spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...
Beranda blog Halaman 1459

Dunia Kekurangan Tenaga Ahli Cybersecurity

0

Telko.id – Saat ini banyak perusahaan yang berupaya untuk masuk ke dunia digital. Namun, ancaman di dunia digital ini juga tinggi sehingga perlu berbagai keamanan infrastruktur yang mumpuni agar tidak terjadi pencurian data. Sayangnya, ancaman yang dihadapi ini membutuhkan juga sumber daya manusia yang berbakat dan ternyata jumlah nya semakin langka.

Fortiner, sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang cybersecurity tergerak untuk melakukan investasi pada calon professional keamanan IT untuk membantu mengatasi kesenjangan keterampilan cybersecurity tersebut. Itu sebabnya, Fortinet membuka programnya yang disebut Network Security Expert (ahli keamanan jaringan) kepada masyarakat untuk meningkatkan akses terhadap sumber daya pendidikan dan menciptakan peluang baru untuk professional keamanan TI di masa kini dan masa depan, yang memiliki keterampilan yang akan sangat penting untuk memastikan pertumbuhan ekonomi digital.

Harapannya, kesenjangan keterampilan cybersecurity dapat dipersempit sehingga para perusahaan dapat mengisi posisi-posisi yang diperlukan untuk melindungi karyawan, data, investasi, dan profit mereka dari risiko serangan cyber yang semakin bertambah. Dengan demikian, kekurangan yang luar biasa pada jumlah profesional dengan keterampilan cybersecurity sebagaimana dibutuhkan untuk memerangi volume dan kerumitan ancaman yang terus bertambah luas di masa kini dapat terpenuhi.

“Sebagai pemimpin industri, Fortinet percaya bahwa tanggung jawab kami untuk membantu perkembangan dan keberkelanjutan dari pendidikan cybersecurity talent dan mengurangi kesenjangan antara kebutuhan dan keahlian (skills gap) cybersecurity,” kata Ken Xie, Pendiri, Ketua Dewan dan Chief Executive Officer di Fortinet.

Dalam program ini, Fortinet akan memberikan akses universal secara luas dan gratis terhadap program pelatihan dan sertifikasi ahli keamanan jaringan (Network Security Expert, NSE) bagi umum. Hal ini merupakan langkah besar bagi Fortinet karena melibatkan generasi baru calon tenaga professional di bidang cybersecurity dengan menyediakan jalan untuk memperoleh keterampilan yang sangat diinginkan dan menguntungkan di bidang keamanan TI.

Mulai hari ini (27/3), Fortinet akan menawarkan kursus tingkat 1 dari program NSE kepada masyarakat umum. Fortinet akan melanjutkan upaya tersebut dengan tingkat 2 dan 3 dari program NSE di di kuartal kedua tahun 2017.

NSE sendiri sudah diluncurkan sejak tahun 2015 dan menjadi standar industri dalam pelatihan dan sertifikasi cybersecurity yang mendorong pendidikan professional keamanan TI di seluruh dunia. Dalam kurikulumnya, NSE ini memanfaatkan kurikulum multi-tingkat yang dimulai dari fundamental cybersecurity dan konteks keseluruhan, dan terus berlanjut hingga strategi implementasi keamanan termutakhir dan konsep-konsep teknis. Rancangan program ini telah menghasilkan lebih dari 50,000 penerima sertifikasi NSE dari Fortinet secara global.

Permintaan masyarakat untuk program NSE Fortinet juga mendorong pendirian Akademi Keamanan Jaringan dari Fortinet untuk lembaga-lembaga pendidikan negeri, dasar (SD) dan tinggi. Lembaga-lembaga ini bermitra dengan Fortinet dan memanfaatkan kurikulum NSE untuk mengembangkan kursus cybersecurity yang saat ini ditawarkan di sekolah di 46 negara-negara yang unik.

