spot_img
Latest Phone

Oppo Reno 14 Series: Harga Bersaing, Spesifikasi Diatas Pesaing

Telko.id – Oppo resmi meluncurkan ponsel terbarunya, yaitu Oppo...

OpenAI Siapkan Browser dengan AI, Saingan Google Chrome

Telko.id - OpenAI sebagai induk perusahaan dari ChatGPT sedang...

TECNO Luncurkan POVA 7 Series, Desain Futuristik dan Performa Gaming AI

Telko.id - TECNO resmi meluncurkan POVA 7 Series di...

Google Akhirnya Gabungkan Android dan ChromeOS, Apa Kelebihannya?

Telko.id - Google secara resmi mengonfirmasi rencana besar mereka...

Garmin Venu X1 Resmi Dirilis: Smartwatch Teringan dengan Layar 2 Inci

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan Venu X1,...
Beranda blog Halaman 1464

XL Raih Predikat Best Telco Cloud Partnership

0

Telko.id – Kinerja PT XL Axiata Tbk (XL) kembali memperoleh pengakuan dari publik. Kali ini XL meraih Telco Cloud Award 2016 kategori Best Telco Cloud Partnership.

Pengumuman penghargaan dilakukan bersamaan dengan penyelenggaraan 7th Annual Telco Cloud di London, Inggris, pekan lalu.

Telco Cloud Award 2016 sendiri merupakan ajang bergensi di dunia Cloud yang menjadikan para pakar di bidang cloud sebagai juri independen. Dan adalah proyek Xmart Village 2.0 XL yang didukung dengan layanan XCloud lah yang membuat para juri terkesan.

“XL merupakan satu-satunya pemenang dari Indonesia,” demikian bunyi keterangan tertulis dari XL.

Pihak penyelenggara menyebutkan bahwa kompetisi di industri layanan cloud kini menjadi semakin intens. Hal ini menjadi pelajaran penting bagi perusahaan telekomunikasi di seluruh dunia untuk selalu mengaplikasikan kemajuan teknologi cloud dan aktif dalam pengembangan layanan ini.

Perusahaan telko di seluruh dunia kini berfokus pada menciptakan layanan baru dan model bisnis yang mendukung transformasi digital sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Mereka terus mencari cara baru dan kesempatan untuk membantu usaha mencapai efisiensi proses dan memberikan pengurangan biaya melalui migrasi solusi cloud.
XL_2
Dian Siswarini dan Career Woman of The Year
Selain predikat Best Telco Cloud Partnership, penghargaan juga diraih oleh Presiden Direkatur sekaligus CEO XL, Dian Siswarini. Pimpinan XL ini meraih penghargaan sebagai Career Woman of The Year dari majalah Elle.

Digelar dalam rangka memperingati hari jadi ELLE yang ke-8, penghargaan ini merupakan penghargaan yang diberikan kepada sejumlah figur yang telah memberikan kontribusi pada dunia fashion, kecantikan, entertainment, dan profesional.

Penghargaan juga ditujukan kepada insan kreatif dan profesional, sebagai suatu apresiasi atas karya dan kontribusi mereka dalam menginspirasi gaya hidup perempuan Indonesia.

Kriteria penilaian untuk setiap kategori adalah dari karya dan nama yang mampu dikenal secara luas, serta sesuai dengan karakter majalah ELLE.

Vodafone Kembangkan IoT Dengan Narrowband Bersama Huawei

0

Telko.id – Semua operator di dunia sedang bersiap menghadapi era internet of things. Namun, cara yang ditempuh beragam. Salah satunya adalah memanfaatkan Narrowband atau sering di sebut NB. Vodafone adalah salah satu operator di Australia yang mencoba teknologi Narrowband untuk IoT ini bersama dengan Huawei. Rencananya, NB-IoT ini akan diujicoba di Melbourne.

NB-IoT ini dikembangkan pada jaringan 4G standar untuk koneksi ke beragam device dan sering disebut dengan Internet of Things.

NB-IoT di Vodafone ini rencananya akan selesai pada akhir tahun ini. Kekuatannya adalah ultra low power standar yang akan memungkinkan untuk koneksi dengan berbagai device dengan menggunakan baterai yang kecil.

