spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...
Beranda blog Halaman 1425

Antisipasi Lonjakan Traifk, Telkomsel Siagakan 103 Mobile BTS Saat Natal dan Tahun Baru

0

Telko.id – Sudah dapat dipastikan pada saat libur Natal dan Tahun baru ada perpindahan trafik. Untuk itu, Telkomsel telah memperkuat seluruh elemen jaringan guna mengantisipasi lonjakan trafik layanan. Setidaknya, 103 unit compact mobile base station (Combat) atau mobile BTS dikerahkan di titik-titik dengan trafik komunikasi terpadat untuk menjamin kenyamanan pelanggan menggunakan layanan komunikasi, terutama pada malam pergantian tahun.

Optimalisasi jaringan dilakukan di 709 titik yang diprediksi menjadi pusat keramaian publik pada periode liburan Natal dan Tahun Baru, seperti mall dan pusat perbelanjaan, obyek wisata, alun-alun, bandara, terminal, stasiun, serta pelabuhan. Dari seluruh titik tersebut, 13 lokasi yang menjadi prioritas utama pengamanan jaringan adalah Merdeka Walk (Medan), Jam Gadang (Padang), Benteng Kuto Besak (Palembang), Ancol dan Taman Mini Indonesia Indah (Jakarta), Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang), Botani Square (Bogor), Pangandaran (Ciamis), Alun-alun Yogyakarta, Tanjung Kodok (Lamongan), Pantai Kuta (Bali), Lapangan Merdeka (Balikpapan), Manado Town Square, dan Lapangan Merdeka (Ambon).

Telkomsel juga mengoptimalkan jaringan 4G dan 3G di 14 pusat perbelanjaan yang diperkirakan mengalami kenaikan penggunaan layanan data pada periode Natal dan Tahun Baru, yakni Medan Fair, Mall Pekanbaru, Bundaran Kelapa Gading Jakarta, Depok Town Square, Mall Living World Alam Sutera, Mall Istana Plaza Paskal Bandung, Mall Ciputra Semarang, Malang Town Square, Lippo Mall Kupang, Duta Mall Banjarmasin, Trans Studio Mall Makassar, dan Maluku City Mall Ambon.

“Kami telah meningkatkan kualitas dan menambah kapasitas jaringan untuk memastikan kondisi jaringan tetap prima sehingga pelanggan selalu nyaman berkomunikasi selama menikmati liburan Natal dan Tahun Baru, bahkan pada kondisi trafik paling padat sekalipun. Kami juga secara rutin melakukan uji jaringan, baik dalam kondisi bergerak maupun tidak bergerak, untuk menjamin kelancaran penggunaan layanan data yang biasanya dimanfaatkan pelanggan untuk mengunggah foto atau video aktivitas pergantian tahun melalui perangkatnya,” kata Bob Apriawan, Direktur Network Telkomsel.

Pada puncak periode Natal dan Tahun Baru kali ini, trafik layanan data atau payload diperkirakan meningkat 35% dibandingkan hari biasa. Umumnya pada periode ini layanan data digunakan pelanggan untuk menyaksikan video dan mendengarkan musik secara streaming, bermain online games, maupun berinteraksi di aplikasi pesan instan dan media sosial. Selain layanan data, trafik layanan SMS juga diprediksi mengalami kenaikan lebih dari 12% pada periode ini. Berbanding terbalik dengan layanan data dan SMS, trafik layanan suara diperkirakan cenderung menurun tipis, sekitar 2% dibandingkan hari normal.

Dari sisi pelayanan pelanggan, Telkomsel telah menyiagakan 592 Mobile GraPARI (MoGi) dan 359 outlet Siaga yang menyediakan kartu perdana, layanan isi ulang pulsa, serta aktivasi berbagai layanan digital. Pelanggan pun bisa memperoleh layanan di sekitar 430 GraPARI Siaga di seluruh wilayah Indonesia. Bagi pelanggan yang terbiasa menggunakan layanan pesan instan, layanan self-service GraPARI Virtual siap berinteraksi secara langsung untuk menjawab berbagai permintaan informasi seputar produk dan layanan Telkomsel selama 7 x 24 jam yang dapat diakses melalui LINE, Facebook Messenger, dan Telegram. (Icha)

Indonesia Menuai Buah Manis Digitalisasi Pariwisata

0

Pemerintah Indonesia mulai menuai buah manis kebijakan digitalisasi industri pariwisata yang diterapkan Menteri Pariwisata Arief Yahya sejak pertama kali diangkat sebagai anggota Kabinet Kerja pada 2014 silam.

Arief menuturkan hanya dalam tiga tahun dirinya memimpin Kementerian Pariwisata dan menerapkan strategi digitalisasi, slogan pariwisata Indonesia yaitu Wonderfull Indonesia dan juga banyak destinasi wisata baru sudah mendapat pengakuan dunia.

Satu penghargaan yang terbaru adalah media internasional The Telegraph menobatkan Indonesia masuk ke dalam kelompok top 20fastest growing travel destination in the world.

“Kita bisa mengalahkan Malaysia, Singapura, dan Thailand. Tahun ini jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia tumbuh 24 persen, sementara Thailand 6,69 persen, Singapura tumbuh 3,83 persen, Malaysia hanya naik 0,87 persen,” kata Arief saat membuka seminar “Digitalizing Wonderful Indonesia“ yang diselenggarakan oleh IndoTelko Forum di Rafflesia Ballroom, Balai Kartini, Jakarta,  Kamis (14/12).

Perolehan tersebut menurut bekas bos PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) jauh lebih tinggi di atas rata-rata jumlah kunjungan wisman yang bepergian ke kawasan Asean sebesar 7 persen.

Keberhasilan pemerintah mempromosikan berbagai destinasi wisata menurutnya tidak lepas dari konsep digitalisasi Wonderfull Indonesia melalui media sosial.

“Pertama kali saya jadi Menteri, program saya adalah Go Digital. Karena sekarang terjadi revolusi dalam industri apa pun menuju digitalisasi. Kalau tidak ikut maka akan mati. Karena data menunjukkan, 70 persen orang di dunia search dan share apapun aktivitasnya menggunakan digital,” jelas Arief.

Menurut Arief, masyarakat yang aktif menggunakan media sosial di Indonesia baik itu ibu rumah tangga maupun generasi milenial, sangat suka mengunggah aktivitas liburan maupun makanan yang dikonsumsinya dan memamerkannya ke media sosial.

