spot_img
Latest Phone

Elon Musk Gugat Apple dan OpenAI Soal Integrasi ChatGPT di iPhone

Telko.id - Elon Musk melalui perusahaan xAI dan xAI...

iPhone Lipat Apple Akan Gunakan Touch ID, Bukan Face ID

Telko.id - Apple dikabarkan akan menggunakan teknologi Touch ID,...

Apple Gagal Wujudkan iPhone Lipat Tanpa Lipatan, Rilis 2026?

Telko.id - Apple dikabarkan gagal mewujudkan iPhone lipat dengan...

Google Pixel Watch 4, Dukung Koneksi Satelit dan Baterai Lebih Besar

Telko.id - Google secara resmi meluncurkan Pixel Watch 4...

Garmin Index Sleep Monitor Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Index Sleep Monitor,...
Beranda blog Halaman 1440

Fitur Baru Facebook Mampu Atasi Adblock

0

Telko.id – Facebook telah memperkenalkan cara baru bagi pengguna untuk mengontrol iklan yang mereka lihat pada platform media sosial dan memberikan update tentang bagaimana perusahaan melakukan pendekatan terhadap adblocking di Facebook.

Dilansir dari TelecomPaper (11/8), Perusahaan mencatatkan sebuah studi di mana para pengguna mengatakan bahwa mereka mulai menggunakan software adblock untuk menghentikan iklan “menjengkelkan, dan iklan mengganggu”. Kontrol baru ini sejatinya dapat menangkal software adblock yang kerap dipasang oleh para pengguna.

Dengan kontrol baru ini, Facebook mengatakan juga akan mulai menampilkan iklan di desktop Facebook untuk orang-orang yang saat ini menggunakan software blocking iklan.

Namun, Perusahaan percaya bahwa iklan dapat berguna ketika iklan tersebut relevan dan dibuat dengan baik dan software adblock sejatinya dapat membatasi pilihan dan keterbukaan, ujar Andrew Bosworth, VP Ads & Business Platform.

Berkaca dari hal tersebut, perusahaan telah memperkenalkan alat-alat baru yang membuat Preferensi Iklan agar lebih mudah untuk digunakan dan dapat memblokir iklan berdasarkan jenis, subjek atau perusahaan. Pengguna dapat menghapus “kepentingan” tertentu dari preferensi iklan mereka dan iklan blok dari bisnis tertentu atau organisasi yang telah menambahkan pengguna ke daftar pelanggan mereka.

Fitur baru ini sejatinya juga dimaksudkan untuk melawan tren dengan beberapa perusahaan yang memblokir iklan dan mendapatkan pundi-pundi uang ketika mereka menampilkan iklan yang sebelumnya telah mereka blokir.

Facebook sendiri menjadi salah satu media sosial dengan iklan terbanyak. Bahkan, Iklan juga memberikan kontribusi terbesar facebook dalam hal pendapatan, disamping dua anak perusahaan mereka yakni Whatsapp dan Instagram.

Iklan juga meyumbang porsi besar dalam pemasukan Facebook sehari-hari. Bahkan, pemasukan Facebook dari iklan mampu mencapai 80 persen dari total pemasukan mereka.

Vivo Ikat Kerjasama Lisensi Dengan Qualcomm

0

Telko.id – Qualcomm telah menandatangani kesepakatan lisensi dengan Vivo Communication Technology yang akan memungkinkan pembuat smartphone terbesar ketiga di China ini menggunakan teknologi Qualcomm di smartphone 3G dan 4G mereka.

Kesepakatan itu datang seminggu setelah Qualcomm menjalin  kesepakatan serupa dengan OPPO, yang juga dimiliki oleh Guangdong produsen elektronik konsumen yang berbasis di China.

