spot_img
Latest Phone

ASUS ROG Exclusive Store Surabaya, Hadirkan Pengalaman Gaming Terbaik

Telko.id - ASUS resmi membuka ROG Exclusive Store di...

ASUS ROG Hadir di HoYo FEST 2025 Surabaya

Telko.id - ASUS Republic of Gamers (ROG) kembali berpartisipasi...

Oppo Reno 14 Series: Harga Bersaing, Spesifikasi Diatas Pesaing

Telko.id – Oppo resmi meluncurkan ponsel terbarunya, yaitu Oppo...

OpenAI Siapkan Browser dengan AI, Saingan Google Chrome

Telko.id - OpenAI sebagai induk perusahaan dari ChatGPT sedang...

TECNO Luncurkan POVA 7 Series, Desain Futuristik dan Performa Gaming AI

Telko.id - TECNO resmi meluncurkan POVA 7 Series di...
Beranda blog Halaman 1470

Vodafone ‘Geber’ 4G di Delhi Dalam 6-8 Minggu

0

Telko.id – Vodafone berencana untuk menggelar jaringan 4G di seluruh Kawasan Ibu Kota Nasional Delhi dalam dua bulan ke depan dengan kecepatan download 8-10 mbps. Vodafone juga telah menginvestasikan sekitar Rs 1.000 crore atau setara dengan 14 juta US$ untuk meng-upgrade jaringan – Vodafone supernet – dengan sekitar 10 juta pelanggan di NCR. SuperNet adalah pengalaman jaringan mulus yang memberdayakan seseorang untuk tetap terhubung setiap saat, untuk kebutuhan suara dan data.

“Kami akan memberikan cakupan 4G di Delhi NCR di enam perdelapan minggu. Pelanggan dapat memanfaatkan layanan ini dengan harga 3G. Pada jaringan Vodafone, kami akan memberikan kecepatan download 8-10 megabit per detik,” Apoorva Mehrotra, Business Head Vodafone India untuk Delhi NCR, seperti yang dilansir dari business-standard.

Saat ini, Bharti Airtel adalah satu-satunya operator dengan layanan 4G di wilayah tersebut. Vodavone hadir sebagai pesaingnya dan akan menawarkan mobile internet dengan harga terjangkau. Untuk paket 1GB 3G hanya Rs 255, 2GB dipatok harga Rs 455 dan dengan harga Rs 655 untuk 3GB.

“Kami telah memasang 3.200 sites di FY16 atau membangun 9 sites per hari. Saat ini Vodafone sudah memiliki lebih dari 15.000 sites di Delhi NCR,” ujar Mehrotra menambahkan.

Vodafone menghadapi juga masalah drop call. Namun, tetap secara berkesinambungan, masalah ini akan diupayakan untuk selesai. “Kami masih menemukan kesulitan untuk membangun sites di gedung-gedung baru di beberapa kawasan karena penghuninya menolak dipasang BTS. Hal yang sama juga dihadapi oleh Vodafone di Lutyens Delhi dan East Delhi dan sedang bekerja untuk mengatasinya.

Sementara itu, perusahaan juga meluncurkan Vodafone ‘U’, untuk pelanggan. Ini adalah persembahan disesuaikan perusahaan terbaru untuk pemuda – proposisi gaya hidup yang memiliki seikat manfaat yang mencakup dunia menawarkan digital dan pengalaman internet, suara dan musik. (Icha)

Gaet Mahasiswa Berbakat, Tokopedia Bikin ‘Tokopedia Student Ambassador’

0

Telko.id – Tokopedia menyatakan keseriusannya dalam menggarap program beasiswa yang ditujukan untuk mahasiswa-mahasiswi Indonesia. Mengusung tajuk Tokopedia Top Ambassador, program ini berlangsung sejak pertengahan tahun 2015. Dan saat ini telah memasuki batch kedua.