“Oleh karena itu pesan saya, kalau mau buat branding pariwisata harus yang bisa menciptakan trending. Saya berpikir untuk membuat 100 destinasi wisata digital di Indonesia, artinya yang harus Instagramable. Karena saya yakin keindahan objek wisata yang dibagikan di media sosial akan viral dan mendatangkan wisatawan yang juga netizen,” katanya.

Alex J. Sinaga, Direktur Utama Telkom menyatakan siap mendukung program Kementerian Pariwisata memperbanyak jumlah netizen yang datang ke Indonesia melalui infrastruktur telekomunikasi yang dimiliki perusahaannya.

Ia mencatat, sebanyak 73 persen pelancong di dunia sangat aktif menggunakan media sosial, dan 87 persen pelancong memasukkan smartphone sebagai perangkat yang wajib dibawa ketika liburan.

“70 persen lainnya pasti memosting foto-foto liburannya ke media sosial. Jadi memang industri pariwisata sangat tepat didigitalisasikan, “ kata Alex.

Bersamaan dengan data tersebut, Alex juga mengungkapkan tiga tantangan yang harus diatasi bersama oleh pemerintah, industri pariwisata, dan industri pendukungnya jika ingin menorehkan pertumbuhan kunjungan wisman yang lebih tinggi ke depan.

“Pertama, adalah meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk melakukan pembayaran hotel, tiket dan sebagainya secara digital. Kedua, generasi milenial kita masih baru. Jadi masih banyak yang gaptek. Ketiga, pelaku industri pariwisata masih banyak yang belum mendigitalize dirinya. Itu tiga tantangan yang harus diatasi,” kata Alex.

Indra Utoyo, Direktur Digital Banking & Teknologi Informasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mengakui perbankan menjadi salah satu industri pendukung pertumbuhan pariwisata nasional dengan cara mempermudah sistem pembayaran dari wisatawan kepada perusahaan-perusahaan yang bergelut di industri pariwisata mulai dari hotel, restoran, dan sebagainya.

“Oleh karena itu BRI memiliki satelit untuk bisa melayani transaksi sampai ke remote area. Siapapun yang butuh layanan payment, kami buka API ke seluruh startup sektor transportasi, travel agent, tour operator, hotel, dan taman hiburan. Kami juga baru saja merilis edisi kartu kredit yang menampilkan 10 destinasi wisata baru Indonesia untuk membantu mempromosikan pariwisata,” jelas Indra.

Berbicara pariwisata, maka pemerintah juga menginstruksikan PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II sebagai pengelola 13 bandara di Indonesia untuk meningkatkan pelayanan bagi wisman. Pasalnya bandara merupakan pintu masuk pertama menuju Indonesia.

Muhammad Awaluddin, Direktur Utama AP II menyatakan dirinya telah mendigitalisasikan layanan pada sebagian besar bandara yang dikelolanya.

“Banyak traveller sekarang yang tidak mau dilayani, karena mereka bisa melayani dirinya sendiri. Paling sepele, yang datang membawa ransel kenapa harus ikut antri lama dengan yang bawa bagasi banyak. Ini tidak efektif. Ini kami permudah dengan online check in. Karena kalau kita bisa mempercepat antrean seperti ini, maka akan bertambah waktu bagi wisatawan untuk melakukan aktivitas di bandara seperti makan, belanja, ngopi yang berarti revenue buat kami,” katanya.

Tiket.com merupakan salah satu perusahaan nasional yang telah menikmati cuwan dari digitalisasi industri pariwisata.

Gaery Undarsa, Chief Communication and Co Founder Tiket.com menuturkan sejak pertama kali mendirikan perusahaan pemesanan tiket transportasi dan hotel online pada 2011 lalu, ia sudah menyadari bahwa kesulitan utama masyarakat untuk berlibur di Indonesia adalah minimnya informasi.

“Dengan aplikasi, maka orang akan lebih mudah membuat perencanaan liburan, membeli tiket, dan sebagainya. Sejak 2014 kemarin, 61 persen transaksi pemesanan tiket dilakukan melalui mobile. Ini akan terus meningkat, “ ujar pria yang kerap disapa Gerry.

Ia memperkirakan, nilai online booking industri pariwisata Indonesia sampai 2025 bisa tembus US$ 76 miliar.

“Dan 85 persen travel market akan melalui online. Sekarang baru 35 persen, “ jelasnya.

Doni Ismanto, Founder IndoTelko Forum dan Pemimpin Umum IndoTelko Group sebagai penyelenggara seminar Digitalizing Wonderful Indonesia menambahkan, digitalisasi di industri tersebut bisa berhasil jika ada komitmen, kolaborasi, dan kepercayaan diri para pelaku usahanya.

“Synergi among us is a must! Dengan kecepatan, kesolidan, dan kecerdikan bisa membuat Indonesia menjadi besar dan lebih baik di masa depan, “ kata Doni. (Icha)

Telkomsel Dorong Adopsi Layanan Mobile Banking

0

Telko.id – Dalam upaya menggencarkan penggunaan layanan mobile banking khususnya berbasis layanan SMS, Telkomsel menggelar program Pesta Hadiah SMS Banking Telkomsel. Program yang ditujukan bagi pengguna layanan SMS banking tersebut menyediakan berbagai hadiah menarik, termasuk paket wisata ke Thailand untuk 13 pemenang. Program yang berlangsung pada 1 Desember 2017 hingga 28 Februari 2018 tersebut berlaku bagi seluruh pelanggan Telkomsel di seluruh Indonesia.

“Pesta Hadiah SMS Banking Telkomsel kami selenggarakan sebagai apresiasi bagi pengguna layanan SMS banking. Kami terus berupaya mendorong kemudahan transaksi perbankan melalui ponsel seiring gaya hidup mobile yang semakin nyata menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia,” kata Harris Wijaya, Vice President Mobile Banking and Digital Advertising Tekomsel.

Lebih lanjut Harris menambahkan bahwa program Pesta Hadiah SMS Banking Telkomsel ini merupakan langkah Telkomsel dalam mengedukasi masyarakat untuk melakukan transaksi perbankan melalui ponsel. “Pada dasarnya kami menyediakan kemudahan dan kenyamanan bertransaksi bagi seluruh segmen pelanggan, termasuk pelanggan yang masih terbiasa menggunakan SMS. Program ini kami harapkan dapat mendorong semakin banyak masyarakat Indonesia yang percaya untuk menggunakan layanan mobile banking,” jelas Harris.