Menurut ketentuan perjanjian, Qualcomm telah memberikan Vivo lisensi paten royalti bantalan untuk mengembangkan, memproduksi dan menjual perangkat 3G W-CDMA dan CDMA2000 dan 4G LTE (termasuk “3-mode” GSM, TD-SCDMA dan LTE-TDD) lengkap untuk digunakan di Cina.

Dilansir TelecomAsia (10/8), yang harus dibayar oleh Vivo adalah royalti sesuai dengan ketentuan rencana perbaikan yang disampaikan oleh Qualcomm untuk National Development and Reform Commission China (NDRC) pada tahun 2015.

Sementara itu, Wakil Presiden Vivo Shi Yujian mengatakan perjanjian lisensi akan memungkinkan Vivo untuk memiliki akses ke teknologi terbaru dari Qualcomm dan akan memungkinkan perusahaan untuk terus menciptakan perangkat inovatif berkualitas tinggi dan untuk pelanggan.

Sekadar informasi, Vivo merupakan perusahaan teknologi yang didirikan pada tahun 2009 di Guangdong sebagai sub-brand dari BBK Electronics.

Pada tahun 2012 Vivo merilis X1, smartphone yang diklaim sebagai  tertipis di dunia pada saat itu, X1 merupakan ponsel Vivo pertama yang menggunakan chip Hi-Fi, dikembangkan oleh Cirrus Logic sebuah perusahaan semikonduktor yang berbasis di AS.

Menurut penelitian terbaru dari Strategy Analytics, pengiriman smartphone China naik 4% per tahun yakni sebesar 109 juta unit di Q2 2016.

Huawei memegang posisi pertama dan berhasil mendapatkan 18% pangsa pasar smartphone di China, diikuti oleh OPPO yang tumbuh cepat di tempat kedua. Vivo sendiri menyusul hingga posisi ketiga untuk pertama kalinya dengan 12% pangsa pasar smartphone di China selama Q2 2016.

“Keberhasilan Vivo terletak pada desain hardware yang baik, kualitas produk yang kuat, penetrasi pengecer yang kuat, dan meningkatnya kesadaran merek di kalangan konsumen pasar secara massal,” kata perusahaan riset.

Nokia Bantu Vodafone India Modernisasi HLR Database

0

Telko.id – Vendor jaringan telekomunikasi dan perangkat lunak Nokia India hari ini (10/8) mengumumkan modernisasi Home Location Register (HLR) database untuk Vodafone India SuperNet.

Dilaporkan TelecomLead (10/8), Nokia mengklaim bahwa ini adalah proyek terbesar di dunia untuk modernisasi Home Location Register (HLR) database.

Seperti diketahui, modernisasi mensyaratkan konsolidasi database pelanggan di 17 lingkaran yang mencakup lebih dari 200 juta entri. Jumlah database hosting node juga berkurang 46-12, dan meningkatkan efisiensi, meningkatkan kinerja dan mengoptimalkan biaya.

Nokia menerapkan solusi Subscriber Data Management (SDM), yang menampilkan Nokia One-NDS (Network Directory Server), untuk mengkonsolidasikan data pelanggan terkait jaringan ke unified platform tunggal untuk dibagikan di beberapa aplikasi.

Tim Sistem Integrasi Layanan Nokia melakukan migrasi database HLR tanpa mengalami gangguan jaringan milik Vodafone India dan 200 juta pelanggan.

Sementara itu, Fitur geo-redundansi yang adda pada teknologi SDM Nokia ini memastikan bahwa database pelanggan dari satu lokasi diback-up di HLR lain untuk mengantisipasi terjadinya insiden seperti upgrade jaringan atau bencana alam – memberikan pengalaman jaringan yang mulus dan memastikan kelangsungan bisnis untuk Vodafone SuperNet.

“Kami percaya kami telah melakukan migrasi database pelanggan tercepat dan terbesar di dunia tanpa jaringan atau layanan gangguan. Pelanggan kami akan mendapatkan keuntungan yang lebih cepat, serta penyediaan lebih efisien. Peningkatan ketahanan jaringan akan membantu kita cepat ‘sembuh’ dalam kasus bencana alam, “kata Vishant Vora, direktur – Teknologi, Vodafone India.

