spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...
Beranda blog Halaman 1445

Voucher AIGO Jadi Cara XL Jaga Pelanggan Agar Tidak ‘Churn’

0

Telko.id – Akses internet kini sudah menjadi kebutuhan sebagian besar masyarakat Indonesia. Ada yang untuk bekerja, ada juga yang menggunakan untuk seru-seruan dengan di media social. Tak heran, tren akses internet di Indonesia pun terus meningkat. Bagi XL yang membagi pelanggannya dengan dua segmen juga demikian. Hanya saja, kini operator yang memiliki logo bernuansa biru ini ingin segmen anak muda dan menengah bawah juga aktif menggunakan internet. Yakni para pelanggan Axis.

Caranya dengan memberikan voucher khusus paket internet yang dikhususkan bagi pelanggan Axis. Yang diberi nama AIGO atau Axis Internet On The Go. Cara ini juga diyakini oleh XL untuk memberikan kenyamanan para pelanggannya dalam memanfaatkan akses internet sehingga tidak mudah untuk pindah ke operator lain atau churn.

“Banyak pengguna AXIS yang masih belum menggunakan Aplikasi AXISnet ataupun UMB untuk pembelian paket, mereka merasa lebih nyaman untuk membeli starter pack baru karena bagi mereka itu lebih mudah dan irit. Berangkat dari insight inilah AXIS menghadirkan Voucher AIGO yang nantinya dapat di-inject dengan berbagai paket penawaran spesial sehingga untuk menikmatinya konsumen tidak perlu membeli starter pack baru dan tetap bisa membelinya melalui toko pulsa yang biasa mereka datangi,” kata David Arcelus, Chief Marketing Officer XL Axiata.

David menambahkan, AXIS menyadari untuk membiasakan konsumen membeli melalu platform aplikasi maupun UMB tentu butuh waktu, terlebih lagi apabila pergi ke toko pulsa sudah menjadi kebiasaan. Menurutnya, mekanisme pada voucher ini sebenarnya bukan hal baru dalam dunia telekomunikasi. Namun yang membedakan Voucher AIGO dengan voucher fisik pada umumnya adalah konten yang ada di dalamnya. Alih-alih pulsa, AXIS menawarkan voucher paket internet dari 1 GB hingga 8 GB dengan penawaran spesial yang bisa didapatkan setiap hari oleh pelanggan tanpa perlu menunggu hari atau waktu tertentu .

Sebagai brand yang menyasar segmen anak muda, AXIS selalu mencoba untuk melakukan terobosan-terobosan yang diharapkan dapat menjawab berbagai kebutuhan mereka untuk tetap terkoneksi dengan sesamanya dan pada akhirnya menjadikan AXIS sebagai top of mind brand yang menyediakan layanan internet irit yang berkualitas. (Icha)

Ada 753 BTS Di Perbatasan Sebagai Garda Depan Kedaulatan NKRI

0

Telko.id – Jika bukan kita, siapa lagi yang akan menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Itu sebabnya, keberadaan layanan komunikasi di perbatasan juga menjadi penting. Terlebih, perbatasan biasanya, bukan merupakan kota besar, melainkan wilayah terpencil. Hingga telekomunikasi menjadi penting.

Salah satu operator yang begitu giat membangun di wilayah terdepan dan terluar Indonesia adalah Telkomsel. Sampai Agustus 2017 ini, sudah ada 753 BTS yang dibangun di wilayah yang berbatasan langsung dengan Negara tetangga.

“Kami yakin bahwa berkomunikasi dan saling terhubung merupakan hak seluruh masyarakat Indonesia, tanpa terkecuali. Sudah menjadi tanggung jawab kami untuk mempersatukan negeri secara berkesinambungan dengan terus membangun dan membuka akses layanan telekomunikasi di seluruh wilayah Indonesia, termasuk wilayah perbatasan negara,” kata Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkomsel dalam sebuah pernyataan.

Ririek menambahkan “Penggelaran jaringan telekomunikasi yang menjangkau setiap jengkal wilayah Tanah Air ini kami lakukan untuk memerdekakan seluruh masyarakat Indonesia dari keterisolasian komunikasi”.

753 BTS yang telah dibangun Telkomsel berlokasi di perbatasan dengan tujuh negara tetangga: 17 BTS berlokasi di Batam dan Bintan yang berbatasan dengan Singapura; 276 BTS berbatasan dengan Malaysia di Dumai, Rokan, Bintan, Karimun, Anambas, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sumatera bagian Utara, Rokan Hilir; 70 BTS di Natuna dan Anambas berbatasan dengan Vietnam, 210 BTS di Nusa Tenggara Timur berbatasan dengan Timor Leste; 66 BTS di Pulau Rote dan Maluku berbatasan dengan Australia; 70 BTS di Sulawesi Utara berbatasan dengan Filipina; dan 44 BTS di Papua bagian Timur berbatasan dengan Papua Nugini.

Dari seluruh BTS di wilayah perbatasan negara tersebut, 240 BTS di antaranya hadir di lokasi-lokasi yang sebelumnya tidak tersentuh akses telekomunikasi. Di beberapa titik perbatasan, Telkomsel bekerjasama dengan pemerintah membangun untuk memajukan masyarakat di wilayah tersebut. Bahkan, untuk memberikan kenyamanan masyarakat dalam menggunakan layanan data, 177 BTS perbatasan telah dilengkapi teknologi mobile broadband berbasis 4G dan 3G.

