spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...
Beranda blog Halaman 1455

Sambut Ramadhan, Advan G1 Hadirkan Fitur Panduan Muslim

0

Telko.id – Tidak lama lagi, bulan suci Ramadhan akan tiba. Kondisi ini dimanfaatkan oleh produsen smartphone untuk jualan produk yang sudah dibundling dengan aplikasi yang mendukung ibadah. Seperti panduan muslim yang berisi AlQuran, Asmaul Husna, petunjuk arah kiblat, jadwal sholat, kalender muslim, lokasi masjid maupun restoran halal. Salah satunya adalah Advan G1 yang sudah menyematkan fitur Panduan Muslim.

Sebagai sebuah inovasi teknologi, smartphone memang memungkinkan untuk diisi berbagai konten sesuai dengan preferensi penggunanya, termasuk dalam kaitan beribadah. Terlebih dengan momen bulan suci Ramadhan yang akan datang sebentar lagi, setiap muslim pasti ingin lebih fokus dalam beribadah.

Di toko aplikasi Google Play Store, saat ini pun sudah terdapat beragam aplikasi untuk mendukung kebutuhan tersebut. Misalnya agar sholat tepat waktu, terdapat aplikasi jadwal sholat. Kemudian untuk membaca Qur’an, terdapat aplikasi Qur’an digital, dan sebagainya.

“Dengan berbagai aplikasi Islami yang bisa diunduh, smartphone pun bisa menjadi sarana untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Hal ini juga yang mendasari kami untuk mengembangkan aplikasi Panduan Muslim pada Advan G1 agar umat Islam di Indonesia semakin mudah dalam beribadah dengan memanfaatkan smartphone,” kata Tjandra Lianto, Direktur Marketing Advan.

Tjandra menjelaskan, berbeda dengan aplikasi Islami lainnya yang harus menginstall terlebih dahulu dari Play Store, Panduan Muslim yang dikembangkan oleh Advan G1 telah menjadi fitur built-in di dalam sistem operasi IDOS 6.1.2 (Indonesian Operating System) atau yang lebih baru.

Sistem operasi custom berbasis Android Marshmallow tersebut bisa dicoba pada smartphone terbaru Advan G1. Di smartphone tersebut, pengguna bisa langsung menjalankan aplikasi Panduan Muslim dari home screen.

“Dalam mengembangkan IDOS dan Advan G1, kami benar-benar merancang khusus sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah fitur Panduan Muslim yang menampilkan AlQuran, Asmaul Husna, Petunjuk arah kiblat, jadwal sholat, kalender muslim, restoran halal. Fitur inipun terus kami kembangkan agar lebih kaya dan memberi manfaat kebaikan untuk umat Islam di Indonesia,” kata Tjandra.

Tjandra menjelaskan ada 6 fitur utama dalam Panduan Muslim:

1. Al-Qur’an
Aplikasi wajib bagi yang ingin membaca Al-Qur’an secara digital di mana saja dan kapan saja. Pengguna tinggal memilih menu Al-Qur’an dan memilih 114 surat yang tersedia, lengkap dengan terjemahannya yang bisa diunduh. Di sini, Anda juga bisa mendengarkan audionya dengan pilihan murottal yang lengkap dari pembaca Qur’an (qari) terkemuka. Tak hanya itu saja, Anda bisa menandai ayat-ayat favorit dengan mem-bookmark dan mengetahui posisi terakhir dibaca. Anda juga bisa copy ayat serta share ke media sosial.

2. Arah Kiblat
Anda sedang berada di suatu tempat asing dan ingin sholat, namun tidak mengetahui arah kiblat. Kejadian seperti ini seringkali dialami oleh umat muslim yang sedang bepergian. Fitur Arah Kiblat ini menjadi solusi yang mempermudah untuk mengetahui arah kiblat dengan cepat. Agar hasil lebih akurat, pastikan handphone dalam posisi terlentang sejajar dan menjauhkan dari benda logam atau magnet yang dapat mengganggu pendeteksian arah.

3. Sholat
Sholat lima waktu adalah kewajiban setiap umat Islam yang tidak bisa ditinggalkan. Dengan fitur Jadwal Sholat ini, berguna mengingatkan pengguna pada saat tiba waktunya sholat. Aplikasi inipun sudah disesuaikan dengan tempat pengguna berada berdasarkan informasi GPS. Sehingga dimanapun berada, akan mendapatkan jadwal sholat yang sesuai.

4. Lokasi Terdekat
Fitur ini menampilkan point of interest (POI) untuk mencari lokasi terdekat sesuai kebutuhan umat Islam. Secara default, yang ditampilkan adalah masjid terdekat dengan lokasi pengguna. Selain itu, bisa memilih opsi restoran halal dan toko terdekat dengan memilih menu di kanan atas. Setelah lokasi tertentu sudah dipilih, maka secara otomatis akan membuka aplikasi Google Maps dan mengarahkan rute ke lokasi tersebut.

5. Kalender
Fitur ini menampilkan kalender hijriah dengan menampilkan hari peringatan umat Islam. Tampilan utamanya memang menampilkan kalender umum (masehi), namun kita bisa melihat menu untuk mengetahui bulan dan tanggal berapa saat ini sesuai kalender hijriah.

6. Asmaul Husna
Menu ini menampilkan 99 Nama Allah atau yang lebih dikenal dengan Asmaul Husna. Selain bahasa Arab, juga disertai dengan bahasa latin dan terjemahan dalam bahasa Indonesia untuk memudahkan Anda menghafalnya.

“Keenam fitur tersebut sangat membantu bagi mereka yang beragama Islam untuk mendukung aktivitas sehari-hari, terutama ketika menjalankan ibadah di bulan Ramadhan,”ungkap Tjandra.

Sambut Lebaran, Telkomsel “Guyur” Jalur Mudik dengan Sinyal 4G

0

Malang, 18 Mei 2017 – Menyambut Ramadhan dan Idul Fitri 1438H, Telkomsel lakukan ‘Network Drive Test’ atau uji coba jaringan bersama lebih dari 110 media dan blogger. Dalam “ritual” tahunannya kali ini, Telkomsel memilih jalur Surabaya – Malang untuk mendemonstrasikan teknologi seamless 4G LTE yang akan dinikmati pelanggannya pada saat mudik nanti.

