spot_img
Latest Phone

Elon Musk Gugat Apple dan OpenAI Soal Integrasi ChatGPT di iPhone

Telko.id - Elon Musk melalui perusahaan xAI dan xAI...

iPhone Lipat Apple Akan Gunakan Touch ID, Bukan Face ID

Telko.id - Apple dikabarkan akan menggunakan teknologi Touch ID,...

Apple Gagal Wujudkan iPhone Lipat Tanpa Lipatan, Rilis 2026?

Telko.id - Apple dikabarkan gagal mewujudkan iPhone lipat dengan...

Google Pixel Watch 4, Dukung Koneksi Satelit dan Baterai Lebih Besar

Telko.id - Google secara resmi meluncurkan Pixel Watch 4...

Garmin Index Sleep Monitor Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Index Sleep Monitor,...
Beranda blog Halaman 1486

Smartfren Tegaskan Perlunya Sertifikasi Telko

0

Telko.id – Asosiasi yang dinamakan Perkumpulan Profesi Telekomunikasi Seluler Indonesia atau PPTSI telah diresmikan pada 26 Mei 2016, kemarin.

Diresmikannya PPTSI ini juga bertujuan untuk memberikan sertifikasi kepada para pekerja di industri telekomunikasi Indonesia. Hal ini ditujukan agar setiap perusahaan yang bergerak dalam industri ini juga akan memiliki karyawan dengan kompentensi yang baik dan mampu bersaing dengan lebih kompetitif.

Sekadar informasi, Sertifikasi yang dikeluarkan oleh asosiasi ini tidak main-main, karena sudah memenuhi Sistem Standarisasi Kompetensi Kerja Nasional yang tertuang dalam Permenaker 5 Thn 2012 dan KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia). Sertifikasi ini pun tidak hanya satu macam saja. Tetapi akan ada beberapa sertifikasi sesuai dengan kebutuhan industri telekomunikasi seluler.

Lantas, bagaimana menurut pandangan operator seluler?

Ditemui pada kegiatan Network Drive Test yang berlokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta, (26/5). Smartfren sebagai salah satu operator penyelenggara jaringan 4G LTE Advanced di Indonesia mengaku perlu adanya sertifikasi untuk profesi di bidang telekomunikasi.

Munir S.P, selaku VP Technology Relation & Special Project PT. Smartfren Telecom menyebutkan bahwa hadirnya sertifikasi ini penting untuk kedua belah pihak, baik untuk operator (perusahaan) dan juga untuk para pekerjanya sendiri.

“Perusahaan kita ini kan adalah perusahaan teknologi yang bergerak di industri telekomunikasi, sehingga sumber daya manusianya itu tentu diperlukan kemampuan yang tidak tanggung-tanggung. Sertifikasi untuk setiap pegawai Smartfren khususnya di bidang teknologi itu merupakan sebuah basic,” ujar Munir.

Munir juga menambahkan, sebagian karyawan mereka sudah memiliki sertifikasi ketika bergabung dengan Smartfren. Iya juga menyebutkan, ada beberapa cara bagi karyawan mereka yang belum memiliki sertifikasi untuk mendapatkannya melalui bantuan dari partner mereka.

“Kalau yang belum memiliki sertifikasi dan memiliki kemampuan tinggi, dari perusahaan akan bantu untuk sertifikasikan,” tambah Munir.

Salah satu cara untuk mensertifikasikan karyawan mereka melalui vendor-vendor partner mereka. Seperti Nokia, ZTE untuk jaringan. Sedangkan untuk Chipset yakni Quallcom. Mereka juga mencoba melakukan sertifikasi kepada karyawannya dengan bantuan dari operator luar negeri seperti LG Uplus.

Berbicara mengenai karyawan yang sudah tersertifikasi, Munir menyebutkan semua karyawan di semua lini mereka sudah tersertifikasi.

“Sertifikat ini ada beberapa bagian, artinya minimum base yang diperlukan harus dimiliki oleh karyawan. Contohnya, rigger yang membantu temen-temen RF untuk manjat tower, mereka harus memiliki sertifikat manjat tiang,” tukasnya.

