spot_img
Latest Phone

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...

Garmin Dorong Gaya Hidup Aktif di Hari Olahraga Nasional 2025

Telko.id - Garmin mendorong masyarakat Indonesia untuk menjalani gaya...

Elon Musk Gugat Apple dan OpenAI Soal Integrasi ChatGPT di iPhone

Telko.id - Elon Musk melalui perusahaan xAI dan xAI...

iPhone Lipat Apple Akan Gunakan Touch ID, Bukan Face ID

Telko.id - Apple dikabarkan akan menggunakan teknologi Touch ID,...

Apple Gagal Wujudkan iPhone Lipat Tanpa Lipatan, Rilis 2026?

Telko.id - Apple dikabarkan gagal mewujudkan iPhone lipat dengan...
Beranda blog Halaman 4

Realme 15T Hadir, Berbekal Baterai 7.000mAh dan Dimensity 6400

0

Telko.id – Realme secara resmi meluncurkan Realme 15T di India pada 2 September 2025 sebagai bagian ketiga dari seri Realme 15.

Ponsel ini hadir dengan layar AMOLED 6,57 inci beresolusi FHD+ dan refresh rate 120Hz, serta mendukung kecerahan puncak hingga 4.000 nits. Realme 15T juga dilengkapi kamera selfie 50MP dan sensor sidik jari optik di dalam layar.

Perangkat ini ditenagai oleh chipset MediaTek Dimensity 6400 yang dipadukan dengan RAM 8GB serta opsi penyimpanan 128GB atau 256GB.

Meski memiliki baterai besar 7.000mAh seperti varian seri 15 lainnya, Realme 15T hanya mendukung pengisian cepat 60W, lebih rendah dibandingkan 80W pada model sejenis.

Realme 15T arrives with Dimensity 6400 and 7,000mAh battery

Pada sektor kamera belakang, Realme 15T mengusung konfigurasi dual kamera yang terdiri dari sensor utama 50MP dengan aperture f/1.8 dan sensor depth 2MP.

Ponsel ini juga telah mendapatkan sertifikasi ketahanan terhadap air dan debu dengan standar IP66/68/69, serta menjalankan Realme UI 6.0 berbasis Android 15.

Realme 15T tersedia dalam tiga pilihan warna, yaitu Flowing Silver, Silk Blue, dan Suit Titanium. Harga untuk varian 8GB/128GB dimulai dari INR 18.999 (sekitar Rp 3,8 juta), sementara versi 8GB/256GB dibanderol INR 22.999 (sekitar Rp 4,6 juta). Penjualan perdana di India dijadwalkan mulai 6 September 2025.

Kehadiran Realme 15T semakin memperkuat lini ponsel mid-range dengan fokus pada daya tahan baterai dan performa. Chipset Dimensity 6400 yang digunakan pada perangkat ini sebelumnya juga dapat ditemukan pada Infinix Hot 60i 5G, menandakan konsistensi performa yang dihadirkan MediaTek untuk segmen menengah.

Dengan kapasitas baterai 7.000mAh, Realme 15T bersaing ketat dengan ponsel-ponsel berdaya tahan tinggi lainnya di pasaran, seperti TECNO POVA 7 yang juga mengusung baterai besar.

Namun, keunggulan layar AMOLED dan refresh rate 120Hz menjadi nilai tambah bagi Realme 15T dalam menghadapi persaingan.

Meski pengisian cepat 60W terkesan lebih rendah dibandingkan seri sebelumnya, fitur ini tetap tergolong cepat dan memadai untuk penggunaan sehari-hari.

Realme juga memastikan bahwa perangkat ini telah dilengkapi dengan perlindungan terhadap air dan debu, menjadikannya lebih tahan dalam berbagai kondisi.

Peluncuran perangkat ini sejalan dengan strategi Realme dalam memperluas jangkauan produknya di India, salah satu pasar smartphone terbesar di dunia.

Dengan harga yang kompetitif dan spesifikasi yang menarik, perangkat ini diharapkan dapat menarik minat konsumen yang mengutamakan daya tahan baterai dan performa solid. (Icha)

Vivo X300 Pro Bakal Berbekal Kamera 200MP Eksklusif + CIPA 5.5

0

Telko.id – vivo memperkenalkan peningkatan signifikan pada sistem kamera flagship X300 Pro yang akan datang. Perangkat ini akan menggunakan sensor Sony LYT-828 1/1.3 inci, versi penyempurnaan dari LYT-818 yang digunakan pada seri X200, serta modul telephoto 200MP eksklusif dari Samsung bernama ISOCELL HPB “Thanos”.

Han Boxiao, eksekutif vivo, mengungkapkan melalui Weibo bahwa sensor 200MP tersebut “dikustomisasi secara mendalam” dan akan menjadi eksklusif untuk vivo.

Modul telephoto ini akan menggunakan lensa periskop 85mm dengan sensor 1/1.4 inci, menawarkan kemampuan zoom yang lebih unggul dibandingkan modul telephoto pesaing yang menggunakan sensor 50MP dengan lensa 70mm atau 120mm.

Selain sensor baru, vivo juga melakukan peningkatan besar pada optik X300 Pro. Sistem stabilisasi gambar optik (OIS) akan mencapai level stabilitas CIPA 5.5, meningkat dari CIPA 4.5 pada generasi X200.

Peningkatan satu stop penuh ini memungkinkan X300 Pro menggunakan kecepatan rana dua kali lebih lambat sambil tetap mempertahankan ketajaman gambar yang sama.