Ririek menambahkan, hadirnya layanan broadband bagi masyarakat setempat ini diharapkan dapat mendorong pembangunan di daerah perbatasan, di antaranya mempercepat pertumbuhan perekonomian dan kemasyarakatan, sekaligus mampu menjadi katalisator dalam mempromosikan potensi daerah, serta meningkatkan daya tarik investasi, peluang usaha, bahkan lapangan kerja baru.

“Dengan jaringan yang tersebar hingga ke pelosok negeri, Telkomsel menghubungkan Indonesia melalui layanan telekomunikasi yang membuka berbagai kesempatan baru dan mendorong dampak sosial ekonomi yang positif bagi masyarakat,” jelas Ririek.

Di sisi lain, melihat posisi penting wilayah-wilayah perbatasan yang secara geopolitik sangat strategis, kehadiran layanan Telkomsel di lokasi tersebut tentunya semakin memperkokoh terpeliharanya NKRI. Pembangunan infrastruktur telekomunikasi di pulau terluar maupun perbatasan negara merupakan bentuk dukungan Telkomsel dalam memelihara keutuhan NKRI, meningkatkan ketahanan nasional, sekaligus mempersatukan bangsa Indonesia yang tersebar di berbagai pulau yang ada di negara kepulauan ini.

Terbukanya akses komunikasi juga sangat membantu TNI khususnya dalam menunjang berbagai kegiatan operasional tentara yang bertugas di garda terdepan dalam menjaga keutuhan negara.

Secara nasional saat ini Telkomsel telah menggelar lebih dari 146.000 BTS hingga penjuru Tanah Air yang menjangkau hingga 95% wilayah populasi penduduk Indonesia. Dari jumlah tersebut, lebih dari 96.000 BTS di antaranya merupakan BTS 4G dan 3G untuk menjamin pelanggan menikmati layanan data yang berkualitas. (Icha)

Pulau Alor pun Kini Sudah Dapat Menikmati Layanan 4G

0

Telko.id – Kado terindah bagi masyarakat Pulau Alor pada hari Kemerdekaan RI ke 72 lalu adalah kehadiran Base Transceiver Station (BTS) 4G. Setidaknya, ada 17 Base Transceiver Station (BTS) 3T berfitur 4G dari Desa Tude, Kecamatan Pantar Tengah, Kabupaten Alor, Prov NTT. Di desa Tude ini terdapat 1 dari 17  BTS berfitur 4G di wilayah 3T yang dibangun dalam rangka peringatan HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus.

“Inilah adalah bentuk keberpihakan pemerintah, yang tidak hanya dilakukan fokus ke kota-kota besar dan pulau Jawa, tetapi juga di luar-luar ini yang harus kita perhatikan. Jadi, pemerataan harus berjalan baik di Indonesia dan ini adalah hanya salah satu sektor saja, belum yang lain,” kata Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika dalam sambutannya saat peresmian.

Pada tahun 2017 ini, memang Kementerian Kominfo melalui BP3TI telah menyelesaikan 138 BTS 3T di berbagai wilayah 3T di Indonesia. Sehingga per Agustus 2017 telah terdapat 249 BTS 3T yang sudah on air. Di antaranya 17 BTS 3T tersebut ditambahkan fitur 4G sebagai tindakan afirmasi kepada masyarakat di wilayah 3T untuk memulai memanfaatkan layanan Internet cepat.

Di Kabupaten Alor sendiri saat ini telah dibangun 12 BTS 3T yang sudah on air di sejak akhir tahun 2016. Sampai akhir tahun 2017, direncanakan akan ditambahkan 25 BTS 3T yang saat ini sudah sampai pada tahap survey dan persiapan.

Bupati Alor,  Amon Djobo menyambut baik hadirnya program pembangunan infrastruktur BTS 3T di Kabupaten Alor. “Program ini merupakan wujud kerja nyata pemerintah melalui Kemkominfo dalam upaya membangun di wilayah 3T.”, ujar Amon Djobo. Amon juga menjelaskan bahwa pembangunan  di daerah tidak hanya dilakukan oleh pemerintah di daerah saja, tetapi pemerintah di pusat juga ikut andil dalam membangun di kawasan pinggiran.

Kabupaten Alor merupakan wilayah terdepan di Indonesia yang berbatasan dengan Timor Leste. Melalui Perpres Nomor 131 Tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal, Kabupaten Alor ditetapkan sebagai wilayah 3T( terdepan, terluar, tertinggal). Sebagian besar warga Kabupaten Alor bekerja sebagai nelayan. Di Desa Tude, terdapat 15 kelompok nelayan yang masing masing memiliki anggota antara 15 s.d. 20 nelayan. Hadirnya BTS 3T berfitur 4G di desa ini diharapkan dapat mendorong perekonomian para nelayan menjadi lebih baik lagi.

Pembangunan BTS-BTS 3T ini dibangun atas usulan dari Kepala Daerah (Bupati). Untuk Kabupaten Alor, Bupati sangat memberikan kemudahan dalam penyediaan lahan dan perizinan serta membantu dalam menyelesaikan isu isu sosial yang terjadi. Kabupaten Alor sebagai salah satu wilayah di Provinsi NTT, memiliki jumlah BTS 3T terbanyak yaitu 12 buah. Di Provinsi NTT sendiri, terdapat 23 BTS yang sudah on air dengan rincian 4 BTS di Kabupaten Belu, 4 BTS di Kabupaten Timor Tengah Utara, 3 BTS di Kabupaten Kupang dan 12 BTS di Kabupaten Alor. Total terdapat 249 BTS yang sudah on air di wilayah 3T sampai dengan Bulan Agustus 2017.

