spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...
Beranda blog Halaman 1663

80% Kawasan Jabodetabek Sudah Dilayani Telkomsel 4G LTE

0

Telko.id – Pasca penataan ulang 1800 MHz, Telkomsel ‘ngebut’ untuk mempercepat dalam memberikan layanan data yang maksimal di jaringan 4G LTE. Kali ini yang diperluas adalah di wilayah Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.

“Perluasan cakupan 4G LTE ke kawasan yang berada di sekitar Jakarta kami lakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi layanan data yang tinggi oleh masyarakat, terbukti dengan kenaikan penggunaan layanan data sebesar 100% di Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi dalam kurun waktu satu tahun terakhir,” ujar Lindayanti Harjono, Vice President LTE Commercial Telkomsel menjelaskan.

Linda lebih lanjut menjelaskan bahwa pasca penataan ulang 4G 1800 MHz, layanan Telkomsel 4G LTE melakukan upgrade lebar bandwidth di frekuensi 1800 MHz sehingga cakupan wilayah layanan Telkomsel 4G LTE menjadi lebih luas, dan device (perangkat) yang dapat menikmati layanan ini semakin banyak pula, sehingga pengalaman pelanggan menjadi jauh lebih baik.

Lebih dari 80% kawasan Jabodetabek telah dilayani oleh Telkomsel 4G LTE yang didukung oleh lebih dari 1500 BTS 4G yang mencakup lokasi-lokasi POI strategis seperti kawasan residensial, lokasi wisata, kampus, pusat perbelanjaan, area pelayanan publik, dan lain-lain. Adanya akses data cepat yang juga hadir dengan indoor coverage yang kuat ini akan meningkatkan kepuasan pelanggan dalam menggunakan layanan mobile broadband yang cepat dan stabil.

“Ketika menggelar layanan 4G LTE kami selalu memastikan ketersediaan jaringan yang tersebar mampu mencakup mayoritas wilayah kota tersebut atau sekitar minimal 80%, karena kami ingin memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggan. Tahun depan kami akan memperluas layanan ini ke paling tidak dua kali lipat jumlah kota yang kami gelar tahun ini”, tambah Linda.

Bagi pelanggan yang ingin berlangganan layanan 4G LTE, Telkomsel memberikan kemudahan berupa penukaran simcard yang dimiliki dengan USIM secara gratis tanpa harus mengubah nomor saat ini. Kemudian pelanggan yang saat ini telah memiliki paket data Telkomsel, dapat melanjutkan penggunaan paket tersebut dengan tariff yang sama tanpa tambahan biaya untuk menikmati 4G LTE. Saat ini pelanggan di kawasan Jabodetabek sudah dapat menukarkan simcard mereka dengan USIM, ataupun mendapatkan kartu perdana 4G simPATI dan kartuHALO di pusat layanan pelanggan Telkomsel (GraPARI).

Saat ini jumlah pelanggan Telkomsel yang telah beralih ke layanan 4G dan menggunakan uSIM (simcard 4G) berjumlah lebih dari 2 juta pelanggan, dan terus meningkat seiring dengan banyaknya permintaan penggantian uSIM, baik di berbagai customer touch point maupun ketika roadshow 4G LTE dilakukan di mal-mal.

Selain itu, Telkomsel juga sudah masuk ke Pekanbaru dan Banjarmasin. Di kedua kota ini peningkatan konsumsi layanan data oleh pelanggan yang cukup signifikan hingga sekitar 100%.

Memang, dengan kehadiran teknologi 4G LTE menjadi jawaban terhadap kebutuhan masyarakat Indonesia akan layanan mobile broadband yang berkualitas. Dimana hal ini pun dapat terlihat dari peningkatan konsumsi layanan data di jaringan Telkomsel hingga kuartal ketiga 2015, yakni sebesar 119% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Secara nasional Telkomsel memiliki 3000 eNodeB atau BTS 4G yang tersebar di berbagai kota. Telkomsel 4G LTE juga merupakan layanan 4G pertama di Indonesia yang dilengkapi dengan International Roaming, dimana hal ini akan mendukung mobilitas pengguna layanan dari dan menuju Indonesia, karena Telkomsel telah bekerjasama dengan 37 mitra operator dari sekitar 31 negara di 5 benua untuk International Roaming 4G LTE. (Icha)

 

 

Duh Bangganya, Anak-anak Kecil Ini Sudah Bisa Buat Aplikasi

0

Telko.id – Ketika anak-anak ini naik kepanggung, rasanya hati ini bangga. Ternyata, Indonesia punya calon-calon ‘Mark Zuckerberg’. Masih muda-muda dan celoteh di atas panggung menandakan mereka masih anak-anak. Ya, mereka itu adalah para pemenang dari IWIC ke 9 yang diadakan oleh Indosat Ooredoo.