Sementara itu, Vodafone India pada Selasa ini juga mengumumkan kerjasama 5-tahun untuk banyak layanan TI dengan IBM.

Sanjay Malik, kepala India Market, Nokia, mengatakan, “Sebagai operator telekomunikasi yang berfokus pada membuat jaringan mereka lebih lincah dan consumer-sentris, kami menyediakan pelanggan kami dengan solusi untuk memberikan pengalaman yang unggul.”

Di Malang pun Kini Ada Taksi Online Buatan Anak Negeri

0

Telko.id – Kehadiran bisnis transportasi digital berbasis internet merupakan salah satu jenis bisnis yang saat ini  menjadi bisnis baru yang mengubah pola pasar operasi transportasi khususnya transportasi taksi. Penyedia jasa atau operator taksi harus mampu bersaing dan memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggannya, mulai dari saat pemesanan dengan pelayanan yang ramah, memberikan biaya yang murah, aman, nyaman dan menjamin keselamatan.

Untuk meningkatkan daya saing, Citra Malang Taxi

Telkomsel Lakukan Optimalisasi Jaringan di 12 Lokasi Wisata

0

Telko.id – Dalam upaya mendukung pemerintah dalam mempromosikan pariwisata Indonesia, Telkomsel melakukan peningkatan kualitas jaringan di 12 destinasi wisata utama di Tanah Air. Optimalisasi jaringan ini dilakukan untuk mengantisipasi tingginya kebutuhan wisatawan yang aktif menggunakan layanan komunikasi selama berada di lokasi wisata.

Saat ini perilaku komunikasi wisatawan di Indonesia sudah mengalami perubahan, di mana penggunaan layanan data lebih dominan ketimbang layanan suara dan SMS. Tingginya penggunaan layanan data antara lain dipicu seringnya wisatawan menggunggah foto dan video aktivitas maupun panorama di lokasi wisata ke media sosial serta aplikasi pesan instan. Di samping itu, wisatawan juga memanfaatkan layanan data untuk mengakses berbagai informasi dan direktori wisata kuliner, penginapan, dan beragam aktivitas seni dan budaya seru yang bisa dilakukan di lokasi wisata.

“Kehadiran infrastruktur telekomunikasi sangat penting dalam menunjang potensi wisata suatu daerah. Untuk itu, kami telah melakukan peningkatan kualitas jaringan untuk mempermudah wisatawan yang ingin berbagi dan menyebarkan eksotisme Indonesia ke seluruh dunia. Kami berharap upaya kami ini mampu menarik semakin banyak wisatawan untuk berkunjung langsung menikmati ‘Wonderful Indonesia’,” ujar Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkomsel menjelaskan. 

 12 destinasi wisata utama Indonesia tersebut adalah Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Toba (Sumatera Utara), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Tanjung Lesung (Banten), Morotai (Maluku Utara), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Bunaken (Sulawesi Utara), dan Raja Ampat (Papua Barat).

Optimalisasi jaringan yang dilakukan di 12 kawasan wisata tersebut antara lain membangun base transceiver station (BTS) 4G baru, meng-upgrade BTS existing menjadi BTS 4G, menambah kapasitas transmisi jaringan, serta memperluas jangkauan jaringan. Telkomsel juga selalu melakukan monitoring kualitas jaringan secara rutin, bahkan mengoperasikan compact mobile base station (Combat) untuk memperkuat jaringan pada saat digelarnya event-event berskala nasional dan internasional yang dipusatkan di kawasan wisata.

