spot_img
Latest Phone

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...

Garmin Dorong Gaya Hidup Aktif di Hari Olahraga Nasional 2025

Telko.id - Garmin mendorong masyarakat Indonesia untuk menjalani gaya...

Elon Musk Gugat Apple dan OpenAI Soal Integrasi ChatGPT di iPhone

Telko.id - Elon Musk melalui perusahaan xAI dan xAI...
Beranda blog Halaman 1570

Penomoran dan Penamaan Dalam LTE

0

Area jaringan LTE dibagi menjadi tiga jenis area geografis, yakni:

S.N.

Area dan Deskripsi

1

Area pool MME

Ini adalah area di mana ponsel dapat bergerak tanpa perubahan serving MME. Setiap area pool MME dikendalikan oleh satu atau lebih MME pada jaringan.

2

Area layanan S-GW

Ini adalah area yang dilayani oleh satu atau lebih serving gateway S-GW, di mana ponsel dapat bergerak tanpa perubahan serving gateway.

3

Area Tracking

Area pool MME dan area layanan S-GW keduanya terbuat dari unit kecil yang tidak berlapis dan dikenal sebagai area pelacakan atau tracking area (TA). Ini mirip dengan lokasi dan area routing dari UMTS dan GSM serta akan digunakan untuk melacak lokasi ponsel yang ada di modus siaga.

Dengan demikian jaringan LTE akan terdiri dari banyak area pool MME, banyak area layanan S-GW dan banyak area tracking.

ID Jaringan

Jaringan ini akan diidentifikasi menggunakan Public Land Mobile Network Identity (PLMN-ID) yang akan memiliki tiga digit kode seluler negara (MCC – mobile country code) dan dua atau tiga digit kode jaringan selular (mobile network code – MNC). Misalnya, MCC untuk Inggris adalah 234, sementara jaringan Vodafone UK menggunakan MNC 15.

lte_network_id

ID MME

Setiap MME memiliki tiga identitas utama. Kode MME atau MME Code (MMEC) secara unik mengidentifikasi MME dalam semua pool area. Sekelompok MME diberikan sebuah MME Grup Identity (MMEGI) yang bekerja bersama dengan MMEC untuk membuat MME identifier (MMEI). Sebuah MMEI secara unik mengidentifikasi MME dalam jaringan tertentu.

lte_mmei

Jika kita menggabungkan PLMN-ID dengan MMEI maka kita sampai pada Globally Unique MME Identifier (GUMMEI), yang mengidentifikasi sebuah MME di mana saja di dunia:

lte_gummei

ID Tracking Area

Setiap area pelacakan memiliki dua identitas utama. Kode area pelacakan atau Tracking area code (TAC) mengidentifikasi area pelacakan dalam jaringan tertentu dan jika kita menggabungkan ini dengan PLMN-ID maka kita akan mendapatkan Globally Unique Tracking Area Identity (TAI).

lte_tai

ID sel

Setiap sel dalam jaringan memiliki tiga jenis identitas. Identitas sel E-UTRAN (ECI) mengidentifikasi sel dalam jaringan tertentu, sedangkan sel E-UTRAN identifier global (ECGI) mengidentifikasi sel mana saja di dunia.

Identitas sel fisik, merupakan angka dari 0 sampai 503 dan itu membedakan sel dari tetangga terdekatnya.

ID Mobile Equipment 

Identitas peralatan mobile internasional (IMEI) adalah identitas unik untuk peralatan mobile dan Identitas pelanggan mobile internasional (IMSI) adalah identitas yang unik untuk UICC dan USIM.

M temporary mobile subscriber identity (M-TMSI) mengidentifikasi ponsel pada serving MME-nya. Menambahkan kode MME dalam hasil M-TMSI di S temporary mobile subscriber identity (S-TMSI), yang mengidentifikasi ponsel dari dalam area pool MME.

lte_s_tmsi

Akhirnya menambahkan identitas grup MME dan identitas PLMN dengan S-TMSI menghasilkan Globally Unique Temporary Identity (GUTI).

lte_guti

Arsitektur Protokol Radio LTE

0

Arsitektur protokol radio untuk LTE dapat dipisahkan ke dalam dua bagian, yakni arsitektur control plane dan arsitektur user plane. Untuk memperjelas, berikut adalah gambarannya:

lte_radio_protocol_architecturePada sisi user plane, aplikasi menciptakan paket data yang diproses oleh protokol seperti TCP, UDP dan IP, sementara pada control plane, protokol radio resource control (RRC) menulis pesan berupa sinyal yang dipertukarkan antara BTS dan ponsel. Dalam kasus keduanya, informasi diproses oleh packet data convergence protocol (PDCP), protokol radio link control (RLC) dan protokol medium access control (MAC), sebelum diteruskan ke lapisan fisik untuk transmisi.

