spot_img
Latest Phone

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...

Lenovo Yoga Slim 9i: Laptop Premium Pertama dengan Kamera di Bawah Layar

Telko.id - Bayangkan sebuah laptop yang tidak hanya memukau...
Beranda blog Halaman 3

ASUS ExpertBook P Series: Laptop Bisnis Tangguh dengan Ketahanan Militer

Pernahkah Anda mengalami momen kritis saat laptop terjatuh dari meja atau tertindih oleh tumpukan dokumen? Dalam dunia bisnis yang serba cepat, ketahanan perangkat bukan lagi sekadar nilai tambah—melainkan kebutuhan mutlak. ASUS Indonesia menjawab tantangan ini dengan meluncurkan ExpertBook P Series, laptop bisnis yang dirancang untuk bertahan di medan paling ekstrem sekalipun.

Di tengah maraknya transformasi digital, profesional modern membutuhkan perangkat yang tidak hanya powerful, tetapi juga mampu mengatasi risiko fisik sehari-hari. ASUS ExpertBook P Series hadir dengan sertifikasi ketahanan militer (MIL-STD-810H) dan 157 tes internal, menjadikannya salah satu laptop bisnis paling tangguh di pasaran. Laptop ini bukan sekadar alat kerja, melainkan mitra andalan bagi pebisnis yang menolak kompromi terhadap produktivitas.

Lantas, apa yang membuat seri ini layak menjadi investasi jangka panjang? Simak analisis mendalam berikut.

Daya Tahan Kelas Militer untuk Profesional yang Selalu Bergerak

ASUS ExpertBook P Series bukan sekadar laptop—ia adalah benteng portabel. Dengan material full-aluminum chassis pada model P5 yang hanya berbobot 1,27 kg, perangkat ini mampu bertahan dari jatuh hingga ketinggian 120 cm ke permukaan beton. Bandingkan dengan rata-rata ketinggian meja kerja (75-90 cm), dan Anda akan paham mengapa ini menjadi solusi ideal untuk mobilitas tinggi.

Content image for article: ASUS ExpertBook P Series: Laptop Bisnis Tangguh dengan Ketahanan Militer

Barry Akbar, Founder & CEO Orchid Forest Cikole, membagikan pengalamannya: “Sebagai pelaku usaha wisata alam, risiko laptop terjatuh atau tergelincir adalah hal biasa. ExpertBook P Series memberi ketenangan karena dirancang khusus untuk kondisi lapangan.”

Tahan Tekanan 85 kg: Solusi untuk Tas Kerja yang Overloaded

Siapa yang tidak pernah memasukkan laptop ke dalam tas yang sudah penuh dengan charger, dokumen, atau bahkan botol minum? ExpertBook P Series dilengkapi panel layar ultra-kuat yang tahan tekanan hingga 28 kg—dan tetap stabil bahkan saat menerima beban ekstrem 85 kg. ASUS juga melakukan Rump Pressure Test dengan beban 50 kg pada bagian atas dan bawah laptop, memastikan ketahanan optimal saat tertindih di bagasi.

Tak hanya itu, engsel laptop ini diuji hingga 50.000 siklus buka-tutup—setara dengan pemakaian harian selama 11 tahun. Artinya, Anda bisa membuka dan menutup laptop 12 kali sehari tanpa khawatir engselnya kendur.

Proteksi Tumpahan Cairan: Perlindungan Tanpa Ampun

Keyboard spill-resistant pada ExpertBook P Series mampu menahan tumpahan cairan hingga 66 cc (sekitar sepertiga gelas air). Fitur ini menjadi penyelamat bagi para profesional yang sering bekerja sambil minum kopi atau air putih. Dengan Asus ErgoSense Keyboard yang nyaman layaknya keyboard desktop, produktivitas tetap terjaga meski dalam kondisi darurat sekalipun.

Yulianto Hasan, Director Commercial ASUS Indonesia, menegaskan komitmennya: “Kami ingin profesional Indonesia percaya diri menghadapi transformasi digital dengan perangkat yang benar-benar andal.”

Bagi pebisnis yang mengutamakan ketahanan dan mobilitas, ASUS ExpertBook P Series bukan sekadar pilihan—melainkan solusi jangka panjang. Dengan dukungan AI mutakhir dan layanan purna jual terbaik, laptop ini siap menjadi tulang punggung operasional bisnis modern.

Telkom Kuartal I 2025: Bisnis Digital Jadi Pendorong Utama Pertumbuhan

0

Telko.id – Laporan keuangan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) kuartal pertama 2025 mengungkapkan fakta menarik: pendapatan konsolidasi mencapai Rp36,6 triliun, dengan laba bersih Rp5,8 triliun.

Angka ini bukan sekadar pencapaian finansial biasa, melainkan bukti nyata transformasi digital Telkom yang mulai menuai hasil.

Sejak beberapa tahun terakhir, Telkom gencar melakukan reposisi bisnis. Fokusnya jelas: menggeser paradigma dari perusahaan telekomunikasi konvensional menjadi penyedia solusi digital terintegrasi.

Strategi ini ternyata membuahkan hasil. Segmen digital kini menyumbang 90,3% dari total pendapatan Telkomsel, anak usaha Telkom di bidang seluler.

Pertanyaannya, bagaimana Telkom membalikkan tantangan menjadi peluang di tengah tekanan ekonomi?

Jawabannya terletak pada tiga pilar utama: inovasi produk, ekspansi infrastruktur, dan pendekatan bisnis berkelanjutan.

Ketiganya menjadi senjata ampuh Telkom dalam mempertahankan posisinya sebagai pemain utama di industri telekomunikasi dan digital Indonesia.

