spot_img
Latest Phone

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...

Garmin Dorong Gaya Hidup Aktif di Hari Olahraga Nasional 2025

Telko.id - Garmin mendorong masyarakat Indonesia untuk menjalani gaya...

Elon Musk Gugat Apple dan OpenAI Soal Integrasi ChatGPT di iPhone

Telko.id - Elon Musk melalui perusahaan xAI dan xAI...
Beranda blog Halaman 1569

Capai 3 Juta Sambungan, FTTH Dongkrak Pasar Broadband Spanyol

0

Telko.id – Menurut statistik baru dari regulator, serat menjadi salah satu faktor utama yang mendorong pertumbuhan pasar broadband di Spanyol. Saat ini, penyerapan serat (FTTH) di negara tersebut diperkirakan telah mencapai 3 juta koneksi.

Berdasarkan angka baru yang diterbitkan oleh Comision Nacional de Mercados y Competencia (CNMC) pada hari Senin, ada 2,9 juta sambungan FTTH di Spanyol pada akhir November, berkat penambahan 178.491 sambungan selama 30 hari sebelumnya.

Dengan asumsi negara mengalami tingkat pertumbuhan bulanan yang sama setelah itu, jumlah sambungan FTTH mungkin telah merayap di atas 3 juta pada akhir tahun lalu.

FTTH atau kependekan dari Fiber to the Home sendiri merupakan suatu format penghantaran isyarat optik dari pusat penyedia (provider) ke kawasan pengguna dengan menggunakan serat optik sebagai medium penghantaran. Perkembangan teknologi ini tidak terlepas dari kemajuan perkembangan teknologi serat optik yang dapat mengantikan penggunaan kabel konvensional. Dan juga didorong oleh keinginan untuk mendapatkan layanan yang dikenal dengan istilah Triple Play Services yaitu layanan akan akses internet yang cepat, suara (jaringan telepon, PSTN) dan video (TV Kabel) dalam satu infrastruktur pada unit pelanggan.

Penghantaran dengan menggunakan teknologi FTTH ini disinyalir dapat menghemat biaya dan mampu mengurangkan biaya operasi dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan.

Saat ini, Movistar milik Telefonica menjadi pemimpin di pasar FTTH di Spanyol, yang disebut regulator menguasai sekitar tiga perempat dari semua koneksi. Namun, operator incumbent ini kehilangan 1,4 poin persentase pangsa dibandingkan dengan tanggal yang sama tahun lalu, sementara para pesaingnya ada yang menunjukkan pertumbuhan pangsa pasar, ada juga yang tetap datar.

Pasar fixed broadband keseluruhan Spanyol terdiri dari 13.13 juta sambungan pada akhir November, pertumbuhan di sektor FTTH mengimbangi kerugian sambungan DSL yang hanya lebih dari 139.000. Negara ini memiliki tingkat penetrasi broadband tetap 28,3 sambungan per 100 penduduk.

Sementara itu, jumlah koneksi fixed-line tumbuh 32.131 selama bulan itu untuk mencapai 18,80 juta dan tingkat penetrasi 40,5%.

Vietnam Targetkan 40% Wilayah Terjangkau Broadband pada 2020

0

Telko.id – Pemerintah Vietnam menargetkan cakupan broadband tetap sebanyak 40 persen pada tahun 2020. Target ini ditetapkan menyusul telah disetujuinya program broadband nasional oleh Perdana Menteri Nguyễn Tấn Dũng.

Menurut laporan Vietnam News, Perdana Menteri Nguyen Tan Dung ingin 60% dari orang-orang dengan cakupan broadband menerima kecepatan downlink minimal 25 Mbps. Berdasarkan program tersebut, semua jalur akses internet publik juga akan diminta untuk menggunakan koneksi broadband tetap, dengan setidaknya setengah terhubung ke layanan 50 Mbps.

Bicara tentang mobile, Vietnam telah menetapkan target untuk menyediakan kecepatan downlink minimal 4 Mbps di daerah perkotaan dan 2 Mbps di daerah pedesaan. Demikian dilaporkan Total Telecom, Selasa (26/1).

Program ini juga bertujuan untuk merangsang investasi di bidang infrastruktur, serta konten digital dan IT dalam upaya untuk memfasilitasi pengembangan e-government, e-commerce, layanan pemulihan bencana, dan banyak lainnya.

