spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...
Beranda blog Halaman 1661

Aman Berbelanja Online Jelang Natal & Tahun Baru, Ini Caranya

0

Telko.id – Suasana Natal dan Tahun Baru sudah ramai mewarnai berbagai daerah di tanah air. Momentum seperti ini biasanya dimanfaatkan oleh banyak orang untuk berbelanja keperluan liburan maupun perlengkapan rumah tangga lainnya guna menyambut tahun yang baru. Tidak hanya pusat-pusat perbelanjaan saja yang ramai dikunjungi, tetapi juga e-commerce. E-mail pun dibanjiri dengan promosi, iklan dan penawaran yang bervariasi dengan tujuan menarik minat para pengguna internet untuk berbelanja secara online.

Namun, Anda tentunya perlu berhati-hati karena para penjahat siber pastinya tidak akan tinggal diam melihat situasi ini. Mereka menganggap saat-saat seperti ini sebagai kesempatan emas untuk melakukan aksi penipuan online (online scams). Dengan berbagai penawaran yang menarik di sekeliling Anda, rasanya hampir mustahil untuk menahan diri untuk tidak mengklik promo serta melihat-lihat produk yang ditawarkan berbagai e-commerce.

Nah, di sinilah para penjahat siber berharap Anda lengah dan tidak sengaja melakukan kesalahan saat mengklik atau mengunjungi situs-situs dengan promo menarik yang telah disusupi sebelumnya.

Lalu, bagaimana caranya agar Anda dapat tetap aman selama berbelanja online? Di bawah ini adalah beberapa tips yang telah dirangkum oleh Kaspersky Lab agar Anda tetap aman ketika berbelanja online:

Ransomware1. Hindari ransomware

Jangan membuka lampiran email yang berasal dari situs yang tidak dikenal, dan ingatlah untuk selalu melakukan back up data Anda.

Phising2. Waspada terhadap situs phishing

Jangan mengklik link-link mencurigakan yang dikirim melalui email, SMS atau messanger.

Password3. Buatlah password yang kuat

Kombinasikan huruf, angka dan karakter unik untuk membuat para hacker sulit melakukan aksi mereka.

4. Berbelanja di situs yang terpercaya

Carilah informasi yang mendalam mengenai situs yang Anda kunjungi sebelum nantinya Anda menyerahkan data kartu kredit Anda kedalamnya.

wifi_public 5. Hindari melakukan transaksi lewat Wi-Fi publik

Para penjahat siber sangat menyukai untuk mencuri data pribadi Anda lewat jaringan Wi-Fi yang tidak aman.

vectorcopy.com

6. Matikan Bluetooh, gunakan data ponsel Anda

Langkah sederhana ini akan membuat ponsel Anda terhubung dengan koneksi yang aman.

7. Tolak segala freeware

‘Hal’ ini mungkin gratis, tapi berpotensi membawa malware di dalamnya.

Email8. Hindari email yang berisi tiruan bukti konfirmasi transaksi

Hal tersebut bisa menjadi umpan dari para penjahat siber.

 

Indosat Ooredoo Monitoring Lonjakan Trafik Natal dan Tahun Baru via i-NOC

0

Telko.id – Fenomena mudik di hari Raya Natal maupun liburan tahun baru selalu terjadi setiap tahun. Itu sebabnya, setiap operator harus siap menghadapi lonjakan trafik di wilayah yang menjadi tujuan mudik maupun liburan akhir tahun. Untuk itu, Indosat Ooredoo telah menyiapkan kapasitas jaringan yang telah disesuaikan dengan kemungkinan lonjakan trafik selama liburan akhir tahun dan tahun baru.

“Masih dalam rangkaian transformasi perusahaan untuk memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggan, terutama menyediakan jaringan data yang kuat kepada pelanggan, kami telah menyiapkan kapasitas jaringan untuk mengantisipasi segala kemungkinan kenaikan trafik baik itu suara, SMS maupun data. Hal ini juga didukung dengan telah tersedianya jaringan 4G LTE di berbagai kota yang telah diselesaikan oleh Indosat Ooredoo, kami semakin siap untuk tetap memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggan dalam situasi apapun, terutama saat ini menjelang perayaan Natal, Libur Akhir Tahun dan perayaan Tahun Baru,” demikian disampaikan oleh Heri Purnomo, Group Head CTO Office Indosat Ooredoo.

Peningkatan Kapasitas Jaringan

Kapasitas semua layanan Indosat Ooredoo, baik suara, SMS dan data telah ditingkatkan, di mana untuk kapasitas suara ditingkakan menjadi 2.340 juta menit/hari (39 juta Erlang/hari), layanan SMS ditingkatkan menjadi 1,285 milyar SMS/hari, dan layanan data ditingkatkan menjadi 3.463 Terabyte/hari.

