spot_img
Latest Phone

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...

Lenovo Yoga Slim 9i: Laptop Premium Pertama dengan Kamera di Bawah Layar

Telko.id - Bayangkan sebuah laptop yang tidak hanya memukau...
Beranda blog Halaman 19

Finnet Perkuat Keamanan Transaksi Digital dengan Fraud Detection System di RAFI 2025

0

Telko.id – Pernahkah Anda merasa was-was saat melakukan transaksi digital, terutama di momen Ramadan dan Idulfitri yang penuh dengan aktivitas belanja online?

Lonjakan transaksi selama periode RAFI (Ramadan dan Idulfitri) memang kerap dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan siber untuk melakukan aksi penipuan.

Mulai dari phishing, transaksi mencurigakan, hingga penyalahgunaan data pribadi—risikonya semakin nyata di era digital yang serba cepat ini.

Menjawab tantangan tersebut, PT Finnet Indonesia (Finnet), anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, mengambil langkah proaktif dengan mengoptimalkan Fraud Detection System (FDS).

Fraud Detection System dari Finnet ini dirancang untuk melindungi transaksi digital masyarakat, pelanggan, dan mitra bisnis dari ancaman kejahatan siber.

Tidak hanya sekadar wacana, langkah ini merupakan bagian dari komitmen Finnet dalam menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), khususnya di aspek tata kelola (Governance).

Baca juga : Telkom Dorong UMKM Naik Kelas lewat Transformasi Digital

Lalu, bagaimana Finnet memastikan keamanan transaksi di tengah lonjakan aktivitas digital selama RAFI 2025? Simak analisis mendalam berikut ini.

Fraud Detection System: Perlindungan Real-Time dengan AI

Finnet tidak main-main dalam mengamankan transaksi digital. Mereka telah memperkuat sistem Fraud Detection System atau FDS dengan tiga pilar utama: real-time monitoring, layanan FinpayCare 24/7, dan pemanfaatan Machine Learning (AI-bot).

Kombinasi teknologi ini memungkinkan deteksi dini terhadap transaksi mencurigakan, sekaligus meminimalisir risiko kebocoran data.

Dengan real-time monitoring, setiap transaksi dipantau secara langsung. Sistem ini mampu mengidentifikasi pola tidak biasa, seperti transaksi dengan nominal besar dari lokasi yang tidak biasa atau frekuensi transaksi yang tidak wajar.

Sementara FinpayCare 24/7 memberikan layanan pelanggan yang siap siaga sepanjang waktu, memastikan bahwa setiap keluhan atau laporan penipuan dapat ditangani dengan cepat.

Yang paling menarik adalah penggunaan AI-bot. Teknologi ini tidak hanya mendeteksi penipuan, tetapi juga belajar dari pola transaksi sebelumnya untuk meningkatkan akurasi deteksi.

Artinya, semakin sering sistem digunakan, semakin cerdas ia dalam mengidentifikasi ancaman.

Kesiapan Infrastruktur untuk Hadapi Lonjakan Transaksi

RAFI selalu menjadi momen dengan peningkatan transaksi digital yang signifikan, baik melalui e-commerce, perbankan digital, maupun layanan keuangan lainnya. Finnet menyadari hal ini dan telah melakukan berbagai penguatan infrastruktur teknologi.

Menurut Apep M.K Noormansyah, Direktur Technology, Product & Operation Finnet, kesiapan infrastruktur menjadi kunci utama dalam menjaga kelancaran transaksi.

“Kami telah meningkatkan kapasitas server, mengoptimalkan jaringan, dan memastikan sistem pemantauan berjalan 24/7. Dengan begitu, kami bisa menjamin keamanan dan kenyamanan transaksi bagi seluruh pengguna,” jelas Apep.

Dukungan teknologi ini tidak hanya sekadar jargon. Finnet tercatat berhasil mempertahankan success ratio hingga 99%, angka yang cukup mengesankan di industri payment gateway yang penuh dengan tantangan keamanan.

Komitmen ESG: Tidak Hanya Keuntungan, tapi Juga Keamanan

Langkah Finnet dalam memperkuat FDS tidak terlepas dari komitmen mereka terhadap prinsip ESG. Di aspek Governance, perusahaan ini menempatkan keamanan digital sebagai prioritas utama.

Rakhmad Tunggal Afifuddin, Direktur Utama Finnet, menegaskan bahwa kenyamanan dan keamanan transaksi adalah harga mati.

“Kami ingin masyarakat bisa menikmati momen RAFI tanpa khawatir akan penipuan digital. Dengan sistem kami yang terus diperbarui, perlindungan maksimal bisa diberikan,” ujar Rakhmad.

Pendekatan ini sejalan dengan tren global di mana perusahaan teknologi tidak hanya dinilai dari profitabilitas, tetapi juga dari kontribusinya terhadap keamanan dan keberlanjutan ekosistem digital.

Masa Depan Keamanan Transaksi Digital

Kejahatan siber terus berkembang, tetapi Finnet menunjukkan bahwa perlawanan bisa dilakukan dengan teknologi yang tepat.

Penggunaan AI dan real-time monitoring bukanlah akhir dari perjalanan. Kedepannya, Finnet berencana untuk terus berinovasi, termasuk dengan mengintegrasikan teknologi blockchain untuk tingkat keamanan yang lebih tinggi.

