digital penggunanya sepanjang hari. (Icha)

MediaTek Kembangkan Chipset 2nm TSMC, Capai Tonggak Sejarah Baru

0

Telko.id – MediaTek mengumumkan kemitraan dengan TSMC untuk mengembangkan chipset berteknologi 2nm.

Chipset pertama dengan proses N2P ini telah mencapai tahap tape-out dan diperkirakan memasuki produksi massal pada akhir 2026.

Langkah ini menandai tonggak baru dalam kolaborasi kedua perusahaan untuk menghadirkan solusi berkinerja tinggi dan hemat daya.

Joe Chen, Presiden MediaTek, menyatakan bahwa inovasi ini didukung oleh teknologi 2nm TSMC dan menegaskan kepemimpinan industri mereka.

“Sejarah panjang kolaborasi erat kami dengan TSMC telah menghasilkan kemajuan luar biasa dalam solusi untuk pelanggan global kami,” ujarnya. Chipset ini ditujukan untuk segmen ponsel flagship, komputasi, otomotif, pusat data, dan aplikasi lainnya.

Teknologi 2nm TSMC menjadi yang pertama mengadopsi struktur transistor nanosheet, dengan N2P sebagai evolusi berikutnya.

Dibandingkan dengan proses generasi N3E, N2P menawarkan peningkatan performa hingga 18% pada daya yang sama, pengurangan daya sekitar 36% pada kecepatan yang sama, dan peningkatan kepadatan logika sebesar 1,2 kali.

Dr. Kevin Zhang, Wakil Presiden Senior Pengembangan Bisnis dan Penjualan Global serta Wakil Co-COO TSMC, menambahkan bahwa N2P mewakili langkah maju signifikan dalam era nanosheet.

“Kolaborasi berkelanjutan kami dengan MediaTek berfokus pada memaksimalkan peningkatan performa dan kemampuan energi di berbagai aplikasi,” jelasnya.

Keberhasilan tape-out chipset 2nm MediaTek ini memperkuat posisi perusahaan dalam persaingan global. Sebelumnya, Samsung juga telah mengumumkan rencana produksi massal chipset 2nm, menunjukkan persaingan ketat di industri semikonduktor.

Penerapan teknologi 2nm diharapkan membawa dampak signifikan bagi perangkat konsumen. Chipset ini tidak hanya meningkatkan performa perangkat flagship tetapi juga mengoptimalkan efisiensi daya, yang menjadi faktor kritis dalam pengembangan perangkat mobile dan komputasi.

Selain untuk ponsel, chipset 2nm MediaTek berpotensi digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk otomotif dan pusat data. Inovasi ini sejalan dengan tren industri yang menuntut solusi lebih cepat dan lebih efisien secara energi.

Perkembangan teknologi 2nm TSMC juga menarik perhatian banyak pihak, mengingat persaingan ketat antara Snapdragon dan Exynos dalam uji performa multi-core. Kehadiran chipset 2nm dapat mengubah lanskap persaingan di pasar processor global.

MediaTek telah lama dikenal melalui chipset seperti MediaTek Helio P70 yang digunakan di Oppo A8, dan langkah mereka dengan teknologi 2nm semakin memperkuat portofolio produk.

Sementara itu, brand seperti Xiaomi juga terus berinovasi dengan fitur seperti Magic Back Screen di Xiaomi 17 Pro, yang mungkin dapat memanfaatkan chipset generasi terbaru ini.

Dengan jadwal produksi massal yang ditargetkan akhir 2026, chipset 2nm MediaTek diprediksi mulai digunakan dalam perangkat konsumen pada 2027.

Langkah ini tidak hanya memperkuat posisi MediaTek tetapi juga mendorong percepatan adopsi teknologi canggih di berbagai sektor. (Icha)

Semifinalis SFT 2025 Angkat Tema Teknologi untuk Olahraga dan Lingkungan

0

Telko.id – Sebanyak 80 tim berhasil lolos ke babak semifinal Samsung Solve for Tomorrow (SFT) 2025. Program ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga perjalanan transformatif bagi inovator muda untuk mengembangkan solusi berbasis STEM guna menjawab tantangan di komunitas mereka.

Dua tema global yang diangkat tahun ini adalah Teknologi untuk Keberlanjutan Lingkungan dengan 45 tim, serta Teknologi untuk Perubahan Sosial melalui Olahraga dengan 35 tim.