Tingkat 1 dari Program NSE meliputi dasar keamanan jaringan dan memaparkan konteks historis dari cybersecurity market Tingkat 2 dari Program NSE menjelaskan solusi-solusi utama keamanan yang digunakan untuk menanggapi tantangan yang diuraikan dalam tingkat 1 dari Program NSE. Kemudian Tingkat 2 dari Program NSE memberikan pemahaman lebih mendalam mengenai kemampuan dan produk keamanan termutakhir yang digunakan untuk bertahan terhadap ancaman dan vektor serangan tertentu. (Icha)

Telkomsel ‘Jaring’ Para Gamers di Bandung

0

Telko.id – Bandung kini dapat giliran untuk menggelar babak kualifikasi event games yang dilakukan oleh Telkomsel. Yakni Indonesia Games Championship Nasional. Ajang ini memang akan dilaksanakan pada beberapa kota di Indonesia. Mulai dari Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya, Malang dan Makassar.

Para pemenang babak kualifikasi tingkat nasional akan saling berhadapan untuk memperebutkan gelar juara pada grand final yang akan berlangsung pada tanggal 21-23 April 2017 di Kartika Expo Balai Kartini Jakarta mendatang.

Indonesia Games Championship (IGC) merupakan sebuah ajang kompetisi games dan berkumpulnya anak muda yang memiliki keterampilan dalam bermain games, kompetisi yang di ikuti lebih dari 10.000 peserta dan pengunjung ini memulai pendaftaran kualifikasi nasional sejak 23 Februari 2017 melalui pendaftaran secara online di telkomsel.com/IGC.

“Perkembangan dunia digital di Indonesia juga sangat dirasakan dalam segmen penggemar online games terutama mobile games. Melalui kegiatan IGC ini, Telkomsel melihat potensi pasar dari para gamers yang cukup menjanjikan, sekaligus diharapkan dapat menghadirkan wadah untuk para gamers khususnya di kota Bandung untuk menyalurkan energy positif mereka dengan berkompetisi dan mengukir prestasi di tingkat nasional“ ujar Agustiyono, General Manager Sales Regional Jabar.

IGC diselenggarakan dalam dua kategori, yaitu PC Game dan Mobile Games. Untuk kategori PC Game, jenis game yang dikompetisikan adalah Dota-2, Point Blank, dan World of Tank. Sementara jenis game yang dikompetisikan pada kategori Mobile Games adalah Vainglory, Clash Royale, Crisis Action, dan LINE Let’s Get Rich. Para pemenang kompetisi games ini akan memperebutkan hadiah total senilai lebih dari Rp 500 juta.

Kota Bandung yang terpilih sebagai salah satu tempat penyelenggaraan babak kualifikasi nasional dengan alasan yang kuat, mengingat antusiasme para gamers dan para pengguna akses data Telkomsel yang mencapai 7,5 juta pelanggan, yang menjadikan generasi muda Bandung pasar potensial pengguna layanan mobile games melalui jaringan broadband terdepan dari Telkomsel.

Sementara itu, untuk di Bandung sendiri akan ada 64 team yang akan bertanding di kategori PC dengan jenis game Dota dan Point Blank pada tanggal 25 – 26 Maret 2017 dan lebih dari 70 gamers yang sudah terdaftar menjadi peserta di kategori Mobile games dengan memperlombakan online game Clash Royal dan Vain Glory pada tanggal 1 April mendatang.

“Hadirnya kebutuhan pelanggan dalam mengakses game secara mobile menjadi tantangan untuk Telkomsel dalam memberikan layanan yang lengkap mulai dari ketersediaan kualitas dan kapasitas jaringan broadband terdepan melalui teknologi 4G LTE serta ragam paket produk yang mendukung terbentuknya ekosistem gaya hidup digital di masyarakat Indonesia, terutama kota Bandung yang sudah berkembang pesat dalam pemanfaatan teknologi layanan digital di keseharian” tutup Agustiyono. (Icha)

Advan Push Jualan Advan G1 Dengan Luncurkan Buku Smartphone Photography

0

Telko.id – Untuk menembus pasar smartphone kelas menengah bukan persoalan mudah. Apalagi bagi merek lokal seperti Advan. Pasalnya, kelas ini penuh sesak dengan smartphone dari global brand yang sudah pasti backup dana untuk promosi juga aduhai.