Bagi Anda yang aktif bertransaksi digital, langkah Finnet ini patut diapresiasi. Dengan sistem yang semakin canggih, momen RAFI 2025 bisa dijalani dengan tenang, tanpa rasa was-was akan penipuan atau kebocoran data. Finnet membuktikan bahwa keamanan digital bukanlah sekadar janji, tapi aksi nyata. (Icha)

Telkom Berdayakan Istri Nelayan Banten dengan Pelatihan Olahan Laut

0

Telko.id – Gelombang tsunami yang menerjang pesisir Banten pada 2018 bukan hanya menyisakan duka, tapi juga mengubah lanskap ekonomi masyarakat nelayan secara permanen.

Ketika ribuan keluarga kehilangan mata pencaharian, muncul pertanyaan kritis: bagaimana menyelamatkan generasi yang hidupnya bergantung pada laut yang tak lagi ramah?

Di Kampung Hunian Tetap (Huntap) Desa Sumberjaya, Kabupaten Pandeglang, para istri nelayan menjawab tantangan ini dengan tangan mereka sendiri—melalui kreasi abon ikan tenggiri, dendeng, hingga sambal cumi.

Inisiatif pemberdayaan oleh PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) pada 25-26 Februari 2025 menjadi titik balik, mengubah ikan segar yang mudah busuk menjadi komoditas bernilai tinggi.

Baca juga : Telkom Dorong UMKM Naik Kelas lewat Transformasi Digital

Pelatihan ini bukan sekadar pelipur lara, melainkan strategi jangka panjang untuk membangun ketahanan ekonomi di wilayah yang pernah luluh lantak.

Dengan 20 peserta yang terdiri dari istri nelayan dan pelaku UMKM, program ini menyasar akar masalah: ketergantungan pada penjualan ikan segar yang fluktuatif.

Dari Tsunami ke Meja Pasar: Transformasi Ekonomi Perempuan Pesisir

“Dulu, penghasilan kami seperti gelombang—naik turun tergantung cuaca,” ujar Siti Sadiah, salah satu peserta pelatihan.

Kisahnya mewakili realitas pahit nelayan pasca-tsunami Selat Sunda. Longsoran bawah laut akibat letusan Gunung Anak Krakatau tak hanya merenggut nyawa, tetapi juga memutus rantai ekonomi berbasis perikanan.

Telkom merancang pelatihan ini dengan pendekatan tiga dimensi:

  • Teknologi pengawetan untuk memperpanjang masa simpan produk
  • Inovasi olahan seperti teri balado dan abon ikan premium
  • Strategi pengemasan yang memenuhi standar pasar modern

Hery Susanto, Senior General Manager Social Responsibility Telkom, menegaskan, “Ini bukan charity, tapi investasi pada kemandirian. Kami ingin para ibu bisa menjadi entrepreneur berbasis sumber daya lokal.”

Potensi Oleh-Oleh Khas Ujung Kulon yang Terabaikan

Analisis pasar menunjukkan peluang besar untuk produk olahan laut Banten. Data Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat, nilai ekspor produk perikanan olahan Indonesia tumbuh 12% per tahun. Namun, potensi ini sering terlewat di tingkat nelayan tradisional.

Pelatihan Telkom secara cerdas memanfaatkan keunikan geografis. “Abon ikan tenggiri bisa menjadi signature product Ujung Kulon,” jelas seorang trainer pelatihan. Dengan sentuhan bumbu khas Banten, produk ini berpotensi menembus pasar premium.

SDGs Goal 9: Keterampilan Baru untuk Ekonomi Berkelanjutan

Program ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) ke-9 tentang industri inklusif. Yang menarik, pendekatan Telkom tidak berhenti pada pelatihan teknis. Mereka membangun ekosistem melalui:

  1. Pemetaan rantai pasok dari produsen ke pasar
  2. Penyediaan akses teknologi pengolahan sederhana
  3. Pendampingan pascapelatihan selama 3 bulan

Hasilnya? Peserta seperti Siti kini bisa menghasilkan pendapatan tambahan Rp2-3 juta per bulan—angka yang signifikan bagi keluarga nelayan.

Ketika gelombang tsunami telah surut, gelombang perubahan justru dimulai dari dapur-dapur sederhana di Huntap Sumberjaya.

Di tangan para perempuan tangguh ini, ikan-ikan hasil tangkapan suami mereka berubah menjadi harapan baru—bukti bahwa bencana bisa menjadi katalisator kemandirian. (Icha)

Lenovo Yoga Slim 9i: Laptop Premium Pertama dengan Kamera di Bawah Layar

0

Telko.id – Bayangkan sebuah laptop yang tidak hanya memukau dengan desainnya, tetapi juga menghadirkan teknologi terdepan yang belum pernah ada sebelumnya.

Lenovo Yoga Slim 9i bukan sekadar laptop—ini adalah revolusi. Dengan kamera di bawah layar pertama di dunia, performa AI canggih, dan desain elegan nan kokoh, laptop ini siap menjadi andalan para profesional dan kreator konten.

Di era di mana produktivitas dan kreativitas menjadi kunci kesuksesan, memiliki perangkat yang mampu mendukung kedua hal tersebut adalah suatu keharusan.

Lenovo memahami kebutuhan ini dan menjawabnya dengan Yoga Slim 9i, sebuah laptop yang menggabungkan inovasi, keindahan, dan kinerja tinggi dalam satu paket premium.