Selain rencana broadband, Vietnam ingin mempromosikan persaingan yang sehat dengan memastikan tidak ada diskriminasi antara perusahaan milik negara dan swasta.

Dalam urusan internet, Vietnam sendiri memang bisa dikatakan agak terlambat. Namun tak bisa dipungkiri memiliki pertumbuhan yang cukup kuat. Pada tahun 2015 saja, diperkirakan ada 31 juta pengguna internet di negara ini dari total sekitar 92 juta orang. 6 juta diantaranya adalah pelanggan broadband tetap, atau sekitar 5 kali dari pelanggan mobile broadband. Sementara untuk penetrasi broadband rumah tangga, diperkirakan mencapai 29%.

Arab Wajibkan Pengguna Selular Rekam Sidik Jari Untuk Dapat Simcard

Telko.id – Communications and Information Technology Commission (CITC) Arab memberlakukan para pelanggan telekomunikasi untuk mendaftarkan sidik jarinya. Peraturan tersebut berlaku juga bagi pengunjung, warga teluk, haji dan umrah, seperti yang dikutip dari arabnews.com.

Sebenarnya, keputusan tersebut sudah diumumkan tahun lalu, tetapi implementasi ditunda karena beberapa operator layanan seluler di kawasan tersebut masih memerlukan waktu untuk mendapatkan perangkat pendaftaran sidik jari. Beberapa peralatan dicoba tetapi masih belum bekerja optimal jadi memerlukan waktu. Baru sekarang bisa diaplikasikan.

Pada tahap pertama dari keputusan baru akan mencakup pelanggan baru. Di mana para pelanggan baru akan didaftarkan sidik jarinya untuk mendapatkan Simcard baru. Alat deteksi sidik jari tersebut akan terhubung dengan Pusat Informasi Nasional untuk Memastikan identitas pemilik sim akurat. Di sisi lain, pemerintah Arab juga memastikan bahwa informasi pemegang SImcard akan dilindungi dan akan digunakan untuk mencegah kepemilikan ponsel dengan identitas palsu.

Sebelumnya, pihak The CITC sudah memberlakukan persyaratan yang ketat untuk Mendapatkan pra-bayar kartu SIM, termasuk kontrak tertulis yang membutuhkan nama lengkap pemohon, nomor identitas nasional, kebangsaan, nomor telepon, rincian tentang layanan yang diminta, tanggal dan tanda tangan.

Menurut Abdur Rahman al-Mazi, seorang ahli komunikasi dan teknologi informasi menyatakan bahwa perusahaan telekomunikasi berpotensi kehilangan 18 juta pelanggan karena adanya peraturan baru ini. Dan tentu saja akan mengurangi pendapatannya.

Dikawasan Arab ini terdapat 53 juta pelanggan yang populasinya hanya 30 juta. Hal ini disebabkan karena banyak orang yang memiliki dua Simcard atau lebih dan tidak dapat teridentifikasi data nya. Itulah sebabnya, peraturan ini diberlakukan. (Icha)

Akhirnya, Zuk Z1 Dapat Sertifikat Postel

0

Telko.id – Medio Desember lalu, Zuk Z1 sempat dihempas masalah. Sempat terbukti bahwa Zuk Z1 ini menggunakan sertifikat Postel yang palsu. Tentu saja, membuat, merek yang baru saja masuk ke Indonesia tersebut menarik produknya di pasar.

Semua itu merujuk pada postingan Herry SW, pemerhati Gadget yang menulis di blog pribadinya, terungkap bahwa ada kejanggalan dalam nomor sertifikat postel yang tertempel di kemasan ponsel tersebut. Di nomor sertifikat tersebut tertera 36012/SDPPI/2014 sebagai nomor sertifikat. Sementara Zuk Z1 sendiri baru diperkenalkan pada Agustus 2015. Usut punya usut, nomor tersebut ialah nomor sertifikat milik Redmi 1S yang notabene adalah handset 3G pabrikan Xiaomi.