Keunggulan lain dari NB-IoT ini adalah mampu menerima sinyak jarak jauh dan melewati berbagai rintangan yang sering dihadapi di perkotaan.

“Berdasarkan pengujian kami di Melbourne CBD, NB-IOT mampu menembus 2 : 58 dinding ganda, bahkan mampu melakukan koneksi dengan objek yang berada di parkiran bawah tanah dan ruang bawah tanah,” ujar Benoit Hanssen, Vodafone CTO, seperti dilansir dari Computer World.

Selain itu, Hanssen juga menambahkan bahwa uji coba juga dilakukan sepanjang jalan di pinggiran kota Melbourne, dengan jarak hingga 30 km.

Yang menarik, Hanssen menyebutkan bahwa NB-IoT ini juga memiliki daya tahan baterai yang cukup lama, bahkan bisa mencapai 10 tahun. Dengan skalabilitas hingga 100 ribu perangkat per sel. Tentu, hal ini akan menghemat biaya dari chipset yang diperkirakan akan kurang dari 5 dolar Australia.

Dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan oleh NB-IoT ini, Vodafone pun akan berencana untuk melanjutkan uji cobanya dalam beberapa bulan mendatang. (Icha)

Nokia Hadirkan Terobosan Baru Untuk Industri Kabel

0

Telko.id – Nokia Bell Labs telah mengatakan bahwa telah menghadirkan kecepatan 10 Gbps simetris yang pertama di dunia. Simetris disini merupakan kecepatan download dan upload data berkecepatan lebih dari jaringan Hybrid Fiber Coax (HFC).

Berbasis di Espoo, Finlandia , proof of concept Nokia Bell Labs XG-CABLE menunjukkan kelayakan Full Duplex DOCSIS 3.1 yang ditata oleh CableLabs.

Dilaporkan TelecomLead (17/5), tes laboratorium pertama di dunia ini menggunakan teknologi prototipe yang disebut XG-CABLE, menunjukkan bagaimana penyedia layanan kabel dapat menggunakan sistem kabel yang ada untuk memberikan layanan akses ultra-broadband simetris.

Fakta bahwa jaringan secara bersamaan dapat mendukung kecepatan data hingga 10 Gbps untuk upload dan download konten akan menjadi terobosan besar untuk industri kabel kedepannya.

Tes XG-CABLE menggunakan point-to-point topologi kabel untuk memberikan kecepatan data simetris sebesar 10 Gbps melalui kabel koaksial menggunakan spektrum dengan lebar 1.2 Ghz.

XG-CABLE dapat mengintegrasikan ke dalam konsep CableLabs baru Full Duplex DOSCIS 3.1. Dengan memanfaatkan teknologi XG-CABLE, operator dapat secara efektif menggunakan kabel HFC yang ada lebih dari 200 meter terakhir untuk memberikan kecepatan upstream yang sebelumnya tidak dapat dicapai karena keterbatasan spektrum.

Hal ini akan memungkinkan operator kabel untuk secara efektif membawa layanan ultra-broadband ke lokasi konsumen yang tidak secara fisik atau ekonomis kecuali serat dibawa sampai ke kediaman mereka. XG-CABLE akan memberikan operator sebuah ‘kelincahan’ yang lebih besar dan lebih leluasa dalam menggunakan dan mengelola spektrum mereka.

Robert Howald, wakil presiden Jaringan Arsitektur di Comcast Cable, mengatakan, ” proof of concept XG Kabel milik Nokia menunjukkan bahwa kecepatan simetris multi-Gigabit melebihi kecepatan yang dapat dihasilkan oleh HFC, hal ini sesuai dengan yang ditargetkan dalam inisiatif CableLabs FDX,” tukasnya.

Sebuah terobosan dari Nokia ini tentunya memberikan peluang baru bagi industri kabel, dengan hadirnya solusi ini, diharapkan mampu menjadikan pasar kabel di seluruh dunia menjadi lebih bergairah.

Inilah Jumlah TKDN Coolpad Jika Jadi Rakit Smartphone di Indonesia

0

Telko.id – Coolpad baru saja meluncurkan  smartphone 4G ber ‘lebel’ 3G mereka bernama Coolpad Max dan Coolpad Max Lite.  Namun, yang menjadi permasalahan adalah sampai dengan saat ini mereka belum memenuhi batas minimal TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) di tahun 2016 sebesar 20%.

