spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...
Beranda blog Halaman 1446

Laba Bersih Indosat Ooredoo Pada Semester I 2017 Naik 83.2%. Apa Kiatnya?

0

Telko.id – Berdasarkan laporan keuangan pada semester I 2017, laba bersih Indosat Ooredoo tercatat ada pertumbuhan. Setidaknya, untuk Laba Bersih Naik 83,2% sebesar Rp.784,2 Miliar dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Menurut perusahaan ini, keberhasilan yang diperolehnya tersebut merupakan hasil kombinasi dari pencapaian pertumbuhan pendapatan dan didukung dengan keberhasilan implementasi program peningkatan efisiensi operasional perusahaan.

Indosat Ooredoo juga berhasil mencatat pertumbuhan pendapatan konsolidasian yang menggembirakan sebesar 8,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan konsolidasian tumbuh menjadi Rp15,1 triliun, utamanya didukung oleh pertumbuhan pendapatan selular sebesar 8,5% menjadi Rp12,6 triliun.

Pendapatan dari layanan data selular juga tumbuh pesat sebesar 39,4% menjadi Rp6,8 triliun, memberi kontribusi sebesar 54,1% terhadap pendapatan selular. Indosat Ooredoo berpendapat bahwa pertumbuhan ini dapat dipertahankan jika regulasi untuk formulasi tarif data dapat direalisasikan, mengingat perubahan perilaku konsumen yang bergerak ke penggunaan data secara signifikan dari penggunaan voice dan SMS.

Pencapaian pertumbuhan bisnis seluler juga tidak bisa dipisahkan dari keberhasilan mencatat pertumbuhan pelanggan seluler, dimana jumlah pelanggan selular pada Semester 1 2017 mencapai 96,4 juta pelanggan, meningkat sebesar 15,9 juta pelanggan dibandingkan dengan Semester I 2016 di mana ini merupakan hasil dari penawaran program-program pemasaran menarik yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup pelanggan.

Hal ini juga tidak lepas dari dukungan jaringan telekomunikasi perusahaan, dimana Indosat Ooredoo telah membangun 5.690 BTS tambahan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dimana 92% di antaranya merupakan BTS 3G dan 4G untuk menunjang pertumbuhan penggunaan data yang sangat tinggi.

Selain itu, inisiatif-inisiatif yang dilakukan Perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasional Perusahaan juga telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Beban operasional Perusahaan selama Semester I 2017 meningkat 5,1%, di bawah tingkat pertumbuhan pendapatan, sehingga Perusahaan berhasil meningkatkan laba usaha sebesar 32,0% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Di sisi EBITDA, Indosat Ooredoo berhasil membukukan pertumbuhan EBITDA sebesar 10,5% menjadi Rp6,7 triliun (Semester I 2016: Rp6,0 triliun), dengan marjin EBITDA meningkat sebesar 0,9 percentage point (ppt) menjadi 44,2%.

Total utang dari pinjaman bank dan obligasi juga mengalami penurunan sebesar Rp1,9 triliun atau menurun sebesar 8,8% dibanding periode yang sama tahun lalu. Porsi utang dalam denominasi USD turun sebesar 67,2% dari USD227,5 juta (mewakili 14% dari total utang) pada Semester I 2016 menjadi sebesar USD74,6 juta (mewakili 5% dari total utang) di mana Indosat Ooredoo melanjutkan inisiatifnya untuk mengurangi pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang terhadap laba/rugi bersih Perusahaan. Penurunan total utang mengakibatkan penurunan biaya bunga sebesar 5,8%. (Icha)

 

 

Telkomsel Bangun Jaringan di Pulau Liran, Pulau terluar Indonesia

0

Telko.id – Wilayah terluar Indonesia memang menjadi salah satu perhatian pemerintah untuk membangun jaringan. Telkomsel sebagai operator pun mendukung program tersebut dengan membangun BTS di Pulau Liran, tepatnya di Desa Ustutun, Kecamatan Wetar, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku. Telkomsel menjadi satu-satunya operator seluler yang menghadirkan infrastruktur jaringan telekomunikasi di salah satu pulau terluar di Indonesia yang berbatasan dengan Timor Leste tersebut.

Peresmian beroperasinya BTS di Pulau Liran dilakukan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno bersama Bupati Maluku Barat Daya Barnabas Orno, Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo, dan CEO Telkom Group Alex J. Sinaga di sela-sela program “BUMN Hadir Untuk Negeri” di Pulau Moa dan Pulau Liran.

“Sebagai perusahaan milik bangsa dan negara Indonesia, kami terus mewujudkan komitmen untuk memerdekakan wilayah-wilayah di Indonesia yang sebelumnya tidak memperoleh layanan telekomunikasi. Dengan semangat tanpa batas, kami selalu berupaya membangun jaringan untuk memajukan negeri dan melayani masyarakat di seluruh wilayah Indonesia, tanpa terkecuali, termasuk di wilayah-wilayah yang secara bisnis tidak menguntungkan,” kata Bob Apriawan, Direktur Network Telkomsel.

