spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...
Beranda blog Halaman 1444

CEO XL: Kita Tidak Akan Kuat Lawan E-commerce Raksasa

0

Telko.id – Baru minggu lalu, XL mengumumkan untuk melepas Elevania. Pasalnya, e-commerce hasil patungan XL dengan SK Planet masih terus merugi sehingga membebani keuangan operator ini. Selain itu, kabar bahwa Alibaba, perusahaan asal Korea yang menyuntikkan dana ke Tokopedia sebesar Rp.14.7 Triliun pun jadi memperkuat alasan XL untuk hengkang dari Elevania.

“Sekarang saja masih merugi. Lalu, kita harus keluar dana berapa besar lagi? Apalagi sekarang persaingan semakin ketat karena ada e-commerce raksasa masuk,” kata Dian Siswarini, Presiden Direktur dan CEO XL menyatakan alasannya.

Dian juga menambahkan kalau “bisnis e-commerce ini, agak sulit dipegang. Walaupun Elevania memiliki konsumen hampir 20 juta, tetapi tidak serta merta mereka menggunakan jaringan XL untuk mengaksesnya. Sangat memungkinkan untuk menggunakan jaringan operator lain juga”.

“Padahal, secara bisnis, e-commerce itu pada lima tahun pertama akan bleeding. Lalu dengan adanya kompetitor yang bertambah dan pendapatannya yang terus menurun, berapa besar lagi harus inject. Yang artinya juga akan bleeding nya semakin besar,” ungkap Dian menambahkan.

Dengan melepas bisnis e-commerce tersebut, ke depan XL akan lebih fokus melakukan pengembangan bisnis digital nya yang dekat dengan core business nya. Seperti pengembangan digital yang memaksimalkan bisnis digital di Axiata Group.

Selain juga akan tetap fokus pada pengembangan bisnis seluler yang memang merupakan inti perusahaan. Di sisi lain, ada juga sejumlah bisnis digital yang tetap dipertahankan, yakni kategori entertainment, iklan, dan uang digital. (Icha)

 

Indosat Dukung Gerakan #BijakBersosmed

0

Indosat Dukung Gerakan #BijakBersosmed
Telko.id – Ditengah maraknya trend bermedia sosial, banyak juga yang masih menggunakan media digital ini dengan kurang bijak. Itu sebabnya, para penggiat media sosial Indonesia meluncurkan gerakan #BijakBersosmed. Targetnya, tentu untuk media sosial Indonesia yang Lebih Baik.

Tidak itu saja, gerakan yang merupakan inisiatif netizen yang didukung penuh Indosat Ooredoo ini juga untuk mendorong dan menjaga penggunaan sosial media di Indonesia yang sehat, cerdas, aman dan bijak.

“Kami di Indosat Ooredoo mendukung gerakan #BijakBersosmed sebagai sebuah program nyata kampanye publik penggunaan sosial media yang bijak. Peluncuran gerakan #BijakBersosmed merupakan awal dari upaya untuk melihat sosial media kita agar menjadi tempat untuk menyampaikan informasi yang baik dan benar, melahirkan inovasi baru, bertukar gagasan, dan menghargai perbedaan pendapat dengan cara yang santun,” ujar Ripy Mangkoesoebroto, Chief Human Resources Officer Indosat Ooredoo.

Gerakan #BijakBersosmed sendiri lahir dari keprihatinan para pegiat sosial media yang menyadari betapa sosial media sudah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia. Sekaligus menandai peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 72, juga merupakan bagian dari rangkaian program peringatan 50 Tahun Indosat Ooredoo melayani masyarakat telekomunikasi Indonesia .

Di sisi lain, kekuatan sosial media saat ini kemudian dimanfaatkan oleh sebagian kelompok untuk memproduksi konten-konten yang dapat memecah belah persatuan, ujaran-ujaran yang tak bertanggungjawab, bahkan digunakan sebagai ladang profit bagi para produsen hoaks.

“Kami dari pemerintah mengapresiasi hadirnya gerakan ini. Sosial media saat ini merupakan bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak muda perkotaan. Lebih dari 132 juta populasi Indonesia, atau sekitar 51% dari total populasi Indonesia terhubung satu dengan yang lainnya melalui dunia maya dengan berbagai perangkat-perangkat digital. Pada sisi lain, dinamika politik, ekonomi, serta sosial di Indonesia yang tinggi, bahkan penuh kompetisi, membuat atmosfer sosial media Indonesia belekangan ini menjadi riuh rendah, kata Samuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informasi yang turut meluncurkan gerakan #BijakBersosmed.

Samuel juga menambahkan “Kemerdekaan yang sudah kita nikmati hingga hari ini, bukanlah kemerdekaan untuk menjadi semrawut dan seenaknya, namun justru harus membuat kita lebih bersyukur dan bijak dalam menggunakan kemerdekaan, ini berlaku juga dengan kebebasan berekspresi di sosial media”.

Sementara itu, Enda Nasution, Koordinator Gerakan #BijakBersosmed, dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa peluncuran ini adalah awal dan bukan akhir dari gerakan ini, “Di tahun-tahun mendatang, 2018 dan 2019, yang akan menjadi tahun politik, pertentangan dan kompetisi memenangkan perhatian publik via platform-platform sosial media akan menjadi lebih sengit lagi, dan bagaimana kita sebagai bangsa menggunakan sosial media dengan lebih bijak, akan menjadi batu ujian kita bersama” tambahnya.