Lensa dengan lapisan ZEISS T* dan sertifikasi APO akan meminimalkan aberasi kromatik, sementara kaca fluorit digunakan untuk mengurangi dispersi cahaya. Kolaborasi dengan mitra juga menghasilkan peningkatan pada perangkat keras dan perangkat lunak untuk pelacakan fokus dan pemrosesan gambar yang lebih cepat.

Selain kamera, vivo X300 Pro dikabarkan akan dilengkapi dengan layar datar 6,8 inci beresolusi 1.5K, chipset Dimensity 9500, dan baterai berkapasitas besar 7.000mAh. Rilis seri X300 diprediksi akan terjadi dalam waktu dekat, memperkuat posisi vivo dalam persaingan kamera flagship di pasar smartphone.

Kehadiran sensor 200MP eksklusif ini menandakan komitmen vivo dalam menghadirkan inovasi kamera terdepan. Sebelumnya, vivo X300 juga dikabarkan akan menggunakan kamera 200MP, menunjukkan fokus brand pada pengembangan fotografi mobile.

Dengan spesifikasi yang diungkapkan, perangkat ini diproyeksikan menjadi penantang serius di segmen smartphone kamera high-end. Pengguna yang mengutamakan fotografi mobile kini memiliki opsi tambahan dengan kemampuan teknis yang menjanjikan.

Informasi lebih lanjut mengenai tanggal rilis dan harga vivo X300 Pro di berbagai pasar, termasuk ketersediaan global seperti yang terjadi pada vivo V60, masih ditunggu pengumuman resmi dari vivo. (Icha)

Samsung Siap Rilis 50.000 Unit Ponsel Lipat Tiga Kali, Uji Pasar Dimulai

0

Telko.id – Samsung Electronics dikabarkan akan memproduksi sekitar 50.000 unit ponsel lipat tiga kali (trifold) dalam tahap awal peluncurannya, seperti dilansir dari etnews.com (02/09).

Langkah ini dianggap sebagai uji pasar untuk produk dengan form factor baru yang belum pernah dijual sebelumnya. Rencananya, produk ini akan diumumkan paling cepat bulan depan dan diluncurkan pada November mendatang.

Jumlah produksi 50.000 unit dinilai relatif kecil dibandingkan dengan model ponsel lipat Samsung sebelumnya. Sebagai perbandingan, saat meluncurkan Galaxy Fold pertama pada 2019, Samsung memproduksi 500.000 unit.

Keputusan memproduksi dalam jumlah terbatas ini menunjukkan kehati-hatian Samsung dalam menghadapi pasar yang masih belum familiar dengan perangkat lipat tiga kali.

Seorang sumber industri mengatakan, “Galaxy Z Fold 7 menunjukkan performa penjualan yang lebih baik dari perkiraan. Samsung tampaknya tidak ingin mengalihkan perhatian konsumen dengan meluncurkan produk baru dalam skala besar.”

Hal ini juga dilakukan untuk menghindari kanibalisme penjualan antara produk baru dan lini Galaxy Z Fold7 yang sudah mapan.

Ponsel lipat tiga kali ini akan menggunakan layar OLED “Flex G” yang dikembangkan oleh Samsung Display. Layar internal berukuran 9,96 inci, sementara layar eksternal berukuran 6,49 inci. Desainnya mirip dengan purwarupa “Flex G” yang telah dipamerkan di berbagai acara sebelumnya.

Pasar ponsel lipat terus berkembang dengan inovasi dari berbagai merek. Selain Samsung, perusahaan seperti Tecno dengan Phantom Ultimate 2 juga telah memperkenalkan konsep serupa.

Persaingan di segmen ini semakin ketat, terutama di pasar Asia seperti China, di mana Huawei dan Apple mendominasi penjualan smartphone.

Meski demikian, Samsung tetap fokus pada strategi bertahap. Produksi terbatas memungkinkan perusahaan menguji respons konsumen tanpa mengambil risiko besar.

Selain itu, teknologi baru yang digunakan pada ponsel lipat tiga kali ini diperkirakan akan meningkatkan biaya produksi, sehingga harga jualnya mungkin lebih tinggi daripada model lipat konvensional.

Keberhasilan Galaxy Z Fold7 menjadi pertimbangan penting dalam keputusan ini. Dengan penjualan yang stabil, Samsung tidak ingin mengganggu momentum positif dengan meluncurkan produk yang berpotensi mengalihkan perhatian.

Pendekatan ini juga memungkinkan Samsung mengumpulkan umpan balik dari early adopter sebelum melakukan produksi massal.

Peluncuran ponsel lipat tiga kali ini menandai babak baru dalam evolusi smartphone lipat. Sejak 2019, Samsung hanya memproduksi ponsel dengan satu lipatan.

Kini, dengan teknologi Flex G, Samsung membuka peluang untuk perangkat yang lebih fleksibel dan multifungsi.

Meski demikian, tantangan utama tetap pada adopsi konsumen. Penggunaan perangkat dengan tiga lipatan membutuhkan penyesuaian, dan belum jelas apakah fitur ini akan diterima secara luas.

Samsung berharap, dengan produksi terbatas, mereka dapat menguji pasar tanpa harus berinvestasi besar sejak awal.

Selain Samsung, merek lain seperti OPPO dengan seri A5i juga terus berinovasi, meski dengan pendekatan berbeda. Pasar smartphone Indonesia dan global terus berkembang dengan berbagai pilihan, dari perangkat lipat hingga smartphone dengan daya tahan baterai unggulan.

Dengan rencana produksi 50.000 unit, Samsung memasuki fase uji coba yang berisiko namun berpotensi membuka pasar baru. Keberhasilan produk ini dapat menentukan arah perkembangan ponsel lipat di masa depan, tidak hanya untuk Samsung tetapi juga untuk seluruh industri.