Perlu diketahui bahwa dorongan menambahkan fitur 4G ke 17 BTS 3T bukan hal yang mudah mengingat 4G membutuhkan sumber listrik permanen, stabil dan berdaya besar, membutuhkan ketersediaan jaringan teresterial sebagai transmisi kapasitas besar yang menghubungkan ke jaringan backbone. Kondisi ketersediaan di lapangan sangat mempengaruhi kualitas, cakupan dan  kapasitas pengguna dalam menyediakan layanan berfitur 4G. Sisi layanan BTS di wilayah 3T yang disiapkan ini tentu berbeda dengan BTS-BTS yang memang berada di perkotaan yang sangat didukung oleh sarana dan prasarana yang telah mapan. (Icha)

 

 

Mastel: Indonesia Harus Punya Peran Besar di Era 5G

0

Telko.id – Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 260 juta memang menjadi pasar yang mengiurkan bagi setiap produsen. Termasuk juga produsen teknologi. Apalagi, tidak lagi akan masuk teknologi 5G yang kabarnya merupakan teknologi baru yang membuat operato harus banyak mengganti perangkatnya. Tapi, apakah Indonesia hanya jadi pasar saja. Mampu kah Indonesia memiliki peran lebih banyak?

Memang, teknologi 5G ini masih belum ada standart baku nya. Masih digodok terus. Targetnya baru pada 2019 standar internasional akan keluar. Dan yang paling cepat akan mengimplementasikan teknologi ini adalah Jepang yang rencananya pada 2020.

Indonesia sendiri masih belum yakin kapan mengimplementasikannya. Masih banyak factor yang dipikirkan sampai akhirnya diputuskan untuk menggunakan 5G.

“Kita jangan gagap teknologi. Bukannya mau jadi late adopter, tapi rational adopter,” kata Basuki Yusuf Iskandar, Kepala Riset dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), usai seminar bertajuk “5G: Policy, Technology, and Regulatory Perspective”, di Mercantile Athletic Club, WTC 1, Jakarta.

“Sebaiknya kita lihat dulu negara-negara lain. Biarkan mereka adopsi lebih awal supaya kita bisa belajar dan lebih siap,” ia menambahkan.

Adapun kesiapan yang dimaksud bukan cuma dari segi teknologinya, namun juga kesiapan industri, regulasi, dan ekosistem masyarakat. Basuki mencontohkan jika masyarakat belum siap, maka implementasi 5G tak akan dimanfaatkan secara maksimal.

“Teknologi itu bagus kalau orang mengerti. Kalo hanya mengerti setengah-setengah, masyarakat nggak produktif,” kata dia.

Basuki juga menambahkan bahwa regulasi terkait implementasi 5G tengah didiskusikan bersama dengan berbagai pihak. Menurut dia, dampak sosial dari 5G akan lebih kompleks ketimbang 4G LTE karena kemampuannya memicu lebih banyak kemunculan disruptive technology.

“Kalau pas 4G kan ada kasus Uber itu hanya satu sektor. Nanti 5G dampaknya lebih problematik. Makanya persiapan ke sana harus lebih matang,” ia menjelaskan.

Hal ini disepakati penasihat Indonesia 5G Forum, Kalamullah Ramli, pada kesempatan yang sama. Ia mengatakan 5G adalah teknologi yang tak bisa dibendung namun harus disertai regulasi yang kokoh agar tak kecolongan.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua Umum Masyarakat Telekomunikasi, Kristiono, aturan-aturan seperti TKDN dan pajak perlu diperdalam lagi sebelum era 5G masuk,” ujarnya.

“Indonesia pasti mampu memiliki peran besar di 5G nanti. Adanya aturan TKDN yang saat ini berlaku untuk 4G menjadi cikal bakal nantinya ekosistem 5G terbentuk di Indonesia. Asal, pemerintah berpihak pada produsen dalam negeri,” kata Kristiono, menambahakan.

Kristiono juga Menuturkan jika pun produsen Indonesia belum mampu maka harus ada aturan untuk produsen yang akan mengimport barang teknologi 5G harus bekerjasama atau memiliki partner lokal. (Icha)

 

TCASH Pass Jadi Alat Bayar Digital Pertama Di Bus Trans Semarang

0

Telko.id – Era digital memang tidak bisa dihindari. Namun, edukasi pada masyarakat juga harus dilakukan. Salah satu cara agar dapat diterima dengan baik adalah melalui implementasi digitalisasi transaksi pembayaran di sektor transportasi. Itu sebabnya, Telkomsel mengembangkan fitur TCASH Pass. Transaksi di terminal pembayaran pun dapat dengan mudah dan cepat dilakukan tanpa perlu melakukan otorisasi PIN.

Telkomsel pun melakukan kerjasama pembayaran tiket Bus Trans atau BRT Semarang menggunakan layanan TCASH Pass. Kerjasama ini diawali dengan penandatanganan nota kesepahaman oleh Vice President Sales & Marketing Telkomsel Area Jawa Bali Ericson Sibagariang dan Walikota Semarang Hendrar Prihadi dalam acara peluncuran TCASH – BRT Semarang di Balai Kota Semarang.