Alasan itulah yang menjadikan mereka enggan mengaktifkan fitur konektivitas 4G pada smartphone terbaru mereka. Adalah Jevees Jiang selaku CEO Coolpad Indonesia yang mengungkapkan hal tersebut di sela peluncuran handset terbaru mereka yakni Coolpad Max dan Coolpad Max Lite.

“Untuk saat ini Coolpad Max dan Coolpad Max Lite masih menggunakan konektivitas 3G dikarenakan kami belum mendapatkan izin dari pemerintah Indonesia untuk menghadirkan smartphone 4G, namun kedua smartphone ini sudah 4G ready,” ucap Jiang (16/5).

Jiang juga berjanji dalam beberapa bulan kedepan mereka akan segera melakukan kerjasama untuk perakitan smartphone ini di Indonesia, sehingga akan tersedia dalam versi 4G nya secara langsung dan pengguna tidak perlu melakukan update firmware terlebih dahulu.

“Untuk pabrik, rencananya akan berada di kota Surabaya sekitar bulan ke 6 di tahun 2016 ini dan saat ini kami sedang melakukan persiapan guna merealisasikannya,” ucap Jiang menambahkan.

Jika berkaca dari pernyataan tersebut, dapat ditaksir bahwa jumlah TKDN mereka setelah berhasil merakit smartphone di Indonesia adalah sekitar 20%. Hal ini tentunya berdasarkan perhitungan skema 100% hardware yang telah digagas oleh Kemenperin beberapa waktu yang lalu.

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, jumlah minimal TKDN hingga tahun ini adalah 20%, baik itu berbentuk hardware ataupun software, jadi jika mereka ingin menghadirkan handset 4G dengan aman, maka mereka harus memenuhi tingkat 20% tadi.

Selain itu, Jiang juga mengungkapkan, bahwa pihaknya akan segera membangun pusat Research and Development (R&D) di Indonesia, meskipun ia tidak menjelaskan secara detail, kapan dan dimana pusat penelitian tersebut berada.

Belum Penuhi TKDN, Smartphone Coolpad Hadir dalam Versi 3G

0

Telko.id – Salah satu vendor smartphone asal China, Coolpad akhirnya menghadirkan dua varian smartphone terbaru di Indonesia. Kedua smartphone ini adalah Coolpad Max dan Coolpad Max Lite, hadir dengan konektivitas 3G namun memiliki harga mulai dari 3 juta Rupiah hingga 5 juta Rupiah. Tentunya harga ini terkesan mahal untuk sebuah handset 3G.

Mengapa demikian? Coolpad seakan mengikuti jejak OnePlus untuk ‘mengakali’ peraturan TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) yang berlaku untuk smartphone 4G di Indonesia.

Pasalnya, kedua smartphone terbaru Coolpad ini sudah 4G ready jika menilik dari komponen yang terdapat pada kedua handset tersebut.

Sekadar mengingatkan, beberapa waktu lalu OnePlus X yang merupakan produk handset besutan OnePlus hadir di Indonesia dan mendukung jaringan 4G, hanya saja perangkat tersebut terkesan di “lock” oleh pihak OnePlus dan membalutnya dengan konektivitas 3G.

 “Untuk yang hadir di Indonesia adalah produk 3G, sehingga kami tidak ikut tersangkut mengenai urusan TKDN, namun kami yakin komunitas kami lebih cerdas ketimbang kami,” ujar Shinta Hawa Thandari, Community Manager OnePlus Indonesia pada saat peluncuran handset ini beberapa waktu lalu.

Namun, nampaknya Coolpad lebih ‘gentle’ ketimbang OnePlus. Lewat pernyataan CEO Coolpad Indonesia, Jevees Jiang yang mengaku belum akan membuka akses 4G, dikarenakan belum memenuhi standar minimal TKDN untuk tahun ini.

“Untuk saat ini kita memang belum memberikan akses 4G, karena pemerintah belum memberikan izin untuk membuka akses 4G di kedua handset ini, namun untuk beberapa bulan kedepan, kedua smartphone terbaru kami ini sudah mendukung jaringan 4G,” ujar Jiang disela peluncuran Coolpad Max dan Coolpad Max Lite di Jakarta (16/5).

