spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...
Beranda blog Halaman 1489

Telkomsel ‘Rangsang’ Terus Ekosistem 4G LTE Agar Cepat Terbentuk

0

Telko.id – Ekosistem 4G LTE ternyata tidak mudah terbentuk. Pasalnya, banyak faktor yang mempengaruhinya. Bukan hanya gelaran jaringan saja, tetapi juga aplikasi atau konten serta device. Untuk masalah device, hingga saat ini masih belum banyak brand yang mampu memberikan smartphone 4G dengan harga yang terjangkau. Dan, satu lagi adalah masalah edukasi ke pelanggan atau masyarakat juga penting yang nantinya akan membuat masyarakat pindah atau mograsi ke 4G LTE ini.

Dengan berbagai persoalannya, Telkomsel berupaya untuk secara terus menerus memperkenalkan layanan digital pada masyarakat. Harapannya adalah ekosistem gaya hidup digital akan semakin matang terutama dengan pemanfaatn teknologi layanan berbasis 4G LTE. Salah satu yang dilakukan oleh Telkomsel adalah menghadirkan beragam keunggulan teknologi dan layanan telekomunikasi selular terdepan di gelaran pameran multi produk Pekan Raya Indonesia (PRI) di Indonesia Covention Exhibition (ICE) Serpong, Tangerang, (20/10). Dalam gelaran yang untuk pertama kalinya diselenggarakan di Indonesia ini berlangsung mulai tanggal 20 Oktober – 18 November 2016.

“Pertengahan tahun ini Telkomsel sukses berpartisipasi dalam gelaran Jakarta Fair Kemayoran, baik dari sisi penentrasi produk broadband dan digital maupun pengamanan True Broadband Experience pelanggan di lokasi. Kini, Telkomsel kembali hadir dengan beragam produk dan layanan digital terbaru di event Pekan Raya Indonesia, dan memastikan kenyamanan dan kelancaran komunikasi pengunjung saat berada di lokasi event,” ujar Venusiana Papasi, Executive Vice President Area Jabotabek Jabar Telkomsel menjelaskan.

Pada event PRI ini, booth Telkomsel hadir di Hall 3 dan koridor Hall 8 ICE-Serpong dengan beragam produk dan layanan terdepan yang menunjang gaya hidup digital pelanggan. Seperti melalui produk simPATI Paket Kuota Data 12 GB dan layanan isi ulang pulsa data yang memberikan kesempatan bagi pelanggan memenangkan hadiah undian mobil BMW dan hadiah menarik lainnya dalam program 4G BOOM, cukup dengan aktivasi di UMB *363#. Sedangkan untuk peminta layanan pasca bayar, produk KartuHALO dengan paket data hingga 20 GB hadir sebagai penawaran terbaik yang dapat dinikmati pelanggan.

Guna lebih mendorong penetrasi penggunaan device berbasis 4G LTE lelaui event PRI ini, Telkomsel menggelar Bazzar Hape 4G Murah dengan paket bundling harga di bawah Rp 1 juta. Paket bundling smartphone 4G LTE ini semakin lengkap dengan hadirnya paket data TAU 4G kuota 14 GB cukup dengan aktivasi melalui UMB *363*13#.

Melalui event PRI kali ini, Telkomsel juga tetap konsisten memperkuat ekosistem teknologi 4G LTE dengan menyediakan booth layanan pelanggan yang akan membantu proses migrasi/upgrade kartu uSIM 4G LTE Telkomsel secara gratis tanpa harus mengganti nomor. Selain itu, layanan MyGraPARI juga tersedia untuk pelanggan yang ingin melakukan migrasi/upgrade kartu uSIM 4G LTE Telkomsel secara mandiri. Keuntungan pelanggan yang melakukan migrasi/upgrade uSIM 4G LTE Telkomsel semakin bertambah dengan hadirnya promo gratis kuota data 10 GB di jaringan 4G.

“Demi, kenyamanan komunikasi pengunjung PRI akan semakin bertambah dengan optimalisasi 7 BTS Indoor dengan teknologi 3G & 4G dan 6 BTS outdoor yang telah dipersiapkan Telkomsel di lingkungan ICE-Serpong. Telkomsel juga telah menambahkan 2 unit BTS Compact Mobile (Combat) yang juga berteknologi 3G dan 4G untuk menjamin kapasitas jaringan dan True Broadband Experience pelanggan Telkomsel tetap terjaga selama event PRI berlangsung” tutup Venusiana. (Icha)

15 Mahasiswa Terbaik Indonesia Latihan TIK di Tiongkok

0

Telko.id – Sejak tahun 2013, Huawei berkomitmen untuk memberikan pelatihan di bidang TIK kepada talenta muda lokal yang sejalan dengan upaya pemerintah untuk mewujudkan digitalisasi Indonesia.
Tahun ini Huawei mengirim 15 mahasiswa terbaik dari 12 universitas terkemuka di Indonesia untuk mengikuti program CSR global Huawei Seeds for the Future di Beijing dan Shenzhen, Tiongkok.
Shenzhen, Tiongkok, 21 Oktober 2016 – PT Huawei Tech Investment (Huawei Indonesia), penyedia solusi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) global terkemuka, untuk keempat kalinya kembali mengajak 15 mahasiswa terbaik, berusia 18 – 24 tahun, dari 12 universitas terkemuka yang berasal dari Sabang hingga Merauke untuk mengikuti program pelatihan CSR Huawei Global yaitu program pelatihan Seeds for the Future selama dua minggu di Beijing dan Shenzhen, Tiongkok.