Dalam pertemuan penggiat sosial media ini, selain peluncuran gerakan #BijakBersosmed, para penggiat sosial media dan komunitas yang hadir juga bersama-sama memberikan sumbang saran untuk kegiatan #BijakBersosmed di masa depan, rencana sosialisasi dan juga kegiatankegiatan pertemuan (kopdar) di berbagai kota.

Bentuk utama dari gerakan #BijakBersosmed selain penyebaran informasi penggunaan sosial media dengan lebih bijak, didukung oleh video-video informatif dan e-book, juga berupa penyediaan ikrar #BijakBersosmed online yang dapat dilakukan dengan mengunjungi laman www.bijakbersosmed.id.

Sementara itu, Indosat Ooredoo sendiri sebagai pendukung utama gerakan #BijakBersosmed ini sendiri sebelumnya sudah memberikan perhatian terhadap berbagai upaya untuk mengedukasi dan mensosialisasikan penggunaan sosial media secara lebih bijak dan positif. Seperti yang dilakukan baru-baru ini melalui volunteer program karyawan perusahaan melakukan kampanye penggunaan sosial media di SMKN 2 Jakarta, dan akan dilanjutkan di sekolah-sekolah menengah di kota lainnya dengan mengajak berbagai pegiat sosial media dalam program ini. Indosat Ooredoo secara konsisten akan terus mendukung gerakan ini sebagai bentuk tanggung jawab sosial dalam rangka memberikan manfaat positif dari perkembangan dunia digital, termasuk sosial media, kepada masyarakat Indonesia. ( Icha)

XL Axiata Akhirnya Menjual Juga Elevenia

0

Telko.id – Setelah beberapa waktu menimbang berbagai kemungkinan dan mencari pembeli yang sesuai untuk menjual Elevenia, akhirnya XL Axiata menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat (“CSPA”) untuk melepas seluruh kepemilikan sahamnya di PT XL Planet (“elevenia”) termasuk juga seluruh saham dari SK Planet Global Holdings Pte. Ltd. (SK Planet), kepada PT Jaya Kencana Mulia Lestari dan Superb Premium Pte. Ltd.

Sebelumnya, Dian Siswarini, Presiden Direktur & CEO XL Axiata pernah menyatakan bahwa pasar e-commerce dinilai oleh Dian masih sangat bagus. Hanya saja, untuk terus mengelola nya membutuhkan juga effort yang cukup besar.

“Pada bisnis e-commerce ini agak berbeda dengan operator. Tidak ada yang mengikat konsumen untuk selalu memanfaatkan e-commerce yang sama. Jadi perlu promosi yang selalu gencar agar konsumen mau balik lagi dan belanja,” ujar Dian pada kesempatan tersebut.

Dengan berbagai pertimbangan itulah akhirnya XL memilih langkah strategis untuk melepas kepemilikan elevenia akan menjadikan XL Axiata semakin fokus kepada kekuatan utama dan mengembangkan bisnis layanan data untuk menjadi pemimpin pasar dari penyedia layanan mobile data di Indonesia. Selain itu, keputusan ini akan mengurangi dampak kerugian yang timbul dari elevenia dan memungkinkan XL mengalokasikan modal untuk menghasilkan keuntungan bagi para pemegang sahamnya serta memberikan layanan yang lebih baik kepada para pelanggannya.

“Keputusan ini kami ambil melalui perhitungan yang cermat terhadap berbagai opsi yang dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan, Hal ini memungkinkan kami untuk lebih fokus sebagai penyedia jasa layanan telekomunikasi data, sedangkan dukungan terhadap industri e-Commerce akan tetap kami lakukan melalui fitur-fitur digital di layanan data yang kami sediakan untuk pelanggan,” kata Dian Siswarini, CEO XL Axiata.

Xl pun melihat bahwa sektor e-commerce telah tumbuh sangat pesat dengan terlalu banyak pemain membuat kompetisi menjadi semakin ketat dan akhirnya mendorong sektor ini ke dalam model bisnis dengan investasi besar. Terlebih, banyak pendatang baru dari pemain besar yang didukung oleh investor raksasa telah menyebabkan kompetisi yang semakin keras dan jurang ketidakpastian yang semakin dalam terhadap tercapainya profitabilitas.

XL Axiata memiliki 50% saham kepemilikan di elevenia, sama dengan yang dimiliki oleh SK Planet. Kesepakatan CSPA ini berlaku untuk pengalihan saham yang dimiliki oleh XL Axiata dan SK Planet. Transaksi ini diharapkan selesai pada paruh kedua tahun ini setelah terpenuhinya kondisi-kondisi yang dipersyaratkan dan diperolehnya persetujuan dari beberapa instansi terkait. (Icha)

Indonesia Kekurangan Banyak Programmer Handal!

 

Telko.id – Target Indonesia untuk mencapai proyeksi e-Commerce pada 2020 130 miliar US$ tentu banyak yang harus dilakukan pemerintah dan semua ekosistem yang berada didalamnya. Termasuk juga para tenaga programmer yang dinyatakan oleh Shinta, CEO dari Bubu bahwa Indonesia sangat kekurangan.

“Indonesia sangat kekurangan tenaga programmer yang handal. Handal dalam arti bukan hanya sekedar membuat aplikasi saja, tetapi juga memaintaince transaksi yang jumlah nya kini semakin besar. Tentu, kualitas tenaga programmer ini juga harus lebih advance,” Shinta Dhanuwardoyo, Founder dari Bubu.com dan IDByte.