Didukung daya jangkau hingga radius lima kilometer, BTS Telkomsel mampu menyediakan layanan telekomunikasi di seluruh wilayah Pulau Liran. BTS Telkomsel di Pulau Liran juga mampu mengakomodasi kebutuhan komunikasi hingga ribuan pengguna, sehingga sangat memadai untuk melayani Pulau Liran yang berpopulasi penduduk mencapai lebih dari 1.000 jiwa.

Masyarakat di Pulau Liran yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan umumnya melakukan transaksi jual beli hasil tangkapan ikan dengan pengepul yang merupakan warga Timor Leste. Selama ini, untuk menjual ikan langsung ke Timor Leste, nelayan di Pulau Liran harus berlayar menggunakan perahu selama lima jam, tak jarang sampai bermalam di tengah lautan.

“Kita sama-sama berharap, dengan adanya jaringan Telkomsel di Pulau Liran, komunikasi warga dengan warga di pulau lain bahkan provinsi lain bisa meningkat. Semoga layanan telekomunikasi juga mampu mendorong peningkatan kegiatan perekonomian di wilayah ini,” ungkap Rini.

Pembangunan infrastruktur jaringan telekomunikasi seperti yang dilakukan Telkomsel di Pulau Liran, serta pulau-pulau terluar dan perbatasan negara merupakan bentuk dukungan Telkomsel dalam memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, di mana hadirnya sarana telekomunikasi dapat meningkatkan ketahanan nasional sekaligus mempersatukan bangsa Indonesia yang tersebar di berbagai pulau yang ada di negara kepulauan ini.

“Kami terus berupaya agar layanan Telkomsel dapat menjangkau seluruh wilayah populasi Indonesia sehingga ke depannya negara kita tercinta benar-benar terhubung seutuhnya dengan adanya jaringan telekomunikasi,” jelas Bob. (Icha)

Wisatawan pun Kini Tetap Bisa Eksis di Karimunjawa

0

Telko.id – Dengan semakin marak nya smartphone, tentu membuat trend berwisata pun mulai bergeser. Dari hanya membawa kamera biasa ke kamera digital hingga sampai akhirnya kini smartphone menjadi device ‘wajib’ kala liburan.

Untuk itu, jaringan telekomunikasi pun ‘wajib’ hadir di wilayah wisata. Tak heran, Telkomsel pun melanjutkan pembangunan layanan 4G LTE secara agresif ke berbagai wilayah di Indonesia. Dalam upaya memberikan pelanggan pengalaman mobile broadband terbaik dan layanan digital lifestyle yang lengkap serta turut mendukung kemajuan pariwisata di Indonesia, Telkomsel hadir dengan layanan 4G LTE di Kepulauan Karimunjawa. Hal ini sebagai komitmen Telkomsel untuk membangun infrastruktur jaringan broadband 4G LTE hingga ke ibukota Kecamatan.

Hadirnya 3 BTS di lokasi-lokasi strategis di Kepaluan Karimunjawa tersebut diharapkan akan mampu melayani kebutuhan komunikasi dari sekitar 9.000 warga masyarakat serta wisatawan-wisatawan yang memerlukan akses kecepatan broadband. Telkomsel sudah lebih dulu hadir di Karimunjawa sejak tahun 2009 yang terus ditingkatkan layanannya dari sisi kualitas dan kapasitas jaringan.

“Telkomsel memiliki visi untuk menyatukan Indonesia melalui hadirnya layanan telekomunikasi di berbagai lokasi di Indonesia. Komitmen kami sebagai perusahaan milik bangsa secara konsisten membangun jaringan telekomunikasi yang berkualitas serta jangkaun yang luas. Hadirnya 4G LTE di Karimunjawa ini sebagai bukti dan bakti dari konsistensi pembangunan jaringan broadband agar dapat dinikmati oleh masyarakat serta para wisatawan-wisatawan,” kata Iswandi,GM ICT Operation Region Jateng and DIY Telkomsel.

BTS di Karimunjawa, Telkomsel menerapkan teknologi transmisi radio dilengkapi dengan teknologi power supply yang menggunakan solar panel system. Adapun Layanan Tekomsel 4G LTE di Karimunjawa beroperasi di frekuensi 1800 MHz menggunakan pita selebar 10 MHz, yang kecepatannya bisa mencapai 75 Mbps, sehingga akan meningkatkan kepuasan pelanggan dalam menggunakan layanan mobile broadband yang cepat dan stabil.

Dengan diimplementasikannya teknologi ini, pelanggan tetap menikmati layanan data, suara, SMS dengan baik kapanpun dan di mana pun.

Lebih lanjut Iswandi menambahkan, “Kebutuhan masyakarakat akan telekomunikasi saat ini sudah menjadi kebutuhan utama. Hadirnya 4G LTE Telkomsel di Karimunjawa  menjadikan masyarakat dapat menikmati layanan dengan standar kualitas yang sama dengan wilayah lainnya di Indonesia. Kami berharap hadirnya layanan ini dapat turut mendorong pertumbuhan di berbagai sektor di Karimunjawa.”