Samsung bersama International Olympic Committee (IOC) memperkuat komitmen dalam mengatasi tantangan sosial melalui pendidikan dan inovasi.

Bagus Erlangga, Head of Corporate Marketing Samsung Electronics Indonesia, mengatakan, “Samsung percaya bahwa masa depan inovasi ada di tangan generasi muda. Melalui SFT 2025 kami ingin memberikan lebih dari sekadar kompetisi, melainkan juga ruang belajar, berkolaborasi, dan mengasah keterampilan yang relevan dengan era digital.”

Indonesia sebagai salah satu pasar teknologi terbesar dunia dengan 212 juta pengguna internet dan 353 juta sambungan seluler aktif menegaskan urgensi penguasaan teknologi, khususnya AI, bagi generasi muda.

Program seperti Samsung Solve for Tomorrow 2025 menjadi penting dalam menyiapkan talenta digital masa depan.

Content image for article: Semifinalis SFT 2025 Angkat Tema Teknologi untuk Olahraga dan Lingkungan

Semangat humanis dan empati tercermin dari para semifinalis. Tim dari SMAN 5 Surabaya mengembangkan AICTFIVE, platform yang menggabungkan olahraga interaktif dengan permainan edukatif untuk anak-anak penyandang disabilitas, khususnya cerebral palsy.

“Melihat langsung tantangan anak-anak, mulai dari terbatasnya akses terapi di wilayah 3T hingga biaya yang tinggi, kami terdorong menghadirkan metode baru yang lebih menarik dan efektif,” ujar Zelma Nadhifa Hafizana Alasiry, ketua tim.

Di sisi lain, Naufal Akmal Rizqulloh dari tim 4U, IPB University menghadirkan KAMA Food Analyzer, inovasi untuk membantu masyarakat mengetahui kesegaran makanan dengan mudah dan akurat.

“SFT 2025 mengajarkan bahwa inovasi sejati lahir dari empati, memahami kebutuhan orang, dan merancang solusi yang benar-benar bermanfaat,” katanya.

Tahun ini, SFT 2025 secara global menjadi lebih istimewa dengan adanya program Global Ambassador hasil kemitraan Samsung dengan IOC.

Sebanyak 10 tim terbaik dari seluruh dunia yang lolos seleksi regional dan global akan mendapat gelar Global Ambassador.

Mereka akan mendapatkan kesempatan untuk memperkenalkan ide-ide inovatif, bertukar pengalaman dengan peserta dari seluruh dunia, dan memperluas jaringan kolaborasi internasional. Para Global Ambassador juga akan mengikuti rangkaian kegiatan inspiratif bertepatan dengan Olimpiade Musim Dingin 2026.

Gibran Tegar, semifinalis dari Universitas Indonesia, menyatakan semangat timnya untuk bersaing di kancah global.

“Sejak awal, tim kami sudah mempersiapkan proyek dengan serius dan terus mengembangkannya melalui workshop-workshop serta sesi mentoring yang disediakan SFT.”

Pemenang SFT 2024, Safina Amelia Khansa dari tim Solyd Ias, Universitas Gadjah Mada, berbagi tips bagi para peserta.

“Jangan ragu untuk terus berdiskusi dengan mentor agar ide selalu fokus dan berkembang. Siapkan presentasi dengan sepenuh hati, mulai dari slide, video, hingga cara penyampaian.”

Program Samsung Solve for Tomorrow sejalan dengan tren generasi muda Asia Tenggara yang semakin dominan menggunakan AI dalam berbagai inovasi.

Melalui program ini, Samsung terus mendorong terciptanya solusi teknologi yang berdampak positif bagi masyarakat.

Dengan semangat kolaborasi, empati, dan inovasi, SFT 2025 menjadi panggung bagi generasi muda Indonesia untuk membuktikan bahwa teknologi dapat digunakan untuk menciptakan dampak nyata.

Program ini tidak hanya mengasah kemampuan teknis, tetapi juga mengembangkan pola pikir global yang diperlukan untuk menjawab tantangan masa depan. (Icha)

Realme 15 Lite 5G : Spesifikasi dan Harga Terungkap

0

Telko.id – Realme dikabarkan sedang mempersiapkan kehadiran Realme 15 Lite 5G sebagai varian termurah dalam seri Realme 15.