Dalam kurun waktu satu tahun terakhir, jumlah transaksi perbankan melalui SMS di jaringan Telkomsel meningkat 18%. Beberapa transaksi SMS banking yang paling sering dilakukan pelanggan Telkomsel adalah info saldo, transfer dana, dan notifikasi mutasi rekening. Saat ini jumlah pelanggan Telkomsel yang sudah melakukan registrasi layanan SMS banking mencapai 17,5 juta di seluruh Indonesia.

“SMS masih menjadi platform yang dipercaya pelanggan untuk melakukan transaksi perbankan, karena layanan ini dianggap paling aman dan dapat diandalkan kapan pun dan di mana pun, bahkan di wilayah-wilayah dengan sinyal komunikasi paling minim sekalipun,” ungkap Harris.

Dalam menyediakan layanan SMS banking, Telkomsel telah menggandeng lebih dari 60 mitra bank atau hampir separuh bank yang beroperasi di Indonesia, menjadikan layanan ini solusi efektif untuk memfasilitasi pelanggan yang semakin mengadopsi gaya hidup yang serba praktis. (Icha)

Ini Dia, Strategi Advan Kuasai di Pasar Smartphone Indonesia

0

Telko.id – Dengan kemampuannya merangsek ke pasar dan diterima oleh masyarakat Indonesia, Advan memiliki strategi khusus. Direktur Marketing Tjandra Lianto mengungkapkan strateginya, yakni  Advan selalu menghadirkan produk degan inovasi dan teknologi terkini, dan dihadirkan dengan menggunakan bahan–bahan yang berkualitas.

Advan saat ini bekerjasama dengan supplier brand dunia seperti Largan yang digunakan oleh merk ternama smartphone buatan Amerika, chip camera dari produsen terbesar di Korea. Juga menjadi satu satunya dari Indonesia yang merupakan Google Mobile Partner dan masih banyak mitra bisnis kelas dunia lainnya yang bekerjasama dengan Advan untuk menghasilkan produk teknologi kelas dunia.

Tak hanya itu, Advan juga mengembangkan sistem operasinya sendiri yang diberi nama IDOS (Indonesian Operating System) yang lebih praktis dan mudah digunakan, mampu menjaga data lebih aman serta dengan tampilan User Interface yang modern.

Melihat pertumbuhan yang bagus di pasar, terutama di tren penjualan di smartphone kelas menengah, Advan pun mulai naik kelas ke segmen yang lebih tinggi.

“Dalam strategi produk, kami fokus menjawab semua kebutuhan konsumen termasuk kelas menengah atas. Advan saat ini memiliki jajaran produk A-G-I-S, di mana A adalah seri tertinggi (flagship). Yang terbaru adalah Advan A8 sebagai smartphone paling canggih dibekali Dual Camera hingga sistem keamanan tangguh,” kata Tjandra.

Selanjutnya, seri G dihadirkan untuk segmen anak muda dengan kisaran harga IDR 2-3 juta. Di bawahnya, seri I merupakan smartphone 4G LTE terjangkau dengan harga IDR1-2 juta.Terakhir, seri termurah atau entry level adalah seri S yang harganya di bawah IDR 1 juta. Strategi di pasar multi-level tersebut menurut Tjandra sebagai upaya memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia yang beragam.

Untuk memasarkan smartphone tersebut, Advan memastikan jaringan distribusi yang merata dengan lebih dari 1500 rekan bisnis yang tersebar luas dari kota hingga pelosok. Advan juga selalu mengupayakan proses distribusi produk yang cepat dan efisien, sebagai salah satu cara untuk lebih bisa berkompetisi dan salah satu standard Advan untuk dapat bersaing dengan yang lain.

Dan sebagai upaya terus memperkaya kepercayaan masyarakat Indonesia, Advan terus-menerus mendorong upaya untuk memberikan yang terbaik. Dengan meningkatkan 4 Servis level; pelayanan ramah, service cepat, responsive dan kepuasan pelanggan.

“Advan kini 85% lebih cepat dari proses sebelumnya, bahkan menyelesaikan service dalam waktu 1 jam saja. Dengan lebih dari 60 titik yang tersebar luas dari Sabang sampai Marauke. Advan berkomitmen untuk memberikan pelayanan maksimal dari semua lini, mulai dari divisi penjualan, pemasaran, layanan purna jual, semua kualitas Sumber Daya Manusia,” pungkas Tjandra Lianto. (Icha)

Advan, Merek Lokal Yang Ungguli Asus, Lenovo dan Xiaomi

0

Telko.id – Bangga juga, ada merek lokal yang mampu bersanding dengan merek global, bahkan menggungulinya. Advan, mendapat kepercayaan dari konsumen Indonesia hingga mampu meraih top 3 smartphone di Indonesia menurut data IDC. Advan telah mengalahkan rivalnya yang merupakan brand global terkemuka seperti Asus, Xiaomi, dan Lenovo.

Berdasarkan data terbaru dari firma riset IDC di tahun 2017, Advan telah merangsek di posisi ketiga merek smartphone di Indonesia. Advan telah mengalahkan rivalnya yang merupakan brand global terkemuka seperti Asus, Xiaomi, dan Lenovo.

Laporan terbaru IDC menyebutkan bahwa Top 5 merk smartphone di Indonesia adalah Samsung (30%), Oppo (25%), Advan (8.3%), Vivo (7,5%), dan Xiaomi (5,2 %). Sebagai perbandingan, pada kuartal sebelumnya (2017Q1), IDC menyebutkan TOP 5 merek ponsel di Indonesia adalah Samsung, Oppo, Asus, Advan, dan Lenovo.

Meski penjualan ponsel merk lokal cenderung menurun, namun kinerja penjualan Advan terbukti meningkat. Data IDC menyebutkan, di antara vendor lokal sendiri, Advan meninggalkan jauh rivalnya dengan perolehan market share 49 persen. IDC juga mengungkapkan bahwa total pengiriman ponsel vendor lokal selama kuartal dua adalah 1,4 juta unit dan sampai akhir quartal ketiga sekitar 4,2 juta unit. Artinya penjualan Advan mencapai 700.000 unit selama kurun waktu 3 bulan saja, sejak April sampai Juni 2017. Atau sampai akhir quartal ketiga kurang lebih ada sekitar 2,1  juta unit.

