spot_img
Latest Phone

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...
Beranda blog Halaman 1388

Dirut Telkomsel Buka-bukaan Tentang ‘Tudingan’ Indosat

0

Telko.id – Salah satu yang menjadi dasar mengapa Indosat -yang sebenarnya juga dikeluhkan oleh operator lain- secara terbuka ‘menuding’ Telkomsel melakukan monopoli adalah interkoneksi dan Network Sharing. Hal ini membuat Indosat merasa kesulitan untuk berkembang di wilayah luar Jawa.

Untuk masalah biaya interkoneksi yang merupakan salah satu komponen panggilan telepon lintas operator (off-net) masih dianggap mahal oleh operator selain Telkomsel. Namun, Ririek Ardiansyah, Direktur Utama Telkomsel melihat bahwa interkoneksi yang diatur oleh pemerintah itu berbasis biaya. Seperti juga yang diberlakukan secara internasional. Operator yang punya 10 BTS dan 100 BTS, biaya yang dikeluarkan pasti beda.

“Jika ada yang mengaitkan dengan tarif retail, tidak terlalu berkaitan karena untuk menentukan biaya itu, banyak komponen lain,” ujar Ririek Ardiansyah, Direktur Utama Telkomsel menjelaskan pada acara buka bersama dengan media di kantornya.

Lebih lanjut, Ririek juga menambahkan, jika tidak berdasarkan skema cost based maka ada resiko yang akan dihadapi oleh industri. Yakni, operator tidak termotivasi untuk membangun. Tentu, hal ini akan memberikan dampak yang kurang baik bagi Industri.

Lalu, jika dikaitkan dengan perangkat infrastruktur yang semakin turun, per unit nya turun. “Tapi ingat, ada faktor depreasiasi dan modernisasi jaringan. Jadi, tidak akan terlalu berpengaruh karena tetap saja, operator harus melakukan investasi,” Sahut Ririek menjelaskan.

Setiap tahunnya operator harus melakukan 4 hal penting dalam melakukan investasi di infrastruktur. Pertama, operator harus melakukan modernisasi. Di mana, infrastruktur yang ada secara periodik harus selalu diganti karena memang perangkat itu ada umur nya. Kedua, operator harus menambah terus kapasitasnya. Jika dulu satu tower satu BTS, kini satu tower bisa multi sector. Dengan demikian, kapasitas akan bertambah. Ketiga, operator pun harus memperluas coverage sehingga jumlah yang ada sudah pasti akan terus ditambah.

Keempat, meskipun harga per unit turun, tetapi volume pembelian terus bertambah. Selama lima tahun belakangan ini, Telkomsel melakukan pembangunan setara dengan 10 tahun terakhir. Di tambah lagi dengan kebutuhan masyarakat yang semakin cepat. “Semua itu membuat Capex dari operator tetap stabil atau bahkan ada kecenderungan meningkat,” ujar Ririek menjelaskan.

Ririek lalu menambahkan juga tentang monopoli. Di mana, menurut Ririek, monopoli itu dapat terjadi karena memang didesain agar terjadi monopoli atau memang terjadi secara natural. Intinya, Ririek mempertanyakan tentang lisensi yang sudah diberikan oleh pemerintah pada operator. “Jika lisensi yang diberikan secara nasional, maka operator juga harus komitmen membangun secara nasional.

“Jadi, dominasi ini bukan karena kemauan dari Telkomsel tapi karena Telkomsel konsisten membangun sehingga 95% dari wilayah Indonesia sudah dijangkau,” tambah Ririek.

Dalam membangun BTS, Telkomsel membaginya dalam 3 katagori. Pertama, Telkomsel membangun secara reguler. Setiap membangun BTS akan disertai dengan hitungan finansial atau untung ruginya. Kedua, disisi lain, Telkomsel juga membangun yang namanya BTS Merah Putih. BTS yang dibangun di wilayah, di mana secara hitungan finansial adalah rugi. Seperti melakukan pembangunan di wilayah tanpa penduduk, pulau terpencil sampai perbatasan atau menjaga kedaulatan negara. Hal ini menjadi kewajiban dari operator dan bentuk dukungan operator terhadap pemerintah yang sudah dicanangkan dalam peraturan pemerintah.

Namun, Telkomsel percaya bahwa suatu saat nanti akan menumbuhkan perekonomian dan bisa saja nanti nya akan menguntungkan. “Di beberapa lokasi memang ada yang menguntungkan dengan cepat. Tapi, di area lain sangat lambat,” ujar Ririek menjelaskan.