User Plane

Protokol user plane terletak antara e-Node B dan UE meliputi sub-lapisan, seperti PDCP (Packet Data Convergence Protocol), RLC (radio Link Control), dan Medium Access Control (MAC)

Pada user plane, paket dalam jaringan inti (EPC) dikemas dalam sebuah protokol EPC spesifik dan dihasilkan antara P-GW dan eNodeB. Protokol tunneling yang berbeda digunakan tergantung pada antarmuka. GPRS Tunneling Protocol (GTP) digunakan pada interface S1 antara eNodeB dan S-GW dan pada interface S5/S8 antara S-GW dan P-GW.

lte_user_plane

Paket yang diterima oleh sebuah lapisan disebut Service Data Unit (SDU), sedangkan output paket dari lapisan disebut dengan Protokol Data Unit (PDU) dan paket IP pada user plane mengalir dari lapisan atas ke bawah.

Control Plane

Control plane meliputi tambahan lapisan Radio Resource Control (RRC) yang bertugas untuk mengkonfigurasi lapisan bawah.

Control Plane menangani fungsi radio-khusus yang tergantung pada keadaan peralatan pengguna yang mencakup dua hal, yakni idle atau terhubung.

Modus

Deskripsi

Idle

User equipment ditempatkan di sel setelah proses seleksi atau seleksi ulang sel dimana faktor-faktor seperti kualitas link radio, status sel dan teknologi akses radio dipertimbangkan. UE juga memonitor kanal paging untuk mendeteksi panggilan masuk dan memperoleh informasi sistem. Dalam mode ini, protokol control plane meliputi seleksi sel dan prosedur seleksi ulang.

Terhubung

UE memasok E-UTRAN dengan kualitas saluran downlink dan informasi sel tetangga untuk mengaktifkan E-UTRAN untuk memilih sel yang paling cocok untuk UE. Dalam hal ini, protokol control plane meliputi Radio Link Control (RRC) protokol.

Tumpukan protokol untuk control plane antara UE dan MME ditampilkan di bawah. Wilayah abu-abu dari tumpukan menunjukkan akses stratum (AS) protokol. Lapisan bawah memiliki fungsi yang sama seperti user plane dengan pengecualian bahwa tidak ada fungsi kompresi header untuk control plane.

lte_control_plane

LTE Protocol Stack Layer

0

Kita telah mengenal sekilas mengenai apa itu E-UTRAN. Kini, giliran melihat layer-layer apa saja yang ada di dalamnya. Berikut adalah diagram yang menggambarkan E-UTRAN Protocol Stack:

lte_protocol_layersPhysical Layer (Layer 1)
Layer fisik membawa semua informasi dari saluran transportasi MAC melalui antarmuka udara. Menangani link adaptation (AMC), kontrol power, pencarian sel (untuk tujuan sinkronisasi awal dan handover) dan aktivitas lainnya (di dalam sistem LTE dan di antara sistem) untuk layer RRC.

Medium Access Layer (MAC)
Layer MAC bertanggung jawab untuk mapping antara logical channel dan transport channel, Multiplexing SDU MAC dari salah satu atau logical channel yang berbeda ke transport block (TB) yang akan dikirimkan ke layer fisik pada transport channel, de multiplexing SDU MAC dari salah satu atau logical channel yang berbeda dari transport block (TB) yang dikirimkan dari layer fisik pada transport channel, Scheduling pelaporan informasi, koreksi Eror melalui HARQ, handling Priority antara UE dengan cara penjadwalan dinamis, handling Priority antara logical channel dari satu UE, prioritas Logical Channel.

Radio Link Control (RLC)
RLC beroperasi dalam 3 mode operasi: Transparan Mode (TM), Unacknowledged Mode (UM), dan Acknowledged (AM).

Layer RLC bertanggung jawab untuk transfer dari lapisan atas PDU, koreksi Eror melalui ARQ (hanya untuk transfer data AM), Penggabungan, Segmentasi dan pertemuan kembali SDU RLC (hanya untuk transfer data UM dan AM).

RLC juga bertanggung jawab untuk membagi kembali data PDU RLC (hanya untuk transfer data AM), penataan kembali data PDU RLC (hanya untuk transfer data UM dan AM), deteksi duplikat (hanya untuk transfer data UM dan AM), menghapus SDU RLC (hanya untuk transfer data UM dan AM), pembentukan kembali RLC, dan deteksi kesalahan protokol (hanya untuk transfer data AM).

Layanan dan fungsi utama dari sublayer RRC meliputi broadcast Sistem Informasi yang terkait dengan non-akses stratum (NAS), broadcast Sistem Informasi yang berkaitan dengan akses stratum (AS), paging, pembentukan, pemeliharaan dan pelepasan koneksi RRC antara UE dan E-UTRAN, fungsi keamanan termasuk manajemen kunci, pembentukan, konfigurasi, pemeliharaan dan pelepasan titik ke titik Radio Bearer.