Digital Business: Mesin Pertumbuhan Baru Telkom

Analisis mendalam terhadap laporan keuangan Telkom mengungkap tren menarik. Pendapatan dari bisnis digital tumbuh signifikan, terutama didorong oleh peningkatan jumlah pelanggan IndiHome residensial (B2C) yang mencapai 9,8 juta—naik 10,4% year-on-year (YoY). Total pelanggan IndiHome (B2C dan B2B) bahkan menyentuh angka 11 juta, tumbuh 7% YoY.

Content image for article: Telkom Kuartal I 2025: Bisnis Digital Jadi Pendorong Utama Pertumbuhan

Pertumbuhan ini tidak lepas dari strategi Fixed-Mobile Convergence (FMC) yang diimplementasikan Telkom. Dengan menyederhanakan produk dan meningkatkan pengalaman pelanggan, Telkom berhasil meningkatkan penetrasi pasar secara signifikan.

“Simplifikasi produk menjadi kunci dalam menjaga pertumbuhan berkelanjutan,” tegas Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkom.

Di sisi infrastruktur, Telkomsel terus memperluas jaringan dengan menambah 278.100 Base Transceiver Station (BTS), termasuk 227.454 BTS 4G dan 1.910 BTS 5G.

Ekspansi ini berdampak langsung pada peningkatan lalu lintas data yang melonjak 19,8% YoY menjadi 5.778.048 TB.

Fakta ini sekaligus membuktikan bahwa kebutuhan masyarakat akan konektivitas digital terus meningkat, dan Telkom siap menjawab tantangan tersebut.

Segmen Enterprise dan Wholesale: Kontributor Stabil

Tidak hanya di segmen konsumen, Telkom juga mencatat pertumbuhan positif di bisnis enterprise dan wholesale. Pendapatan segmen Enterprise mencapai Rp5,0 triliun (naik 2,9% YoY), didorong oleh layanan Indibiz, satelit, dan pembayaran digital.

Sementara itu, segmen Wholesale and International tumbuh 0,6% YoY menjadi Rp4,8 triliun, dengan kontribusi utama dari bisnis infrastruktur digital dan layanan suara internasional.

Mitratel, anak usaha Telkom di bisnis menara telekomunikasi, juga menunjukkan kinerja gemilang dengan pendapatan Rp2,3 triliun (naik 1,4% YoY).

Efisiensi biaya membuat Mitratel berhasil mempertahankan margin EBITDA yang fantastis sebesar 83%.

Total menara yang dikelola kini mencapai 39.593 unit, dengan tambahan 189 menara baru di kuartal pertama 2025. Bisnis penyewaan menara tetap menjadi andalan, menyumbang 82% dari total pendapatan Mitratel.

Lebih detail tentang kinerja Mitratel bisa Anda simak dalam artikel Mitratel (MTEL) Catat Pertumbuhan Pendapatan & Laba di Kuartal I-2025.

ESG dan Sustainability: Komitmen Jangka Panjang

Yang menarik dari laporan ini adalah penekanan Telkom pada praktik bisnis berkelanjutan. Perusahaan telah melakukan verifikasi independen terhadap emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Scope 1 dan 2 untuk tahun 2023–2024, sebagai bagian dari komitmen mencapai Net Zero Emissions pada 2060.

Langkah ini tidak hanya penting dari sisi lingkungan, tetapi juga meningkatkan kredibilitas perusahaan di mata investor global.

Belanja modal (Capex) sebesar Rp5 triliun di kuartal I 2025 juga menunjukkan komitmen Telkom dalam membangun infrastruktur digital yang inklusif.

Lebih dari 50% alokasi dana digunakan untuk memperluas jaringan fiber optic, menara telekomunikasi, satelit, dan kabel bawah laut—investasi yang akan mendukung pemerataan akses digital di seluruh Indonesia.

Dengan pendekatan bisnis yang holistik dan berkelanjutan, Telkom tidak hanya sekadar bertahan di tengah tantangan ekonomi, tetapi justru mencatat pertumbuhan yang mengesankan.

Pertanyaan besarnya sekarang: bisakah momentum positif ini dipertahankan hingga akhir tahun?

Jawabannya mungkin terletak pada konsistensi eksekusi strategi dan kemampuan beradaptasi dengan dinamika pasar yang terus berubah. (Icha)

Inovasi Samsung oleh Anak Muda Indonesia: Kolaborasi Budaya hingga AI Lokal

Telko.id – Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana sebuah merek global seperti Samsung bisa begitu dekat dengan hati konsumen Indonesia?

Jawabannya terletak pada inovasi yang tidak hanya canggih, tetapi juga relevan dengan budaya dan kebiasaan lokal.

Tiga anak muda Indonesia—Alishia, Ima, dan Mutiara—menjadi bukti nyata bahwa pemahaman mendalam terhadap kebutuhan lokal dapat melahirkan solusi yang mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi.

Samsung, raksasa teknologi asal Korea Selatan, telah lama dikenal sebagai pionir inovasi. Namun, kesuksesannya di Indonesia tidak lepas dari peran talenta lokal yang mampu menjembatani antara teknologi mutakhir dan nilai-nilai khas Nusantara.

Dari kolaborasi budaya hingga pengembangan kecerdasan artifisial (AI) berbahasa Indonesia, ketiga sosok ini menunjukkan bahwa inovasi sejati lahir dari empati terhadap pengguna.

Mari kita telusuri bagaimana Alishia, Ima, dan Mutiara menghadirkan terobosan yang tidak hanya memukau, tetapi juga memudahkan kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.

Kolaborasi Nusantara x Hangul: Personalisasi dengan Sentuhan Budaya

Alishia Gozal, bagian dari tim Mobile eXperience (MX) Product Marketing Samsung, menggagas kolaborasi unik antara elemen budaya Indonesia dan Korea melalui Galaxy Wrap.