Vivo X Fold5 vs OPPO Find N5: Mana Ponsel Lipat Yang Terbaik?

0

Telko.id – Dua ponsel lipat terbaru dari China, vivo X Fold5 dan OPPO Find N5, telah resmi diluncurkan pada tahun 2025. Keduanya hadir dengan desain “buku” yang ringkas, namun dengan perbedaan signifikan dalam hal ketersediaan pasar. Jika dibandingkan vivo X Fold5 vs OPPO Find N5, siapa yang terbaik>

Jika vivo X Fold5 vs OPPO Find N5 dibandingkan, perbedaan utama lainnya terletak pada bobot dan desain. vivo X Fold5 menjadi ponsel lipat teringan di dunia dengan berat hanya 217 gram, bahkan lebih ringan dari iPhone 16 Pro Max yang berbobot 227 gram.

Sementara itu, OPPO Find N5 memiliki berat 229 gram. Kedua perangkat memiliki ketebalan sekitar 9 mm saat dilipat, menunjukkan kemajuan signifikan dalam ergonomi ponsel lipat.

Desain dan Pengalaman Pengguna

vivo X Fold5 unggul dalam hal kenyamanan genggaman berkat desain tepi yang melengkung lembut, memberikan sensasi nyaman tanpa rasa tajam.

Sebaliknya, OPPO Find N5 memiliki tepi yang lebih datar dan persegi, yang meskipun memudahkan saat membuka perangkat, dapat terasa sedikit tidak nyaman setelah penggunaan lama.

Dari segi estetika, vivo X Fold5 menampilkan desain maskulin dan proporsional dengan sudut layar dalam yang persegi. OPPO Find N5, di sisi lain, memiliki sudut layar dalam yang lebih membulat, menciptakan kontras dengan bingkai perseginya.

Perbedaan kecil namun penting terletak pada penempatan tombol. Tombol power dan volume pada OPPO Find N5 berada cukup tinggi, mengharuskan pengguna sedikit meregangkan jari. vivo X Fold5 menawarkan penempatan tombol yang lebih ergonomis.

Namun, OPPO Find N5 mempertahankan tombol geser fisik untuk mode getar, sementara vivo menggunakan tombol multifungsi serupa Action Button.

Dalam hal ketahanan, vivo X Fold5 memiliki keunggulan dengan sertifikasi tahan debu dan air IP58/IP59+, sedangkan OPPO Find N5 hanya memiliki IPX8/IPX9 untuk ketahanan air. Ini menjadi nilai tambah penting untuk keamanan penggunaan sehari-hari.

Layar dan Optimasi Perangkat Lunak

Kedua perangkat menggunakan panel LTPO OLED terbaik dengan dukungan 1 miliar warna, refresh rate 120Hz, dan kecerahan tinggi. vivo X Fold5 memiliki kecerahan puncak hingga 4.500 nits untuk layar dalam, dibandingkan 2.100 nits pada OPPO Find N5. Meski demikian, dalam kondisi penggunaan normal, keduanya menawarkan visibilitas luar ruangan yang sangat baik.

Perbedaan mencolok terletak pada lipatan dan engsel. Layar vivo X Fold5 terasa lebih rata saat dibuka, sementara OPPO Find N5 masih memiliki sedikit lengkungan di area lipatan.

Engsel vivo juga lebih fleksibel, memungkinkan perangkat dibuka dan ditahan pada sudut sangat sempit, sedangkan engsel OPPO cenderung menutup sendiri pada sudut sempit.

Dalam hal optimasi perangkat lunak untuk layar besar, keduanya berkinerja sangat baik. Hampir semua aplikasi populer di Indonesia berjalan optimal pada kedua perangkat.

Namun, pada saat evaluasi, vivo X Fold5 mengalami masalah dengan aplikasi Facebook yang tampilannya membesar dan memenuhi layar, belum dioptimalkan seperti pada OPPO Find N5. Masalah ini kemungkinan bersifat sementara dan akan diperbaiki melalui pembaruan perangkat lunak.

Perkembangan ponsel lipat semakin menarik perhatian pengguna, terutama dengan ancaman kehilangan pengguna iPhone ke ponsel lipat seperti Galaxy dan Pixel. Teknologi layar juga terus berkembang, di mana panel AMOLED terbukti dapat membuat smartphone lebih tahan lama untuk bermain game.

Kamera

Keduanya unggul dalam hal kualitas kamera dibandingkan ponsel lipat lainnya. vivo X Fold5 lebih baik dalam menangani pemotretan HDR dan kondisi cahaya sulit, mempertahankan detail di area terang dan gelap tanpa overexposure.

OPPO Find N5 unggul dalam zoom, terutama pada jarak jauh, dengan detail lebih tajam dan pemrosesan warna lebih baik.

Untuk pemotretan close-up, vivo X Fold5 kembali unggul berkat jarak fokus dekat yang lebih baik, menghasilkan ketajaman superior.

Dalam mode portrait dengan bokeh, keduanya berkinerja setara dengan pemisahan subjek dan latar belakang yang alami dan akurat.

Kinerja dan Baterai

vivo X Fold5 menggunakan chip Snapdragon 8 Gen 3, sementara OPPO Find N5 dilengkapi Snapdragon 8 Elite, chip terbaru dari Qualcomm. Perbedaan tidak hanya pada kinerja, tetapi juga pengendalian suhu.

Dalam pengujian, vivo X Fold5 menunjukkan pemanasan yang nyata selama pemotretan, sementara OPPO Find N5 tetap dingin.