Program yang dimulai dari tanggal 8 hingga 22 Oktober 2016 ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa yang berkecimpung di sektor TIK agar dapat belajar dan mendapatkan pengalaman bekerja di kantor pusat Huawei di Tiongkok, serta serta mengenal budaya Tiongkok dan pengalaman bekerja antar budaya dalam suasana bisnis global. Sebagai salah satu perusahaan teknologi dunia, Huawei berkomitmen untuk mendukung kemajuan industri TIK melalui pengembangan sumber daya manusia, salah satunya yaitu melalui beragam program pendidikan dan pelatihan.

“Kami percaya bahwa kemajuan teknologi suatu negara tidak terlepas dari peran penting sumber daya manusia yang berkualitas. Seiring dengan pertumbuhan pesat industri TIK, maka dibutuhkan sumber daya manusia yang dapat mengatasi tantangan-tantangan baru dalam sektor TIK,” ujar Hudson Liu, CEO Huawei Indonesia.

Hudson Liu juga menambahkan bahwa “Melalui program Huawei Seeds for the Future , kami berkomitmen untuk meningkatkan minat serta pemahaman talenta muda lokal terhadap sektor TIK agar mereka siap untuk menghadapi tantangan ini dengan memanfaatkan teknologi, sehingga mereka mampu berkontribusi untuk pembangunan tanah air. Kami akan senantiasa melanjutkan investasi di bidang pendidikan demi terciptanya sumber daya manusia yang unggul.”

Kepala Bagian Program dan Laporan, Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Ibu Fadhilah Mathar, ketika melepas 15 mahasiswa yang akan mengikuti pelatihan Huawei Seeds for the Future di Tiongkok, mengatakan, “Pemerintah sangat mendukung upaya Huawei dalam memajukan sektor TIK di Indonesia melalui berbagai pelatihan yang bermanfaat. Kami berharap upaya ini akan menjadi landasan dan memicu semangat mahasiswa untuk berkontribusi terhadap tanah air.”

Upacara penutupan pelatihan program Huawei Seeds for the Future tahun 2016 ini juga dihadiri oleh Ibu Ratu Silvy Gayatri, Konsul Jenderal Republik Indonesia untuk Guangzhou, Tiongkok dan pada kesempatan ini beliau mengungkapkan: “Saya menghargai komitmen Huawei dalam menjembatani perbedaan antara pendidikan TIK dan industri melalui program Huawei Seeds for the Future yang berkolaborasi dengan universitas di Indonesia untuk menghasilkan talenta dalam bidang TIK. Maka dari itu, saya sangat mendukung perhatian Huawei terhadap pendidikan, terutama untuk talenta TIK yang memegang peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.”

Program Huawei Seeds for the Future merupakan program unggulan Huawei Global yang dimulai pada tahun 2008 dan telah melatih lebih dari 20.000 siswa dari 200 universitas ternama di 77 negara. Program ini bertujuan untuk mengembangkan talenta lokal, meningkatkan pengetahuan di bidang TIK, serta mendorong pembangunan daerah dan komunitas digital. Melalui program ini, Huawei memberikan pelatihan mengenai teknologi-teknologi terbaru di bidang telekomunikasi, seperti 5G, LTE, dan komputasi awan.

Selain itu, Huawei juga memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk merasakan langsung pengalaman bekerja lintas budaya di kantor pusat Huawei maupun laboratorium canggih milik Huawei. Tahun ini, 15 murid terbaik telah disaring dari 300 peserta program pelatihan yang diadakan oleh Huawei Indonesia bersama Kementerian Komunikasi and Informatika, yaitu Huawei Certified Student Training 2016, yang berasal dari 20 Universitas terkemuka di Indonesia.

Dalam program Seeds for the Future, para peserta mengikuti beragam aktivitas yang terbagi menjadi dua tahap kegiatan. Di tahap pertama, para mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk mempelajari budaya Tiongkok, termasuk mengikuti pelatihan dasar Bahasa Mandarin, kaligrafi, melukis, serta sesi pertukaran ide dengan murid lokal.

Kemudian pada tahap kedua, para mahasiswa mengikuti pelatihan mengenai inovasi teknologi terbaru di Kantor Pusat Huawei. Tidak hanya itu saja, mereka juga mendapat kesempatan untuk mengunjungi pabrik Huawei dan melihat secara langsung proses produksi perangkat terbaru melalui kegiatan di demo room milik Huawei.

“Saya merasa sangat senang dapat terpilih sebagai salah satu mahasiswa yang mengikuti pelatihan Huawei Seeds for the Future di Tiongkok. Selain melihat teknologi maupun inovasi terbaru yang dikembangkan oleh Huawei, saya juga berharap agar pelatihan ini dapat menjadi bekal saya di kemudian hari untuk berkontribusi terhadap pembangunan TIK di Indonesia,” ujar Radifan Cahya Pradana, mahasiswa termuda peserta program Huawei Seeds for the Future. Radifan, yang saat ini berusia 18 tahun, adalah Mahasiswa Semester 5 di Institut Teknologi Bandung (ITB).

“Ini adalah pengalaman pertama saya ke luar negeri, berpergian jauh ke negara Tiongkok, sebagai bagian dari delegasi Indonesia untuk Seeds for the Future, yang telah memperluas pandangan saya sejak belajar mengenai budaya, bahasa, sejarah, dan teknologi terbaru TIK di Tiongkok. Saya akan membawa kembali semua pelajaran berharga ini untuk menambah pengetahuan saya sebagai talenta muda Indonesia,” ujar Hermawan Hidayat, Ketua Delegasi Mahasiswa Indonesia untuk program Seeds for the Future, yang berasal dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

Selama lebih dari 16 tahun, Huawei Indonesia berkomitmen untuk tumbuh bersama dengan pelanggan dan para mitra demi terwujudnya sektor TIK yang terdepan di Indonesia dan terciptanya Indonesia yang lebih terhubung.