“Sudah ada dua batch, terdiri atas puluhan mahasiswa beragam jurusan dari universitas swasta maupun negeri di Indonesia, yang terpilih menjadi Tokopedia Student Ambassador,” ungkap CEO Tokopedia, William Tanuwijaya melalui keterangan resminya, Rabu (11/5).

Selain menerima beasiswa, Tokopedia Student Ambassador juga memberikan pelatihan hard maupun soft skill secara berkala kepafa mahasiswa, berkaitan dengan teknologi, bisnis, internet dan perkembangannya.

“Mereka kemudian melakukan transfer ilmu ke komunitas sekitarnya melalui berbagai kegiatan edukasi untuk menumbuhkan kesadaran tentang bagaimana internet dapat mengubah kehidupan menjadi lebih baik,” tambah William.

Para duta muda ini juga mendapat kesempatan untuk berkarir di Tokopedia tanpa mengikuti proses seleksi. Pasalnya, selain karena sudah melalui proses seleksi yang ketat, mereka juga sudah diberi pemahaman mengenai nilai-nilai yang dianut Tokopedia. “Jadi buat apa diinterview lagi,” pungkas William.

Ini tentu saja merupakan Benefit yang cukup menggiurkan mengingat Tokopedia diketahui bisa menarik minat 24.000 pelamar per bulan, namun hanya merekrut sekitar 20 karyawan baru.

Juli mendatang, seleksi Tokopedia Student Ambassador Batch 3 akan mulai digelar di Yogyakarta, Bandung dan Surabaya.

Ini 5 Cara XL Antisipasi Lonjakan Trafik Ramadhan

0

Telko.id – Lonjakan trafik menjelang libur panjang – dalam hal ini menjelang Ramadhan dan Lebaran – adalah sesuatu yang tak bisa dihindari. Dan itu telah diprediksi oleh operator seluler di tanah air, tak terkecuali XL Axiata. Untuk itu, XL telah mengantisipasinya dengan menaikan kapasitas jaringan hingga dua sampai tiga kali lipat dari kapasitas sehari-hari.

“Kenaikan terbesar trafik layanan selama Ramadan dan Lebaran akan terjadi pada layanan Data, yang mencapai 30%-40%, sementara untuk trafik layanan percakapan dan SMS cenderung stabil, meski tidak tertutup kemungkinan akan mengalami kenaikan antara 5%-15% dibandingkan kondisi trafik pada hari biasa,” kata Direktur/Chief Service Management Officer (CSMO) XL, Yessie D. Yosetya di Yogyakarta.

Ia menambahkan, kenaikan trafik terutama akan terjadi di Pulau Jawa.

Selain meningkatkan kapasitas jaringan, perusahaan juga akan mengerahkan dan menyebarkan setidaknya 20 mobile BTS, terutama untuk memperkuat jaringan di lokasi-lokasi yang diprediksi akan menjadi konsentrasi masyarakat, seperti terminal bus, bandara, pelabuhan, stasiun, jalur mudik, tempat belanja, dan lokasi wisata.

Untuk memudahkan dan mempercepat pengaturan kapasitas jaringan untuk disesuaikan dengan kebutuhan di lokasi-lokasi tertentu, XL juga akan menerapkan teknologi NFV. Teknologi ini memungkinkan XL untuk menambah atau pun mengurangi kapasitas jaringan secara cepat.

Secara fleksibel XL akan segera bisa menyediakan kapasitas jaringan yang dibutuhkan di lokasi-lokasi yang membutuhkan penambahan kapasitas. Dengan demikian, kemungkinan terjadinya kepadatan jaringan di suatu lokasi yang bisa menganggu kualitas layanan bisa diminimalisir.

Disamping penerapan teknologi NFV, XL juga akan menerapkan teknologi MSC pool dan SGSN in pool untuk 3G secara nasional. Teknologi ini berfungsi untuk menghindarkan lonjakan trafik pada suatu lokasi tertentu dengan menyebarkannya ke jaringan XL lainnya yang tersebar di beberapa titik.