Kini wisatawan dan masyarakat di 12 kawasan tersebut sudah dilayani sekitar 140 BTS, di mana separuhnya merupakan BTS broadband (3G dan 4G) untuk menjamin kenyamanan dalam mengakses layanan data. Dari sisi jangkauan jaringan, lebih dari 80% wilayah di masing-masing kawasan sudah ter-cover jaringan Telkomsel sehingga pelanggan tetap terkoneksi pada saat menjelajahi lokasi wisata.

Selain di 12 destinasi wisata utama, Telkomsel juga melakukan maintenance kualitas jaringan secara rutin di ratusan lokasi wisata mulai dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia, termasuk menggelar kegiatan True Broadband Experience (TrueBEx). Menggunakan perangkat bernama Mobile Quality Agent (MQA), pengujian yang dilakukan untuk mengukur kecepatan akses data broadband Telkomsel dalam TrueBEx di antaranya aktivasi paket melalui menu *363# dan aplikasi My Telkomsel, browsing portal berita online, uploading status dan foto di media sosial, High-Definition (HD) video streaming, pengiriman foto melalui aplikasi pesan instan, serta pengecekan kecepatan akses data melalui aplikasi speedtest.

Saat ini pemerintah sedang mempercepat pembangunan kepariwisataan untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke Indonesia. Pemerintah menargetkan pada tahun 2016 jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia sebesar 12 juta, sementara jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) mencapai 260 juta. Pada tahun 2019 diperkirakan jumlah wisman menembus 20 juta, di mana pembangunan 10 destinasi wisata yang diprioritaskan pemerintah diharapkan mampu berkontribusi mendatangkan 8,5 juta wisman. (Icha)

Tunda Masuk ke Silicon Valley, Apa Alasan Google Fiber?

0

Telko.id – Google telah menunda sejumlah proyek untuk memperluas jaringan serat gigabitnya ke kota Silicon Valley. Demikian dilaporkan situs berita setempat, Mercury News.

Alasan penundaan ini sendiri belum diketahui dengan pasti, namun Google Fiber disebut-sebut melihat alternatif nirkabel untuk membangun jaringan serat. Ini terlihat dari pembelian Google atas Webpass – dengan harga yang tidak diketahui – bulan Juli kemarin, Operator saingan Google Fiber ini menawarkan point-to-point nirkabel untuk pelanggan perumahan dan bisnis di Boston, Chicago, Miami, San Diego dan San Francisco seharga US$ 65 per bulan untuk 1Gbps – sama seperti kecepatan Google Fiber.

Mountain View – di mana perusahaan induk Google Alphabet berbasis – serta Palo Alto dan San Jose akan berada di barisan kota-kota yang terkena dampak penundaan ini. Menurut Mercury News, hampir 100 orang yang akan memulai peletakan kabel untuk Google Fiber di San Jose pada bulan Juli pindah pada menit terakhir untuk proyek yang tidak terkait.

Seorang perwakilan Google Fiber mengatakan bahwa perusahaan masih dalam tahap pembicaraan dengan wakil Silicon Valley, dan menambahkan bahwa butuh waktu untuk menyebarkan teknologi terbaru sejalan dengan peta jalan produk perusahaan, sambil terus mencoba memahami pertimbangan lokal dan tantangannya.

Sejauh ini, Google telah meluncurkan layanan serat di enam kota di seluruh AS, dari Salt Lake City di Utah hingga Atlanta, Georgia. Perusahaan telah mengumumkan kota serat berikutnya yang potensial, termasuk San Diego dan Chicago.

Perusahaan mengenakan biaya US$ 70 per bulan untuk sambungan serat dasar, dan sampai US$ 130 per bulan jika disertai saluran TV. Beberapa pengamat telah berkomentar bahwa pengumuman Google terhadap rencananya telah merangsang operator lain untuk meningkatkan rencana serat mereka – meskipun dengan harga yang lebih tinggi.