Huawei Indonesia juga berperan aktif dalam memupuk talenta lokal dan berkontribusi terhadap komunitas lokal, termasuk dengan fokus CSR di bidang pendidikan melalui pemberian beasiswa, pelatihan, dan program kerja praktek bagi mahasiswa teknik dari berbagai universitas terkemuka di Indonesia sejak tahun 2013. Bersama dengan para mitra, Huawei telah melatih lebih dari 20.000 talenta lokal di bidang TIK dan menyediakan lebih dari 20.000 lapangan pekerjaan.

Program Huawei Certified Student Training merupakan bentuk komitmen Huawei yang bekerja sama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Komunikasi dan Informatika, Telkom, dan Telkomsel untuk melatih talenta lokal. Program ini telah dilaksanakan selama 3 tahun berturut-turut sejak tahun 2014 dan telah sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) di Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (PUSTIKNAS), Ciputat, Tangerang Selatan.

Selain program Huawei Certified Student Training dan Huawei Seeds for the Future , sebelumnya Huawei juga bekerja sama dengan Kemenkominfo untuk mendirikan Kominfo-Huawei Innovation Center yang telah melatih lebih dari 200 pelaku industri TIK di bidang mobile application dan e-Commerce. Disamping itu, Huawei juga menekankan komitmennya melalui penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Institut Teknologi Del (IT Del) pada bulan September 2015 untuk pelatihan TIK serta pengembangan sumber daya manusia selama tiga tahun. (Icha)

AT & T Akuisisi Time Warner Jadi ‘Berita buruk’ Bagi Verizon

0

Telko.id – AT & T melakukan megadeal sebesar US$ 85,4 Miliar untuk mengakuisisi Time Warner, yang memiliki HBO dan CNN. Tawaran yang sedemikian besar itu terjadi pada kondisi yang masih belum pasti karena pemilihan presiden Amerika belum selesai.

Dan, angka akuisisi yang diilakukan oleh AT&T pun sangat besar dan belum pernah terjadi terutama untuk perusahaan telekomunikasi sebagai operator jaringan yang melakukan diversifikasi usaha dan ‘mengawinkan’ dengan konten eksklusif, seperti yang dilansir dari Washington Post.

Bagi banyak perusahaan, memang menyediakan jaringan saja tidak cukup. Perlu juga mememberikan layanan yang menyalurkan acara TV, film dan media kreatif lainnya.

“Ketika Jeff dan saya mulai berbicara, menjadi jelas bahwa kami menginginkan secepatnya berbagi visi yang sangat mirip ini,” Randall L. Stephenson, Chief Excecutive AT & T, mengatakan kepada wartawan pada panggilan konferensi pada hari Sabtu (20/10), seperti dilansir dari New York Times.

Jeffrey Bewkes, Chief Excecutive Time Warner pun dengan optimis menyatakan bahwa “Kami percaya bahwa Time Warner adalah pemimpin dalam konten premium.”

Trend bermunculan media online yang berkenaan dengan video maupun film seperti Netflix, Amazon Prime dan YouTube, lalu terjadi pergeseran pelanggan anak muda dari media tradisional membuat perusahaan media pun harus mencari mitra untuk konsolidasi. Perusahaan-perusahaan media harus mengantisipasi pengeluaran sebagai penyedia layanan kabel dan menurunnya pendapatan dari pengiklan.

Langkah strategis dari AT&T ini membuat Verizon sebagai pesaing terdekat ‘kelabakan’. Hal itu juga dilihat oleh para analis sebagai masa depan Verizon yang suram.

Padahal, beberapa waktu lalu, Verizon baru saja mengakuisisi AOL dan Yahoo. Targetnya adalah untuk menggaet iklan lebih banyak lagi melalui AOL terutama yang menyasar pemirsa video online. Sedangkan Yahoo, yang tetap menjadi salah satu situs tujuan di internet setelah Google dan Facebook untuk menggaet jutaan pemirsa setiap bulannya, berdasarkan data riset yang dilakukan oleh ComScore.

Namun, langkah strategis yang dilakukan Verizon tersebut dianggap oleh para analis masih kurang greget. Pasalnya, Time Warner yang diakuisisi AT&T jauh lebih menarik. Di mana, Time Warner, perusahaan media raksasa yang memiliki sebuah studio film besar, memiliki siaran global, selama 24 jam setiap harinya. Lalu, memiliki juga news cable network dan memiliki hak siar untuk beberapa nama yang paling dikenal dalam budaya pop, seperti Batman, Superman, dan Harry Potter.

“Sulit untuk membandingkan apa yang telah dibeli Verizo dengan kualitas yang ditawarkan oleh Time Warner,” ujar Walt Piecyk, seorang analis telekomunikasi di BTIG.

Berita, terungkap nya pelanggaran data Yahoo pada September lalu, di mana setidaknya ada 500 juta account pengguna nya terindikasi bocor karena pembelian Yahoo oleh Verizon.

Lalu, lebih diperparah lagi ketika masyarakat mengetahui Yahoo diam-diam bekerja sama dengan pejabat intelijen untuk memindai email pelanggan – tanpa sepengetahuan chief information security officernya, yang kemudian membuat nya resign dari perusahaan sebagai bentuk protes nya karena mengetahui adanya kesepakatan tersebut.