Jiang juga mengungkapkan bahwa pada bulan keenam di tahun ini, mereka akan mulai merakit smartphone 4G di Indonesia dan saat ini hanya tinggal proses persiapannya saja.

“Untuk pabrik, rencananya akan berada di kota Surabaya sekitar bulan ke 6 di tahun 2016 ini dan saat ini kami sedang melakukan persiapan guna merealisasikannya,” tambah Jiang.

Sekilas mengenai spesifikasi, Coolpad Max dan Coolpad Max Lite.

Untuk Coolpad Max, memiliki dimensi cukup tipis yakni 7,6mm dan bobot 170 gram. Ukuran layarnya 5,5 inch FHD, dengan Corning Gorilla Glass 4 untuk melindungi layar Curved Glass 2.5D. Terdapat pula sensor sidik jari pada bagian belakangnya.

Coolpad Max yang dirilis di Indonesia menggunakan SoC Snapdragon 617 octa core 1,5 GHz, bukan Snapdragon 615 seperti yang ada di Tiongkok. Perbedaan ini membuat core prosesor-nya yang disebut benar-benar berjumlah delapan, bukan dua quad core.

Ponsel dengan tampilan Full Metal Unibody ini juga dilengkapi dengan fitur Qualcomm Quick Charge 3.0 untuk pengisian baterai yang lebih cepat. Warna yang dihadirkan yakni Golda dan Rose Gold.

Sementara Coolpad Max Lite ditenagai prosesor MSM8929 1,4GHz 64bit Octa Core. Ponsel ini disokong layar 2,5D HD 5,5 inch yang dilengkapi kaca tahan gores.

Meski begitu, smartphone ini belum didukung teknologi 4G LTE. Namun dengan prosesor octacore snapdragon 617 dan RAM seluas 4GB yang ditanamkan, pengguna dipastikan akan mendapat performa yang optimal.

Coolpad Max mulai tersedia secara pre-order mulai 10 Juni 2016 dengan harga Rp 4.999.000. Untuk pemesanan pre-order dengan paket menarik, bisa dilakukan di Blibli.com. Usai masa pre-order, pembelian bisa dilakukan di seluruh toko retail ponsel di Indonesia. Sementara Coolpad Max Lite, tersedia mulai 16 Mei 2016 dengan harga Rp 2.999.000.

Menariknya, kedua handset Coolpad ini dilengkapi dengan fitur dual space membuat pengguna bisa memisahkan kehidupan personal dan profesionalnya (pekerjaan/bisnis). Pasalnya, fitur tersebut memungkinkan pemakainya mengaktifkan dua akun media sosial secara bersamaan.

Selain itu, Coolpad juga telah menggunakan teknologi enkripsi yang mampu menghadirkan perlindungan pada kedua akun serta ponsel tersebut. Dengan begitu, setiap data, kontak, foto, video serta aplikasi yang tersimpan pada smartphone, dapat terlindungi dan terhindar dari kebocoran data.

‘Pembuktian’ Jaringan Telkomsel Usai di Bali

Telko.id – Sudah sebulan, Telkomsel menggelar program Ekspedisi Langi Nusantara atau Elang Nusa sebagai pembuktian kehandalan jaringan broadband nya. Program tersebut kini sudah berakhir dengan mendaratnya drone Elang Barat dan Elang Timur di Bali. Hasilnya, Telkomsel sukses menyajikan tayangan video streaming (live dan recorded) yang menangkap keindahan Indonesia dari udara, melalui penjelajahan drone yang melintasi lebih dari 50 kota di Indonesia.

Dalam ekspedisi yang berlangsung satu bulan penuh ini, kehandalan jaringan broadband Telkomsel mendukung secara penuh proses untuk menggunggah hasil tangkapan kamera dari drone Elang Barat dan Elang Timur ke www.telkomsel.com/elangnusa, di mana hingga akhir program, tayangan video streaming ini telah disaksikan oleh masyarakat selama sekitar lebih dari 75 juta menit, dengan lebih dari 24 juta kali view. Adapun kecepatan rata-rata akses data selama perjalanan Elang Nusa berlangsung tercatat baik, di mana untuk download berada di angka 19,7 Mbps dan upload di angka 9,6 Mbps.