“Masuk kelas smartphone dengan harga Rp.1.5 juta sampai Rp.2.5 juta tidak gampang. Tapi Advan bisa diterima oleh pasar, ini menjadi prestasi tersendiri bagi Advan,” kata Andy Gusena Brand Director Advan.

Andy juga menambahkan bahwa memang jumlah unit yang terjual untuk Advan ini belum besar. “Baru puluhan ribu, belum sampai ratusan. Tapi kami akan terus upayakan agar angka ini naik terus,” kata Andi optimis.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh Advan adalah menggandeng Fotografer profesional Arbain Rambey untuk membuktikan kecanggihan produk nya yakni Advan G1.

Terlebih teknologi kamera smartphone kini berkembang sangat cepat. Para produsen berlomba-lomba menyajikan teknologi fotografi paling mutakhir. Mulai dari besaran resolusi, fitur, serta teknologi lensa yang digunakan. Lompatan teknologinya membuat banyak orang yang terinspirasi untuk menjadi “fotografer”.

Langkah menggandeng Fotografer profesional Arbain Rambey ini sebagai upaya membuktikan ketangguhan kamera di Advan G1 dan dimuat dalam sebuah buku bertajuk “Adventure Smartphone Photography 2”. Di buku fotografi smartphone kedua ini, Arbain menampilkan hasil jepretan smartphone premium terbaru Advan G1.

Di dalam bukunya itu, Arbain menciptakan emosi dan cita rasa seni tinggi dalam setiap sudut karya foto smartphone-nya. Ia melakukan traveling, bepergian ke berbagai lokasi eksotis di Indonesia untuk membuktikan ketangguhan kamera ini.

Sebagai informasi Advan G1 yang mengusung tagline “Smart Camera with Professional Audio” dilengkapi beragam fitur fotografi yang handal. Untuk mendukung kualitas kamera yang baik, Advan G1 menggunakan lensa yang masuk kategori premium dari produsen kelas dunia, Largan Precision. Dipadukan dengan sensor premium untuk mendapatkan hasil foto yang lebih tajam dan warna yang lebih cerah.

Lensa tersebut memiliki sensor besar SP Lens 1.4 um Pixel dan aperture F/2.0 untuk rear camera sehingga mampu meningkatkan sensitivitas cahaya rendah. Selain itu, Anda juga bisa mengambil foto selfie meski di kondisi ruangan minim cahaya karena kamera depan sudah dilengkapi aperture F/2.2 dan 4P lens 1.3 um Piksel. Dengan begitu, hasil pengangkapan gambar tetap berkualitas dan tajam, kendati dalam keadaan low-light.

Tidak hanya mengandalkan lensa, sensor, serta resolusi besar saja, namun kamera Advan G1 jua dirancang menggunakan fitur canggih seperti “Shake to Shot” sebagai cara tercepat untuk selfie. Pengguna tinggal melaku melakukan “Shake”(mengocok) smartphone, untuk langsung menuju aplikasi kamera, kemudian sentuh sensor fingerprint untuk langsung mengambil foto. Cepat, simple dan menyenangkan. Serta beragam fitur canggih lainnya.(Icha)

Bharti Airtel Akuisisi Spektrum 4G Milik Tikona

0

Telko.id – Bharti Airtel (23/3) mengatakan bahwa mereka telah menandatangani perjanjian definitif dengan Tikona Digital Networks untuk mengakuisisi bisnis 4G Tikona, termasuk Broadband Wireless Access (BWA) spektrum di lima circle dan 350 sites.