“Semua kapasitas tersebut ditingkatkan untuk mengantisipasi kenaikan trafik secara nasional dengan melayani 69 juta pelanggan Indosat Ooredoo. Kenaikan kapasitas tersebut sudah disesuaikan dengan prediksi kenaikan trafik yang mungkin terjadi, berdasarkan pengalaman pada kondisi yang sama tahun-tahun sebelumnya. Kami ingin memastikan pelanggan Indosat Ooredoo tetap nyaman dan lancar berkomunikasi selama masa-masa perayaan tersebut,” tambah Heri Purnomo.

Untuk memastikan jaringan Indosat Ooredoo tetap prima dalam melayani pelanggan, perusahaan juga melakukan monitoring jaringan secara intensif yang dilakukan melalui i-NOC (Indosat Ooredoo Network Operation Center). i-NOC adalah fasilitas monitoring & pengendalian jaringan infrastruktur Indosat baik untuk layanan seluler (Mobile) maupun layanan Enterprise Corporate (Fixed MIDI), Indosat Ooredoo Business, termasuk yang disediakan oleh anak perusahaan Indosat seperti  Lintasarta dan IM2. i-NOC juga berperan untuk meningkatkan fungsi monitoring kontinuitas antar jaringan yang kompleks, peningkatan percepatan penyelesaian gangguan dan pusat koordinasi (Command Center) bagi seluruh perangkat jaringan Indosat Ooredoo secara nasional.

Kesiapan jaringan Indosat Ooredoo dalam menghadapi perayaan Natal, Tahun Baru dan Liburan Akhir Tahun juga menjadi bagian dari program untuk menghadirkan pengalaman digital terbaik bagi pelanggan, yang sebelumnya dilakukan melalui peluncuran layanan 4Gplus secara nasional. Layanan 4Gplus adalah layanan internet berkecepatan tinggi yang didukung oleh jaringan data terkuat yaitu jaringan 4G LTE. Saat ini, layanan 4Gplus Indosat Ooredoo telah tersedia di 21 kota di seluruh Indonesia, dan segera disusul oleh 14 kota lainnya sampai dengan akhir 2015. Pada saat diluncurkan, sebanyak 40 juta orang di Indonesia sudah dapat menikmati layanan 4Gplus ini, dan Indosat Ooredoo berkomitmen untuk menjangkau 5 juta orang lagi setiap bulannya selama tahun 2016. (Icha)

XL Gunakan Teknologi MSC pool dan SGSN in pool Hadapi Natal dan Tahun Baru

0

Telko.id – Selama Natal dan Tahun Baru, XL memperkiraan kenaikan trafik akan terjadi pada semua layanan, baik data, SMS, juga voice, dibandingkan trafik di hari normal. Untuk layanan Data, diperkirakan akan naik sekitar 15-20%, voice 5%, dan SMS 10%.

Persiapan yang telah dilakukan oleh XL antara lain berupa penambahan kapasitas jaringan dan juga BTS untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan. Berbeda dengan Ramadhan dan Lebaran, peningkatan trafik di saat Natal dan Tahun Baru cenderung terjadi di area tertentu. Karena itu, XL memastikan kapasitas jaringan XL cukup untuk menghadapi kenaikan trafik terutama di jaringan Core Data Services. XL juga melakukan penambahan BTS, penambahan kapasitas, dan juga melakukan optimisasi di beberapa area yang terindikasi akan mengalami kenaikan trafik.

Opimisasi jaringan dan penambahan BTS dilakukan terutama di area yang menjadi pusat keramaian selama libut Natal dan Tahun Baru. Di Jabodetabek, dilakukan optimisasi antara lain di Monas, Bundaran Hotel Indonesia, Ancol, Ragunan, Taman Mini Indonesia Indah, dan kawasan Puncak. Bandung di Alun-alun, Dago, dan Gasibu. Yogyakarta di Alun-alun, sepanjang Malioboro, dan Pantai Parang Tritis.

Surabaya di Kebun Binatang Surabaya, Jembatan Suramadu, Pantai Ria Kenjeran, Taman Bungkul, Tugu Pahlawan, Taman Remaja, Ciputra Water Park, House of Sampoerna, serta Monumen Kapal Selam. Bali di area Pantai Kuta, Pantai Pandawa, Renon, Sanur, Tanjung Benoa, dan Ubud. Sementara itu di wilayah lainnya antara lain Bandara Hasanuddin Makasar, Bandara Sam Ratulangi Manado, dan Bandara Pattimura Ambon.

Jaringan XL juga telah didukung dengan teknologi MSC pool dan SGSN in pool secara nasional. Dengan menerapkan sistem pool ini, jaringan XL akan terlindung dari lonjakan trafik  pada  satu  lokasi tertentu  karena kapasitas jaringan tersebar di beberapa titik. Selain itu, XL juga sudah mengantisipasi potensi lonjakan/kenaikan traffic dari setiap layanan, termasuk dengan meningkatkan kapasitas jaringan hingga 2-4 x lipat kondisi traffik normal.