Sekarang, menjadi masa-masa yang sulit bagi Verizon untuk menghadapi berbagai tekanan. Verizon pun perlu menyelaraskan langkahnya agar tidak tertinggal jauh oleh pergerakan AT & T tersebut. Tetapi masih belum jelas, langkah apa yang akan diambil oleh Verizon. (Icha)

Telkomsel dan Huawei Uji Coba Teknologi Seluler 1 Gbps

0

Telko.id – Telkomsel dan Huawei melakukan uji coba teknologi seluler pertama di Indonesia yang dapat menembus kecepatan akses data lebih dari 1 Gbps. Teknologi yang digunakan adalah menggabungkan teknologi antena 4×4 Multiple-Input Multiple-Output (MIMO), teknologi modulasi 256-Quadrature Amplitude Modulation (QAM), dan LTE Licensed-Assisted Access (LAA).

Dengan teknologi ini maka akan dimungkinkan terjadinya peningkatan kapasitas dan efesiensi secara signifikan dari jaringan 4G yang ada saat ini.

“Uji coba teknologi seluler 1 Gbps ini merupakan salah satu tahapan menuju diimplementasikannya teknologi 5G di Indonesia. Kami telah mempersiapkan jaringan yang handal untuk memastikan uji coba ini berjalan dengan lancar. Kesiapan dalam uji coba 1 Gbps ini mempertegas komitmen Telkomsel untuk selalu menjadi yang terdepan dalam penerapan roadmap teknologi broadband terkini,” ujar Sukardi Silalahi, Direktur Network Telkomsel menjelaskan.

Teknologi LAA memungkinkan penggunaan spektrum unlicensed 5.8 GHz sebagai spektrum tambahan di samping spektrum LTE utama untuk meningkatkan kecepatan akses data.

Tidak seperti uji coba teknologi LAA sebelumnya, kali ini Telkomsel melakukannya dengan menggabungkan teknologi baru yang lainnya, yaitu 4×4 MIMO dan 256-QAM sehingga kecepatan akses data bisa melebihi 1 Gbps. Dengan penggabungan beberapa teknologi tersebut, maka peningkatan kecepatan data mencapai lebih dari empat kali lipat dari uji coba teknologi LAA sebelumnya.

Deputy CEO Huawei Indonesia, Sun Xi Wei, mengatakan, “Penggabungan teknologi LAA, 4x4x MIMO, dan 256-QAM akan mampu memberikan pengalaman layanan digital yang baru bagi para pelanggan. Dengan memanfaatkan teknologi ini, pelanggan dapat menikmati pengalaman layanan berkecepatan lebih dari 1 Gbps sehingga memungkinkan untuk menikmati layanan Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), ultra HD, dan 4K Video Mobile kapan saja, di mana saja.”

Pada akhir tahun 2014 Telkomsel menjadi yang pertama melakukan komersialisasi layanan mobile 4G LTE di Indonesia. “Dalam jangka panjang, implementasi teknologi broadband terkini akan menjadi salah satu fondasi yang menyokong terbentuknya ekonomi digital di Indonesia,” jelas Sukardi.

Sukardi lebih lanjut menjelaskan bahwa Telkomsel selalu berupaya untuk mendorong terciptanya ekosistem digital yang lengkap di Indonesia, di mana selain device (perangkat) dan application (aplikasi), juga dibutuhkan network (jaringan) yang handal untuk menopang kenyamanan pelanggan dalam menikmati layanan data yang berkualitas. Komitmen Telkomsel dalam menyediakan jaringan broadband yang handal juga dapat dilihat dari tergelarnya lebih dari 5.200 eNode B (BTS 4G) yang melayani sekitar 10 juta pelanggan 4G LTE di lebih dari 150 kota kabupaten di Indonesia hingga saat ini.

Saat ini kebutuhan pelanggan akan layanan data yang berkualitas semakin meningkat seiring dengan perilaku pelanggan yang semakin akrab dengan internet dan berbagai aplikasi digital. Melihat hal tersebut, Telkomsel melakukan berbagai upaya secara berkala terus dilakukan agar kualitas terbaik mobile broadband, baik 4G maupun 3G, dapat dirasakan secara maksimal oleh pelanggan, seperti melalui program peningkatan kualitas jaringan yang dinamakan dengan True Broadband Experience (TrueBEx).

“Program pengembangan broadband yang konsisten kami lakukan, seperti uji coba teknologi seluler 1 Gbps yang dilakukan hari ini merupakan bagian dari komitmen Telkomsel untuk mendukung program nawacita pemerintah dalam membangun bangsa,” ujar Sukardi.

Sayang, experience 4.5G dengan 1Gbps bersama Telkomsel ini baru bisa dirasakan di Grapari Telkomsel saja. Antara lain, Grapari Pondok Indah, Gandaria City, Alia dan Banda Bandung.

Layanan ini rencananya baru akan dijual secara komersial pada 2017 mendatang. Pasalnya, untuk saat ini belum ada device yang bisa digunakan karena harus berteknologi cat 11 dan di dunia pun belum tersedia. Jadi ketika device sudah ada, Telkomsel pun sudah siap dengan jaringannya. (Icha)

ZTE Indonesia Ungkap Kesiapan Indonesia Sambut 5G

0

Telko.id – 5G telah menjadi topik terhangat dalam industri telko dewasa ini. Pun meski di saat yang bersamaan penyebaran 4G belum sepenuhnya merata di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Beberapa negara seperti Korea, Jepang dan Rusia bahkan telah mulai menguji cobanya, hingga mengklaim akan siap meluncurkannya dalam dua tahun ke depan. Nah, bagaimana dengan Indonesia?