Packet Data Convergence Control (PDCP)
Layer PDCP bertanggung jawab untuk kompresi dan dekompresi Header data IP, transfer data (user plane atau control plane), Maintenance Sequence Number (SN) PDCP, mengurutkan pengiriman layer atas PDU dalam pembentukan kembali layer bawah, penghapusan Duplikat layer bawah SDU pada pembentukan kembali layer bawah untuk pemetaan radio bearer pada RLC AM, memberi kode dan mengartikan data user plane dan data control plane, perlindungan integritas dan verifikasi integritas data control plane, penghapusan berdasarkan waktu, penghapusan duplikat, PDCP digunakan untuk SRB dan DRB yang dipetakan pada logical channel DCCH dan DTCH.

Non Access Stratum (NAS) Protocols
Non-akses stratum (NAS) protokol membentuk lapisan tertinggi dari control plane antara user equipent (UE) dan MME.

Protokol NAS mendukung mobilitas UE dan prosedur manajemen sesi untuk membangun dan memelihara konektivitas IP antara UE dan PDN GW.

Carier Aggregation di 2 Spektrum, Smartfren Tunggu Kesiapan Vendor

0

Telko.id – Smartfren akan semakin meningkatkan kualitas layanan 4G mereka dengan menghadirkan Carier Aggregation (CA) di dua spektrum yang saat ini mereka miliki. Pernyataan tersebut telah disampaikan pada kuartal terakhir tahun lalu, lebih tepatnya ketika tim Telko.id ikut dalam kegiatan Uji Jaringan 4G Smartfren di pusat networking perusahaan di kawasan BSD, Serpong.

Namun, sampai dengan awal tahun ini, pihak Smartfren belum menyelenggarakan Carier Aggregation di dua spektrum yang mereka miliki, yakni pada 850 Mhz dan 2300 Mhz. Sebagai informasi, saat ini Smartfren baru melakukan Carier Aggregation di spektrum 2300 Mhz saja dengan total lebar frekuensi pada spektrum ini yang mencapai 30 Mhz.

Mengenai hal ini, Munir SP selaku VP Spesial Project Network Smartfren mengungkapkan, “Kami sebenarnya sudah siap dan kami menginginkannya tahun lalu, namun kami masih menunggu ketersediaan perangkat jaringan dari dua vendor kami yaitu ZTE dan Nokia,” ucapnya pada kegiatan media update di Jakarta, Senin (25/1).

Sementara itu, pihak Nokia dan ZTE yang juga turut hadir dalam acara tersebut mengungkakan alasan mereka belum menghadirkan perangkat yang mendukung Carier Aggregation di dua Spektrum ini. Mereka menyebut, kurangnya ketersediaan ekosistem yang mendukung menjadi alasan mereka untuk belum menghadirkan perangkat ini di Indonesia. Salah satu ekosistem yang mendukung adalah ketersediaan handset 4G Cat 6 di pasar Indonesia dengan harga yang terjangkau.

Nantinya, Smartfren akan memiliki total 40 Mhz untuk jaringan 4G di dua spektrum tersebut. ZTE sendiri sebenarnya telah menghadirkan perangkat yang mendukung Carier Aggregation untuk dua spektrum ini di China, namun untuk Smartfren, mereka belum melakukannya.

Untuk mengoptimalkan teknologi Carier Agreggartion, sejatinya diperlukan sebuah perangkat yang mendukung teknologi 4G kategori 6 dan seterusnya. Carier Aggregation sendiri nantinya akan mempercepat kinerja dari jaringan 4G yang dimiliki oleh Smartfren.

Permasalahan yang timbul adalah kurangnya ketersediaan perangkat 4G kategori 6 di pasaran. Sampai dengan saat ini saja, beberapa handset yang menwarkan 4G Cat 6 masih menawarkan harga yang belum terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Beberapa perangkat tersebut diantaranya iPhone 6, Samsung Galaxy Note 4 dan Note 5.

Terkait perangkat sendiri, Smartfren menyebut sementara ini masih menjalin kerjasama dengan brand Smartphone 4G. Disinggung mengenai subsidi perangkat, Smartfren menyebutkan tidak akan memberikan subsidi untuk perangkat 4G Cat 6 yang masih dibanderol dengan harga tinggi. Namun, mereka menjanjikan akan menghadirkan perangkat Andromax yang mendukung 4G kategori 6 yang tentunya menawarkan harga yang lebih terjangkau. Meski mereka tidak menyebut kapan waktu pastinya. [ak/if]

Aliran Data Pada Layer LTE

0

Di bawah ini adalah diagram logis dari layer E-UTRAN Protocol dengan penggambaran aliran data melalui berbagai layer atau lapisan:

lte_data_flow

Paket yang diterima oleh sebuah layer disebut Service Data Unit (SDU) sedangkan output paket dari sebuah layer disebut Protokol Data Unit (PDU). Untuk lebih jelasnya, perhatikan diagram berikut:

  • IP Layer mengirim PDCP SDU (IP Paket) ke layer PDCP. Layer PDCP melakukan kompresi header dan menambahkan PDCP header ke PDCP SDU ini. Layer PDCP mengirim PDCP PDU (RLC SDU) ke layer RLC.