Baca juga : Lenovo ThinkPad P1 Gen 7: Workstation Profesional Tangguh

Lantas, apa yang membuat Lenovo Yoga Slim 9i begitu istimewa? Mari kita telusuri lebih dalam.

Desain Premium dengan Sentuhan 3D Cat Eye

Lenovo Yoga Slim 9i hadir dengan material kaca premium yang memberikan kesan eksklusif berkat efek 3D Cat Eye yang memukau.

Setiap sudutnya memancarkan kilauan elegan, sementara permukaan kaca yang diperkuat membuatnya tahan terhadap tekanan, benturan, dan goresan.

Dengan bobot hanya 1,19 kg dan ketebalan 14,55 mm, laptop ini sangat mudah dibawa ke mana saja tanpa mengorbankan daya tahan.

Content image for article: Lenovo Yoga Slim 9i: Laptop Premium Pertama dengan Kamera di Bawah Layar

Kamera di Bawah Layar Pertama di Dunia

Inilah fitur yang membedakan Yoga Slim 9i dari laptop lainnya: kamera di bawah layar (Camera-Under-Display/CUD).

Teknologi ini memungkinkan kamera terintegrasi secara mulus di bawah layar OLED 4K, menghadirkan tampilan layar penuh tanpa gangguan dengan rasio screen-to-body mencapai 98%.

Dikombinasikan dengan teknologi Visionary.ai, kamera ini mampu melakukan blur otomatis saat video call dan meningkatkan kualitas gambar secara real-time.

Bagi para kreator, fitur ini sangat berarti. Tidak ada lagi gangguan notch atau punch-hole yang mengganggu saat mengedit desain atau video.

Anda bisa fokus sepenuhnya pada pekerjaan, sambil tetap memiliki akses ke kamera berkualitas tinggi saat dibutuhkan.

Performa AI yang Mengagumkan dengan Intel Core Ultra

Ditenagai oleh prosesor Intel Core Ultra 7 dan NPU Intel® AI Boost dengan kinerja hingga 47 TOPS, Yoga Slim 9i adalah laptop Copilot+ PC yang siap menangani tugas berat seperti editing video, desain grafis, dan AI-assisted workflow dengan lancar.

Dukungan RAM 32 GB dan penyimpanan 1 TB NVMe PCIe semakin memperkuat kemampuannya dalam multitasking dan produktivitas tinggi.

Content image for article: Lenovo Yoga Slim 9i: Laptop Premium Pertama dengan Kamera di Bawah Layar

Layar OLED 4K untuk Pengalaman Visual Terbaik

Lenovo Yoga Slim 9i menghadirkan layar PureSight Pro 4K OLED dengan refresh rate 120Hz, Delta E<1, dan akurasi warna 100% sRGB, P3, serta Adobe RGB.

Layar ini juga telah di-hardware-calibrated, menjadikannya pilihan ideal bagi para desainer dan editor video yang membutuhkan reproduksi warna yang sempurna.

Dengan sertifikasi TÜV Low Blue Light dan Eyesafe, mata Anda tetap nyaman meski digunakan dalam waktu lama.

Baterai Tahan Lama dan Dukungan Premium

Dengan baterai 75Whr yang mampu bertahan hingga 17 jam untuk pemutaran video dan 14 jam untuk browsing, Yoga Slim 9i siap menemani Anda seharian.

Teknologi Rapid Charge Battery memungkinkan pengisian daya 15 menit untuk tambahan 3 jam penggunaan. Lenovo juga menyertakan layanan Premium Care 3 tahun dan Accidental Damage Protection (ADP) untuk perlindungan ekstra.

Lenovo Yoga Slim 9i kini tersedia di Indonesia dengan harga Rp30.999.000. Jika Anda mencari laptop premium yang menggabungkan desain, inovasi, dan performa tinggi, inilah jawabannya. (Icha)

Meta AI Resmi di Indonesia: Asisten Cerdas untuk Kreativitas Tanpa Batas

Telko.id – Pernahkah Anda membayangkan memiliki asisten pribadi yang bisa membantu segala kebutuhan digital hanya dengan satu ketukan?

Kini, impian itu menjadi nyata. Meta AI, asisten kecerdasan buatan berbasis Meta Llama 3.2, resmi meluncur di Indonesia minggu ini.

Tidak sekadar chatbot biasa, teknologi ini hadir dengan kemampuan multimodal—dari menjawab pertanyaan kompleks hingga menciptakan gambar instan lewat perintah teks.

Meta AI bukanlah pemain baru di peta persaingan AI global. Sejak diumumkan pertama kali pada 2023, platform ini telah digunakan oleh lebih dari 700 juta orang di 42 negara.

Baca juga : TelkomGroup Siap Integrasikan Teknologi LlaMa Meta, Ini Manfaatnya?

Keunggulannya? Integrasi seamless dengan aplikasi populer seperti WhatsApp, Instagram, dan Facebook.

“Meta AI dirancang untuk menyederhanakan aktivitas sehari-hari, sekaligus menjadi katalis kreativitas,” tegas Revie Sylviana, Director of Global Partnerships, Southeast Asia, Meta, dalam rilis resminya.

Lantas, apa yang membuat kehadiran Meta AI di Indonesia layak mendapat perhatian? Berikut analisis mendalam beserta fitur-fitur revolusionernya.