Ketiga, adalah USO atau universal service obligation. Program yang dicanangkan oleh pemerintah untuk mendukung program desa berdering/pinter dari pemerintah.

Peliknya, anggaran untuk USO ini juga tidak selalu lancar, terkadang dana tidak bisa cair. “Operator tidak mungkin untuk non aktif kan BTS yang ada karena sudah ada bisnis yang terbentuk di wilayah itu. Misalnya, sudah ada yang jualan pulsa atau bisnis lainnya. Akhirnya, Telkomsel tetap harus hadir walaupun merugi,” ujar Ririek.

Padahal, lisensi sudah diberikan oleh pemerintah sama. Hanya saja ada operator yang membangun sesuai dengan komitmen, ada yang tidak. Telkomsel sendiri saat ini memiliki 119 BTS. Tiga tahun terakhir, Telkomsel membangun 13 ribu hingga 15 ribu BTS setiap tahunnya. Semakin hari, pembangunan harus lebih cepat karena pertumbuhan dari kebutuhan masyarakat mencapai 22% setiap tahunnya.

Berkaitan dengan foto yang beredar tentang adanya promosi Indosat yang menyinggung Telkomsel, Ririek secara tegas menyatakan bahwa tidak ada instruksi atau kebijakan seperti yang dituduhkan. Telkomsel selalu berusaha untuk menjalankan bisnis sesuai dengan peraturan atau etika yang ada,

Untuk masalah Network Sharing. Telkomsel setuju saja asalkan tidak diberlakukan secara mandatory atau kewajiban. Namun, Telkomsel meminta agar network sharing ini dilakukan base on B to B atau business to business. “Jika Network sharing ini diberlakukan sebagai kewajiban akan memberikan dampak yang kurang baik bagi industri karena akan saling menunggu untuk melakukan pembangunan. Hal ini akan membahayakan secara nasional. Lalu, apa guna nya diberikan lisensi secara nasional, jika tidak membangun,” ujar Ririek berdalih.

Ririek mencontohkan. Jika disuatu daerah, hanya ada satu operator yang melayani. Lalu terjadi sesuatu dan tidak bisa melakukan komunikasi? Tentu hal ini tidak diinginkan. Ditambahkan pula bahwa jika hanya satu network dengan beberapa operator, maka kualitas layanan akan sama. Tidak terjadi deferensiasi. Hal ini tentu menjadi tidak baik bagi masyarakat. Paling tidak dalam suatu daerah ada 2 atau 3 operator yang melayani. Dengan demikian ada kompetisi harga dan kualitas. Konsumen pun dapat memilih.

Ditambahkan juga oleh Ririek bahwa 3 poin penting yang akan mempengaruhi pertumbuhan industri dengan baik. Pertama, kualitas layanan. Di mana, kualitas layanan ini ada minimalnya. Sehingga, siapa pun yang masuk ke wilayah tersebut memberikan kualitas yang baik.

Kedua, harga harus affordable. Jika memberlakukan harga yang rendah maka operator tidak akan untung. Hal ini bisa saja terjadi, tapi pasti hanya dalam jangka pendek saja. Jika dilakukan dalam jangka panjang maka operator tidak memiliki kemampuan untuk membangun. Padahal, telekomunikasi ini mampu mengenerate ekonomi suatu daerah.

Diakhir pertemuan, Ririek menegaskan bahwa, regulasi adalah sebuah alat atau tools untuk mempengaruhi industri. Hanya saja perlu diperhatikan masalah fairness. Baik bagi kepentingan operator yang sudah membangun maupun kepentingan nasional.

“Terlebih, saat ini telekomunikasi ini sedang dalam evolusi. Sedang dalam masa transisi. Jika tidak hati-hati akan memberikan dampak yang kurang baik bagi industri secara nasional,” sahut Ririek menutup pertemuannya. (Icha)

Operator Minta Interkoneksi Murah, Garuda Sugardo: Bangun Dulu Jaringan

0

Telko.id – Alih-alih mengkritisi rencana pemerintah untuk menurunkan tarif interkoneksi – yang konon akan memangkas biaya panggilan telepon lintas operator hingga mendekati panggilan ke sesama operator, pakar telekomunikasi Garuda Sugardo justru lebih mengharapkan sikap tegas pemerintah dalam memaksa operator memenuhi janjinya.

Dalam hal ini terkait pembangunan jaringan sesuai lisensi. Menurutnya, lisensi adalah kewajiban, dan bukannya hak.

“Semua operator harus membangun coverage Nasional, setelahnya baru menuntut interkoneksi murah secara resiprokal. Begitu baru adil dan bijaksana,” kata Garuda dalam sebuah postingan di media sosial.