Untuk memberikan customer experience terbaik dalam menikmati mobile broadband, Telkomsel berkomitmen menjaga keunggulannya layanan 4G LTE nya yang tercepat, terluas, simple, dengan komunitas terbesar dan beragam konten dan aplikasi berkualitas. Telkomsel juga sudah bekerjasama dengan mitra outletnya di Karimun sehingga pelanggan atau masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan produk Telkomsel tiap harinya. (Icha)

Telkomsel Bangun Jaringan Hingga ke Pelosok dan Terluar Demi NKRI

0

Telko.id – Wilayah Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau. Tentu tidak mudah untuk melakukan komunikasi. Terlebih untuk di wilayah pelosok dan terluar. Itu sebabnya, jaringan telekomunikasi sangat dibutuhkan. Selain untuk pemerataan pembangunan juga untuk menjadi pemersati NKRI.

Dari sisi pemerataan pembangunan. Jika ada jaringan telekomunikasi hingga ke pelosok membuat terbukanya gerbang digital keseluruh masyarakat Indonesia. Di mana, informasi dapat dengan lebih mudah diperoleh sehingga akan memberikan pembangunan ekonomi di wilayah pelosok dan terluar juga.

Telkomsel adalah salah satu operator yang begitu giat membangun jaringan di wilayah pelosok hingga daerah terluar Indonesia. Hal ini, tentu juga menjadi tugas yang diemban oleh Telkomsel. Termasuk juga wilayah 3T yakni Terluar, Terdepan dan Tertinggal.

Telkomsel mengawal langkah untuk menjadi pemersatu NKRI melalui jaringan ini lewat program Merah Putih. Sejak diluncurkan pertama kali di tahun 2008, proyek Telkomsel Merah Putih berhasil membuka jaringan di sekitar 450 lokasi dari ujung Barat hingga ujung Timur Indonesia, yang terus ditingkatkan layanannya dari sisi kualitas dan kapasitas.

Saat ini telekomunikasi tidak hanya menjadi kebutuhan utama masyarakat di kota besar namun juga di pelosok. Untuk itu Telkomsel terus berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat melalui layanan seluler yang dihadirkan sehingga lebih banyak lagi masyarakat di pelosok yang dapat menikmati layanan telekomunikasi dengan standar kualitas yang sama dengan wilayah lainnya di seluruh Indonesia,” kata Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkomsel menjelaskan.

“Kami berharap hadirnya layanan ini dapat turut mendorong perubahan yang lebih baik di berbagai sektor di wilayah terkait,” ujarnya.

Untuk merealisasikan layanan hingga ke pelosok ini, Telkomsel memiliki beberapa program. Salah satunya adalah Program Merah Putih. Dan yang terakhir, baru saja dilakukan adalah membangun lima base transceiver station atau BTS di lokasi pelosok seperti Akat (Asmat), Dal dan Ndugwa (Nduga), serta Obano dan Gigobak ( Puncak). Kelima BTS ini bagian dari 63 BTS program Merah Putih. Telkomsel akan bangun seperti di area Barat  (NTB) 7 BTS, Maluku 11 BTS, Sulawesi 21 BTS, dan Kepulauan Riau 3 BTS.

Hadirnya 63 BTS baru di lokasi-lokasi tersebut diharapkan akan mampu melayani kebutuhan komunikasi dari sekitar 120.000 warga masyarakat yang sebelumnya memiliki kesulitan dalam mengakses layanan telekomunikasi.

Di program Merah Putih, Telkomsel menerapkan teknologi berkonsep remote solution system yang dinamakan Very Small Aperture Terminal-Internet Protocol (VSAT-IP) yang berbasis satelit ditambah dengan teknologi power supply yang menggunakan solar panel system. Teknologi ini merupakan solusi layanan komunikasi yang cocok untuk diterapkan di daerah terpencil dengan infrastruktur yang sangat terbatas dan kondisi geografis yang sangat ekstrim, seperti pedesaan dan wilayah terdepan Indonesia.

Namun, layanan telekomunikasi yang kini dibutuhkan oleh masyarakat pun sudah bergeser. Dari sekedar telekomunikasi dasar menjadi telekomunikasi lengkap dengan akses internet yang mumpuni.

Itu sebabnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara meminta Badan Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) untuk mengebut proyek desa broadband agar pada 2019 semua lapisan masyarakat merasakan internet cepat.

“Jadi, pada 2019 nanti tidak ada wilayah di Indonesia yang tidak ada akses broadband. Kita harus bisa menjangkau 100 ribu lebih sekolah,10 ribu lebih kecamatan, dan 70 ribu lebih desa,” ungkap Rudiantara kala memberikan sambutan di Malam Penghargaan dan Apresiasi KPU/USO 2017, beberapa waktu lalu.

Telkomsel, dengan segala kemampuan yang dimiliki akan mendukung program yang dicanangkan oleh pemerintah tersebut. Dengan terus membangun jaringan berkualitas broadband.