Ada 26 pemenang dari berbagai kategori dengan berbagai karya aplikasi mobile yang memberikan manfaat tinggi bagi masyarakat dan memperkaya layanan content aplikasi karya anak negeri sendiri.

“IWIC merupakan salah satu program penting kami sebagai bagian dari komitmen membangun ekosistem digital Indonesia. Lahirnya para developer muda dengan karya aplikasi mobile lokal yang baru, spektakuler dan bernilai manfaat tinggi akan memperkaya dunia digital Indonesia. Indosat Ooredoo saat ini tengah bertransformasi menuju Perusahaan Telekomunikasi Digital Terdepan meyakini bahwa Indonesia memiliki generasi muda penuh talenta dan ide kreatif dalam bidang aplikasi mobile nantinya akan mempercepat terwujudnya masyarakat digital Indonesia yang dibesarkan oleh anak negeri sendiri,” demikian disampaikan President Director & CEO Indosat Ooredoo Alexander Rusli.

“Indonesia sendiri akan mencanangkan program 1000 Aplikasi. Rencanya akan dilakukan tahun 2016. Kami ingin ada facebook, twitter atau WhatsAp asli buatan Indonesia,” ujar Lis Sutjiati, Staf Khusus Menteri, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.

Alexander Rusli juga menambahkan bahwa dengan IWIC sebagai salah satu inisiatif, untuk dunia digital itu lebih dari sekadar konektivitas. Dunia digital harus bersahabat, simple, dan mudah diakses. Oleh karena itu pada acara perubahan identitas perusahaan kemarin, Indosat Ooredoo mengusung tema #IndonesiaDigitalNation. Berharap dunia digital membawa sebanyak-banyaknya manfaat dan kesempatan kepada banyak orang.

Pemenag untuk IWIC ke 9 ini adalah

Kids Category (SD)

Ideas : Charigvity karya Nisrina Khansa Izzati

Apps : Belajar membaca metode Dia tampan karya M. Hikam Assyifa alfath

Teens Category (SMP & SMA)

Ideas : Look-lock karya Bayu Eka Sanktiaji

Apps : Escape from the prison karya Shaquille Shiddiq P

University Students and Public

Ideas : adawifiga karya Sandy Colondam

Apps : Temu jasa karya Hardian Prakasa

Developers Category

Apps : yukmart karya Dimas Anugrah Wicaksono

Mobile Web : Kazir karya Zaenal Arifin

Special Category

Apps for Women : Baby Recipe karya Ade Rifaldi

Apps for Supporting Inbound Tourism : ayojelajah.in karya Bagja Gumelar

Pemenang Campus Innovation Award : Universitas Tanjungpura, Pontianak

Adapun idea dan apps untuk bidang :

  • Communication, Lifestyle &Education
  • Multimedia & Games
  • Utility (Tools, Security, Ideas/apps for disabled)

Mudah-mudahan, tahun depan akan semakin banyak yang bermunculan para entrepreneur muda Indonesia. (Icha)

SimCard Khusus Anak Santri

0

 

Telko.id – Saat ini, untuk mendapatkan pelanggan baru sungguh tidak mudah. Apalagi di daerah yang sudah padat penduduk. Untuk itu, operator banyak menggandeng komunitas yang memiliki anggota yang cukup banyak sehingga dapat meningkatkan jumlah pelanggannya.

Hal yang sama dilakukan juga oleh Telkomsel. Operator ini menghadirkan produk yang disesuaikan dengan kebutuhan telekomunikasi para santri yakni produk simcard Kartu As Anak Santri. Produk ini merupakan layanan kartu pra bayar yang dikhususkan untuk warga masyarakat yang ada di Kota Sukabumi, khususnya untuk komunitas santri yang menimba ilmu di sejumlah Ponpes yang ada di Kota Sukabumi.

“Keberadaan Telkomsel ditengah masyarakat diharapkan tidak hanya dapat dimanfaatkan melalui keunggulan produk dan layanan yang prima, namun kami juga ingin memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, khususnya dengan mendukung pengembangan potensi nilai lokal suatu wilayah, seperti halnya potensi nilai keagamaan yang cukup tinggi melalui pendidikan di Pondok Pesantren yang ada di Sukabumi ini,” ujar Yossie Hamdeny, General Manager Legal & Stakeholder Area Jabotabek Jabar Telkomsel menjelaskan.