Munir S.P. pada saat melakukan paparan
Munir S.P. pada saat melakukan paparan

Munir juga menyebutkan, hadirnya sertifikasi ini juga memberikan kualitas kerja serta keamanan bagi diri mereka sendiri dan juga perusahaan. Dengan hadirnya sertifikat, akan memberikan posisi yang tepat bagi karyawan tadi sehingga mereka bisa bekerja secara lebih optimal di posisi yang sesuai dengan kualifikasi mereka.

“Contohnya kalau hanya lulusan murni dan belum punya apa-apa, nah kita agak kebingungan kan mau ditempati dimana. Untuk menjuruskan dia ke tempat yang benar, perlu adanya sertifikat,” papar Munir.

Untuk karyawan, Munir juga menyebutkan hadirnya sertifikat tadi tidak kalah pentingnya. Karena bagi mereka sertifikat itu merupakan sebuah ‘senjata’ ketika mereka berkarir di perusahaan lain dengan industri yang serupa.

“Sertifikat itu akan membantu dia untuk bisa lebih baik di perusahaan yang lebih cocok. Sertifikat ini juga berguna untuk mereka dalam menghadapi MEA,”

Disinggung mengenai perkumpulan PPTSI yang baru diresmikan, Munir menegaskan bahwa hal ini merupakan sebuah kemajuan, karena dengan adanya perkumpulan ini bisa memberikan hal yang positif bagi karyawan mereka.

India Jadi Tempat Uji Coba Balon Google Berikutnya

0

Telko.id – Google dilaporkan sedang berdiskusi dengan pemerintah India untuk menguji Project Loon miliknya dalam program percontohan empat hari.

Menurut laporan Telecomasia, Jumat (27/5), raksasa teknologi ini kemungkinan akan memperoleh persetujuan untuk melakukan pengujian di Andhra Pradesh atau Maharashtra.

Operator milik negara, BSNL, akan berkoordinasi dengan Google pada proyek ini, menyediakan ruang, koordinasi spektrum dan peralatan pengujian.

Saat ini, perusahaan sedang mengevaluasi penggunaan baik band 700 MHz atau 2500 MHz untuk proyek percobaan ini, dan band terakhir tampaknya akan menjadi pilihan yang lebih mungkin mengingat itu tidak akan memerlukan persetujuan dari Departemen Telekomunikasi India.

BSNL sendiri memiliki 20 MHz spektrum di band 2500 MHz di 14 dari 22 lingkaran telekomunikasi India.

Sekedar informasi, Project Loon merupakan inisiatif Google yang bertujuan untuk menyediakan konektivitas internet melalui jaringan balon helium yang terbang tinggi mengelilingi dunia.

Uji coba teknologi ini juga sedang dilakukan di beberapa negara lainnya, seperti AS, Australia, Brazil, Indonesia, Selandia Baru dan Sri Lanka. Teknologi ini dikembangkan dengan fokus khusus pada peningkatan konektivitas di negara-negara berkembang.

Tembus Kecepatan 2Tbps, British Telecom Cetak Rekor

0

Telko.id – Rekor baru dalam hal kecepatan transmisi data dicetak operator utama Inggris, British Telecom (BT). Bekerjasama dengan Huawei, perusahaan mengklaim telah mencapai kecepatan 2Tbps melalui jaringan optik aktif yang membentang lebih dari 700 km antara Inggris dan Irlandia.

Pengujian ini sendiri merupakan kelanjutan dari pengujian tertutup dengan teknologi serupa yang pernah dilakukan perusahaan pada 2014 lalu.

“Ilmuwan BT membangun mode single link serat optik komersial pertama pada tahun 1984 dan BT Labs tetap menjadi yang terdepan untuk penelitian Photonics lebih dari tiga puluh tahun kemudian,” ungkap Howard Watson, CEO BT Technology, Service and Operations.