Meta AI: Lebih dari Sekadar Chatbot

Berbeda dengan asisten AI konvensional, Meta AI mengusung pendekatan “embedded intelligence”. Artinya, Anda tidak perlu membuka aplikasi terpisah. Cukup ketik @Meta AI di grup WhatsApp atau klik ikonnya di Instagram, maka segala kebutuhan—dari rekomendasi restoran hingga analisis data—bisa terpenuhi tanpa meninggalkan percakapan.

Content image for article: Meta AI Resmi di Indonesia: Asisten Cerdas untuk Kreativitas Tanpa Batas

Fitur unggulan yang patut dicoba:

  • Pencarian Real-Time: Hasil informasi langsung terintegrasi dengan sumber terpercaya.
  • Multibahasa: Dukungan Bahasa Indonesia dengan pemahaman konteks lokal.
  • Cross-Platform Akses via meta.ai untuk tugas yang lebih kompleks.

Imagine: Senjata Rahasia Kreator Konten

Bagi pelaku industri kreatif, fitur Imagine adalah game-changer. Dengan mengetik deskripsi sederhana seperti “ilustrasi cyberpunk ala Jakarta tahun 2050”, Meta AI mampu menghasilkan gambar berkualitas tinggi dalam hitungan detik.

Lebih menarik lagi, alat ini bisa memberikan saran caption yang relevan—solusi bagi yang sering mentok ide.

Uji coba tim kami membuktikan: Hasil gambar konsisten dengan prompt, bahkan untuk permintaan spesifik seperti “desain poster promo kuliner Padang dengan nuansa vintage”.

AI Studio: Lahirkah Era Baru Influencer Virtual?

Inovasi paling ambisius Meta adalah peluncuran AI Studio. Platform ini memungkinkan siapa pun menciptakan karakter AI custom. Dari tokoh fiksi hingga alter ego digital, semua bisa diwujudkan dengan menentukan:

  1. Nama dan kepribadian
  2. Nada bicara (formal/casual/sarkastik)
  3. Visual avatar

Beberapa karakter lokal yang sudah populer:

  • Om Gustiono: AI penghibur dengan permainan teks interaktif.
  • FitBite: Ahli nutrisi yang memberikan resep sehat.

Pertanyaan kritisnya: Akankah karakter-karakter ini menjadi “influencer virtual” masa depan? Meta tampaknya serius dengan menyediakan opsi monetisasi untuk kreator.

Dengan semua keunggulan ini, Meta AI bukan sekadar tools—ia adalah cerminan bagaimana AI akan semakin personal dan kontekstual. Tantangannya? Menjaga kualitas respons dan keamanan data di tenggah masifnya pengguna baru. Satu hal yang pasti: Revolusi kreativitas digital Indonesia baru saja dimulai. (Icha)

Lebih Praktis dengan QRIS TAP BCA: Transaksi Cukup Tempel!

Telko.id – Bayangkan, Anda sedang antre panjang di kasir restoran favorit. Dompet tertinggal di rumah, dan Anda hanya mengandalkan smartphone.

Tapi, alih-alih repot membuka aplikasi, memindai QR code, dan menunggu proses verifikasi—cukup tempelkan ponsel ke mesin EDC, dan transaksi selesai dalam hitungan detik. Inilah realitas baru yang dihadirkan QRIS TAP dari BCA.

Sejak diluncurkan pada 14 Maret 2025, QRIS TAP (Tanpa Pindai) telah mengubah wajah transaksi digital di Indonesia. Inovasi berbasis Near Field Communication (NFC) ini tak sekadar memangkas waktu pembayaran, tetapi juga membuka pintu bagi UMKM untuk bertransaksi lebih efisien.

Dengan lebih dari 324 ribu merchant mitra BCA yang sudah mendukung, teknologi ini bukan lagi sekadar wacana—melainkan lompatan nyata menuju ekosistem pembayaran tanpa tunai yang lebih matang.

Baca juga : Aplikasi haloBCA Tambah Fitur Baru, Bisa Track Status Laporannya

Lantas, apa yang membuat QRIS TAP layak disebut sebagai game-changer? Berikut analisis mendalam beserta panduan lengkap untuk merchant dan nasabah.

QRIS TAP: Revolusi Pembayaran Digital ala BCA

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyebut QRIS TAP sebagai “lompatan besar dalam digitalisasi sistem pembayaran”.

Klaim ini bukan tanpa alasan. Berbeda dengan QRIS konvensional yang memerlukan proses pemindaian, teknologi NFC memungkinkan transaksi terjadi hanya dengan menempelkan ponsel ke terminal pembayaran. Keunggulan utamanya:

Content image for article: Lebih Praktis dengan QRIS TAP BCA: Transaksi Cukup Tempel!
  • Kecepatan 2x lebih tinggi – Proses transaksi dipangkas dari rata-rata 15 detik menjadi hanya 5-7 detik.
  • Keamanan berlapis – Menggunakan enkripsi end-to-end dan verifikasi biometrik melalui aplikasi myBCA.
  • Ramah UMKM – Merchant tak perlu investasi hardware baru selama menggunakan EDC BCA layar sentuh.