Ia menyebut, salah satu tujuan dari perjuangan Indosat Ooredoo adalah memperoleh penurunan tarif interkoneksi. Ini bisa dimaklumi, dan merupakan sebuah upaya yang “luhur” mengingat tujuan adalah agar para pelanggannya bisa menghubungi pelanggan dari operator lain dengan tarif yang lebih murah. Namun, Indosat juga harus ingat, bahwa makna interkoneksi adalah “siapa berbuat apa dan mendapatkan apa.”

“Telkomsel yang membangun jaringan di seluruh pelosok Nusantara, pantas menikmati hasilnya secara sejahtera. Siapa yang membangun jaringan diirit-irit, pantaslah dapatnya sedikit,” katanya.

Menurutnya, Indosat sebenarnya memiliki dua kesempatan untuk mengimbangi Telkomsel, tapi disia-siakan.

Pertama saat produk IM3 diluncurkan pada 2001 lalu, dan yang kedua saat Satelindo merger dengan Indosat. Jumlah BTS dan pelanggan gabungan IM3 Indosat ditambah Matrix dan Mentari (Satelindo) sebenarnya hampir sama dengan Telkomsel.

“Bila saja manajemen Indosat saat itu paham doktrin seluler dan menggeber bisnisnya, pastilah kondisinya gak kedodoran seperti sekarang. Sayang sebagian besar saham Indosat sekitar 2014 dijual ke investor asing, maka jadilah pusing. Nasi telah menjadi bubur,” tukasnya.

Sementara itu, sebagai penguasa pasar Telkomsel juga sebenarnya tak luput dari berbagai usaha. Diakui mantan Direksi Telkomsel, Indosat dan Telkom ini, rahasia kekuatan Telkomsel terletak pada konsistensinya dalam mengembangkan jaringan.

Telkomsel sejak dulu menerapkan strategi universal “RPA”. Retention berarti mempertahankan pelanggannya dengan program customer loyality. Penetrasi artinya ngerangsek pasar dengan penggelaran BTS ke segala penjuru berpopulasi. Dan Akuisisi, merebut pasar dengan cara membujuk pelanggan dari pesaing untuk berpaling.

Sekedar mengingatkan, salah satu pemicu perang terbuka antara Telkomsel dan Indosat adalah belum tuntasnya pembahasan seputar biaya interkoneksi. Dimana Telkomsel meminta penurunan dengan mempertimbangkan komitmen pembangunan jaringan dan perhitungan berbasis biaya, sementara Indosat menyakini biaya interkoneksi bisa turun lebih di atas 50% karena belanja jaringan makin murah.

Duplikasi Server Pindah ke Indonesia, Facebook-an dengan XL Makin Lancar

0

Telko.id – XL memutuskan untuk memindahkan duplikasi server Facebook dari Singapura ke pusat data XL di dalam negeri. Keputusan yang menjadi bagian dari implementasi kerjasama XL dan Facebook ini diklaim akan mampu meningkatkan kualitas akses bagi pelanggan XL saat mengunjungi social media tersebut.

Perbedaan kualitas akan lebih terasa terutama saat pelanggan mengakses video di Facebook, yang akan menjadi jauh lebih baik. Hal ini tentu saja berguna bagi pelanggan yang senantiasa memanfaatkan fitur video, entah itu untuk mempromosikan bisnisnya atau melakukan edukasi. Disamping kegiatan-kegiatan lainnya yang juga akan lebih mudah dilakukan melalui Facebook.

“Facebook adalah social media yang paling popular dan salah satu yang paling intens diakses oleh pelanggan XL. Dengan mempertimbangkan trend ke depan di mana konten-konten video akan lebih banyak diakses, termasuk melalui Facebook, maka perlu bagi XL untuk meningkatkan kualitas experience pelanggan,” kata Direktur/Chief Service Management Officer XL, Yessie D. Yosetya melalui keterangan resmi, Senin (28/6).

Yessie menambahkan, proyek bersama Facebook ini adalah yang pertama di Indonesia, dan juga belum banyak dilakukan di seluruh dunia.

Dari sisi teknis, dengan memindahkan duplikasi server ke Indonesia, maka akses ke server menjadi lebih dekat sekaligus lebih cepat. Jika sebelumnya akses ke server Facebook rata-rata yang terjadi delay sekitar 200ms, saat ini delay menjadi kurang dari 8ms.

Dalam hal ini, XL menggunakan Data Center di Jakarta dan Surabaya, dengan total kapasitas 60G yang diperuntukkan khusus hanya untuk Duplikasi Server Facebook tersebut.