Aksesori ini menghadirkan desain yang memadukan motif Nusantara dengan aksara Hangul, memberikan sentuhan personalisasi yang dalam dan bermakna bagi pengguna smartphone Samsung seperti Galaxy Z Fold6, Z Flip6, dan seri S24.

“Konsumen Indonesia mencintai budaya Korea, tetapi juga bangga dengan identitas lokal. Galaxy Wrap adalah jawaban atas kebutuhan tersebut,” jelas Alishia. I

nisiatif ini tidak hanya memperkaya pengalaman pengguna, tetapi juga memperkuat positioning Samsung sebagai merek yang menghargai keragaman budaya.

Content image for article: Inovasi Samsung oleh Anak Muda Indonesia: Kolaborasi Budaya hingga AI Lokal

Tak berhenti di situ, Alishia dan tim juga merancang program Samsung Reservation+ serta penawaran trade-in dengan cashback, yang dirancang untuk memanjakan konsumen sejak pra-peluncuran produk.

Pendekatan ini mencerminkan pemahaman mendalam terhadap perilaku belanja masyarakat Indonesia yang menyukai manfaat tambahan dan kemudahan transaksi.

Galaxy AI Bahasa Indonesia: Teknologi yang Memahami Nuansa Lokal

Sementara Alishia fokus pada pemasaran, Siti Muslimah (akrab disapa Ima) dari Samsung R&D Institute Indonesia (SRIN) berperan kunci dalam pengembangan Galaxy AI Bahasa Indonesia.

Bersama timnya, Ima melakukan riset mendalam untuk memastikan AI tersebut tidak hanya memahami bahasa, tetapi juga konteks budaya dan kebiasaan unik masyarakat Indonesia.

“Inovasi seringkali datang dari hal sederhana, seperti cara orang berbicara atau berinteraksi sehari-hari,” ungkap Ima.

Tantangan terbesarnya adalah menangkap nuansa aksen, kosakata daerah, serta konteks percakapan yang beragam di Indonesia. Hasilnya? Galaxy AI kini mampu menjadi asisten digital yang lebih inklusif dan membantu pengguna dalam pekerjaan hingga komunikasi lintas budaya.

Selain Galaxy AI, SRIN juga mengembangkan aplikasi Salaam—solusi lengkap untuk umat Muslim Indonesia, dilengkapi fitur Al-Qur’an digital, penunjuk arah kiblat, dan panduan ibadah. I

novasi ini menunjukkan komitmen Samsung dalam menghadirkan teknologi yang selaras dengan nilai-nilai lokal.

Kulkas Ungkep: Solusi Cerdas untuk Kuliner Khas Indonesia

Di lini produk elektronik rumah tangga, Mutiara Ramadhani menghadirkan terobosan bernama “Ungkep Compartment”.

Fitur ini terinspirasi dari kebiasaan masyarakat Indonesia yang sering menyimpan makanan seperti ayam ungkep di kulkas.

Dengan teknologi soft freeze, bahan makanan tetap dingin tanpa beku, sehingga siap dimasak kapan saja tanpa perlu menunggu thawing.

“Nama ‘ungkep’ sengaja dipilih karena familiar di telinga konsumen. Responsnya sangat positif, bahkan diadopsi oleh pasar regional seperti Vietnam,” cerita Mutiara.

Keberhasilan ini membuktikan bahwa pendekatan kultural mampu menjadi kunci penerimaan produk di pasar global.

Content image for article: Inovasi Samsung oleh Anak Muda Indonesia: Kolaborasi Budaya hingga AI Lokal

Mutiara dan tim juga mempromosikan Bespoke AI Refrigerator, kulkas pintar dengan fitur resep berbasis AI.

Teknologi ini menganalisis bahan makanan yang tersedia dan menyarankan resep sesuai selera lokal, semuanya terkontrol via aplikasi SmartThings.

Kisah Alishia, Ima, dan Mutiara adalah bukti bahwa inovasi tidak harus selalu tentang teknologi tercanggih, melainkan bagaimana teknologi tersebut menyentuh kehidupan nyata.

Melalui kolaborasi budaya, riset mendalam, dan empati terhadap konsumen, ketiganya telah menorehkan karya yang tidak hanya fungsional, tetapi juga membanggakan bagi Indonesia di kancah global. (Icha)

OPPO Watch X2, Pad Neo, dan Pad 3 Matte: Solusi Digital untuk Gaya Hidup Modern

Telko.id – OPPO meluncurkan tiga perangkat IoT terbaru, OPPO Watch X2, OPPO Pad Neo, dan OPPO Pad 3 Matte Display Edition.

Ketiganya bukan sekadar gadget, melainkan solusi holistik untuk kesehatan, hiburan, dan produktivitas di era digital.

Di tengah maraknya perangkat wearable dan tablet yang hanya mengejar spesifikasi, OPPO mengambil pendekatan berbeda.

Mereka menghadirkan teknologi yang relevan dengan gaya hidup modern—mulai dari pemantauan kesehatan real-time hingga layar ramah mata untuk kerja marathon.

Peluncuran ini juga mempertegas posisi OPPO sebagai pelopor inovasi, seperti yang sebelumnya terlihat pada OPPO Find N5, smartphone lipat yang mendobrak batas produktivitas.

Lantas, apa yang membuat trio terbaru OPPO ini layak menjadi bagian dari keseharian Anda? Mari kita telusuri lebih dalam.

Content image for article: OPPO Watch X2, Pad Neo, dan Pad 3 Matte: Solusi Digital untuk Gaya Hidup Modern

OPPO Watch X2: Smartwatch dengan Kecerdasan Klinis

Bukan hyperbola ketika OPPO menyebut Watch X2 sebagai “klinik kesehatan di pergelangan tangan”. Smartwatch flagship ini mengusung bezel titanium alloy dan layar OLED 1,5 inci dengan kecerahan 2200 nits—cahaya terang sekalipun tak lagi jadi penghalang.