Selama libur Natal dan Tahun Baru, pelanggan juga bisa merasakan kenyamanan menggunakan layanan 4G LTE XL, yang bisa dinikmati di berbagai wilayah di Indonesia, diantaranya Medan, Bogor, Mataram, Denpasar, Surabaya, Bandung, Jakarta, Batam, Pekanbaru, Palembang, Purwakarta, Cirebon, Pekalongan,Tegal, Pacitan, Madura, Manado dan Banjarmasin, serta Yogyakarta

Saat ini XL melatani sekitar 41,5 juta pelanggan secara nasional, dengan dukungan lebih dari 56 Ribu BTS (BTS 2G/3G/4G). Selain itu, XL juga telah memiliki jaringan infrastruktur fiber optik sepanjang lebih dari 37 ribu km yang menghubungkan hampir semua pulau-pulau utama di Indonesia. (Icha)

Indonesia Akhirnya Punya Sistem Penyampaian Informasi Bencana

0

 

Telko.id – Sebagai bentuk tanggung jawab sosial kepada masyarakat dalam bentuk ketersediaan informasi dan jaringan komunikasi di daerah rawan bencana, Kementerian Kominfo memiliki tugas pokok dan fungsi untuk perumusan dan kebijakan di bidang Komunikasi dan informatika, yang salah satunya yaitu melakukan kebijakan untuk melaksanakan kegiatan dalam menyebarkan informasi pada saat terjadinya bencana melalui Program Penyampaian Informasi Kebencanaan melalui jaringan bergerak seluler.

Sebagai tindak lanjut tersebut telah dilakukan kesepakatan kerja sama antara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan  Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang dituangkan dalam Nomor: 826/KOMINFO/DJPPI/HK.03.02/05/2015 Nomor: KS.301/011/SU/V/2015 tentang Pemanfaatan Sistem Telekomunikasi Khusus dalam Rangka Penyebaran Informasi Peringatan Dini Cuaca Ekstrem, Tsunami dan Informasi Gempa Bumi. Implementasi Sistem Penyampaian Informasi Kebencanaan diharapkan dapat mengurangi kerugian materiil dan korban jiwa yang disebabkan oleh bencana alam. Tahun ini, BMKG sebagai penyedia Informasi kebencanaan, menyediakan informasi terkait bencana alam gempa bumi dan potensi tsunami.

Kementerian Kominfo meluncurkan program Penyampaian Informasi Kebencanaan di Jakarta pada hari Senin 21 Desember 2015. Penyampaian Informasi Kebencanaan akan dilakukan oleh operator seluler sesuai dengan area cakupannya se-Indonesia. Informasi Kebencanaan ini akan diterima oleh masyarakat yang berada di lokasi terdampak bencana dan sekitarnya melalui layanan SMS (Short Message Service) menggunakan teknologi berbasis lokasi. SMS akan diterima masyarakat dari operator selambatnya dua menit setelah operator seluler menerima informasi dari Pusat Penyampaian Informasi Bencana yang dibangun oleh Kominfo.

Penyampaian informasi kebencanaan melalui SMS diuji coba di tiga daerah yang sudah ditetapkan yaitu Kota Bandung, Kota Yogyakarta dan Jakarta. Khusus Jakarta, hanya dilakukan uji coba di daerah Gambir, Jakarta Pusat. Uji coba ini diresmikan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika dengan melibatkan BMKG, PT Telkom selaku penyedia jaringan komunikasi dan aplikasi sistem, serta empat operator telekomunikasi seluler yaitu PT Telkomsel, PT Indosat, PT XL Axiata/Axis Telekom dan PT Hutchison 3 Indonesia.

Pada saat yang sama, akan dilakukan video conference antara ketiga daerah tersebut untuk memastikan kelancaran uji coba program Penyampaian Informasi Kebencanaan berupa testimoni dari perwakilan Kominfo, BMKG, dan operator seluler yang berada di masing-masing lokasi. Keperluan pengadaan teknis penunjang program ini, Kementerian Kominfo melakukan kerjasama dengan PT Telkom dalam membangun sistem penyampaian Informasi Kebencanaan yang menghubungkan Pusat Informasi Bencana dengan operator seluler.

Sebagai kelanjutan program ini, setelah bekerja sama dengan BMKG, pada tahun berikutnya Kementerian Kominfo akan bekerja sama dengan lembaga yang memiliki otoritas informasi kebencanaan lainnya seperti :

  1. Vulkanologi (PVMBG) : untuk informasi terkait gunung berapi
  2. Kementerian PU: untuk informasi terkait banjir, banjir lahar, tanah longsor, tanah bergerak, kekeringan dan lain lain.
  3. Kementerian Kehutanan : untuk informasi terkait kebakaran hutan.
  4. BNPB dan BPBD: untuk informasi penanggulangan bencana.