Sementara untuk layanan 4G LTE, XL akan menggunakan lebar pita 15 MHz pada spektrum 1800 Mhz. Pada inisiatif yang sudah mulai diterapkan sejak 1 April 2016 lalu ini, secara teknis yang dilakukan XL adalah melakukan refarming spektrum 1800 MHz dari 2G ke LTE, di mana sebelumnya menggunakan lebar pita 10 MHz menjadi 15 MHz untuk 4G LTE di BTS 4G Makro.

Vice Presiden Service Operation Managemen XL, I Gede Darmayusa, mengatakan uji jaringan telah dilakukan XL di sebagian besar area yang setiap tahun rutin mengalami kenaikan trafik secara signifikan. Hal ini menjadi sarana bagi XL untuk mengidentifikasi kendala apa saja yang ada untuk dilakukan perbaikan.

“Targetnya, memasuki Ramadan, jaringan XL sudah sepenuhnya siap melayani kebutuhan pelanggan, termasuk jika terjadi lonjakan trafik,” katanya.

Melayani lebih dari 42 juta pelanggan, saat ini jaringan XL di seluruh Indonesia diperkuat dengan lebih dari 59.000 BTS (Base Transceiver Station, 2G/3G/4G), juga jaringan backbone fiber optic sepanjang lebih dari 40 ribu km yang membentang di sepanjang pulau Jawa dan tersambung melalui jaringan kabel bawah laut ke Bali-Lombok, Sumatera, Batam, Kalimantan, dan Sulawesi.

Jaringan XL di Yogyakarta Siap Hadapi Lonjakan Trafik Ramadhan

0

Telko.id – Operator seluler XL Axiata memastikan kesiapannya dalam menghadapi kemungkinan lonjakan trafik yang akan terjadi menjelang bulan Ramadan dan musim mudik Lebaran.

Selain meningkatkan kapasitas jaringan, perusahaan juga menerapkan pengelolaan jaringan dengan memanfaatkan teknologi terbaru dalam sistem jaringan sehingga semakin memudahkan dalam mengatur kemampuan jaringan menyesuaikan dengan kondisi trafik yang ada di suatu wilayah.

“Kami memang secara khusus mempersiapkan jaringan dan hal terkait lainnya dalam menghadapi Ramadan dan Lebaran yang diikuti oleh masa pulang kampung dan libur panjang di berbagai daerah. Meski ini adalah rutinitas setiap tahun, namun ini adalah masa yang krusial di mana puluhan juta pelanggan sangat membutuhkan koneksi dengan kualitas terbaik,” kata Direktur/Chief Service Management Officer (CSMO) XL, Yessie D. Yosetya, di Yogyakarta, Rabu (11/5).

Yessie memperkirakan kenaikan terbesar trafik layanan selama Ramadan dan Lebaran akan terjadi pada layanan Data, yang mencapai 30%-40%. Sementara untuk trafik layanan percakapan dan SMS cenderung stabil, meski tidak tertutup kemungkinan akan mengalami kenaikan antara 5%-15% dibandingkan kondisi trafik pada hari biasa.

“Kenaikan trafik ini terutama akan terjadi di Pulau Jawa. Trafik penggunaan layanan akan mengalami kenaikan karena diperkirakan pelanggan akan lebih aktif menggunakan semua layanan saat Ramadan dan libur panjang Lebaran,” tambahnya.

IMG-20160511-WA0003

Uji jaringan telah dilakukan XL di sebagian besar area yang setiap tahun rutin mengalami kenaikan trafik secara signifikan, salah satunya adalah Yogyakarta. Daerah ini merupakan tujuan para pemudik setiap tahunnya, dan sekaligus destinasi wisatawan lokal dan mancanegara selama libur panjang Lebaran.

Uji jaringan tersebut sekaligus menjadi sarana XL dalam mengidentifikasi kendala apa saja yang ada untuk dilakukan perbaikan.

“Targetnya, memasuki Ramadan, jaringan XL sudah sepenuhnya siap melayani kebutuhan pelanggan, termasuk jika terjadi lonjakan trafik,” kata Vice Presiden Service Operation Managemen XL, I Gede Darmayusa.