Hal ini prediksi oleh banyak pihak dilakukan karena melihat momentum di mana dua perusahaan telko lain di India sudah lebih dahulu merger dan akuisisi yakni Idea dan Vodafone. Targetnya adalah untuk bisa memenangkan persaingan, seperti yang dilansir dari Indiatimes.

Sebulan sebelumnya, Bharti Airtel pun telah menandatangani perjanjian definitif dengan Telenor Asia Selatan Investments Pte Ltd untuk mengakuisisi Telenor (India) Komunikasi Private Ltd Airtel. Langkah pengambil alih Telenor India ini akan segera dilakukan begitu semua persetujuan yang diperlukan diterima.

Kesepakatan itu secara signifikan akan memperkuat posisi spektrum Airtel di Gujarat dan Himachal Pradesh. Di mana Airtel akan mengambil spektrum BWA secara keseluruhan sampai 30 MHz dalam masing-masing circle. Yang akhirnya, jika kesepakatan selesai maka operator ini akan memiliki 30 MHz pada pita 2300 MHz di 13 lingkaran. Tentu hal ini memberikan keuntungan luar biasa untuk menangani permintaan data yang terus melonjak.

Tikona saat ini memiliki spektrum MHz 20 pada pita 2.300 MHz di Gujarat, UP (East), UP (Barat), Rajasthan dan lingkaran Himachal Pradesh. Airtel berencana untuk roll-out layanan 4G yang berkecepatan tinggi pada spektrum yang baru diperoleh dalam lima circle tersebut segera setelah penutupan transaksi.

Sesuai perjanjian, akuisisi bisnis 4G di Gujarat, UP (East), UP (Barat) dan Himachal Pradesh akan dilakukan oleh Airtel, sementara di lingkaran Rajasthan, itu akan dilakukan melalui anak perusahaan yakni Airtel Bharti Hexacom Limited. Pasca-akuisisi, spektrum holding gabungan Airtel di lima circle tersebut akan berada dalam spectrum caps yang ditentukan oleh Pemerintah.

Akuisisi yang diusulkan ini memungkinkan Airtel untuk mengisi kesenjangan spektrum BWA pada pita 2300 MHz di Rajasthan, UP (East) dan UP (Barat), dengan demikian akan mengamankan bisnis Airtel di India.

“Fokus lanjutan Airtel adalah penguatan kemampuan di 4G terutama di beberapa band spektrum. Adanya akuisisi dengan Tikona akan melengkapi spektrum BWA kami. Kami juga percaya bahwa menggabungkan kapasitas kami di TD-LTE dan FD-LTE akan lebih meningkatkan jaringan kami, dan membantu kami menyediakan pengalaman broadband nirkabel berkecepatan tinggi kepada pelanggan kami,” kata Gopal Vittal, MD & CEO (India & Selatan Asia), Bharti Airtel.

Gopal juga menambahkan bahwa “Kami tetap berkomitmen untuk visi kami memimpin revolusi digital India dengan menawarkan layanan telekomunikasi kelas dunia yang terjangkau melalui portofolio spektrum yang kuat tersebar di beberapa band”. (Icha)

#NgetripHoki Jadi Upaya Doku untuk Manjakan Para Traveler

0

Telko.id – Sebuah program spesial yang ditujukan bagi para pecinta traveling baik domestik maupun mancanegara digelar Doku mulai 27 Maret hingga 2 April 2017 mendatang. Diberi nama #NgetripHoki, program yang menggandeng AirAsia dan PHM Hospitality sebagai partner ini akan menjadi promo regular Doku bagi para penggunanya.

Melalui promo ini, selain lebih irit, Doku bersama merchant juga ingin mengedukasi kemudahan dan kenyamanan dari ‘less cash trip’.