PDCP Header Compression: PDCP menghapus IP header (Minimum 20 bytes) dari PDU, dan menambahkan Token dari 1-4 byte. Yang menyediakan penghematan yang luar biasa dalam jumlah header yang harusnya pergi melalui udara.

lte_pdcp_sdu

  • Layer RLC melakukan segmentasi SDU ini untuk membuat RLC PDU. RLC menambahkan header berdasarkan modus operasi RLC. RLC mengirimkan PDU RLC (MAC SDU) ini ke layer MAC.

RLC Segmentation : Jika RLC SDU besar, atau data rate radio yang tersedia rendah (sehingga transport blok kecil), RLC SDU dapat dibagi menjadi beberapa RLC PDU. Jika RLC SDU kecil, atau data rate radio yang tersedia tinggi, beberapa RLC SDU dapat dikemas ke dalam PDU tunggal.

  • Layer MAC menambahkan header dan melakukan padding untuk memuat SDU MAC ini di TTI. Layer MAC mengirim MAC PDU ke layer fisik untuk mentransmisi itu ke channel fisik.

  • Channel fisik mentransmisikan data ini ke slot dari sub frame.

Saluran Komunikasi LTE

0

Telko.id – Informasi yang mengalir antara protokol yang berbeda dikenal sebagai channel (saluran) dan sinyal. LTE menggunakan beberapa jenis saluran logis, transportasi dan fisik yang berbeda, yang dibedakan oleh jenis informasi yang mereka bawa dan bagaimana informasi tersebut diproses.

  • Saluran logis: Menentukan tipe informasi apa yang ditransmisikan melalui udara, misalnya saluran trafik, saluran kontrol, broadcast sistem, dan lain-lain. Data dan sinyal pesan dibawa ke saluran logis antara protokol RLC dan MAC.

  • Saluran transport: Berkaitan dengan bagaimana sesuatu ditransmisikan melalui udara, misalnya apa yang dikodekan, dan opsi apa yang digunakan untuk mengirimkan data. Data dan sinyal pesan dibawa ke saluran transportasi antara lapisan MAC dan fisik.

  • Saluran fisik: Berkaitan dengan dimana sesuatu ditransmisikan melalui udara, misalnya simbol N pertama dalam frame DL. Data dan sinyal pesan dibawa ke saluran fisik antara berbagai tingkat lapisan fisik.

Saluran Logis

Saluran logis menentukan jenis data yang ditransfer. Saluran ini mendefinisikan layanan transfer data yang ditawarkan oleh lapisan MAC. Data dan sinyal pesan dibawa ke saluran logis antara protokol RLC dan MAC.

Saluran logis dapat dibagi menjadi saluran kontrol dan saluran trafik. Saluran kontrol (Control Channel) dapat berupa saluran umum atau saluran khusus (terdedikasi). Saluran umum berarti umum untuk semua pengguna dalam sel (Point to multipoint) sementara saluran khusus berarti saluran yang hanya dapat digunakan oleh satu pengguna (Point to Point).

Saluran logis dibedakan berdasarkan informasi yang mereka bawa dan dapat diklasifikasikan dalam dua cara. Pertama, saluran trafik logis membawa data pada user plane, sementara saluran kontrol logis membawa sinyal pesan pada control plane.

Tabel berikut berisi daftar saluran logis yang digunakan oleh LTE:

Channel Name

Acronym

Control channel

Traffic channel

Broadcast Control Channel

BCCH

X

Paging Control Channel

PCCH

X

Common Control Channel

CCCH

X

Dedicated Control Channel

DCCH

X

Multicast Control Channel

MCCH

X

Dedicated Traffic Channel

DTCH

X

Multicast Traffic Channel

MTCH

X

Saluran Transportasi

Saluran transportasi menentukan bagaimana dan dengan karakteristik jenis apa data ditransfer oleh lapisan fisik. Data dan sinyal pesan dibawa ke saluran transportasi antara MAC dan lapisan fisik.

Saluran transportasi dibedakan berdasarkan dimana prosesor saluran transportasi memanipulasi mereka. Tabel berikut berisi daftar saluran transportasi yang digunakan oleh LTE:

Channel Name

Acronym

Downlink

Uplink

Broadcast Channel

BCH

X

Downlink Shared Channel

DL-SCH

X

Paging Channel

PCH

X

Multicast Channel

MCH

X

Uplink Shared Channel

UL-SCH

X

Random Access Channel

RACH

X

Saluran Fisik

Data dan sinyal pesan dibawa ke saluran fisik antara berbagai tingkat lapisan fisik dan berdasarkan itu mereka dibagi menjadi dua, yakni saluran data fisik dan saluran kontrol fisik.