Menurut laporan Telecom, Jumat (27/5), BT juga mengatakan telah menembus angka 5 Tbps dalam pengujian terpisah yang menguji kemampuan transmisi serat optik tunggal yang berjalan pada jaringan trial-nya antara BT Tower di London dan fasilitas penelitian Adastral Park. BT mengklaim, kecepatan 5,6 Tbps yang dicapai adalah setara dengan download 200 film definisi tinggi dalam satu detik.

BT menyebut terobosan dalam teknologi dan teknik ini akan memungkinkan perusahaan menghindari krisis kapasitas, dengan mengurangi lebih banyak kapasitas dan bandwidth dari jaringan optik inti yang ada. Hal ini dilakukan dengan memaksimalkan efisiensi spektral setiap helai kaca dalam serat tersebut.

“Jaringan inti adalah superhighway dari internet. Sangat penting bahwa jaringan inti kami mengimbangi pertumbuhan permintaan bandwidth yang didorong oleh penerimaan broadband serat berkecepatan tinggi, konten HD, smartphone dan tablet 4G dan di masa depan, layanan 5G,” tambah Watson.

Sebab itu, Ia menambahkan, perusahaan melakukan investasi di jaringan inti, serta teknologi akses kecepatan tinggi seperti serat broadband, untuk memastikan tidak ada krisis kapasitas dan memberikan kecepatan terbaik kepada pelanggan.

“Percobaan landmark ini menunjukkan bahwa kami dapat dengan mudah memunculkan tombol untuk memberikan kecepatan yang diperlukan dalam jaringan inti kami untuk tetap baik menyusul kenaikan permintaan pelanggan,” kata Watson lagi.

Sementara itu, mitra BT untuk uji coba ini, Huawei, mengumumkan lebih banyak keunggulan optik dalam bentuk kolaborasi dengan operator Emirat Etisalat. Kolaborasi ini berhasil mengembangkan solusi jaringan optik pasif 10G baru untuk memberikan layanan broadband 10Gbps.

Huawei mengatakan peluncuran layanan 10Gbps ini akan memungkinkan pengguna untuk mengalami dan menikmati kecepatan broadband tercepat yang tersedia di wilayah tersebut saat ini.

Indonesia M-Powered, Cara Microsoft Tingkatkan Kualitas Pendidikan

0

Telko.id – Sebuah inisiatif dibesut Microsoft di Indonesia, bersamaan dengan digelarnya acara Microsoft Developer Festival. Dipanggil Indonesia M-Powered, program jangka panjang ini dibuat dengan menggandeng LSM lokal, Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) Foundation dan menargetkan 500 startup untuk berpartispasi dalam BizSpark pada tahun 2020.

BizSpark sendiri merupakan program inisiatif perusahaan yang mendukung perkembangan bisnis lokal dengan menyediakan akses gratis terhadap layanan komputasi awan, perangkat lunak, serta pelatihan.

“Lewat program ini kami bekerjasama dengan mitra kami, start up dan lainnya untuk mendorong dan menciptakan kreativitas anak muda,” kata Ruben Hattari, Corporate Affairs Director, Microsoft Indonesia dalam acara konfrensi pers di Jakarta, Kamis (26/5).

Selain BizSpark, Indonesia M-Powered juga bertujuan untuk menghubungkan 10.000 lulusan SMA, SMK, dan universitas yang berasal dari keluarga kurang mampu dengan pekerjaan di perusahaan-perusahaan startup.

Progam ini juga akan menjangkau 20.000 lulusan lainnya serta membekali mereka dengan keahlian yang dapat menjadikan mereka technopreneur sukses di masa depan.

Sebagai permulaan, Microsoft dan YCAB Foundation telah mengembangkan sebuah job platform bernama GenerasiBisa.id untuk mempertemukan lulusan SMA dan SMK dengan para pencari kerja, serta untuk mengembangkan kemampuan para lulusan melalui rangkaian kelas dan artikel yang dapat diakses secara online.