 

Top 5 Smartphone Company in Q2 2017
Rank Company Percentage
1 Samsung 32%
2 Oppo 24,3%
3 Advan 9%
4 Vivo 6.9%
5 Xiomi 3,2 %

 

Top 5 Tablet Company in Q2 2017
Rank Company Percentage
1 Advan 60,8%
2 Samsung 15,3%
3 Evercoss 11,8%
4 Mito 2,9%
5 Lenovo 0,8%

 

Top 5 smartphone company in Q3 2017
Rank Company Percentage
1 Samsung 30%
2 Oppo 25%
3 Advan 8.30%
4 Vivo 7,5%
5 Xiomi 5,2 %

 

Menurut analisis Risky Febrian, Associate Market Analyst, IDC Indonesia, posisi Advan yang dalam beberapa tahun ini menjadi merk ponsel lokal nomor satu di Tanah Air, karena didukung kehadirannya di seluruh pelosok nusantara serta peluncuran smartphone kelas menengah Advan G1 yang rilis awal tahun ini berhasil memikat masyarakat, dan menuai panen di kuartal dua sampai quartal ketiga. Smartphone terbaru Advan A8 pun ditengarai semakin mendorong ekspansi Advan di pasar.

Selain itu, Risky juga menambahkan bahwa Advan diuntungkan dengan peraturan TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) di mana semua vendor baik lokal maupun global mendapat perlakuan sama. Di mana semua produsen smartphone 4G LTE wajib memenuhi TKDN sebesar minimal 30 persen.

IDC juga melihat perubahan tren di mana penjualan smartphone kelas menengah (mid-range) tumbuh lebih dari dua kali lipat. Smartphone dengan kisaran harga Rp2,5 juta sampai Rp.5 juta, menguasai sekitar 28 persen dari total penjualan smartphone di Indonesia.

“Hal ini merefleksikan perubahan dalam kebutuhan konsumen untuk beralih ke perangkat dengan spesifikasi yang lebih baik untuk menyokong pengalaman media & hiburan, produktifitas, dan mobile gaming,” kata Risky Febrian, Associate Market Analyst, IDC Indonesia.

Menanggapi laporan dari IDC tersebut, Tjandra Lianto, Direktur Marketing Advan  merasa bangga karena Advan yang merupakan merek smartphone karya anak bangsa mendapat kepercayaan yang tinggi dari konsumen di Tanah Air.

“Kami bangga bahwa kepercayaan konsumen Indonesia terhadap Advan semakin tinggi, di mana Advan saat ini menjadi satu-satunya brand nasional yang masuk dalam tiga besar merek smartphone yang beredar di Indonesia. Pencapaian ini semakin memacu semangat kami untuk terus menghadirkan produk berkualitas tinggi, seperti dengan hadirnya smartphone terbaru Advan A8 yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan pengguna Indonesia,” kata Tjandra. (Icha)

Keren, Banyak Anak Muda dan Perempuan Jadi Pemenang IWIC ke 11

0

Telko.id – Apakah pernah terbayang, anak 12 tahun sudah berkutat di bidang IT? Ajang Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest ke-11 (IWIC 11) ini menjadi bukti nya. Setidaknya, lebih dari 3.000 karya ide dan aplikasi dari 4 kategori yang dikompetisikan ikut dalam ajang tahunan ini. Bahkan, tidak hanya dari Indonesia, perhelatan tahun ini juga diikuti oleh peserta asal Vietnam, Korea Selatan, India, Filipina, Singapura, bahkan Kenya.

”Indosat Ooredoo berkomitmen mendukung rencana ekonomi digital untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020. Melalui IWIC, kami ingin mengajak para generasi muda untuk turut serta mendukung pengembangan ekosistem digital Indonesia melalui karya inovatif mereka sehingga manfaat teknologi digital bisa dirasakan oleh semua orang,” kata Joy Wahjudi,  President Director & CEO Indosat Ooredoo.

Joy juga menambahkan bahwa ”Kami berharap IWIC bisa menjadi tempat lahir dan berkembangnya para developer muda Indonesia yang mampu bersaing di kancah global. Sekali lagi, selamat kepada para pemenang atas inovasi digital yang telah diciptakan.”

IWIC tahun ini yang menjadi bagian dari perayaan 50 tahun Indosat Ooredoo, telah melalui serangkaian kegiatan seperti: roadshow ke berbagai komunitas, APIcon yang merupakan ajang sharing pengetahuan antar komunitas developer Indonesia dan global terkait Application Programming Interface (API), penyelenggaraan Hackathon dengan tantangan membangun aplikasi kreatif dalam waktu 24 jam, sampai dengan terpilihnya 24 Finalis untuk mengikuti Boot Camp di Kantor Pusat Indosat Ooredoo Jakarta selama 2 hari sebelum mencapai puncaknya di Grand Final.

Inovasi baru pada program IWIC 11 ini adalah mulai dibukanya akses komunitas developer ke API Indosat Ooredoo sejak Hackathon IWIC 11. Ratusan peserta Hackathon IWIC 11 telah berhasil mengintegrasikan aplikasinya ke 9 API Indosat Ooredoo yang memungkinkan aplikasi tersebut lebih cepat berinteraksi dengan pelanggan.

Lalu, siapa saja pemenang dari IWIC ke 11 ini?

Kategori Kids & Teens (ideas)

Juara 1: Gavka (Mezbareta Fathir Gavindaffa / 12 Tahun / Jakarta). Gavka merupakan Robot Pintar Sahabat Anak Indonesia berbasis teknologi IoT yang akan mempermudah pengawasan bayi, balita, dan lansia melalui deteksi gerakan menggunakan sensor PIR motion.?

Juara 2: Smart Cage (Disya Erlina Audya / 15 Tahun / Bogor). Smart Cage merupakan sistem kandang ternak ayam pintar berbasis teknologi IoT (Internet of Things) dan M2M (Machine-to-Machine) sebagai solusi permasalahan peternakan unggas.

Juara 3: Kerjaan (Galih Tegar Febrianto / 15 Tahun / Semarang)?. Kerjaan merupakan platform penghubung pelajar SMK dan mahasiswa teknik sebagai penyedia jasa, dengan masyarakat yang punya permasalahan teknis sehingga akan saling menguntungkan.