Saluran Data Fisik

Saluran data fisik dibedakan berdasarkan dimana prosesor saluran fisik memanipulasi mereka, dan di mana mereka dipetakan dalam simbol dan sub-carrier yang digunakan oleh Orthogonal frequency-division multiplexing (OFDM). Tabel berikut berisi daftar saluran data fisik yang digunakan oleh LTE:

Channel Name

Acronym

Downlink

Uplink

Physical downlink shared channel

PDSCH

X

Physical broadcast channel

PBCH

X

Physical multicast channel

PMCH

X

Physical uplink shared channel

PUSCH

X

Physical random access channel

PRACH

X

Prosesor saluran transportasi terdiri dari beberapa jenis kontrol informasi, untuk mendukung operasi tingkat rendah dari lapisan fisik. Itu tercantum dalam tabel dibawah ini:

Field Name

Acronym

Downlink

Uplink

Downlink control information

DCI

X

Control format indicator

CFI

X

Hybrid ARQ indicator

HI

X

Uplink control information

UCI

X

Saluran Kontrol Fisik

Prosesor saluran transportasi juga menciptakan kontrol informasi yang mendukung operasi tingkat rendah dari lapisan fisik dan mengirim informasi ini ke prosesor saluran fisik dalam bentuk saluran kontrol fisik.

Informasi berjalan sampai ke prosesor saluran transportasi di receiver, tetapi benar-benar tidak terlihat oleh lapisan yang lebih tinggi. Demikian pula, prosesor saluran fisik menciptakan sinyal fisik, yang mendukung aspek tingkat terendah dari sistem.

Saluran kontrol fisik tercantum dalam tabel di bawah ini:

Channel Name

Acronym

Downlink

Uplink

Physical control format indicator channel

PCFICH

X

Physical hybrid ARQ indicator channel

PHICH

X

Physical downlink control channel

PDCCH

X

Relay physical downlink control channel

R-PDCCH

X

Physical uplink control channel

PUCCH

X

BTS juga mengirimkan dua sinyal fisik lainnya, yang membantu ponsel memperoleh base station sejak pertama kali dinyalakan. Ini dikenal sebagai sinyal sinkronisasi primer (PSS) dan sinyal sinkronisasi sekunder (SSS).

Kuartal Pertama Tahun Ini, Semua Perangkat Andromax Bisa VoLte

0

Telko.id – Smartfren tampaknya sangat serius dalam menggarap layanan Voice over LTE (VoLte). Hal tersebut tergambar pada kesiapan mereka dalam menghadirkan layanan ini bagi para pengguna Smartfren di tanah air.

Ditemui dalam acara media update di Jakarta, Senin (25/1), Munir SP, Spesial Project Network Smartren mengungkapkan, Smartfren sudah sangat siap untuk meluncurkan layanan VoLte bahkan saat ini perusahaan telah melakukan pengujian final terkait layanan tersebut di jaringan 4G.

Sekedar Informasi, Volte sendiri merupakan kependekan dari Voice Over LTE, yang nantinya memungkinkan pengguna melakukan panggilan melalui jaringan data 4G mereka. Layanan ini sendiri secara teknis berbeda dengan beberapa aplikasi perpesanan, seperti Whatsapp ataupun Line.

Perbedaan antara Volte dan Voip sendiri terjadi pada setup, dimana Volte lebih cepat melakukan setup calling bila dibandingkan dengan Voip. Volte sama seperti telepon biasa karena si pengguna nantinya hanya dibebankan tarif telepon sementara si penerima tidak dibebankan biaya.

Kesiapan lainnya adalah, Smartfren tengah menyiapkan ekosistem yang mendukung layanan Voice Over LTE ini. Hal ini sesuai dengan pernyataan Munir kepada tim Telko.id pada sesi doorstop.
Ia menyebut, “Semua Perangkat Andromax 4G akan mampu menggunakan layanan VoLte pada kuartal pertama tahun ini, dan pengguna hanya tinggal mengupgrade firmaware saja.”

Sukoco Purwokardjono, Head of Device Smartfren menambahkan, “Mekanismenya adalah kami secara pelan-pelan akan mulai melakukan update pada Andromax R, Andromax Q dan Andromax E yang pertama, kemudian akan mulai pada perangkat lainnya dan juga dalam waktu dekat kami akan menghadirkan Andromax terbaru yang mendukung VoLte,” ucapnya.

1

Selain menghadirkan layanan VoLte di perangkat Andromax yang sudah ada, Smartfren juga nantinya akan meluncurkaan sebuah perangkat Andromax terbaru yang mendukung layanan VoLte pada kuartal pertama tahun ini.