Ditemui dalam acara Bandung ICT Expo dan ANJA 2016, Kamis (20/10), Vice of Global Marketing and Research ZTE USA, Jess Li mengatakan bahwa Indonesia pada dasarnya sudah siap untuk implementasi 5G, namun memang ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebelum itu. Salah satunya adalah terkait bagaimana teknologi itu sendiri dikembangkan nantinya. Kesiapan operator, dalam hal ini menjadi isu utama.

“Semua operator harus evolve 4G-nya dulu untuk bisa masuk ke 5G,” kata Li.

Hal yang tak jauh berbeda diungkapkan President Director ZTE Indonesia, Mei Zhong Hua. Menurut Mei, masih ada beberapa hal yang harus disiapkan Indonesia sebelum akhirnya benar-benar mengimplementasikan 5G, salah satunya terkait regulasi, yang dinilainya harus jelas.

“Untuk frekuensi misalnya. Harus ditetapkan dulu frekuensi mana yang nantinya akan digunakan untuk 5G,” katanya.

Selain regulasi, pria berkacama ini juga menyebut tiga hal lainnya, termasuk perangkat, kesiapan operator, dan kompetisi, sebagai aspek yang harus dipertimbangkan sebelum menggelar 5G.

Belum lagi, Mei menjelaskan, saat ini operator di Indonesia juga cenderung masih fokus dalam penyebaran 4G, sehingga belum sepenuhnya siap untuk mengembangkan 5G.

“Jadi dalam 5G ini bukan hanya aspek teknologi yang berperan, tapi ada juga unsur bisnisnya. Dari sisi operator, tantangannya adalah ROI,” imbuhnya.

Ketika disinggung mengenai pencapaian terbaik ZTE di ranah 5G, Jess Li mengurai beberapa hal, termasuk mengenai keberhasilan perusahaan bekerjasama dengan beberapa operator seperti Korea Telecom, T-Mobile dan Softbank, dalam ujicoba 5G.

ZTE Kenalkan Teknologi Teranyar di Bandung ICT Expo 2016

0

Telko.id – Ajang Bandung ICT Expo dan ANJA (Apresiasi Nasional Jaringan Akses) 2016, yang berlangsung di Telkom University, Bandung pada19-21 Oktober dimanfaatkan ZTE untuk memamerkan sejumlah teknologi besutannya.

Dalam acara bertema “Digital Industries for Cultural and Natural Wisdom to Enhance Nation Competitiveness” itu, perusahaan asal Tiongkok ini mengenalkan sejumlah teknologi terbarunya, termasuk Android TV, Smart Home, Smart Maintenance, XG-PON Big Broadband, Java Backbone, Massive MIMO, dan Power Master. Teknologi ini, disebut ZTE dibuat untuk mempermudah kehidupan sehari-hari. Khususnya dalam menyambut era digital.

“Dengan mensponsori acara ini, kami di ZTE ingin membantu Indonesia untuk convert ICT. Kami ingin Indonesia menjadi negara digital,” kata VP Marketing ZTE Indonesia, Yan Chang Zhi.

Untuk mendukung semua itu, jaringan yang tak hanya baik tetapi juga stabil dalam hal kecepatan sudah barang tentu menjadi sangat dibutuhkan. Nah, di sinilah 5G dan IoT nantinya akan berperan.

“Teknologi 5G akan mengantar ke era yang sama sekali baru di bidang mobile broadband, dengan cakupan yang luas dan latency yang jauh lebih rendah,” tambah Jess Li, Vice President of Global Marketing and Research ZTE USA.

Ia menjelaskan, bandwidth ultra tinggi tidak hanya akan meningkatkan pengalaman pengguna dalam arti tradisional, tetapi juga membuka peluang bisnis yang lebih dalam di sejumlah sektor, baik transportasi, hiburan maupun IoT.

Berkenaan dengan topik IoT (Internet of Things), ZTE juga menilai bahwa ini memegang peranan kunci dalam memberikan kekuatan maksimal internet bagi bidang transportasi, pertanian, medis, rumah, dan lainnya dalam hidup kita. Entah itu ketika ia dikombinasikan dengan yang lain, atau berdiri sendiri, teknologi IoT memicu perkembangan ekosistem yang membentang di banyak industri, seperti sensor, power dan kontrol, serta analisis data.

Solusi ZTE diklaim akan dapat mengatasi tantangan umum untuk jaringan yang sangat kompleks, seperti latency dan bandwidth, fleksibilitas dan keandalan, efisiensi dan on-demand. Tidak hanya teknologi, tetapi arsitekturnya juga akan memerlukan perbaikan, dengan menggunakan jaringan akses optik, transport network, VNF dan SDN.

Atraksi utama booth ZTE selama acara meliputi Android TV , dimana ZTE memamerkan set top box Android set TV-nya yang mendukung resolusi 4K; dan Smart Home , dimana perusahaan mengenalkan solusi terintergrasinya dalam memonitoring rumah.

Kominfo Bakal Sederhanakan Proses Sertifikasi di Januari 2017

0

Telko.id – Untuk melindungi konsumen agar memperoleh produk smartphone yang lebih berkualitas, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara akan melakukan penyederhanaan proses penerbitan sertifikasi perangkat telekomunikasi di Indonesia. Dengan demikian, untuk memperoleh sertifikasi sebuah tipe ponsel menjadi lebih cepat.