Untuk moda penyampaian informasi kebencanaan, Kementerian Kominfo juga akan melakukan kerja sama dengan lembaga penyiaran, seperti stasiun televisi dan radio.

Untuk memastikan jaminan payung hukum, Kementerian Kominfo tengah menyiapkan Peraturan Menteri tentang Sistem Penyampaian Informasi Kebencanaan melalui Jaringan Seluler yang telah dilakukan uji publik sesuai siaran pers nomor no.83/PIH/KOMINFO/10/2015. Dengan ditetapkannya peraturan menteri ini, diharapkan seluruh operator seluler di Indonesia mendukung program kerja ini sehingga masyarakat tidak dikenakan biaya untuk menerima layanan SMS informasi kebencanaan ini. (Icha)

Presiden Resmi Mengajukan Revisi UU ITE ke DPR

0

 

Telko.id – Presiden Joko Widodo secara resmi menyampaikan naskah Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (RUU Revisi UU ITE) kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Melalui surat bernomor R-79/Pres/12/2015 tertanggal 21 Desember 2015 tersebut, Presiden juga menugaskan Menteri Komunikasi dan Informatika dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk mewakili pemerintah dalam pembahasan Revisi UU ITE bersama DPR RI.

Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Revisi UU ITE merupakan komitmen pemerintah untuk menanggapi aspirasi masyarakat yang menghendaki perubahan terhadap sejumlah ketentuan yang berpotensi membelenggu kebebasan berpendapat melalui sistem elektronik.

“RUU ini telah dipersiapkan selama setahun terakhir dengan melibatkan berbagai kelompok masyarakat maupun unsur pemerintah yang berkepentingan dengan penerapan UU ITE,” papar Rudiantara. Lebih lanjut Menkominfo menjelaskan bahwa tujuan Revisi UU ITE adalah untuk menghindari multi-tafsir terhadap penerapan Pasal 27 ayat (3) yang mengatur mengenai penghinaan dan/atau pencemaran nama baik melalui sistem elektronik.

Muatan utama revisi bersumber pada pengurangan ancaman pidana pencemaran nama baik. “Pemerintah mengusulkan pengurangan ancaman pidana dari semula 6 (enam) tahun menjad 4 (empat) tahun, sehingga tidak perlu dilakukan penahanan,” ujar Menkominfo.   Selain itu revisi juga dilakukan untuk menegaskan bahwa Pasal 27 ayat (3) merupakan delik aduan, sehingga harus ada laporan atau aduan dari korban pencemaran nama baik sebelum diproses oleh penyidik”, jelas Rudiantara.

Hal penting lainnya, revisi dilakukan juga terhadap ketentuan mengenai penggeledahan, penyitaan, penangkapan dan penahanan yang disesuaikan sebagaimana proses yang  diatur dalam hukum acara pidana. Hal ini dimaksudkan agar penerapan UU ITE sejalan dengan ketentuan yang ada dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

Penyusunan Revisi UU ITE telah melalui proses sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, termasuk melibatkan masyarakat melalui proses uji publik yang dituntaskan sejak Agustus 2015. Naskah juga telah melalui proses harmonisasi di Kementerian Hukum dan HAM dengan melibatkan instansi terkait yaitu Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Pertahanan, Kepolisian Republik Indonesia, Kejaksaan Agung, Komisi Pemberantasan Korupsi, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.

“Naskah hasil harmonisasi selanjutnya diproses bersama di Kementerian Sekretariat Negara antara lain dengan paraf terakhir oleh Menkominfo, Jaksa Agung dan Kapolri,” jelas Rudiantara.

Dengan dikirimkan naskah RUU Revisi UU ITE ke DPR RI, maka langkah berikutnya adalah Pemerintah menunggu undangan pembahasan bersama DPR RI, yang direncanakan akan dilaksanakan mulai masa sidang Januari 2016. (Icha)

 

 

Gandeng Telkomsel, Huawei Bangun Pusat Inovasi Berbasis Mobile Broadband

0

Telko.id – PT Huawei Tech Investment (Huawei Indonesia) hari ini menandatangani nota perjanjian kerjasama dengan PT Telkomsel, Universitas Indonesia, dan Small Cell Alliance Indonesia untuk membangun Pusat Inovasi Bersama (Joint Innovation Center/JIC). Pusat inovasi ini akan berfungsi sebagai tempat penelitian dan pengembangan aplikasi smart university yang berbasis jaringan Mobile Broadband (MBB) di wilayah kampus.