Berdasarkan laporan terbaru, ponsel ini akan menawarkan spesifikasi menarik seperti layar OLED 120Hz, chipset MediaTek Dimensity 7300 Energy, dan baterai 5.000 mAh dengan dukungan pengisian cepat 80W.

Laporan dari Phone Finder mengungkap bahwa Realme 15 Lite 5G akan menjadi penerus dari Realme 15, 15 Pro, dan 15T.

Ponsel ini diposisikan sebagai entry-level 5G dengan sejumlah fitur unggulan yang biasanya ditemukan di segmen mid-range.

Meski belum ada pengumuman resmi dari Realme, bocoran ini memberikan gambaran jelas tentang apa yang dapat diharapkan konsumen.

Layar perangkat ini disebutkan berukuran 6,67 inci dengan teknologi OLED, resolusi Full HD+ (1080 x 2400 piksel), refresh rate 120Hz, dan kecerahan puncak hingga 2.000 nit.

Fitur keamanan hadir melalui fingerprint sensor di bawah layar. Desainnya ramping dengan ketebalan 7,6 mm dan bobot 185 gram, serta dilengkapi sertifikasi tahan debu dan cipratan air IP65.

Dari sisi performa, perangkat ini bakal ditenagai chipset MediaTek Dimensity 7300 Energy yang dioptimalkan untuk efisiensi daya.

Ponsel ini juga dibekali baterai berkapasitas 5.000 mAh dengan dukungan pengisian cepat 80W.

Sayangnya, perangkat ini akan diluncurkan dengan sistem operasi Android 15 dan antarmuka Realme UI 6.0, yang mungkin menjadi kekurangan mengingat sistem operasi tersebut masih baru.

Untuk fotografi, perangkat ini bakal menggunakan kamera utama 50 MP dengan sensor Sony Lytia LYT-600 dan fitur stabilisasi optik (OIS).

Kamera tersebut didukung oleh sensor monokrom 2 MP dan sensor flicker. Sementara kamera selfie beresolusi 16 MP. Ponsel ini juga memiliki dual speaker untuk pengalaman audio yang lebih imersif.

Realme 15 Lite 5G akan tersedia dalam tiga pilihan warna: Satin Green, Glitter Gold, dan Electric Purple. Dua varian RAM dan penyimpanan ditawarkan, yaitu 8/128GB dan 8/256GB.

Harga yang dibocorkan adalah INR 17.999 untuk varian 8/128GB dan INR 19.999 untuk varian 8/256GB, setara dengan sekitar Rp 3,5 jutaan dan Rp 3,9 jutaan.

Kehadiran Realme 15 Lite 5G diharapkan dapat bersaing dengan ponsel entry-level 5G lainnya di pasar, seperti iQOO Z10 Lite 5G dan Xiaomi 11 Lite 5G NE.

Meski belum ada kepastian tanggal peluncuran, Realme 15 Lite 5G diprediksi akan menarik perhatian konsumen yang mencari ponsel 5G dengan harga terjangkau.

Meski demikian, Realme 15 Lite 5G masih dalam tahap rumor dan belum dikonfirmasi secara resmi oleh perusahaan.

Informasi lebih lanjut mengenai ketersediaan global, termasuk di Indonesia, masih perlu ditunggu. Untuk saat ini, konsumen dapat membandingkannya dengan ponsel lain seperti Apple iPhone 17 Series yang juga tengah menjadi perbincangan. (Icha)

Xiaomi 17 Pro Bawa Magic Back Screen, Kembali ke Desain Sekunder

0

Telko.id – Xiaomi secara resmi mengonfirmasi kehadiran layar sekunder pada seri flagship terbarunya, Xiaomi 17 Pro.

Fitur yang dinamai “Magic Back Screen” ini diintegrasikan pada bagian kamera belakang, menawarkan berbagai opsi tampilan seperti wajah jam, notifikasi, dan viewfinder kamera.

Pengumuman ini disampaikan melalui video teaser di platform Weibo, menampilkan kedua varian, Xiaomi 17 Pro Max dan Xiaomi 17 Pro.

Brand asal Tiongkok itu belum memberikan detail teknis mengenai ukuran dan spesifikasi layar sekunder tersebut.