Untuk baterai, vivo X Fold5 memiliki kapasitas lebih besar (6.000 mAh vs 5.600 mAh), tetapi OPPO Find N5 menawarkan pengisian nirkabel lebih cepat (50W vs 40W). Keduanya mendukung pengisian cepat kabel 80W.

OPPO Find N5 juga memiliki keunggulan dalam konektivitas dengan dukungan eSIM, memudahkan pengguna yang membutuhkan multiple nomor.

Kedua ponsel lipat ini menawarkan keunggulan masing-masing. vivo X Fold5 cocok untuk pengguna yang mengutamakan desain ringan, kenyamanan genggaman, dan layar dengan lipatan lebih rata.

Sementara OPPO Find N5 menawarkan pengalaman lebih stabil dengan kontrol suhu superior, dukungan eSIM, dan desain yang memudahkan pembukaan perangkat. (Icha)

Telkom Gelar Aksi Penyu-lamat 2025 di Pantai Pelangi Yogyakarta

0

Telko.id – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menggelar program Telkom Connect-in: Penyu-lamat 2025 di Pantai Pelangi, Bantul, DI Yogyakarta, pada Sabtu (23/8).

Kegiatan ini melibatkan 50 relawan karyawan TelkomGroup dari seluruh Indonesia dan berhasil mengumpulkan 150 kg sampah plastik.

Program ini merupakan bagian dari komitmen Telkom terhadap keberlanjutan lingkungan dan budaya employee volunteering. Telkom berkolaborasi dengan Social Event POISE Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada dan IEEE Indonesia dalam pelaksanaannya.

Selain beach clean-up, rangkaian kegiatan meliputi pelatihan waste management bersama ISI Yogyakarta dan Telkom University, pelatihan fotografi dan ekowisata bersama Komunitas Fotografi Telkom, penanaman 150 pandan laut, serta pelepasan 100 tukik.

Pantai Pelangi dipilih sebagai lokasi karena menjadi titik pendaratan empat jenis penyu, terutama penyu lekang yang sering bertelur pada periode April–Oktober. Menurut penggiat konservasi setempat, setiap sarang penyu lekang bisa berisi 80–140 butir telur, dengan jumlah sarang yang terus meningkat setiap tahun.

Senior General Manager Social Responsibility Telkom Hery Susanto menegaskan, “Melalui program TJSL, khususnya inisiatif employee volunteering, kami ingin karyawan Telkom tidak hanya hadir sebagai pekerja, tetapi juga sebagai bagian dari solusi bagi tantangan lingkungan dan sosial.”

Karyawan TelkomGroup Jakarta Venny yang turut serta sebagai relawan menyampaikan, “Ikut serta dalam Penyu-lamat 2025 ini jadi pengalaman yang luar biasa. Biasanya saya sehari-hari sibuk dengan pekerjaan, tapi kali ini bisa langsung turun ke lapangan, membersihkan pantai, menanam pandan laut, sampai melepas tukik ke laut.”

Content image for article: Telkom Gelar Aksi Penyu-lamat 2025 di Pantai Pelangi Yogyakarta

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bantul Ir. Fenti Yusdayati yang hadir mewakili Bupati Bantul mengapresiasi kegiatan ini. “Apresiasi dan terima kasih atas terselenggaranya Penyu-lamat kepada Telkom dan seluruh pihak yang terlibat. Kegiatan hari ini menjadi bukti nyata hasil kolaborasi lintas sektor,” ujarnya.

Program Penyu-lamat 2025 sejalan dengan upaya Telkom dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 13 (Climate Action), poin 14 (Life Below Water), dan poin 15 (Life on Land).

Inisiatif ini juga memperkuat komitmen perusahaan dalam membangun keberlanjutan melalui inovasi dan kolaborasi.

Kegiatan employee volunteering seperti ini telah menjadi bagian dari strategi Telkom dalam memperkuat engagement karyawan.

Sebelumnya, Telkom juga telah menggelar berbagai program serupa, seperti penanaman 10.000 bibit pohon dan mangrove untuk menjaga keanekaragaman hayati.

Partisipasi aktif karyawan dalam program lingkungan menunjukkan meningkatnya kesadaran akan pentingnya konservasi. Program seperti ini tidak hanya memberi manfaat bagi lingkungan, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan kepemimpinan karyawan, sekaligus menumbuhkan kebanggaan terhadap perusahaan.

Content image for article: Telkom Gelar Aksi Penyu-lamat 2025 di Pantai Pelangi Yogyakarta

Indonesia menghadapi tantangan serius dalam pengelolaan sampah, dengan produksi mencapai sekitar 69,9 juta ton per tahun (KLHK, 2023). Hanya 9–10% sampah yang dikelola dengan baik, sementara sisanya berpotensi mencemari sungai dan laut.

Polusi ini mengancam satwa laut, termasuk penyu yang enam dari tujuh spesiesnya hidup di perairan Indonesia.

Upaya konservasi seperti yang dilakukan Telkom sejalan dengan inisiatif perusahaan telekomunikasi lainnya di Indonesia. Seperti program konservasi laut yang diluncurkan Indosat di Jembrana Bali, kolaborasi antar-sektor semakin memperkuat dampak positif bagi lingkungan.

Melalui program Telkom Connect-in: Penyu-lamat 2025, Telkom membuktikan bahwa komitmen terhadap lingkungan diwujudkan melalui aksi nyata.

Keterlibatan berbagai pihak, dari karyawan, komunitas, akademisi, hingga pemerintah daerah, menciptakan program yang terarah, berdampak, dan berkelanjutan untuk keberlangsungan ekosistem pesisir.