Fitur ini kini tersedia bagi pengguna myBCA minimal versi 2.2.0 di perangkat Android dengan NFC. Menariknya, BI mencatat adopsi QRIS TAP tumbuh 40% lebih cepat dibandingkan QRIS biasa di minggu pertama peluncuran.

Cara Pakai QRIS TAP: Simpelnya Bikin Ketagihan

Bagi nasabah, proses transaksi semudah menggesek kartu:

  1. Buka aplikasi myBCA, pilih menu NFC Pay.
  2. Tempelkan ponsel ke terminal pembayaran (pastikan NFC aktif).
  3. Transaksi selesai tanpa perlu memasukkan PIN untuk nominal di bawah Rp1 juta.

Sementara bagi merchant, langkahnya tak kalah praktis:

  1. Pilih menu Kartu di EDC layar sentuh.
  2. Masukkan nominal transaksi.
  3. Arahkan ponsel nasabah ke area NFC di mesin EDC.

“Ini seperti memiliki kasir digital tanpa biaya tambahan,” tutur Rina, pemilik kedai kopi di Jakarta yang sudah menggunakan QRIS TAP sejak hari pertama.

Dampak Strategis bagi Ekosistem Digital Indonesia

Ekspansi QRIS TAP ke 324 ribu merchant bukan sekadar angka. Ini mencerminkan strategi BCA dalam:

  • Mempercepat inklusi keuangan – Memudahkan UMKM masuk ke rantai pembayaran digital.
  • Mengurangi ketergantungan tunai – Transaksi mikro sekalipun bisa dilakukan nontunai dengan mudah.
  • Menyiapkan infrastruktur masa depan – NFC diprediksi menjadi standar pembayaran global dalam 3 tahun ke depan.

Jahja menambahkan, “Kami sedang memperluas jaringan merchant mitra secara agresif, termasuk ke pasar tradisional dan transportasi umum.” Langkah ini sejalan dengan target BI yang ingin 60% transaksi ritel beralih ke digital pada 2026.

Dengan kemudahan yang ditawarkan, bukan tak mungkin QRIS TAP akan menjadi “kartu kredit baru” bagi generasi milenial dan Gen Z yang mengutamakan kepraktisan. Pertanyaannya kini: Sudahkah Anda mencoba pengalaman bertransaksi secepat kedipan mata ini? (Icha)

Galaxy Tab S10 FE Series: Tablet Premium dengan AI Canggih

Telko.id – Pernahkah Anda membayangkan sebuah tablet yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menjadi asisten pribadi untuk produktivitas harian?

Samsung menjawab kebutuhan itu dengan meluncurkan Galaxy Tab S10 FE dan Galaxy Tab S10 FE+, dua varian terbaru yang menggabungkan desain premium dengan kecerdasan buatan (AI) mutakhir.

Tablet ini bukan sekadar perangkat hiburan, melainkan alat serbaguna untuk bekerja, belajar, dan berkreasi.

Sejak diperkenalkan pada 2 April 2025, Galaxy Tab S10 FE series langsung menarik perhatian dengan layar lebih besar, bezel lebih tipis, dan fitur AI yang memudahkan multitasking.

Baca juga : Samsung Galaxy Tab S10 Ultra, Tablet AI Pertama Samsung

Changtae Kim, EVP & Head of New Computing R&D Team Samsung, menyatakan bahwa seri ini dirancang untuk menginspirasi pengguna agar lebih produktif dan kreatif. Lantas, apa saja keunggulan yang ditawarkan?

Layar Lebih Luas, Pengalaman Lebih Imersif

Galaxy Tab S10 FE+ menampilkan layar 13,1 inci, hampir 12% lebih besar dibandingkan pendahulunya. Dengan bezel yang lebih tipis, bidang pandang menjadi lebih luas, cocok untuk menonton film, bermain game, atau sekadar membaca dokumen.

Refresh rate 90Hz dan tingkat kecerahan hingga 800 nits (HBM) memastikan visual tetap mulus dan jelas, bahkan di bawah sinar matahari.

Fitur Vision Booster secara otomatis menyesuaikan kecerahan layar sesuai lingkungan, sementara teknologi reduksi cahaya biru membantu mengurangi ketegangan mata.

Bagi yang sering bekerja di luar ruangan atau belajar dalam waktu lama, fitur ini menjadi solusi praktis.

Desain Ringkas dengan Performa Tangguh

Samsung berhasil membuat Tab S10 FE series lebih ringan 4% dari generasi sebelumnya, sehingga mudah dibawa ke mana saja.

Meski ramping, tablet ini dilengkapi dengan chipset yang mendukung multitasking lancar, kamera belakang 13MP untuk foto tajam, serta sertifikasi IP68 yang membuatnya tahan debu dan air.

Bagi pelajar atau profesional, fitur seperti Samsung Notes dengan Solve Math dan Handwriting Help memudahkan pencatatan.

Sementara itu, pengguna kreatif bisa memanfaatkan aplikasi seperti Clip Studio Paint dan LumaFusion untuk mengolah konten langsung dari tablet.

Fitur AI yang Membuat Hidup Lebih Mudah

Galaxy Tab S10 FE series adalah tablet pertama dalam lini FE yang dibekali AI sejak pertama kali dinyalakan. Beberapa fitur unggulannya termasuk:

  • Circle to Search with Google: Cari informasi langsung dari layar tanpa keluar aplikasi.
  • Object Eraser: Hapus objek yang tidak diinginkan dari foto dengan sekali sentuh.
  • Best Face: Gabungkan ekspresi terbaik dalam foto grup.
  • Auto Trim: Susun video menjadi highlight reel secara otomatis.