Telkomsel juga memiliki program 4G di setiap IKK (Ibu Kota Kabupaten dan Kota). Untuk wilayah Jawa Timur, seluruh kota besar kini sudah bisa menggunakan layanan 4G milik Telkomsel.

“Selain Jatim, sebelumnya wilayah Jateng juga sudah semuanya tercover jaringan 4G. Saat ini sudah lebih dari 180 kota di seluruh Indonesia sudah menggunakan layanan 4G kami, 100 di antaranya merupakan kota/kabupaten di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara,” ujar Mas’ud Khamid, Direktur Sales Telkomsel, seperti dilansir dari Detik.

Untuk mendukung program IKK ini, Telkomsel telah membangun 2.137 BTS 4G di seluruh wilayah Jawa dan Bali dengan kecepatan layanan 4G mencapai 120 Mbps. Telkomsel sendiri secara nasional telah mempunyai 125 ribu BTS yang 8 ribu nya adalah BTS 4G. Jumlah itu akan menjadi 12 ribu BTS 4G hingga akhir tahun nanti.

“Untuk tahun depan, kami akan bangun 15 ribu BTS baik BTS 3G maupun 4G,” lanjut Mas’ud. (Icha)

 

Kabel Serat Optik Laut Palapa Ring Barat Siap Dibangun

0

Telko.id – Tidak terasa, sudah setahun lalu (11/7/2016) financial close Palapa Ring Barat selesai dilaksanakan. Artinya, PT Palapa Ring Barat sebagai Badan Usaha Pelaksana memiliki waktu 18 bulan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan pembangunan dan siap beroperasi.

Seperti diketahui proyek Palapa Ring merupakan proyek infrastruktur telekomunikasi melalui pembangunan serat optik sepanjang 36.000 km di seluruh Indonesia yang dibagi menjadi Palapa Ring Barat, Palapa Ring Barat dan Palapa Ring Barat.

Untuk pembangunan Proyek Palapa Ring Paket Barat sendiri terdapat beberapa tahapan (milestone) dalam pelaksanaannya, mulai dari proses akuisisi lahan, pekerjaan civil, mechanical dan electrical Network Operation Center (NOC) dan Beach Man Hole (BMH), penggelaran kabel serat optik darat, penggelaran kabel serat optik laut, instalasi perangkat aktif, dan Network Management System.

Untuk pembangunan sisi darat telah terlaksana semuanya. Kini saatnya untuk memulai pembangunan berupa penggelaran kabel serat optik bawah lautnya. Penggelaran kabel optik sisi laut itu sendiri terbagi menjadi 2 batch yang pada pelaksanaannya akan dikerjakan secara paralel. Inilah momen yang sangat krusial, mengingat biaya penggelaran kabel serat optik laut menyerap biaya sekitar 70% atau lebih dari separuh total investasi proyek.

Dan hari ini merupakan salah satu tahapan terpenting dari pekerjaan proyek Palapa Ring Paket Barat, yaitu penggelaran kabel serat optik laut batch 1 dengan total panjang kabel kurang lebih 1.242 km meliputi segmen Tanjung Bembam Batam – Tarempa (sepanjang 369 km); segmen Tarempa – Ranai (322 km); segmen Ranai – Singkawang (352 km); dan segmen Sekanah Daik Lingga – UQJ Bintan Tanjung Bembam (199 km). Selanjutnya segmen Batam – Karimun – Tebing Tinggi – Bengkalis – Siak serta segmen Daik Lingga – KualaTungkal akan dilanjutkan pada batch 2.

Dari kapal Limin Venture, di atas lautan Pulau Batam, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara secara khusus melakukan peresmian dimulainya penggeraran kabel optik bawah laut. Dalam sambutannya, Rudiantara menyampaikan bahwa “Dari pembangunan Palapa Ring Barat ada sisi darat dan sisi lautnya, saya diberitahu kalau sisi darat sepenuhnya telah selesai. Sekarang betul-betul kabel optik nya yang digelar di sisi laut, kabel optik di tarik  digelar di bawah laut sampai ke landing stasiun tujuan. Kabel bawah laut ada yang ditanam untuk menghindari kerusakan dari aktifitas kapal-kapal bersandar dan ada yang menggantung, sehingga di sini dibutuhkan koordinasi dengan instansi terkait yaitu Bakamla”.

Palapa Ring sendiri adalah program yang menghubungkan seluruh ibu kota kabupatan/kota dengan kabel optik  terutama untuk daerah yang saat ini belum dijamah dengan Internet berkecepatan tinggi. Semua harus selesai di tahun 2019.

“Secara kontrak 2018, Palapa Ring Barat harus selesai pada bulan Februari 2018, tadi saya bicara dengan Pelaksana Palapa Ring Barat yang akan didorong untuk selesai di akhir 2017, Insya Allah bisa. Dengan demikian, kita perlu melihat pencapaian Indonesia secara utuh,” kata Rudiantara menambahkan.