Namun, dari video yang dibagikan, terlihat bahwa Magic Back Screen akan menawarkan fleksibilitas bagi pengguna untuk menampilkan informasi penting tanpa harus menyalakan layar utama.

Ini menjadi langkah menarik mengingat Xiaomi terakhir kali menyematkan layar sekunder pada Mi 11 Ultra di tahun 2021.

Xiaomi 17 Pro series diprediksi menjadi salah satu flagship andalan brand dengan dukungan chipset mutakhir dan teknologi kamera canggih.

Keberadaan Magic Back Screen juga dinilai dapat memperkuat posisi Xiaomi dalam persaingan smartphone premium, terutama dalam segmen inovasi desain dan fungsionalitas.

Keberhasilan Xiaomi dalam menghadirkan inovasi tidak lepas dari kinerja keuangan yang solid. Baru-baru ini, perusahaan melaporkan peningkatan pendapatan signifikan pada kuartal II 2025, yang dapat mendukung pengembangan produk-produk mutakhir seperti Xiaomi 17 Pro series. Xiaomi mencatat pendapatan Rp261 triliun di Q2 2025, dengan laba bersih naik 75,4%.

Selain itu, kemajuan dalam teknologi chipset juga berperan penting. Produksi massal chip 2nm oleh TSMC yang dimulai pada kuartal IV 2025 dapat memberikan dampak positif terhadap performa dan efisiensi perangkat seperti Xiaomi 17 Pro.

TSMC memastikan produksi massal chip 2nm dimulai kuartal IV 2025, membuka peluang bagi brand smartphone untuk mengintegrasikan prosesor yang lebih powerful.

Xiaomi juga terus memperkuat ekosistem produknya, termasuk perangkat kamera pintar. Peluncuran Smart Camera 4 Dual-Camera Edition baru-baru ini menunjukkan komitmen brand dalam menghadirkan solusi teknologi yang terintegrasi.

Xiaomi meluncurkan Smart Camera 4 Dual-Camera Edition di China, menambah portofolio produk IoT mereka.

Dengan Magic Back Screen, perangkat ini tidak hanya menawarkan fungsionalitas tambahan, tetapi juga estetika yang berbeda dari kompetitor.

Langkah ini sekaligus mengingatkan pada era Mi 11 Ultra, yang kala itu menjadi pembicaraan karena keunikan desainnya.

Kehadiran layar sekunder di kedua varian Pro menunjukkan bahwa Xiaomi serius menjadikan fitur ini sebagai pembeda di pasar flagship.

Hingga saat ini, Xiaomi belum mengumumkan tanggal peluncuran resmi maupun harga untuk Xiaomi 17 Pro series.

Namun, dengan teaser yang telah dibagikan, dapat dipastikan bahwa brand sedang mempersiapkan peluncuran dalam waktu dekat.

Para penggemar dan pengamat teknologi pun menantikan detail lebih lanjut mengenai spesifikasi dan pengalaman penggunaan Magic Back Screen. (Icha)

Meta Ray-Ban Display : Kacamata Pintar dengan HUD dan Wristband Kontrol

0

Telko.id – Meta secara tidak sengaja membocorkan kacamata pintar terbarunya dengan tampilan heads-up display (HUD) terintegrasi melalui unggahan video di YouTube.

Video yang kemudian dihapus tersebut memperlihatkan kacamata yang dipasangkan dengan gelang sEMG untuk mengontrol antarmuka.

Kacamata ini menawarkan HUD tetap yang hanya terlihat oleh mata kanan, tanpa upaya mengintegrasikan visual ke dunia nyata, sehingga bukan kacamata augmented reality (AR).

Kacamata ini memiliki bingkai yang sedikit lebih tebal dan dilaporkan lebih berat, dengan bobot 70 gram dibandingkan 50 gram pada model Ray-Ban Meta tanpa layar.

Harga yang dikabarkan mencapai $800, menurut laporan Mark Gurman. Produk ini akan dipasarkan sebagai Meta Ray-Ban Display untuk membedakannya dari model Ray-Ban lainnya.

Meta Ray-Ban Display glasses with a built-in HUD leak, sEMG wristband also featured

Gelang yang digunakan bersama kacamata ini merupakan evolusi dari Neural band yang pernah diperlihatkan sebelumnya.