Pada saat yang sama, Google juga sedang membangun jaringan nirkabel dan serat yang cepat di sejumlah kota di Afrika, termasuk Kampala, Uganda, dan Accra, Ghana. Project Link menawarkan koneksi menyeluruh untuk penyedia layanan internet dan operator jaringan mobile. Demikian dilaporkan GTB, Rabu (10/8).

Pemerintah Revisi PP Telekomunikasi Guna Tercapainya Efisiensi

0

Telko.id – Pemerintah akan segera melakukan perubahan terbatas terhadap 2 (dua) peraturan pemerintah di bidang telekomunikasi. Masing-masing adalah perubahan terhadap PP Nomor 52/2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi dan perubahan terhadap PP Nomor 53/2000 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit.

Kedua PP ini merupakan turunan dari Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi. Pokok perubahan terhadap 2 PP tersebut intinya mengatur masalah backbone network sharing dan akses jaringan antaroperator.

Berdasarkan keterangan tertulis pada laman resmi Kominfo (10/8), Pengaturan masalah sharing antar operator ini harus didasarkan pada azas fairness dengan dasar perhitungan investasi yang jelas.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan bahwa Revisi Peraturan Pemerintah 52/2000 mengenai penyelenggaraan telekomunikasi ditujukan agar pembagian peran antar penyelenggara jaringan telekomunikasi lebih sinergis.

“Untuk PP 53/2000, revisi dilakukan agar penggunaan spektrum frekuensi semaksimal mungkin dapat mendukung program kerja membangun akses pita lebar (broadband) nasional,” ujarnya.

Perubahan itu diperlukan untuk memanfaatkan infrastruktur broadband agar mendukung ekosistem industri telekomunikasi.

Tujuannya agar tercapai efisiensi penyelenggaraan telekomunikasi, mempercepat pembangunan infrastruktur dan layanan telekomunikasi nasional, dan menerapkan kepatuhan terhadap aturan dan koordinasi antar stakeholder.

Untuk menghitung nilai investasi dan lain-lainnya, tunjuk saja auditor independen. Sedangkan pemetaan daerah-daerah backbone di seluruh Indonesia bisa ditetapkan lewat peraturan menteri.

Peraturan ini sejatinya akan menguatkan skema netwok sharing yang diinginkan oleh banyak operator dalam negeri. Seperti diketahui, dua operator yakni XL Axiata dan Indosat Ooredoo beberapa waktu lalu menginginkan skrma network sharing mereka ditingkatkan menjadi MOCN, namun kurangnya peraturan yang mengatur hal ini menjadikan skema network sharing mereka urung terjadi.

Gara-gara Layanan Direktori Palsu, AT&T Didenda Rp100 Miliar

0

Telko.id – FCC mendenda AT&T sebesar US$ 7.75 juta sebagai cara untuk mengkompensasi pelanggan atas layanan bantuan direktori palsu yang dibebankan ke tagihan telepon mereka.

Regulator AS menjelaskan bahwa dalam proses penyelidikan dua perusahaan di daerah Cleveland – Dicount Directory Inc (DDI) dan Enhanced Telecommunications Services (ETS) – atas kejahatan narkoba dan pencucian uang telah ditemukan mengarah pada penipuaan dimana pelanggan ditagih untuk layanan bantuan direktori yang tidak pernah mereka terima.

Menurut FCC, seperti dilaporkan Totaltele, Rabu (10/8), AT&T menerima uang pembayaran dari perusahaan untuk setiap biaya yang dibebankan ke tagihan pelanggannya. Ribuan pelanggan, banyak diantaranya usaha kecil, dirugikan akibat penipuan ini.

Regulator telah membuat persetujuan dengan AT&T untuk menyelesaikan masalah ini, dimana operator akan melakukan pengembalian penuh senilai sekitar US$ 6.8 juta kepada pelanggan saat ini dan mantan pelanggan yang juga dikenakan biaya untuk layanan ini pada periode sejak Januari 2012. AT&T juga akan membayar denda sebesar US$ 950.000 ke U.S. Treasury.