Singtel Kenalkan Router dan Firewall Berbasis NFV

0

Telko.id – Operator Singapura, Singtel, baru-baru ini meluncurkan perangkat lunak berbasis router dan layanan firewall baru berbasis teknologi NFV untuk perusahaan di wilayah APAC.

Operator menyebut layanan ini sebagai kesempatan bagi perusahaan untuk mengganti router fisik dan hardware firewall dengan sistem software yang lebih hemat biaya.

Router virtual dan firewall dapat dikonfigurasi sesuai permintaan melalui web portal, menyederhanakan proses manajemen jaringan.

“Layanan Singtel NFV melayani perusahaan dengan sedikit atau bersandar pada dukungan IT tapi yang beroperasi secara fisik di banyak lokasi,” kata wakil presiden produk global Singtel, Lee Han Kheng seperti dilansir Telecomasia, Rabu (11/5).

Ia menambahkan, layanan berbasis software ini nantinya akan membantu pelanggan mengurangi set up dan dukungan peralatan IT secara administrasi jaringan dapat diakses dari jarak jauh melalui portal terpusat.

“Ini berarti pelanggan memiliki fleksibilitas untuk membayar hanya untuk apa yang mereka gunakan, tanpa khawatir tentang biaya tetap karena memiliki peralatan jaringan yang mungkin kurang dimanfaatkan atau menjadi usang dari waktu ke waktu,” katanya.

Sebagai awalan, Singtel akan menawarkan layanan NFV ini untuk pelanggan pilihan di layanan bisnis broadband dan WAN, dan akan siap untuk penyebaran global dalam waktu dekat. Singtel juga mengungkapkan rencananya untuk memperkenalkan layanan tambahan terkait keamanan NFV termasuk jasa manajemen ancaman terpadu.

Sekedar informasi, berdasarkan data dari IDC, Asia Pasifik – termasuk Indonesia – diperkirakan akan menjadi salah satu wilayah utama yang akan menyambut pengadopsian NFV dalam tahun-tahun mendatang. Hampir dua per tiga (64%) operator di 14 pasar dalam wilayah tersebut kini tengah memasuki fase penerapan NFV ke dalam infrastruktur jaringan mereka.

Akan tetapi, para operator telekomunikasi masih terganjal dengan tantangan untuk mengorkestrasi teknologi untuk NFV, yakni dalam mengintegrasikan infrastruktur yang telah ada sebelumnya dengan NFV, serta dalam mendesain ulang proses operasi dengan mengadopsi pengaturan standar yang telah ditetapkan oleh ETSI/NFV-ISG. Meskipun pengaturan tersebut telah menjelaskan perihal Pengaturan dan Orkestrasi dengan gamblang, masih belum ada satu solusi yang mampu menjawab semua tantangan dalam menentukan langkah yang paling efisien untuk mengelola rantai layanan.

Studi: Remaja Lebih Sering Kehilangan Smartphone daripada Orang Dewasa

Telko.id – Siapa bilang orang tua lebih ceroboh dibanding mereka yang lebih muda? Buktinya, penelitian menyebut bahwa remaja lebih sering kehilangan perangkat daripada orang dewasa.

Tahun lalu saja, satu dari empat pengguna internet yang berusia remaja kehilangan perangkat mobile (17%) atau perangkat mobile mereka dicuri (13%), dimana setiap remaja ketiga yang perangkatnya hilang atau dicuri juga kehilangan akses terhadap akun online mereka, atau bahkan menderita kehilangan data-data pribadi sebagai akibat hilang atau dicurinya perangkat tersebut.

Sementara itu, secara keseluruhan satu dari tujuh pengguna internet (14%) mengalami kehilangan atau pencurian perangkat mobile. Angka ini mengalami peningkatan menjadi 26% untuk pengguna di bawah usia 24 tahun. Dari pengguna umur 16 hingga 24 tahun yang terkena, 83% mengatakan mereka menderita konsekuensi buruk setelah kejadian itu, sedikit lebih tinggi dari rata-rata keseluruhan 77%.