Melalui Kartu As Anak Santri ini, Telkomsel menghadirkan paket combo layanan broadband internet harga terjangkau mulai Rp. 60 ribu, dimana santri bisa menikmati kuota internet 4GB sebulan dan paket internet murah mulai Rp. 1.500,- melalui UMB *363*55#, ditambah paket nelpon sms murah dapat bonus 1.000 SMS melalui UMB *100*31# dan paket nepon murah dengan bonus hingga 5 jam selama 24 jam melalui akses UMB *100*32# serta paket nelpon dan sms ke sesama komunitas mulai harga Rp. 10 ribu/Bulan melalui fasilitas Close User Group (CUG) Community.

Yossie menambahkan, tekad bersinergi dan berkolaborasi dengan para stakeholder seperti pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat serta komunitas masyarakat sekitar akan terus ditingkatkan oleh Telkomsel, terlebih dalam mendorong penggunaan layanan broadband yang bukan sebatas sebagai sarana berkomunikasi namun juga dapat dimanfaatkan untuk pengembangan dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari masyarakat, terlebih untuk wilayah Provinsi Jawa Barat sendiri di beberapa kota besarnya seperti Bandung yang sudah terimplementasi layanan broadband 4G LTE dan segera akan disusul di sejumlah kota lainnya yang ada di Jawa Barat.

Selain itu, Telkomsel juga hadir untuk memberikan donasi program Corporate Social Responsibility (CSR) kepada Pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) Assobariyyah, Sukabumi. Melalui program CSR Telkomsel ini, diharapkan kebutuhan terhadap fasilitas pendukung sarana belajar dan mengajar di Pondok Pesantren Assobariyyah ini dapat terpenuhi secara layak, sehingga para santri akan merasa nyaman dan betah ketika menimba ilmu di Ponpes tersebut. Program CSR ini juga merupakan wujud syukur Telkomsel atas sejumlah penghargaan program CSR yang diterima dari beberapa jajaran Pemerintah Daerah seperti dari Gubernur Jawa Barat, Walikota Bandung dan Bogor yang belum lama ini diterima oleh Telkomsel, ungkap Yossie. (Icha)

2016 Operator Indonesia Harus Siap Berbagi Infratruktur

0

 

Telko.id – Di dunia yang namanya infrastructure sharing sudah menjadi langkah biasa. Para operator secara ‘ikhlas’ berbagi terutama untuk mensukseskan 4G di Negara mereka.

Maklum saja, dengan adanya infrastructure sharing ini, maka investasi jaringan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas menjadi lebih murah karena ditanggung bersama. Dengan demikian, percepatan untuk implementasi jaringan pun jadi lebih cepat. Yang paling besar adalah dampak pada Negara tersebut yang pastinya akan menjadi investasi yang lebih efisien.

Jika semua itu bisa terjadi, maka beban biaya koneksi pada masyarakat juga akan lebih affordable. Tidak kemahalan. Namun, semua itu harus ada peraturan yang menaungi nya, agar tidak terjadi pelanggaran hokum.

Bagaimana di Indonesia? Di Indonesia, wacana untuk infrastruktur sharing ini memang sudah sempat disebut-sebut beberapa tahun belakangan ini. Seperti MVNO atau Mobile Virtual Network Operator.

Wacana Infrstructure sharing di Indonesia mulai akan dikumandangkan lagi. Seperti yang disebutkan oleh Alexander Rusli, CEO Indosat Ooredoo yang juga menjadi ketua ATSI. “Infrastructure Sharing yang akan dilakukan di Indonesia adalah Infrastructure Sharing Active Equipment”.

Seperti apa Infrastructure Sharing Active Equipment itu? Masih belum jelas betul karena aturan yang untuk melindungi langkah operator untuk melakukan infrastructure sharing ini juga belum ada. “Tahun depan, baru akan dikeluarkan aturannya. Jadi tunggu saja,” ujar Alexander menjelaskan.

Sebagai wacana, di luar negeri yang melakukan infrastructure sharing adalah operator ke dua dan ke tiga. Bukan yang menjadi leader. Jika pun di Indonesia nanti nya aka nada aturannya maka bukan juga menjadi harga mati bagi operator untuk melakukan infrastructure sharing ini. (Icha)

 

Sempat Mati, Jaringan 4G Smartfren ‘ngebut’ di Ciwidey

0

Telko.id – Tim Telko.id mencoba melakukan uji jaringan koneksi internet 4G LTE Smartfren di kawasan Ciwidey, Bandung.

Alasan pemilihan lokasi ini adalah dikarenakan wilayah ini menjadi salah satu destinasi utama bagi para pelancong dari luar kota ataupun warga Bandung sendiri. Kawasan Ciwidey ini juga menjadi salah satu pilihan bagi turis asing untuk menghabiskan akhir pekan mereka ketika berada di Indonesia.