“Perusahaan telepon seperti AT&T memiliki tanggung jawab untuk memastikan biaya pihak ketiga terlegitimasi dan telah disetujui oleh konsumen,” kata FCC, dalam sebuah pernyataan.

Regulator mengatakan telah mengambil tindakan terhadap operator untuk penipuan dan switching tidak sah di lebih dari 30 kasus dalam lima tahun terakhir, menerima denda sebesar US$ 360 juta.

Kasus terbaru ini bukan pertama kalinya AT&T ditemukan melanggar aturan. Sebelumnya, perusahaan telko ini juga telah setuju untuk membayar denda sebesar US$105 juta dan melakukan pengembalian uang pelanggan atas kasus langganan pihak ketiga yang tidak sah dan layanan SMS premium pada tahun 2014.

XL Terapkan Teknologi 4T4R Untuk Maksimalkan Kualitas Layanan 4G LTE

0

Telko.id – Layanan internet cepat 4G LTE semakin memasyarakat. Semakin banyak pula masyarakat Indonesia yang telah merasakan manfaat dari kecanggihan yang dimilikinya.

Seiring dengan semakin luasnya penggunaan 4G LTE, PT XL Axiata Tbk (XL) menerapkan teknologi pendukung untuk semakin memaksimalkan kualitas jaringannya. Hal ini dilakukan baik untuk semakin meningkatkan kecepatan dan kestabilan jaringan maupun convergensi layanan 4G dengan berbagai teknologi mobile lainnya.

Menurut Senior GM Network Planning XL, Rahmadi Mulyohartono, upaya XL dalam meningkatkan kualitas layanan 4G LTE tidak sebatas terus memperluas wilayah layanan, tetapi juga pada penerapan bermacam teknologi terkini agar kecepatan dan kestabilan sinyal bisa ditingkatkan.

“Bagaimanapun, hanya mengimplementasikan layanan 4G LTE saja tak cukup, tanpa disertai dengan pengelolaan agar kualitas layanan bisa ditingkatkan. Semakin baik kualitas layanannya, akan semakin banyak manfaat yang bisa didapatkan pelanggan,” katanya.

Saat ini, Rahmadi menambahkan, pelanggan XL 4G LTE terus bertambah. Angka terakhir per awal Agustus ini telah mencapai sekitar 8 juta pelanggan.

“Teknologi yang diterapkan oleh XL antara lain adalah “4T4R”,” tambah Rahmadi.

Ia menjelaskan, teknologi ini berfungsi untuk meningkatkan kecepatan akses data dan kestabilan kualitas layanan XL 4G LTE dengan menggunakan teknologi kombinasi multi-signal, berupa kombinasi 4 sinyal transmit dan 4 sinyal receive. Artinya, teknologi ini mampu memancarkan Data dengan kombinasi 4 sinyal, sekaligus menerima data dari kombinasi 4 sinyal. Teknologi ini pengembangan dari versi sebelumnya “2T2R”.

Kemampuan teknologi tersebut memberikan manfaat yang bisa langsung dirasakan oleh pelanggan 4G LTE XL. Dimana pelanggan akan mendapatkan kecepatan akses data lebih tinggi, serta kestabilan kualitas layanan yang lebih baik dari teknologi sebelumnya.

Pelanggan yang berada di dalam ruangan pun akan merasakan signal yang lebih kuat dan stabil. Bahkan, konsumsi baterai pada smartphone pelanggan juga akan lebih hemat.

Tak hanya itu saja, manfaat lain terkait penerapan teknologi ini juga akan didapatkan oleh pelanggan dengan aplikasi data besar. Mereka akan sangat merasakan pengalaman “Realtime” yang dideliver oleh operato. Bahkan pelanggan akan semakin sering menggunakan internet real tanpa di simpan dilokal memori, karena sudah tidak ada perbedaan.