Jika beberapa waktu lalu, sering dengar ada tol laut yang akan mengatasi biaya logistik yang sangat tinggi. Maka di telekomunikasi ada Palapa Ring yang merupakan Tol Informasi.

“Informasi kita buat jalan tolnya ke seluruh Indonesia. Kalau kabel optik ini menjangkau ke kota kabupaten, bagaimana di daerah yang sangat remote , hal ini akan dijangkau dengan Satelit, sehingga berikutnya pembangunan dengan mengadakan High Throuput Satellite, satelit yang berbasis data atau Internet kecepatan tinggi sehingga akan lebih efisien untuk komunikasi dan akses Internet masa depan. Ini untuk memastikan 290 ribu sekolah, 10 ribu puskesmas, ada 74ribu sampai 75 ribu desa yang semua kita harus hubungkan ke Internet. Juga ada 10 ribu kecamatan yang harus kita hubungkan ke Internet. Juga ada yang bisa kita sebut lagi, berapa kantor Korem/Koramil, Kantor Polres/Polsek yang semua pada akhirnya harus kita hubungkan”, kata Rudiantara menjelaskan.

Rudiantara juga menambahkan “Untuk mampu menghubungkan itu semua kita tidak bisa hanya mengandalkan solusi terrestrial tetapi juga sokusi berbasis satelit tadi. Ini adalah rencana kita menyatukan Indonesia bukan mimpi kita. Bahkan sebelum kita bisa adakan sendiri satelityang high throuput tadi kita bisa juga upayakan pemanfaatan satelit mulai dari sekarang denagn memanfaatkan satelit yang ada sepanjang berkemampuan thoughput besar. Adanya High Throughput Satelit ini suatu leapfrog atau loncatan dan bahkan operator satelit di Indonesia saat ini belum ada yang memiliki satelit high throughput tersebut. Meskipun satelit ini nantinya diadakan oleh Pemerintah namun pelaksanannya adalah badan usaha begitu juga yang mengoperasikan. Nanti setelah itu akses yang dibutuhkan juga semakin bertambah, misal sekolah bertambah,  puskesmas bertambah juga mungkin desa akan bertambah, diharapkan rencana ke depan dapat memenuhi semuanya.”

Sebagai informasi, penggelaran kabel di batch 1 dilakukan dengan kapal Limin Venture yang berbendera Indonesia berjenis vessel. Walaupun mempunyai kapasitas penyimpanan kabel sepanjang 1.500 km, namun kapal yang memiliki 3 tangki penyimpanan kabel tersebut  hanya bisa menggelar kabel dengan batas kedalaman minimum 20 meter saja.

Seluruh penggelaran kabel serat optik laut batch 1 ditargetkan akan selesai pada akhir Desember 2017 mendatang. Sedangkan penggelaran kabel serat optik laut batch 2 rencananya akan segera dilaksanakan pada awal September dan ditargetkan rampung pada akhir Desember tahun ini. (Icha)

 

 

LinkedIn Lite pun Dapat Diakses Dengan Bandwidth Internet yang Rendah

0

Telko.id – LinkedIn, jaringan profesional terbesar di internet, hari ini mengumumkan ketersediaan LinkedIn Lite di lebih dari 60 negara di dunia, termasuk negara-negara di Asia Tenggara seperti Indonesia, Filipina, dan Malaysia, setelah sebelumnya diluncurkan untuk pasar India.

Versi ringan dari LinkedIn ini fokus menyediakan pengalaman pengguna yang cepat dan sederhana agar mampu merangkul lebih banyak profesional dan pelajar di dunia, seraya membantu mereka terhubung ke berbagai kesempatan pengembangan karier yang bisa diraih melalui LinkedIn.

LinkedIn Lite inipun mempermudah pengguna untuk terhubung ke berbagai peluang ekonomi dan karier kapan saja dan di mana saja, bahkan di area dengan bandwidth internet yang rendah sekalipun

Saat ini, LinkedIn memiliki lebih dari 118 juta anggota di Asia Pasifik, dan lebih dari 22 juta anggotanya tersebut berasal dari Asia Tenggara. Asia Tenggara merupakan salah satu wilayah dengan pertumbuhan anggota tercepat di dunia, dengan jumlah anggota yang mencapai lebih dari 8 juta di Indonesia, 4 juta di Filipina dan 3 juta di Malaysia.

LinkedIn Lite saat ini dapat diakses melalui web serta aplikasi android. Meskipun ini merupakan versi ringan, namun tetap menawarkan fitur-fitur utama seperti news feed, profil, jaringan, pesan, dan notifikasi. LinkedIn Lite dapat diakses melalui web browser dari hampir semua perangkat seluler dengan kemampuan internet yang tersedia di pasaran saat ini (bahkan dapat diakses melalui jaringan 2G). LinkedIn Lite versi aplikasi Android juga tergolong sangat ringan, karena hanya berukuran kurang dari 1 Megabyte dan dapat memangkas konsumsi data hingga 80 persen.