Namun, keunggulan sesungguhnya terletak pada fitur kesehatannya yang komprehensif.

Dari pemantauan ECG hingga pengukuran oksigen darah, Watch X2 mampu mendeteksi potensi masalah kesehatan dalam 60 detik via aplikasi OHealth.

Bahkan, suhu pergelangan tangan bisa menjadi indikator awal demam atau kelelahan.

Ditenagai dual chip Snapdragon W5 dan BES2800BP, performanya tetap optimal tanpa mengorbankan baterai. Mode Smart Mode menjanjikan ketahanan 5 hari, sementara Power Saver Mode bisa mencapai 16 hari—solusi bagi Anda yang sering lupa mengisi daya.

Dan ketika baterai benar-benar kritis, cukup 10 menit charging dengan Watch VOOC Flash Charge untuk penggunaan 24 jam.

Content image for article: OPPO Watch X2, Pad Neo, dan Pad 3 Matte: Solusi Digital untuk Gaya Hidup Modern

OPPO Pad Neo: Hiburan yang Tidak Membuat Mata Lelah

Di era di mana screen time bisa mencapai 8-10 jam sehari, OPPO Pad Neo hadir dengan solusi cerdas: layar 11,4 inci 2.4K ReadFit berasio 7:5.

Rasio unik ini—pertama di kelasnya—meniru dimensi buku fisik, mengurangi kelelahan mata saat membaca atau bekerja lama.

Sertifikasi TÜV Rheinland Circadian Friendly dan Full Care Display 2.0 menjamin perlindungan dari cahaya biru tanpa mengorbankan kualitas warna.

Quad-speaker Dolby Atmos® dan baterai 8000mAh menjadikannya partner ideal untuk binge-watching. Namun, yang benar-benar membedakannya adalah fitur konektivitas seperti Communication Sharing dan App Relay—memungkinkan integrasi mulus dengan smartphone OPPO.

Bayangkan menerima panggilan dari ponsel langsung di tablet, atau melanjutkan draft dokumen di perangkat berbeda tanpa repot.

Content image for article: OPPO Watch X2, Pad Neo, dan Pad 3 Matte: Solusi Digital untuk Gaya Hidup Modern

OPPO Pad 3 Matte Display Edition: Kekuatan AI untuk Profesional

Bagi mereka yang sering bekerja outdoor, silau layar adalah musuh nomor satu. Pad 3 Matte Display Edition mengatasinya dengan teknologi nano-texture yang mengurangi pantulan hingga 97%.

Layar anti-reflektif ini didukung chipset MediaTek Dimensity 8350 dengan APU 780, menghadirkan fitur AI generatif seperti:

  • AI Rewrite: Menyusun ulang dokumen dengan gaya penulisan berbeda
  • AI Summary: Merangkum laporan panjang dalam hitungan detik
  • AI Translation: Terjemahan on-device untuk 12 bahasa

ColorOS 15 dengan Boundless View memungkinkan multitasking ekstrem—tiga aplikasi berjalan bersamaan dalam berbagai mode split-screen.

Kompatibilitas dengan OPPO Pencil 2 dan Smart Keyboard menjadikannya alternatif seperti OPPO Find N5, tapi dengan ruang kerja yang lebih luas.

Dengan baterai 9520mAh dan pengisian 67W SUPERVOOC™, Pad 3 siap menemani kerja maraton plus sesi entertainment setelahnya. Holo Audio 2.0-nya menciptakan soundstage imersif layaknya studio mini.

Ketiga perangkat ini bukan sekadar upgrade spesifikasi, melainkan bukti bahwa OPPO paham betul kompleksitas gaya hidup digital saat ini.

Mulai dari Watch X2 yang menjaga kesehatan, Pad Neo untuk hiburan tanpa lelah, hingga Pad 3 Matte yang memberdayakan produktivitas—semuanya terhubung dalam ekosistem yang mulus.

Dan dengan harga mulai Rp4,5 jutaan, OPPO membuktikan bahwa teknologi cerdas tak harus mahal. (Icha)

Acer for Indonesia: Transformasi Digital Pendidikan Sampai ke Merauke

0

Telko.id – Di era digital ini, kesenjangan pendidikan masih menjadi tantangan besar bagi Indonesia. Namun, langkah nyata Acer melalui program Acer for Indonesia membuktikan bahwa transformasi digital pendidikan bukan sekadar wacana—melainkan aksi konkret yang menyentuh daerah-daerah terjauh seperti Merauke.

Pada 30 April 2025, Acer Indonesia meluncurkan dua inisiatif penting di Merauke, Papua Selatan: Acer Smart School Academy dan donasi perangkat teknologi untuk enam sekolah.

Langkah ini bukan sekadar simbolis, melainkan bagian dari komitmen jangka panjang untuk pemerataan kualitas pendidikan melalui integrasi teknologi.

Dalam pidatonya, Leny Ng, President Director Acer Indonesia, menegaskan, “Pendidikan berkualitas harus bisa diakses oleh seluruh anak bangsa, tanpa terkecuali.”

Baca juga : Acer Kembali Raih Top Brand Award 2025, Bukti 18 Tahun Konsistensi

Lantas, bagaimana program ini bisa menjadi game changer bagi dunia pendidikan di Indonesia? Mari kita telusuri lebih dalam.