Sepertiga (32%) dari remaja berusia 16-24 tahun mengalami peretasan terhadap akun online mereka sebagai dampak kehilangan atau pencurian perangkat (sementara rata-rata keseluruhan 27%). Satu dari empat menderita kerugian permanen terhadap foto-foto pribadi dan video yang berharga (25%), bersamaan dengan bocornya informasi pribadi yang sensitif (24%).

Secara keseluruhan, seperlima dari pengguna internet akan lebih disiplin ketika berada di tempat kerja setelah perangkat mereka hilang atau dicuri, karena di dalam perangkat tersebut terdapat data-data pekerjaan (22%). Selain itu, pengguna kelima akan menyadari bahwa rincian keuangan yang tersimpan pada perangkat telah disalahgunakan (21%).

Ketika pengguna mengalami kehilangan atau pencurian, maka untuk melindungi diri mereka ke depannya, hanya empat dari sepuluh yang memblokir perangkat melalui operator seluler atau melaporkan kejadian tersebut ke polisi, dan hanya 29% yang menghapus data-data di perangkat dari jarak jauh atau bahkan mencoba untuk melacaknya menggunakan perangkat lunak ‘find my device’ (15%).

“Saat ini, perangkat mobile telah menjadi pusat kehidupan kita. Mereka seperti teman yang dengan mudah dapat kita bawa kemana-mana. Sebagian besar dari kita menyimpan informasi sensitif dan pribadi di dalamnya, baik itu berupa foto-foto keluarga, rincian perbankan online, pesan e-mail pribadi atau password untuk mengakses kehidupan kita sehari-hari,” Evgeny Guryanov, Product Manager di Kaspersky Lab mengomentari temuan ini.

Namun, sangat mudah bagi perangkat mobile, yang ketika hilang atau dicuri menjadi senjata digital (digital frenemies) yang menyerang balik kita. Kehilangan atau pencurian perangkat bukan semata-mata masalah ketidaknyamanan tetapi adanya pelanggaran terhadap privasi dan identitas Anda.

Oleh karena itu sangat penting untuk, setidaknya, melindungi password, mengenkripsi semua data-data yang sensitif, serta rutin melakukan pembaharuan aplikasi keamanan mobile.

“Menggunakan fitur anti-pencurian, sebagai bagian yang lebih luas dari solusi keamanan, untuk memblokir pihak ketiga, membantu menemukan perangkat dan apabila diperlukan membersihkan data-data pribadi di dalamnya, dapat sangat berguna kedepannya dalam melindungi pengguna, bahkan setelah mengalami kehilangan atau pencurian perangkat mobile,” ungkap Evgeny Guryanov lagi.

Kaspersky Internet Security for Android, dalam hal ini membantu mengurangi risiko bagi pengguna perangkat mobile khususnya Android. Fitur perlindungan anti-pencurian, dikombinasikan dengan fitur-fitur kuat lainnya seperti anti-malware, perlindungan privasi dan web, dapat meningkatkan keamanan data pengguna; juga menawarkan privasi bahkan ketika terjadi kehilangan atau pencurian perangkat mobile.

Ada MVNO Baru Di Singapura, Siapakah?

0

Telko.id – Sebuah penyedia 4G MVNO yang baru telah meluncur di Singapura yang bertujuan untuk memberikan konsumen cara baru untuk berinteraksi dan mengkonsumsi jasa telekomunikasi.

Perusahaan MVNO yang bernama Circles.Life ini akan menargetkan konsumen dari segmen ‘data savvy’ di Singapura. operator akan menggunakan infrastruktur M1 di bawah model MVNO yang mirip dengan apa yang dilakukan oleh Virgin Mobile dengan Singtel ketika perusahaan memasuki pasar pada tahun 2001 silam.