Kini, Zuk Z1 sudah mendapatkan sertifikat dari postel yang dikeluarkan oleh Ditjen sumber dan Perangkat Pos dan Informatika, Kementrian Komunikasi dan Informatika. Nomor sertifikasinya adalah 44610/SDPPI/2016 yang diberikan kepada Lemo Mobile Technology (Hongkong) CO.,Ltd dan akan berlaku hingga 19 januari 2019. Walau demikian, di situs Blibli.com masih tertulis produk tidak dapat dibeli untuk saat ini.

Spesifikasi Zuk Z1 ini sebenar nya cukup mumpuni. Sudah dibekali dengan processor Qualcomm Snapdragon 801 2.5 Ghz dan mengandalam RAM 3GB da 64 GB ROM serta GPU Adreno 330. Selain itu, baterai yang dimiliki sudah 4100 Mhz yang tentu akan membuat smartphone ini tahan lama. ZUK Z1 ini juga merupakan smartphone pertama di dunia yang menanamkan fitur revertible USB 3.0 Tipe-C, mengadopsi teknologi terbaru seperti sensor sidik jari. Smartphone ini luga sudah mampu digunakan pada jaringan 4G dan mendukung Jaringan Worldwide berbasis TDD-LTE maupun FDD LTE. (Icha)

 

Merza Fachys : Network Sharing Adalah Kebutuhan Operator dan Pemerintah

0

Telko.id – Direktur Utama Smartfren, Merza Fachys mengaku bahwa Network Sharing merupakan kebutuhan dari para operator dan Pemerintah untuk mencapai efisiensi di industri teleomunikasi Indonesia. pada acara media update yang diselenggrakan oleh Smartfren di Jakarta (25/1), Merzha mengungkapkan dukungan Smartfren terhadap solusi efisiensi yang sedang digalakkan oleh Pemerintah ini. Ia menyebut, ” Network Sharing akan menjadikan Investasi menjadi lebih efisien dan tentunya dengan investasi yang lebih efisien akan berpengaruh pada tarif yang akan di bebankan kepada pengguna,”

Senada dengan Merza, Munir, VP Special Project Network, juga mengatakan bahwa Smartfren mendukung rencana pemerintah untuk mendorong para operator dalam melakukan Network Sharing. “Smartfren sangat mendukung dan antusias untuk ikut network sharing,” ucapnya kepada tim Telko.id pada sesi doorstop.

Munir menambahkan, solusi ini akan membuat biaya investasi menjadi lebih efisien. Karena itulah, dia menjelaskan bahwa apapun format dari kerja sama Network Sharing, maka akan mereka ikuti. “Kalau menguntungkan semua pihak, apa salahnya?” katanya.

Munir juga menyebutkan, teknologi yang ada saat ini telah siap untuk melakukan Network Sharing. Dia juga meyakinkan bahwa jika Network Sharing dilakukan, tidak akan ada masalah interverensi sinyal. Ia berujar, bahwa satu-satunya syarat untuk melakukan kerja sama berupa Network Sharing saat ini adalah persetujuan antara dua perusahaan untuk melakukan Network Sharing. Setelah persetujuan untuk bekerja sama dicapai, dia mengatakan, hanya diperlukan waktu paling lama 6 bulan untuk melakukan Network Sharing, tentunya jangka waktu tersebut akan terlaksana apabila teknologi dari kedua operator sama.

Sekedar Informasi, saat ini Smartfren telah mengadakan pembicaraan dengan beberapa operator lain, walaupun pembicaraan tersebut masih bersifat non-formal. Di Indonesia sediri saat ini sudah ada dua operator yang menyelenggarakan Network Sharing, yakni Indosat Ooredoo dan juga XL Axiata yang mengumumkan kerjasama jaringan untuk 4G LTE melalui MORAN (Multi Operator Radio Access Network).

Munir juga menambahkan, yang menentukan terlaksananya Network Sharing bukanlah pada jenis jaringan TDD atau FDD melainkan pada teknologi yang digunakan.
“Yang menentukan adalah teknologi dan gak masalah mau TDD ataupun FDD, yang penting teknologi nya mendukung dan tinggal kesepakatan dengan operator,” ucapnya.

Sejatinya, terdapat sebuah kekhawatiran jika para operator melakukan Network Sharing, maka suatu ketika sebuah BTS mengalami gangguan, pengguna yang menggunakan jasa operator dengan BTS tersebut juga akan mengalami masalah dan tidak dapat terhubung ke jaringan. Meskipun begitu, Munir mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir akan hal ini.