“Fitur pass dalam layanan TCASH kami hadirkan dalam upaya mempercepat pengembangan konsep Smart City sekaligus merupakan wujud dukungan dalam membangun Gerakan Nasional Non Tunai yang dicanangkan pemerintah melalui digitalisasi pembayaran layanan transportasi,” kata Sukardi Silalahi, Direktur Sales Telkomsel yang menyaksikan penandatanganan ini.

“Harapannya sinergitas antara Pemerintah Kota Semarang dan Telkomsel melalui layanan TCASH ini mampu meningkatkan kecepatan pelayanan Trans Semarang. Selain itu, saya yakin sebagian besar pengguna Trans Semarang akan sangat menyambut baik inovasi ini, karena sebagai operator seluler dengan pelanggan terbanyak di Indonesia, maka mayoritas pengguna Trans Semarang yang merupakan pelanggan Telkomsel akan sangat dimudahkan dengan berjalannya sistem ini,” ungkap Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi.

Untuk memperoleh kemudahan layanan ini, pelanggan Telkomsel yang aktif menggunakan layanan TCASH dapat dengan mudah mengaktifkan fitur TCASH Pass pada sticker near-field communication (NFC) TCASH yang tersedia di pusat pelayanan transportasi khususnya di halte BRT Balai Kota Semarang dan GraPARI Semarang. Setelah aktivasi layanan TCASH TAP dan fitur Pass, pelanggan dapat mengalokasikan saldo untuk layanan TCASH Pass.

Transaksi TCASH di dalam BRT Semarang dapat langsung dilakukan di dalam bus dengan cara melakukan tap atau menempelkan sticker NFC TCASH ke terminal pembayaran BRT Semarang yang dibawa oleh petugas. Pelanggan dikenakan sesuai dengan tarif yang berlaku, yakni Rp 3.500 untuk umum dan Rp 1.000 untuk pelajar. Guna menunjang kemudahan akses layanan TCASH, Telkomsel juga menyediakan akses khusus aktivasi layanan TCASH untuk Kota Semarang melalui menu akses *800*024#.

Sementara itu, Senior Vice President Mobile Financial Services Telkomsel Danu Wicaksana menyampaikan, “Kerjasama TCASH Pass dengan Bus Trans Semarang merupakan langkah pertama kami untuk masuk ke sektor transportasi umum. Fitur ini kami kembangkan untuk menjawab kebutuhan pelanggan yang ingin  menggunakan TCASH sebagai alat pembayaran di dalam kehidupan mereka sehari-hari. Kami juga berharap TCASH Pass dapat semakin memudahkan keseharian masyarakat Semarang menjadi masyarakat digital di tengah-tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat ini.”

Dalam acara peluncuran layanan TCASH dan BRT Semarang, selain dapat berkenalan dengan layanan TCASH Pass di BRT Semarang, masyarakat dapat juga merasakan pengalaman bertansaksi menggunakan layanan TCASH untuk menikmati aneka sajian kuliner. Masih dalam rangkaian perayaan HUT RI ke-72, seluruh menu makanan dan minuman pada acara peluncuran dipasarkan dengan harga spesial Rp 72.

Kerjasama antara Telkomsel dan Pemerintah Kota Semarang ke depannya akan dikembangkan melalui implementasi pembayaran non tunai di berbagai sarana umum lainnya, di antaranya retribusi sampah, biaya administrasi pemerintahan, dan sebagainya.

Saat ini lebih dari 12 juta pelanggan Telkomsel telah menikmati layanan TCASH di seluruh Indonesia. Telkomsel secara konsisten mengembangkan ekosistem layanan keuangan digital dengan menggandeng berbagai pihak untuk mendukung upaya pemerintah dalam membangun Gerakan Nasional Non Tunai dan mempercepat keuangan inklusif bagi masyarakat Indonesia. (Icha)

Internet Seharian Di Luar Negeri Pakai XL Hanya Rp.15 ribu

0

Telko.id – Saat berada di luar negeri, cukup ngeri-ngeri sedap kalau menggunakan akses internet. Apalagi kalau tidak pilih paket yang sesuai. Cari WiFi pun tidak ketemu. Smartphone pun bakal gagu tidak bisa apa-apa. Kekhawatiran tersebut terjawab oleh program baru dari XL yakni layanan internet roaming tanpa batas seharian di luar negeri dengan harga terjangkau bagi para pelanggan dan masyarakat melalui promo Tarif Internet Seharian. Tarif ini telah dapat dinikmati sejak 12 Agustus 2017.

“XL berkomitmen untuk terus menghadirkan kenyamanan dan kemudahan bagi masyarakat khususnya pelanggan XL dalam menikmati komunikasi layanan Data termasuk saat berada di luar negeri. Ini selaras dengan meningkatnya angka penetrasi smartphone yang mencapai 67% dari total pelanggan XL dan penggunaan layanan data, serta meningkatnya aktifitas bepergian masyarakat Indonesia ke luar negeri khususnya di kawasan Asia,” kata Roy Wisnhu Wibowo, GM Consumer Product XL.