Dalam konteks tarif, Smartfren belum menentukan satuan tarif untuk layanan terbaru ini. Hal tersebut dikarenakan belum adanya perizinan dari pihak regulasi, dalam hal ini Kominfo, yang mengatur satuan tarif tersebut. Munir juga belum mau menjelaskan mengenai tarif interkoneksi yang nantinya akan dibebankan kepada pengguna jika melakukan panggilan ke opeator lainnya. Namun Ia menjamin layanan VoLte milik Smarfren mampu melakukan panggilan ke operator lainnya.

“Karena layanan VoLte ini masih tergolong baru, tentunya Smartfren akan memberikan promo tarif kepada pengguna,” pungkas Sukoco memastikan. [ak/if]

Beberapa Istilah yang Perlu Diketahui Dalam LTE

0

Sebagai sebuah teknologi terbaru dalam telekomunikasi, meskipun bukan yang paling baru, LTE tak bisa dipungkiri masih memiliki sejuta cerita dibalik kecepatannya. Salah satunya adalah terkait beragam istilah rumit yang datang bersamanya. Di bawah ini, adalah sejumput informasi yang bisa kami sajikan untuk Anda:

Istilah

Deskripsi

3GPP

3rd Generation Partnership Project

3GPP2

3rd Generation Partnership Project 2

ARIB

Association of Radio Industries and Businesses

ATIS

Alliance for Telecommunication Industry Solutions

AWS

Advanced Wireless Services

CAPEX

Capital Expenditure

CCSA

China Communications Standards Association

CDMA

Code Division Multiple Access

CDMA2000

Code Division Multiple Access 2000

DAB

Digital Audio Broadcast

DSL

Digital Subscriber Line

DVB

Digital Video Broadcast

eHSPA

evolved High Speed Packet Access

ETSI

European Telecommunications Standards Institute

FDD

Frequency Division Duplex

FWT

Fixed Wireless Terminal

GSM

Global System for Mobile communication

HSPA

High Speed Packet Access

HSS

Home Subscriber Server

IEEE

Institute of Electrical and Electronics Engineers

IPTV

Internet Protocol Television

LTE

Long Term Evolution

MBMS

Multimedia Broadcast Multicast Service

MIMO

Multiple Input Multiple Output

MME

Mobility Management Entity

NGMN

Next Generation Mobile Networks

OFDM

Orthogonal Frequency Division Multiplexing

OPEX

Operational Expenditure

PAPR

Peak to Average Power Ratio

PCI

Peripheral Component Interconnect

PCRF

Policing and Charging Rules Function

PDSN

Packet Data Serving Node

PS

Packet Switched

QoS

Quality of Service

RAN

Radio Access Network

SAE

System Architecture Evolution

SC-FDMA

Single Carrier Frequency Division Multiple Access

SGSN

Serving GPRS Support Node

TDD

Time Division Duplex

TTA

Telecommunications Technology Association

TTC

Telecommunication Technology Committee

TTI

Transmission Time Interval

UTRA

Universal Terrestrial Radio Access

UTRAN

Universal Terrestrial Radio Access Network

WCDMA

Wideband Code Division Multiple Access

WLAN

Wireless Local Area Network

Hati-hati! Malware Perbankan Canggih Dideteksi Aktif Di Indonesia

0

Telko.id – F5 WebSafe security Solutions baru-baru ini mendeteksi keberadaan sebuah varian terbaru dari malware perbankan canggih, yang menargetkan institusi perbankan di Indonesia. Malware tersebut tidak menyerang institusi keuangan secara langsung, tetapi fokus menargetkan konsumen atau pengguna layanan perbankan melalui internet.

Varian terbaru dari malware canggih yang pertama kali ditemukan oleh F5 Networks ini dinamakan Tinbapore. Tinbapore merupakan varian kelima dari Tinba banking Trojan (alias Tinybanker, Zusy, and HμNT€R$) yang sudah terkenal dengan rekam jejaknya dalam menyerang institusi keuangan di berbagai penjuru dunia dan membuat jutaan hingga miliaran dolar dalam bahaya.

Berdasarkan data dari F5 Global Security Operations Center (SOC) saat ini, Singapura dan Indonesia menjadi target utama dari aktivitas Tinbapore di dunia. Dari keseluruhan serangan yang terjadi, sebanyak 30% dari total keseluruhan aktivitas malware ini terjadi di Singapura, sedangkan 20% menargetkan institusi dan pengguna layanan perbankan melalui internet di Indonesia.

“Tinbapore atau varian terbaru dari Tinba malware ini merupakan malware terbesar yang berhasil dideteksi oleh Security Operation Center (SOC) global kami. Malware ini diklasifikasikan sebagai sebuah aktivitas kriminal yang sangat berbahaya dengan level Severity One / kritis,” ungkap Andre Iswanto, Manager Field System Engineer, F5 Networks dalam keterangan resminya.