Memang, programmer ini sangat dibutuhkan untuk hampir semua bisnis. Terutama bisnis yang akan melakukan trasformasi ke digital. Namun, programmer yang seperti apa yang dibutuhkan? Tentu kualifikasinya harus tepat. Setidaknya, dari perguruan tinggi juga harus siap untuk mempersiapkan lulusan nya agar sesuai dengan kebutuhan industri. Misalnya, programmer yang handal untuk mengantisipasi trafik dan transaksi yang semakin tinggi.

Di pemerintah juga tidak dapat bekerja sendirian dan tidak ada dana. Itu sebabnya, Kemenkominfo banyak melakukan kerjasama dengan berbagai pihak agar dapat membentuk ekosistem yang baik termasuk pemerintah mendukung kegiatan seperti IDByte.

“Kami selalu senang mendukung IDByte dari tahun ke tahun, yang ikut mendorong tumbuhnya bisnis berbasis digital dan teknologi. Terutama dengan melakukan penelitian mengenai Gen C tersebut dapat membesarkan e-commerce di Indonesia.” menurut Semuel Abrijani Pangerapan, Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.

Semuel menambahkan untuk memperoleh 1000 startup saja membutuhkan setidaknya 100.000 programmer. Artinya, Indonesia membutuhkan banyak programmer handal. Jadi, pengusaha juga harus aktif menginformasikan pada kami agar kami juga bisa menggerakan dan membuat program sesuai dengan kebutuhan industri.

Bagi Indosat yang memiliki banyak kegiatan untuk mendorong terbentuknya ekosistem digital yang ideal selalu melakukan kegiatan ke kampus. “Selain mencari talent yang berbakat untuk menjadi programmer tetapi juga untuk mempertemukan para talent berbakat di masyarakat dengan para investor,” kata Deva Rachman, Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo.

Deva juga menambahkan bawa Indosat juga memiliki kegiatan IdeaBOx dan IWIC yang setiap tahun digelar. Dengan turut serta pada IDByte ini, maka Indosat akan mengawinkan semua potensi yang muncul untuk membentuk  ekosistem yang ideal.

Indosat Ooredoo IDByte 2017 kali ini mengusung tema ‘Connected’, yang akan menghadirkan serangkaian acara yakni Virtual Startups Hunt, Bubu Awards v.10, Pameran, Seminar hingga Konferensi sebagai puncaknya. Diselenggarakan pada 26 – 28 September 2017 di Pacific Place, Jakarta, acara ini mendatangkan banyak pembicara dari berbagai perusahaan teknologi dan instansi ternama yang membawa gagasan-gagasan inspiratif, antara lain dari Indosat Ooredoo, Go-Jek, Instagram, Disney, Linkedin, Harvard Business School Angels Alumni, dan masih banyak lagi.

Tema Connected dipilih guna memahami kaitan teknologi digital dan masyarakat saat ini, terutama kecenderungan pola perilaku Generation C atau Gen C dalam mengonsumsi konten. Bubu.com bekerja sama dengan MARS Indonesia juga sedang melakukan penelitian mengenai Gen C di Indonesia. Gen C sendiri adalah istilah untuk kelompok psikografis yang dilihat dari pola konsumsi konten mereka yang cenderung menunjukkan karakteristik creation, curation, connection, dan community, tanpa terbatas rentang usia. Hasil penelitian ini akan diluncurkan pada Konferensi Indosat Ooredoo IDByte 2017. (Icha)

Telkomsel Gunakan Artificial Intelligence Buat Grapari Virtual

0

Telko.id – Dengan jaringan Telkomsel yang begitu luas, tentu menjadi pekerjaan rumah tersendiri ketika harus melayani secara tatap muka. Untuk itu, operator ini meluncurkan GraPari Virtual yang diharapkan mampu meningkatkan layanan terhadap pelanggannya.

Layanan mandiri (self-service)yang dikembangkan bersama Accenture ini dapat diakses oleh pelanggan melalui berbagai social chat platform, yakni LINE, Facebook Messenger, dan Telegram. Telkomsel menjadi operator seluler pertama di Indonesia yang mengimplementasikan layanan virtual ini.

GraPARI Virtual Telkomsel adalah solusi pelayanan pelanggan di kanal digital yang menggabungkan sisi artificial intelligence, customer analytics, dan interaksi manusia untuk menghasilkan sebuah layanan self-service yang memberikan pengalaman pelanggan lebih baik, cepat, dan tepat. Asisten virtual bernama “Veronika” yang hadir 7 x 24 jam dalam layanan ini mempermudah pelanggan untuk berinteraksi secara langsung melalui social chat platform.

“Kami terus melakukan berbagai perbaikan dan peningkatan layanan di ranah digital untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dalam berinteraksi dengan kami. Dengan adanya GraPARI Virtual Telkomsel, kami berharap permintaan informasi seputar produk dan layanan Telkomsel dapat direspon dengan lebih cepat dan tepat,” kata Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkomsel.

Dalam melayani pelanggan, GraPARI Virtual Telkomsel dapat menjawab berbagai permintaan informasi dari pelanggan, di antaranya informasi mengenai lokasi GraPARI terdekat, cara upgrade 4G, informasi paket aktif dan berlangganan, informasi tagihan, infomasi PIN T-Care, dan juga informasi PUK. Di sisi lain, GraPARIVirtual juga memungkinkan pelanggan untuk memperoleh solusi layanan, seperti berlangganan paket, pembelian pulsa, membayar tagihan, serta melakukan redeem POIN.