Dia menjelaskan, dalam sebuah daerah, biasanya BTS yang terpasang tidak hanya ada satu. Di sekitar BTS tersebut masih akan ada BTS-BTS yang lain. “Jadi, kalaupun satu BTS mati, pelanggan akan tetap dapat terhubung ke jaringan, meski mungkin kualitasnya sedikit berkurang,” ujar Munir.

Seperti diketahui, Menkominfo Rudiantara mengatakan bahwa pemerintah ingin meningkatkan efisiensi pada industri telekomunikasi dengan mendorong para operator untuk bekerja sama dan melakukan network sharing. Namun, Telkomsel yang notabene adalah Operator terbesar di Indonesia mengungkapkan Network Sharing dapat menurunkan kualitas layanan ke pelanggan.

Seperti yang disebutkan diatas, Smartfren sangat mendukung upaya Pemerintah dalam rangka efisiensi ini. Jika ini terwujud, bukan tidak mungkin percepatan pita lebar nasional akan lebih cepat dan dana efisiensi dari Network Sharing dapat digunakan oleh para operator untuk membangun banyak BTS di daerah yang rural dan sulit terjangkau internet.

85 Kota Ini Sudah dapat Nikmati Jaringan 4G Smartfren

0

Telko.id – Sejak pertama kali dilucurkan pada bulan Agustus silam, jaringan 4G LTE milik Smartfren kini telah bisa dinikmati di 85 kota di Indonesia. Operator yang bermarkas di Jalan Sabang, Jakarta ini menyebut angka 85 tentuya akan bertambah di tahun ini. Hal tersebut dituturkan oleh pihak Smartfren pada saat acara media update di Jakarta (25/1).

Tim telko.id berhasil merangkum nama-nama kota tersebut, untuk Anda para pengguna Smartfren, berikut adalah nama-nama kota yang telah dialiri jaringan 4G LTE Smartfren, Apakah kota anda termasuk?

Provinsi Kota
DKI Jakarta 1.       Jakarta
Banten
  1. Tangerang
  2. Tangerang Selatan Serang
  3. Serang
  4. Cilegon
  5. Pandeglang

 

Jawa Barat
  1. Bogor
  2. Bekasi
  3. Purwakart
  4. Depok
  5. Sukabumi
  6. Bogor
  7. Bekasi
  8. Purwakart
  9. Depok
  10. Sukabumi
  11. Cianjur
  12. Subang
  13. Bandung
  14. Sumedang
  15. Garut
  16. Tasikmalaya
  17. Ciamis
  18. Banjar

 

Jawa Tengah
  1. Cirebon
  2. Semarang
  3. Surakarta
  4. Cilacap
  5. Purwokerto
  6. Wonosobo
  7. Temanggung
  8. Magelang
  9. Pekalongan
  10. Tegal
  11. Kudus
  12. Yogyakarta
  13. Wonosari
  14. Bantul

 

Jawa Timur
  1. Surabaya
  2. Malang
  3. Madiun
  4. Jember
  5. Gresik
  6. Sidoarjo
  7. Pasuruan
  8. Probolinggo
  9. Situbondo
  10. Banyuwangi
  11. Blitar
  12. Tulungagung
  13. Kediri
  14. Ponorogo

 

Kalimantan Barat
  1. Pontianak
  2. Singkawang

 

Bali dan Lombok
  1. Denpasar
  2. Mataram

 

Sumatera Utara
  1. Aceh
  2. Sabang
  3. Bireun
  4. Lhoksumawe
  5. Medan
  6. Tebing Tinggi
  7. Pematang Siantar
  8. Brastagi
Sumatera Barat

 

  1. Padang
  2. Pariaman
  3. Padang Panjang
  4. Bukit Tinggi
Sumatera Selatan

 

  1. Palembang
  2. Bandar Lampung
  3. Prahbumulih
  4. Lahat
  5. Pagar Alam
  6. Kota Bumi
  7. Metro
Riau

 

  1. Pekanbaru
  2. Batam
  3. Duami
  4. Duri

 

Sulawesi Selatan

 

  1. Makassar
  2. Pare Pare
  3. Palopo

 

Sulawesi Utara

 

  1. Manado
  2. Koyamobago

 

Kalimantan Selatan

 