Untuk saat ini XL hanya mengaktifkan teknologi 4T4R di jaringan LTE sehingga hanya pelanggan dengan kapabilitas LTE dan ponsel dengan klasifikasi smartphone yang sudah bisa merasakan manfaatnya.

Teknologi tersebut sudah di implementasikan sejak Juli 2016 lalu, antara lain di Bandung, Surabaya, dan Denpasar. Secara bertahap akan terus diperluas ke kota-kota 4G lainnya, antara lain Jakarta, Yogyakarta, dan Semarang.

Konvergensi berbagai teknologi mobile

Selain menerapkan teknologi 4T4R, mulai awal 2017, XL juga akan menerapkan teknologi IP Multimedia Subsystem (IMS). Teknologi ini mampu meng-convergensi-kan berbagai teknologi mobile yang saat ini ada (2G/3G/4G/5G) ataupun generasi selanjutnya, maupun fixed network ataupun WiFi, dalam satu single core network saja.

Selanjutnya, dengan teknologi IMS ini, XL juga akan semakin mudah dalam membangun layanan solusi berbasis IOT dan multimedia. Salah satunya adalah solusi mengatasi persoalan kualitas sinyal di dalam gedung. Dengan IMS, solusi yang bisa dihadirkan antara lain mengkonvergensikan akses WiFi yang tersedia di gedung dengan jaringan selular XL yang sudah ada. Dengan demikian, pelanggan akan tetap bisa mengakses berbagai macam layanan seluler XL dengan perantara WiFi.

Teknologi IMS juga akan bisa memaksimalkan penggunaan spektrum frekuensi, seiring dengan akan terus berpindahnya pelanggan 2G/3G ke LTE. Teknologi 4G yang murni untuk akses data, dengan IMS, akan bisa dipakai XL untuk meberikan layanan voice dan SMS di atas jaringan LTE, dan juga layanan-layanan lain yang lebih banyak lagi berbasis IP.

Gandeng Huawei, China Telecom jadikan Shenzen Kota Gigaband

0

Telko.id – China Telecom Shenzhen dan Huawei telah menandatangani kesepakatan untuk memberikan konektivitas broadband gigabit untuk 900.000 rumah di Shenzhen.

Dilansir dari TelecomAsia (10/8), Perusahaan telah menandatangani kontrak panjang selama lima tahun yang bertujuan untuk mengubah Shenzhen menjadi ‘Kota Gigaband’, dengan menggunakan generasi terminal jalur optik dan PONs untuk memberikan cakupan 100% Gigabit bagi masyarakat di kota.

Layanan akan tersedia untuk pengguna perumahan, pemerintah dan perusahaan, dan akan memungkinkan dalam mengakomodir layanan canggih termasuk video 4K dan VR Film streaming, Gigaband hotel dan LAN optik pasif.

Berdasarkan pengalaman dari peluncuran ini, China Telecom dan Huawei berencana untuk bersama-sama menentukan standar untuk sebuah kota gigaband, sekaligus membuka jalan bagi penyebaran kota seperti ini dimasa depan.

“China Telecom (Shenzhen) didedikasikan untuk mempercepat kemampuan jaringan broadband Shenzhen dan bersama-sama dengan Huawei, kami bertujuan untuk cepat berubah menjadi lanskap ultrafast,” ujar General Manager anak perusahaan China Telecom.

“Ini akan memungkinkan Shenzhen untuk mengimbangi permintaan konsumen terhadap aplikasi internet terbaru seperti video ultra-broadband (UBB), VR dan AR, kampus Gigaband, dan smart home. Kami percaya sebuah kota Gigaband juga akan mendorong inovasi ekonomi digital di Shenzhen dan membangun Shenzhen sebagai oasis bagi para penemu. ”

Mengumumkan perjanjian tersebut, perusahaan mengatakan ini akan menandai pertama kalinya jaringan all-optik 1,000Mbps akan digunakan pada skala besar.