Gelang ini menggunakan teknologi sEMG (Surface Electromyography) yang mendeteksi sinyal listrik dari otot lengan bawah untuk melacak pergerakan jari, memungkinkan pengguna berinteraksi dengan kacamata. Fitur ini memungkinkan akses konstan ke Meta AI, pesan, navigasi, dan lainnya.

Meta Connect 2025, konferensi tahunan perusahaan, dimulai hari ini dan kemungkinan besar Meta Ray-Ban Display akan diumumkan, baik hari ini atau dalam beberapa hari ke depan. Unggahan video tersebut diduga bukan kebetulan, melainkan bagian dari strategi pengenalan produk.

Perkembangan kacamata pintar dengan HUD semakin menarik perhatian, terutama dengan integrasi teknologi AI dan kontrol gerakan.

Sebelumnya, perusahaan seperti Xiaomi juga telah mengumumkan kacamata AI yang menawarkan fitur serupa, meski dengan pendekatan berbeda.

Sementara itu, Oppo juga memamerkan berbagai teknologi baru dalam pameran sebelumnya, menunjukkan minat besar industri terhadap wearable technology.

Dengan bobot yang lebih berat dan harga yang lebih tinggi, Meta Ray-Ban Display ditujukan bagi pengguna yang menginginkan akses cepat ke informasi digital tanpa harus mengeluarkan ponsel.

Meski bukan kacamata AR, kehadiran HUD tetap memberikan pengalaman yang berbeda dibandingkan kacamata pintar konvensional.

Peluncuran resmi produk ini diharapkan memberikan kejelasan lebih mengenai spesifikasi, ketersediaan, dan kompatibilitas dengan perangkat lain.

Pengembang dan penggemar teknologi wearable tentu menantikan inovasi terbaru dari Meta dalam ajang Meta Connect 2025. (Icha)

Motorola Moto G36 Bocor di TENAA, Bawa Baterai Raksasa 7000mAh

0

Telko.id – Motorola dikabarkan tengah mempersiapkan kehadiran ponsel baru dalam jajaran Moto G, yaitu Moto G36.

Perangkat dengan kode XT2533-4 ini telah muncul di situs sertifikasi TENAA, mengungkap sejumlah spesifikasi penting, termasuk baterai berkapasitas sangat besar.

Moto G36 akan dilengkapi dengan baterai berkapasitas 6.790mAh (rated), yang kemungkinan memiliki kapasitas tipikal hingga 7.000mAh.

Angka ini sama dengan yang digunakan pada Moto G06 Power, dan jauh lebih besar dibandingkan Moto G56 yang hanya 5.200mAh.

Dengan dukungan pengisian daya 33W, ponsel ini diharapkan dapat memberikan daya tahan baterai yang sangat lama.

Dari segi tampilan, Moto G36 akan menggunakan layar LCD berukuran 6,72 inci dengan resolusi 1.080 x 2.400 piksel.

Meski memiliki ukuran dan resolusi yang sama dengan Moto G56, belum diketahui apakah panel layarnya mendukung refresh rate 120Hz seperti seri sebelumnya.

Dimensi ponsel ini adalah 166,3 x 76,5 x 8,7 mm dengan bobot 210 gram. Ukuran yang lebih tebal dan berat ini dipengaruhi oleh kapasitas baterai yang besar, mirip dengan Moto G06 Power yang memiliki ketebalan 8,8 mm dan berat 220 gram.

Pada sektor kamera, Moto G36 akan membawa setup kamera belakang ganda yang terdiri dari sensor utama 50MP dan ultra-wide 8MP, serta kamera selfie 32MP.

Spesifikasi ini serupa dengan yang dimiliki Moto G56, menunjukkan bahwa Motorola tetap mempertahankan kualitas fotografi yang baik untuk segmen menengah.

Sayangnya, chipset yang digunakan pada Moto G36 disebut-sebut kurang mampu dibandingkan seri G56. Meski belum diketahui secara pasti chipset apa yang digunakan, inti utamanya hanya mampu mencapai kecepatan hingga 2,4GHz.

TENAA juga mencantumkan opsi RAM mulai dari 4GB hingga 16GB dan penyimpanan internal 64GB hingga 512GB, meski opsi RAM 16GB dianggap tidak biasa untuk segmen ini.