“Masyarakat, khususnya kaum milenial, menginginkan kemudahan dengan teknologi digital dari ujung ke ujung. Tak terkecuali ketika mereka traveling, mulai dari baru keluar rumah, melakukan perjalanan, hingga bahkan sampai ke rumah lagi. Dan itu semua bisa dilakukan dengan aplikasi Doku,” jelas Ayu Hapsari, VP Marketing Doku dalam acara peluncuran yang berlangsung di Jakarta, Kamis (23/3/2017).

Ia menambahkan, melalui promo ini Doku ingin memberikan pengalaman baru dan menularkan budaya less cash terutama bagi konsumen Indonesia yang sebagian besar gemar traveling, baik untuk liburan maupun untuk perjalanan bisnis.

Seperti diketahui, sektor pariwisata berperan besar dalam menggerakkan perekonomian. Dimana menurut data bps/kementrian pariwisata, kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB mencapai 461,36T (2015). Sektor pariwisata juga menyumbang devisa hingga lebih dari 156T (2015) dan menyerap 12,1 juta orang tenaga kerja, atau setara dengan 10,6% dari total tenaga kerja nasional.

“Generasi milenial yang notabene merupakan potential market dari sektor pariwisata, ingin segala sesuatunya serba mudah dan mereka akrab dengan teknologi digital.  Inilah alasan DOKU menghadirkan #NgetripHoki,” lanjut Ayu.

Melalui program #NgetripHoki, pengguna Doku bisa merencanakan dan melakukan liburan dengan hanya menggunakan smartphone dan hampir tanpa menggunakan uang tunai. Mulai dari pembelian tiket pesawat, flight meals/hot seat/bagasi, pemesanan hotel, penjemputan dari dan ke bandara, hingga transportasi dan restoran.

#NgetripHoki sendiri tidak hanya akan memberikan kemudahan, tapi juga menawarkan beragam benefit menarik, termasuk diskon pembelian tiket pesawat AirAsia dan hotel PHM.

“Program #NgetripHoki tidak hanya akan memberikan kemudahan bertransaksi, tapi juga memberikan kenyamanan bagi konsumen ketika merencanakan liburan, karena #Ngetriphoki menggabungkan 2 elemen utama traveling, yaitu transportasi dan akomodasi dalam satu program,” jelas Director of Marketing and Communication PHM Hospitality, Arie Ardianti.

Selain promo #NgetripHoki, Doku juga akan menggelar kompetisi foto bertajuk sama. Melalui kompetisi ini Doku ingin mengajak para pengguna untuk mengabadikan foto liburannya, entah itu saat mereka berada di dalam cabin pesawat AirAsia, di dalam kawasan hotel PHM, ataupun di tempat wisata.

 

Smartfren Tawarkan Seri iPhone Terbaru

0

Telko.id – bagi penggembar smartphone Apple, tentu kehadiran dari iPhone 7 maupun iPhone 7 Plus sangat ditunggu. Smartfren sebagai salah satu operator yang memiliki jaringan 4G LTE di Indonesia pun turut mengambil bagian dalam fenomena ini dengan menawarkan dua seri iPhone terbaru.

Mulai Jumat, 31 Maret 2017, Smartfren ikut menawarkan iPhone 7 dan iPhone 7 Plus. Sebuah seri iPhone terbaik dan paling canggih yang pernah ada, dilengkapi dengan sistem kamera baru, baterai dengan kapasitas dan daya tahan yang lebih baik, serta kemampuan untuk tahan terhadap air dan debu.

Meski penjualan baru akan dimulai pada akhir bulan ini, namun pelanggan dapat melakukan pre-order untuk kedua seri iPhone ini pada 24 Maret 2017 mendatang melalui laman www.smartfren.com/id/iphone. Sementara itu Untuk informasi lebih lanjut tentang iPhone, pelanggan dapat mengunjungi laman: www.apple.com/iphone.