Direktur Network Telkomsel, Sukardi Silalahi mengatakan, “Kami bersyukur perjalanan Elang Nusa selama satu bulan penuh dapat terlaksana dengan baik, dan mampu menghadirkan tayangan video streaming keindahan Indonesia di berbagai lokasi, melalui dukungan jaringan broadband Telkomsel. Ekspedisi ini merupakan salah satu bentuk pembuktian dan komitmen Telkomsel kepada masyarakat dalam menawarkan layanan broadband yang handal. Melintasnya dua buah drone di berbagai kota di jalur Barat dan Timur Indonesia ini juga menunjukkan luasnya sebaran jaringan broadband Telkomsel yang hadir di berbagai lokasi.”

Dalam perjalanannya menangkap berbagai keindahan alam Indonesia dari udara sejauh 8.500 km, Elang Barat dan Timur juga menyapa langsung masyarakat melalui berbagai aktivitas menarik yang menunjukkan keunggulan layanan broadband, seperti di kota Medan, Palembang, Tasikmalaya, Yogyakarta, Malang, Banjarmasin, dan Makassar. Selain itu diadakan pula seminar seputar pemanfaatan teknologi digital untuk pengembangan sektor UKM, pariwisata dan kreatif, yang melibatkan pemangku kepentingan setempat, termasuk pemerintah daerah.

Dengan semakin terhubungnya masyarakat Indonesia, maka kehadiran layanan broadband ini diharapkan dapat mendorong produktivitas masyarakat di berbagai daerah, seperti dalam aspek sosial, ekonomi, pariwisata, industri kreatif dan lainnya”, papar Sukardi.

Ekspedisi ini juga menjadi bagian dari uji jaringan yang dilakukan Telkomsel guna menjaga kualitas terbaik mobile broadband, baik 4G maupun 3G, bagi pelanggan di mana pun mereka berada. Telkomsel terus fokus pada peningkatan kualitas jaringan mobile broadband guna memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggan dalam menikmati layanan data. Seperti layanan Internet cepat 4G LTE yang terus diperluas sebaran layanannya, dan kini telah hadir di lebih dari 100 kota kabupaten. Sejauh ini Telkomsel telah menggelar lebih dari 4.500 eNode B (BTS 4G) dan dipercaya oleh 5 juta pelanggan.

Serangkaian aktivitas dilakukan untuk menyambut tibanya drone Elang Barat dan Elang Timur di lokasi pendaratan di Garuda Wisnu Kencana, Bali seperti marching band Universitas Warmadewa, dan pertunjukan teatrikal dari Devdan. Ekspedisi ini juga mendapat sambutan yang positif dari pemerintah. Adapun acara pendaratan akhir kedua buah drone ini juga disaksikan secara langsung oleh Menteri Pariwisata Indonesia. (Icha)

Nepal Telecom ‘Kerahkan’ Serat di Perbatasan Nepal – China

0

Telko.id – Nepal Telecom telah mengungkapkan bahwa perusahaan telah menyelesaikan sebuah proyek untuk mengerahkan serat di perbatasan Nepal – China, membuka jalan untuk interkoneksi dengan China Telecom.

Menurut laporan Telecomasia,Senin (16/5), perusahaan telah mengerahkan serat dari Kathmandu ke titik perbatasan Rasuwagadhi melalui dua kabupaten Nepal lainnya.

Penyebaran serat ini akan menggunakan teknologi all-dielectric self-supporting (ADSS), yang memungkinkan serat dapat dikerahkan tanpa menggunakan dukungan atau kabel penghubung untuk menghemat biaya penyebaran.

Seorang juru bicara Nepal Telecom mengatakan bahwa operator telah memulai instalasi atau pemasangan peralatan untuk interkoneksi dengan jejak serat China Telecom yang luas.

Hal ini akan memungkinkan operator untuk langsung terhubung ke Hong Kong Data Centre – salah satu dari dua pusat data terbesar di kawasan Asia – dan untuk membangun konektivitas global melalui Hong Kong via China. Perusahaan juga akan terhubung dengan hub di Singapura melalui India.

Melalui pengaturan ini Nepal Telecom berencana untuk meningkatkan kecepatan dan meningkatkan harga layanannya.