Program employee volunteering Telkom tidak hanya fokus pada lingkungan, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat. Seperti yang dilakukan Telkomsel melalui program Baktiku Negeriku 2025 untuk digitalisasi desa, menunjukkan pendekatan holistik dalam tanggung jawab sosial perusahaan. (Icha)

MODENA Luncurkan Layanan Berlangganan Air Bersih untuk Keluarga Sibuk

0

Telko.id – MODENA meluncurkan Seamless Go Subscription Service, layanan berlangganan elektronik rumah tangga yang dimulai dengan RO Water Purifier.

Layanan ini dirancang untuk mempermudah akses air bersih bagi keluarga modern dengan skema pembayaran bulanan yang terjangkau dan perawatan yang ditangani sepenuhnya oleh MODENA.

Menurut Teddy Wijaya, Vice President Marketing MODENA, layanan ini menghadirkan solusi praktis bagi keluarga sibuk yang seringkali kesulitan mengatur pasokan air bersih.

“Konsumen dapat menikmati air bersih langsung dari sumber air di rumah tanpa perlu repot dengan galon. Semua proses penggantian filter dan maintenance akan ditangani MODENA, cukup bayar per bulan dan tinggal pakai,” ujarnya.

Kebutuhan air bersih menjadi perhatian utama bagi keluarga Indonesia. Data World Health Organization (WHO) menunjukkan setiap orang membutuhkan 2 hingga 4 liter air per hari.

Sebuah keluarga dengan 4 anggota membutuhkan hingga 10 liter air per hari, setara dengan 2-3 galon. Kebutuhan ini meningkat untuk keluarga dengan bayi atau lansia.

Seamless Go Subscription Service menawarkan tiga tipe RO Water Purifier. RO 5110 TEWH dirancang khusus untuk layanan berlangganan dengan desain compact yang cocok untuk apartemen atau ruang terbatas. Kapasitas tanki 5 liter dengan kecepatan filtrasi 100 GDP memastikan ketersediaan air bersih yang konsisten.

Content image for article: MODENA Luncurkan Layanan Berlangganan Air Bersih untuk Keluarga Sibuk

RO 8115 hadir dengan desain standing premium untuk keluarga yang mengutamakan estetika interior. Dengan kapasitas tanki 4,76 liter dan kecepatan filtrasi 75 GDP, produk ini menjadi pilihan ideal bagi keluarga design-centric.

Teknologi Reverse Osmosis (RO) menjadi dasar kerja purifier ini. Sistem filtrasi empat tahap menjamin kualitas air yang dihasilkan.

Tahap pertama melalui PP Filter menyaring partikel besar seperti aerosol dan logam. Tahap kedua menggunakan Carbon Filter untuk menyerap bau dan klorin.

Tahap ketiga melalui RO Membrane yang menstabilkan rasa air, sementara tahap keempat dengan Post Carbon Filter memurnikan air dari kandungan berbahaya.

PureTank™ UV-C Technology membunuh bakteri dan virus melalui sinar UV, memastikan air tetap higienis hingga ke tangki penyimpanan.

Harga berlangganan dimulai dari Rp240.000 per bulan, tergantung paket yang dipilih. Skema ini membantu konsumen mengontrol pengeluaran bulanan dengan biaya tetap dan terjangkau.

Layanan ini juga menghilangkan kekhawatiran perawatan perangkat, sehingga konsumsi air bersih di rumah menjadi lebih mudah dan konsisten.

Content image for article: MODENA Luncurkan Layanan Berlangganan Air Bersih untuk Keluarga Sibuk

MODENA berencana memperluas layanan berlangganan ini ke home appliances lainnya di masa depan. “Komitmen kami tidak berhenti di RO Water Purifier. Ke depannya, Seamless Go Subscription akan diperluas ke home appliances lain dengan skema berlangganan,” tambah Teddy Wijaya.

Inisiatif ini sejalan dengan perkembangan layanan berlangganan elektronik rumah tangga di Indonesia. Seperti yang sebelumnya diumumkan dalam peluncuran layanan berlangganan elektronik pertama, MODENA terus berinovasi menghadirkan solusi praktis bagi konsumen modern.

Layanan ini juga mendukung tren digitalisasi rumah tangga yang semakin berkembang. Seperti inovasi dari Acerpure yang menghadirkan rangkaian produk home appliance, MODENA turut berkontribusi dalam transformasi teknologi rumah tangga di Indonesia.

Dukungan infrastruktur jaringan juga menjadi faktor penting dalam pengembangan layanan berbasis langganan.

Seperti yang diungkapkan dalam kesiapan infrastruktur Telkomsel, konektivitas yang stabil diperlukan untuk mendukung layanan digital yang semakin kompleks.

Peluncuran Seamless Go Subscription Service menandai babak baru dalam industri elektronik rumah tangga Indonesia.

Layanan ini tidak hanya menyediakan solusi air bersih praktis, tetapi juga membuka peluang untuk model bisnis berlangganan di sektor home appliances lainnya. (Icha)

EdgeNext dan EDGE DC Kolaborasi Percepat Layanan Edge Cloud di Indonesia

0

Telko.id – EdgeNext, penyedia layanan edge cloud global berbasis di Singapura, mengumumkan kolaborasi strategis dengan EDGE DC (PT Ekagrata Data Gemilang), operator pusat data terkemuka di Indonesia.

Kerja sama ini menandai ekspansi EdgeNext ke pasar Indonesia dengan meluncurkan layanan edge cloud di fasilitas EDGE2 milik EDGE DC di Jakarta.