Merza Fachys, Presiden Direktur PT. Smartfren Telecom mengatakan, “Kami bangga menjadi perusahaan penyedia jasa layanan telekomunikasi pertama yang meluncurkan iPhone 7 dan iPhone 7 Plus di Indonesia. Kami mengundang semua masyarakat serta pelanggan kami untuk merasakan pengalaman berbeda menggunakan iPhone 7 dengan jaringan 4G LTE kami yang terluas dan terbaik di Indonesia.” (Icha)

Paska Gempa Layanan Indosat Ooredoo di Bali Tetap Normal

0

Telko.id – Bali pagi tadi dilanda gempa Dengan kekuatan 5,6 SR. Gempa tersebut juga membuat tempat ibadah dan beberapa rumah warga mengalami kerusakan ringan.

“Dampak menunjukan wilayah selatan Bali seperti Kuta, Tabanan dan Mataram turut merasakan guncangan. Termasuk Banyuwangi, Taliwang, Karangkates, Sawahan dan Bima,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Moch Riyadi, melalui pernyataan pers, Rabu (22/3/2017).

Terkait dengan adanya gempa tersebut Indosat Ooredoo menyatakan keprihatinan dan tetap berharap tidak memberikan dampak yang dapat mengganggu aktivitas masyarakat.

Hingga saat ini semua layanan telekomunikasi Indosat Ooredoo masih normal dan tetap melayani pelanggan dan masyarakat dengan baik. Namun demikian, tim teknis dan jaringan Indosat Ooredoo di lapangan akan tetap melakukan pemantauan secara lebih intensif untuk memastikan kondisi jaringan dan layanan tetap dapat berjalan dengan baik dan dapat dimanfaatkan masyarakat untuk berkomunikasi dengan sanak keluarga terkait dengan kondisi terakhir.

“Kami juga akan melakukan evaluasi terhadap dampak kerusakan gempa di masyarakat dan memastikan bantuan awal bagi yang memerlukan”, kata Deva Rachman, Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo. (Icha)

Trikomsel pun Ikut Buka Pre-order iPhone 7 dan iPhone 7 Plus

0

Telko.id – Tidak hanya Smartfren dan Erajaya, Trikomsel pun ikut membuka pre-order untuk dua seri terbaru iPhone yakni iPhone 7 dan iPhone 7 plus.

Sayang nya, harga resmi dari produk ini belum dirilis dalam rupiah. Namun jika masuk ke Apple.com, harga iPhone 7 dibandrol dengan harga 749 US$ atau sekitar Rp.10 jutaan dan 869 US$ sekitar Rp.12 jutaan untuk iPhone 7 Plus.

Trikomsel Oke Tbk akan menawarkan iPhone 7 dan iPhone 7 Plus, iPhone terbaik dan tercanggih yang pernah ada.

Meliputi sistem kamera baru yang canggih, kekuatan baterai terbaik yang pernah ada di iPhone serta water dan dust resistance , mulai Jumat, 31 Maret 2017.

Pelanggan dapat melakukan pre-order iPhone 7 dan iPhone 7 Plus dimulai pada tanggal 24 Maret 2017 di OkeShop, Global Teleshop dan Global Apple Premium Reseller seluruh Indonesia.

Bagi warga Bali, Trikomsel mengundang pecinta iPhone ke peluncuran iPhone 7 di Global Apple Premium Reseller Beachwalk Shopping Center pada tanggal 31 Maret 2017.

iPhone 7 dan iPhone 7 Plus akan mengusung berbagai fitur baru pada ponselnya seperti kemampuan anti-air dan debu, menghapus port audio 3,5 milimeter, memasang chip A10, serta merilis varian warna hitam yang bernuansa glossy.

Selain itu, ada perubahan yang signifikan pada tombol Home di kedua ponsel ini. Di mana, sekarang Apple menggantinya dengan tombol sensitif sentuhan yang dibekali Taptic Engine. Ketika menyentuhnya, pengguna cuma akan merasakan kesan getaran saja. Begitu juga saat ada pesan atau notifikasi baru masuk.