“Uji coba jaringan menyambut Ramadhan dan Lebaran kali ini kami lakukan secara nasional untuk memastikan agar seluruh layanan yang diberikan, khususnya layanan data, berjalan dengan lancar dan memiliki kualitas yang baik,” kata Bob Apriawan, Direktur Network Telkomsel.

Menurutnya, saat ini kebutuhan pelanggan untuk dapat terus Internetan dimananpun mereka berada sangat tinggi. Untuk itu pihaknya berharap jaringan Telkomsel bisa mendukung berbagai aktivitas digital pelanggan selama melakukan perjalanan, diantaranya browsing untuk mencari informasi, social media, dan streaming berbagai konten video.

“Kami tak ingin nanti saat digunakan untuk mengirim gambar masih muter-muter. Begitu pula saat streaming video dan mengakses layanan data lainnya. Untuk itu, Kami memastikan jaringan data kami siap menghadapi lonjakan trafik,” lanjut Sukardi Silalahi, Direktur Sales Telkomsel.

Secara keseluruhan hasil Network Drive Test 2017 Surabaya – Malang sepanjang 125 km memperlihatkan bahwa Telkomsel siap untuk menyambut momen Ramadhan dan Lebaran 2017 yang dipredikasi akan mengalami lonjakan yang cukup signifikan, terutama pada layanan data. Sepanjang rute terdapat total sebanyak 1047 BTS (297 BTS 4G, 379 BTS 3G dan 371 BTS 2G) yang akan melayani pelanggan. Adapun angka rata-rata yang diperoleh dari hasil Drive Test adalah sebagai berikut: CSSR 100 %, CST 3.51 s, CCSR 100 %, MOS 99.22 %, Data Throughput 12604 kbps.

Untuk layanan 4G, Hasil Network Drive Test di jalur Surabaya – Malang memperlihatkan kekuatan dan kualitas sinyal 4G Telkomsel secara umum baik. Hal ini ditunjukkan dengan angka RSRP -84.2 dBm dan SNR 10.8 dB. Sementara kualitas layanan data 4G yang salah satunya diukur melalui pengunduhan berbagai file dengan kapasitas 50 MB hingga 2.5 GB menunjukkan hasil yang baik, di mana angka rata-rata HTTP Throughput 12.6 Mbps dengan Maximum Throughput 86.44 Mbps.

Adapun di sepanjang jalur mudik utama Pulau Jawa sepanjang 2375 km, kesiapan jaringan Telkomsel juga dapat terlihat dari hasil Drive Test, dimana skor yang diperoleh adalah sebagai berikut: CSSR 98.76 %, CST 5.00 s, CCSR 98.87 %, MOS 95.75 %, Data Throughput 7477 kbps, dan di sepanjang jalur mudik kereta Pulau Jawa sepanjang 1689 km hasilnya adalah sebagai berikut : CSSR 99.09 %, CST 7.00 s, 99.58 %, MOS 97.20% , Data Throughput 4939 kbps. Sedangkan di jalur Sumatera sepanjang 6817 km hasilnya adalah sebagai berikut : CSSR 96.42 %, CST 5.74 s, 99.58 %, MOS 96.52% , Data Throughput 4739 kbps.

 

Huawei Tawarkan Solusi Untuk Percepat Penetrasi Jaringan di Pedesaan

0

Telko.id – Saat ini sedang terjadi perubahan yang revolusioner di dunia, dimana semua hal menjadi terdigitalisasi, mulai dari kebutuhan hiburan pribadi hingga perekonomian suatu Negara. Inilah yang dinamakan era transformasi digital. Laporan Huawei Global Connectivity Index (GCI) 2017 yang baru saja diluncurkan memperlihatkan bahwa pada saat ini, ekonomi digital di negara maju di seluruh dunia terus menunjukkan peningkatan karena nilai investasi yang besar dan tingginya pengadopsian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Beberapa negara maju telah menerapkan peraturan di bidang digital untuk mendorong investasi di bidang TIK, seperti Smart Nation di Singapura, Smart Digital di Malaysia, Internet Plus di Tiongkok, Advanced Manufacturing di Amerika, dan Industry 4.0 di Eropa. Pada saat yang bersamaan, ekonomi digital di negara berkembang juga telah mulai mempercepat pertumbuhan mereka dengan melakukan investasi strategis dalam kemampuan TIK dan transformasi digital, meskipun masih terdapat beberapa kesenjangan antara ekonomi digital di negara maju dan negara berkembang.

“Karakteristik dari ekonomi digital yang maju adalah semuanya dapat diakses secara mobile, terkoneksi, dan tervirtualisasi. Oleh karena itu, sangat penting untuk semua masyarakat, baik di daerah perkotaan maupun di wilayah terpencil, untuk dapat memiliki jaringan selular yang dapat diandalkan,” ujar Mohamad Rosidi, Deputy Director of National ICT Strategy & Business Development, Huawei Indonesia.

Rosidi menambahakn bahwa “Agar tetap dapat bersaing, negara- negara yang masih dalam tahap awal transformasi digital perlu memprioritaskan pengembangan infrastruktur TIK, terutama konektivitas pita lebar dan adopsi cloud ke tingkat strategis dalam perencanaan ekonomi untuk mengaktifkan sumber daya lokal dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.”

Berdasarkan data Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), Indonesia memiliki populasi sebesar 260 juta jiwa dengan 93,4 juta diantaranya merupakan pengguna internet, dan penjualan e-commerce di Indonesia telah mencapai USD 2,6 milyar di tahun 2014. Hal ini menghasilkan potensi besar untuk memperluas koneksi internet dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi digital.

Rosidi melanjutkan, “Meskipun indikator GCI juga menunjukkan bahwa Indonesia memiliki nilai yang luar biasa pada beberapa dimensi penilaian mendasar, termasuk peraturan pemerintah untuk pengembangan sektor TIK, investasi infrastruktur telekomunikasi yang memadai oleh penyedia layanan telekomunikasi, serta persentase yang tinggi untuk penduduk yang memiliki ponsel pintar, namun, saat ini masih terdapat lebih dari 10% masyarakat Indonesia yang masih belum memiliki akses jangkauan seluler.”