Ofcom Ingin Bebaskan Lebih Banyak Spektrum 5 GHz untuk WiFi

0

Telko.id – Regulator telekomunikasi Inggris, Ofcom, telah mengumumkan rencana untuk meningkatkan bandwidth yang tersedia untuk wifi di band 5 GHz dalam upaya untuk mengurangi kemacetan di band 2,4 GHz.

Sesuai ketentuan regulator, proposal diposisikan sebagai konsultasi publik, dengan 22 Juli 2016 sebagai batas akhir untuk merespon. Tujuan dibuatnya proposal ini adalah untuk membuka lebih banyak gelombang udara bagi saluran wifi sehingga lebih banyak data dapat dibawa pada kecepatan download yang lebih cepat.

Dilaporkan Telecom, Senin (16/5), masalah besar yang ditemukan Ofcom adalah bahwa saluran utama wifi – band 2,4 GHz – menjadi semakin padat. Band 5 GHz, yang digunakan secara paralel dengan 2,4 GHz dari standar 802.11n dan seterusnya, tidak hanya lebih lega tetapi memiliki lebih banyak spektrum yang tersedia. Ofcom ingin meningkatkan jumlah total saluran 80 MHz dari empat ke enam, seperti yang telah dilakukan di AS, selama beberapa tahun ke depan.

“Orang-orang menuntut broandband yang lebih besar, jadi kami perlu memastikan bahwa mereka tidak dikecewakan oleh koneksi nirkabelnya,” kata Philip Marnick, Group Director of Spectrum di Ofcom.

Ia menambahkan, Ofcom juga ingin menutup kesenjangan antara kecepatan yang diiklankan dan kinerja nirkabel yang benar-benar diterima oleh orang dan perusahaan. “Jadi kami mencari cara untuk membuka lebih banyak gelombang udara untuk wifi. Sementara itu, orang dapat memeriksa router mereka sudah up to date, dan menggunakan checker aplikasi wifi kami untuk menguji apakah itu bekerja dengan baik,” tambahnya.

Dalam dokumen yang sama, Ofcom juga mengidentifikasi band 5725-5850 MHz sebagai target jangka pendek mengingat itu dilihat sebagai sebuah band yang baik untuk berbagi dengan pengguna lain. Meskipun tidak secara khusus diidentifikasi dalam pengumuman, teknologi seperti LTE-U dan LAA cenderung telah memberikan kontribusi untuk langkah ini karena mereka berjanji untuk mengumpulkan saluran wifi lebih jauh.

“Interferensi adalah masalah untuk membangun area dimana banyak router bersaing untuk menjadi prioritas di dalam frekuensi yang sama,” ungkap Dan Howdle dari cable.co.uk. “Mereka yang memiliki koneksi broadband sangat cepat dalam banyak kasus hanya mampu memanfaatkan sebagian kecil dari kecepatan tertinggi mereka atas wifi. Langkah Ofcom untuk membuka lebih banyak bandwidth sangat penting jika kita ingin terus bergantung pada konektivitas nirkabel.”

Wifi-tap-animation

Kembangkan Serat Fiber, Telecom Italia Investasi di 2 Negara

0

Telko.id – Operator seluler Telecom Italia (TIM) telah melakukan investasi besar senilai €944 juta di wilayah Brazil dan Italia selama kuartal pertama di tahun 2016. Telecom Italia menghabiskan  €778 juta di Italia dan €166 juta di Brazil.

Dilaporkan TelecomLead (16/5), Total penurunan Capex mereka adalah 20 juta euro. Sementara itu, Telecom Italia juga mengungkapkan Capex untuk rasio pendapatan mereka adalah 21,3 persen.

Sekadar informasi, Fokus Telecom Italia saat ini adalah dalam pelaksanaan infrastruktur jaringan serat optik dengan teknologi FTTH / B di kota-kota yang paling penting dan daerah-daerah di Italia, dengan operator jaringan telekomunikasi ini juga berfokus pada pengembangan 3G dan 4G di Brasil.

Chairman Telecom Italia, Giuseppe Recchi mengatakan bahwa, “Telecom Italia bertujuan untuk memastikan implementasi yang lebih cepat dan luas dari infrastruktur jaringan serat optik dengan teknologi FTTH / B di kota dan daerah yang paling penting di Italia,”

Telecom Italia juga bertujuan untuk menawarkan jaringan fiber di sekitar 84 persen dari populasi Italia pada tahun 2018 dari total 45 persen saat ini, dan menawarkan 4G untuk 98 persen populasi dari 92 persen yang saat ini mampu mereka raih.