Facebook sendiri menjadi salah satu konten digital atau aplikasi yang paling sering diakses oleh pelanggan XL. Trafik akses ke social media pertemanan tersebut mencapai 30% – 40% dari total trafik data. Saat ini, semakin banyak pelanggan yang mengakses video, baik mengunduh atau mengunggah, melalui Facebook, yang tentunya membutuhkan dukungan kualitas akses yang memadai.

“Peningkatan kualitas akses ke Facebook tersebut seiring juga dengan berbagai peningkatan kualitas jaringan yang dilakukan XL. Proyek ini sekaligus searah dengan terus diperluasnya cakupan layanan 4G LTE ke berbagai daerah layanan,” tambah Yessie lagi.

Selain ke Facebook, XL juga akan melakukan kerjasama yang sama dengan OTT (Over The Top) global lainnya, mengingat ke depan, diperkirakan akses ke OTT akan terus meningkat seiring dengan semakin baiknya infrastruktur jaringan dan akses internet di Indonesia. Tahun lalu, XL juga telah melakukan kerjasama serupa dengan Google, yang ikut meningkatkan kualitas akses pelanggan XL ke OTT terbesar di dunia tersebut.

Tokopedia Sediakan Halaman Khusus untuk Bandung

0

Telko.id – Situs jual beli online Tokopedia resmi menjalin kerja sama dengan pemerintah kota Bandung untuk memasarkan produk-produk yang dihasilkan oleh pemilik merek lokal di Indonesia. Media pemasaran berbasis online yang terintegrasi langsung dengan Tokopedia ini dipanggil Laman Kota.

Dipilihnya Bandung sebagai kota pertama dalam rangkaian kerjasama Tokopedia dengan Pemerintah Kota ini bukannya tanpa alasan. Diakui CEO William Tanuwijaya, hal ini dikarenakan Bandung memiliki segudang pemilik merek lokal, yang sayang jika diabaikan.

Sepanjang bulan Juni ini, lewat platform Tokopedia, masyarakat Bandung sudah berhasil menjual sebanyak 910.163 produk ke seluruh Indonesia dan membeli sebanyak 599.239 produk dari berbagai pelosok Indonesia. Itu artinya, Bandung telah membantu terciptanya 1.509.402 (data per 25/06/2016 pukul 09.55 WIB) kepercayaan dan peluang di Indonesia sepanjang bulan Juni ini.

“Jutaan kepercayaan memang telah tercipta, namun belum sebanding dengan potensinya yang masih sangat besar, maka dibutuhkan sebuah katalisator dalam hal ini Laman Kota untuk lebih mendorong pertumbuhan bisnis para pemilik merek lokal lewat sebuah platform dimana seluruh stakeholder termasuk pemerintah kota setempat bisa bertemu,” kata William melalui keterangan resmi.

Program Laman Kota ini sendiri merupakan satu dari sekian inisiatif dari Tim Inovasi dan Bisnis Inklusif, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, untuk memperbaiki sistem mata rantai produk-produk strategis di Indonesia. Dimana untuk memperkuat konektivitas ekonomi dari desa, kota dan pasar global, diperlukan sistem logistik yang lebih efisien untuk produk-produk UKM lokal.

“Hal ini dapat dicapai dengan kehadiran bisnis e-commerce dan teknologi aplikasi,” tambah Ketua Pengarah Tim Inovasi dan Bisnis Inklusif, Deputi Menko Perekonomian Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Edy Putra Irawady.

Kerja sama antar pemerintah dan swasta ini direncanakan akan dikembangkan oleh Tim Inovasi dan Bisnis Inklusif dalam skala nasional dalam sebuah gerakan UKM lokal berbasis digital.

Sementara itu, Ridwan Kamil selaku Walikota Bandung menyambut baik peluncuran Laman Kota Bandung ini. Menurutnya, masa depan ekonomi Bandung terletak pada ekonomi kreatif, mengingat Bandung tidak memiliki sumber daya alam.

“Lewat laman khusus Kota Bandung di Tokopedia, para pemilik merek lokal asal Bandung bisa menemukan cara untuk membuka dan mengembangkan bisnis online mereka secara gratis, akses ke modal kerja lewat KUR atau model pinjaman lainnya hingga Rp 8 miliar dari para Mitra Toppers, hingga inspirasi dan kisah sukses dari para pemilik merek lokal yang sudah berhasil goes online,” kata William Tanuwijaya lagi.

Selain menguntungkan penjual, Laman Kota Bandung juga bermanfaat untuk para pembeli yang ingin secara spesifik mengetahui produk-produk asal Bandung yang sedang menjadi tren. Pengunjung Laman Kota Bandung secara umum juga dapat mencari berbagai informasi mengenai event-event di Bandung yang berhubungan dengan kewirausahaan.