Roy menambahkan bahwa “Komitmen XL ini diwujudkan dengan menyediakan tarif promo layanan data/internet seharian di beberapa negara Asia sebagai solusi atas kekhawatiran masyarakat terhadap tarif data yang mahal saat berada di luar negeri. Dengan layanan internet tanpa batas seharian ini, pelanggan XL tetap dapat menikmati kenyamanan berkomunikasi khususnya layanan data tanpa rasa khawatir akan kehabisan pulsa karena tarif internet roaming mahal atau kebingungan dengan mengganti kartu lokal negara yang dikunjunginya.”

Tarif Internet Seharian menghadirkan layanan internet flat di luar negeri bagi pelanggan prabayar XL dengan tarif paling terjangkau dan kompetitif Rp 14,999 seharian. Bekerjasama dengan roaming partner, layanan ini dapat dinikmati di 6 negara Asia, yaitu Bangladesh (Robi), Kamboja (Smart), Malaysia (Celcom dan Digi), Nepal (Ncell), Singapore (M1 dan Starhub), Sri Lanka (Dialog).

Untuk dapat menikmati promo Tarif Internet Seharian tanpa batas ini, pelanggan tidak perlu melakukan registrasi apapun karena layanan ini bukanlah paket, cukup dengan memiliki pulsa minimum Rp 50rb. Layanan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman berkomunikasi khususnya internetan di luar negeri tanpa hambatan dan rasa khawatir.

XL juga memiliki 3 pilihan paket international roaming bagi para pelanggan dan masyarakat yang telah diluncurkan sebelumnya. Pertama, paket XL Pass yaitu paket yang dapat digunakan saat bepergian di 40 negara favorit Eropa dan Asia dimana kuota Paket Prabayar XTRA Combo dan HotRod dapat digunakan di luar negeri semudah di dalam negeri. Kedua, paket roaming lengkap khusus bagi pelanggan yang mau telpon, SMS, dan akses internet sepuasnya di negara favorit tanpa perlu ganti kartu. Ketiga, Paket Haji khusus untuk pelanggan Prabayar XL yang akan menjalankan ibadah haji maupun umroh agar tetap dapat berkomunikasi terhubung dengan dengan keluarga tercinta di Tanah Air dan ibadah pun makin tenang. (Icha)

 

 

0

Telko.id – XL Axiata terus memperluas layanan 4G LTE di berbagai wilayah Indonesia. Khusus untuk Jawa Timur, kini semua dari 38 kota/kabupaten telah terjangkau oleh layanan internet cepat 4G LTE dari XL Axiata. Warga masyarakat dan pelanggan XL Axiata di Area Madiun, yang terdiri dari 13 Kabupaten/kota kini bisa memanfaatkan layanan 4G LTE untuk mendukung aktivitas produktifnya.

Pada 12 Agustus 2017 bertempat di Sun City, Kota Madiun Peresmian Perluasan Jaringan 4G LTE di area Madiun dan sekitarnya juga dimeriahkan dengan acara “Color Run.  Acara yang bersifat rekreasi ini diadakan sebagai sarana hiburan masyarakat Madiun dan sekitarnya.

“Kami memang sangat agresif untuk terus memperluas cakupan wilayah layanan 4G LTE. Kebijakan ini tidak terlepas dari pencapaian pertumbuhan pelanggan dan trafik data yang juga terus meningkat saat ini. Hingga akhir Juni 2017, jumlah pelanggan yang menggunakan smartphone juga terus meningkat dan menjadi sekitar 67% dari total pelanggan. Sementara itu, pelanggan layanan XL 4G LTE juga terus tumbuh dan telah mencapai sekitar 40% dari total pelanggan,” kata Mochamad Imam Mualim, Caretaker VP East Region.

Mochamad menambahkan, “untuk Area Madiun dan sekitarnya, XL Axiata sudah menyediakan tidak kurang dari 268 BTS 4G untuk melayani sekitar 620 ribu pelanggan 4G LTE atau 49,5% dari total pelanggan XL Axiata. Sampai akhir 2017, layanan 4G LTE di area ini ditargetkan akan dilayani lebih dari 560 BTS 4G”.

Sementara itu, pelanggan yang sudah memakai smartphone di area ini mencapai sekitar 29%, dengan tingkat pertumbuhan pelanggan Data 157% dalam setahun terakhir. Area ini mencakup 13 Kota/Kabupaten yaitu Kota dan Kab Madiun, Ponorogo, Magetan, Ngawi, Kota dan Kab. Blitar, Kota dan Kab Kediri, Nganjuk, Trenggalek, Tulungagung, dan Pacitan.

Dengan tersedianya fasilitas koneksi XL 4G LTE di Area Madiun, kini masyarakat bisa semakin memaksimalkan pemanfaatan keunggulan teknologi digital guna meningkatan produktifitasnya, baik untuk kepentingan ekonomi bisnis, maupun tujuan sosial, juga hiburan.

Bagi pemerintah daerah, koneksi internet cepat 4G LTE juga akan semakin bisa diandalkan untuk mendukung penerapan dan pengembangan e-government dan smart city serta peningkatan layanan publik. Wilayah di 13 kabupaten/kota tersebut selama ini juga dikenal sebagai kawasan dengan potensi ekonomi antara lain di sektor industri, pengetahuan, perkebunan, dan pariwisata.