Acer Smart School Academy: Platform Guru dan Siswa Tanpa Batas

Bayangkan seorang guru di Merauke bisa mengikuti workshop dari pakar pendidikan ternama tanpa harus meninggalkan kota mereka. Itulah yang ditawarkan Acer Smart School Academy—platform pengembangan diri gratis berbasis digital untuk guru dan siswa. Diluncurkan secara khusus di Merauke, platform ini menyediakan:

  • Workshop materi pembelajaran terkini
  • Temu virtual dengan pakar pendidikan
  • Wadah berbagi ilmu antar pengajar
  • Konten kurikulum nasional dalam format digital interaktif

Yang menarik, platform ini tidak hanya pasif. “Siapa pun yang ingin berbagi ilmu bisa menjadi kontributor,” jelas tim Acer. Pendekatan kolaboratif ini membuka peluang partisipasi aktif dari berbagai pihak dalam membangun ekosistem pendidikan digital.

Donasi Teknologi: 150 Chromebook hingga Interactive Flat Panel

Tak hanya platform digital, Acer juga mendonasikan perangkat teknologi senilai miliaran rupiah melalui program #AcerBerbagi. Enam sekolah di Merauke menerima:

  1. 150 unit Chromebook Acer
  2. 6 Interactive Flat Panel (IFP)
  3. 6 unit Altos WiFi routers
  4. 200 akun platform Jelajah Ilmu

Dr. Fauzun Nihayah, Wakil Bupati Merauke, menyambut baik inisiatif ini. “Ini langkah nyata untuk meningkatkan kualitas pendidikan kami,” ujarnya. Perangkat ini diharapkan bisa menciptakan pengalaman belajar mengajar yang lebih modern dan interaktif.

Dukungan Pemerintah dan Masa Depan Pendidikan Digital

Program ini mendapat dukungan penuh dari Staf Khusus Wakil Presiden RI, Achmad Aditya. “Pemerataan pendidikan adalah tanggung jawab bersama,” tegasnya. Kolaborasi antara Acer, pemerintah daerah, dan komunitas pendidikan menjadi kunci keberlanjutan program ini.

Yang patut diapresiasi adalah pemilihan Merauke sebagai lokasi peluncuran. “Ini simbol komitmen kami untuk pemerataan pendidikan,” ungkap Leny Ng. Dengan pendekatan berbasis teknologi, Acer berharap bisa memutus mata rantai ketertinggalan pendidikan di daerah terpencil.

Ke depan, Acer berencana memperluas program ini ke daerah lainnya. Mereka juga aktif mengajak berbagai pihak untuk bergabung dalam ekosistem pendidikan digital ini. Bagi yang tertarik mengikuti Acer Smart School Academy, bisa mengunjungi https://acerid.com/smartschool/academy.

Transformasi digital pendidikan memang bukan pekerjaan instan. Namun dengan langkah konkret seperti ini, mimpi pemerataan pendidikan berkualitas di seluruh penjuru Indonesia semakin mendekati kenyataan. Pertanyaan besarnya sekarang: siapa lagi yang akan ikut mendukung gerakan penting ini? (Icha)

TSMC Pamerkan Chip 1,4nm, Chip Canggih untuk iPhone 19 pada 2028

0

Telko.id – Taiwan Semiconductor Manufacturing Corp. (TSMC) baru saja memperkenalkan fabrikasi chip 1,4nm yang akan mulai diproduksi pada tahun 2028. Teknologi ini akan langsung dimanfaatkan oleh Apple untuk chip iPhone di masa depan. Chip terbaru ini akan mengadopsi nama baru yaitu A14.

Jika dibandingkan dengan teknologi 2nm, A14 menjanjikan kinerja yang 15% lebih cepat pada daya yang sama, dan penghematan daya hingga 30% lebih besar. A14 juga membawa peningkatan pada kepadatan logic hingga 20%.

“Pelanggan kami selalu melihat ke masa depan, dan kepimpinan teknologi dan keunggulan manufaktur TSMC memberikan mereka peta jalan yang dapat diandalkan untuk inovasi mereka,” kata CEO dan Chaiman TSMC Dr. C. C. Wei, seperti dikutip dari MacRumors, Sabtu (26/04/2025).

“Teknologi baru terbaru seperti A14 ini merupakan bagian dari rangkaian solusi lengkap yang menghubungkan dunia fisik dan digital untuk mendorong inovasi pelanggan kami guna memajukan masa depan AI,” sambungnya.

Baca juga : MediaTek Berhasil Kembangkan Cip Dengan Proses 3nm TSMC

TSMC mengatakan chip 1,4nm akan baru diproduksi pada tahun 2028. Meski begitu, TSMC belum menyebutkan secara pasti siapa klien pertama yang akan menikmati kecanggihan chip ini.

Namun, banyak pihak menduga bahwa Apple kemungkinan besar akan menjadi yang pertama dalam antrean.

Saat ini Apple telah menggunakan chip berbasis 3nm untuk jajaran perangkat terbarunya termasuk iPhone 17 yang dijadwalkan akan rilis pada paruh kedua di tahun ini.

Sementara itu, chip 2nm dari TSMC akan mulai diproduksi pada akhir tahun 2025 dan Apple diperkirakan akan mengadopsinya untuk iPhone 18 series yang akan rilis pada 2026..

Dengan diumumkannya teknologi chip 1,4nm, TSMC kembali membuktikan diri sebagai pemain utama dalm industri semikonduktor global.

Meskipun masih harus menunggu hingga 2028 untuk melihat realisasi massal dari teknologi ini, arah pengembangan ini menunjukkan betapa cepatnya dunia teknologi berkembang.

Jika prediksi ini benar, maka iPhone 19 atau iPhone 20 akan menjadi tonggak baru dalam evolusi smartphone, tidak hanya dari sisi desain dan fitur tetapi juga dari sisi otak utama yang menopang seluruh performa perangkat. (AGI/Icha)

Apple akan Pindahkan Produksi iPhone AS ke India

0

Telko.id – Apple merencanakan pemindahan produksi iPhone yang dijual di Amerika Serikat (AS) ke India paling cepat pada tahun 2026.