Kolaborasi ini memungkinkan EdgeNext menghadirkan layanan solusi edge cloud lengkap, termasuk CDN, streaming, keamanan, dan komputasi edge, kepada pelaku usaha dan penyedia layanan di Indonesia.

Stephanus Oscar, CEO EDGE DC, menyatakan, “Kami menyambut baik kehadiran EdgeNext di fasilitas EDGE2 kami. Kemampuan edge global mereka melengkapi misi kami dalam menghadirkan infrastruktur digital kelas dunia.”

Kemitraan menggabungkan infrastruktur edge global EdgeNext yang mencakup lebih dari 1.700 node di 300+ kota dengan lingkungan pusat data EDGE DC berperforma tinggi dan latensi rendah.

EDGE DC menyediakan layanan colocation dan akses ke Edge Peering Internet Exchange (EPIX), memungkinkan EdgeNext terhubung dengan berbagai jaringan dan penyedia layanan.

Indonet, perusahaan induk EDGE DC, turut mendukung konektivitas serat optik untuk memastikan akses cepat dan stabil.

Agus Ariyanto, Direktur Operasional Indonet, menegaskan, “Kami bangga mendukung peluncuran EdgeNext di Indonesia melalui konektivitas serat optik berkecepatan tinggi.”

Infrastruktur digital Indonesia mengalami pertumbuhan pesat, didorong adopsi cloud, lonjakan konsumsi data, dan digitalisasi bisnis. Pasar pusat data nasional diperkirakan mencapai pendapatan USD 3,54 miliar pada 2025, dengan kontribusi infrastruktur jaringan sebesar USD 2,36 miliar. Layanan colocation diproyeksikan tumbuh 22,84% per tahun hingga 2030.

Lokasi strategis EDGE2 dekat dengan berbagai internet exchange dan operator utama menjanjikan konektivitas optimal, ideal untuk peluncuran layanan edge cloud EdgeNext.

Terence Wang, CEO EdgeNext, menjelaskan, “Indonesia adalah pasar penting dalam ekspansi kami di Asia Pasifik. Fasilitas EDGE DC menyediakan lingkungan ideal untuk layanan edge cloud kami.”

Kolaborasi ini memperkuat ekosistem digital Indonesia dengan integrasi layanan cloud edge, colocation, dan EPIX. Bersama-sama, kedua perusahaan menghadirkan konektivitas performa tinggi dan latensi rendah untuk aplikasi generasi selanjutnya.

Upaya ini sejalan dengan tren transformasi digital yang didukung oleh berbagai pemain teknologi, seperti yang terlihat dalam kerjasama Rakuten Cloud dan Alita.

Kehadiran EdgeNext di Indonesia juga mencerminkan komitmen perusahaan dalam mendukung percepatan digitalisasi di kawasan Asia Tenggara.

Dengan dukungan infrastruktur andal dari EDGE DC dan Indonet, layanan edge cloud diharapkan dapat diakses lebih luas oleh berbagai sektor bisnis.

Inisiatif serupa dalam memperkuat infrastruktur teknologi juga dilakukan oleh perusahaan lain, termasuk Lenovo yang berkolaborasi dengan Ducati Corse dalam ajang balap MotoGP.

Sementara itu, inovasi terus didorong oleh pemain seperti Samsung yang telah memberikan kontribusi signifikan di Indonesia selama tiga dekade.

Kolaborasi EdgeNext dan EDGE DC menjadi langkah penting dalam menghadirkan layanan edge cloud generasi berikutnya ke Indonesia dan Asia Tenggara.

Kedua perusahaan berkomitmen menyediakan infrastruktur digital yang lebih cepat, aman, dan skalabel untuk mendukung perkembangan ekonomi digital di kawasan ini. (Icha)

Hijra Bank dan Netzme Hadirkan QRIS Soundbox Syariah untuk UMKM

0

Telko.id – PT BPRS Hijra Alami (Hijra Bank) bersama PT Netzme Kreasi Indonesia (Netzme) mengumumkan kolaborasi strategis untuk menghadirkan layanan pembayaran digital berbasis syariah melalui QRIS Soundbox Syariah.

Kolaborasi ini ditujukan untuk memperluas akses transaksi keuangan yang mudah, aman, dan sesuai prinsip syariah di Indonesia, khususnya bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dilakukan pada acara Jakarta Halal Expo and Conference (JHEC) yang merupakan bagian dari Muslim LifeFest 2025, diselenggarakan pada 29–31 Agustus 2025 di ICE BSD, Tangerang.

Momentum ini menandai dimulainya kerja sama dalam menghadirkan layanan pembayaran QRIS terintegrasi dalam ekosistem kedua platform.

Melalui kolaborasi ini, merchant yang menggunakan aplikasi Merchant QRIS Toko Netzme dapat menerima hasil transaksi pembayaran QRIS secara otomatis dan langsung di rekening syariah mereka di Hijra Bank.

Mereka juga mendapatkan fitur keamanan, kepraktisan, dan kenyamanan bertransaksi melalui QRIS Soundbox Syariah.

Dana hasil transaksi dapat langsung diakses dan digunakan oleh merchant melalui aplikasi Hijra Bank untuk kebutuhan operasional sehari-hari, yang sudah dilengkapi fitur QRIS pembayaran Hijra.

Jaringan merchant Hijra Bank juga dapat mengakses layanan QRIS hasil kolaborasi ini, menciptakan ekosistem pembayaran digital yang lebih luas, praktis, dan aman.