“Akses ke berbagai peluang ekonomi menjadi tantangan besar bagi para pelajar dan profesional, terutama mereka yang terhalang oleh ketersediaan teknologi dan konektivitas internet yang baik,” ujar Akshay Kothari, Country Manager and Head of Product, LinkedIn India.

Kothari menambahkan bahwa “Kami juga menyadari bahwa sebesar apapun manfaat yang ditawarkan oleh suatu produk, akan percuma jika tidak dapat diakses dan digunakan. Atas dasar inilah kami mengembangkan LinkedIn Lite. Kami berusaha menyediakan akses ke berbagai peluang ekonomi dan karier yang lebih luas bagi para anggota kami, mulai dari mendapatkan informasi terbaru seputar industri hingga pekerjaan baru.”

Sejak pertama kali diluncurkan di India, LinkedIn Lite telah memberikan dampak yang luar biasa kepada para anggota. Selain akses yang lebih cepat, jumlah lamaran pekerjaan melalui LinkedIn pun meningkat drastis.  Terlebih lagi, karena lebih dari setengah anggota baru LinkedIn mendaftar dari ponsel,  LinkedIn Lite membuka kesempatan yang lebih besar bagi para profesional di kota-kota kecil untuk mendaftar dan  terhubung di dalam jaringan professional. (Icha)

Daftar negara yang mendapatkan akses ke LinkedIn Lite

 

LinkedIn Lite Mobile Web & Android App
Aljazair Pantai Gading Jamaika Maroko Srilanka Vietnam
Angola Mesir Jordan Myanmar Sudan Yaman
Azerbaijan Fiji Kazakhstan Namibia Tajikistan Zambia
Bangladesh Gabon Kenya Nigeria Thailand
Botswana Ghana Kirgistan Pakistan Tunisia
Kamboja India Lebanon Papua Nugini Turki
Kamerun Indonesia Malaysia Filipina Turkmenistan
Tanjung Verde Iran Mauritius Afrika Selatan Uzbekistan

 

LinkedIn Lite Mobile Web
Bhutan Lesotho Samoa
Kongo Libyan Arab Jamahiriya Sao Tome & Principe
Djibouti Maladewa Kepulauan Solomon
Guinea Khatulistiwa (Equatorial Guinea) RepublikKepulauan Marshall Swaziland
Georgia Mauritania Republik Arab Suriah
Guyana Mongolia Timor-Leste
Irak Saint Lucia Tonga
Kiribati Saint Vincent

 

 

Operator ini Kasih Banyak Bonus Kuota Internet Demi Kenaikan Pendapatan Data

0

Telko.id – Fenomena penggunaan data terus meningkat di Indonesia. Namun, pendapatan dari data tidak ikut secara signifikan. Smartfren mencoba agar pelanggan nya loyal dan mampu menarik pelanggan baru, baik yang benar-benar baru maupun yang shifting pelanggan lamanya ke 4G dengan meluncurkan kartu perdana 4G GSM dan kartu perdana 4G GSM+.

Dengan membeli kartu perdana baru ini, pelanggan diikat dengan kuota internet yang lebih besar. Setidaknya dengan mengisi ulang minimal Rp 60.000,-, setiap bulan akan memperoleh kuota bonus sebesar 2GB. Semua bonus tersebut berlaku selama 30 hari dan dapat digunakan selama 24 jam. Benefit berlaku bagi para pengguna Smartfren yang menggunakan hape Andromax dan hape open market handset (OMH) seperti, iPhone, Samsung, Lenovo, Oppo, Blackberry, Asus, dan Evercoss. Selain itu juga, pelanggan akan secara otomatis akan langsung terdaftar dalam program GIS (Gratis Internet Setahun).

“Sejak diluncurkan Kartu Perdana 4G GSM, respon yang kami terima sangat baik. Untuk itu sebagai apresiasi, kami berikan benefit kuota lebih besar setiap bulannya. Benefit ini berlaku bagi para pembeli kartu 4G GSM dan 4G GSM+ yang menggunakan hape open market handset merek terkemuka di pasaran serta pengguna andromax,” ujar Derrick Surya, VP Brand and Communications Smartfren.

Smartfren juga menyediakan beragam pilihan paket isi ulang dengan beragam denominasi sebagai berikut:

Selain kartu perdana Smartfren 4G GSM, tersedia pula kartu perdana Smartfren 4G GSM+ yang menawarkan keuntungan lebih besar yaitu cash-back dalam bentuk pulsa. Sebagai contoh, jika pelanggan  melakukan pengisian ulang pulsa sebesar Rp 60.000,- pelanggan mendapatkan total kuota internet sebesar 13GB, sudah termasuk kuota bonus GIS sebesar 2GB, ditambah lagi pulsa sebesar Rp 60.000,- masih  utuh  dapat digunakan untuk melakukan pembelian layanan Smartfren lainnya.