“Saat ini pelanggan memiliki mobilitas yang tinggi dan gaya hidup digital mendorong kami untuk memberikan solusi yang cepat dan tepat terhadap kebutuhan layanan yang mereka gunakan. Hadirnya GraPARI Virtual ke genggaman pelanggan layaknya memberikan mereka akses 24 jam untuk mengunjungi GraPARI Telkomsel,” jelas Ririek.

Dalam beberapa tahun terakhir, kanal digital merupakan pilihan utama pelanggan untuk berinteraksi mengenai produk dan layanan Telkomsel. Saat ini sekitar dua pertiga dari seluruh interaksi pelanggan dengan Telkomsel ada di kanal digital.

Hadirnya GraPARI Virtual Telkomsel ini memperkaya berbagai alternatif Customer Touch Point (CTP) digital Telkomsel yang selama ini secara responsif melayani berbagai permintaan informasi dari pelanggan, di antaranya meliputi akun Twitter @telkomsel, Facebook @Telkomsel, Telkomsel Chat, Aplikasi MyTelkomsel, dan Web MyTelkomsel. (Icha)

 

Net1 Indonesia Siap Layani 4G LTE di Bali

0

Telko.id – Bali memang memiliki daya tarik tersendiri. Apalagi bagi para operator. Itu sebabnya, Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (STI) mulai merambah ke Pulau Dewata ini dengan memberikan layanan telekomunikasi 4G LTE yang menggunakan frekuensi 450MHz dengan jangkauan sinyal lebih luas dibanding frekuensi selular di atasnya.

STI menilai pulau Bali memiliki peluang besar untuk menjadi target pasar dari penjualan layanan Net1.  Berdasar data survei dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJI) pada akhir 2016, jumlah pengguna internet mencapai 132,7 juta orang. Penetrasi pengguna dari Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Bali diperkirakan akan mencapai 6.148.796 atau 4,7 persen pada tahun 2017.

“Bali merupakan salah satu provinsi yang menjadi penopang perekonomian bangsa melalui industri pariwisatanya. Seiring perkembangan waktu, industri pariwisata bukan hanya sekadar traveling atau semata-mata memasarkan tujuan wisata, namun juga memberikan pertumbuhan bagi industri-industri pendukungnya, terutama di area pelosok pulau Bali. Pertumbuhan industri yang semakin menggeliatkan perkonomian lokal itulah yang membuat kami memiliki komitmen kuat terhadap Bali,” tutur Larry Ridwan, CEO Sampoerna Telekomunikasi Indonesia.

Menurut Larry, STI akan memaksimalkan akses Net1 agar bisa menjangkau seluruh wilayah Bali mulai dari Gilimanuk hingga ujung timur di Gili Selang. Dengan keberadaan Net1 di pulau Bali akan menambah jumlah jaringan 4G LTE yang telah ada sebelumnya di kawasan timur Indonesia, antara lain di provinsi Sulawesi  Selatan, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Maluku.

Saat ini, STI masih terus menyelesaikan perpindahan dari pelanggan Code Division Multiple Access (CDMA) ke 4G hingga akhir 2017. STI sebagai pemilik merek dagang layanan Net1 akan mengkomersialkan secara penuh layanan 4G di frekuensi 450 MHz mulai 2018.

Untuk mengawali komitmen ini, STI telah mempersiapkan langkah-langkah strategis, salah satunya dengan bekerjasama dengan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau disebut PT INTI pada awal Agustus 2017 ini. Dalam kerja sama ini, PT INTI akan memproduksi perangkat yang mendukung frekuensi 450Mhz yang akan dipasarkan dalam bisnisnya setelah diintegrasikan dengan layanan Net1 Indonesia. Perangkat yang dimaksud adalah perangkat yang sudah dipasarkan maupun yang akan datang.

Strategi bisnis STI saat ini adalah memindahkan para pelanggan CDMA yang masih menggunakan Ceria untuk bermigrasi ke 4G. Untuk mendukung layanan Net1 di Bali, STI telah membuka Sentra Net1 yang ada di area Denpasar, menyusul untuk area-area lainnya. Selain pelanggan perorangan, STI juga akan fokus untuk menggarap pelanggan korporasi (business-to-business atau B2B). Untuk itulah, STI kini sedang mempersiapkan sejumlah solusi telekomunikasi yang inovatif berbasis Internet of Things (IoT) guna mendukung layanan Net1 untuk pasar B2B.

STI sengaja menyasar area luar atau daerah perdesaan, setelah itu masuk ke area dalam alias perkotaan. Untuk melakukan migrasi pelanggan ke 4G, pelanggan lama Ceria akan ditawari trade-in perangkat router dan MiFi, sementara tarif paket berlangganannya akan disesuaikan dengan layanan Net1.

Hingga sekarang, tren di dunia telekomunikasi sudah mengarah ke koneksi data berkapasitas besar, dimana tidak kurang 20 dari 115 operator CDMA 450 MHz sudah berevolusi menjadi 4G LTE. Karakteristik frekuensi 450 MHz yang memiliki kelebihan pada jangkauan sinyalnya ditambah dengan kecanggihan teknologi 4G LTE yang memiliki kelebihan pada kecepatan, sehinggamemberikan keunikan tersendiri bagi para operator tersebut. Teknologi LTE membawa peningkatan yang sangat pesat pada penyerapan penggunaan internet cepat di dunia, dan didukung frekuensi 450 MHz penyebaran teknologi 4G LTE.