“Kerjasama YCAB dengan Microsoft ini menarget mereka yang memiliki kesempatan. Kita ingin memberi kesempatan pada anak yang putus sekolah untuk belajar dan memberi kesempatan pada mereka yang baru lulus untuk mendapatkan pekerjaan,” tambah Veronica Colondam, CEO & Founder, Yayasan Cinta Anak Bangsa Foundation.

Indonesia M-Powered juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan ilmu komputer di Indonesia dan membuat anak-anak yang tinggal di area terpencil agar dapat mengakses materi pendidikan secara lebih mudah.

Untuk mencapai hal tersebut, Microsoft telah memberikan dana tunai sebesar USD 81.000 kepada Kelase, sebuah startup lokal, untuk mengembangkan konten dan solusi pendidikan yang dapat diakses dengan bandwith rendah atau bahkan secara offline di Indonesia.

Akhirnya! Perkumpulan Profesi Telekomunikasi Seluler Indonesia Sudah Resmi

0

Telko.id – Berawal dari kumpul-kumpul, para professional di industry telekomunikasi seluler pun membentuk asosiasi yang dinamakan Perkumpulan Profesi Telekomunikasi Seluler Indonesia atau PPTSI yang diresmikan pada 26 Mei 2016.

Ketua PPTSI yang pertama kali ini dipegang oleh Lingga Wardhana dengan Ketua Dewan Pengawas Wiryandaru. Sedangkan untuk Anggota Dewan Pengawas adalah Hasanuddin, Wahyudin, Sekertaris Umum adalah Mujib Burahman, sebagai Wakil Sekertaris Umum Gita Mahardhika, Bendahara Umum dipegang oleh Esterlyta Pandjaitan dan Helen Pardede sebagai Wakil Bendahara/Dana Usaha.

Dalam struktur organisasi dari PPTSI ini terbagi 2 bidang yakni Pertama adalah Bidang Organisasi yang dipimpin oleh Wahyu Prihantoro, Di bawah nya terdapat Bidang Pengembangan Organisasi yang diketuai oleh Rakhmad Fajar Bidang Media dan Public Relation yang diketuai oleh Eko Koi Wahyudi.

Ke dua adalah Bidang Teknis yang dipimpin oleh Teguh Dayanto. Dibawah nya ada Bidang Pengembangan Kompetensi dan Sertifikasi yang diketuai oleh Wendy Adewijaya dan Bidang Kajian Teknis dibawah pimpinan Dr Fitri Yuli Zulkifli.

Tugas dari PPTSI ini sangat berat. Bukan sekedar untuk ajang kumpul-kumpul saja, tetapi juga membawa misi untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja di dunia telekomunikasi seluler Indonesia. Sehingga, setiap perusahaan yang bergerak dalam industri ini juga akan memimiliki karyawan yang memiliki kompentensi dan kompetitif.

“Nanti, PPTSI ini akan mengeluarkan sertifikat khusus untuk professional di industri telekomunikasi Indonesia. Jadi, siapapun yang akan bekerja sebagai engineering di industri ini harus punya sertifikasi tersebut. Baik lokal maupun tenaga asing. Jangan seperti sekarang. Tenaga kerja asing, yang belum tentu juga memiliki kompetensi menjadi bos,” ujar Lingga Wardhana, Ketua Perkumpulan Profesi Telekomunikasi Indonesia 2016 – 2019.

Sertifikasi ini tidak main-main, karena sudah memenuhi Sistem Standarisasi Kompetensi Kerja Nasional yang tertuang dalam Permenaker 5 Thn 2012 dan KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia). Sertifikasi ini pun tidak hanya satu macam saja. Tetapi akan ada beberapa sertifikasi sesuai dengan kebutuhan industri telekomunikasi seluler.

Menarik nya lagi, sertifikasi ini nanti diharapkan juga sudah dimiliki oleh para mahasiswa, walaupun belum lulus. Jadi, akan menambah portofolio dari mahasiswa sehingga akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan. Itu sebabnya, PPTSI juga akan bekerjasama dengan perguruan tinggi untuk sertifikasinya.