Keputusan ini diambil sebagai respon terhadap ketegangan perdagangan yang terus meningkat antara AS dan China.

“Apple (APPL.O) berencana untuk memindahkan perakitan semua iPhone yang dijual di AS ke India paling cepat tahun depan,” tulis Reuters, mengutip laporan Financial Times pada Jumat (25/4).

Rencana pemindahan ini muncul ditengah tekanan dari kebijakan tarif yang diperlakukan oleh Presiden AS Donald Trump terhadap China.

Baca juga : AS Siapkan Tarif Khusus untuk Impor Smartphone & Chip, Harga iPhone Bisa Naik Drastis

Kebijakan tersebut memaksa sejumlah perusahaan teknologi besar termasuk Apple untuk mempertimbangkan opsi diversifikasi rantai pasok mereka.

Diungkapkan bahwa sekitar 14 persen dari semua iPhone di dunia akan dibuat di India.

Para analis perusahaan teknologi memperkirakan pangsa tersebut akan tumbuh menjadi 25 persen pada akhir 2025.

Jumlah ini mungkin akan terus bertambah, karena Apple akan berusaha untuk menggandakan produksi dan mendapatkan lebih dari 60 juta iPhone terjual setiap tahunnya di Amerika Serikat dari India pada akhir 2026.

Apple sendiri telah meningkatkan produksi di India dan mengirimkan iPhone yang dirakit di negara ini ke AS. Pemasuk utama perusahaan di India, Foxconn dan Tata, mengirimkan handset senilai hampir USD 2 miliar ke pasar terbesar mereka di bulan Maret karena Apple berusaha untuk mengimbangi dampak dari tarif yang membayangi.

Apple  juga menyewa penerbangan kargo untuk mengangkut 600 ton iPhone atau sebanyak 1,5 juta perangkat, ke AS untuk memastikan persediaan di pasar tersebut.

Di sisi lain, China menuntut untuk semua tarif sepihak tersebut dicabut oleh AS.

Tuntutan ini disampaikan seiring dengan munculnya sinyal kemungkinan meredanya ketegangan antara kedua negara.

Meski demikian, China mengatakan belum ada pembicaraan resmi dengan Washington, mesikpun pemerintah AS menyebut telah terjadi kontak antara kedua belah pihak.

Trump berulang kali telah menyatakan bahwa kesepakatan dagang akan tercapai dan mengklaim telah terjadi kontak langsung dengan pemerintah China. Ia juga mempertahankan kebijakan tarif sebagai langkah timbal balik untuk mengatasi ketidakseimbangan perdagangan yang dianggap merugikan AS selama ini.

Tarif yang saat ini mencapai 145 persen kemungkinan akan diturunkan ke kisaran 50 – 65 persen, tergantung hasil negosiasi antar kedua belah pihak.

Juru bicara Kementrian Luar Negeri China, Guo Jiakun, turun menegaskan bahwa tidak ada konsultasi atau negosiasi terkait tarif yang berlangsung saat ini.

“China dan Amerika Serikat belum melakukan konsultasi atau negosiasi terkait tarif, apalagi mencapai kesepakatan apapun,” katanya dalam konferensi pers terpisah, sambil menyebut laporan terkait hal tersebut sebagai berita palsu.

Bahkan jika ponsel pintar dikecualikan sementara, Apple masih harus membayar tarif sebesar 20 persen yang telah diterapkan oleh Pemerintah AS sebelumnya.

Sementara untuk India, tarif resiprokal yang dikenakan oleh AS jauh lebih kecil, yaitu hanya 26 persen.

Apple sendiri telah memiliki tiga pabrik di India. Pada bulan lalu, mereka bahkan memperpanjang operasi hingga hari Minggu untuk meningkatkan produksi di pabrik Foxconn India terbesar di Chennai.

Dikutip dari The Guardian, lebih dari 5 persen produk Mac Apple dan 80 persen iPad juga dirakit di China. Sementara itu, jam tangan Apple sebagian besar dibuat di Vietnam. (AGI/Icha)

Indosat Kuartal I 2025: Laba Bersih Naik 27% dan Strategi AI yang Mengubah Game

0

Telko.id – Di tengah tekanan industri telekomunikasi yang semakin kompetitif, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) justru mencatatkan kinerja gemilang di kuartal pertama 2025.

Bagaimana perusahaan ini berhasil meningkatkan laba bersih hingga 27% secara kuartalan sambil memperluas jaringan 4G dan merintis teknologi AI-RAN? Simak analisis mendalam berikut.

Lanskap telekomunikasi Indonesia semakin panas. Persaingan ketat, tekanan harga, dan kebutuhan investasi infrastruktur besar-besaran menjadi tantangan berat.

Namun, Indosat justru membalik narasi ini dengan laporan keuangan yang memukau. Pendapatan Rp13,58 triliun, laba bersih Rp1,31 triliun, dan pertumbuhan ARPU 4,6% year-on-year (YoY) menjadi bukti ketangguhan strategi mereka.

Baca juga : Indosat Perluas Bisnis ke AI & IoT, Tunggu Persetujuan RUPS

Tak hanya angka-angka mengkilap, langkah Indosat dalam pengembangan AI dan perluasan jaringan menunjukkan visi jangka panjang yang matang.

Kolaborasi dengan Nokia dan NVIDIA, serta investasi Rp2,62 triliun untuk infrastruktur, menegaskan ambisi mereka sebagai pionir transformasi digital di Indonesia.