Kategori Kids & Teens (apps)

Juara 1: Quiz Matematika (Muhammad Hafizh Bayhaqi / 10 Tahun / Bogor). Quiz Matematika merupakan game berbentuk kuis matematika yang dirancang untuk melatih kemampuan dan kecepatan berhitung anak-anak dengan cara yang seru dan menyenangkan.

Juara 2: AR Sistem Tata Surya (Ahmad Reihan Alavi / 14 Tahun / Jepara)?. AR Sistem Tata Surya merupakan solusi pemanfaatan teknologi Augmented Reality (AR) untuk mempermudah pembelajaran siswa-siswi di seluruh Indonesia mengenai sistem tata surya.

Juara 3: Life is Precious (Shaquille Shiddiq Priata / 15 Tahun / Tangerang Selatan). Life is Precious merupakan game interaktif dengan berbagai tantangan permainan yang fokus pada topik pembelajaran serta pencegahan kecanduan narkotika dan obat-obatan terlarang.

Kategori Beginner (ideas)

Juara 1: Zayna.ai (Shulhan Fauzi / 20 Tahun / Semarang)?. Zayna.ai merupakan platform Virtual Business Assistant berbasis teknologi chatbot yang akan memudahkan para pebisnis UMKM melakukan manajemen keuangan semudah chatting.

Juara 2: Smart PJU (Moch. Azril Budi Akbar / 16 Tahun / Bogor). Smart PJU merupakan solusi problematika penerangan jalan umum konvensional berupa monitoring kondisi lampu jalan secara real time dengan sistem sensor Power Logic.

Juara 3: Kerungu (Vicko Effendy / 20 Tahun / Probolinggo). Kerungu merupakan solusi komunikasi praktis bagi penyandang disabilitas tuna rungu dan tuna wicara dengan mengubah suara lawan bicara menjadi sebuah visual bahasa isyarat.

Kategori Beginner (apps)

Juara 1: Urgent.id (Indra Gunawan / 26 Tahun / Bandung)?. Urgent.id merupakan platform pemesanan service perbaikan handphone dan laptop online yang tercepat dan bergaransi dengan jaminan harga, lama perbaikan, dan kualitas pekerjaan dari teknisi terpercaya.?

Juara 2: Trippie (Catharina Dheani / 22 Tahun / Jakarta)?. Trippie merupakan platform untuk memudahkan para traveller memilih Open Trip Agencies terbaik yang telah dikurasi berdasarkan perbandingan harga, kualitas, dan keunikan program, lengkap dengan sistem reward dan referral.?

Juara 3: PerangQode (Rahmat Hidayat / 21 Tahun / Padang)?. PerangQode merupakan solusi cerdas untuk menambahkan konten digital pada suatu produk, dimana pengguna bisa memasukkan video/pesan ke dalam QR Code kosong yang sudah dicetak sebelumnya dan bisa membuka peluang kanal pemasaran baru.

Kategori Professional (ideas)

Juara 1: Chicken Shelter (Sari Dwi Wahyuni / 20 Tahun / Yogyakarta). Chicken Shelter merupakan platform untuk membantu pemenuhan kebutuhan swasembada pangan ayam broiler dengan memanfaatkan sumber daya hasil kolaborasi para investor dan pemilik lahan terpilih.

Juara 2: Diperon (Ilman Na’afian Wirawan / 21 Tahun / Jakarta). Diperon merupakan solusi untuk memudahkan penyandang disabilitas tuna rungu dalam menggunakan transportasi umum KA commuter line berupa bantuan informasi perjalanan secara visual.

Juara 3: OOToday (Glynvile Satago / 25 Tahun / Filipina)?. OOToday merupakan platform fashion stylist yang akan mengenali detail item fashion apa saja yang dipakai berikut informasi jumlah like, share, comment, dan link untuk membeli item tersebut saat pengguna posting foto dirinya.

Kategori Professional (apps)

Juara 1: Homework Hero (Thomas Wiradikusuma / 34 Tahun / Bekasi). Homework Hero merupakan platform untuk membantu siswa yang kesulitan memahami pelajaran dan PR dari sekolah. Cukup dengan upload foto pertanyaan yang belum dipahami, maka tutor pilihan akan menjelaskannya melalui chatting.

Juara 2: Tumbas.in (Muhammad Fuad Hasbi / 22 Tahun / Semarang). Tumbas.in merupakan platform untuk memudahkan berbelanja di pasar tradisional langganan tanpa repot dan bisa membandingkan harga produk yang terjamin kualitasnya dari berbagai pilihan pasar tradisional terdekat.?

Juara 3: Askalo (Setyadi Aprilianto / 25 Tahun / Jakarta). Askalo merupakan platform yang menghubungkan turis dengan penduduk lokal lewat chatting. Semua pertanyaan dari turis tentang wisata akan dijawab langsung oleh penduduk lokal.

Kategori Women & Girls (ideas)

Juara 1: GetCrew (Asti Nurafala Sahir / 28 Tahun / Jakarta). GetCrew merupakan platform perekrutan dan pengelolaan crew event bagi perusahaan Agency atau Event Organizer untuk menggerakkan sektor usaha informal dengan potensi turut serta mengurangi pengangguran.?

Juara 2: Angkring (Salsabila Imtiyas / 21 Tahun / Kendal). Angkring merupakan platform untuk membantu pedagang kaki lima mempromosikan usahanya dan menghubungkannya dengan konsumen, pemerintah, pasar, dan lembaga keuangan.

Juara 3: Qluar (Karisma R. Muthmainnah / 21 Tahun / Jakarta). Qluar merupakan solusi tur wisata dengan teknologi location based AR (Augmented Reality) yang otomatis akan merekam posisi pengguna, memberikan tips liburan, dilengkapi game berburu stiker AR untuk bisa mendapatkan diskon dari merchant lokal.

Kategori Women & Girls (apps)

Juara 1: SiMaggie (Lili Nur Indah Sari / 24 Tahun / Kediri). SiMaggie merupakan platform pengolahan sampah organik menjadi maggot (belatung) sebagai alternatif pakan lele melalui konsep biokonversi dengan layanan penjualan online ke peternak lele.

Juara 2: Lavanya (Cindy Lim / 26 Tahun / Jakarta). Lavanya merupakan platform layanan kecantikan yang menghubungkan pengguna dengan klinik kecantikan pilihan untuk membuat janji, konsultasi lewat chat, dan pembelian produk secara online.