Namun, sertifikasi ini ada ‘umur’nya. Di mana, teknologi telekomunikasi seluler ini akan terus berkembang. Jika, sekarang ini di Indonesia baru masuk ke 4G, maka hanya dalam waktu 5 tahun ke depan, sudah akan mulai masuk ke 5G. Bahkan, sudah ada yang mulai berbicara tentang 6G. Hanya saja, masih terbatas di kalangan ilmuwan saja.

“Kami berharap para pekerja telekomunikasi seluler di Indonesia turut bergabung dalam PPTSI ini. Paling tidak, ada sekitar 10 ribu tenaga kerja di industri telekomunikasi seluler Indonesia saat ini,” ujar Lingga menjelaskan. (Icha)

 

 

 

Menikmati 4G Smartfren di Seputaran Yogyakarta

0

Telko.id – Smartfren sebagai salah satu operator 4G LTE di Indonesia, kembali mengadakan Network Drive Test guna menyambut mudik lebaran tahun 2016.

Mengambil lokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta, Tim Telko.id diajak berkeliling di seputaran ‘kota pelajar’ tersebut untuk menikmati kualitas layanan 4G serta fitur VoLTE mereka.

Mnegambil rute dari Hotel Eastparc yang berlokasi di JL.  Laksda Adisucipto, Kecamatan Sleman menuju daerah Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta dan berhenti di lokasi wisata Kalisuci kemudian melanjutkan lagi kembali ke pusat kota Jogja, tepatnya di Joglo Resto, di Jalan Menukan.

Di perjalanan, tim Smartfren melakukan testing menggunakan DriveTest Tools yang terdiri dari laptop, Handset untuk receiver serta untuk VoLTE.

Selama rute tersebut, tim Smartfren mendapatkan hasil secara keseluruhan dengan presentasi seperti, Good 43.97%, Fair 55.79%
Weak 0.3%. Good sendiri menunjukan hasil yang memuaskan, sementara Fair adalah hasil dengan kualitas jaringan lumayan, sedangkan Weak menggambarkan kualitas jaringan yang buruk.

Sedangkan, untuk layanan VoLTE yang dihadirkan oleh Smartfren, pads rute tadi tercatat hasil yang cukup mulus. Mereka juga sempat mendemonstrasikan penggunaan layanan VoLTE secara native melalui Andromax R2, serta menggunakan aplikasi Smart Volte untuk smartphone OMH.

Mereka juga mendemonstrasikan fitur video conference untuk layanan VoLTE mereka baik melalui native maupun aplikasi. Pada fitur ini, terlihat bahwa video selalu berganti, tergantung dari siapa yang berbicara pada conference call tadi.

Sekadar informasi, untuk wilayah Jawa Tengah sendiri Smartfren telah menggunakan total 194 BTS sampai dengan saat ini. Sementara untuk beban BTS sendiri di wilayah ini, beban mereka baru mencapai 20% dari kapasitas maksimal per BTS mereka.

Untuk mengakomodir kebutuhan mudik, Smartfren telah menyediakan 50 Unit Mobile BTS yang tersebar dari Jakarta hingga Jawa Tengah.

Sampai dengan saat ini, jaringan 4G LTE Smartfren sudah menjangkau 188 kota dan kabupaten di Indonesia.

Ini Hasil Uji Jaringan Smartfren Menuju Yogyakarta

0

Telko.id – Menyambut Bulan Suci Ramadhan serta ‘musim’ mudik lebaran, Smartfren kembali mengadakan kegiatan Network Experience dengan menggunakan jalur darat yakni mode angkutan kereta api.

Pada uji jaringan kali ini, Smartfren mengambil rute Jakarta-Jogjakarta. Sebagai destinasi atau tujuan dari para pemudik, Jogjakarta sendiri diprediksi akan kedatangan banyak penduduk ketika libur lebaran nanti, dengan banyaknya tempat wisata yang tersedia disana, tentunya akan membuat para masyarakat untuk menghabiskan libur lebaran ke provinsi ini.