Tak hanya itu, tombol AI khusus di Book Cover Keyboard memungkinkan akses cepat ke asisten virtual yang bisa disesuaikan dengan preferensi pengguna. Integrasi dengan perangkat Galaxy lainnya, seperti SmartThings, juga memungkinkan pemantauan rumah dari jarak jauh.

Keamanan Tingkat Tinggi dengan Samsung Knox

Seperti perangkat Samsung lainnya, Tab S10 FE series dilindungi oleh Samsung Knox, sistem keamanan berlapis yang memastikan data pribadi tetap aman. Perlindungan ini mencakup deteksi ancaman real-time dan enkripsi berbasis perangkat keras.

Tablet ini tersedia dalam tiga pilihan warna: Gray, Silver, dan Blue. Dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan seri flagship, Galaxy Tab S10 FE series menjadi pilihan menarik bagi yang menginginkan performa premium tanpa menguras kantong.

Jadi, apakah tablet ini layak menjadi teman setia Anda sehari-hari? Dengan segudang fitur cerdas dan desain yang elegan, jawabannya mungkin sudah jelas. (Icha)

Lenovo ThinkPad P1 Gen 7: Workstation Profesional Tangguh

0

Telko.id – Bayangkan Anda sedang mengerjakan proyek desain 3D yang rumit, tetapi laptop tiba-tiba lag atau bahkan hang. Atau, saat presentasi penting di depan klien, baterai habis tanpa peringatan.

Bagi para profesional, performa dan keandalan perangkat bukan sekadar kebutuhan—melainkan kunci produktivitas. Di sinilah Lenovo ThinkPad P1 Gen 7 hadir sebagai solusi.

Mobile workstation terbaru dari Lenovo ini dirancang untuk menjawab tantangan pekerjaan intensif di berbagai industri, mulai dari desain grafis hingga pengembangan AI.

Dengan spesifikasi tinggi dan fitur keamanan canggih, perangkat ini tidak hanya memenuhi, tetapi melampaui ekspektasi pengguna. Lantas, apa saja keunggulan yang membuat ThinkPad P1 Gen 7 layak menjadi investasi bagi para profesional?

Baca juga : Lenovo IdeaPad Slim 5i Hadir, Layar OLED dengan Kapasitas Besar 1TB

Berikut analisis mendalam tentang lima fitur unggulan yang membedakan ThinkPad P1 Gen 7 dari kompetitor.

1. Kinerja Tanpa Kompromi dengan Intel Core Ultra 9

ThinkPad P1 Gen 7 dibekali prosesor Intel® H Series CoreTM Ultra 9 generasi terbaru, termasuk opsi Intel vPro®. Kombinasi ini memungkinkan perangkat menangani tugas berat seperti rendering animasi 3D, simulasi data, hingga pelatihan model AI tanpa lag. Teknologi AI terintegrasi juga meningkatkan efisiensi, seperti pengoptimalan daya baterai dan manajemen tugas otomatis.

Bagi software developer atau data scientist, kemampuan multitasking ini sangat krusial. Anda bisa menjalankan IDE, database server, dan virtual machine sekaligus tanpa khawatir overheat. Performa ini didukung oleh GPU NVIDIA RTX profesional yang dioptimalkan untuk aplikasi CAD dan machine learning.

2. ThinkShield: Perlindungan Data Level Enterprise

Keamanan menjadi prioritas utama Lenovo melalui ThinkShield. Fitur ini mencakup modul TPM (Trusted Platform Module) untuk enkripsi hardware, plus autentikasi biometrik via pengenalan wajah IR dan fingerprint reader. Bahkan, IT admin bisa memantau keamanan perangkat jarak jauh menggunakan Lenovo Endpoint Management.

Dalam era serangan siber yang semakin canggih, perlindungan ini bukan lagi sekadar fitur tambahan—melainkan kebutuhan mutlak. Apalagi bagi industri seperti keuangan atau kesehatan yang menangani data sensitif.

3. Desain Ringkas dengan Baterai Tahan Lama

Meski powerful, bobot ThinkPad P1 Gen 7 kurang dari 2kg—sangat portabel untuk mobile workstation. Layar 16:10 dengan opsi 4K memberikan ruang kerja lebih luas, cocok untuk multitasking. Baterainya mampu bertahan seharian penuh, didukung teknologi fast charging.

Bagi pekerja hybrid yang sering berpindah tempat, kombinasi mobilitas dan daya tahan ini menjadi nilai tambah besar. Anda tak perlu repot mencari colokan setiap 3-4 jam.

4. Lolos Uji Militer, Siap Hadapi Medan Terberat

Sertifikasi MIL-STD 810H membuktikan ketahanan ThinkPad P1 Gen 7 terhadap suhu ekstrem, guncangan, dan kelembapan. Keyboard anti-tumpah dan chassis magnesium alloy melindungi dari kecelakaan sehari-hari. Ini investasi jangka panjang—perangkat bisa bertahan 5+ tahun bahkan dengan penggunaan intensif.