Saat ini, setiap tipe smartphone harus diberikan ke kominfo, dalam hal ini adalah Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika. Untuk satu tipe membutuhkan waktu 1 bulan sampai 1.5 bulan. Selain itu, proses sertifikasi dilakukan oleh Kementerian Perindustrian (kemperin). “Bayangkan, berapa lama sertifikasi tersebut baru siap ada di pasar. Sekarang, proses sertifikasi akan diperbaiki sehingga lebih mudah. Bahkan, sebelum barang diimport sudah di sertifikasi oleh kominfo. Proses model baru ini akan diberlakukan pada Januari 2017,” ujar Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika menjelaskan di acara pengumuman TKDN Motorola, di Jakarta, Kamis (20/10).

Untuk ponsel merek global, pabrikan yang sudah kuat dan memiliki lab pengujian yang terpercaya nantinya tidak perlu mengajukan uji lab lagi di Indonesia dalam proses penerbitan sertifikasi perangkat ponsel. Mereka cukup memberikan test report (hasil uji perangkat) atau under tacking letter yang diberikan pada kominfo. Yang nantinya akan dicek kesesuaiannya dengan persyaratan teknis yang telah ditetapkan.

Dengan adanya proses sertifikasi baru tersebut maka pada saat shipment, ijin sudah dikeluarkan. Jadi, begitu keluar dari pelabuhan sudah bisa dipasarkan. Dengan demikian akan menekan cost. Cara tersebut akan dilakukan pada global brand tertentu. “Nanti, kita akan tentukan global brand mana yang akan masuk dalam katagori itu,” sahut Rudiantara.

Untuk merek yang tidak masuk dalam katagori global brand akan dilakukan sertifikasi seperti proses biasa. Sedangkan untuk yang memiliki pabrik di dalam negeri atau merek lokal, maka Tim dari kominfo yang akan mendatangi untuk melihat proses produksi. Jadi, proses sertifikasi akan berbarengan dengan proses produksi. Apakah sudah sesuai dengan sertifikasinya atau belum. Rencana tersebut juga akan dikoordinasikan dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian.

“Dengan penyederhanaan ini, proses-proses yang tidak perlu bisa dihilangkan, sehingga produk baru akan lebih cepat beredar di pasar. Adanya pemangkasan proses sertifikasi ini juga akan menghemat waktu sebesar 16.6%. Dan tidak boleh ada pungutan liar,” sahut Rudiantara tegas.

Yang mendapatkan manfaat dengan adanya proses sertifikasi yang lebih singkat tersebut adalah ekosistem 4G di mana di dalamnya termasuk ada device, network dan aplikasi. Yang pada tahun 2019, program palapa ring yang dicanangkan oleh pemerintah sudah selesai. Dengan demikian, pada saat itu sudah ada smartphone 4G ‘sejuta umat’ dan dengan kisaran harga Rp.400 ribu hingga Rp.500 ribu saja. (Icha)

Ini Dia Motorola Pertama Yang Produksi di Indonesia

0

Telko.id – Medio Januari 2014 lalu, Lenovo resmi membeli Motorola Mobility dari Google. Kini, Lenovo pun mengumumkan bahwa mulai Oktober 2016 ini sudah mulai memproduksi Motorola di Indonesia. Produk smartphone Motorola tersebut akan diproduksi di Serang, Banten, bekerjasama dengan mitra pabrikan Tridaya Kencana atau TDK. Model Motorola pertama yang diproduksi di pabrik Serang adalah Moto E3 Power yang akan tersedia di Indonesia pada Oktober 2016.

“Moto E3 Power ini merupakan produk yang khusus dibuat untuk konsumsi Indonesia. Sampai saat ini masih belum ada rencana produksi Motorola di Indonesia untuk dijual ke luar Indonesia. Tapi ke depan bisa saja hal itu terjadi,” ujar Adrie R. Suhadi, Country Lead Mobile Business Group Lenovo menjelaskan saat mengumumkan pabrikasi Moto di Dalam Negeri di depan Menteri Komunikasi dan Informatika.

Moto E3 Power ini mengandalkan kekuatan baterai. Di mana smartphone ini menggunakan baterai berkekuatan  3500mAh dengan waktu standby dapat bertahan hingga 295 jam dan waktu bicara dapat mencapai 40 jam. Selain itu juga dilengkapi dengan fast charging yang akan mempercepat pengisian baterai. Cukup dalam waktu 15 menit saja.

Moto E3 Power ini sudah didukung oleh layar HD 5 inci, kamera utama 8 megapiksel, kamera selfie 5 megapiksel, RAM 2 GB, prosesorquad-core 64 bit, serta sistem operasi Android Marshmallow.

Bagi Lenovo, tentu ketambahan brand menjadi pekerjaan rumah sendiri. Namun, Adrie menambahkan bahwa “Ke depan, bisa saja ke dua brand tersebut di lebur. Bisa LevoMoto atau MotoLevo. Kita masih belum pasti”.

Hanya saja, untuk waktu dekat ini, strategi yang dilakukan untuk ‘mengelola’ brand ini adalah dengan membedakan segmentasi konsumen yang disasar oleh masing-masing brand. Untuk Lenovo akan lebih mengarah pada segmen pasar yang medium dan affordable. Sedangkan Motorola akan lebih pada midle class ke atas. “Dengan demikian, kami berharap, ke dua brand dapat diterima oleh masyarakat Indonesia,” sahut Adrie menjelaskan.