Pusat Inovasi Bersama ini merupakan program lanjutan dari Southern Pacific Small Cell Summit yang sebelumnya telah diselenggarakan dengan sukses pada September 2015 lalu. Huawei dan Telkomsel berkolaborasi untuk memberikan fasilitas untuk Pusat Inovasi Bersama berupa teknologi, solusi, dan jaringan paling mutakhir yang akan diimplementasikan di tempat ini. Huawei akan menyediakan peralatan untuk mendukung pelatihan teknologi terbaru dan perkembangan inovasi bisnis yang terdapat di Platform Inovasi Terbuka (Open Innovation Platform) dan memberikan berbagai contoh program inovatif lain yang dapat dijadikan referensi – seperti Rich Communication Service dan Value Growth Service – sementara Telkomsel akan menyediakan jaringan MBB untuk mendukung koneksi yang dibutuhkan di Pusat Inovasi Bersama.

Dengan memanfaatkan fasilitas ini, para peserta dapat melakukan program Inovasi Layanan Digital (Digital Service Innovation), seperti aplikasi universitas pintar (smart university), pusat perbelanjaan pintar (smart shopping mall), kantor pintar (smart office), bandara pintar (smart airport), dan sebagainya.

Menurut Sheng Kai, CEO Huawei Indonesia, Pusat Inovasi Bersama sangat sesuai dengan filosofi utama Huawei, yaitu memberikan solusi yang berorientasi pada pelanggan dan membangun dunia yang terkoneksi lebih baik.

“Huawei konsisten dan terus melakukan upaya untuk membangun Indonesia yang terkoneksi lebih baik, khususnya dalam mengembangkan sektor TIK di Indonesia. Kolaborasi Huawei dengan para mitra untuk membangun Pusat Inovasi Bersama merupakan salah satu bentuk keseriusan Huawei dalam mengembangkan ekosistem digital di Indonesia. Kami berharap Pusat Inovasi Bersama ini dapat menghasilkan berbagai aplikasiaplikasi berguna dan dapat menjadi contoh smart university bagi kampus lain di Indonesia. Generasi muda merupakan salah satu aset penting yang dapat menentukan keberhasilan penerapan program masyarakat digital,” katanya melalui keterangan pers, Selasa (22/12).

Sebagai universitas terbaik di Indonesia yang memenangkan penghargaan TIK untuk kampus pintar dengan konten dan aplikasi terbaik di Indonesia, 90% wilayah kampus Universitas Indonesia telah dilengkapi oleh infrastruktur dan layanan IT.

“Sektor pendidikan di Indonesia membutuhkan jaringan telekomunikasi yang lebih baik. Kami berharap Pusat Inovasi Bersama dapat melahirkan generasi muda Indonesia yang lebih berkualitas dan terkoneksi dengan baik,” ujar Prof. Dr. Ir. Dedi Priadi, DEA, Dekan Fakultas Teknik, Universitas Indonesia.

Memiliki lebih dari 3,500 karyawan yang 90%-nya merupakan warga negara Indonesia, Huawei Indonesia berkomitmen untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang terkandung dalam empat pilar, yaitu melampaui standar industri, mempromosikan pembangunan TIK, berkontribusi terhadap masyarakat, dan menciptakan kesempatan melalui pendidikan.

Pada Mei 2015, Huawei bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menandatangani perjanjian kerja sama untuk membangun Pusat Inovasi yang menyediakan akses untuk pendidikan tinggi, memberikan pelatihan kepada talenta lokal, bersama dengan mitra lokal berpartisipasi dalam penelitian gabungan mengenai inovasi dan teknologi terbaru, dan memanfaatkan keahlian global Huawei dalam memberikan konsultasi TIK guna menciptakan regulasi TIK yang efektif dan menguntungkan bagi masyarakat Indonesia.

Selain itu, sejak tahun 2009 Huawei telah memberikan beasiswa dan kesempatan untuk magang kepada mahasiswa-mahasiswa terbaik dari universitas terkemuka di Indonesia. Pada 2014, Huawei mendirikan Huawei – Pusat Pelatihan STEI ITB bernilai 1 miliar dollar yang fokus untuk mengembangkan IP (Internet Protocol). Pada tahun 2013, Huawei bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, Telkom, dan Telkomsel menandatangani nota kesepakatan untuk melatih talenta lokal selama 3 tahun. Hingga saat ini, Huawei telah melatih lebih dari 450 mahasiswa dari universitas-universitas terkemuka di Indonesia.

Melalui program pelatihan ini, Huawei telah mengirim lebih dari 50 mahasiswa ke Tiongkok untuk mengikuti program pelatihan Huawei Seeds for the Future yang diadakan selama dua minggu untuk mahasiswa terbaik dari 10 universitas negeri terkemuka di Indonesia. Para mahasiswa ini berasal dari 10 universitas negeri terkemuka di Indonesia, yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Telkom (Tel-U), Universitas Indonesia (UI), Universitas Diponegoro (UNDIP), Instritut Teknologi Sepuluh November (ITS), Universitas Brawijaya (UB), Institut Teknologi Del (IT Del), Universitas Hasanuddin (UNHAS), dan Universitas Sumatera Utara (USU).