Kinerja Finansial: Konsistensi 17 Kuartal Berturut-turut

Indosat membukukan laba bersih Rp1.311,1 miliar di Q1 2025, melonjak 27% dibandingkan kuartal sebelumnya. Ini menjadi catatan positif ke-17 secara beruntun—prestasi yang jarang terjadi di industri dengan margin tipis seperti telekomunikasi. Kunci keberhasilan? Disiplin biaya dan fokus pada pelanggan bernilai tinggi.

  • ARPU Tumbuh 4,6% YoY: Rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) mencapai Rp39.200, didorong oleh peningkatan penggunaan data dan layanan digital.
  • Tambahan 700.000 Pelanggan: Total basis pelanggan kini 95,4 juta, dengan pertumbuhan terkuat di segmen pasca-bayar.
  • EBITDA Margin Stabil: Meski pasar kompetitif, Indosat mempertahankan EBITDA sebesar Rp6.415,1 miliar (naik 0,6% QoQ).

Investasi Jaringan dan Terobosan AI-RAN

Indosat mengalokasikan 90,4% dari total belanja modal (capex) Rp2.620,4 miliar untuk pengembangan bisnis seluler. Hasilnya? Jumlah BTS 4G bertambah 10% menjadi 202.179 unit, memperluas jangkauan ke daerah terpencil.

Terobosan terbesar datang dari kolaborasi dengan Nokia dan NVIDIA dalam teknologi AI-RAN. Sebagai operator ketiga di dunia yang mengimplementasikannya, Indosat memadukan kecerdasan buatan dengan jaringan 5G Cloud RAN. Manfaatnya nyata: efisiensi spektrum, penghematan energi hingga 30%, dan peningkatan kualitas layanan.

“Ini bukan sekadar upgrade jaringan, tapi fondasi untuk ekosistem AI di Indonesia,” tegas Vikram Sinha, CEO Indosat. Langkah ini sejalan dengan visi mereka sebagai AI Native TelCo—perusahaan telekomunikasi berbasis AI pertama di Asia Tenggara.

Digital Hub dan Pengembangan Talenta Lokal

Februari 2025 menjadi momen penting dengan peluncuran Digital Hub—ekosistem terintegrasi yang menyatukan layanan hiburan, e-commerce, hingga kesehatan. Dalam hitungan minggu, platform ini sudah menjaring 50 juta pengguna aktif bulanan.

Di balik layar, Indosat juga gencar membangun talenta digital melalui program Generasi TerkonekSI (GenSi) dan IDCamp. Pelatihan sertifikasi global di bidang AI, otomatisasi, dan digital leadership ini menyasar generasi muda Indonesia. “Kami tak hanya membangun jaringan, tapi juga SDM yang akan memanfaatkannya,” tambah Vikram.

Dengan pendekatan holistik—mulai dari infrastruktur, layanan digital, hingga pengembangan SDM—Indosat sedang menulis babak baru dalam transformasi digital Indonesia. Tantangan ke depan? Mempertahankan momentum inovasi sambil menjaga profitabilitas di tengah persaingan sengit. (Icha)

Samsung Catat Rekor Pendapatan Kuartal Pertama 2025

Telko.id – Samsung Electronics baru saja mengumumkan hasil keuangan kuartal pertama 2025 dengan pendapatan konsolidasi mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah—KRW 79,14 triliun.

Pendapatan Samsung ini tidak hanya mencerminkan ketangguhan bisnis mereka, tetapi juga strategi cerdas di balik layar.

Di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan ketegangan perdagangan, Samsung berhasil mencatatkan laba operasional sebesar KRW 6,7 triliun.

Kinerja ini didorong oleh penjualan kuat seri flagship Galaxy S25 dan produk bernilai tambah tinggi. Namun, tantangan tetap ada, terutama di Divisi DS (Device Solutions) yang mengalami penurunan pendapatan.

Baca juga : Samsung Bespoke AI: Solusi Rumah Pintar, Hidup Jadi Makin Praktis

Lalu, bagaimana Samsung mempertahankan momentum ini? Mari kita telusuri lebih dalam.

Rekor Pendapatan dan Strategi R&D yang Agresif

Samsung tidak main-main dalam berinovasi. Perusahaan ini mengalokasikan anggaran R&D tertinggi sepanjang sejarah pada tahun 2024, dengan peningkatan 16% di kuartal pertama 2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya—mencapai KRW 9 triliun.

Investasi besar-besaran ini menunjukkan komitmen Samsung untuk tetap menjadi pemimpin di industri teknologi.

Meskipun ketidakpastian makroekonomi masih membayangi, Samsung optimis kinerjanya akan membaik di paruh kedua tahun ini. Asumsi ini didasarkan pada proyeksi permintaan AI yang terus tumbuh dan peluncuran produk-produk inovatif.

Divisi DS: Tantangan dan Peluang di Pasar Semikonduktor

Divisi DS mencatat pendapatan KRW 25,1 triliun dan laba operasional KRW 1,1 triliun. Sektor Memory Business menjadi penyumbang utama, didorong oleh penjualan server DRAM dan permintaan NAND yang mulai pulih.

Namun, tantangan seperti penurunan harga jual rata-rata (ASP) dan penjualan HBM yang terhambat oleh kontrol ekspor chip AI sedikit menggerus keuntungan.

Ke depan, Samsung berencana memperkuat posisinya di pasar bernilai tambah tinggi dengan fokus pada AI server dan produk HBM3E 12H yang lebih canggih. Untuk NAND, transisi ke Generasi ke-8 V-NAND akan dikebut untuk meningkatkan daya saing biaya.

MX Business: Galaxy S25 Jadi Penopang Utama

Divisi MX (Mobile Experience) dan Networks menjadi bintang dengan pendapatan KRW 37 triliun dan laba operasional KRW 4,3 triliun.