“Teknologi jaringan rigid di masa lalu tidak memberikan MVNOs fleksibilitas dalam penawaran layanan. Mereka tidak mampu untuk melacak penggunaan data dan pola pembelian pelanggan serta sulit untuk merespon kebutuhan pelanggan dengan cepat. Sementara itu, pendekatan kami cukup unik karena kami mengambil keuntungan dari teknologi terbaru untuk membangun generasi berikutnya dengan layanan dari jaringan 4G seluler yang sepenuhnya digital,” ujar Abhishek Gupta Circles.Life co-founder and director, seperti dilansir dari laman TelecomAsia (11/5).

Gupta menambahkan bahwa sebagai MVNO, perusahaan dapat bekerja terhadap penggunaan yang sangat efisien dari sumber daya mereka dan memprioritaskan inovasi untuk memberikan layanan yang lebih baik dan pengalaman yang lebih kaya kepada pelanggan.

Sementara itu, Circles.Life co-founder Rameez Ansar menambahkan bahwa sebagai insentif kepada pelanggan, penyedia layanan ini juga akan membagikan ‘free booster’ secara berkala untuk paket data plan. Mereka menententukan hal ini berdasarkan panjang kontrak dan faktor lainnya.

Bukan hanya itu, menggunakan platform digital yang dirancang oleh perusahaan, Circles.Life akan memungkinkan konsumen untuk memilih bundel yang mereka inginkan. Basic plan tersedia dengan harga S$ 28 per bulan dengan 3GB data seluler, 100 menit waktu bicara, dan data bonus yang berkisar mulai dari 0.5GB hingga 4GB ketika pelanggan menggunakan aplikasi perusahaan atau melakukan tindakan seperti mengajak teman-teman untuk mendaftar.

Aplikasi yang bernama CirclesCare ini juga memberikan pelanggan sebuah dashboard pribadi untuk memungkinkan mereka dalam men-tweak rencana mereka seperti top up data seluler atau membeli talk time. Ini akan tercermin dalam siklus penagihan berikutnya, yang mengikuti kalender bulan.

Pengguna juga mendapatkan beberapa bonus lainnya seperti, bebas roaming, dan unlimited data pada Whatsapp.

Pendaftaran Circles.Life dimulai pada tanggal 10 Mei kemarin dan menawarkan sign-up bonus baru seperti potongan biaya pendaftaran hingga S$ 4, kartu SIM gratis, pengiriman gratis, dan nomor bebas port atau 80% nomor hoki.

Indosat Ooredoo Raih Laba Rp.217,2 Miliar Di Kuartal 1 2016

0

Telko.id – Indosat Ooredoo mengawali tahun 2016 dengan mencatat laba bersih Rp217,2 miliar di kuartal I 2016, setelah sebelumnya mengalami kerugian Rp455,55 miliar di periode yang sama 2015.

Pertumbuhan tersebut dipicu oleh layanan data, dimana pertumbuhan trafik data sebesar 52,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Perusahaan mencatat pertumbuhan untuk pendapatan sebesar 11,8% terhadap periode yang sama tahun sebelumnya, dengan membukukan pendapatan konsolidasian sebesar Rp6,8 triliun untuk triwulan pertama 2016.

Pertumbuhan pendapatan ini didukung oleh pendapatan Selular yang meningkat sebesar 15,8% pada triwulan pertama 2016, utamanya disebabkan peningkatan pendapatan Data, SMS, Telepon dan VAS yang diimbangi dengan penurunan dari pendapatan interkoneksi.

Jumlah pelanggan selular pada akhir triwulan pertama 2016 mencapai 69,8 juta pelanggan, meningkat 3,3 juta pelanggan dibandingkan triwulan pertama 2015 karena kampanye akuisisi yang agresif setelah persepsi kualitas jaringan meningkat. Penambahan pelanggan utamanya didominasi oleh pengguna data.

Selain itu, EBITDA juga tumbuh 13,7% menjadi Rp2,9 triliun (TW1 2015: Rp2,6 triliun), dengan marjin EBITDA sebesar 43,5%. Beban mengalami peningkatan sebesar 6,7% menjadi Rp5,9 triliun (TW1 2015: Rp5,6 triliun). Pendapatan selular, data tetap (MIDI) dan telepon tetap masing-masing memberikan kontribusi sebesar 82%, 14%, dan 4% terhadap pendapatan konsolidasian Perusahaan.