  1. Banjarmasin
  2. Martapura
  3. Banjarbaru
  4. Kota Baru

 

Kalimantan Timur

 

  1. Balikpapan
  2. Samarinda

 

Demikianlah daftar 85 kota yang telah mendapatkan layanan 4G LTE dari Smartfren. Mengenai jumlah pengguna, sampai dengan akhir tahun 2015 lalu mereka telah mampu menjaring sekitar 800 ribu pelangggan 4G. Di tahun ini diperkirakan jumlah tersebut akan semakin meningkat tajam, mengingat program promosi yang mereka hadirkan serta kerjasama bundling dengan beberapa vendor smartphone global seperti Samsung dan Lenovo.

 

Smartfren juga berhasil menjaring banyak pengguna berkat promo tarif internet 4G mereka yang cukup terjangkau. Mereka menghadirkan paket True Unlimited yang sangat terjangkau. Untuk menggunakan paket ini, pengguna harus membeli perangkat Andromax 4G atau produk Hisense Pure Shoot dan pengguna akan dibebanan tarif paket sebesar Rp.75.000,- Paket ini juga menjamin para pengguna untuk mengakses berbagai konten video streaming di jaringan 4G tanpa perlu merisaukan FUP yang biasanya hadir pada paket unlimted kebanyakan.

Selesai! Roadmap E-government 2016-2019

0

Telko.id – Akhirnya, pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menyempurnakan petajalan atau roadmap e-government 2016-2019.

Roadmap e-government kali ini, berdasarkan Siaran Pers dari Kominfo sudah mengacu kepada nilai-nilai strategis dari Nawacita, fokus pembangunan pemerintah saat ini, konsep dari tim rumah transisi, dan prioritas-prioritas Presiden. Karena untuk menyelesaikan atau mengimplementasikan suatu petajalan e-government yang menyeluruh, yaitu yang berwujud “digital society” suatu negara akan membutuhkan 15 sampai 20 tahun, maka fokus e-government saat ini adalah program jangka pendek yaitu target 2016-2019.

Dalam program jangka pendek tahun 2016 ini juga akan dientukan program “quick wins”, dengan beberapa kebutuhan mendesak dari Presiden akan menjadi beberapa targetnya. Kebutuhan tersebut misalnya adalah:

  1. Aplikasi yang dapat memberikan informasi “real time” status penyerapan anggaran dari masing-masing instansi dan progress pelaksanaan program- program prioritas  masing-masing kementerian dan lembaga.
  2. Implementasi e-officepada level pimpinan antar-instansi yang real time dan nir-kertas (paperless) dimulai dengan disposisi dan status follow up disposisi menteri kepada jajaran di bawahnya, persuratan, pre-MOM (minutes of meeting) atau just in time MOM (MOM yang langsung dapat di-sebarkan kepada semua peserta pertemuan begiitu selesai), dan lain-lain.

E-government Indonesia akan disusun dalam model citizen-centric application agar masyarakat bisa langsung merasakan manfaatnya secara masif.

E-government juga diupayakan menjadi salah satu dari program prioritas nasional. Program ini sangat strategis sehingga diperlukan payung hukum yang memadai untuk menjalankan inisiatif-inisiatif yang tertampung di dalamnya. Agar tidak memakan waktu untuk mendapatkan payung hukum, pemerintah dapat mengeluarkan Peraturan Presiden tentang strategi nasional untuk e-government, di mana setiap tahunnya akan dikeluarkan Instruksi Presiden untuk  mengatur jalannya petajalan, dan kemudian detail rencana aksi dapat disusun oleh masing-masing kementerian dan lembaga.

“E-government perlu menginventarisasi sumber daya nasional yang sudah ada dari masing-masing sektor sekaligus penanggungjawab masing-masing sumber daya tersebut, untuk disusun menjadi sebuah bank data,” kata MenPAN-RB, Yuddy Chrisnandi.

Tiga Prinsip

“Roadmap yang ada sekarang ini harus dibuatkan detail rencana kerja dalam rangka menyelesaikan quick wins di pertengahan tahun. Untuk merencanakan itu, kita juga harus memanfaatkan infrastruktur dan aplikasi yang sudah ada,” tutur Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara. “Prinsip dalam membuat rencana kerja dan implementasi adalah: Pertama, menggunakan aplikasi-aplikasi yang sudah ada di kementerian, lembaga, atau masyarakat.  Apa yang sudah ada bisa disempurnakan sehingga tidak lagireinvent the wheels.  Kedua, harus berprinsip efisiensi melalui infrastructure sharing. Ketiga, semaksimal mungkin implementasi mulai dari daerah terluar Indonesia sesuai dengan semangat Nawacita.”