Content image for article: Hijra Bank dan Netzme Luncurkan QRIS Soundbox Syariah untuk UMKM

Presiden Komisaris Hijra Bank, Dima Audra Djani, menyatakan, “Hijra Bank berkomitmen menjadi mitra keuangan digital terpercaya yang mengedepankan prinsip syariah. Kerja sama dengan Netzme memperluas jangkauan layanan QRIS kami, sehingga semakin banyak merchant dan konsumen yang dapat menikmati manfaat transaksi yang sesuai dengan nilai-nilai islami.”

Presiden Direktur Netzme, Ferdy Yustianto, menyampaikan optimismenya, “Dengan memperkenalkan QRIS Soundbox Syariah, kami menghadirkan solusi pembayaran yang Islami, praktis, dan terpercaya, khususnya bagi pelaku UMKM. Fitur rekening syariah sebagai akses utama, konfirmasi suara, serta layanan responsif diharapkan membantu pelaku usaha mengelola bisnis secara efektif.”

Kolaborasi Hijra Bank dan Netzme diharapkan memberikan dampak signifikan bagi UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional.

Layanan QRIS yang mudah, cepat, efisien, dan berbasis syariah memungkinkan UMKM memperluas jangkauan pasar dan memperkuat daya saing di era digital.

Inisiatif ini sejalan dengan upaya meningkatkan inklusi keuangan syariah di Indonesia, mengikuti tren kolaborasi serupa seperti Flip dan Bank Aladin Syariah yang meluncurkan Super Flip, serta pengembangan Permata RDN Syariah berbasis teknologi.

Selain itu, layanan seperti E-mas dari Bank Mandiri Syariah turut mendorong adopsi produk keuangan syariah digital yang inovatif dan mudah diakses. (Icha)

Apple Terancam Kehilangan 30% Pengguna iPhone ke Ponsel Lipat Galaxy dan Pixel

0

Telko.id – Sebuah survei terbaru mengungkap bahwa Apple berisiko kehilangan 30,3% pengguna iPhone jika tidak segera merilis ponsel lipat hingga 2026.

Data dari SellCell menunjukkan bahwa 20,1% pengguna iPhone akan beralih ke Galaxy Z Fold atau Flip, sementara 10,2% lainnya mempertimbangkan beralih ke model lipat Pixel.

Survei ini melibatkan 2.000 pemilik iPhone di Amerika Serikat. SellCell, situs perbandingan harga yang membantu konsumen menjual perangkat elektronik bekas, menemukan bahwa meskipun 68,3% responden berencana meningkatkan ke iPhone 17 series, minat terhadap ponsel lipat Android cukup signifikan. Hanya 3,3% yang bersedia menunggu hingga Apple merilis iPhone lipat.

Faktor harga menjadi penghalang utama bagi pengguna iPhone yang ragu membeli model terbaru. Sebanyak 68,9% responden menyatakan bahwa harga tinggi iPhone 17 series adalah kendala terbesar.

Sementara itu, 16% mengeluhkan kurangnya inovasi dari Apple, dan 5% mengaku mempertimbangkan beralih ke Android.

Di sisi lain, desain ultra-tipis, warna baru seperti lavender atau oranye, serta peningkatan kapasitas baterai menjadi pendorong utama bagi 36% responden untuk membeli iPhone 17.

Lebih dari 53% tertarik dengan kapasitas baterai yang lebih besar, terutama jika iPhone 17 Pro Max memiliki baterai terbesar dalam sejarah iPhone.

Meskipun ada kekhawatiran tentang inovasi, 72,9% pengguna iPhone belum tentu beralih karena mengaku lebih puas dengan perangkat mereka dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Namun, 27,1% meyakini bahwa Apple telah “kehilangan ketajamannya” dibandingkan pesaing.

Android semakin menarik bagi 51% pengguna iPhone, dengan alasan seperti AI (13%), harga lebih baik (11%), kamera unggul (11%), dan kehadiran ponsel lipat (9%). Sebanyak 49% tetap tidak tertarik dengan Android.

Tarif impor yang lebih tinggi juga mempengaruhi keputusan pembelian. Sebanyak 34% responden tetap akan membeli iPhone meski harganya naik, 37% menolak membeli jika harga meningkat, dan 29% akan memutuskan setelah melihat besaran kenaikan harga.

Rilis iOS 18 belum cukup menjadi daya tarik utama, karena hanya 7% responden yang tertarik membeli iPhone 17 karena fitur AI baru. Mayoritas justru menginginkan peningkatan desain dan baterai.

Apple diketahui sedang mengembangkan iPhone lipat yang kemungkinan menggunakan Touch ID alih-alih Face ID.

Namun, jika Apple baru merilisnya tahun 2026, seperti yang diperkirakan banyak analis, risiko kehilangan pengguna ke merek lain semakin besar.

Survei SellCell juga menunjukkan peningkatan minat upgrade dibandingkan tahun lalu. Sebanyak 68,3% berencana membeli iPhone 17 series, naik 10,3% dari survei tahun sebelumnya yang hanya 61,9%. iPhone 17 Pro dan Pro Max menjadi pilihan 38,1% responden, diikuti iPhone 17 biasa (16,7%) dan iPhone 17 Air (13,5%).

Dengan iPhone 13 dan model sebelumnya masih banyak digunakan, Apple perlu mempertimbangkan strategi harga dan inovasi untuk mempertahankan basis penggunanya. Ancaman peralihan ke Android, terutama untuk segmen ponsel lipat, tidak bisa diabaikan.

Pengguna iPhone juga semakin sadar akan privasi dan keamanan. Fitur seperti kemampuan memblokir gambar di Gmail pada perangkat iOS menjadi pertimbangan tambahan dalam loyalitas merek.