Tim Telko.id yang kembali diikutsertakan oleh rombongan tim Smartfren, menggunakan dua benchmark populer untuk menguji jaringan yakni Nperf serta Speedtest, kami juga dibekali dengan smartphone Andromax R2 sebagai handset untuk menerima jaringan 4G milik Smartfren.

Indramayu

Kami memulai pengujian jaringan 4G LTE Smartfren pada wilayah Indramayu, dengan tetap berada di dalam kereta yang melintas alias mobile, kami menemukan hasil yang beragam dari dua benchmark tadi.

Pada Aplikasi Speedtest, jaringan 4G milik Smartfren mampu menyediakan besaran bandwith maksimal untuk download pada angka 7.68 Mbps, sedangkan untuk uploadnya berada pada angka 5.99 Mbps.

Sementara untuk Nperf, jaringan 4G Smartfren hanya mampu memberikan kecepatan maksimal untuk download sebesar 1.72 Mbps, sedangkan untuk kecepatan maksimal upload berada di angka 4.87 Mbps dengan tingkat latency rata-rata berada pada 121 milisecond.

IMG_20160525_112614

Cirebon

Pengujian kedua kami berada di stasiun Cirebon, stasiun ini akan menjadi stasiun yang cukup sibuk ketika musim mudik lebaran tiba dan sekaligus menjadi stasiun besar.

Pada titik pengujian ini, benchmark Speedtest merekam kecepatan maksimal untuk download yang disediakan oleh 4G Smartfren yakni hanya sebesar 0.33 Mbps dengan upload speed sebesar 5.83 Mbps.

_20160525_120101Berbeda dengan Speedest yang mengalami penurunan, besaran bandwith yang terekam pada aplikasi Nperf justru mengalami peningkatan. Hal ini tergambar dari kecepatan maksimal untuk download mereka di 2.10 Mbps dan kecepatan upload maksimal di angka 8.08 Mbps dengan rata-rata latency mencapai 46 Milisecond.

Purwokerto

Selanjutnya, kami kembali melakukan pengujian di lokasi ketiga dan memilih pengujian di kawasan stasiun Purwokerto. Selain karena stasiun besar, stasiun Purwokerto juga menjadi tempat sibuk, terlihat dari banyaknya penumpang yang naik-turun di stasiun ini ketika kami sedang melakukan pengujian.

IMG_20160525_141656

Pada aplikasi Speedtest, terlihat bahwa kecepatan 4G Smartfren berada di bawah ekspektasi kami. Dengan hanya memperoleh kecepatan maksimal untuk download sebesar 0.83 Mbps serta 1.61 Mbps untuk uploadnya. Sementara pada Nperf, Operator 4G ini hanya mampu menyajikan kecepatan maksimum untuk download diangka 2.76 Mbps, sedangkan untuk upload maksimum Smartfren mampu memberikan keceoatan sebesar 6.83 Mbps dengan tingkat latency rata-rata yang mencapai 79 milisecond.

Kebumen

Pengujian selanjutnya berada di kota Kebumen. Pada kota ini jaringan 4G Smartfren mengalami peningkatan jika melihat dari hasil speedtest sebelumnya. Di Kebumen, kecepatan maksimal untuk download berada diangka 4.66 Mbps, sedangkan Speedtest merekam kecepatan maksimum untuk upload sebesar 4.45 Mbps.

IMG_20160525_170508

Lain halnya dengan Nperf, pada benchmark ini justru kecepatan maksimal untuk download yang disediakan Smartfren adalah 0.37 Mbps sedangkan untuk uploadnya sebesar 1.67 Mbps dengan rata-rata latency sebesar 125 milisecond.

Yogyakarta

Titik terakhir pengujian kami adalah pada stasiun Tugu, Yogyakarta. Pada lokasi ini,   kualitas 4G Smartfren terlihat menguat dari sebelumnya, baik melalui Speedtest maupun Nperf. Pada Speedtest, kecepatan maksimum untuk download berada di angka 11.78 Mbps sedangkan untuk upload kecepatan maksimum mereka di angka 8.00 Mbps.