IPO, Vodafone India Ingin Kumpulkan US$ 2,5 Miliar

0

Telko.id – Sebuah laporan yang beredar baru-baru ini menunjukkan bahwa Vodafone India sedang mempersiapkan diri untuk melakukan IPO pada kuartal keempat. Melalui IPO ini, perusahaan ingin mengumpulkan setidaknya US$ 2,5 miliar.

TelecomAsia melaporkan, Vodafone diharapkan akan mengajukan draft prospektus untuk IPO pada bulan Agustus mendatang.

Sejumlah institusi, seperti Bank of America, Kotak Investment banking dan UBS AG dilaporkan telah dilibatkan oleh Vodafone, dan akan bertindak sebagai koordinator global untuk IPO. Proses seleksi bank dimulai pada bulan April lalu.

Dengan nilai potensi hingga US$ 2,5 miliar, IPO ini akan menjadi listing terbesar di India sejak tahun 2010. Laporan sebelumnya menunjukkan bahwa nilai tawaran bisa jauh lebih besar, hingga IPO ini berpotensi menjadi yang terbesar yang pernah ada di India.

Rencana IPO Vodafone India sendiri sebenarnya telah dipertimbaangkan selama beberapa tahun, tetapi proses yang rumit, dalam hal ini terkait pajak dan penggabungan bisnis operasi, kerap menghalangi.
nilai

Sambut Lebaran, Blibli.com Hadirkan Same Day Delivery

0

Telko.id – Hari raya Idul Fitri hanya tinggal menghitung hari saja, hal ini nyatanya dimanfaatkan betul oleh situs belanja online blibli.com dengan menghadirkan layanan Same Day Delivery.

Layanan ini merupakan sebuah bentuk apresiasi yang dilakukan oleh pihak blibli.com kepada para pelanggan mereka yang hendak menyambut hari raya Idul Fitri. Seperti diketahui, tradisi mudik lebaran tentunya akan sangat menyita banyak perhatian para masyarakat.

Dengan begitu banyaknya konsentrasi tercurah pada aktivitas tersebut, tidak menutup kemungkinan mereka melupakan hal sepele namun penting seperti membeli sembako, serta keperluan mendesak lainnya. Mengatasi hal tersebut, Same Day Delievery dari blibli.com ini menawarkan sistem pengantaran barang ke pengguna di hari yang sama ketika mereka bertransaksi.

Namun, Layanan Same Day Delivery ini hanya dikhususkan untuk pelanggan di kawasan Jakarta yang berlaku antara 25-30 Juni 2016.

Lebih lanjut, layanan Same Day Delivery untuk pembelian produk yang ada di Katalog Same Day Delivery dan pembayaran diterima Blibli.com sebelum pukul 10.00 wib setiap harinya.

“Persiapan menyambut Lebaran lebih banyak menarik konsumen dibandingkan hari biasa. Mulai dari kebutuhan akan produk kuliner, busana muslim hingga gadget,” ucap Senior Marketing Communication Manager Blibli.com Lani Rahayu pada keterangan pers yang diterima tim Telko.id (28/6).

Lani menambahkan, transaksi di bulan puasa meningkat sebesar 50% dibandingkan hari biasa yang kebanyakan berupa barang-barang yang dibutuhkan untuk menyambut hari raya Idul Fitri. Sehingga mereka memberikan referensi dalam bentuk katalog yang dapat dibeli dan diantar pada hari yang sama atau Same Day Delivery.

Layanan ini berlaku untuk pembayaran menggunakan kartu kredit dan Internet Banking (BCA Klikpay, CIMB Clicks, dan Klik BCA) dan pembelian maksimal sebanyak 2 jenis produk per hari.
Apabila pesanan barang diterima setelah jam 10.00 wib, maka barang diantar secara reguler.

Sekadar informasi, blibli.com sendiri menghadirkan berbagai macam promo pada bulan suci Ramadhan kali ini. Seperti,

Program #BelanjaKebaikan
Dimana selama periode 1-30 Juni 2016 pembelanja yang melakukan transkasi belanja minimal Rp500 ribu bisa melakukan donasi di Indonesia Mengajar.

Ekstra Diskon 20%
Pada kesempatan program Ramadhan ini memberikan kesempatan khusus bagi nasabah kartu kredit Standard Chartered Bank Visa Platinum, BNI berlogo Visa, Citibank, ANZ untuk mendapatkan ekstra diskon sebanyak 20% (maksimal diskon Rp500 ribu) untuk maksimal 1 kali belanja setiap hari.