Selain itu, faktor kunci keberhasilan e-government Indonesia juga sangat bergantung kepada kepemimpinan digital (digital leadership)yang kuat seperti yang sudah dimiliki oleh Presiden Joko Widodo, perubahan pola pikir dan budaya kerja, partisipasi aktif publik, penyediaan infrastruktur TIK dasar, dan sumber daya manusia TIK yang kompeten,” tutur ketua Wantiknas, Ilham Habibie. (Icha)

Kominfo Tengah Siapkan 7 Jenis ASEAN ICT Skill Standard

0

Telko.id – Masalah pasar bebas ASEAN memang menjadi perhatian banyak pihak. Termasuk juga Kementerian Komunikasi dan Informatika. Apalagi dalam menghadapi MEA 2016. Sebuah tantangan dalam menyediakan tenaga kerja yang kompeten.

Saat ini, Badan Litbang SDM Kementerian Kominfo tengah mempersiapkan tujuh jenis ASEAN ICT Skill Standard. Standar itu meliputi Software Development, ICT Project management, Enterprise Architecture Design, Network and Sistem Administration, Information System and Network Security, Mobile Computing dan Cloud Computing.  “SKKNI diperlukan untuk mempersiapkan SDM dalam negeri menghadapi Pasar Bebas ASEAN (MEA). SKKNI perlu dibuat dan ditentukan skema sertifikasinya,“ tambah Basuki Yusuf Iskandar, Kepala Badan Litbang SDM Kemkominfo menjelaskan.

“Untuk itu, kami melakukan penyusunan standar keahlian yakni Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia,” ujar Basuki Yusuf Iskandar, Kepala Badan Litbang SDM Kemkominfo, Basuki Yusuf  Iskandar menjelaskan pada Workshop Rancangan SKKNI.

SKKNI merupakan rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.  Di bidang komunikasi dan informatika, terdapat dua bagian SKKNI. Pertama, informatika yang terdiri dari operator dan programmer komputer, jaringan komputer, ICT Project Management  dan lain-lain. Sedangkan bidang komunikasi meliputi multimedia, desain grafis, kehumasan, periklanan, dan produser televisi.

Balitbang SDM Kominfo pun sudah menyiapkan penyempurnan RSKKNI Software Development yang akan mencakup tiga bidang yakni analisa desain, pemograman, dan quality assurance. “Bidang pemrograman sudah selesai pada tahun 2015, sementara analisa desain dan quality assurance ditargetkan selesai Agustus 2016.

Workshop ini diikuti oleh perwakilan Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Ilmu Komputer (APTIKOM), Ikatan Profesi Komputer dan Informatika Indonesia (IPKIN), Asosiasi Piranti Lunak Telematika Indonesia (ASPILUKI), akademisi, LSP bidang Telematika, dan kalanga industri.(pih-Anjar). (Icha)

LTE, Apa dan Bagaimana?

0

Apa Itu LTE?

LTE merupakan kependekan dari Long Term Evolution dan ini dimulai sebagai sebuah proyek pada tahun 2004 oleh sebuah badan telekomunikasi yang dikenal dengan sebutan Third Generation Partnership Project (3GPP). SAE (System Architecture Evolution) adalah evolusi dari jaringan inti GPRS/3G. Istilah LTE biasanya digunakan untuk mewakili baik LTE maupun SAE.

LTE berevolusi dari sistem 3GPP sebelumnya yang dikenal sebagai Universal Mobile Telecommunication System (UMTS), yang pada gilirannya berevolusi dari Global System for Mobile Communications (GSM). Bahkan spesifikasi terkait secara resmi dikenal sebagai evolved UMTS Terrestrial Radio Access (E-UTRA) dan evolved UMTS Terrestrial Radio Access Network (E-UTRAN). Versi pertama dari LTE didokumentasikan di Release 8 spesifikasi 3GPP.