Kamera utama 12 megapiksel, yang bertengger di bagian belakang duo ponsel ini pun tergolong baru. Pada iPhone 7, kamera ini, dengan dukungan sistem operasi iOS 10, bisa menghasilkan foto dalam format RAW.

Sedangkan pada iPhone 7 Plus, kamera utama terdiri dari dua lensa. Pertama berupa lensa bersudut pandang lebar (wide), kedua merupakan lensa untuk meneropong objek di jarak yang lebih jauh (telephoto).

Untuk RAM Apple sama sekali tak mengungkap soal spesifikasinya. Namun dari informasi yang tersebar, kemungkinan besar iPhone 7 dibekali RAM 2 GB, sedangkan iPhone 7 Plus dibekali RAM 3 GB. (Icha)

Tenang, Turunnya Biaya Interkoneksi Tidak Akan Menggerus Pendapatan Operator

0

Telko.id – Dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Indonesia Technology Forum hari ini ada salah satu pendapat menarik yang datangnya dari pengamat telekomunikasi, Bambang P. Adiwiyoto.

Bambang menyebutkan bahwa sejak beberapa tahun lalu dasar yang digunakan oleh regulasi dalam menghitung interkoneksi adalah LRIC (Long Run Incremental Cost).
“Dengan metode ini seharusnya dilakukan penghitungan ulang biaya interkoneksi dengan berpegang pada dasar tarif operator yang paling efisien,”ungkapnya. Artinya, konsumen bisa menggugat kalau dasar yang digunakan dalam mengambil kebijakan tarif interkoneksi itu bukan dari hitungan paling efisien.

Bahkan Bambang juga menyatakan bahwa sebaiknya tarif interkoneksi tidak menggunakan batas bawah, tetapi menggunakan batas atas. Dengan demikian, penurunan tarif interkoneksi nantinya akan membuat trafik atau lalu lintas telepon meningkat. Hal ini akan menyebabkan pendapatan operator tidak akan terlalu tergerus dengan penurunan tarif interkoneksi.

Sebagaimana diketahui, industri telekomunikasi seluler yang kuat tentu membutuhkan iklim usaha yang kompetitif karena berhubungan dengan hajat hidup masyarakat. Ketika iklim kompetisi dapat berlangsung dengan baik, maka masyarakat yang akan memperoleh dampak positif dari keberadaan industri tersebut. Sebagai industri yang regulated sudah seharusnya pula para pemangku kepentingan pada industri ini mematuhi peraturan yang diputuskan pemerintah.

Salah satu persoalan yang mencuat adalah kebijakan interkoneksi. Kementerian Kominfo mendorong operator untuk melakukan efisiensi dan keberlanjutan industri penyelenggaraan telekomunikasi dengan menurunkan tarif interkoneksi. Ketika Kementerian Kominfo mengeluarkan Surat Edaran (SE) kepada Penyelenggara Telekomunikasi yang melakukan Interkoneksi (Penyelenggara) yaitu SE Nomor 1153/M.KOMINFO/PI.0204/08/2016 tertanggal 2 Agustus 2016. SE tersebut berisi penurunan tarif interkoneksi yang secara agregat turun sebesar 26 persen dan diberlakukan untuk 18 skenario panggilan layanan seluler. Tapi, kebijakan itu tak serta merta disambut oleh seluruh operator. Operator berbeda pendapat, ada yang pro, ada pula yang kontra.