Seiring dengan tren di era ekonomi digital, pemerataan jaringan sangat dibutuhkan, terutama percepatan infrastruktur telekomunikasi di luar pulau Jawa dan wilayah terpencil, untuk meningkatkan penetrasi mobile broadband dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Akan tetapi, terdapat beberapa tantangan dalam menyebarkan infrastruktur di wilayah terpencil di Indonesia, seperti:

  1. Belanja Modal (Capex) yang tinggi karena tingginya biaya pekerjaan sipil dan pembangunan pembangkit tenaga listrik;
  2. Pengeluaran Operasional (Opex) yang tinggi karena sulitnya melakukan kunjungan lapangan dan biaya yang tinggi untuk bahan bakar dan sewa transmisi;
  3. Waktu Time to Market (TTM) yang lama karena lokasi yang terpencil dan kesulitan logistik;
  4. Waktu Return of Investment (ROI) yang lama karena rata-rata biaya per pengguna sekitar 2 – 3 dolar.

Oleh karena itu, untuk mengatasi tantangan dalam membangun jaringan di wilayah terpencil, Huawei memperkenalkan solusi total yang menggunakan metodologi 3 Data Dasar x 3 Dimensi untuk cakupan yang lebih akurat dengan biaya yang lebih efisien. Metodologi ini memperhitungkan sejumlah Data Dasar, termasuk populasi, daya transmisi dan grid, serta pengukuran 3 Dimensi untuk pendapatan, cakupan, serta biaya, yang dapat menghasilkan keuntungan. Solusi total yang ditawarkan oleh Huawei yaitu:

  1. Macro Site – Menggunakan beberapa teknologi yang menggabungkan teknologi 2G/3G/4G dan frekuensi 900/1800 MHz untuk menjangkau cakupan yang lebih luas dan menyediakan jaringan dengan kapasitas yang lebih baik. Solusi ini dapat digunakan di daerah pedesaan atau daerah yang berbatasan dengan wilayah pinggiran kota.
  2. RuralStar – Menggunakan beberapa teknologi yang menggabungkan teknologi 2G/3G dan frekuensi 900 MHz, yang mampu menghasilkan jaringan yang lebih akurat, luas, dan terpusat dengan harga yang lebih rendah dan penyebaran yang lebih cepat. Solusi ini dapat diterapkan di wilayah terpencil atau wilayah yang berbatasan dengan negara lain.

Solusi total ini dapat menghasilkan jaringan, teknologi dan layanan yang lebih optimal yang diterapkan di wilayah terpencil dan mempercepat ekonomi digital nasional.

“Huawei percaya akan pentingnya meningkatkan jaringan di wilayah terpencil untuk mempercepat pembangunan TIK nasional. Oleh karena itu Huawei menawarkan solusi yang mencakup produk-produk dengan daya yang rendah, fitur hemat energi, komponen yang dioptimalkan, dan fitur hemat transmisi. Karena kami melihat bahwa kemampuan TIK dapat mendukung pertumbuhan yang positif untuk ekonomi nasional,” ujar Mohamad Rosidi.

Huawei GCI 2017

Huawei GCI 2017 adalah penelitian tahunan yang sudah dilakukan untuk keempat kalinya dan bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai perkembangan transformasi digital 50 negara, termasuk Indonesia. Dalam survey ini, Huawei menggunakan dasar pengukuran 40 indikator unik meliputi lima enabler teknologi: pita lebar, pusat data, cloud, big data, dan Internet of Things (IoT). Disebut enabler karena dengan melakukan investasi di lima teknologi utama ini, maka setiap negara akan bisa melakukan digitalisasi ekonomi.

Dari 50 negara yang dianalisa, 16 negara dianggap sebagai negara terdepan atau Frontrunners, 21 negara merupakan Adopters, dan 13 negara lainnya merupakan Starters. Kelompok ini mencerminkan kemajuan suatu negara dalam hal transformasi digital. Sebagian besar negara yang tergabung dalam Frontrunners terdiri dari negara-negara maju yang terus meningkatkan pengalaman pengguna di bidang digital, menggunakan big data dan IoT untuk menciptakan masyarakat yang lebih cerdas dan efisien.

Negara-negara yang termasuk Adopters fokus dalam meningkatkan permintaan TIK untuk memfasilitasi digitalisasi industri dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas tinggi. Sementara itu, negara-negara Starters masih berada dalam tahap awal pembangunan infrastruktur TIK dan masih fokus dalam meningkatkan pasokan TIK untuk memberikan akses digital kepada lebih banyak orang.

Dalam hasil penelitian GCI 2017, Indonesia tergolong Starters dan menempati posisi ke-40, naik dua peringkat dibandingkan tahun lalu, dengan tingkat penetrasi 4G yang meningkat drastis serta biaya fixed dan mobile broadband yang semakin terjangkau. Hal ini tidak terlepas dari peran penting pemerintah Indonesia mengenai rencana pita lebar (broadband) lima tahun yang akan menjangkau 49% rumah tangga di pedesaan dan 70% rumah tangga di perkotaan di tahun 2019. Akan tetapi, diantara sejumlah Negara ASEAN lainnya, Indonesia masih menempati posisi yang cukup rendah. Tetangga terdekatnya, yaitu Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam menempati posisi ke 2, 24, 33, 38 dan 41 pada GCI 2017. (Icha)

Menkominfo: Indonesia Masih Kekurangan Pasokan Satelit!

0

Telko.id – Sampai tiga tahun lalu, pembicaraan tentang Satelit di Indonesia tidak seramai dua tahun terakhir. Kenapa? Karena semua stake holder satelit di Indonesia pada saat itu kurang ‘pede’ atau kurang confidence. Pasalnya, bisnis satelit ini resikonya tinggi. Jika diluncurkan kemudian gagal harus menunggu lagi. Walaupun di cover oleh asuransi. Tapi return nya atau yield nya lebih rendah rata-rata bisnis selular. Jadi orang melihatnya resiko nya terlalu besar. Itu yang pertama.

Di sisi lain, Indonesia juga harus membalik pemikiran. Caranya, pemerintah harus mengubah cara pandang nya. Bukan melihat hanya dari ada demand atau tidak saja dari sisi financial fisiable. “Jadi bangun saja dulu, baru kita create demand,” kata Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika.

Dengan adanya penandatanganan antara Indosat Ooredoo yang melakukan join venture dengan PSN dan membeli satelit dari Cina untuk mengganti Palapa D di slot 113 derajat ini menjadi puncak dari mulai bangunnya bisnis satelit lagi. Jadi, paling tidak pada tiga tahun mendatang atau pada tahun 2020, kebutuhan broadband sudah secure.