Ngabuburit Deals 
Blibli.com juga menemani Blibli Shopper menunggu berbuka puasa (ngabuburit) melalui program Ngabuburit Deals setiap Senin-Jumat antara 16.00-19.00 wib ada tawaran lima pilihan produk terbaik hasil seleksi tim internal Blibli.com. Produk-produk tersebut diharapkan bisa menjadi referensi menyiapkan bulan ramadan dan menyambut Idul Fitri dari multi-category mulai dari Fashion Wanita, Kuliner, suplemen kesehatan & kecantikan, hingga persiapan mudik.

#MobilBaru10Ribu
Program seru lainnya di bulan Ramadan, Blibli.com memberikan kesempatan belanja sekaligus berkesempatan membeli mobil baru hanya senilai Rp10 ribu di dalam program belanja #MobilBaru10Ribu yang berlangsung selama periode 6 Juni-5 Juli 2016.

Ini Tanggapan Bos Mataharimall.com Soal Smartphone Ilegal

Telko.id – Semenjak hadirnya peraturan TKDN yang mengharuskan setiap vendor smartphone untuk menghadirkan kandungan dalam negeri di dalam smartphone mereka, cukup banyak menghadirkan berbagai macam polemik. Salah-satu polemik yang saat ini ramai adalah hadirnya smartphone tanpa sertifikat resmi yang senantiasa ‘mejeng’ di berbagai situs belanja online.

Seperti diketahui, e-commerce merupakan salah satu sarana bagi vendor smartphone atau pedagang nakal untuk menjual berbagai macam produk yang tidak bersertifikasi ke pasaran Indonesia.

Tidak terkecuali Mataharimall.com, situs belanja online ini kerap disusupi oleh beberapa produk smartphone yang tidak memenuhi aturan TKDN yang berlaku di Indonesia. Padahal, Pemerintah sangat jelas mengharuskan para vendor smartphone khususnya 4G untuk menyematkan kandungan lokal jika masih ingin berjualan di Tanah Air.

Terkait hal tersebut, CEO Mataharimall.com, Hadi Wenas menyebutkan jikalau memang ketahuan ada pedagang yang memasarkan produk ilegal maka akan langsung diturunkan.

“Kalau memang ada laporan kita langsung turunkan kok, jadi kadang-kadang memang mereka (merchant) pada nakal-nakal,” ujarnya saat ditemui tim Telko.id di ajang Buka Puasa Bersama dengan Yayasan Bina Anak Pertiwi (27/6).

Ia juga menjelaskan, ketika pada saat penandatanganan kontrak kerjasama dengan para merchant, disitu tertulis bahwa mereka tidak boleh menjual barang KW serta ilegal.

“Tapi kan memang kita ada ratusan ribu merchant, jadi ngeceknya itu secara manual tapi begitu dilaporkan kita langsung turunkan,” tambah Wenas.

Berbicara mengenai upaya lain untuk meredam bahkan menghilangkan barang ilegal tadi, Wenas berujar tengah meningkatkan dari sisi teknologi, yakni akan mengimplementasi master SKU sehingga mempermudah melakukan kontrol terhadap barang yang dijual.

Sementara mengenai sanksi, Wenas menjawab akan menurunkan barang, serta memberikan sanksi tertulis kepada para merchant.

“Ya, kita turunkan kemudian kita kasih surat peringatan hingga tiga kali SP baru kita ambil tindakan yang lebih keras. Karena jika langsung mem blacklist, kita mesti lihat kontraknya dulu,” ujar Pria asal Surabaya ini.

Sejatinya, pihak Mataharimall.com telah melakukan proses pengecekan barang sebelum barang tersebut ‘dipajang’ di situs mereka. Namun, karena banyak juga merchant yang masih nakal, sehingga mereka agak kesulitan untuk menanggulangi penjualan barang Ilegal, khususnya smartphone.

“Ya, kalau mereka nakal kita kasih teguran melalui jalur hukum yang berlaku. Masalahnya kan mereka itu lebih fleksibel untuk nakal, mungkin karena sizenya kecil, tinggal tutup dan bikin perusahaan lagi. Itu menjadi PR buat kita, kita harus ngeceknya lebih rajin sebelum kita membiarkan mereka untuk berdagang, terus untuk pengecekan moderasinya lebih rajin lagi. Tapi untuk sekarang sih, ketika ada report, kita langsung follow up dan turunkan,” tukas Wenas.