Hingga akhir tahun 2016, kebijakan tarif interkoneksi ini belum juga ditetapkan hingga akhirnya Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menetapkan membuat Panja Interkoneksi untuk menyelesaikan polemik ini. Padahal jika melihat dasar hukum interkoneksi sudah diatur pada pasal 1 butir 16 UU 36/1999 yang menyatakan bahwa Interkoneksi adalah keterhubungan antar jaringan telekomunikasi dari penyelenggara jaringan telekomunikasi yang berbeda. Pada pasal 25 UU 36/1999 pada ayat (1) juga dikatakan bahwa setiap penyelenggara jaringan telekomunikassi berhak mendapatkan interkoneksi dan penyelenggara jaringan telekomunikasi lainnya. Kemudian pada ayat (2) disebutkan bahwa setiap penyelenggara jaringan telekomunikasi wajib menyediakan interkoneksi apabila diminta oleh penyelenggara telekomunikasi lainnya. Pada ayat (3) dikatakan bahwa pelaksanaan hak dan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilakukan berdasarkan prinsip : a). Pemanfaatan sumber daya secara efisien, (b), keserasian sistem dan perangkat telekomunikasi, (c) peningkatan mutu pelayanan, dan (d) persaingan sehat yang tidak saling merugikan.

Jika melihat pasal tersebut interkoneksi merupakan hak bagi operator meminta dan kewajiban bagi operator lain yang diminta. Meskipun menghasilkan pendapatan, interkoneksi tidak dapat dicatat sebagai bagian dari bisnis operator. Setiap panggilan antaroperator selalu menggunakan setengah jaringan operator asal dan setengah jaringan operator tujuan, sehingga operator asal wajib memberi bagian pendapatan kepada operator tujuan. Selain biaya interkoneksi, operator asal juga memungut tarif off net yang penetapan besarannya antar operator berbeda. Tarif off net ini dibuat besar untuk memberi gambaran ke pelanggan bahwa panggilan antaroperator itu jauh lebih mahal dibanding panggilan antarpelanggan (on net).

Dengan aturan hukum tersebut sebenarnya tidak ada alasan bagi operator untuk menolak pengaturan tarif Interkoneksi, karena hal itu bagian dari regulasi. Formula perhitungan biaya interkoneksi ini ditetapkan oleh Pemerintah, dan operator hanya memasukan data yang diperlukan sesuai dengan kondisi jaringan masing-masing operator.

”Pemerintah mendorong penurunan biaya interkoneksi dengan tujuan ingin memberikan efisiensi dan keberlanjutan industri penyelenggaraan telekomunikas, seperti soal pengembangan wilayah dengan tetap menjamin ketersediaan infrastruktur. Sedangkan dari sisi pelanggan jasa telekomunikasi, pemerintah berharap penurunan biaya interkoneksi diharapkan dapat menurunkan tarif pungut (retail) untuk layanan antar penyelenggara (off-net) tanpa mengurangi kualitas layanan”,”ungkap Rudiantara”.

Hal senada juga disampaikan oleh Bambang bahwa apabila tarif interkoneksi tetap tinggi maka akan ada perbedaan tarif on-net dan off-net yang tinggi. Akibatnya terjadi ekonomi biaya tinggi karena konsumen lantas beralih menggunakan ponsel dual SIM untuk menghindari panggilan antaroperator yang tarifnya sekitar 3x dari tarif on-net serta tingginya churn-rate atau kartu hangus di Indonesia yang mencapai 10-14%.

Ada sekitar Rp.4.5 triliun pemborosan karena kedua hal tersebut. Belum lagi potensi kehilangan Rp 44 triliun karena masyarakat mengurangi panggilan telepon. Bagi industri seluler, turunnya tarif interkoneksi selain menghemat produksi kartu juga lebih berhemat biaya iklan karena tak perlu fokus menambah pendapatan dari tarif on-net.

Turunnya biaya interkoneksi juga diyakini tak akan menggerus pendapatan operator karena pasar Indonesia sensitif terhadap harga. Penurunan biaya 1% dapat berpengaruh kepada kenaikan penggunaan telepon hingga 40%. Sehingga operator pendapatannya tetap meningkat.

Karena itu jelas, kebijakan penurunan biaya interkoneksi adalah kebijakan yang pro konsumen. Konsumen akan memperoleh tarif telepon antar operator yang semakin murah dan tak perlu membuat operator khawatir berlebihan. Turunnya tariff dapat membuat potensi jumlah panggilan akan lebih meningkat. (Icha)