Sebuah peningkatan pesat pada penggunaan mobile data dan munculnya aplikasi baru seperti konten streaming MMOG (Multimedia Online Gaming), mobile TV, Web 2.0, telah memotivasi 3rd Generation Partnership Project (3GPP) untuk menggarap Long-Term Evolution (LTE) dalam perjalanan menuju layanan mobile generasi keempat.

Tujuan utama dari LTE adalah untuk menyediakan kecepatan akses data yang tinggi, latency rendah dan paket teknologi radio akses yang dioptimalkan untuk mendukung penyebaran bandwidth yang fleksibel. Pada saat yang sama arsitektur jaringan telah dirancang dengan tujuan untuk mendukung lalu lintas packet-switched dengan mobilitas yang mulus dan kualitas layanan yang mumpuni.

Evolusi LTE

Tahun

Event

Mar 2000 Release 99 – UMTS/WCDMA
Mar 2002 Rel 5 – HSDPA
Mar 2005 Rel 6 – HSUPA
2007 Rel 7 – DL MIMO, IMS (IP Multimedia Subsystem)
November 2004 Spesifikasi LTE digarap
January 2008 Spesifikasi selesai dan disetujui dengan Release 8
2010 Target penyebaran pertama

 

10 Fakta tentang LTE

  • LTE bukan hanya teknologi penerus dari UMTS tetapi juga CDMA 2000.
  • LTE penting karena akan membawa hingga 50 kali peningkatan kinerja dan efisiensi spektrum yang lebih baik untuk jaringan selular.
  • LTE diperkenalkan untuk mendapatkan kecepatan akses data yang tinggi, downlink hingga 300Mbps dan uplink hingga 75 Mbps.
  • LTE adalah teknologi yang ideal untuk mendukung tingkat data yang tinggi untuk layanan seperti voice over IP (VOIP), streaming multimedia, konferensi video atau bahkan modem seluler berkecepatan tinggi.
  • LTE menggunakan baik mode Time Division Duplex (TDD) maupun Frequency Division Duplex (FDD). Dalam FDD, transmisi uplink dan downlink menggunakan frekuensi yang berbeda, sedangkan pada TDD uplink dan downlink menggunakan frekuensi yang sama dan dipisahkan oleh waktu.
  • LTE mendukung bandwidth operator fleksibel, dari 1,4 MHz hingga 20 MHz serta FDD dan TDD. LTE dirancang dengan bandwidth operator terukur dari 1,4 MHz hingga 20 MHz dimana bandwidth yang digunakan tergantung pada pita frekuensi dan jumlah spektrum yang tersedia dengan operator jaringan.
  • Semua perangkat LTE harus mendukung transmisi Multiple Input Multiple Output (MIMO), yang memungkinkan BTS untuk mengirimkan beberapa aliran data melalui frekuensi yang sama secara bersamaan.
  • Semua antarmuka antara node jaringan di LTE kini berdasarkan IP, termasuk koneksi backhaul ke basis stasiun radio. Ini adalah penyederhanaan besar dibandingkan dengan teknologi sebelumnya yang awalnya berdasarkan E1/T1, ATM dan frame relay link, dengan sebagian besar dari mereka menjadi narrowband dan mahal.
  • Mekanisme Quality of Service (QoS) telah distandarkan pada semua interface untuk memastikan bahwa persyaratan panggilan suara untuk penundaan konstan dan bandwidth, masih bisa bertemu ketika batas kapasitas tercapai.
  • Bekerja dengan sistem GSM/EDGE/UMTS memanfaatkan spektrum 2G dan 3G yang ada dan spektrum baru. Mendukung perpindahan dan roaming ke jaringan seluler yang ada.