STI merupakan satu-satunya operator telekomunikasi di Indonesia yang beroperasi pada frekuensi 450Mhz dengan menggunakan teknologi CDMA2000 1x. STI memiliki lisensi mobilitas penuh dengan jangkauan nasional. Saat ini, jangkauan layanan STI meliputi pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara dan Maluku.\

Sebagai bagian dari bisnis Sampoerna Strategic Group, STI telah bekerjasama dengan investor AINMT Holdings (AINMT), perusahaan induk dari AINMT Skandinavia Holdings dan AINMT International Holdings untuk membangun layanan 4G LTE di Indonesia untuk melayani lebih dari 260 juta penduduk Indonesia di lebih dari 14.000 pulau. (Icha)

 

 

Telkomsel Kembali Tantang Filmmaker Indonesia Buat Video 5 Menit

0

Telko.id – Dengan mengangkat tema ‘Connecting Lives’, Telkomsel menantang para filmmaker Indonesia untuk ikut kompetisi ‘The 5-Min Video Challenge: Season 2’.

Kompetisi video regional ini merupakan hasil kolaborasi dari operator seluler yang tergabung dalam Singtel Group, yakni Singtel (Singapura), Optus (Australia), AIS (Thailand), Airtel (India dan Afrika), Globe (Filipina), dan Telkomsel (Indonesia). Kompetisi ini terbuka untuk seluruh filmmaker baik mereka yang sudah berpengalaman di industri film, maupun para pemula sampai orang awam yang merasa tertantang untuk menciptakan konten berkualitas yang dapat menggugah perhatian masyarakat luas.

Melalui kompetisi ini juga para pembuat film ditantang kreativitas dan pemikiran partisipan untuk menginterpretasikan hubungan antara cara kita melihat dunia dan bertindak sehari-hari dengan berbagai kejadian yang mengantarkan kita pada hal-hal penting dalam hidup. Video berdurasi 5 menit tersebut juga bisa menjawab berbagai pertanyaan mengenai hal-hal yang dapat memisahkan maupun menghubungkan kita pada sesama.

Dua pemenang video terbaik dari kompetisi domestik akan dikirim sebagai perwakilan Indonesia ke Singapura untuk diadu dengan para pemenang dari negara lainnya dalam kompetisi regional.

“The 5-Min Video Challenge memberikan kesempatan untuk filmmaker Indonesia membuktikan kemampuannya hingga tingkat regional.  Dengan tema ‘Connecting Lives’, tantangan ini menjadi platform bagi siapapun yang percaya bahwa konten video yang berkualitas memiliki kekuatan untuk menyatukan orang-orang dari berbagai belahan dunia,” kata Nirwan Lesmana, Vice President Brand and Communications Telkomsel.

Nirwan kemudian menambahkan bahwa kompetisi ini juga bertujuan untuk memberi kesempatan bagi peserta asal Indonesia agar karyanya dapat dikenal oleh audiens internasional, untuk memperkuat keterampilan sekaligus mengembangkan portfolio karya mereka selain juga mendapatkan hadiah utama dari Telkomsel dan Singtel Group.

Pada kompetisi domestik, para juri akan memilih 10 kandidat video terbaik. Dari 10 kandidat tersebut, akan dipilih kembali 5 video favorit berdasarkan voting terbanyak yang masing-masing berhak mendapatkan Rp.  50 juta, serta 2 video terbaik pilihan dewan juri yang masing-masing berhak mendapatkan uang tunai Rp. 150 juta dan Rp. 75 juta. Kedua tim finalis itupun akan mewakili Indonesia untuk berhadapan dengan pemenang-pemenang dari negara lain di final kompetisi regional di Singapura

Seluruh tim finalis yang berasal dari Indonesia, Singapura, Thailand, Filipina, Australia, Gabon, dan Ghana akan berkompetisi di babak final yang diadakan di Singapura pada tanggal 22 November 2017.  Pada tahap ini akan diumumkan 2 video favorit regional dengan voting terbanyak, serta pemenang utama berdasarkan penilaian panel juri. Pemenang utama kompetisi regional tersebut akan mendapatkan USD 30 ribu dan pemenang kedua akan mendapatkan USD 15 ribu. Sedangkan 2 video favorit regional dengan voting terbanyak akan mendapatkan USD 3 ribu dan USD 2 ribu.

Di kompetisi ini, sederetan nama yang tidak asing lagi di dunia perfilman nasional akan ikut serta sebagai juri, yaitu Joko Anwar, Mouly Surya dan Lucky Kuswandi. Selain itu akan ada guest speaker  yang akan ikut serta dalam rangkaian workshop di berbagai kampus untuk memberikan gambaran lebih lengkap mengenai kompetisi ini dan berbagi tips pembuatan video (videomaking)  yaitu Dimas Djayadiningrat, Fajar Nugros, Darius Sinathrya, Aghi Narottama, Cut Mini, Ilya Sigma, Salman Aristo,  dan Jenny Yusuf.

Workshop The 5-Min Video Challenge sendiri akan diadakan di berbagai kampus di tujuh kota di Indonesia yaitu di Surabaya (21 Agustus), Makassar (24 Agustus), Bandung (29 Agustus), Medan (30 Agustus), Jakarta (4 dan 18 September), Bali (6 September), Yogyakarta (8 September).

Pada tahun lalu video ROTASI dari Indonesia berhasil menjadi pemenang utama ‘The 5-Min Video Challenge’.  Video karya Destian Rendra ini bercerita tentang seorang fotografer yang sedang terjebak dalam rutinitas pertengkaran dengan sahabat dan kekasihnya sekaligus, sehingga ia kehilangan keyakinan akan istilah ‘Bumi Berotasi’, yang berarti bahwa kita tidak akan berada di situasi yang sama selamanya. Namun perjalanan yang dialami dapat merubah perspektifnya akan rotasi kehidupan.