Dalam pengujian, Tim Telko.id menggunakan handset Andromax 4G LTE dan menggunakan benchmark Speedtest.

Tim Telko.id melakukan pengujian di tempat ramai kawasan Ciwidey dan mendapatkan hasil yang cukup mengecewakan dari jaringan 4G LTE Smartfren.

IMG_20151218_122647_1

Tercatat, di kawasan ini sinyal 4G Smartften tidak bisa diakses. Setelah beberapa saat kemudian kembali dilakukan pengujian dan sinyal pada perangkat Andromax turun ke tingkat 3G sehingga hanya mendapatkan kecepatan sekitar 0.08 Mbps untuk download dan 0.12 Mbps untuk upload.

Hal ini membuat kami penasaran dan melanjutkan pengujian di tempat lain. Destinasi selanjutnya adalah di kawasan objek wisata Kawah Putih.

Namun sebelum bergerak ke daerah kawah yang berada di atas, kami mencoba melakukan pengujian kembali di daerah rancah upas, Ciwidey.

Di tempat ini, kami mendapatkan hasil yang diluar dugaan, kecepatan internet 4G milik Smartfren meroket jauh dan menghasilkan kecepatan download hingga 12.08 Mbps serta 8.05 Mbps untuk upload nya.

IMG-20151218-WA0010

Hasil ini sungguh diluar dugaan kami. Pasalnya, ketika pertama kali dilakukan pengujian pada kawasan ramai di Ciwidey, 4G mereka terkesan ‘lelet’.

Selanjutnya, pengujian terakhir kami berada di kawasan Kawah Putih. Sepanjang perjalanan ke Kawah Putih, kami sempat mendapatkan gangguan sinyal, dan tidak menunjukan hasil yang baik.

Ketika sampai di bibir Kawah Putih, kami melakukan pengujian lagi dan kami mendapatkan hasil yang bisa dibilang ‘jelek’ untuk sinyal 4G Smartfren.

IMG_20151218_122654_1

Bahkan, kami tidak mendapatkan sinyal baik itu 4G ataupun 3G pada Handset Andromax. Dan sudah bisa di tebak, kalau hasil pada Speedtest hanya bertuliskan ‘network communication issue’.

Kami sempat mencoba bertanya kepada beberapa pengunjung yang ada disana, para pengunjung pun mengeluhkan hal yang sama meskipun mereka menggunakan operator lain.

Dikawasan Kawah Putih sepertinya memang masuk kedalam Blankspot Area dari semua operator seluler. Padahal, kawasan tersebut menjadi salah satu primadona di kota Bandung dan banyak wisatawan yang mengunjungi tempat ini.

Dari hasil pengujian ini, kami menyimpulkan bahwa jaringan 4G milik Smartfren belum benar-benar merata, setidaknya untuk wilayah-wilayah Kotamadya dan Kabupaten.

Jika merujuk pada statement Munir S.P. selaku Head of Network Special Project Smartfren, yang menyebutkan untuk wilayah kota-kota besar mereka memanfaatkan frekuensi 2300 Mhz dan 850 Mhz untuk wilayah disekitarnya. Ada kemungkinan jika di wilayah Ciwidey hanya dialiri jaringan 4G di frekuensi 850 Mhz.

Dipuji Dunia, Ojek Online Dilarang di Negeri Sendiri

0

Jakarta – Menteri Perhubungan Ignatius Jonan resmi mengeluarkan surat pemberitahuan yang melarang ojek dan taksi berbasis aplikasi online untuk beroperasi. Surat pemberitahuan tersebut ditujukan untuk Korps Lalu Lintas Polri, para Kapolda dan Gubernur di seluruh Indonesia sebagai landasan untuk menertibkan beroperasinya ojek dan taksi online yang menggunakan kendaraan pribadi.

“Grab Taxi atau apapun namanya boleh saja, sepanjang kendaraannya memiliki izin sebagai transportasi umum, termasuk harus di KIR,” kata Menteri Perhubungan Ignatius Jonan di Jakarta, Kamis (17/12/2015).

Bagi Gojek, Grabbike, dan layanan ojek lainnya, pernyataan tersebut sama artinya dengan memberangus layanan ojek online dari bumi pertiwi. Mengingat izin transportasi umum hanya berlaku untuk kendaraan minimal roda tiga, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 Tentang Angkutan Jalan.

“Ketentuan angkutan umum adalah harus minimal beroda tiga, berbadan hukum dan memiliki izin penyelenggaraan angkutan umum,” ujar Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Djoko Sasono dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (17/12).