Sementara itu untuk seluruh Jawa Timur, XL Axiata sudah menyediakan hampir 1.900 BTS 4G LTE, dan sampai akhir tahun 2017 ditargetkan akan bertambah menjadi sekitar 2.200 BTS 4G LTE. Selama setahun terakhir, di provinsi ini tercatat adanya pertumbuhan akses ke layanan data digital hingga sekitar 62%. Peningkatan terjadi secara merata di semua kabupaten/kota di Jawa Timur.

Dari total pelanggan XL Axiata di Jawa Timur sekitar 6,3 juta, kurang lebih 68% di antaranya aktif memanfaatkan layanan data. Seiring dengan hal itu, jumlah pelanggan XL Axiata di provinsi ini yang menggunakan smartphone 4G LTE juga terus meningkat. Tercatat hingga akhir Maret 2017 tidak kurang dari 1,9 juta pelanggan telah menggunakan smartphone 4G di Jawa Timur.

Selain itu XL juga meluncurkan program XL Super Ngobrol Baru, Manfaat yang bisa ditawarkan program ini berupa gratis nelpon dan SMS tanpa batas ke semua nomor XL, nelpon Rp 1/detik ke operator lain, Rp 50 per SMS ke operator lain, dan akses internet Rp 50/MB. Selain itu, pelanggan masih akan mendapatkan manfaat berupa gratis nelpon tanpa batas melalui WhatsApp dan LINE, gratis akses YouTube 100MB/bulan, serta gratis berlangganan dan akses ke program XL. (Icha)

 

IM3 Ooredoo Berikan Bonus Kuota Internetan Untuk Yang Hobi Begadang

0

Telko.id – Jaringan pada dini hari memang sepi digunakan. Tak heran, Indosat melalui IM3 Ooredoo berani berikan Bonus Kuota Internet. Bonus yang diberikan juga menggiurkan. Sampai 10GB. Harapannya, trafik akses data pada jaringan Indosat pun bisa meningkat. Walaupun tentu tidak akan terlalu signifikan karena bonus ini hanya bisa digunakan pada pukul 01.00 tengah malam hingga pukul 06.00 pagi.

Program ini digelar dalam rangka merayakan kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 dan merupakan inovasi berkelanjutan untuk memberikan produk dan layanan dengan nilai terbaik, serta menciptakan pengalaman internetan dan nelpon yang sebenarnya.

IM3 Ooredoo memberikan bonus kuota internet hingga 10GB di semua jaringan untuk seluruh pelanggan yang telah membeli paket baru ataupun memperpanjang paket Freedom Combo dan Freedom Internet Plus. Bonus kuota internet akan bertambah secara otomatis, dan langsung dapat digunakan di seluruh jaringan (2G, 3G, dan 4G). Promo ini akan tersedia dan berlaku mulai tanggal 17 Agustus 2017 melalui *123# atau aplikasi myIM3.

Selain itu, IM3 Ooredoo juga menghadirkan paket tambahan Obrol, paket nelpon sepuasnya bagi sesama pengguna IM3 Ooredoo. Paket tambahan Obrol ini dapat dinikmati oleh semua pengguna Kartu Perdana prabayar, dan tersedia dalam beberapa pilihan paket yang sesuai dengan kebutuhan dengan harga yang terjangkau. Pelanggan langsung dapat menikmati nelpon sepuasnya ke sesama pengguna IM3 Ooredoo dengan membeli paket Obrol melalui tekan *123#, atau aplikasi myIM3. Dan hebatnya semua kebebasan nelpon ini dapat dinikmati hanya dengan tarif mulai dari Rp3.000.

“IM3 Ooredoo selalu menjadi pelopor dan agen perubahan di industri telekomunikasi dengan inovasi produk dan layanan terbaik yang membawa pengalaman pelanggan ke level berikutnya. Program ini

menghadirkan kebebasan penuh bagi pelanggan untuk nelpon dan menikmati internetan yang sebenarnya. Dengan IM3 Ooredoo, nelpon dan mengunakan internet adalah hal yang mudah, praktis, dan tanpa khawatir,” kata Alexander Rusli, President Director and CEO Indosat Ooredoo.

Bonus kuota internet hingga 10GB di semua jaringan, dan paket tambahan Obrol memperbanyak manfaat paket Freedom IM3 Ooredoo selain kuota internet yang besar di semua jaringan, Stream On untuk streaming musik dan video, penggunaan sisa kuota yang tidak terpakai pada bulan berikutnya dengan Data Rollover, serta Aplikasi Tanpa Kuota yang dapat digunakan untuk mengakses aplikasi sehari-hari tanpa menggunakan kuota utama, dan tarif nelpon Rp1/detik untuk semua operator. (Icha)

Telkomtelstra Gandeng Microsoft Untuk Meningkatkan Penetrasi Pasar Cloud Di Indonesia

0

Telko.id – Jasa cloud diprediksikan akan menjadi pasar yang menggiurkan. Terlebih ada peraturan pemerintah yang mengharuskan penyimpanan data di dalam negeri. Itu sebabnya, Teltranet Aplikasi Solusi (Telkomtelstra), selaku penyedia Managed Services, meluncurkan layanan Azure Hybrid Cloud dengan Azure Stack pertama di Indonesia, bekerja sama dengan PT Microsoft Indonesia (Microsoft Indonesia).