Di tahun kedua kompetisi ini, Telkomsel bertekad untuk menemukan talenta terbaik di Indonesia untuk kembali menjadi pemenang utama, seperti yang diungkapkan oleh Nirwan, “Tahun ini kami pun membawa misi untuk mempertahankan gelar juara utama dengan mendorong munculnya potensi terbaik di Indonesia untuk menampilkan kemampuan mereka dalam produksi video dan berkompetisi di tingkat internasional.” (Icha)

XL Dukung Program “Nelayan Go Online”

0

Telko.id – Indonesia Dikenal dengan Negara maritim karena miliki wilayah lautan 4,85% dari total wilayah Indonensia. Itu sebabnya, pemerintah ingin menyiapkan masyarakat Indonesia memasuki era digital. Salah satunya adalah menyiapkan masyarakat nelayan dalam memanfaatkan teknologi digital untuk mendorong produktivitas dan meningkatkan hasil tangkapan ikan.

Salah satu program yang digelar pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia serta Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia adalah program “Nelayan Go Online”. XL Axiata sebagai salah satu operator pun berkomitmen untuk mendukung pemerintah mensukseskan program tersebut di berbagai daerah. Implementasi yang sudah terlaksana antara lain di Makasssar, dan Medan di bulan Agustus 2017 ini. Di Medan, penyaluran program dilaksanakan di Medan, Rabu (23/8).

“XL Axiata mendukung penuh implementasi Program Nelayan Go Online yang akan memanfaatkan aplikasi digital inovatif Nelayan Pintar (NELPIN) dari Kementerian KKP. Dukungan kami ini menjadi bagian dari komitmen XL Axiata mendukung kalangan nelayan dari sisi penyediaan sarana digital sesuai dengan kebutuhan nelayan Indonesia,” kata Francky Rinaldo Pakpahan, Vice President XL Axiata West Region.

Pada program ini, XL Axiata menyediakan akses layanan Data sehingga nelayan bisa memanfaatkan aplikasi NELPIN. Selain di Medan, kami telah mengimplementasikan program ini di Makassar dan Jawa Timur, dan akan terus memperluaskan di wilayah lain dalam waktu tidak lama lagi. Harapannya, adalah sarana digital ini akan mampu dimanfaatkan secara maksimal oleh nelayan Medan untuk meningkatkan produktivitas dan tingkat keamanan selama melaut.

Aplikasi NELPIN memiliki sejumlah fitur yang akan sangat mendukung aktivitas nelayan, baik saat bekerja melaut, maupun guna mengetahui kondisi pasar ikan. Fitur tersebut antara lain menyediakan informasi arah dan kecepatan angin, tinggi gelombang, posisi/koordinat nelayan (GPS), juga lokasi berkumpulnya ikan. Selain itu juga tersedia informasi terkait harga ikan terupdate, juga permintaan atas jenis-jenis ikan. Aplikasi NELPIN dirancang oleh Kementerian KKP dan ditargetkan untuk bisa dimanfaatkan bagi para nelayan di seluruh tanah air.

Para nelayan penerima manfaat ini akan mendapatkan gratis paket data selama dua bulan dan handset dari XL Axiata. Sementara itu, dari sisi jaringan untuk mendukung pengoperasian NELPIN, XL Axiata telah menyediakan layanan 4G LTE dan 3G yang memadai di lokasi-lokasi implementasi Program Nelayan Go Online ini. Jaringan tersebut juga bisa menjangkau lepas pantai tempat nelayan menangkap iklan dengan memanfaatkan NELPIN.  Di Medan dan Makassar perangkat bantuan ini telah disalurkan secara bertahap kepada ratusan nelayan.

Seiring dengan visi pemerintah untuk mengembangkan program Nelayan Go Online melalui pengenalan aplikasi NELPIN di Indonesia, XL Axiata secara konsisten mendukung implementasi program ini di sejumlah daerah seperti Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, dan Jawa Timur. Karena itu, XL Axiata sangat berharap manfaat ini dapat diperoleh seluruh nelayan di Indonesia. Pengembangan program ini akan seiring dengan perluasan jaringan Data yang hingga saat ini masih terus dilakukan XL Axiata ke berbagai daerah di Indonesia, termasuk daerah-daerah terpencil.

Dukungan XL Axiata terhadap program Nelayan Go Online ini juga juga merupakan implementasi atas komitmen untuk menyiapkan masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan dalam memasuki era digital. XL Axiata tidak sekedar membangun infrastruktur telekomunikasi dalam pemenuhan kewajiban seperti yang tercantum dalam modern licensing, namun lebih dari itu juga sebagai upaya membangun ekosistem agar kehadiran jaringan Data di setiap pelosok daerah memberikan manfaat bagi daerah dan masyarakat setempat untuk meningkatkan kualitas hidupnya, termasuk secara ekonomi, pendidikan, kesehatan dan bidang sosial lainnya. (Icha)

 

 

Ternyata Pasar Power Bank di Indonesia Capai Rp.70 Miliar/Bulan

0

Telko-id – Saat ini, dengan bertumbuh pesat nya smartphone membuat industri power bank juga ikut tumbuh subur.  Bagaimana tidak, berbagai aplikasi di dalam smartphone membuat konsumsi baterai pun jadi banyak. Belum lagi kegiatan lainnya.

Tak heran, bisnis power bank di Indonesia pun memiliki value yang besar. Setidaknya, setiap bulannya mencapai Rp. 60 – 70 miliar. Jumlah unit yang diperdagangkan juga bisa mencapai 500 ribu unit.