IMG_20160525_170422

Sementara itu, Nperf merekam kecepatan maksimum untuk download berada pada angka 5.61 Mbps, sedangkan untuk kecepatan upload maksimum berada di angka 4.74 Mbps dengan tingkat latency sebesar 81 milisecond.

Sementara itu, pihak Smartfren sendiri yang juga melakukan testing pada waktu yang bersamaan mengakui adanya kondisi yang kurang baik di jaringan mereka, tepatnya di antara Cirebon hingga Purwokerto.

Munir S.P, VP Technology Relation & Special Project PT. Smartfren Telecom menyebutkan, ” di lokasi tersebut kondisinya memang kurang baik karena jarak antar BTS masih terlalu jauh, sebenarnya BTS kami sudah terpasang hanya saja belum on air. Harapan saya, dua minggu sebelum lebaran, semua BTS sudah on air dan bisa berjalan sesuai dengan ekspektasi,” tukasnya pada saat Drive Test Report (26/5). 

Sambangi Indonesia, CEO Microsoft Tegaskan Dukungan pada Developer Lokal

0

Telko.id – Microsoft Developer Festival jadi pembuktian Microsoft atas komitmennya terhadap dukungan dan pemberdayaan komunitas developer di Indonesia. Dihadiri oleh lebih dari 1500 developer tanah air, serta disaksikan oleh sekitar 2000 mahasiswa, acara ini ditujukan untuk mendorong dan menciptakan kreativitas anak muda Imdonesia.

Dalam sambutannya, CEO Microsoft Satya Nadella mengungkapkan bahwa ini terkait misi perusahaan yang ingin memberdayakan setiap orang dan organisasi di seluruh dunia untuk mencapai lebih banyak.

“Pencapaian digital di Indonesia tidak lepas dari peran pengembang lokal. Memberdayakan mereka (developer -red) dengan teknologi dan platform yang memungkinkan untuk mengekspresiasikan kreativitas serta mengubah dunia adalah hal yang bisa dilakukan untuk mencapai itu,” katanya di Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (26/5).

Selain berkaitan dengan gelaran Microsoft Developer Festival, kunjungan Nadella ini juga bersamaan dengan momen perayaan 20 tahun Microsoft di Indonesia.

Dalam acara ini, Nadella juga mengungkap bagaimana komputasi awan dan sejumlah teknologi terintegrasi lainnya dapat membantu bisnis untuk tumbuh dan berkembang. Di mana dengan dominasi era mobile first cloud first yang semakin meningkat, developer diharapkan dapat memainkan peran signifikan dalam membantu organisasi dalam menghadapi transformasi digital.

“Indonesia membutuhkan orang-orang melek teknologi yang tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga produsen yang menyediakan layanan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat,” tambah Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

Untuk itu, RA menambahkan, Indonesia membuka pintu bagi para investor yang soap menjadi mentor dari calon-calon developer dan technopreneur Indonesia agar dapat memenuhi kebutuhan lokal bersama serta membantu memberikan dana yang sesuai dengan kebutuhan tersebut.

“Kehadiran microsoft turut menambah kepercayaan diri Indonesia untuk menjadi lebih besar dan mampu mencapai cita-cita di bidang ini,” pungkasnya.

Singapura Alokasikan Dana US$ 2 Miliar untuk Kembangkan ICT

0

Telko.id – Badan Teknologi Pemerintah Singapura (GovTech), yang saat ini masih dalam tahap pembentukan, akan terus bermitra dengan industri ICT dan berinvestasi dalam teknologi seperti analisis data, infrastruktur ICT, dan platform sebagai layanan untuk mengembangkan layanan yang berpusat pada warga.

Dilaporkan Telecomasia, Kamis (26/5), GovTech, yang rencananya akan dibentuk pada akhir tahun ini, akan menggantikan Badan Pengembangan Infocomm atau Infocomm Development Agency (IDA) Singapura dan bertujuan untuk memimpin transformasi teknologi dalam pemerintahan.