Pendapat berbeda dilontarkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Menurut Ahok, sapaan Basuki, Gojek tidak bisa diberantas seperti halnya ojek konvensional. Keberadaan keduanya membantu mobilitas masyarakat.

“Anak sendiri tidak mau diakui, itu aja masalahnya. Faktanya ada ojek (konvensional) enggak? Bisa tidak diberantas? orang mau hidup kaya gitu gimana?,” ujar Ahok di Museum Fatahillah Jakarta, Jumat, 18 Desember 2015.

Asalkan tidak melanggar aturan lalu lintas, kata Ahok, pihaknya tidak akan menindak Gojek maupun ojek konvensional.

“Yang penting, ojek jangan melanggar aturan. Yang naik pakai helm, kan orang-orang ketolong pakai ojek. Kami si harus ikut aja. Kami enggak akan tindak kalau enggak salah. Itu saja,” ucap Ahok seperti dikutip dari viva.co.id.

Ahok sendiri bukan tokoh pertama yang melihat ojek online dari sisi kemanfaatannya. Sebelumnya, presiden Joko Widodo pernah menyatakan dukungannya terhadap aplikasi ojek online. Menurutnya, inovasi seperti ojek online juga harus dikembangkan kepada industri kecil lainnya agar dapat bersaing di pasar global. Jokowi bahkan pernah mengucapkan rasa terima kasihnya kepada pendiri GoJek, Nadim Makarim, yang berhasil mengubah skema transportasi berbasis aplikasi di smartphone.

Hal senada juga pernah dilontarkan oleh Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF), Christine Lagarde. Menurutnya, model bisnis transportasi sepeda motor yang berbasis manajemen teknologi informasi adalah sebuah usaha inovatif yang digerakkan oleh semangat kreatif anak muda.

Lalu apa alasan Kementrian Perhubungan mengeluarkan regulasi dengan syarat yang mustahil untuk dipenuhi oleh Ojek Online?

Menurut Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, JA Barata, pelarangan tersebut murni karena pertimbangan safety atau keselamatan transportasi.

Pendapat tersebut berbeda dengan pandangan pengguna layanan ojek online ataupun para pengemudinya. Menurut salah seorang Netizen dalam akun media sosial Facebook, ojek online justru telah mengajarkan bagaiamana sebuah transportasi umum memperhatikan keselamatan dan kenyamanan penumpangnya. Mulai dari memberikan penutup kepala, helm, masker hingga jas hujan. Dan yang terpenting, mereka merasa aman menumpang ojek online karena perusahaan ojek online lebih ketat dalam mendata para pengemudinya.

Tak heran jika banyak kalangan yang mempertanyakan maksud “baik” kementrian perhubungan menertibkan layanan ojek ataupun taksi online. Terlebih disaat kementrian perhubungan dianggap tidak mampu menyediakan transportasi umum yang mudah, aman dan nyaman bagi masyarakat.

Apa kabar dengan kasus perkosaan di kendaraan umum? Apa kabar dengan pengemudi bus yang ugal-ugalan? Apa kabar dengan jumlah armada yang tidak memadai? Apa kabar dengan kendaraan umum yang sudah tidak laik jalan?

Well, kita tunggu saja kebijakan susulan yang akan dikeluarkan Kementrian Perhubungan. Semoga Mentri Jonan dan jajarannya sudah menyiapkan solusi transportasi umum yang lebih baik.

China Mobile Targetkan 500 Juta Pelanggan 4G di 2016

0

Telko.id – Penghujung tahun belum juga usai, namun China Telecom sudah lebih dulu memasang ancang-ancang untuk menyongsong 2016. Salah satunya adalah terkait jumlah pelanggan 4G, dimana perusahaan telekomunikasi terbesar di China ini telah menetapkan target untuk mencapai 500 juta pelanggan 4G pada akhir 2016 mendatang,

Target ini, seperti disampaikan pimpinan perusahaan belum lama ini, akan dicapai lewat beberapa cara, diantaranya dengan menyebarkan lebih dari 400.000 situs sel 4G dan meningkatkan jangkauan menjadi 1,4 juta.

Dilansir dari Total telecom, Jumat (18/12), basis pelanggan 4G China Mobile menyalip basis pelanggan 3G pada bulan Agustus, dan pada akhir Oktober operator memiliki 267.3 juta pengguna 4G dan 187.1 juta pengguna 3G. Ini adalah jumlah yang mengesankan, meskipun tak sampai mencapai sepertiga dari keseluruhan basis pelanggan telekomunikasi di negara tersebut. Yang artinya, masih banyak ruang untuk pertumbuhan.