Sementara itu, CEO mereka, Flavio Cattaneo mengatakan bahwa efisiensi investasi dapat meningkat secara signifikan. Tujuannya adalah untuk mencapai efisiensi sebesar 1,6 miliar euro pada akhir 2018 mendatang, dibandingkan dengan €600.000.000 pada tahun ini. Hal ini akan melibatkan penargetan beberapa tindakan seperti sekitar 800 juta pada Opex dan sekitar 800 juta pada Capex.

Sedangkan untuk pendspatan sendiri, Telecom Italia meraih 4,4 miliar euro, sedangkan laba bersih €433.000.000 dari total pendapatan mereka.

Telecom Italia menghasilkan pendapatan konsumen sebesar 1,8 miliar euro, angka tersebut berasal dari 855 juta euro dari ponsel dan 5,8 persen peningkatan layanan inovatif selama kuartal pertama di tahun 2016.

Telecom Italia mengatakan bahwa utang mereka pada tanggal 31 Maret 2016 sebesar 28.233 juta euro pada kuartal pertama 2016, angka tersebut cenderung menurun bila dibandingkan dengan hutang yang mereka bukukan pada Desember 2015 sebesar 28.475 juta euro.

Usung Tema 4G For Better Life, Telko.id ‘Blusukan’ di Kampus

0

Telko.id – Seminar ‘4G For Better Life’ yang digelar oleh Telko.id bekerjasama dengan Orange Media baru saja berakhir. Kegiatan seminar yang berlangsung di Universitas Mercu Buana ini ternyata berhasil menyita perhatian banyak Mahasiswa di sana. Ditandai dengan jumlah peserta yang mencapai lebih dari 300 orang.

Acara ini merupakan seminar pertama yang digelar oleh Telko.id dalam rangkaian seminar bertajuk ‘goes to campus’ yang ke depannya akan diselenggarakan di beberapa Universitas di Indonesia.

Kegiatan seminar yang berlangsung pada Sabtu, 14 Mei 2016 kemarin ini disambut antusiasme para peserta, dan itu terlihat dari interaksi antara para peserta dengan para narasumber mengenai ekosistem 4G di Indonesia – meliputi Device, Network dan Application (DNA).

Untuk pembicara sendiri, hadir tiga narasumber yang kompeten di bidangnya masing-masing, terdiri dari Hassanudin Faried, selaku Head of Technology plan XL Axiata, Fabiant Kayatmo, selaku Senior Product Manager SHH Acer Indonesia, serta Nur Hamzah, selaku Chief Editor dari Telko.id.

Ketiganya secara bergantian memaparkan presentasinya terkait 4G dan bagaimana teknologi generasi keempat ini bisa menjadikan hidup lebih baik.

“Menurut saya acara ini bagus untuk menambah wawasan mengenai dunia telekomunikasi, agar dapat menyesuaikan diri dan bersaing di era teknologi ini,” ungkap Sholiqul Musta’in, salah satu peserta seminar.

Hal senada diutarakan Bio Lazuardi. Menurut mahasiswa jurusan Manajemen ini, seminar semacam ini bagus karena bisa menjadi sarana untuk mengedukasi masyarakat, khususnya mahasiswa Mercu Buana terkait 4G. “Ke depannya saya harapkan adanya pembahasan yang lebih mendalam mengenai industri telekomunikasi,” katanya.

Sementara Ansi Hahuri, meski menilai acara ini sebagai sesuatu yang bagus, apalagi melihat dari membludaknya jumlah peserta, namun ia berharap bahwa ke depannya interaksi antara peserta dan pembicara bisa lebih ditingkatkan. “Agar tidak membosankan,” pungkasnya.

Seminar ‘Goes to Campus’ dengan tema 4G for better life ini merupakan kali pertama diselenggarakan oleh Telko.id. Ke depan, roadshow ini akan dilanjutkan di beberapa Universitas lainnya di Indonesia. So, tunggu saja. Destinasi berikutnya adalah Universitas Bina Nusantara.