Ia menambahkan, baik institusi dan juga pengguna layanan perbankan melalui internet harus lebih berhati-hati dan lebih menaruh perhatian pada jenis malware ini, karena sifatnya yang mengeksploitasi kelengahan pengguna dalam hal keamanan berinternet.

Lalu bagaimana dengan cara kerjanya? Tinbapore serupa namun tidak sama dengan phishing. Phishing mengalihkan pengguna ke sebuah situs baru, namun Tinbapore mampu secara langsung memodifikasi tampilan situs web. Banyak metode yang dapat dilakukan oleh malware ini seperti menambahkan fitur baru – yang akan tampak seperti layanan yang sah – untuk mencuri data pengguna, dan mengubah input data (seperti nomor rekening tujuan transfer uang) di dalam sistem tanpa harus mengubah tampilan data tersebut di layar.

Yang membuat varian terbaru ini lebih berbahaya dari varian lainnya adalah kemampuannya untuk mampu aktif kembali walaupun Command & Control (C&C) server malware tersebut telah ditutup.

“Cara kerja Malware ini sederhana namun fatal akibatnya. Contohnya, ketika pengguna ingin mentransfer sejumlah uang ke suatu rekening tujuan, maka malware ini dapat mengubah nomor rekening tujuan dan memodifikasi tampilan di layar sehingga tampak tidak ada yang berubah. Pada akhirnya, pengguna akan menjalankan proses transfer uang tanpa curiga dan uang pun masuk ke rekening penjahat,” tambah Andre.

Penyebaran Tinbapore dilakukan melalui e-mail spam dan tautan yang mengarahkan pengguna menuju suatu situs web berbahaya. Ketika pengguna mengunjungi situs tersebut, malware Tinbapore akan disuntikan ke dalam sistem dan peramban (browser) web milik pengguna. Malware yang telah disuntikan tersebut hanya akan aktif jika pengguna mengakses layanan internet banking.

Tidak banyak hal yang dapat dilakukan oleh pengguna untuk menanggulangi risiko ini, lanjut Andre, “Hal terpenting yang harus dilakukan oleh pengguna adalah membekali diri mereka dengan berbagai pengetahuan tentang keamanan berinternet. Namun di sisi lain, institusi perbankan-lah yang lebih berperan penting untuk memastikan keamanan pengguna layanan mereka. Mereka harus mengedepankan keamanan pengguna dengan cara bermitra dengan tim-tim intelegensi keamanan internasional yang memiliki pengalaman luas serta pelanggan dari berbagai negara.

Hal ini membuat perusahaan bisa memiliki pengetahuan luas tentang berbagai kejadian dan serangan yang terjadi di negara lain. Pengetahuan ini akan memungkinkan perusahaan untuk bisa mendeteksi ancaman keamanan sedini mungkin, sehingga tim manajemen Risk/Fraud di dalam perusahaan mampu mengambil keputusan yang lebih terinformasi guna memastikan keamanan pengguna layanan mereka,” tutup Andre.

Siapa Bilang Pemindai Sidik Jari Paling Aman? Ini Alasannya

0

Telko.id – Semakin populernya pemindai sidik di jari, dimana hampir semua smartphone flagship kini telah dilengkapi oleh fitur canggih tersebut, mau tidak mau membuat banyak vendor bersaing untuk menghasilkan teknologi terbaik di sektor ini. Mereka mengklaim bahwa sensor biometrik tak hanya meningkatkan pengalaman pengguna, tetapi juga keamanan perangkat mobile. Tapi apakah itu benar?

Ternyata tidak sepenuhnya. Sebagai permulaan, sensor ini tidaklah sempurna. Pemindai kapasitif model lama sulit untuk mengenali sidik jari yang basah, dan dalam kebanyakan kasus sering kali tidak bekerja pada upaya pertama. Jadi jika tangan Anda berkeringat saat musim panas atau sehabis berolahraga, kemungkinan besar smartphone Anda tidak berfungsi karena tidak mengenali sidik jari Anda.

Bekas luka, goresan dan cacat kulit lainnya juga menurunkan kualitas pemindaian. Selain itu, masih banyak sensor yang belum dapat membedakan  antara jari yang asli dengan jari hasil cetakan – dan ini adalah sebuah celah yang sangat besar dalam hal keamanan.

Beberapa permasalahan ini mungkin dapat terselesaikan ketika Qualcomm meluncurkan sensor ultrasonik, yang menggunakan ultrasound untuk memindai gambar 3D jari Anda. Sensor tidak akan tertipu dengan hasil cetakan dari jari Anda. Selain itu, sensor ultrasonik baru ini akan tetap bekerja bahkan jika jari Anda kotor atau basah. Namun ancaman lain masih tetap ada.