Kesuksesan ini tak lepas dari penjualan Galaxy S25 yang dilengkapi fitur AI mutakhir. Efisiensi biaya dan penurunan harga komponen juga berkontribusi pada profitabilitas yang solid.

Di kuartal kedua, Samsung berencana meluncurkan Galaxy S25 Edge dan memperluas jajaran smartphone AI dengan menghadirkan “Awesome Intelligence” ke seri Galaxy A.

Sementara di paruh kedua tahun ini, fokus akan beralih ke penguatan lini foldable dengan pengalaman AI yang lebih berbeda.

Display dan Visual: Inovasi yang Terus Berlanjut

Samsung Display Corporation (SDC) mencatat pendapatan KRW 5,9 triliun dan laba operasional KRW 0,5 triliun. Bisnis layar besar menunjukkan perbaikan berkat peluncuran produk QD-OLED monitor baru. Sementara itu, bisnis layar mobile menghadapi tantangan musiman.

Di kuartal mendatang, SDC akan fokus pada permintaan monitor gaming dan persiapan produk foldable. Sedangkan di paruh kedua tahun ini, diferensiasi teknologi akan menjadi kunci untuk menghadapi ketidakpastian pasar.

Dari laporan ini, terlihat jelas bahwa Samsung tidak hanya bertahan, tetapi terus berinovasi di tengah tantangan. Dengan strategi yang tepat, raksasa teknologi ini siap menyambut masa depan yang lebih cerah. (Icha)

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

0

Telko.id – ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang menggabungkan kekuatan AI, mobilitas, dan ketangguhan dalam satu paket premium.

Dengan prosesor Snapdragon X Series dan NPU 45+ TOPS, laptop ini bukan sekadar perangkat biasa—melainkan solusi cerdas untuk kebutuhan modern.

Di era di mana produktivitas dan mobilitas menjadi prioritas, ASUS Vivobook S14 hadir sebagai jawaban atas tantangan tersebut.

Laptop ini dirancang khusus untuk para profesional, pelajar, dan siapa pun yang membutuhkan perangkat andal dengan daya tahan baterai luar biasa.

Baca juga : ASUS Hadirkan Laptop Gaming Terjangkau di Tengah Melemahnya Daya Beli

Tidak hanya itu, fitur berbasis AI-nya membawa pengalaman komputasi ke level berikutnya, membuat tugas sehari-hari menjadi lebih efisien dan menyenangkan.

Mari kita telusuri lebih dalam apa yang membuat ASUS Vivobook S14 (S3407QA) layak menjadi pilihan utama Anda.

Premium AI Performance: Kekuatan Snapdragon X Series dan NPU 45+ TOPS

ASUS Vivobook S14 (S3407QA) tidak main-main dalam hal performa. Ditenagai oleh prosesor Snapdragon X Series yang dilengkapi Neural Processing Unit (NPU) hingga 45 TOPS, laptop ini mampu menangani tugas-tugas berbasis AI dengan kecepatan luar biasa.

oplus_3145730

Apa artinya bagi Anda? Pemrosesan data lebih cepat, pengeditan gambar lebih lancar, dan pengalaman multitasking tanpa lag.

Fitur AI seperti ASUS StoryCube memudahkan pengelolaan file digital, sementara kamera AI dan noise-cancellation technology memastikan kualitas video call tetap jernih bahkan di lingkungan bising.

Sebagai bagian dari jajaran Copilot+ PC, Vivobook S14 juga mendukung fitur eksklusif seperti Co-Creator dan Studio Effect, serta fitur Recall yang akan datang—semuanya tanpa perlu menginstal aplikasi tambahan.

Premium Mobility: Tipis, Ringan, dan Baterai Tahan Lama

Dengan bobot hanya 1,35 kg dan ketebalan 15,9 mm, Vivobook S14 (S3407QA) adalah contoh sempurna laptop ultraportabel.

Namun, jangan biarkan ukurannya yang ramping menipu Anda—daya tahan baterainya mencapai lebih dari 16 jam, cukup untuk bekerja dari pagi hingga malam tanpa colokan listrik.

Fitur USB-C Easy Charge memungkinkan pengisian daya menggunakan adaptor atau power bank, memberikan fleksibilitas bagi pengguna yang selalu bergerak.

Dukungan konektivitas modern seperti WiFi 6E dan dua port USB4 memastikan transfer data cepat dan koneksi stabil, sementara teknologi Microsoft Phone Link dan Snapdragon Seamless™ memudahkan integrasi dengan perangkat lain.

Premium Protection: Tangguh dan Dilindungi Garansi Ekstra

ASUS tidak mengorbankan ketangguhan demi desain yang stylish. Vivobook S14 (S3407QA) menggunakan dual-metal chassis yang telah lolos uji ketahanan MIL-STD-810H—standar militer AS yang menjamin durabilitas di berbagai kondisi ekstrem. Artinya, laptop ini siap menemani Anda baik di perjalanan bisnis maupun aktivitas sehari-hari.

Untuk memberikan perlindungan maksimal, ASUS menyertakan garansi internasional 3 tahun yang berlaku di 114 negara, plus program VIP Perfect Warranty yang mencakup kerusakan akibat kelalaian pengguna di tahun pertama. Ini adalah jaminan bahwa investasi Anda terlindungi dalam jangka panjang.

ASUS Vivobook S14 (S3407QA) bukan sekadar laptop—ia adalah partner produktivitas yang siap mendukung gaya hidup dinamis Anda. D

engan kombinasi performa AI, mobilitas tinggi, dan proteksi premium, pilihan ini sulit ditolak bagi siapa pun yang menginginkan perangkat komputasi tanpa kompromi. (Icha)