Pemerintah memprediksikan pada dua tahun ke depan bisnis satelit ini akan semakin ramai. Pasalnya, Indonesia kekurangan pasok satelit. “Pasokan satelit ini harus dikejar oleh Indonesia dua tahun ke depan ini. Untuk memenuhi kebutuhan koneksi internet berkecepatan tinggi bagi masyakat Indonesia 15 tahun ke depan,” kata Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika usai penandatanganan pembelian satelit dengan produsen satelit terkemuka asal Tiongkok, China Great Wall Industry Corporation (CGWIC) oleh perusahaan join venture bentukan Indosat Ooredoo dan Pasifik Satelit Nusantara (17/5).

Indonesia sendiri belum secure untuk kebutuhan satelit. Sampai tahun lalu, dari kebutuhan transponder itu baru sekitar 10% saja yang sudah di secure. Itu sebabnya, Indonesia masih bhutuh tambahan kapasitas satelit. Itu sebabnya, pemerintah akan meluncurkan program High throughput satellites (HTS) yang akan diluncurkan pada 2021.

Saat ini, pemerintah juga sedang mencari lagi siapa yang akan meluncurkan satelit di Indonesia. Untuk pasar Indonesia. Dan Pemerintah akan membantu dalam bentuk slot. Selama ini memang sudah ada tetapi tidak dijalankan. Itu sebabnya, pemerintah akan gali lagi apa yang dibutuhkan karena waktunya hanya 2 tahun ke depan untuk kebutuhan 15 tahun ke depan.

Dukungan pemerintah terhadap pihak yang akan meluncurkan satelit itu akan dibentuk strukturnya seperti dukungan terdapat Palapa Ring. Dengan kerjasama antara pemerintah dengan badan usaha.

Lelang nya akan dilakukan pada 2018. Pertengahan tahun ini proses nya baru akan dimulai. Sehingga pada 2021 sudah meluncur. Dan siapa saja boleh maju dalam lelang. “Kami tidak boleh membatasi. Selama security kita sebagai Negara terjaga. Baik dari sisi teknologi, sturktur finansial yang lebih kreatif kita akan terbuka,” kata Rudiantara.

Dan jangan lupa, kita harus menggunakan semua resources yang ada di international. Karena kita harus punya out world looking, jangan in world looking. Landasannya adalah kebutuhan Negara, kebutuhan masyarakat. (Icha)

 

Indosat Ooredoo dan PSN Sepakat Membeli Satelit Palapa –N1 Dari Cina

0

Telko.id – Indosat Ooredoo dan Pasifik Satelit Nusantara (PSN) membuat perusahaan joint venture yakni Palapa Satelit Nusa Sejahtera (PSNS). Lewat perusahaan baru ini, disepakati untuk melakukan pembelian satelit dengan produsen satelit terkemuka asal Tiongkok, China Great Wall Industry Corporation (CGWIC). Penandatanganan ini disaksikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, dalam acara Asia Pacific Satellite Communications Systems International Conference (APSAT) 2017 di Jakarta, hari ini.

CGWIC akan mengerjakan dan mengorbitkan satelit untuk mendukung proyek strategis ini. Satelit tersebut akan dikembangkan dengan menggunakan Chinese DFH 4 Bus yang sudah teruji, dan akan diluncurkan dengan peluncur Long March 3B dari Xichang Satellite Launch Center di China.

Satelit baru ini akan diberi nama Palapa Nusantara 1 atau Palapa-N1, dan akan diposisikan sebagai generasi penerus dari satelit Palapa-D pada slot orbit 113 derajat Bujur Timur. Satelit Palapa-N1 akan mengoptimalkan sumber daya spektrum yang ada untuk menyediakan layanan penyiaran (broadcast) dan pita lebar (broadband) di seluruh wilayah Indonesia dengan menggunakan teknologi terbaru dalam industri satelit, yakni High Throughput Satellite (HTS).

“Kami sangat gembira dengan pencapaian proyek ini. Indosat Ooredoo telah bekerja keras bersama dengan mitra strategis kami untuk mewujudkan kerjasama luar biasa ini. Penandatanganan kontrak ini membuktikan komitmen penuh Indosat Ooredoo dalam mendukung program pemerintah untuk memperluas akses broadband untuk masyarakat dan pelaku bisnis di Indonesia,” kata Alexander Rusli, President Director & CEO Indosat Ooredoo.

Alex lebih lanjut menambahkan bahwa ”Akses broadband adalah kunci bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi dan manfaat lebih banyak dari dunia digital. Satelit baru ini akan membantu mempercepat proses penetrasi broadband di Indonesia, mempercepat terwujudnya masyarakat digital Indonesia dan mewujudkan apa yang dicita-citakan pemerintah untuk menjadi negara digital terbesar di Asia Tenggara”.

“Adalah sebuah kehormatan bagi PSN untuk dapat bekerja bersama dengan Indosat Ooredoo dan Pintar Nusantara Sejahtera, dalam membentuk perusahaan joint venture yang bernama PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera ini, yang akan melakukan pengadaan dan mengoperasikan satelit Palapa-N1, sebagai pengganti satelit Palapa-D. Melalui kolaborasi ini, kami berharap mampu memecahkan masalah kesenjangan digital yang ada di masyarakat kita, sekaligus mempercepat penetrasi akses internet ke seluruh wilayah Indonesia,” papar CEO PT Pasifik Satelit Nusantara, Adi Rahman Adiwoso.

Satelit baru ini akan terus mendukung solusi korporat (B2B) dan layanan konsumen selular Indosat Ooredoo. Dengan berkembangnya lanskap digital dan kebutuhan akan koneksi broadband untuk pengguna internet di Indonesia, satelit memegang peranan penting untuk dapat menjangkau masyarakat di daerah pelosok agar mendapatkan akses internet broadband dan layanan broadcasting berkualitas tinggi. Dengan kondisi geografis yang unik, terdiri dari banyak pegunungan dan pulau-pulau yang tersebar, satelit memiliki peran strategis dalam mendukung agenda pemerintah memperluas akses broadband dan untuk mengurangi kesenjangan digital di Indonesia. (Icha)

Menkominfo: Tarif Data Harus Terjangkau dan Kualitas Layanan Pun Harus Terjaga

0

Telko.id – Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan pengguna seluler terbesar di dunia. Studi dari GSM Intelligence (Oktober 2016) menyebut bahwa hingga 2020 nanti akan lebih dari 241 juta mobile subscriber riil di Indonesia. Dari angka tersebut sekitar 36-37% telah menggunakan internet mobile.