Itu sebabnya, ACMIC, merek power bank asal Tiongkok ini mengincar pasar Indonesia. Yang disasar pada awal kehadirannya adalah pasar power bank kelas premium. Di mana, pasar di kelas ini bisa mencapai 30% dari total pasar power bank di Indonesia.

“Bahkan, saat ini, power bank kelas premium ini terus naik. Terutama karena adanya teknologi baru yakni quick charge yang banyak dibutuhkan oleh para pengguna smartphone kelas atas,” sahut Heri Hertanto, CEO SatuPro Global Niaga, selaku distributor tunggal ACMIC di Indonesia.

Berdasarkan proyeksi dari Heri yang juga sebelumnya sudah bermain power bank cukup lama, pasar power bank kelas premium ini akan meningkat sampai 10% dibandingkan tahun lalu. Bahkan trend tersebut akan terus meningkat. Dengan kondisi yang cukup menggiurkan tersebut, ACMIC optimis mampu menjual 5000 unit setiap bulannya.

Sebenarnya yang dimaksudkan dengan power bank premium itu seperti apa? Menurut Heri, yang tergolong power bank premium adalah yang minimal memiliki teknologi quick charger, selain tentu nya kapasitas yang besar.

Pada produk pertama yang diluncurkan oleh ACMIC ini adalah seri A10PRO yang sudah menanamkan teknologi Qualcomm Quick Charger 3.0 dan memberikan support fast charging dua arah (input dan output). Itu sebabnya, produk ini mampu melakukan pengisian baterai smartphone dan hamper semua perangkat digital yang support USB Type-C seperti Nintendo Switch, Apple iPad Pro atau MacBook Pro generasi baru.

Selain itu, sebagai pembeda dengan merek lainnya, pada semua produk ACMIC sudah ditanamkan 9 fitur perlindungan. Mulai dari Smart temperatue protection, Smart over-charge protection, Smart over-discharge protection, Smart short-circuit protection, Smart input over-voltage protection, Smart output-voltage protection, Smart recovery protection, Smart output over-current protection dan Smart PTC cell protection.

Produk ACMIC ini sendiri dikembangkan Shenzen Utopia-Originality Technology (SUOT) yang akan dijadikan sebagai merek global. Hanya saja, mengawali penjualannya di Indonesia. Setelah itu akan menyusul di kawasan Asean dan Asia Pasific. Dengan dukungan dari SUOT ini membuat ACMI optimis mampu menjelajahi pasar power bank di Indonesia dan dua kawasan tersebut. (Icha)

ITU Akhirnya Setujui Proposal Filing Satelit Palapa Indonesia

0

Telko.id – Perjuangan Indonesia atas filing satelit Palapa PAC-C146E dan Palapa PAC-KU146E sudah sejak Januari 2013 ketika satelit Chinasat-5B yang beroperasi pada slot orbit 146BT itu, mengalami kerusakan pada salah satu solar panel, karena itu harus dideorbit. Kemudian, Kementerian Kominfo mendaftarkan permohonan suspensi filing satelit tersebut ke ITU.

Akhirnya, medio akhir Juli lalu, ITU menyetujui atas proposal Indonesia untuk perpanjangan masa suspense Palapa PAC-C146E dan Palapa PAC-KU146E dengan frekuensi masing-masing 6665-6723 MHz dan 12523-12679 MHz.

Bagi Indonesia, satelit ini sangat penting karena sebagai negara kepulauan, Indonesia mememerlukan satelit untuk menunjang komunikasi di daerah-daerah yang sulit terjangkau oleh terrestrial.

Latar Belakang

PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) mengelola filing PALAPA PAC-C 146E dan PALAPA PAC-KU 146E di slot orbit 146BT. Pada Januari  2013, satelit Chinasat-5B yang beroperasi pada slot orbit 146BT itu, mengalami kerusakan pada salah satu solar panel, karena itu  harus dideorbit.

Selanjutnya, Kementerian Kominfo mendaftarkan permohonan suspensi filing satelit tersebut ke ITU dari Januari 2013 hingga Januari 2016. Seiring dengan itu, pada Desember 2014, PSN menempatkan satelit floater (Palapa C2)  yang dikenal sebagai satelit PSN VR di slot orbit 146BT. Satelit ini untuk mem-bringing back into use (bbiu) filing PALAPA PAC-C 146E dan PALAPA PAC-KU 146E di slot orbit 146BT.

Hanya saja, frekuensi onboard satelit PSN VR tidak mengcover semua frekuensi filing PALAPA PAC-C 146E dan PALAPA PAC-KU 146E.  Adanya ketidaksesuaian frekuensi tersebut, menyebabkan ITU menyatakan keberatan. ITU menanyakan kelanjutan penggunaan frekuensi yang tidak terdapat pada satelit Palapa C2 yaitu frekuensi 6665 – 6723MHz dan 12523 – 12679 MHz.

Terkait hal itu, Kementerian Kominfo menyatakan bahwa frekuensi tersebut akan di-bbiu sebelum berakhirnya masa suspensi filing berakhir di bulan Januari 2016. Namun ITU kembali mengingatkan, bahwa Januari 2016 merupakan batas waktu suspensi filing PALAPA PAC-C 146E dan PALAPA PAC-KU 146E. Melalui website, ITU bahkan mempublikasikan kode TOTAL. Artinya, seluruh frekuensi filing PALAPA PAC-C 146E dan PALAPA PAC-KU 146E telah dibbiu dan diterima oleh ITU.