Smartfren juga mengklaim bahwa semua bonus kuota yang diberikan Smartfren berlaku penuh di jaringan 4G LTE Advanced. Dengan demikian pelanggan dapat menikmati konektivitas internet yang seamless, berseluncur dengan lancar di dunia maya, ataupun streaming dengan lancar tanpa hambatan. (Icha)

Menkominfo: Facebook Wajib Mengadopsi KBLI Baru

0

Telko.id – Setelah menerima kehadiran CEO Telegram, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara melakukan serangkaian pertemuan dengan delegasi dari Facebook di Hotel Grand Hyatt, Jakarta. Delegasi yang dipimpin oleh Perwakilan Facebook Asia Pasifik Jeff Wu dan tim tersebut membahas beberapa poin penting terkait dengan sosialisasi Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) sektor digital, penanganan isu-isu terorisme, radikalisasi dan hoax, serta perkembangan industri OTT di Indonesia.

Dalam pertemuan itu, Menkominfo menyampaikan kebijakan baru terkait dengan KBLI. Untuk itu, Facebook diminta melakukan penyesuaian atas KBLI yang selama ini dijadikan dasar beroperasinya Facebook di Indonesia. Untuk menyediakan layanan di Indonesia, Facebook mengantongi izin prinsip yang dikategorikan sebagai manajemen konsultan (consulting management), sedangkan dalam praktiknya, aktifitas Facebook merupakan klasifikasi usaha platform digital berbasis komersial.

“Kami ingin Facebook menyampaikan komitmennya untuk menyesuaikan dengan ketentuan KBLI yang baru,”ujar Rudiantara, Rabu (2/8/2017).

Sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 19 Tahun 2017 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia, Penyelenggara Platform Digital merupakan hasil penyesuaian terhadap item-item yang terdapat dalam KBLI 47919, di mana e-retail tetap menjadi kewenangan Kementerian Perdagangan. Sedangkan penyelenggaraan platform digital dalam bentuk marketplace berbasis platform, daily deals, price grabber, atau iklan baris online menjadi kewenangan Kementerian Kominfo dalam KBLI 63122 : Portal Web dan atau Platform Digital Berbasis/Berorientasi komersial.

Di samping itu, Kementerian Kominfo saat ini telah merumuskan Rancangan Peraturan Menteri terkait Over The Top (OTT) yang mengatur perihal regulasi layanan penyediaan aplikasi dana tau konten melalui internet yang akan segera diberlakukan oleh Kominfo. Diharapkan RPM OTT ini dapat memberikan pemahaman kepada penyedia layanan over the top dan penyelenggara telekomunikasi.

Geoblocking, Fitur Pengendali Konten Negatif Facebook

Pertemuan dengan Facebook ini merupakan rangkaian koordinasi Kementerian Kominfo dengan Penyedia Layanan Media Sosial Global dalam mekanisme penanganan konten yang semakin cepat dan seksama. Pertemuan ini bukan yang pertama, namun merupakan pertemuan yang terus-menerus untuk sama-sama memperoleh pemahaman bersama dalam penanganan muatan Internet bermuatan negatif.

Hal itu ditegaskan oleh Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel A. Pangerapan saat menggelar konferensi pers di Ruang Serbaguna Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rabu (2/8/2017).

Semmy, demikian panggilan akrab Dirjen Aptika, menjelaskan Facebook melaporkan adanya fitur baru Geoblocking yang dapat mengendalikan konten negatif yang disesuaikan dengan ketentuan negara tertentu. “Ada konten khusus yang memang tidak bisa diakses di Indonesia dengan adanya fitur Geoblocking ini. Untuk itu, Facebook juga akan membuat algoritma yang diperuntukkan khusus Indonesia,” tambah Semmy. (Icha)

Telegram Minggu Ini Akan Diaktifkan Kembali

0

Telko.id – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara melakukan pertemuan dengan CEO Telegram Pavel Durov di Kantor Kementerian Kominfo, Selasa (1/8/2017).
Pertemuan ini membahas penanganan isu terorisme dan konten radikal yang berkembang dalam platform Telegram. Ini merupakan tindak lanjut dari kebijakan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menonaktifkan 11 Domain Name System (DNS) layanan Telegram berbasis web. Keputusan yang dilakukan pada 14 Juli 2017 tersebut sempat menuai kecaman pengguna Telegram di Indonesia.

“Saya mengapresiasi Telegram yang sangat responsif dalam menyikapi isu ini,”ujar Rudiantara.

Terkait dengan penanangan isu-isu terorisme, CEO Telegram, Pavel Durov juga mempunyai komitmen yang sama.

“Telegram sangat peduli terhadap ancaman terorisme global, terutama untuk negara seperti Indonesia. Penting buat Pemerintah Indonesia dan Telegram untuk membuat Joint Statement terkait hal ini.” jelas Durov.