Juara 3: Mom’s Box (Nurlaela Bahamady / 25 Tahun / Bandung)?. Mom’s Box merupakan solusi mewujudkan keinginan bunda terhadap hadiah yang diidam-idamkan di hari istimewa mereka, sehingga para sahabat mengetahuinya dan bisa memberikan kado yang paling pas tanpa khawatir akan duplikasi.

Masing-masing pemenang mendapat uang tunai mulai Rp 4 juta hingga Rp 20 juta dengan total mencapai ratusan juta rupiah. (Icha)

Operator ini Merangkul Kaum Milenial Lewat Album Sound of Tri

0

Telko.id – Musik memang tidak mengenal usia. Tapi dengan merangkul pemusik dari berbagai daerah untuk ikut dalam kegiatan Roud to Sound of Tri diyakini oleh Hutschinson 3 Indonesia sebagai upaya yang ‘jitu’.

“Hasilnya, ada 10 band yang beranggotakan anak muda berbakat dengan kualitas musik luar biasa yang ditemukan oleh Tri,” kata Dolly Susanto, Chief Commercial Officer Tri Indonesia menjelaskan.

10 band ini adalah D.Plust dari Padang, Friendship dari Palembang, DNA band dari Singkawang, Manjakani dari Pontianak, She’s Bro dari Pontianak, Japra dari Jakarta, Garamerica dari Bandung, Paberik Bamboe dari Bandung, Sumber Kencono dari Malang, dan Jendela New Diary dari Yogyakarta. Ke sepuluh band tersebut pun mendapatkan kesempatan untuk recording bareng dengan Tri dan membuat Album Digital Sound of Tri.

“Album ini merupakan wujud dukungan menyeluruh dan kepedulian tri pada musisi muda Indonesia,” ujar Dolly menambahkan.

Proses recording album berlokasi di ArtSound Studio, di bawah bimbingan dan arahan Elwin Hendrijanto, komposer dengan reputasi internasional yang bertindak sebagai Music Producer dan Music Director. Elwin didukung oleh tim yang terdiri dari para pakar di bidangnya yaitu Jesslyn Juniata sebagai Assistant Music Producer dan Vocal Director, Christian Edo Yuwono sebagai Music Editor, serta Gerard Rumintjap untuk Mixing dan Mastering. Proses recording ini dilakukan secara live demi mendapatkan soul dan energi dari musik yang dibawakan.

Untuk mendukung penyebaran dari album ini dan tentu saja untuk meningkatkan penetrasi Tri di kaum milenial, operator ini meluncurkan Kartu Perdana dan Isi Ulang Broadband Musik (BM) sebagai produk resmi Sound of Tri.

Album Sound of Tri dan RBTnya dapat dinikmati secara gratis dengan membeli kartu perdana BM Musik. Kartu ini harganya sangat terjangkau dengan varian produk berkuota 1.5 dan 3 GB, serta sangat pas untuk penggemar musik karena memberikan benefit gratis 60 hari RBT Album SO3, gratis 30 hari album SO3.

Tidak hanya internetan dan fitur musik, Tri memberikan fasilitas bebas nelpon 1 tahun ke opertor lain, tambahan kuota dan poin BonsTri yang bisa didapatkan oleh pelanggan saat melakukan isi ulang diantaranya dapat ditukar dengan voucher Ayopop untuk iTunes dan Joox.

Dengan kartu perdana dan Isi Ulang BM Musik, pelanggan Tri juga bisa ikut untuk memberikan vote bagi band lokal Sound of Tri favorit mereka. Pelanggan bisa mendukung band dari kotanya untuk menjadi band terbaik setiap minggunya dan membawa mereka menjadi band terpilih yang akan menggelar konser.

Selain itu, Pelanggan Tri dapat juga menikmati musik karya 10 Band Sound of Tri ini melalui aplikasi bima+. RBT ke 10 band ini juga bisa di aktifkan melalui aplikasi bima+ atau melalui *503#. Jangan lewatkan juga video klip nya yang bisa ditonton melalui channel Youtube Tri Indonesia. Sudah siap menyambut 10 rising stars ini di belantika musik tanah air? (Icha)

 

 

Mantap, XL Punya Pemasukan Baru Dari Jaringan Internet Global

0

Telko.id – Sebagai penyedia layanan data, tentu perlu memiliki alternatif jaringan agar dapat memastikan, layanan yang diberikan tidak terganggu. Salah satu strategi XL adalah menerima kerjasama yang ditawarkan Oleh Vocus group yang membutuhkan landing point di Indonesia untuk melengkapi jaringan internet global Australia – Indonesia – Singapura.

Bagi XL, tentu kerjasama ini cukup menggiurkan. Pasalnya, selain dapat mengalihkan trafik dari dan ke luar negeri yang biasanya lewat Singapur, sekarang bisa lewat jaringan milik Vocus, yang notabene, XL juga punya share. Dari sisi harga pun, pasti bisa lebih murah.

Ditambah lagi, XL ternyata juga bisa ikut jualan untuk mengisi jaringan tersebut. Hal ini masuk dalam klausul kerjasama ini. Ada informasi juga, setidaknya ada potensi 25% pengguna layanan data global akan berpindah ke jaringan ini. Pasalnya, SKKL ini Sudah menggunakan teknologi baru. Yang berarti, menjadi pemasukan baru dari XL.

Peran XL sendiri dalam pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Australia-Indonesia-Singapore yang menghubungkan Australia dengan Singapura dan melalui perairan Indonesia ini sangat penting.

Pasalnya, dengan Anyer di wilayah Banten sebagai titik pendaratan (landing point), SKKL ini akan menyediakan alternatif akses internet dari Indonesia ke jaringan global melalui Australia. Hingga saat ini proses pembangunan jaringan sepanjang 4,600 km ini masih berjalan dan siap untuk beroperasi pada kuartal ketiga tahun 2018.

Ditambah lagi, untuk mendapatkan berbagai perijinan supaya kabel laut bisa terpasang cukup banyak. Setidaknya, ada 30 instansi yang perlu memberikan ijin agar pemasangan kabel laut tersebut bisa berjalan. Mulai dari perusahaan perminyakan, pemerintah daerah dan lain nya. Semua, yang di Indonesia, XL yang melakukan.