Sebelumnya, tim Telko.id juga sempat melakukan pengecekan di situs mataharimall.com dan kami masih menemukan smartphone yang belum lolos TKDN dan belum mengantongi surat izin Postel di situs e-commerce Mataharimall.com.

Semoga pihak mataharimall.com cepat membersihkan produk ilegal ini, karena tentunya sangat merugikan negara serta para end user yang membeli produk tersebut.

Setelah iPhone Kini Foxconn Produksi Smartphone Luna

0

Telko.id – Sebagai pemimpin di sektor manufaktur oursourcing untuk pasar 3C (Computer, Communication, and Consumer-electronics), Foxconn dikenal membuat berbagai produk berkualitas tinggi. Salah satu yang paling menonjol adalah dipercaya oleh Apple untuk memproduksi smartphone iPhone dan tablet iPad yang dijual ke seluruh dunia.

Foxconn juga tengah mengembangkan smartphone branded dengan merek Luna yang telah menuai sukses di Korea Selatan. Smartphone terbaru ini mengusung desain logam yang ramping dengan material dan kualitas sekelas iPhone. Fiturnya kompetitif dengan harga yang terjangkau, sekitar setengahnya dari kebanyakan ponsel premium, sehingga memiliki kekuatan yang menonjol di pasar.

Di Korea Selatan, smartphone ini dipasarkan bekerjasama dengan operator terkemuka SK Telecom. Di negeri K-Pop tersebut, smartphone Luna dibanderol dengan harga 449.900 won ($380) atau sekitar Rp. 5 jutaan, yang menawarkan spesifikasi high-end di level harga mid-range.

“Di Korea Selatan, Luna sangat populer di kalangan pengguna smartphone muda. Karena konsumen muda lebih memprioritaskan desain, fungsionalitas dan harga,” kata Terry Gou, CEO Foxconn.

Bukti dari besarnya minat tersebut, Terry Gou, CEO Foxconn, mengungkapkan bahwa smartphone Luna ludes terjual 36 ribu unit hanya dalam waktu 3 minggu sejak peluncuran pertama.

Smartphone ini terjual habis beberapa kali di toko online resmi SK Telecom, dan banyak distributor mengalami kekurangan stok karena permintaan yang lebih tinggi dari perkiraan. Ini menunjukkan respon yang sangat bagus di negeri gingseng tersebut.

Dalam waktu singkat, Luna meloncat menjadi merek ponsel papan atas. Walaupun masih baru, namun langsung menduduki posisi nomor dua smartphone kelas menengah (mid-range) dengan menguasai market share 28,4% di Korea Selatan pada tahun 2015. (Sumber Korea Mobile Communication Industry & SK Telecom published data).

Selain fungsi yang kompetitif, body dengan material logam (metal) yang tipis seperti yang ditemukan di iPhone besutan Apple menarik minat bagi konsumen muda. Terlebih jika dibandingkan dengan kompetitor di harga yang sama, ponsel budget biasanya memiliki material yang terbuat dari plastik.

Luna adalah smartphone yang telah mendukung konektivitas 4G LTE dengan diperkuat prosesor high-end Qualcomm Snapdragon 801. Ponsel pintar 5,5 inchi ini dibekali dengan dua kamera 13 MP AF (F/2.0) dan 8 MP FF wide-angle (F/1.8) yang sanggup merekam momen indah. (Icha)

Seru Mana, Mike Tyson vs Evander Holyfield atau Indosat vs Telkomsel?

0

Telko.id – Perseteruan antara operator seluler Indosat Ooredoo dan Telkomsel terus berlanjut. Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pekan lalu, tepatnya Selasa (21/6), CEO Indosat Ooredoo, Alexander Rusli bahkan secara terang-terangan mengajak keempat operator lain untuk ‘mengkudeta’ Telkomsel.

Sontak, ajakan ini mendapat kritikan dari mereka yang bergelut di industri.

Mantan anggota komite Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) yang saat ini menjabat Ketua Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Informasi (LPPMI), Kamilov Sagala menyebut cara Alex Rusli untuk mengajak operator lain memerangi Telkomsel tidak tepat karena malah akan merusak tatanan industri yang sudah mulai baik.

“Sangat tidak educated untuk menyelesaikan kondisi saat ini,” katanya seperti dikutip dari detikINET.

Sementara itu, dalam sebuah postingan di media sosial, alih-alih mengkritisi, mantan Direksi Telkomsel, Indosat dan Telkom Garuda Sugardo justru menilai cara Indosat ini sebagai langkah yang cukup cerdas, khususnya menyangkut promosi. Mengingatkan pada apa yang dilakukan promotor pertandingan tinju antara Mike Tyson dan Evander Holyfield 19 tahun silam.