5. Sertifikasi ISV: Kompatibilitas Tanpa Masalah

Lenovo bekerjasama dengan vendor software seperti Adobe dan Autodesk untuk memastikan optimasi sempurna. Aplikasi profesional seperti Premiere Pro atau SolidWorks berjalan lancar tanpa bug atau crash. Bagi creative professional, ini menghilangkan headache kompatibilitas yang sering terjadi di workstation biasa.

Dengan harga mulai Rp56,8 juta, ThinkPad P1 Gen 7 memang bukan untuk pengguna casual. Namun bagi profesional yang mengandalkan laptop sebagai alat produksi utama, setiap rupiahnya sepadan dengan produktivitas yang didapat. Apalagi dengan garansi dan layanan purna jual Lenovo yang sudah teruji. (Icha)

Telkom Dorong UMKM Naik Kelas lewat Transformasi Digital

0

Telko.id – Pernahkah Anda membayangkan bisnis kecil bisa bersaing dengan raksasa e-commerce? Di era serba digital, peluang itu bukan lagi sekadar mimpi.

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) membuktikan komitmennya melalui Entrepreneur Hub 2025, sebuah gerakan kolaboratif untuk mendorong UMKM bertransformasi secara digital.

Acara yang digelar secara hybrid di Hall Harmonis Telkom Bogor pada 28 Maret 2025 ini bukan sekadar seminar biasa.

Dengan tema “Entrepreneur Naik Kelas, Ekonomi Tancap Gas”, Telkom menghadirkan paket lengkap: dari talkshow inspiratif hingga demo teknologi terkini. Yang menarik, 75 pelaku UMKM Bogor hadir langsung, sementara 20 peserta lain mengikuti secara daring—sebuah gambaran nyata bagaimana digitalisasi menyatukan peluang bisnis.

Baca juga : TelkomGroup Siap Integrasikan Teknologi LlaMa Meta, Ini Manfaatnya?

Lantas, apa saja strategi Telkom dalam mengakselerasi transformasi digital UMKM? Simak analisis mendalam berikut.

Entrepreneur Hub: Katalisator Digitalisasi UMKM

Sejak tiga tahun terakhir, Entrepreneur Hub telah menjadi wadah strategis bagi wirausaha. Tahun ini, Telkom memulai rangkaian acara dari Bogor, dengan rencana ekspansi ke Bekasi, Banten, dan Jakarta. “Transformasi digital adalah katalisator pertumbuhan bisnis,” tegas Edie Kurniawan, Executive Vice President Telkom Regional II.

Pernyataan tersebut bukan tanpa bukti. Dalam paparannya, Edie membeberkan kisah sukses entrepreneur global yang melipatgandakan omset berkat terobosan digital. “Marketing konvensional saja tak cukup. Di sinilah peran teknologi sebagai game changer,” tambahnya.

Kolaborasi Multisektor untuk Ekosistem Digital

Kekuatan Entrepreneur Hub 2025 terletak pada sinergi multipihak. Telkom menggandeng Kementerian UMKM dan akademisi seperti Wisnu Sakti Dewobroto, Dekan Fakultas Kewirausahaan Podomoro University. “Pertumbuhan perusahaan unicorn dua kali lebih cepat berkat konektivitas teknologi,” ungkap Wisnu.

Adrian Sani Harahap, Senior Manager MSE Incubation Telkom, menambahkan visi jangka panjang: “Kami ingin lahir UMKM unggulan yang naik kelas. Digitalisasi adalah kuncinya.” Pernyataan ini sejalan dengan target Kementerian UMKM yang mencanangkan rasio kewirausahaan nasional 3,14% pada 2025.

Dari Bogor untuk Indonesia: Jejak Digital yang Berkelanjutan

Christina, Asisten Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian UMKM, menekankan pentingnya keberlanjutan program. “Kami akan seleksi peserta untuk pengembangan lebih lanjut hingga bisnis mereka benar-benar sustainable,” paparnya.

Inisiatif Telkom ini bukan sekadar event satu hari. Melalui pendampingan berkelanjutan dan solusi digital inovatif, Entrepreneur Hub 2025 diharapkan menjadi titik balik bagi UMKM Indonesia untuk go digital—dan yang terpenting, go global. (Icha)

Dampak Kebijakan Tarif Trump pada Transformasi Digital Indonesia

Telko.id – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump baru saja mengumumkan kebijakan tarif impor baru yang berpotensi mengguncang sektor teknologi digital global.

Di tengah upaya Indonesia mempercepat transformasi digital, kebijakan ini bisa menjadi batu sandungan besar. Bagaimana dampaknya bagi industri teknologi Tanah Air?

Indonesia, dengan lebih dari 210 juta pengguna internet, sedang gencar membangun infrastruktur digital seperti jaringan 5G, fixed wireless access (FWA), dan sistem komunikasi satelit.

Namun, ketergantungan pada rantai pasok global—khususnya AS dan China—membuat kebijakan proteksionis Trump menjadi ancaman serius.

Baca juga : iPhone 16 Pro Max Bisa Naik Rp5 Juta Akibat Tarif Trump?

Menurut Teguh Prasetya, Ketua Asosiasi Internet of Things Indonesia (ASIOTI), tarif baru ini tak hanya memukul industri, tetapi juga memperlambat pengembangan teknologi kunci seperti IoT, cloud computing, AI, dan 5G.

“Jika tidak diantisipasi, posisi Indonesia dalam indeks broadband global bisa semakin tertinggal,” ujarnya.