Dengan Motorola sudah diproduksi di Indonesia maka sudah tentu, smartphone tersebut juga sudah harus mengikuti aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri yang sudah ditentukan oleh pemerintah Indonesia. Di mana pada awal 2017 mendatang sudah harus mengandung 30% TKDN. Jalur yang dipilih oleh Lenovo untuk Motorola ini masih jalur Hardware. Di mana komposisinya adalah 70% hardware, 20% untuk R&D dan 10% untuk software.

Walaupun sebenarnya produksi Motorola ini sendiri masih dalam bentuk assembling. Dengan sebagian besar komponen masih import dan sisanya adalah lokal buying atau membeli di lokal Indonesia.

Lenovo sendiri mengaku bahwa kapasitas produksi untuk Motorola saat ini sudah mencapai 90 ribu unit per bulan. Yang akan dikerjakan 2 lini produksi. Baik untuk produksi Moto Mid-end maupun High-end. Sedangkan yang Low-end baru mencapai 75 ribu sampai 100 ribu unit per line per bulan.

Dengan komitmen yang sudah dilakukan, Lenovo pun minta dukungan dari pemerintah Indonesia.
“Kami mohon perlindungan dari pemerintah. Tolong di support agar ada operasi pasar untuk menangkap pemain yang nakal. Biar bagaimana pun, adanya produk yang tidak sesuai dengan aturan main yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah juga cukup mengganggu bisnis kami,” ujar Adrie berharap.

Berkenaan dengan permintaan tersebut, Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika pun menjelaskan bahwa “Kami akan melakukan post market compliance atau operasi pasar. Dengan demikian, kita akan dapat melindungi masyarakat”. (Icha)

Warga Depok Antusias Migrasi ke 4G LTE Telkomsel

0

Telko.id – Telkomsel kembali menunjukkan konsistensinya dalam memberikan layanan yang menyeluruh dengan menghadirkan titik layanan pelanggan GraPARI yang lebih mudah diakses oleh pelanggan. Bertempat di Mall Margo City Depok, sejak bulan April 2016 Telkomsel telah menambah titik layanan pelanggan GraPARI guna merespon semakin berkembangnya minat pelanggan di wilayah Depok dan sekitarnya dalam menikmati produk dan layanan digital Telkomsel, khususnya layanan 4G LTE Telkomsel.

“Berdasarkan data transaksi layanan di sejumlah GraPARI yang ada sudah beroperasi sebelumnya di wilayah kota Depok dan sekitarnya, permohonan migrasi/upgrade kartu uSIM 4G LTE Telkomsel oleh pelanggan menjadi layanan yang paling diminati. GraPARI Mall Margo City sendiri, sejak soft launch di bulan April 2016 lalu ini telah melayani 30% dari total transaksi layanan migrasi/upgrade uSIM 4G LTE pelanggan yang berada di di wilayah kota Depok” ujar Executive Vice President Area Jabotabek Jabar Telkomsel Venusiana Papasi.

Untuk kota Depok sendiri, layanan 4G LTE Telkomsel sudah tersebar di sejumlah titik populasi di tiap Kecamatan dengan dukungan sekitar 121 BTS eNode B 4G LTE, di mana 5 BTS di antaranya sudah melayani lingkungan Mall Margo City dan sekitarnya. Sejak awal tahun ini, utilisasi dan pengguna jaringan 4G LTE Telkomsel di kota Depok tertinggi dikontribusi dari wilayah Kecamatan Beji. Respon positif pelanggan terhadap layanan tersebut terlihat dari sekitar 61 ribu pelanggan yang sudah melakukan proses migrasi/ upgrade kartu uSIM 4G LTE di seluruh titik layanan GraAPARI di wilayah kota Depok.

Venusiana lebih lanjut menambahkan “Telkomsel meyakini kehadiran titik layanan GraPARI tidak lagi sebatas hanya untuk menangani masalah atau keluhan pelanggan, namun juga sudah menjadi salah satu channel utama untuk mendorong penguatan ekosistem digital khususnya pemanfaatan layanan 4G LTE Telkomsel. Melalui GraPARI yang menghadirkan layanan menyeluruh, maka ekosistem DNA (Device-Network-Application) yang sedang didorong Telkomsel akan semakin matang.”

Dalam masa promo, Telkomsel juga menawarkan kemudahan migrasi/upgrade 4G LTE Telkomsel tanpa harus ganti nomor dengan bonus kuota data jaringan 4G LTE sebesar 10 GB untuk setiap pelanggan yang melakukan migrasi/upgrade uSIM 4G LTE Telkomsel di GraPARI. Promo ini juga berlaku untuk pelanggan yang melakukan layanan upgrade uSIM 4G LTE dengan cara memanfaatkan layanan antar langsung ke lokasi pelanggan dengan cara melakukan registrasi secara online.

Kehadiran GraPARI Mall Margo City yang dikelola bersama dengan Mitra Infomedia sendiri akan melengkapi 2 titik layanan GraPARI yang sebelumnya sudah hadir di sekitar kota Depok, yaitu GraPARI ITC Depok dan GraPARI Cinere-Depok. Dengan mengambil lokasi di Lantai 1, GraPARI Mall Margo City beroperasi setiap Senin-Jumat mulai pukul 10.00 – 22.00 WIB dan Sabtu-Minggu/Hari Libur Nasional mulai pukul 09.00 – 22.00 WIB. Dengan diperkuat 24 petugas layanan, GraPARI ini telah melayani sekitar 300 pelanggan di hari kerja, dan bisa meningkat hingga 450 pelanggan di akhir pekan.