Pada sisi yang lain, Kementerian Kominfo pun telah mengingatkan PSN untuk mem-bbiu frekuensi yang belum di bringing back into use (bbiu) oleh satelit PSN VR. Menurut PSN, pihaknya telah berusaha mencari satelit yang dapat membbiu frekuensi tersebut. Hanya saja, sampai tenggat waktu yang ditetapkan ITU, PSN belum mendapatkan satelit yang sesuai.

Proposal Kominfo

Terkait pembuatan proposal ke RRB, Kemkominfo melakukan 4 kali rapat persiapan; 3 kali rapat bersama antara Direktorat Penataan Sumber Daya dengan PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) dan 1 kali rapat pleno antara PT Pasifik Satelit Nusantara, Kementerian Luar Negeri, Pusat Kelembagaan Internasional Kemkominfo dan Ditjen SDPPI.

Berikut poin penting proposal yang diajukan ke RRB:

  • Sebagai negara kepulauan, Indonesia mememerlukan satelit untuk menunjang komunikasi di daerah-daerah yang sulit terjangkau oleh terrestrial;
  • Filing PALAPA PAC-C 146E dan PALAPA PAC-KU 146E telah beroperasi sejak tahun 1999
  • Kerusakan satelit yang terjadi di tahun 2013 adalah karena force majeure. Padahal satelit tersebut masih dapat beroperasi hingga tahun 2016;
  • PSN sebagai operator satelit telah berusaha untuk pengadaan satelit baru, satelit PSN VI. Untuk itu, pada Desember 2013, PSN menandatangani kontrak dengan manufaktur satelit Boeing. Namun kontrak tersebut harus berakhir di tahun berikutnya karena ketidakmampuan Boeing mendapatkan co-passenger;
  • Tahun 2014, PSN menyewa satelit untuk operasional di slot orbit 146BT. Satelit tersebut dikenal sebagai satelit PSN VR (satelit Palapa C2). Namun satelit tersebut tidak mengcover semua frekuensi PALAPA PAC-C 146E dan PALAPA PAC-KU 146E, sehingga PSN berusaha mencari satelit yang dapat mengcover semua frekuensi. Pada saat yang sama, PSN melakukan kontrak baru dengan SS/L untuk pengadaan satelit PSN VI;
  • Pencarian satelit pengganti PSN VR baru dapat terlaksana pada November tahun 2016 dengan satelit PSN VR2 (satelit Asiasat-3S), namun frekuensi yang tercover hanya semua frekuensi pada filing PALAPA PAC-KU 146E namun tidak semua frekuensi pada filing PALAPA PAC-C 146E;
  • Awal kontrak pengadaan satelit PSN VI dengan SS/L PSN mendapat pinjaman dari Bank US Ex-Im. Namun di tahun 2015 terjadi perubahan kebijakan di Amerika. Kala itu kongres memutuskan Bank Ex-Im tidak diperbolehkan mengeluarkan dana pinjaman baru untuk negara lain, sehingga pinjaman dari PSN tersebut pun tidak dilanjutkan. PSN kemudian berusaha untuk mencari pinjaman dari Bank Asing lainnya, sampai akhirnya mendapatkan pinjaman dari Bank Export Development Canada (EDC);
  • Adanya perubahan pinjaman dari Bank Ex-Im ke Bank EDC, maka proyek satelit PSN VI sempat tertunda. Satelit baru kembali berjalan di bulan Mei 2017 dengan masa penyelesaian pembuatan satelit selama 19 bulan. Satelit PSN VI dijadwalkan dapat meluncur di bulan Desember 2018, dan perkiraan operasional di slot orbit 146BT pada Juni 2019.
  • Permohonan ke RRB agar bbiu frekuensi Ku band filing PALAPA PAC-KU 146E dapat diperpanjang hingga beroperasinya satelit PSN VR2 di bulan November 2016 dan bbiu frekuensi filing PALAPA PAC-C 146E dapat diperpanjang hingga beroperasinya satelit PSN VI di bulan Juni 2019.

Sidang RRB

Pada tanggal 13 Juli 2017 sebelum pelaksanaan sidang RRB, Kementerian Kominfo yang terdiri dari Dirjen SDPPI, Kepala Pusat Kelembagaan Internasional. Kasubdit Pengelolaan Orbit Satelit, staf Subdit Pengelolaan Orbit Satelit, PTRI Jenewa, bersama dengan PSN melakukan kunjungan ke ITU. Mereka bertemu manajemen ITU dan memberikan penjelasan komprehensif terkait permasalahan yang dihadapi Indonesia, serta meminta saran dan masukan jika ada hal-hal yang masih dianggap kurang terkait proposal dan dokumen pendukung yang telah disampaikan sebelumnya.

Pada pertemuan itu, Kementerian Kominfo menjelaskan tentang pentingnya satelit bagi Indonesia. Kominfo juga menjelaskan kronologis permasalahan dalam pengadaan satelit di slot orbit 146BT yang menyebabkan tertundanya pengadaan satelit PSN VI. Sementara itu, PSN menjelaskan bahwa satelit interim yang digunakan adalah benar-benar untuk operasional dan bukan hanya untuk memperpanjang umur filing saja.

Pada tanggal 17- 21 Juli 2017 diadakan sidang RRB ke-78 di Jenewa, Swiss. Hasil sidang memutuskan menyetujui permohonan Indonesia. Dengan demikian, frekuensi yang ada pada filing PALAPA PAC-C 146E dan PALAPA PAC-KU 146E dapat beroperasi sesuai dengan filing yang telah didaftarkan ke ITU. (Icha)