Di sisi lain tren pemakaian ponsel cerdas juga terus meningkat. Lembaga riset digital marketing Emarketer memperkirakan pada 2018 jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang. Dengan jumlah sebesar itu, Indonesia akan menjadi negara dengan pengguna aktif smartphone terbesar keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika. Dengan karakteristik sebagai negara kepulauan, pasar Indonesia sangat membutuhkan komunikasi yang terjangkau (affordable) termasuk komunikasi data yang diperkirakan akan menjadi tulang punggung perekonomian digital di masa datang.

Menurut Menkominfo Rudiantara, keterjangkauan itu tidak hanya keberadaan layanan tetapi juga tawaran layanan dengan harga yang terjangkau. Meski tak terjangkau, kualitas layanan (quality of services) tak harus dikorbankan. Yang paling dibutuhkan pelanggan seluler saat ini adalah layanan data yang stabil dan terjangkau. Dalam kacamata regulasi, pemerintah memang tidak ikut dalam penentuan tarif layanan data. Tapi, pemerintah harus mampu memberi ekosistem bisnis yang terbaik agar tarif layanan data dapat terjangkau bagi masyarakat. Diperlukan penyelesaian formula yang sesuai terkait tarif jasa yang ditawarkan penyelenggara jaringan bergerak seluler termasuk untuk suara, SMS, dan data.

‘’Dari sisi penyelenggara jasa seluler, keuntungan bisnis memang menjadi orientasi. Tetapi karena iklim bisnis yang sangat kompetitif, operator harus selalu melihat bagaimana kondisi persaingan di lapangan. Khusus layanan data, operator yang pendapatannya bergeser dari suara dan SMS ke data harus merumuskan tarif data yang mestinya harus terjangkau oleh seluruh masyarakat. Tentu tidak diharamkan melakukan promo-promo untuk menarik pelanggan tetapi kembali lagi kepentingan konsumen harus dikedepankan. Mereka berhak memperoleh layanan dengan tarif data terjangkau dan kualitas yang baik,’’ ungkap Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika pada acara seminar yang digelar Indonesia Technology Forum (ITF).

Sedangkan menurut Ketua YLKI, Tulus Abadi, dari kacamata pengguna, layanan data sebaiknya tidak membuat pengguna dalam posisi memilih sesuatu yang pahit karena tak ada layanan lain yang tersedia. Kalau penyelenggara jasa seluler masih menggunakan mindset seperti ini, cepat atau lambat akan terlibas dari persaingan. Contoh paling nyata adalah bagaimana “memaksa” konsumen untuk merasakan bundling dengan konten-konten tertentu yang nyatanya konten tersebut tidak sesuai dengan keinginan penggunanya. Pengguna terkesan hanya menjadi obyek jualan semata tanpa mengindahkan bahwa tak semua orang suka dengan konten yang dibundling dalam paket jualan data.

Sedangkan menurut komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia BRTI, Ketut Prihadi, dari sisi ekosistem bisnis semua harus diuntungkan atau win-win solution. Penyelenggara jasa seluler harus mendapatkan keuntungan dari bisnis mobile data agar layanan data tetap berlangsung. Di sisi lain, penyelenggara jasa seluler juga harus melakukan efisiensi agar harga jual data ke konsumen dapat memenuhi keterjangkauan konsumen. Ketika ekosistem itu berjalan dengan baik, tentu masyarakat banyak akan diuntungkan karena mereka akan memperoleh layanan mobile data dengan kecepatan maksimal dan harga terjangkau.

Untuk itu, lanjut Ketut BRTI sedang menyusun revisi/pengganti dari PM 9/2008, di mana tarif untuk layanan data akan diatur menggunakan formula.

Adapun materi pokok yang akan diatur dalam RPM adalah sebagi berikut :

  1. Komponen biaya elemen jaringan (network element cost)merupakan biaya penggunaan jasa penggunaan akses internet.
  2. Biaya penggunaan layanan akses internet berupa biaya yang dibebankan oleh Penyelenggara kepada Pengguna untuk setiap penggunaan layanan akses internet.
  3. Biaya penggunaan akses internet sudah termasuk biaya elemen jaringan sewa bandwidth internasional.
  4. Komponen biaya aktivitas layanan retail merupakan biaya aktivasi dan/atau biaya berlangganan.
  5. Komponen Profit margin merupakan tingkat keuntungan yang ditetapkan oleh Penyelenggara.

Network Sharing Sebagai Solusi?

Disadari  bahwa saat ini masih terjadi  ketimpangan akses internet, terutama di kawasan Indonesia Timur. Selain akses internet yang terbatas di kota-kota besar, layanan telekomunikasi juga kebanyakan dikuasai operator dominan sehingga masyarakat tak punya pilihan.

Pemerintah dan badan regulasi semestinya harus cepat melakukan formula kebijakan. Salah satunya dengan mempercepat proyek Palapa Ring dan menerapkan sharing capacity (network sharing). Kedua Formula tersebut diyakini bisa menyelesaikan persoalan tarif data yang dinilai mahal oleh konsumen.

“Adalah merupakan kewajiban pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur telekomunikasi (serat optic) di luar Jawa (Palapa Ring) serta meningkatkan jumlah dan pemakaian telepon dan kecepatan pengiriman data untuk peningkatan perekonomian dan sekaligus demi ketahanan nasional,” ungkap Menkominfo Rudiantara.

Sebagaimana diketahui bahwa pemerintah telah menetapkan kebijakan pembangunan infrastruktur telekomunikasi antara lain melalui proyek palapa ring dengan menggunakan Sistem Komunikasi Kabel Laut dan Serat Optik (SKKL dan SKSO) untuk menyebarkan layanan broadband di seluruh wilayah Indonesia dengan skema kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).

“Manfaat kebijakan ini antara lain adalah ketahanan nasional, pemerataan infrastruktur telekomunikasi, penyediaan jasa akses teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang tersebar di seluruh wilayah indonesia. Kebijakan ini sangat tepat karena sebaran infrastruktur saat ini hanya berpusat di Jawa. Kebijakan ini tentu tidak bermanfaat maksimal apabila penggunaan infrastruktur tersebut tidak optimal (under capacity) sehingga perlu pula peningkatan jumlah telepon seluler/pintar serta penggunaannya,” jelas Chief RA, sapaan akrab Rudiantara.