Smartfren Bawa Konser Musik Live ke Dalam Smartphone

0

Telko.id – Menjadi penyedia layanan 4G dengan cakupan terluas di Indonesia tampaknya tak menjadi alasan bagi Smartfren untuk berpuas hati. Buktinya, upaya untuk mempertegas kualitas jaringan kian gencar saja mereka lakukan. Salah satunya adalah dengan memberi dukungan pada penyedia layanan konten entertainment berbasis live streaming, iShow, dalam menggelar konser Aliando Syarief via 4G Network.

Revie Sylviana, SVP Digital Service PT Smartfren Telecom Tbk mengatakan dalam jumpa pers yang berlangsung di Jakarta, Selasa (22/12), “Hari ini Smartfren bersama dengan iShow menggelar layanan live streaming dan juga menjadi yang pertama kali di Asia Tenggara dalam menggelar layanan streaming menggunakan jaringan 4G.”

“Untuk pelanggan smartfren, kami memberikan diskon 100% untuk menyaksikan konser Aliando ini,” tambahnya.

iShow sendiri merupakan layanan konten entertainment berbasis live streaming video interaktif yang menggunakan arus komunikasi dua arah sehingga memungkinkan untuk berinteraksi dengan para pengguna.

Pengguna yang tidak menggunakan layanan internet Smartfren akan dikenakan tarif sebesar Rp. 60.000 sebagai tiket masuk untuk menyaksikan konser live streaming Aliando ini.

iShow sendiri dapat diakses melalui versi desktop di www.ishow.id. Sementara untuk mereka yang menggunakan smartphone dapat mengaksesnya melalui Android dan iOS dengan mengunduh aplikasi baik di apps store maupun play store.

Di Indonesia, jumlah member yang sudah mendaftar adalah sekitar 4000 user, dengan para pengguna yang mengunduh di App Store dan Play Store adalah sekitar 500 pengunduh.

Untuk pengguna Smartfren, pihak Ishow mengklaim bukan hanya untuk konser Aliando saja yang ‘gratis’, melainkan untuk setiap konser yang akan ada nantinya.

“Kami Smartfren sangat serius menggarap layanan digital service, namun kami menegaskan hadirnya layanan digital content kami untuk memberikan kenyamanan bagi pelanggan,” tutur Reginald A Ghazaly, Head of Entertainment Departemen Smartfren.

Sebagai informasi, layanan digital konten Smartfren telah menyumbang sekitar 3% dari total revenue perusahaan.

Menurut Smartfren, di akhir tahun ini layanan yang paling relevan adalah video streaming, dan kami yakin bisa melayani streaming dengan baik. Sementara untuk tahun depan, Smartrfen akan mengarah ke ranah M2M, smarthome solution, rbt dengan konsep baru dan memperbaiki streaming video dan musik.

Smartfren menargetkan, tahun depan digital content diharapkan akan dapat menyumbang sebesar 5% dari total revenue smartfren dan bagaimana layanan digital ini bisa meningkatkan arpu Smartfren. [ak/if]

iShow, OTT Baru yang akan Perkaya Ekosistem 4G Tanah Air

0

Telko.id – Perkembangan jaringan 4G yang semakin merata berakibat pada banyak bermunculannya aplikasi guna memperkaya ekosistem 4G. Salah satunya adalah iShow. OTT ini merupakan layanan live streaming video interaktif yang menggunakan arus komunikasi 2 arah yang juga akan berinteraksi dengan para pengguna.

iShow sendiri dapat diakses para pengguna tak hanya melalui desktop di www.ishow.id, tetapi juga melalui smartphone berbasis Android dan iOS dengan mengunduhnya dari apps store dan play store.

Di Indonesia, jumlah member yang sudah mendaftar layanan ini adalah sekitar 4000 user, dengan jumlah pengguna yang mengunduh di App Store dan Play Store adalah sekitar 500 pengunduh.

CEO Ishow, Sean Tham, saat ditemui dalam acara peluncuran iShow di Jakarta, Selasa, (22/12) menyebutkan, “Sebagai penyedia layanan konten entertainment berbasis live streaming, iShow hadir menjawab tantangan dalam industri digital di Indonesia yang berkembang hingga saat ini dengan menghadirkan layanan streaming video interaktif.”

Hadirnya jaringan 4G LTE diindonesia juga menjadi salah satu modal utama dari OTT seperti iShow, yang pada dasarnya memang memerlukan koneksi internet yang tak hanya cepat, tetapi juga stabil. Nah, dalam hal ini, iShow menggandeng operator seluler Smartfren menangani jaringannya.