Sebagai tindak lanjut dari komitmen ini, Kemenkominfo dan Telegram sepakat untuk mengatur dan mengelola prosesnya. Karena untuk menghadapi ancaman terorisme dan radikalisasi dibutuhkan kecepatan bertindak. Untuk itu, baik Rudiantara dan Pavel Durov sepakat prosesnya akan dibahas dalam pertemuan yang melibatkan tim teknis.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Samuel A Pangerapan menambahkan karena sudah ada itikad baik dan komitmen dari Telegram untuk mengelola dan menangani isu-isu yang mengancam negara, melalui penyebaran isu-isu terorisme dan konten radikalisasi, maka sesuai dengan prosedur yang diterapkan, 11 DNS Telegram berbasis web segera dipulihkan. “Minggu ini akan segera dipulihkan,” tegas Semmy.

Kronologi Pemblokiran Telegram
Keputusan pemblokiran terhadap 11 DNS Telegram berbasis web dilakukan setelah Kementerian Komunikasi dan Informatika mengirimkan permintaan melalui email. Permintaan untuk menutup ribuan konten terorisme dan radikalisasi yang tersebar dalam 11 DNS itu dikirim mulai 29 Maret 2016 sampai 11 Juli 2017. Namun semua permintaan tersebut tidak mendapatkan tanggapan.

Mengenai hal itu, sebelumnya, CEO Telegram Pavel Durov menyampaikan permohonan maaf atas kekeliruan tersebut dan mengakui telah menerima email komunikasi dari Kemkominfo, pada 16 Juli 2017. Untuk menuntaskan isu tersebut, Kemenkominfo mengundang Pavel Durov ke Indonesia. (Icha)

Pengiriman Huawei Smartphone Bakal Sampai 140-150 juta Tahun ini

0

Telko.id – Smartphone Huawei di dunia memang diperhitungkan. Setidaknya, merek asal dari Cina ini masuk dalam tiga besar pembuat smartphone di dunia. Dan, tahun ini akan dijadikan tahun untuk mengejar keuntungan dengan menjual lebih banyak lagi smartphone kelas atas. Bukan dengan menjual unit yang lebih banyak.

Setidaknya, tahun ini Huawei akan melakukan pengiriman smartphone sebanyak 140 juta hingga 150 juta unit. Naik 29% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 139 juta unit.

Huawei memiliki tekanan yang cukup tinggi dalam bisnis smartphone ini. Pasalnya, pertumbuhan laba Huawei yang berbasis di Shenzhen mendapat tekanan karena dengan bisnis smartphone memiliki margin rendah untuk menghadapi persaingan kuat di dalam dan luar negeri. Hal ini memaksa Huawei awal tahun ini untuk tidak menekankan pertumbuhan pendapatan.

“Kami berharap dapat mengirimkan 140 juta-150 juta smartphone untuk sampai akhir tahun. Pada semester satu ini saja sudah mencapai 73 juta yang dicapai,” kata Richard Yu, CEO grup bisnis konsumen Huawei menjelaskan, seperti yang dilansir dari Deccan Chronicle.

Yu juga menambahkan bahwa “Kami ingin fokus pada pasar high-end dan mid-range. Kami memberikan ultra low-end”. Hal ini akan menambahkan harga jual rata-rata smartphone Huawei naik 28 persen di paruh pertama.

Yu mengakui persaingan yang semakin ketat di kalangan high-end smartphone dari peluncuran iPhone 8 milik Apple Inc namun mengatakan bahwa Huawei dilengkapi dengan baik untuk bertahan.

“Kami memiliki seri Mate 10 yang bisa bersaing head to head melawan iPhone 8,” kata Yu kepada wartawan, mengacu pada unggulan premium Huawei berikutnya yang diperkirakan akan dirilis pada musim gugur. Menurut Yu, ini akan lebih unggul dari produk hit smash Apple yang diantisipasi dengan masa pakai baterai yang “jauh lebih lama”, “lebih cepat” dan algoritma pemotretan kamera dan foto yang lebih baik.

Huawei berencana untuk beralih dari pembuat smartphone manjado ‘ponsel cerdas’. Hal ini akan diungkapkan pada musim gugur mendatang dengan meluncurkan “prosesor AI” sendiri.

“Huawei akan meluncurkan prosesor AI kita sendiri. Kita bisa menjadi pembuat telepon pertama di dunia yang mengenalkan prosesor AI untuk produk kita,” katanya, namun menolak memberikan rincian lebih lanjut atau mengomentari apakah itu akan digunakan untuk Mate 10.

Perusahaan, yang juga merupakan salah satu produsen peralatan telekomunikasi terbesar di dunia, membukukan kenaikan pendapatan grup pertama sebesar 15% menjadi $ 42,03 miliar, dibandingkan dengan kenaikan 40 persen tahun lalu. Itu merupakan pertumbuhan pendapatan semester pertama paling lambat untuk Huawei sejak 2013.

Margin operasinya turun menjadi 11 persen dari 12 persen setahun yang lalu. Huawei tidak melepaskan keuntungan setengah tahun. Yu memperkirakan pendapatan setahun penuh grup bisnis konsumen lebih dari $ 33 miliar, dibandingkan dengan sekitar $ 26,7 miliar tahun lalu. (Icha)