GraPARI Mall Margo City juga akan dilengkapi layanan Telkomsel Social Media Corner yang merupakan fasilitas layanan self-service dengan konsep paduan layanan walk-in dan online customer care digital, di mana pelanggan yang melakukan kunjungan ke GraPARI tersebut dapat berinteraksi langsung menyampaikan kebutuhannya secara online melalui screen/layar yang disediakan, menggunakan akun social media pelanggan. Kemudian agen social media Telkomsel akan membantu kebutuhan pelanggan tersebut.

Selain itu, guna lebih mendorong penguatan ekosistem layanan digital lifestyle Telkomsel, GraPARI Margo City juga menghadirkan fasilitas Kiosk Cash In untuk layanan digital money TCASH Telkomsel. Terlebih di Mall Margo City sudah hadir sejumlah merchant yang bekerja sama dengan Telkomsel untuk metode transaksi menggunakan TCASH, salah satunya adalah Studio XXI yang menawarkan promo nonton hemat setiap hari Senin.

Saat ini Telkomsel telah menghadirkan 431 titik layanan GraPARI di seluruh Indonesia, dengan total 18 GraPARI berada di wilayah operasional kerja Regional Eastern Jabotabek mulai dari Bekasi, Bogor, Karawang hingga Sukabumi. Sedangkan untuk lokasi di Mall/Pusat Perbelanjaan Premium, GraPARI Mall Margo City merupakan GraPARI ke-3 yang ada di Mall sekitar wilayah Depok, dan melengkapi 46 GraPARI yang berada di lingkungan Mall di seluruh Indonesia.

“Seiring bertambahnya jumlah pelanggan, Telkomsel akan terus menambah titik layanan pelanggan GraPARI yang lebih mudah diakses pelanggan dan berada di tempat berkumpulnya pelanggan seperti Mall dan Pusat Perbelanjaan. Sehingga, penetrasi produk Telkomsel terutama layanan digital akan semakin cepat diadopsi dalam keseharian pelanggan” tutup Venusiana. (Icha)

Dompeku Targetkan 10 Juta Nasabah di Akhir 2017

0

Telko.id – Di Indonesia, untuk meningkatkan penggunaan ePayment tidaklah mudah. Banyak kendala yang menghadang. Salah satunya adalah ‘egois’ masing-masing pemilik layanan hingga tidak bekerjasama membangun ekosistem. Padahal, ekosistem tersebut bakal terbantuk dengan cepat dan baik ketika ada kolaborasi diantara para pemain.

“Selain itu, masalah regulasi, beberapa waktu lalu sempat kurang mendukung. Tapi, mudah-mudahan sekarang sudah semakin baik dan akan mendorong ekosistem ePayment ini lebih cepat terbentuk,” ujar Herfini Haryono. Director and Chief Wholesale & Enterprise Officer Indosat menjelaskan.

Herfini juga menambahkan bahwa “Untuk mendorong ekosistem ePayment itu juga dibutuhkan edukasi pada masyarakat dengan lebih agresif lagi. Namun, harus dengan contoh yang memang dekat dan dibutuhkan oleh masyarakat. Jumlah merchant juga harus terus ditambah”.

“Masalah ePayment lain yang juga perlu diperhatikan adalah interopability dan interkoneksi. Ke dua hal ini harus ditingkatkan agar masyarakat juga menjadi lebih nyaman dan aman ketika menggunakan layanan ePayment,” ujar Randy Pangalila, Group Head Mobile Financial Services Indosat Ooredoo menjelaskan.

Di mana, setiap sistem yang berada di ekosistem yang sama mampu bekerjasama dengan baik. Tidak boleh lagi mengedepankan ‘egoisme’, karena hal ini akan menghambat laju pertumbuhan dari ePayment di Indonesia.

Layanan ePayment dari Indosat yakni Dompetku saat ini baru memiliki 3.3 juta nasabah. Dengan transaksi year on year hingga kuartal 3 lalu mencapai Rp.5.5 triliun. Setiap harinya mencapai 800 ribu transaksi.

Sampai saat ini, transaksi yang paling banyak dilakukan adalah yang berkenaan dengan bill payment. Apakah itu membeli pulsa atau membayar tagihan. Ke depan, dengan adanya kerjasama dengan Kartuku yang memiliki Electronic Data Capture atau EDC hingga 29 ribu tersebut maka diharapkan transaksi instore akan lebih meningkat lagi.

“Pada akhir tahun, dengan adanya kerjasama dengan Kartuku maka diharapkan akan mencapai 10 juta nasabah Dompetku,” ujar Randy menambahkan.

Kartuku sendiri hingga akhir tahun 2016 akan terus menambah jumlag mitra. Dengan demikian, layanannya akan semakin luas. Baru pada 2017 mendatang akan menambah jumlah EDC maupun mitra. Pada tahun mendatang juga, Kartuku akan mulai masuk ke aplikasi Android. “Kami akan masuk ke aplikasi Android pada tahun depan karena saat ini masih melakukan uji coba. Kami harus yakin betul bahwa layanan melalui smarftphone tersebut aman dan nyaman,” ujar Victor Indajang, Operational Director Kartuku menjelaskan.

Saat ini, transaksi Kartuku dalam setahun sudah mencapai 600 juta US$ dengan 18 juta transaksi perharinya. Jumlah mitra yang sudah bekerjasama dengan Kartuku ada 500 perusahaan. Baik itu dari perusahaan perbankan maupun lainnya. (Icha)