Namun, dalam praktiknya, sebagian besar KPBU atas pembangunan infrastruktur telekomunikasi di luar di luar pulau jawa (80 persen) dilakukan oleh satu operator telekomunikasi. Pasar telekomunikasi seluler Indonesia saat ini dikuasai (market leader)  oleh satu operator, yakni Telkomsel (sekitar 37 persen pangsa pasar). Di bawah Telkomsel terdapat dua operator, yakni Indosat Ooredoo (23 persen) danXL Axiata (14 persen).

Dibawah tiga operato tersebut terdapat empat operator lagi, seperti Ceria, 3 Hutchinson, Smartfren, dan Bakrie Telecom. Struktur pasar yang demikian mengakibatkan pasar telekomunikasi seluler bersifat oligopoli.

Struktur pasar demikian diiringi adanya keengganan untuk berbagai kapasitas (Sharing capacity) dengan operator telekomunikasi lain, selain operator telekomunikasi dalam grupnya.

Dalam struktur pasar yang demikian, dibutuhkan regulasi yang harus dapat mengatur persaingan usaha yang memastikan peningkatan manfaat bagi para pemangku kepentingan.

Bagi masyarakat sebagai konsumen kepentingan utamanya adalah tarif yang lebih lebih murah dan layanan yang lebih baik. Bagi pemerintah, kepentingan utamanya adalah peningkatan peran industri telekomunikasi, terutama untuk kesatuan wilayah dan perekonomian. Bagi industri telekomunikasi, kepentingan utama adalah pengaturan persaingan usaha yang sehat, efisiensi industry, mendorong inovasi dan investasi, serta peningkatan kualitas dan return usaha yang lebih baik.

Solusinya? Perubahan atas peraturan pemerintah nomor 52 tahun 2000 tentang penyelenggaraan telekomunikasi dan PP 53/2000 tentang penggunaan spektrum frekuensi radio dan orbit satelit yang memungkinkan berjalannya sharing kapasitas sangat diperlukan. Kedua peraturan tersebut tidak memadai lagi dengan perkembangan saat ini. Jika hal itu tidak segera dilakukan, polemic tariff data mahal akan terus berlanjut. (Icha)

 

Jangan Panik! Ini Antisipasi Ancaman Malware Ransomware Jenis WannaCRY

0

Telko.id – Seperti yang diberitakan di beberapa media baik di dalam ataupun luar negeri, telah terjadi fenomena serangan siber di beberapa negara, termasuk Indonesia. Serangan siber ini bersifat tersebar dan masif serta menyerang critical resource (sumber daya sangat penting), maka serangan ini bisa dikategorikan teroris siber. Demikian yang disampaikan dalam siaran pers kominfo.

Serangan siber yang menyerang Indonesia berjenis ransomware. Ransomware adalah sebuah jenis malicious software atau malware yang menyerang komputer korban dengan cara mengunci komputer korban atau meng-encrypt semua file yang ada sehingga tidak bisa diakses kembali.

Tahun ini sebuah jenis ransomware baru telah muncul dan diperkirakan bisa memakan banyak korban. Ransomware baru ini disebut Wannacry. Wannacry ransomware mengincar PC berbasis windows yang memiliki kelemahan terkait fungsi SMB (Server Message Block) yang dijalankan di komputer tersebut. Saat ini diduga serangan Wannacry sudah memakan banyak korban ke berbagai negara.

Untuk keamanan penggunaan Komputer di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika menegaskan pentingnya semua Orang baik individu, perusahaan, kementerian, lembaga serta organisasi lainnya melakukan antisipasi dan pencegahan dari serangan malware WannaCry tersebut.

Saat ini hal yang sangat penting bahwa hari Senin besok dan kantor akan buka, mohon diwaspadai dan antisipasi untuk pencegahan dari serangan malware WannaCry. Berikut langkah-langkah yang penting untuk dilakukan, yaitu :

Antisipasi Serangan Malware Ransomware WannaCrypt, “Jangan Panik dan Ikuti Tips sederhana ini” :

  1. Sebelum hidupkan komputer/server, terlebih dahulu matikan Hotspot/Wifi dan cabut koneksi kabel LAN/Internet
  2. Setelahnya, segera pindahkan data ke sistem operasi non windows (linux, mac) dan/atau lakukan BACK UP/COPY Semua Data ke MEDIA STORAGE TERPISAH

Kemudian dari Pengelola Teknologi Informasi dapat melakukan tindak lanjut teknis lainnya :

  1. Lakukan Update security pada windows anda dengan install Patch MS17-010 yang dikeluarkan oleh microsoct. Lihat : https://technet.microsoft.com/en-us/library/security/ms17-010.aspx. Updating sebaiknya dilakukan dengan cara mengambil file patch secara download menggunakan komputer biasa, bukan komputer yang berperan penting.
  2. Lakukan update AntiVirus. Contoh AV : Kapersky Total Security, Eset, Panda, Symantec yang bisa download versi trial untuk 30 hari gratis dengan fungsi atau fitur penuh dan update. Pastikan AV meliputi ANTI RANSOMWARE.
  3. Non aktifkan fungsi SMB (Server Message Block) dan  jangan mengaktifkan fungsi macros
  4. Block  Ports : 139/445 & 3389

Untuk menjadi kehati-hatian :

Penularan dapat melalui penyebaran file attachment email dan link ke situs Malware – bukan hanya lewat penyebaran melalui jaringan.

Saat ini belum ada solusi yang paling cepat dan jitu untuk mengembalikan file file yang sudah terinfeksi wannacry. Akan tetapi memutuskan sambungan Internet dari komputer yang terinfeksi akan menghentikan penyebaran WannaCry ke komputer lain yang rentan atau vulnerable.

Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure (Id-SIRTII) menyebut jumlah komputer milik rumah sakit di dalam negeri yang terserang ransomware WannaCry mencapai ratusan unit.

Langkah termudah saat ini yang bisa dilakukan kata Rudiantara adalah, mematikan jaringan internet yang terhubung dengan komputer.

“Untuk organisasi, kementerian atau lembaga, korporasi kan belum masuk kantor. Karena baru masuk kantor Senin. Nah pastikan komputer, server-nya untuk tidak terhubung dengan jaringan internet dulu,” terang Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo). (Icha)

IM3 Ooredoo Berikan Layanan Nelpon Hanya Rp1/detik Ke Semua Operator

0

Telko.id – Indosat Ooredoo meluncurkan inovasi produk terbarunya dengan memberikan ekstra kuota untuk akses aplikasi sehari-hari kepada seluruh pelanggan IM3 Ooredoo. Pelanggan dapat menggunakan aplikasi favoritnya tanpa khawatir menghabiskan kuota utama. Keuntungan lainnya, pelanggan dapat juga menelpon dengan tarif Rp1/detik ke semua operator. Ini adalah inovasi terbesar dan paling berani dengan menggabungkan dua keuntungan, aplikasi terbaik dan tarif nelpon terbaik dalam satu paket yang tidak ada tandingannya.