Badan ini diharapkan bisa terus bermitra dengan industri untuk kemudian bersama-sama menciptakan solusi digital tersebut. Dan diperkirakan akan membutuhkan dana sebesar US$2.04 miliar dari tender ICT.

Tender ICT ini sebagian besar akan didominasi kontrak infrastruktur dan keamanan ICT massal karena beberapa kontrak tahunan berakhir pada tahun ini, serta kontrak yang berkaitan dengan sistem lembaga khusus. Tahun lalu, UKM menyumbang lebih dari setengah dari total nilai kontrak dari tender ICT.

Salah satu fokus utama pengadaan pemerintah tahun ini adalah meningkatkan infrastruktur ICT untuk lebih mendukung kebutuhan data dan layanan digital dari Pemerintahan Digital di Smart Nation.

Sebagai contoh, peningkatan virtualisasi pusat data akan memungkinkan pemerintah untuk memodernisasi hosting aplikasi ICT-nya dan memastikan waktu lebih cepat untuk produksi layanan digital baru.

Wi-Fi akan disebar ke lebih banyak area di sekolah-sekolah negeri untuk mendukung pembelajaran cerdas. Pemerintah juga akan terus berinvestasi dalam upaya mengatasi kejahatan siber, dengan tender massal untuk layanan keamanan TI digelar di tahun fiskal ini.

“Kami ingin memberdayakan Singapura melalui teknologi. Untuk melakukan itu, investasi di bidang infrastruktur ini diperlukan agar layanan yang berpusat pada warga dan inovatif dapat dibangun dan ditingkatkan di atas dasar yang kuat,” kata Direktur IDA, Jacqueline Poh.

“Akan ada kesempatan berlimpah bagi pemerintah dan industri untuk berkolaborasi dan membangun bangsa yang cerdas bersama-sama.”

Peduli Pendidikan, Indosat Ooredoo Terjunkan Karyawan untuk Mengajar

0

Telko.id – Sebagai bagian dari Program Employee Volunteer yang juga merupakan tanggungjawab sosial perusahaan (CSR), khususnya untuk pilar edukasi, Indosat Ooredoo menerjunkan ratusan karyawannya untuk mengikuti kegiatan mengajar kelas inspirasi di kelas-kelas sekolah dasar di berbagai kota

Dalam kegiatan kelas inspiratif ini, selain berbagi berbagai ilmu seperti calistung, Bahasa Inggris, menggambar, pola hidup bersih dan sehat, telekomunikasi, teknologi serta profesi, karyawan juga diajak untuk mendonasikan buku untuk sekolah-sekolah yang membutuhkan dalam Program Donasi Buku.

Dalam keterangan resminya, Rabu (25/5), Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo, Deva Rachman menyebutkan bahwa inisiatif ini merupakan bentuk kepedulian Indosat Ooredoo untuk turut membangun pendidikan Indonesia yang semakin baik dan berkualitas.

“Interaksi yang terjadi antara karyawan dan murid SD akan menjadi pengalaman berharga untuk keduanya. Murid-murid diharapkan bisa memperoleh pengetahuan, wawasan, inspirasi dan semangat dalam mewujudkan cita-cita mereka di masa depan,” katanya.

Program Program Employee Volunteer ini dilakukan di 5 Regional, yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Balikpapan, dan Medan.

Sekitar 40 sampai 60 karyawan diperkirakan akan terlibat dalam program ini, dan akan melakukan berbagai kegiatan seperti memberikan Kelas Inspirasi, membantu renovasi sekolah, serta membantu membersihkan dan merapikan lingkungan sekolah selama tujuh hari.

Sebelumnya pada Oktober tahun lalu, Indosat Ooredoo juga pernah menyelenggarakan Program Homestay Karyawan, yaitu program sukarela (voluntary) bagi karyawan untuk terjun langsung menjadi relawan pengajar di berbagai sekolah di daerah terpencil di pelosok tanah air.