Dampak Langsung pada Infrastruktur Digital

Kebijakan tarif Trump berdampak langsung pada ketersediaan perangkat keras dan komponen teknologi yang masih bergantung pada impor.

Teguh menjelaskan, mayoritas solusi digital dan IoT di Indonesia mengandalkan produk dari AS dan China. Ketegangan geopolitik antara kedua negara ini semakin mempersulit akses terhadap teknologi canggih.

Padahal, teknologi seperti 5G dan IoT memainkan peran vital dalam pemerataan ekonomi digital, termasuk di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Hambatan impor berisiko memperlambat pembangunan infrastruktur nasional dan melebarkan kesenjangan digital.

Strategi Menghadapi Tantangan

ASIOTI tidak menyarankan penutupan impor sebagai solusi, melainkan mendorong pendekatan strategis untuk menjaga ketahanan digital. Berikut lima langkah yang direkomendasikan:

  • Lokalisasi produksi teknologi kunci untuk mengurangi ketergantungan impor.
  • Diversifikasi mitra teknologi global agar tidak bergantung pada satu negara.
  • Perlindungan proyek infrastruktur 5G dan satelit sebagai prioritas nasional.
  • Dukungan untuk startup dan R&D teknologi lokal untuk memperkuat inovasi dalam negeri.
  • Regulasi inklusif dan adaptif yang mampu menanggapi perkembangan digital secara dinamis.

“Krisis ini harus menjadi momentum membangun ketahanan digital. Kemandirian bukan berarti isolasi, tetapi kemampuan tetap terhubung dengan dunia sambil memperkuat fondasi teknologi sendiri,” tegas Teguh.

Dengan langkah-langkah ini, Indonesia diharapkan bisa mengurangi dampak negatif kebijakan tarif Trump sekaligus mempercepat transformasi digital yang lebih mandiri dan berkelanjutan. (Icha)

iPhone 16 Pro Max Bisa Naik Rp5 Juta Akibat Tarif Trump?

Telko.id – Bayangkan harus merogoh kocek tambahan Rp5 juta hanya untuk membeli iPhone terbaru. Itulah skenario mengejutkan yang dihadapi konsumen AS jika rencana tarif impor Presiden Donald Trump benar-benar berlaku.

Menurut analis UBS, harga iPhone 16 Pro Max bisa melonjak $350 (Rp5,6 juta) dari harga normal $1.199 (Rp19,2 juta).

Kebijakan “tarif timbal balik” Trump terhadap produk China telah menciptakan badai di pasar teknologi. Apple, yang 90% produksinya masih berpusat di Negeri Tirai Bambu, terjebak di pusaran perang dagang ini.

Saham raksasa Cupertino itu anjlok 20% dalam tiga hari terakhir—terbesar sejak pandemi—setelah investor menyadari besarnya dampak kebijakan baru ini.

Lalu, bagaimana Indonesia? Meski tak langsung terkena tarif AS, efek domino kenaikan harga global dan gejolak supply chain bisa sampai ke sini.

Apalagi, model iPhone 16 Pro yang diproduksi di India “hanya” akan terkena kenaikan $120—petunjuk bahwa diversifikasi produksi mungkin jadi senjata rahasia Apple.

Skema Kenaikan yang Tidak Merata

Laporan UBS mengungkap pola menarik:

  • iPhone 16 Pro Max (produksi China): +$350 (29,2%)
  • iPhone 16 Pro (produksi India): +$120 (12%)
  • Seluruh lini produk: Prediksi kenaikan 17-18% (Morgan Stanley)

“Ada ketidakpastian besar dalam pembagian biaya dengan supplier dan kemampuan meneruskan biaya ke konsumen,” tulis Sundeep Gantori, analis UBS.

Faktanya, tarif China untuk produk AS sudah mencapai 54% sebelum pengumuman kenaikan tambahan Senin lalu.

Pilihan Pahit Apple: Naikkan Harga atau Gigit Jari

Analis Barclays Tim Long memproyeksikan Apple hanya punya dua opsi:

  1. Menaikkan harga dan risiko kehilangan pembeli di saat daya beli melemah
  2. Menyerap biaya tambahan yang bisa menggerus laba per saham hingga 15%

Skenario terburuk? Wedbush memperkirakan iPhone bisa mencapai $3.500 jika produksi dipindahkan ke AS—opsi yang disebut para ahli supply chain “hampir mustahil” karena kompleksitas manufaktur.

Friendshoring Bukan Solusi Ajaib

Meski Apple telah membangun pabrik di India, Vietnam, dan Thailand (strategi “friendshoring”), Morgan Stanley memperingatkan: “Tarif baru membuat hampir tidak ada bedanya antara produksi di China atau negara lain—semua kena tarif impor AS yang besar.”

Analis JPMorgan Chase malah memprediksi kenaikan harga 6% secara global sebagai efek domino. Ironisnya, langkah diversifikasi produksi Apple selama 5 tahun terakhir bisa sia-sia jika kebijakan Trump benar-benar diterapkan.

Pertanyaan besarnya: Akankah pemerintah AS memberikan pengecualian untuk Apple? Atau apakah Tim Cook harus mengubah peta produksi secara radikal? Satu hal yang pasti—era iPhone terjangkau mungkin akan segera berakhir. (Icha)