Bing, mantan wakil menteri di Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT), ditunjuk sebagai pimpinan baru China Mobile pada bulan Agustus lalu. Dalam sebuah pernyataannya, ia bertekad untuk memperluas jangkauan China Mobile.

“Meskipun kami telah membangun jaringan 4G terbesar di dunia, kami perlu memperluas ke lebih banyak konsumen dan menempatkan lebih banyak teknologi mutakhir ke dalam aplikasi komersial,” katanya.

Itu sebabnya, China Mobile berencana untuk menyebarkan VoLTE tahun depan, dan bertujuan untuk menggelar layanan di 260 kota pada pertengahan 2016. Tak hanya itu, pesaing China Unicom ini juga tampaknya bersemangat untuk mengincar layanan over-the-top (OTT).

“Kami akan melakukan lebih banyak akuisisi dan investasi untuk memperluas kehadiran kami di rantai industri Internet dan untuk meningkatkan inovasi,” pungkas Bing.

Aman Berinternet dengan Wi-FI Gratis Ala Kaspersky Lab

0

Telko.id – Wi-Fi gratis kini telah hampir mengisi seluruh wilayah perkotaan. Memungkinkan Anda mengakses website dari mana saja, entah itu di jalan raya, kereta bawah tanah, di dalam bus ataupun tempat-tempat lainnya seperti hotel dan gerai kopi. Adakalanya, kita bahkan tidak memerlukan kata sandi untuk dapat terhubung serta menggunakan Wi-Fi gratis tersebut. Terlihat sangat mudah dan berguna sekali, bukan? Namun, tahukah Anda bahwa hal ini ternyata dapat menjadi celah yang juga dapat mengundang penjahat siber.

Dengan meratanya penyebaran jaringan gratis ini, para penjahat siber menyiapkan jaringan WiFi palsu. Tentunya bagi Anda yang tidak berhati – hati dan terpancing, ada harga yang harus dibayarkan, salah satunya pencurian login kredensial Anda.

Nah, dikarenakan sulitnya untuk membedakan jaringan palsu yang bertebaran, maka saran terbaik adalah dengan menghindari penggunaan Wi-Fi di tempat umum dan hanya menghubungkan perangkat Anda ke Internet ketika berada di rumah atau dengan data mobile yang Anda miliki. Namun, meski saran tersebut adalah cara terbaik, dalam kenyataannya pengguna merasa cara tersebut bukanlah hal yang praktis untuk dilakukan. Masih ada cara-cara lain yang bisa ditempuh untuk melindungi diri dari ancaman tersebut, seperti yang diungkapkan Kaspersky Lab berikut ini:

1. Jangan percaya pada jaringan Wi-Fi yang tidak memerlukan kata sandi.

Para penjahat siber umumnya membuat jaringan seperti ini untuk melacak data pribadi pengguna.

2. Jaringan yang memerlukan kata sandi pun nyatanya tidak dapat sepenuhnya dipercaya.

Para penjahat juga dapat dengan mudah mengetahui kata sandi yang digunakan untuk dapat terhubung dengan jaringan Wi-Fi di sebuah kafe ataupun pusat perbelanjaan. Kemudian menggunakannya untuk menciptakan sebuah jaringan Wi-Fi palsu dengan nama yang sama.

3. Matikan Wi-Fi saat Anda tidak menggunakannya.

Langkah ini akan melindungi data Anda dan membantu untuk menghemat daya baterai perangkat Anda. Periksalah apakah perangkat Anda secara otomatis akan terhubung dengan jaringan Wi-Fi atau tidak, jika ya, matikan. Selain itu, tindakan ini juga akan melindungi Anda dari metode pelacakan yang dipergunakan oleh berbagai organisasi.

Misalnya, ketika Anda berada di sebuah pusat perbelanjaan dengan Wi-Fi yang diaktifkan, tentunya ponsel Anda akan mencari jaringan yang tersedia dan pada saat yang sama mentransmisi alamat MAC yang dimiliki oleh masing-masing ponsel. Setiap Wi-Fi hotspot yang menerima permintaan akses dari ponsel Anda dapat mencatat data ini.

Berdasarkan informasi tersebut, para ahli marketing seringkali memetakan rute klien untuk mencari tahu barang apa yang dapat menarik perhatian mereka. Sebagai contoh, jika Anda berhenti sebentar untuk mengikat tali sepatu Anda di depan toko parfum, bersiaplah karena tidak lama lagi Anda akan segera melihat iklan yang mempromosikan parfum mahal.

4. Membatasi kebutuhan.

Ketika menggunakan Wi-Fi publik gratis, jangan menggunakannya untuk membuka akun perbankan Anda atau layanan penting lainnya. Bila perlu, lebih baik apabila menggunakan koneksi data mobile Anda.