“Ini siasat promosi yang cerdas sekali ketimbang harus pasang iklan di koran, billboard, atau televisi. Masalah hasilnya efektif atau kontra produktif, itu urusan belakang,” tulisnya dalam postingan tersebut.

Sebaliknya, PPTSI (Perkumpulan Profesi Telekomunikasi Seluler Indonesia) mencoba lebih bersikap netral. Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan perkumpulan hari ini, PPTSI mengimbau kepada seluruh korporasi yang bergerak di bidang telekomunikasi (tidak hanya operator seluler) baik pemegang saham mayoritas, entitas luar negeri atau dalam negeri untuk berbisnis dengan mentaati seluruh aturan perundang- undangan yang berlaku, menjunjung tinggi etika bisnis yang sehat serta menghormati kearifan lokal Indonesia.

Selain itu, kepada mereka yang bergelut di industri ini PPTSI juga meminta dapat menahan diri dan tidak terpancing melakukan tindakan-tindakan yang dapat merugikan keperntingan pribadi, perusahaan maupun kepentingan umum.

“Kami mengimbau pemerintah melalui Kementerian Kominfo, BRTI (Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia) sebagai regulator telekomunikasi Indonesia dan KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) untuk mencarikan jalan keluar terhadap polemik yang berkembang, dengan menegakkan peraturan secara adil demi persaingan bisnis yang sehat, agar tercapai fundamen/dasar ekonomi nasional yang kuat dalam menghadapi persaingan ekonomi regional maupun global,” bunyi pernyataan yang diterima tim Telko.id tersebut, (Senin (27/6).

Saat ini, kisruh Indosat vs Telkomsel telah sampai ke Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). BRTI menyebut, sanksi administratif akan dikenakan pada oerator yang melanggar, jika memang ada pelanggaran.

Riset: Pasar Smart City Amerika Latin Tumbuh 19% Pada 2020

Telko.id – Pasar smart city di Amerika Latin akan melonjak hampir 20% dalam empat tahun ke depan, didorong oleh urbanisasi dan investasi besar-besaran di sektor infrastruktur, demikian dilaporkan Markets & Market, seperti dikutip situs BNamericas.

Lembaga riset ini memperkirakan pasar tahunan smart city akan tumbuh 19,4% pada tahun 2020, mencapai total US$ 758 miliar.

Salah satu faktor pendorong pertumbuhan smart city, menurut direktur Telefónica Alfredo Martín, adalah terus masuknya warga ke kota-kota Amerika Latin. Dia memprediksi bahwa pada tahun 2050, 85% dari populasi Amerika Latin akan tinggal di pusat-pusat kota. Pergeseran demografis besar-besaran ini mau tak mau memaksa pemerintah untuk bergerak di luar pendekatan perencanaan kota tradisional dan merangkul inovasi infrastruktur berbasi teknologi.

Pendorong lainnya adalah besarnya investasi regional untuk infrastruktur cerdas, yang saat ini sekitar US$ 100 miliar per tahun.

Penelitian Navigant melihat pengelolaan air sebagai salah satu segmen pertumbuhan smart city terbesar di tahun-tahun mendatang. Misalnya, Peru saat ini hanya menghancurkan 30% dari limbahnya, tetapi harus secara signifikan meningkatkan jumlah ini jika kotanya harus menangani ledakan penduduk.

Dari sektor telekomunikasi, analis juga memprediksi bahwa pertumbuhan smart city yang signifikan akan terjadi. Hal ini sebagian besar didorong oleh inisiatif broadband yang dapat diakses, seperti Plan Vive Digital 2014-2018 milik Kolombia atau Rede Cidade Digital milik Brazil yang menargetkan 300 kota.

Beberapa negara juga memprioritaskan investasi smart city yang berfokus pada efisiensi energi dan keberlanjutan. Mexico, Brazil, Kolombia dan Peru,misalnya, memiliki semua investasi yang dialokasikan untuk proyek-proyek infrastruktur yang ditujukan untuk meningkatkan efiesiensi manajemen gedung, transportasi dan keamanan.

Secara khusus, seperti dilaporkan Readwrite, Senin (27/6), Kolombia telah menginvestasikan lebih dari US$ 111 miliar melalui berbagai kementrian di pemerintahan sejauh ini, mengingat negara berusaha untuk mengembangkan infrastruktur pintar di dalam dan di antara kota-kotanya.

Sementara itu, Chile juga menempatkan proyek smart city di barisan depan, dengan proyek-proyek yang sedang berlangsung di Guayaquil dan Arequipa untuk mendigitalkan pelayanan publik.