Pembangunan proyek jaringan yang sudah berjalan 50% tersebut, diresmikan oleh Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini, Chairman Vocus Group, Vaughan Bowen, CEO Alcatel Submarine Networks, M. Phillippe Piron, dan Menteri Komunikasi & Informatika, Rudiantara.

“Keberadaan SKKL Australia–Indonesia-Singapore ini merupakan sarana infrastruktur yang sangat strategis bagi perkembangan industri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Indonesia karena menyediakan konektifitas berkapasitas  besar ke Singapura dan terutama ke Australia yang selanjutnya bisa menjadi jalur alternatif ke jaringan global. Dengan kapasitas mencapai 30Tb untuk jalur Jakarta dan Singapore serta 20Tb antara Jakarta – Perth, berarti SKKL ini mampu menyediakan kapasitas hingga 6x lipat dari total kapasitas jaringan internasional dari Indonesia yang ada saat ini,” kata Dian Siswarini, Presiden Direktur & CEO of XL Axiata.

Dian menambahkan, ketersediaan kapasitas/bandwidth yang sangat besar ini tentunya juga akan dapat dinikmati pelanggan XL Axiata, termasuk pelanggan korporasi dan penyedia jasa layanan internet di Indonesia. Selain itu, menurutnya, rute alternatif melalui Australia yang saat ini masih sangat terbatas, juga akan mengurangi ketergantungan terhadap Singapura yang hingga saat ini merupakan jalur utama untuk menyalurkan trafik dari Indonesia ke jaringan global dan rawan dengan gempa bumi.

Dengan demikian, apabila jaringan internet yang melalui Singapura terjadi gangguan, maka akses Internet dari Indonesia menuju jaringan global tidak akan ikut terganggu karena tersedia pilihan untuk bisa dialihkan melalui jalur alternatif tersebut.

Setidaknya, dengan adanya jalur alternatif ini, akan terjadi pengalihan. XL akan mengatur, 50% trafik akan dialihkan ke jaringan baru ini.

Chairman Vocus Group Vaughan Bowen mengatakan, “Keberadaan jaringan ini sangat penting untuk mendukung perkembangan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi di Indonesia, dan untuk kali pertama, ini merupakan sebuah hub di tengah arus trafik yang menghubungkan antara Asia dan Amerika Utara dan bukan menjadi sebuah akhir dari jaringan fiber optik yang ada di kawasan tersebut”.

Dalam proyek yang dikerjakan oleh Alcatel Submarine Network (ASN) ini, XL Axiata turut serta sebagai landing partner, administrator, dan perwakilan SKKL Australia-Indonesia-Singapore di Indonesia.

Dengan bertambahnya ketersediaan kapasitas bandwidth melalui SKKL Australia-Indonesia-Singapore ini akan memberikan dampak yang signifikan terutama dalam struktur biaya akses internasional melalui rute selatan antara Indonesia dan Australia menuju Amerika yang saat ini masih terbatas. Jalur internet global melalui Australia ini juga lebih aman dibandingkan melalui Luzon Strait, Filipina yang rentan dengan gempa bumi.

Selain kapasitas yang besar dan rute alternatif selain melalui Singapura, secara teknis keunggulan SKKL ini bisa dilihat dari spesifikasinya, antara lain memiliki 4 Fibre Pairs yang menyediakan fleksibikitas koneksi, monitoring 24 jam, 7 hari seminggu (24/7) dan DC yang menghubungkan antara Australia dan Singapore

Penyediaan SKKL Australia-Indonesia-Singapore ini juga merupakan langkah XL Axiata dalam memenuhi komitmen menyediakan infrastruktur untuk akses internet global yang lebih baik sehingga bisa mendukung visi pemerintah dalam mendorong pemanfaatan teknologi digital oleh seluruh lapisan masyarakat.

Dengan semakin banyak alternatif akses ke jaringan internet global, maka akan bisa mendorong tersedianya pilihan jalur yang terbaik, termasuk dari sisi ekonomi dan bisnis, yang pada akhirnya akan berdampak positif bagi penyediaan layanan internet yang berkualitas dengan tarif yang semakin terjangkau. (Icha)

 

Program Next Indonesia Unicorn Kembali Di Buka

0

Telko.id –  Target pemerintah mendigitalkan ekonomi Indonesia pada 2020 antara lain dengan mengadakan beberapa program besar, seperti gerakan 1000 startup dengan valuasi US$ 10 miliar, serta meningkatkan pertumbuhan e-Commerce lokal sebesar 50 persen per tahun dengan nilai US$ 150 miliar.

Tentu target tersebut harus dibarengi dengan upaya untuk pencapaiannya. Salah satu yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan mendorong para startup untuk menjadi unicorn baru di Indonesia. Untuk merangsang terbentuknya unicorn baru tersebut, pemerintah dalam hal ini adalah Kementerian Komunikasi dan Informatika kembali menggelar program Next Indonesia Unicorn (NEXTICORN).

Target dari NEXTICORN ini adalah untuk menciptakan marketplace yang lebih terstruktur dan tertata bagi para start-up untuk bertemu investor dalam memperoleh pendanaan.

“NEXTICORN ini merupakan langkah berikutnya untuk menampilkan Indonesia berikut startup-startup-nya kepada para investor global dan nasional agar startup dapat memperoleh pendanaan (funding), karena pemerintah mengerti permasalahan dalam mendapatkan funding, terutama di zona Missing Middle/Series B. Diharapkan nantinya startup-startup Indonesia dapat tumbuh dan mempunyai value di mata investor nasional dan global sehingga akan lahir unicorn-unicorn berikutnya di Indonesia,” jelas Menteri Kominfo Rudiantara.

Rudiantara beberapa waktu lalu menyampaikan bahwa saat ini Indonesia sudah memiliki 4 unicorn yakni Go-Jek, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak. “Saya yakin lebih dari lima. Kan dulu targetnya lima sampai akhir 2019. Yang 2017 sudah ada empat jadi saya yakin 2019 lebih dari lima,” kata pria yang akrab disapa Chief RA tersebut.

Program NEXTICORN ini merupakan kerja sama pemerintah dengan Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (AMVESINDO) dan Ernst & Young. Diharapkan dari kerja sama tersebut, serta dengan partisipasi startup-startup yang hadir, NEXTICORN bisa menjadi sukses di tahun 2018.