Alexander Rusli, President Director and CEO Indosat mengatakan, “Setelah melalui tahun 2015 dengan hasil yang sangat baik, kita sangat optimis dengan pencapaian tahun 2016 yang mulai terlihat dalam triwulan pertama ini. Walaupun industri di triwulan pertama ini secara musimam memang sedikit melemah, namun hal ini tidak melemahkan semangat kita untuk tetap menjadi yang terbaik. Kita akan jalankan strategi dengan segenap kekuatan untuk memenangkan pertempuran.”

Khusus Pendapatan Data Tetap (MIDI) meningkat sebesar 1,0% dibandingkan triwulan pertama 2015, utamanya disebabkan adanya peningkatan kapasitas fixed internet. Dan Pendapatan Telepon Tetap (Telekomunikasi Tetap) turun sebesar 21,4% dibandingkan triwulan pertama 2015 yang disebabkan turunnya trafik dan menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap Dólar Amerika Serikat. (Icha)

 

XL Axiata dan Indosat Ooredoo Buat Usaha Patungan

0

Telko.id – Berita mengagetkan datang dari 2 operator besar di Indonesia. Sinergi awal yang hanya bekerja sama untuk saling memanfaatkan jaringan atau network sharing MORAN (Multi Operator Radio Access Network), kini ditingkatkan lagi menjadi pembentukan usaha patungan. Perusahaan patungan itu adalah One Indonesia Synergy.

Struktur permodalan dari One Indonesia Synergy ini adalah Modal Dasar Rp.10.002.000.000, Modal ditempatkan Rp.2.502.000.000 dan Modal disetor sebesar Rp.2.502.000.000.

Perusahaan ini merupakan hasil patungan dengan sharing 50% untuk masing-masing operator. Di mana, XL Axiata dan Indosat Ooredoo masing-masing memiliki jumlah saham yang sama yakni sebanyak 1.251 lembar dengan harga per lembar sahamnya sebesar Rp.1.000.000. Informasi ini berdasarkan dari informasi keterbukaan pasar modal yang disampaikan oleh XL Axiata dan ditandatangani oleh Dian Siswarini, Presiden Direktur XL Axiata. Sumber dana untuk aksi korporasi ini, baik XL maupun Indosat Ooredoo menyatakan berasal dari kas internal.

Pembentukan perusahaan patungan ini diharapkan dapat memberikan jasa konsultasi untuk kolaborasi jaringan di masa mendatang. Perusahaan ini juga dibentuk oleh kedua perusahaan di bawah badan hukum yang terpisah dan dijalanan oleh para professional untuk kepentingan terbaik dari para stakehoders.

Sayang, detail tujuan dari pembentukan perusahaan ini masih belum jelas. Bisa jadi akan ada network sharing yang lebih jauh lagi. Jika benar tujuannya seperti itu maka dengan adanya One Indonesia Synergy ini akan memberikan dampak efisiensi yang sangat signifikan terhadap industri telekomunikasi di Indonesia.

Pasalnya, investasi untuk pembangunan jaringan, misalnya, dapat dihemat. Tidak perlu setiap operator melakukan belanja asset. Cukup salah satu operator saja dan nanti nya akan digunakan secara bersama-sama. Jika XL Axiata tahun ini menyiapkan capital expenditure atau Capex sebanyak Rp.7 Triliun dan Indosat Ooredoo yang menyediakan Capex sekitar Rp.6 Triliun sampai Rp.7 Triliun maka bisa jadi Capex kedua operator tersebut tidak perlu sampai sebesar itu. Bisa jadi tinggal setengah nya saja.

Langkah yang dilakukan oleh XL dan Indosat ini, tentu akan membuat para vendor jaringan ‘kehilangan’ pasar. Yang asalnya, dua operator yang ‘belanja’, kini hanya satu saja. (Icha)