Teknologi baru selalu rentan – dikarenakan mereka masih baru. Tidaklah cukup hanya dengan memuncukan inovasi terbaru lainnya – yang benar adalah teknologi baru seharusnya diimplementasikan dengan cara yang aman, dan tidak semua vendor mampu melakukan hal itu. Kalaupun mereka mampu mengatasi permaslahan ini, mereka pasti tidak akan melakukannya untuk satu versi.

Sebagai informasi, pada Agustus 2015 sebuah cara baru untuk mencuri sidik jari ditemukan – secara jarak jauh dan dalam skala besar.

Selain itu, kebanyakan smartphone memiliki sensor yang tidak terenkripsi, sehingga memungkinkan malware mendapatkan gambar langsung dari pemindai sidik jari. Yang menarik, smartphone Apple ternyata cukup aman, karena mereka mengenkripsi data sidik jari dari pemindai.

Beberapa vendor ada juga yang menggunakan teknologi ARM TrustZone untuk melindungi data pada perangkat mereka. Teknologi ini bekerja dengan gambar sidik jari yang berada pada  “dunia” virtual khusus, yang tidak dapat diakses oleh OS utama. Akibatnya, data penting (seperti sidik jari) tidak dapat bocor dan digunakan oleh aplikasi pihak ketiga. Sayangnya, tergantung pada model implementasi, teknologi ini juga bisa cacat.

Ketika Anda mendengar bahwa sidik jari bukanlah sebuah kata sandi, dan pemilik perangkat tidak bisa berbagi dengan orang lain, lupa atau bahkan akhirnya menunjukkannya kepada orang lain – jangan mudah percaya. Tahun ini, para peneliti menunjukkan betapa mudahnya untuk mencuri sidik jari dari jarak jauh, bahkan tanpa kontak tatap muka. Seseorang dapat melakukannya hanya dengan foto jari korban yang berkualitas. Kamera SLR dengan lensa zoom yang baik atau bahkan sebuah foto majalah yang dicetak dalam resolusi tinggi sudah cukup.

Sebagai informasi, metode yang sama dapat juga digunakan untuk memalsukan iris mata.

Ketika kata sandi Anda bocor, Anda dapat mengubahnya dalam beberapa menit, tetapi Anda harus hidup dengan sidik jari Anda selama sisa hidup Anda. Bagaimana jika mereka dicuri? Inilah sebabnya mengapa Anda tidak harus sepenuhnya percaya janji-janji pemasaran dari para vendor populer. Jika Anda memiliki smartphone dengan sensor sidik jari built-in, kami sarankan Anda untuk mengikuti tiga aturan sederhana berikut ini.

  1. Meskipun dengan janji-janji dari para vendor bahwa perangkat Anda aman, jangan pernah menggunakan pemindai sidik jari untuk melakukan otentikasi ke PayPal dan jasa keuangan lainnya. Ini tidak aman. Saat ini mungkin saja smartphone berada di tangan Anda, namun siapa tahu di kemudian hari smartphone Anda dicuri. Seorang pencuri dapat dengan mudah menyalin sidik jari Anda langsung dari permukaan smartphone dan menggunakannya untuk membeli sesuatu.
  2. Biasanya orang memilih jari telunjuk atau ibu jari sebagai login biometrik mereka dengan alasan kenyamanan, tapi tidak benar, karena kedua jari ini adalah jari yang paling sering kita gunakan dengan smartphone. Itulah mengapa sangat mungkin untuk menemukan cetak utuh kedua jari ini padasmartphone apapun dan membuat salinan palsu untuk menerobos perlindungan pada perangkat Anda – terutama dengan ada banyaknya manual untuk melakukan hal seperti ini di Internet. Jadi lebih baik untuk menggunakan jari kelingking atau jari manis pada tangan kiri untuk pengguna tangan kanan dan sebaliknya untuk pengguna tangan kiri / kidal.
  3. Sebuah pemindai sidik jari tidak cukup untuk melindungi data pribadi Anda. Jika Anda peduli tentang privasi, pertimbangkan untuk menggunakan aplikasi khusus. Sebagai contoh, Kaspersy Internet Security for Android yang memiliki fungsi Anti-theft and Personal Contacts di dalamnya. Kedua fungsi ini dapat membantu Anda melacak telepon yang dicuri, dari jarak jauh Anda dapat menghapus semua data dari perangkat atau menyembunyikan riwayat pesan teks dan daftar kontak dari para pencuri.

Secara umum, pemindai sidik jari merupakan inovasi besar, yang lebih banyak kegunaannya, daripada bahayanya. Tetapi jangan juga terlalu bergantung dengan hal itu – menggunakan teknologi baru dengan bijaksana dan tidak mengabaikan kata sandi, otentikasi dua faktor serta langkah-langkah keamanan lainnya.