Hal ini merupakan upaya bersama untuk penetrasi ke pasar jasa cloud yang tengah berkembang di Indonesia dan membantu perusahaan dalam mematuhi kebijakan residensi data lokal, latensi yang lebih rendah, serta akses kinerja yang lebih baik. Solusi hybrid cloud memungkinkan penggunanya untuk menyimpan beberapa aplikasi atau data dalam lingkungan non-virtual tradisional, sementara itu beberapa aplikasi atau data lain tersimpan di Private Cloud dan Public off –Premises yang tersedia secara publik.

“Agar bisa selalu memenuhi permintaan pasar, maka di era digital ini semua bisnis harus didukung dengan teknologi cloud, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dengan mengurangi biaya, menciptakan inovasi dengan meningkatkan pendapatan dan aset yang tersedia, serta men-transformasi bisnis anda dengan model bisnis baru”, ujar Erik Meijer, Presiden Direktur telkomtelstra.

Erik menambahkan “Dengan platform Azure Stack, telkomtelstra akan membawa hybrid cloud pertama di Indonesia yang didukung Microsoft, salah satu pemimpin di bidang teknologi cloud, dan di saat yang bersamaan memberikan pelanggan sebuah bentuk dukungan bisnis yang terpercaya dan inovatif. Sebagai tambahan, kami mengintegrasikan jasa telkomtelstra lain untuk menciptakan jasa cloud yang jauh lebih baik, seperti; aplikasi produktivitas bisnis, jaringan, jasa keamanan, dan jasa profesional.”

Tingkat adopsi teknologi cloud di Indonesia saat ini memang belum terlihat signifikan dari waktu ke waktunya. Namun, terjadi tren yang terus meningkat dan menjadi suatu sistem bagi perusahaan untuk membangun, mengelola dan menciptakan nilai bisnis baru bagi pelanggannya. Oleh karena itu, dengan telkomtelstra Public Cloud, pelanggan mampu menghemat lebih dari 40% mesin virtual Windows Server dalam Azure, bergantung pada cara pemakaian, alokasi, dan fleksibilitas untuk meningkatkan atau menurunkan skala setiap saat.

Selain itu, teknologi ini dapat membangun kolaborasi dalam mengembangkan dan mengoperasikan proses melalui otomasi, penjadwalan yang dapat disesuaikan, dan menyampaikan lebih banyak kegunaan dengan penyimpanan data melalui cloud yang mudah dan dapat diandalkan, tingkat keamanan data yang tinggi, salinan cadangan di pusat data yang berbeda, serta memberikan masukan berbasis data.

“Para pemimpin TI di Asia Pasifik tengah melangkah pasti untuk melakukan transformasi digital di organisasi mereka masing-masing, meskipun disaat yang bersamaan mereka juga harus mengelola infrastruktur TI warisan yang terdahulu. 48% pemimpin TI lebih mengutamakan hybrid cloud dibandingkan public atau private cloud untuk perusahaan mereka dalam kurun waktu singkat ke depan,” kataTony Seno Hartono, National Technology Officer Microsoft Indonesia.

Tony juga menambahkan “Beberapa tahun ke depan merupakan masa-masa penting bagi para pemimpin TI, di mana mereka harus melakukan transisi menuju infrastruktur TI modern berbasis cloud yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan bisnis digital mereka. Oleh karena itu, bersama dengan telkomtelstra, Microsoft berkomitmen untuk membantu para pelaku bisnis di Indonesia untuk mengakselerasi perubahan digital mereka.”

Microsoft Azure merupakan suatu platform cloud yang bisa mendukung transformasi digital seluruh bisnis pengguna. Microsoft menyediakan platform teknologi yang memungkinkan pengguna untuk mempercepat inovasi aplikasi melalui pengembangan aplikasi yang pesat serta kelincahan pada cloud, menyediakan data terintegrasi, data dengan wawasan luas untuk aplikasi, terbuka dan fleksibel, dimana pengguna dapat menggunakan peralatan dan teknologi yang telah dan akan terus digunakan.

Azure Hybrid Cloud tersedia di 38 wilayah di seluruh dunia. Program ini terus berinvestasi untuk memastikan digunakannya teknologi infrastruktur terkini yang berfokus pada tingkat kehandalan tinggi, kesempurnaan operasi, efektivitas biaya, keberlangsungan lingkungan, serta pengalaman daring terpercaya untuk konsumen dan rekan di seluruh dunia. (Icha)

 

Sampoerna Telekomunikasi Indonesia Menggandeng Inti Kembangkan IoT

0

Telko.id – Sampoerna Telekomunikasi Indonesia atau STI memang hampir tidak pernah terdengar di masyarakat. Maklum saja, STI ini mendapat frekuensi yang cukup sulit yakni di 450Mhz. Itu sebabnya, tidak bisa terlalu gencar berpromosi. Saat ini layanan Net1 Indonesia yang berjalan di jaringan 4G LTE 450Mhz telah beroperasi di Aceh, Banten, Bali, NTB, Sulawesi Barat, dan Maluku.

Namun, ternyata operator ini tidak diam. Baru saja, STI menjalin kerjasama strategis dengan Industri Telekomunikasi Indonesia atau Inti untuk mengembangkan teknologi komunikasi dan Internet of Things.

Inti sendiri dianggap oleh STI sebagi salah satu mitra yang dipercaya untuk memproduksi perangkat telekomunikasi yang dapat mengakomodir frekuensi 450 MHz. Dengan demikian, diharapkan dapat memperepat penyediaan dan pemasaran perangkat serta layanan jaringan 4G LTE Net1 di Indonesia. Perangkat yang dimaksud adalah perangkat yang sudah dipasarkan maupun yang akan datang.