Inovasi ini merupakan kelanjutan dari misi IM3 Ooredoo dalam memberikan kebebasan internet untuk pelanggan di Indonesia. Mulai hari ini, pelanggan dapat menikmati media sosial terpopuler seperti Facebook, Twitter, dan Path; Aplikasi chat seperti Whatsapp, BBM, Line, dan Facebook Messenger; Serta aplikasi berbasis transportasi seperti Gojek, Grab, dan Uber. Semua aplikasi sehari-hari favorit pelanggan dapat dinikmati tanpa menggunakan kuota utama.

Selain penggunaan aplikasi media sosial, IM3 Ooredoo memahami bahwa menelpon masih penting bagi pelanggan. Oleh karena itu, IM3 Ooredoo juga meluncurkan tarif nelpon terbaik, serta memberikan kebebasan untuk melakukan panggilan ke semua operator. Pelanggan bebas menelepon hanya dengan tarif Rp1/detik ke semua operator selama 30 detik pertama.

“IM3 Ooredoo selalu menjadi pelopor inovasi produk telekomunikasi yang membawa pengalaman pelanggan ke level selanjutnya, bahkan menjadi trendsetter dan sering kali dicontoh oleh yang lain. Kami memahami bahwa pelanggan suka menggunakan banyak aplikasi dan tetap ingin berkomunikasi melalui sambungan telepon. Dengan Aplikasi Tanpa Kuota dan Rp1/detik ke semua operator, IM3 Ooredoo dapat memberikan produk yang memiliki 2 manfaat terbaik sekaligus dalam satu paket yang tidak ada tandingannya,” kata Alexander Rusli, President Director & CEO Indosat Ooredoo.

Produk ini pun dapat dinikmati oleh semua pelanggan paket IM3 Ooredoo tanpa perlu mengeluarkan biaya mahal, mulai dari Freedom Starterpack, Freedom Mini, Freedom Internet Plus, dan Freedom Combo. (Icha)

 

 

Komunikasi Berbasis Teknologi IP ini Ditawarkan Telkomsel dan Cisco

Telko.id – Seiring dengan meningkatnya kebutuhan pelaku usaha untuk melakukan komunikasi dan kolaborasi bisnis, Telkomsel bersama dengan Cisco meluncurkan solusi Telkomsel Unified Collaboration powered by Cisco Spark. Layanan Telkomsel Unified Collaboration adalah solusi bisnis berbasis aplikasi menggunakan teknologi IP (Internet Protocol) yang dapat mengintegrasikan berbagai kebutuhan komunikasi bisnis dalam perusahaan, untuk mendukung perkembangan dan meningkatkan produktivitas bisnis.

“Bisnis terus berkembang sesuai dengan perubahan zaman, dimana persaingan pun semakin cepat dan ketat. Di era digital ini dukungan teknologi informasi, dan komunikasi menjadi sangat krusial agar perusahaan tetap menjadi yang terdepan,” kata Arief Pradetya, Vice President Enterprise Mobile Product Marketing Telkomsel.

Arief pun menambahkan bahwa layanan Telkomsel Unified Collaboration dihadirkan untuk menjembatani kebutuhan tersebut dan pada akhirnya akan menunjang produktivitas bisnis. Layanan ini merupakan hasil kerjasama dengan Cisco sebagai worldwide leader di collaboration technologies menghadirkan produk unggulan Cisco Spark di Indonesia.

Saat ini terjadi pergeseran tren penggunaan perangkat komunikasi dari perangkat fix-telephony menjadi mobile-telephony. Telkomsel Unified Collaboration sendiri menggabungkan fungsi call & conference (voice dan video), messaging (instant & group chat) dan collaboration (file, desktop & virtual whiteboard) dalam satu aplikasi, dimana hal ini tidak hanyak memfasilitasi pelanggan dalam berkomunikasi secara mudah, namun juga aman.

“Cisco Spark adalah solusi yang mengkolaborasikan berbagai media komunikasi baik call, video, chat dan meeting merupakan elemen penting dari smart digital office yang membantu meningkatkan produktifitas dan effiesiensi biaya. Kami memilih Telkomsel sebagai partner di Indonesia karena kesamaan visi dan misi mengenai perkembangan teknologi dan dunia digital, dimana hal ini sangat sejalan dengan Cisco yang mempunyai slogan there’s never been better time to do something amazing”, jelas Rama Agung, Director of Sales Cisco Systems Indonesia.

Sebagai bagian dari layanan Telkomsel MyBusiness, Telkomsel Unified Collaboration dapat diaplikasikan di perusahaan/korporasi besar maupun usaha kecil menengah (UKM) di berbagai segmen bisnis, seperti diantaranya manufaktur, transportasi, perdagangan, perhotelan, komunikasi, pelayanan, pertanian, konstruksi, pertambangan dan energi.

Selain itu, Telkomsel Unified Collaboration juga memiliki keunggulan lainnya, seperti pemakaiannya yang simple karena berada dalam satu aplikasi, ditawarkan dengan sistem pay as you grow, dan memanfaatkan arsitektur full cloud sehingga perusahaan dapat mengefisienkan investasi perangkat. Layanan lengkap ini dapat digunakan di seluruh jaringan data (2G 3G 4G dan Wi-Fi), menggunakan perangkat apa saja dengan penampilan konsisten, terhubung dengan Exchange Server, dan memiliki open API. Lebih dari itu layanan ini juga aman (dari sisi data) untuk digunakan oleh penggunanya.

Telkomsel MyBusiness

Untuk menyasar perusahaan/korporasi besar, pemerintahan, dan usaha kecil menengah (UKM), Telkomsel hadir dengan solusi Telkomsel MyBusiness yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan untuk membantu mengembangkan bisnis dan usaha penggunanya.