“Kita melihat potensi market internet yang sudah baik, dan saat ini masyarakat Indonesia sudah memiliki banyak smartphone,” tambah Sean Tham lagi.

Terkait pencapaian ke depannya, perusahaan menargetkan semua pengguna smartphone akan mengakses layanan iShow nantinya. [ak/if]

Perumusan Sertifikasi Pekerja Telko Memasuki Babak Final

0

Telko.id – Proses perumusan standarisasi jaringan seluler kini telah memasuki babak final atau sudah memasuki babak konvensi. Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, kegiatan pra konvensi telah dilakukan dan telah mendapatkan beberapa poin penting.

Sementara hari ini, bertempat di salah satu Hotel di kawasan Jakarta Selatan, tim perumus kembali bertemu guna membahas babak finalisasi agar lebih ‘legitimate’.

Lingga Wardhana, salah satu tim perumus menyebutkan, ” saat ini kita memasuki tahap KKNI atau Kerangka Kualifikasi Nasional Idonesia. KKNI adalah pengemasan dari konvensi yang telah kita rumuskan kemarin, seperti level-level yang telah dibuat,” ucapnya saat ditemui tim Telko.id

Untuk standarisasi, setidaknya terdapat tiga subsistem besar. Ketiga subsistem tersebut yakni, Subsistem optimasi, Subsistem operating dan Subsistem management.

Sebagai informasi, dalam setiap subsistem nantinya akan terdapat sembilan level yang menentukan standarisasi serta sertifikasi para pekerja. Level-level ini juga nantinya bertujuan untuk memberikan standarisasi serta pengakuan dari setiap pekerja di industri telekomunikasi.

Saat ini, para pekerja tidak memiliki satuan gaji yang tetap untuk setiap bidang pekerjaan, dengan adanya standarisasi ini, diharapkan nantinya akan ada standarisasi mengenai besaran gaji dari setiap level pekerjaan di industri telekomunikasi, khususnya untuk jaringan seluler.

Sementara untuk Industri, adanya sebuah standarisasi sertifikasi tentunya akan mempermudah mereka dalam mendapatkan Sumber Daya Manusia yang tepat dan sesuai dengan kualifikasi yang ada. Para vendor terkait juga tentunya akan lebih menghemat pengeluaran mereka untuk melakukan training ulang, karena tenaga kerja yang mereka rekrut, sudah memiliki sertifikasi dan sudah ‘siap pakai’.

Standarisasi ini juga nanti nya berguna untuk pihak third party atau SubCon, dengan adanya standarisasi ini, nantinya mereka akan dengan mudah mengatur jenjang-jenjang pekerjaan agar lebih jelas.

Hasil dari pertemuan ini nantinya akan di serahkan kepada Kementrian Komunikasi dan Informasi sebagai pihak regulasi dan tim perumus juga menyerahkan kepada Kominfo untuk tahap pengimplementasian.

Dari total 60 undangan, dalam rapat ini terdapat perwakilan dari berbagai stakeholder terkait. Seperti, Operator, Vendor, Perguruan Tinggi, SubCon, lembaga training serta komunitas dan pihak Regulasi.

Tim perumus juga hanya bertugas sampai dengan tahap perumusan standarisasi saja, namun tidak menutup kemungkinan mereka akan bertransformasi menjadi sebuah lembaga diklat profesi dan lembaga sertifikasi profesi agar dapat berkelanjutan.

Jika memang benar terealisasi, tentunya ini akan membuka sebuah peluang bisnis baru di industri telekomunikasi di Indonesia.

Berbicara mengenai upaya untuk meningkatkan tenaga lokal, Tim perumus juga menyebutkan perlu adanya upaya keras dari berbagai stakeholder seperti kompetensi yang diperketat dan diperbanyak seperti kemampuan bahasa inggris yang mumpuni. Selain itu, kampus-kampus juga sudah harus berkompetensi, serta harus banyak melakukan training di lembaga sertifikasi.

Seberapa Serius Ancaman Ad Blocking?

0

Telko.id – Fenomena ad blocking atau pemblokiran iklan terjadi dengan cepat dan dampaknya sama besar dengan fenomena video streamingPara pelaku industri di Asia Pasifik berpendapat bahwa, meskipun jumlah pengguna yang menginstal ad blocker terus meningkatpemasar dan pengiklan tidak terlalu khawatir tentang hal ini. Benarkah pemasar tidak perlu khawatir dengan fenomena ini?

Industri periklanan tengah menghadapi krisis akibat kemunculan ad blocking.

Banyak dari kita mungkin masih ingat tentang Netflix yang kemunculannya tidak dianggap serius oleh kompetitornya. Namun, kita bisa lihat betapa sukses Netflix sekarang. Di Indonesia ada iFlix, perusahaan yang memposisikan dirinya sebagai “Netflix-nya Asia Tenggara”, kehadirannya bisa jadi akan mengguncang dunia industri. Intinyaindustri periklanan perlu menanganggapi ad blocking dengan serius dan tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang akan hilang begitu saja.