Seperti diketahui, STI dengan nama merek dagang Net1 Indonesia yang mengusung teknologi 4G LTE ini menggunakan frekuensi 450MHz, memiliki jangkauan sinyal lebih luas dibanding frekuensi seluler di atasnya. Agar layanan Net1 Indonesia dapat berjalan lebih maksimal, STI berupaya menjajaki kerja sama dengan sejumlah pihak yang telah memiliki pengalaman dalam bidang telekomunikasi.

Pertimbangan lainnya adalah kemampuan PT INTI untuk memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang ditetapkan oleh pemerintah. Sesuai dengan Peraturan Menkominfo, sampai dengan Januari 2017, TKDN yang harus dipenuhi oleh para Vendor Pembuat Alat dan Perangkat Telekomunikasi adalah 20% bagi Subscriber Station (SS) dan 30% bagi Base Station (BS).

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua belah pihak akan diwakili secara sah oleh Larry Ridwan selaku CEO STI dan Darman Mappangara selaku CEO Inti.

“Kami meyakini MoU ini akan membawa business opportunity yang semakin menjanjikan bagi Net1 Indonesia dan Into,” tutur Larry Ridwan, selaku Chief Executive Officer STI.

Lebih lanjut Larry menambahkan “Kerja sama ini menunjukkan komitmen bersama dari dua perusahaan teknologi telekomunikasi Indonesia untuk tumbuh bersama dalam memajukan memberikan akses internet yang luas, mudah, dan terjangkau bagi masyarakat.”

Dukungan dari Inti ini akan memperlancar distribusi Net1 Indonesia terutama dalam hal penyediaan perangkat 4G LTE dan peranti pendukungnya kepada pelanggan STI, khususnya kategori pelanggan Business to Business (B2B). Dalam kerja samanya, STI dan Inti akan memasarkan produk dan koneksi internet menjadi sebuah solusi telekomunikasi secara bersama-sama.

Menurut Larry, konektivitas internet berupa jaringan kabel atau nirkabel merupakan salah satu komponen penting selain sensor and actuator dan people and process, untuk mendorong berkembangnya era Internet of Things (IoT). Konektivitas berupa jaringan 4G LTE dari Net1 dan perangkat dari Inti ini diharapkan akan memberikan dampak positif guna memperlancar serta mendorong pertumbuhan bisnis-bisnis berbasis IoT di lingkungan perkotaan maupun perdesaan.

“Kami merasa bangga dipercaya oleh Sampoerna Telekomunikasi Indonesia untuk memproduksi perangkat 4G LTE yang mendukung frekuensi 450Mhz untuk layanan Net1, kerja sama ini merupakan sebuah langkah besar untuk mendorong perkembangan ekosistem IoT di Indonesia sehingga bisa memajukan industri dalam negeri secara  keseluruhan.” ujar Darman Mappangara, CEO Inti.

Lebih lanjut Darman Mappangara berharap nota kesepahaman yang dilakukan antara kedua perusahaan tidak berhenti sebatas penyediaan perangkat 4G LTE. Kerja sama ini juga membuka peluang untuk membangun roadmap business model, mengembangkan inovasi serta berkolaborasi untuk kerja sama strategis lainnya di masa mendatang.

Sebagai satu-satunya pemain telpon nirkabel yang bergerak di jaringan 450 Mhz, STI akan terus berupaya untuk memberikan solusi alternatif berinternet dengan harga terjangkau. STI meyakini jaringan 4G LTE 450MHz cocok untuk digunakan di negara kepulauan seperti Indonesia. Jaringan Net1 Indonesia diharapkan bisa menyediakan jangkauan yang luas bagi 260 juta penduduk Indonesia di lebih dari 14.000 pulau.

Sebagai tambahan informasi, Sampoerna Telekomunikasi Indonesia merupakan penyedia jasa telekomunikasi selular mobilitas penuh di Indonesia. Sejak Desember 2015, STI bekerja sama dengan AINMT International Holdings BV, perusahaan telekomunikasi internasional yang berbasis di Skandinavia, untuk memperluas dan meningkatkan jaringan nirkabel.

Pada bulan September 2016, STI berhasil mengantongi izin untuk menggelar jaringan 4G LTE di frekuensi 450Mhz secara nasional. Komitmen STI untuk mewujudkan pemerataan akses internet berkualitas sampai ke pelosok melalui layanan Net1 Indonesia telah resmi dan telah menjalani proses Uji Laik Operasi

Jangkauan sinyal 4G LTE 450Mhz Net1 Indonesia dapat mencapai lebih dari 100 km. Dengan karakteristik ini, STI akan lebih fokus membawa layanan 4G LTE ke daerah perdesaan dan sub urban.

Itu sebabnya, frekuensi 450MHz dinilai sangat cocok untuk negara kepulauan seperti Indonesia yang memiliki populasi penduduk tersebar secara geografis. Di masa depan, STI optimis memiliki kemampuan untuk menyediakan akses jaringan LTE-450 untuk 260 juta penduduk Indonesia yang tersebar di lebih dari 14.000 pulau. Setidaknya, pada akhir 2018 mendatang, STI sudah menyebarkan jaringan 4G LTE di seluruh Indonesia.  (Icha)