5. Hanya HTTPS.

Beberapa situs menunjang https yang mengenkripsi apapun yang Anda kirim dan terima dari situs tersebut. Sebagai contoh, Google, Wikipedia dan Facebook dapat melakukan hal tersebut. Bila memungkinkan, aktifkan pengaturan seperti ini untuk semua layanan penting yang Anda miliki.

6. Saran untuk pengguna Google Chrome, Firefox dan Opera.

Bila Anda sering berpergian dan selalu online di laptop saat berada di kafe, hotel maupun lokasi umum lainnya, maka unduhlah plugin khusus yang membantu Anda untuk mengakses Internet secara aman. Disarankan untuk menggunakan https everywhere dari Electronic Frontier Foundation (EFF). Umumnya hal tersebut akan menyediakan koneksi aman pada Yahoo, Ebay, Amazon dan situs – situs lainnya. Anda juga dapat menambahkan sumber situs lainnya secara manual.

7. Pertimbangkanlah untuk menggunakan jaringan virtual private network (VPN).

Metode ini sangatlah baik untuk melindungi data Anda karena layanan VPN akan mengenkripsi semua data yang Anda kirimkan.

Pada umumnya, sebuah koneksi VPN mengharuskan Anda untuk membayar, namun Anda dapat mencari versi gratisnya. Sebagai contoh, coba gunakan ProXPN, Cyber Ghost, Your Freedom dan HotSpot Shield. Penyedia layanan ini umumnya menyedikan paket standar gratis namun memiliki batasan kecepatan. Sedangkan untuk tarif datar (flat rate) dengan berbagai fitur menarik hanya berkisar beberapa dolar per bulan.

Disamping itu, VPN juga memiliki beberapa keuntungan tambahan yakni dapat menyediakan layanan akses pada berbagai sumber yang disensor di dalam maupun luar negeri (jika Anda membutuhkannya).

8. Mengunduh solusi keamanan yang tentunya dapat diandalkan!

Salah satunya Kaspersky Internet Security yang akan memperingatkan Anda ketika terhubung dengan jaringan yang tidak aman serta mencegah kebocoran kata sandi Anda bagi para penjahat siber.

Peringati Hari jadi, BDV gelar Bandung Digital Ecosystem Day

0

Telko.id – Bandung Digital Valley (BDV) merayakan hari jadi mereka yang keempat pada tanggal 20 Desember. BDV sendiri berdiri dan berkontribusi pada tumbuhnya industri kreatif digital di Indonesia. Kontribusi yang diberikan oleh BDV sebagai Inkubator Bisnis dan Co-Working Space kepada pertumbuhan industri tentunya tidak terlepas dari kerjasama yang sangat baik dengan elemen ekosistem lain, diantaranya komunitas digital, co-working space & inkubator bisnis lain, startup digital dan institusi pendidikan.

Untuk itu, dalam rangka memperingati hari jadinya yang ke-4 BDV mengadakan Expo “Bandung Digital Ecosystem Day” yang akan diikuti oleh berbagai elemen ekosistem digital Bandung diantaranya 10 Komunitas Digital, 6 Co-Working Space & Inkubator serta 20 Startup Digital.

Berdasarkan keterangan pers yang kami terima, kegiatan ini terbuka untuk umum dan diselenggarakan di area Bandung Digital Valley, Gedung Menara IDEC Lantai 4, Jl. Gegerkalong Hilir No. 49 Bandung, pada hari Jumat 18 Desember 2015 pukul 14.00 – 17.00. Dengan mengunjungi Expo ini, pengunjung khususnya mahasiswa, pelaku startup maupun talenta bidang digital dapat mengetahui ekosistem bisnis digital di Bandung dan bagaimana masing-masing elemen ekosistem tersebut dapat mendukung pengembangan karir dan bisnis mereka di bidang digital.

“Bandung adalah cluster penting di industri digital Indonesia, dengan didukung oleh sejumlah perguruan tinggi berkualitas, Bandung telah melahirkan banyak startup yang telah sukses di skala nasional maupun yang sangat berpotensi untuk berkembang di masa yang akan datang dan itulah alasan mengapa BDV sebagai Inkubator pertama Telkom didirikan di Bandung yang berkolaborasi dengan MIKTI (Masyarakat Industri Kreatif Digital Indonesia)” ujar Indra Purnama, Direktur Eksekutif BDV.