Keuntungan LTE

  • Throughput tinggi: Kecepatan data yang tinggi dapat dicapai baik downlink maupun uplink. Inilah yang menyebabkan throughput yang tinggi.
  • Latency rendah: Waktu yang dibutuhkan untuk terhubung ke jaringan berada dalam kisaran beberapa ratus milidetik dan keadaan hemat daya kini dapat masuk dan keluar dengan sangat cepat.
  • FDD dan TDD di platform yang sama: Frequency Division Duplex (FDD) dan Time Division Duplex (FDD), kedua skema ini dapat digunakan pada platform yang sama.
  • Pengalaman pengguna akhir yang unggul: Optimasi sinyal untuk pembentukan koneksi dan antarmuka udara serta prosedur manajemen mobilitas lainnya telah meningkatkan pengalaman pengguna. Mengurangi latency (menjadi 10 ms) untuk pengalaman pengguna yang lebih baik.
  • Koneksi mulus: LTE juga akan mendukung koneksi tanpa batas ke jaringan yang ada seperti GSM, CDMA dan WCDMA.
  • Plug and play: Pengguna tidak harus secara manual menginstal driver untuk perangkat. Sebaliknya sistem secara otomatis mengenali perangkat, load driver baru untuk hardware jika diperlukan, dan mulai bekerja dengan perangkat baru yang terhubung.
  • Arsitektur sederhana

LTE – QoS

Pada LTE, QoS diimplementasikan antara UE dan PDN Gateway dan diterapkan untuk menetapkan bearer. ‘Bearer’ sendiri pada dasarnya adalah konsep virtual dan sebuah konfigurasi jaringan untuk memberikan perlakuan khusus pada pengaturan lalu lintas, misalnya paket VoIP diprioritaskan oleh jaringan dibandingkan dengan lalu lintas web browser. Sama seperti Ethernet dan internet yang memiliki berbagai jenis QoS, berbagai level QoS juga dapat diterapkan pada lalu lintas LTE untuk aplikasi yang berbeda.

Evolved Packet System (EPS) bearer menyediakan korespondensi one-to-one dengan radio bearer RLC dan memberikan dukungan untuk Traffic Flow Templates (TFT). Dalam hal ini, ada empat jenis bearer EPS, yang meliputi:

GBR Bearer sumber daya secara permanen dialokasikan oleh kontrol masuk. Kontrol masuk sendiri bertugas untuk melakukan validasi dalam sistem komunikasi di mana sebuah pemeriksaan dilakukan sebelum sambungan dibuat untuk melihat apakah sumber daya saat ini cukup untuk koneksi yang diusulkan.

Non-GBR Bearer tidak memiliki kontrol masuk

Dedicated Bearer terkait dengan TFT tertentu (GBR atau non-GBR)

Default Bearer Non GBR, dimaksudkan untuk mencakup banyak hal yang berbeda untuk lalu lintas yang belum ditetapkan

Parameter Dasar LTE

0

Parameter

Deskripsi

Kisaran Frekuensi Band UMTS FDD dan TDD ditetapkan pada 36.101(v860) Table 5.5.1, di bawah ini
Duplexing FDD, TDD, half-duplex FDD
Kanal coding Turbo code
Mobilitas 350 km/h
Kanal Bandwidth (MHz)
  • 1.4
  • 3
  • 5
  • 10
  • 15
  • 20
Konfigurasi Transmisi Bandwidth NRB : (1 blok sumber = 180kHz in 1ms TTI )
  • 6
  • 15
  • 25
  • 50
  • 75
  • 100
Skema Modulasi

UL: QPSK, 16QAM, 64QAM(optional)


DL: QPSK, 16QAM, 64QAM

Skema Multiple Access

UL: SC-FDMA (Single Carrier Frequency Division Multiple Access) mendukung 50Mbps+ (20MHz spectrum)


DL: OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiple Access) mendukung 100Mbps+ (20MHz spectrum)

Teknologi Multi-Antenna

UL: Multi-user collaborative MIMO


DL: TxAA, spatial multiplexing, CDD ,max 4×4 array

Puncak kecepatan data di LTE

UL: 75Mbps(20MHz bandwidth)


DL: 150Mbps(UE Category 4, 2×2 MIMO, 20MHz bandwidth)


DL: 300Mbps(UE category 5, 4×4 MIMO, 20MHz bandwidth)

MIMO

(Multiple Input Multiple Output)

UL: 1 x 2, 1 x 4


DL: 2 x 2, 4 x 2, 4 x 4

Cakupan 5 – 100km dengan sedikit penurunan setelah 30km
QoS E2E QOS memungkinkan prioritas dari layanan yang berbeda tingkatan
Latensi Lantensi End-user < 10mS

 

Band-band operasi E-UTRA

Berikut ini adalah tabel untuk band-band operasi E-UTRA yang diambil dari spesifikasi LTE 36,101 (v860) Tabel 5.5.1:

e_utra