Survei ini memberikan gambaran jelas tentang dinamika pasar smartphone premium. Apple masih dominan, tetapi tekanan kompetitif dari Samsung dan Google semakin nyata, terutama di segmen ponsel lipat yang sedang naik daun. (Icha)

Apple Redesain iPhone 17 Pro Mirip Pixel 10, Begini Bocorannya

0

Telko.id – Apple dikabarkan akan melakukan perubahan desain signifikan pada iPhone 17 Pro dengan mengadopsi tampilan kamera horizontal seperti Google Pixel 10.

Langkah ini dianggap sebagai respons Apple terhadap meningkatnya popularitas seri Pixel, yang kerap disebut sebagai “iPhone-nya Android”.

Menurut laporan terbaru, Apple telah mempelajari tren pasar dan melihat bahwa desain Pixel memiliki daya tarik tersendiri.

Meski Pixel belum berhasil merebut pangsa pasar signifikan dari Apple atau Samsung, laporan menunjukkan bahwa banyak pengguna Pixel sebelumnya adalah pemilik iPhone.

Dengan desain baru ini, Apple berharap dapat mempertahankan pengguna setia dan menarik minat calon pembeli yang tertarik dengan estetika Pixel.

iPhone 17 Pro Pixel 10

iPhone 17 Pro akan menampilkan bilah kamera horizontal yang membentang di bagian belakang perangkat, mirip dengan desain yang telah menjadi ciri khas seri Pixel Google.

Perubahan ini menandai penyimpangan dari desain kamera persegi yang telah digunakan Apple sejak iPhone 11. Meski terkesan meniru, para analis menilai ini sebagai langkah strategis Apple dalam merespons preferensi konsumen.

Apple menghadapi tekanan untuk melakukan refreshing desain, mengingat iPhone belum mengalami perubahan besar sejak 2017.

Sementara itu, Google terus mendapatkan pujian untuk pendekatan desainnya yang konsisten dan berbeda. Desain horizontal kamera Pixel tidak hanya estetis tetapi juga fungsional, memberikan ruang lebih untuk komponen kamera yang lebih canggih.

Perubahan desain ini juga didukung oleh perkembangan teknologi chipset terbaru. TSMC memastikan produksi massal chip 2nm akan dimulai pada kuartal IV 2025, yang kemungkinan akan digunakan dalam iPhone 17 Pro. Teknologi ini diharapkan dapat memberikan performa lebih baik dan efisiensi daya yang lebih optimal.

iPhone 17 Pro Pixel 10

Strategi Pasar Apple

Apple tampaknya belajar dari pengalaman peluncuran iPhone 16, di mana perusahaan mempromosikan fitur AI yang belum sepenuhnya siap. Keterlambatan dalam pengiriman fitur-fitur AI tersebut membuat Apple harus mengalihkan fokus ke pengembangan bahasa pemrograman Liquid Glass untuk iOS.

Dengan desain baru iPhone 17 Pro, Apple berharap dapat menarik perhatian berdasarkan keunggulan hardware, bukan hanya janji software.

Industri smartphone saat ini mengalami stagnasi dalam inovasi fitur tradisional. Keunggulan kamera Google dan software Apple yang selama ini menjadi andalan mulai kehilangan daya pembeda. Dengan menggabungkan desain seperti Pixel dengan hardware yang ditingkatkan dan antarmuka yang diperbarui, Apple berpotensi menarik baik penggemar Android maupun iOS.

Apple telah mengumumkan bahwa iPhone 17 akan dirilis pada 9 September, dengan iPhone 17 Air menjadi model andalan. Namun, perhatian justru tertuju pada iPhone 17 Pro yang diduga akan menjadi perangkat dengan perubahan desain paling signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Respons terhadap Tren AI

Google selama tiga tahun terakhir terlalu fokus pada fitur-fitur AI di Pixel, yang ternyata belum sepenuhnya memenuhi harapan. Chipset Pixel masih menjadi kendala, dan fitur AI yang dijanjikan seringkali tidak memberikan pengalaman yang sempurna. Apple melihat peluang ini dengan tidak menjadikan AI sebagai fokus utama pemasaran iPhone 17 Pro.

Alih-alih mengikuti hype AI, Apple mungkin akan memanfaatkan gerakan anti-AI yang mulai muncul. Perusahaan akan terus mengembangkan fitur AI di belakang layar, tetapi tidak menonjolkannya dalam kampanye pemasaran. Sebaliknya, Apple akan menekankan keunggulan hardware dan desain yang ikonik.

Perubahan desain iPhone 17 Pro ini juga bisa menjadi pertanda untuk model iPhone masa depan. Bocoran mengenai iPhone lipat Apple menunjukkan bahwa perusahaan akan menggunakan Touch ID, bukan Face ID, menandakan bahwa Apple tidak takut untuk bereksperimen dengan desain dan teknologi yang berbeda.

Langkah Apple untuk mengadopsi desain Pixel menunjukkan bahwa perusahaan tidak lagi menganggap ego merek sebagai hal utama. Dalam industri yang semakin kompetitif, kemampuan beradaptasi dengan tren konsumen menjadi kunci kesuksesan.

Desain baru iPhone 17 Pro bisa menjadi titik balik bagi Apple dalam mempertahankan posisinya di pasar smartphone premium.

Dengan peluncuran yang dijadwalkan dalam waktu dekat, dunia teknologi menantikan bagaimana respon konsumen terhadap perubahan desain yang cukup berani ini.

Apakah strategi Apple untuk “meniru” desain kompetitor akan berhasil, atau justru dilihat sebagai tanda keputusasaan, hanya waktu yang bisa menjawab. (Icha)