Dengan program NEXTICORN ini, pemerintah akan mendukung adanya Business Matching yang tepat melalui event-event yang mendatangkan Venture Capital baik dari nasional maupun dari luar negeri ke Indonesia, juga dengan membawa startup-startup Indonesia ke event-event di luar negeri yang dihadiri oleh VC. Oleh karena itu partisipasi dari para pelaku startup  sangat penting untuk memanfaatkan peluang yang telah diberikan, sehingga berpartisipasi agar startup-startup di Indonesia dapat menjadi The Next Indonesian Unicorns. Sebelum bertemu dengan investor, para start-up akan dibantu melalui proses kurasi, di mana akan dilakukan pengecekan mulai dari business plan, market validation, hingga sustainability technology dari start-up tersebut.

Sementara itu Donald Wihardja selaku Chief Coordinator AMVESINDO menyatakan “Dengan NEXTICORN ini, AMVESINDO berharap dapat mempermudah start-up untuk menggalang dana, terutama di level Series B (untuk mendapatkan US$5 juta ke atas) dengan memfasilitasi pertemuan mereka dengan investor, baik lokal maupun international. Untuk itu kami akan hadirkan NEXTICORN di acara-acara terkenal yang terbukti mengumpulkan investor di Indonesia dan di Asia, serta menyiapkan acara Business Meeting dengan start-up di sana.”

Sebagaimana diketahui AMVESINDO merupakan Asosiasi dari para pemodal Ventura yang menempatkan dananya pada startup-startup di Indonesia. Donald menambahkan “Kami juga mengumpulkan data-data dari start-up, contact info mereka, pitch deck, dan sebagainya, yang dapat diakses investor dengan mudah secara online, ataupun sebagai buku Compendium yang di cetak. Kami harap, dengan Project NEXTICORN, kami bisa mempersembahkan Unicorn-Unicorn Indonesia baru di masa dekat.” (Icha)

 

 

 

 

 

Kominfo dan Idea Luncurkan Interoperabilitas Layanan Pendaftaran Sistem Elektronik

0

Telko.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bekerjasama dengan idEA selaku asosiasi yang beranggotakan berbagai pelaku usaha di industri e-commerce mengadakan sosialisasi dan peresmian sistem pendaftaran PSE yang terintegrasi dan mempunyai fungsi interoperabilitas. Di mana interoperabilitas sistem pendaftaran ini memungkinkan para pelaku usaha untuk melakukan pendaftaran PSE melalui situs resmi idEA https://pse.idea.or.id/ .

Sistem pendaftaran PSE bertujuan untuk mewujudkan penyelenggara sistem dan transaksi elektronik yang andal, aman, terpercaya dan bertanggung jawab agar dapat memberikan pelayanan yang cepat, akurat, transparan sehingga mendorong peningkatan kualitas penyelenggaraan sistem dan transaksi elektronik serta meningkatkan peran serta dan tingkat kepercayaan masyarakat dalam pemanfaatan TIK.

Menteri Kominfo Rudiantara menyatakan pendaftaran PSE ini dilakukan di Kementerian Kominfo dan di idEA. Namun dengan interoperabilitas maka cukup sekali proses dan bisa dilakukan hanya di idEA. “Jadi kemudahan yang selama ini Kementerian Kominfo terapkan juga diadopsi oleh idEA,” tandasnya.

Rudiantara juga menjelaskan bahwa pendaftaran juga tidak dikenakan biaya. Dengan interoperabilitas maka penyelenggaraan sistem elektronik diakui baik di pemerintah sekaligus di idEA. IdEA adalah asosiasi yang paling tahu industri dan anggotanya. Demikian juga berkenaan dengan akreditasi atau bentuk pengakuan serta sertifikasi keandalan tentu idEA adalah yang paling tepat. Dengan adanya interoperabilitas dengan idEA ini akan meningkatkan pendaftar sistem elektronik. Next to do nya akan dilakukan interoperabilitas dengan instansi lain lagi.

Sementara itu Dirjen Aptika Semuel Pangerapan mengatakan perlunya pendataan untuk mengidentifikasi semua pelaku. “Kita sudah masuk di era digital. Pada saat kita masuk di era digital, kita tidak perlu lagi bertatap muka. Di era digital, identitas itu sangat penting,” katanya.

Semuel juga menambahkan bahwa negara sudah memikirkannya di tahun 2008. “Selama ini masyarakat memandangnya UU ITE itu adalah mengurusi pencemaran nama baik, fitnah padahal banyak pasal-pasalnya yang membantu kita berbisnis. Salah satunya mengenai Penyelenggara Sistem Elektronik,” jelasnya.

Lebih lanjut Semual menyampaikan bahwa yang didaftarkan apa usahanya, sistemnya bagaimana, keamanannya bagaimana, data-data yang dikelola apa saja, bagaimana melindungi data-data yang ada terutama data-data pelanggan.

Langkah yang dilakukan oleh pemerintah ini berdasarkan dinamika pertumbuhan percepatan dunia digital yang terjadi serta semakin banyaknya start-up yang tumbuh, menjadikan pemerintah merasa perlu menggandeng mitra yang dapat membantu menjalankan fungsi pengawasan dalam hal pendaftaran PSE ini. Oleh karena itu, pemerintah memilih idEA sebagai mitra untuk bekerja sama dalam pendaftaran PSE.

“Kami menyambut baik atas kepercayaan Kemenkominfo untuk bersinergi dengan idEA dalam hal PSE ini. Kami ingin mengajak seluruh pelaku usaha penyelenggara sistem elektronik baik yang terdaftar sebagai member idEA maupun non member untuk mendaftarkan sistem elektroniknya secara online,” ungkap Aulia E.Marinto selaku Ketua Umum IdEA sekaligus CEO BLANJA.com.

Saat ini, idEA telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Kemenkominfo dalam memfasilitasi interoperabiltas Sistem Elektronik sesuai amanat Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik beserta peraturan pelaksananya, yaitu secara andal, aman serta diselenggarakan secara bertanggung jawab.

Dengan adanya interoperabilitas sistem pendaftaran PSE antara Kementerian Komunikasi dan Informatika dan idEA, diharapkan dapat menjangkau setiap pelaku usaha PSE yang melakukan kegiatan usahanya di Indonesia sehingga tercapai tujuan penyelenggaraan sistem elektronik secara andal dan aman sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (Icha)