spot_img
Latest Phone

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...
Beranda blog Halaman 1331

Ini Dia Kerugian Samsung Akibat Recall Galaxy Note 7

0

Telko.id – Akibat dari penarikan Samsung Galaxy Note 7 dari pasar menyebabkan perusahaan smartphone asal Korea ini rugi besar. Setidaknya, keuntungan operasional Samsung akan turun hingga US$ 3 miliar, seperti dilansir dari Cnet Asia.

Samsung sebenarnya sudah mencoba untuk mengganti produk yang sama pada konsumen yang terkena kasus baterai pada Samsung Galaxy Note 7. Namun, ternyata kasus tersebut berulang lagu sehingga perusahaan Korea inipun melakukan recall untuk semua produk tersebut.

Padahal, Samsung berharap Galaxy Note 7 ini mampu mengangkat namanya lagi setelah suakses dengan Galaxi S7 nya. Ternyata, harapan itu pupus.

Kerugian operasional yang cukup besar tersebut akan terlihat pada kuartal tiga ini hingga akhir tahun. Kondisi ini pun akan mempengaruhi kuartal pertama tahun 2017 mendatang.

Imbas recall Samsung Note 7 ini juga akan dirasakan oleh supplier yang digunakan pada produk ini. Pacific Crest Research menyatakan bahwa langkah Samsung menghentikan produksi dan penjualan gara-gara Galaxy Note 7 ini memberikan dampak negatif pada beberapa supplier mobile-chip.

Siapa saja? Perusahaan Semiconductor yang banyak digunakan pada bisnis Samsung ini antara lain Maxim Integrated Products (MXIM), Synaptics (SYNA), Qualcomm (QCOM) dan Qorvo (QRVO).
Yang terkena dampak terbesar menurut Pacific Crest Research adalah Maxim karena diperkirakan akan mempengaruhi pendapatan dari Samsung hingga 42%. Yang ke dua adalah Synaptics. Diperkirakan pendapatan dari Samsung ini akan turun hingga 2.9%. Diikuti oleh Qualcomm (2.7%) dan qorvo (2.3%).

Sebaliknya, kejadian Samsung Galaxy Note 7 ini akan memberikan dampak positif pada bisnis Apple (aapl), terutama keluarga iPhone, seperti yang dilaporkan oleh Pasifik Crest.

Analis dari Canaccord Genuity, Michael Walkley mengatakan hal yang sama. Di mana, recall Galaxy Note 7 akan berdampak pada Qualcomm, walapun hanya dalam jangka pendek. Hal tersebut terlihat pada saham Qualcomm yang menurun 3 sen dari angka 30 September lalu. Demikian juga dengan saham Maxim dan Without. Namun, sebaliknya, Synaptics ada kenaikan walapun kecil.

Kondisi ini disikapi oleh Qualcomm dengan menurunkan produksi nya pada bulan Desember hingga Maret mendatang. Namun, kondisi ini menjadi berkah bagi produsen smartphone lainnya dari Cina. Seperti Vivo dan Oppo.

Walau demikian, Qualcomm mendapatkan dampak positif juga. Apalagi terdengar rumor bahwa perusahaan asal Amerika ini tertarik untuk mengakuisisI perusahaan semikonduktor NXP (nxpi). (Icha)

Terkait Tuduhan Kartel, Ini Jawaban Indosat

0

Telko.id – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) beberapa waktu lalu berniat memanggil Indosat Ooredoo dan XL Axiata terkait dugaan kartel saat membentuk usaha patungan bernama PT One Indonesia Synergy.

“Indosat dan XL akan kami panggil minggu ini atau minggu depan. Kami sudah kirimkan surat kepada dua perusahaan tersebut,” ujar Ketua KPPU Muhammad Syarkawi Rauf pada keterangan pers yang diterima tim Telko.id (10/10).

Pemanggilan ini disebabkan karena terdapat tiga indikasi yang mengarah ke kartel dan menyalahi UU No. 5/1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

Syarkawi menjelaskan, price fixing yang dimaksud adalah Indosat dan XL bisa berkoordinasi menetapkan harga. Sementara, market allocation, keduanya bisa menetapkan pembagian wilayah pemasaran. Sedangkan output restriction, keduanya bisa mengatur pasokan bersama-sama.

Terkait dengan isu tersebut, Indosat Ooredoo melalui keterangan resminya menyatakan belum menerima surat panggilan dari KPPU terkait dengan isu yang beredar di publik mengenai dugaan praktek kartel bersama XL.

“Dugaan praktek kartel yang ditujukan kepada Indosat Ooredoo adalah tidak benar karena kam tidak pernah melakukan praktek kartel dalam bentuk apapun dalam menjalankan bisnis kami. Indosat Ooredoo tidak pernah melakukan kesepakatan dengan XL dalam bentuk apapun terkait dengan dugaan praktek kartel tersebut,” tegas jawaban Indosat Ooredoo yang diwakili oleh Deva Rachman, Group Head Corporate Communications pada keterangan pers yang diterima tim Telko.id (14/10).

Indosat juga menegaskan, sebagai perusahaan publik, mereka selalu berupaya untuk mentaati segala peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia serta menerapkan prinsip-prinsip good corporate & public governance dalam melayani pelanggan dan masyarakat di Indonesia.