BDV diresmikan pada tanggal 20 Desember 2011, sebagai co-working space dan inkubator bisnis untuk startup digital tanah air. Tercatat lebih dari 40 startup digital telah mengikuti program inkubasi di BDV sejak tahun 2012. Selain startup yang diinkubasi, BDV juga memiliki lebih dari 3000 member yang selain dapat memanfaatkan fasilitas co-working space di BDV juga dapat mengikuti event-event untuk mengembangkan pengetahuan bisnis dan keterampilan teknis mereka.

Indra menambahkan, “Dalam usianya yang menginjak 4 tahun, kami sangat senang bahwa BDV bekerjasama dengan elemen-elemen ekosistem yang lain, yaitu co-working space, institusi pendidikan, incubator dan komunitas, telah berkontribusi bagi pertumbuhan industri digital di Indonesia,”

Pada acara Bandung Digital Ecosystem Day, selain expo komunitas, startup, coworking-space dan incubator, juga akan diselenggarakan talk show mengangkat perjalanan usaha dari sejumlah pendiri startup yang berhasil.

Dengan demikian diharapkan dengan penyelenggaraan acara ini semakin banyak lagi talenta yang terinspirasi untuk berkiprah di industri digital Indonesia dan menghasilkan produk digital yang memiliki potensi bisnis yang baik di skala nasional maupun internasional, serta terjalinnya sinergi yang lebih baik lagi diantara pelaku dan elemen ekosistem digital untuk mempercepat pertumbuhan industri digital tanah air.

Kaji Ulang Tarif Interkoneksi, Ini Harapan XL

0

Telko.id – Pemerintah saat ini sedang melakukan pengkajian ulang mengenai tarif interkoneksi pada operator seluler. Tarif interkoneksi yang mahal sejatinya akan berdampak pada mahalnya tarif telepon untuk end user.

Sejatinya, penghitungan ulang tarif interkoneksi sendiri bertujuan untuk menyehatkan industri telekomunikasi indonesia sekaligus juga memberikan layanan yang terjangkau bagi masyarakat umum sebagai end user.

Interkoneksi sendiri memiliki arti keterhubungan antarjaringan telekomunikasi dari penyelenggara jaringan telekomunikasi yang berbeda. Penetapan tarif interkoneksi sejatinya berlaku efektif sejak 1 Januari 2011. Penghitungan tarif dasar ini ditetapkan oleh BRTI selaku pihak regulasi dalam surat bernomor 227 tahun 2010. Berdasarkan surat tersebut, BRTI memutuskan untuk mengubah tarif interkoneksi layanan pesan singkat (sms) dari berbasis sender keep all (SKA) menjadi berbasis biaya (Non-SKA). Keputusan tersebut kemudian efektif pada 1 Juni 2012 dan berlaku untuk seluruh operator penyelenggara telekomunikasi.

Komisioner BRTI I Ketut Prihadi menyebutkan, “Saat ini beban biaya yang harus dibayar oleh pengguna saat menelpon beda operator (off net) lebih tinggi daripada menelepon ke sesama operator (on net) dan kami hanya boleh mengusulkan formula perhitungan saja,” ucapnya pada Rabu kemarin di Jakarta.

Formula terbaru yang diusulkan oleh BRTI adalah tadif off net 2-3 kali lebih tinggi dari on net. Perhitungan tarif interkoneksi ini juga harus dilihat dari beban yang dipanggul oleh operator.

Mahalnya tarif interkoneksi telepon melalui jaringan voice menjadi salah satu alasan pengguna untuk lebih memilih OTT asing yang menggunakan jaringan data untuk telepon seperti Whatsapp dan Line. Padahal hal ini tentunya akan sangat menguntungkan mereka para raksasa OTT asing.

Berbicara mengenai jaringan data, nyatanya sebentar lagi para operator telah menyiapkan alternatif layanan voice lain dengan menggunakan layanan data. Alternatif tersebut ialah dengan menyelenggarakan layanan VoLTE.

VoLTE nantinya juga akan ‘menyedot’ pulsa dan bukan kuota data pengguna. Yang menjadi permasalahan adalah tarif interkoneksi yang masih belum diatur Pemerintah.

Head Of Networking Planning PT XL Axiata, Rahmadi Mulyohartono mengungkapkan adanya tarif interkoneksi yang cenderung murah antar operator. Hal ini bertujuan untuk memberikan pelayanan yang murah dan berkualitas bagi pelanggan.

VoLTE nantinya akan menjadi salah satu cara baru bagi operator untuk menghadirkan paket nelepon yang berimbas pada peningkatan revenue mereka.

Di seluruh dunia, tercatat penyelenggara VoLTE sudah mencapai angka 40 dan diperkirakan jumlah penyebarannya akan bertambah pada kuartal pertama di tahun depan.