Beberapa orang berpendapat “kalau tidak rusak, mengapa diperbaiki?”. Seperti kita tahu, saat ini konsumen banyak mengkonsumsi konten digital melalui mobile (khususnya aplikasi mobile) dimana software ad blocking tidak berfungsi, sehingga publisher tidak akan terpengaruh. Namun, ini adalah pemikiran jangka pendek dan logika di balik pendapat ini masih dipertanyakan. Manusia tidak akan pernah puas, dan teknologi terus berkembang. Pengguna tentu akan mencari pengalaman yang berbeda dari cara-cara yang gencar dilakukan publisher yang terus berusaha mengambil keuntungan dari ad inventory.

Mengedukasi konsumen/pengguna bisa menjadi solusi untuk masalah tersebut. Jika pengguna mengerti sisi ekonomis dari web dan melihat iklan sebagai bagian dari transaksi yang mendukung terciptanya konten, mereka akan berhenti menginstal ad blocker. Meskipun hal ini terlihat baik secara teori, namun pada kenyataannya hal ini tidak bekerja sebaik yang diharapkan. Banyak orang, termasuk istri saya (yang menjadi konsumen reguler) merasa seolah-olah mereka membayar untuk konten web. Sulit untuk membuat pengguna menaruh simpati pada publisher, terutama ketika mereka diserbu iklan secara terus-menerus.

Bagaimanapun, fenomena ad blocking ini nyata dan kita harus bisa menanganinya sebaik mungkin. Dan semoga kita bisa memberikan pengalaman yang lebih baik kepada para konsumen.

Seiring dengan meningkatnya popularitas fenomena ad blocking, akan muncul pemenang dan juga pecundang. Publisher yang paling rentan adalah mereka yang memiliki konten komoditas(hardsell), kurang bermakna, berkualitas rendah dan konteksnya tidak relevan.

Mereka yang ingin menang harus lebih berfokus pada pengalaman pengguna. Walaupun sebenarnya hal ini tidak serta merta membuat masalah ad blocking menghilang. Mereka yang cukup beruntung karena memiliki konten bernilai dan relevan bahkan bisa konsumen rela membayar untuk bisa mengakses konten tersebut. Kita bisa lihat dari jumlah publisher yang memasang iklan pada konten berbayarSedangkan, mereka yang kurang beruntung terpaksa merelakan sebagian pendapatan mereka untuk memberikan user experience yang lebih baik.

Roopal Julka, Head of Accuen Malaysia, divisi programatik Omnicom, baru-baru ini mengatakan bahwa ad blocking bisa menjadi kesempatan bagi pasar untuk memahami nilai tambah yang sebenarnya dari iklan native. Pada akhirnya, bentuk iklan nantinya tidak akan terlalu mengganggu dan akan ada lebih banyak publisher yang mengadopsi iklan native. Hal ini penting untuk dilakukan dengan konten yang relevan. Misalnya, ada konten tentang perangkat mobile, disponsori oleh brand teknologi dan disajikan secara programatik, maka konten ini tidak akan menciptakan respon yang baik dari audience yang sedang mengumpulkan informasi soal liburan. Contoh-contoh semacam ini banyak dijumpai di web.

Iklan yang tidak tersaring serta retargeting yang sistematik adalah salah satu kunci kenapa sejumlah audience menggunakan ad blocker. Meski “retargeting” untuk mengirimkan pesan berurutan itu masuk akal, kita perlu berpikir tentang bagaimana membuatnya lebih relevan dan tidak berulang-ulang. Contohnya, menyajikan konten yang sama kepada audience yang berada dalam platform e-commerce tanpa membedakan di situs mana mereka berada, adalahpenggunaan teknologi yang kurang optimal dan cenderung menganggu.

Bagaimanapun juga, dengan kemunculan ad-tech, kemampuan untuk menyasar audience yang spesifik berdasarkan atribut dan ketertarikan mereka menjadi lebih penting daripada konteks yang Anda ingin tuju ke audience. Kita harus mengoreksi hal itu. Fokus pada konteks, yang sempat menjadi hal terpenting di bisnis periklanan, telah hilang.

Jadi, meski kemunculan ad blocking menjadi ancaman yang sangat serius dan menyita banyak perhatian dari industri kita, hal ini juga menjadi kesempatan besar untuk mengkoreksi adanya ketidakseimbangan. Konteks dan pola pikir orang saat mereka datang ke situs Anda memiliki arti yang sama besarnya denganjati diri mereka. Publisher yang mampu mencapai keseimbangan ini akan berhasil meraih kesuksesan.