Telkomsel myBusiness memberikan beragam solusi yang disesuaikan secara khusus sesuai dengan segmen dan kebutuhan pelanggan. Bagi pelanggan Enterprise segmen korporasi, pemerintahan dan Large Enterprise tersedia solusi: Enterprise Communication, seperti layanan MyGroup (TeamPLAN), Enterprise Smart Connection, Smart Voice Communication, Push to Talk, Web2SMS.

Solusi lainnya adalah Enterprise Mobility, seperti Mobile Broadband Solution (Telkomsel Flash, Data Secured Access), Device Solution (Device Bundling, Mobile Device Management) & Collaboration Solution (Unified Communication, Mobile Conference Call). Selain itu MyBusiness juga menghadirkan solusi dalam hal Cloud Service, seperti Business Connect dan Sales Force Automation, serta VAS Solution, seperti Top Up Corporate dan NSP Corporate.

Telkomsel myBusiness juga memberikan solusi khusus untuk mendukung aktivitas pelanggan UKM dan membantu perkembangan UKM di Indonesia hingga ke pasar global.

“Telkomsel hadir sebagai mitra solusi digital melalui berbagai layanan yang ditawarkan oleh MyBusiness. Solusi-solusi ini diharapkan dapat membuka berbagai kesempatan baru dalam pengembangan bisnis pelanggan, termasuk dalam hal transformasi digital, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas bisnis”, papar Arief.

Arief lebih lanjut menjelaskan bahwa dengan dukungan jaringan broadband 4G LTE Telkomsel yang tersebar hampir di 500 ibu kota kabupaten di Indonesia, hal ini akan mendukung pengalaman terbaik pelanggan dalam menggunakan layanan Telkomsel dimanapun mereka berada. Saat ini Telkomsel terus melakukan ekspansi dan penambahan jaringan ke berbagai wilayah di Indonesia, dimana dari jumlah keseluruhan 137.000 BTS (Base Transceiver Station), sebanyak 61% diantaranya merupakan BTS broadband.

Dalam menghadirkan layanan MyBusiness, Telkomsel bermitra dengan beberapa pihak seperti Samsung, Cisco, Google, Salesforce, Jarvis Store, MokaPOS, Trustmedis dan Golden Hope Technology. Saat ini layanan ini telah dinikmati oleh 2 juta pengguna di seluruh Indonesia, di berbagai bidang industri seperti Manufacturing, Utilities, Transportation, Trade, Hospitality, Financial Intermediary, Communication, Professional Services, Government, Agriculture, Welfare, Construction, dan juga Mining & Power. (Icha)

J&T Alibaba ‘Rangsang’ UKM Indonesia Go Internasional

0

Telko.id – Berdasarkan laporan Deloitte Access Economics, peningkatan penggunaan platform digital untuk UKM di Indonesia dapat mendukung pertumbuhan ekonomi tahunan negara sebesar 2%. Sayang, ternyata baru 9% dari total 56,5 juta UKM yang memanfaatkan platform online atau memiliki toko online.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) juga mengungkapkan hal yang senada, kontribusi UKM terhadap total ekspor hanya mencapai 15,8%, masih paling rendah dibanding negara–negara Asia Tenggara secara keseluruhan.

Dengan misi memajukan perekonomian Indonesia melalui wadah bisnis berbasis teknologi, J&T Alibaba, bentuk kerja sama strategis antara J&T Express, perusahaan Indonesia logistik kilat berbasis teknologi, dengan Alibaba.com, portal global e–commerce pada segmen Business to Business (B2B) terdepan dunia. Targetnya adalah merangsang pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya sektor Usaha Kelas Menengah (UKM) dan pelaku bisnis lainnya untuk dapat memperkenalkan produk Indonesia pada pasar internasional.

J&T Alibaba berjanji akan menyediakan akses global untuk pengusaha Indonesia melalui platform digital dan menawarkan layanan untuk UKM di Indonesia untuk mengatasi tantangan mereka dalam mengekspor produk mereka. Termasuk memberikan konsultasi dan program pendidikan mengenai strategi e–commerce, ekspor, dan pemasaran serta akses ke kumpulan pembeli potensial dari seluruh dunia.

Selain itu, melalui program bernama SMEKers Zone, J&T Alibaba membantu memetakan produk lokal khas daerah masing- -masing agar bisa menonjol. Hal ini sejalan dengan inisiatif pemerintah dalam mendorong sektor UKM.

“J&T Alibaba resmi berdiri sebagai mitra bisnis Alibaba.com di Indonesia, bukan hanya sebagai mitra logistik. Kami berkomitmen untuk memajukan perekonomian Indonesia dengan mendorong sektor UKM,” kata Oliver Yang, Direktur J&T Alibaba.

Oliver menambahkan bahwa J&T Alibaba pun pun akan membekali pengusaha Indonesia untuk menjadi pelaku bisnis unggul dan memperkenalkan dengan bangga produk Indonesia pada pasar internasional. Hal ini akan memberikan solusi wadah bisnis berbasis teknologi yang akurat dan efisien serta akses internasional, J&T Alibaba berharap dapat turut membantu inisiatif pemerintah dalam memajukan UKM.

Menanggapi hal tersebut, Jack Zhang, General Manager of Oversea B2B of Alibaba Group mengatakan, “Kami melihat potensi yang besar pada pengusaha Indonesia kelas menengah dan produk – produk Indonesia yang berkualitas namun seringkali mengalami kendala dalam menjual produknya ke pasaran baik dalam negeri maupun internasional. Oleh karena itu, Alibaba.com menggandeng J&T Express yang memiliki jaringan kuat tersebar di seluruh Indonesia untuk menjadi mitra resmi kami di Indonesia. Kami berharap sinergi solid ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan pada perekonomian Indonesia.”

J&T Alibaba menyediakan program keanggotaan International Free Member (IFM) dan Global Gold Supplier (GGS). Khusus pada anggota Global Gold Supplier (GGS), tersedia paket basic, standard, dan premium untuk memenuhi semua kebutuhan pelanggan sesuai dengan ukuran, industri, produk, dan kategori perusahaan mereka.

Anggota GGS juga akan mendapatkan penawaran eksklusif yaitu bantuan konsultasi bisnis dari ahli, akses pada permintaan pembeli, dan tampil sebagai prioritas urutan lebih tinggi dibandingkan sebagai anggota gratis (IFM) di halaman pertama Alibaba.com saat pembeli memasukkan kata kunci. Dengan memberikan akses terpercaya dan pembekalan yang kuat, J&T Alibaba yakin dunia akan percaya dengan kualitas produk Indonesia. (Icha)