Belum ada informasi resmi dari Motorola mengenai tanggal peluncuran Moto G36. Namun, mengingat pola perilisan sebelumnya, kemungkinan ponsel ini akan hadir tanpa pengumuman besar-besaran.

Kehadiran Moto G36 dengan baterai berkapasitas besar ini dapat menjadi pilihan menarik bagi pengguna yang mengutamakan daya tahan baterai.

Seperti halnya Tecno Pova 7 dan Pova 7 Pro yang juga menawarkan baterai besar, ponsel ini ditujukan untuk pengguna yang membutuhkan perangkat dengan daya tahan ekstra.

Perkembangan teknologi ponsel dengan baterai besar terus mengalami peningkatan, tidak hanya dari segi kapasitas tetapi juga efisiensi.

Beberapa brand seperti realme dengan GT 7 Series juga fokus pada pengembangan fitur yang mendukung pengalaman penggunaan yang lebih lama.

Selain itu, integrasi AI dalam perangkat mobile juga menjadi tren yang terus berkembang. Seperti yang dilakukan Lenovo dengan perangkat AI terbarunya, optimasi perangkat lunak dan hardware semakin penting untuk menyeimbangkan performa dan efisiensi daya. (Icha)

Evolusi Galaxy AI: Samsung Perluas Akses AI

0

Telko.id – Samsung memperkuat komitmennya dalam memimpin inovasi teknologi konsumen melalui evolusi Galaxy AI di kawasan Asia Tenggara dan Oseania.

Strategi ini diwujudkan dengan memperluas akses kecerdasan buatan yang sebelumnya eksklusif untuk seri flagship, kini tersedia di berbagai perangkat Galaxy.

Galaxy AI pertama kali diluncurkan bersamaan dengan seri Galaxy S24 pada Januari 2024. Dalam perkembangannya, teknologi ini telah berevolusi dari fitur terbatas menjadi solusi terpadu yang dapat diakses lebih luas.

Filosofi “AI for All” menjadi landasan utama Samsung dalam mendemokratisasi kemampuan AI canggih bagi pengguna.

Menurut pernyataan resmi Samsung, transformasi cara berinteraksi dengan perangkat menjadi lebih intuitif, proaktif, dan kontekstual merupakan fokus utama pengembangan Galaxy AI. Pendekatan ini tidak hanya berlaku untuk kawasan Asia Tenggara dan Oseania, tetapi juga secara global.

Content image for article: Evolusi Galaxy AI: Samsung Perluas Akses AI Canggih di Asia Tenggara & Oseania

Evolusi Galaxy AI menandai babak baru dalam strategi Samsung untuk menghadirkan pengalaman teknologi yang lebih inklusif. Perusahaan mengundang pengguna untuk turut serta dalam perjalanan transformasi digital melalui AI yang dapat diakses semua orang.

Pengembangan Galaxy AI sejalan dengan tren evolusi fitur AI pada perangkat flagship terbaru yang semakin terintegrasi dengan ekosistem digital pengguna. Samsung terus berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan untuk memastikan teknologi AI mereka tetap relevan dengan kebutuhan pasar.

Implementasi Galaxy AI juga didukung oleh pembaruan sistem operasi, termasuk One UI 8 yang resmi digulirkan untuk Galaxy S25 series. Integrasi antara hardware dan software menjadi kunci dalam menyajikan pengalaman AI yang mulus dan responsif.

Content image for article: Evolusi Galaxy AI: Samsung Perluas Akses AI Canggih di Asia Tenggara & Oseania

Selain perangkat konvensional, Samsung juga mengembangkan teknologi AI untuk perangkat inovatif seperti ponsel lipat tiga kali yang sedang dalam tahap uji pasar. Ekspansi ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam menghadirkan AI canggih di berbagai form factor perangkat.

Keberhasilan Galaxy AI di kawasan Asia Tenggara dan Oseania menjadi indikator penting bagi Samsung dalam mengukur penerimaan pasar terhadap teknologi AI terbaru. Respons positif dari pengguna di kawasan ini akan memengaruhi strategi global perusahaan dalam pengembangan AI ke depan.

Dengan terus memperluas jangkauan Galaxy AI, Samsung berupaya mentransformasi tidak hanya cara pengguna berinteraksi dengan perangkat, tetapi juga bagaimana teknologi dapat meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari secara lebih demokratis dan accessible. (Icha)