Seperti diketahui, isu kartel antar operator telekomunikasi Tanah Air mencuat beberapa waktu lalu, setelah KPPU menilai terdapat indikasi bahwa pembentukan perusahaan patungan antara XL dan Indosat ini telah dirancang sejak lama untuk persiapan jika PP No 52/2000 dan PP 53/2000 selesai direvisi dan ditandatangani Presiden Joko Widodo.

Sekadar informasi, Indosat dan XL telah membuat perusahaaan patungan itu sejak beberapa bulan lalu dan telah resmi diumumkan melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Mei 2016. Pada  perusahaan patungan tersebut, masing-masing Indosat dan XL berbagi saham 50:50, atau masing masing mengantongi 1.251 lembar saham.

Modal dasar pembentukan anak usaha ini Rp 10 miliar, modal ditempatkan Rp 2,5 miliar, dan modal disetor Rp 2,5 miliar. Sumber pendanaan berasal dari kas masing-masing XL dan Indosat.

Tiga Lembaga Ini Diminta Cegah Kerugian Negara

0

Telko.id – Tiga lembaga negara yakni Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dan Direktorat Jenderal Pajak, diminta untuk segera turun tangan guna mencegah kerugian negara akibat kemungkinan perang tarif yang dilakukan oleh operator seluler Indonesia, menyusul revisi PP52/53 tahun 2000.

Seperti diketahui, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, tujuan revisi PP 52/53 tahun 2000 adalah untuk menjadikan industri telekomunikasi Indonesia lebih efisien.

Namun di sisi lain, Ahmad Alamsyah Saragih, Komisioner Ombudsman justru berpendapat revisi PP 52/53 tahun 2000 ini malah akan menciptakan inefisiensi. Bahkan dampaknya lebih luas lagi dan berpotensi merugikan negara. Menurutnya, memang revisi PP ini seolah-olah membuat efisiensi. Padahal, efisiensi ini hanya terjadi pada sebagian operator saja. Namun di sisi lain bisa membawa kerugian multiplier effect bagi industri telekomunikasi.

“Jadi secara agregat tidak menguntungkan sektor telekomunikasi. Itu yang menjadi perhatian dari Ombudsman,” terang Alamsyah di Jakarta.

Salah satu bukti mal administrasi yang akan terjadi adalah dengan kemungkinan adanya perang tarif antar operator telekomunikasi. Alamsyah menilai indikasi perang harga antar operator telekomunikasi sudah mulai terlihat dari tarif promosi yang mereka keluarkan.

Tarif promosi sejatinya diperbolehkan dalam regulasi telekomunikasi. Namun promosi yang tidak memiliki batas waktu yang jelas dan selalu diperpanjang oleh operator, menurut Alamsyah, bisa dikatagorikan sebagai perang harga.

“Jika perang harga ini terus terjadi maka potensi penerimaan negara dari PPn akan berkurang,” katanya.

Alamsyah menilai selama ini Kementerian Komunikasi dan Informatika membiarkan sejumlah operator melakukan praktik promosi dan penjualan produk di bawah harga pokok produksi. Jika pemerintah terus membiarkan praktik promosi seperti ini, maka potensi pendapatan negara dari PPn akan hilang.

“KPK harusnya bisa memeriksa operator telekomunikasi yang melakukan perang tarif ini. Karena ada potensi kerugian negara maka KPK bisa memeriksa praktik perang harga yang merugikan negara tersebut,” terang Alamsyah.

Sementara itu, menurut Yustinus Prastowo Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA), menganggap bukan hanya KPK, setidaknya ada dua lembaga lagi yakni KPPU dan Ditjen Pajak diminta segera memeriksa operator telekomunikasi yang melakukan perang tarif.

“Sebab perang tarif yang dilakukan oleh operator telekomunikasi tersebut mengarah ke predatory pricing yang berpotensi mengurangi pendapatan negara dari pajak,” katanya.

Ketika operator menjual harga produknya di bawah harga pokok penjualan, akan membuat operator merugi. Jika merugi maka operator tak membayar pajak. Akibatnya negara tidak bisa melakukan belanja publik. Menurut Yustinus predatory pricing yang rugi sebenarnya publik secara luas.

“Modus-modus seperti ini yang seharusnya diperiksa KPK dan Ditjen Pajak. Apalagi operator yang menggunakan nama Ooredoo, sudah pasti mereka membayar lisensi fee dan mengurangi pendapatan negara lagi. Di dalam pajak ada istilah pajak substance over form. Harus diuji apakah penggunaan merek akan meningkatkan kinerja atau profitabilitas. Kalau tidak ada kontribusinya itu tidak boleh dibayarkan,” tegas Yustinus.

Indosat Gadeng Pegadaian Untuk Berikan Layanan Remitansi

0

Telko.id – Indosat Ooredoo membuka layanan remitansi melalui produk Dompetku Pengiriman Uang (DPU). Layanan ini menawarkan jasa transfer uang bekerja sama dengan Pegadaian. Jasa ini melayani kiriman uang tujuan dosmestik dan internasional, khususnya bagi mereka yang tidak memiliki rekening bank.

“Dompetku Pengiriman Uang (DPU) Indosat Ooredoo menawarkan jasa pengiriman uang tunai bagi pelanggan yang tidak memiliki rekening bank dengan sistem cash to cash. Walaupun Dompetku milik Indosat, transaksi DPU tidak harus menjadi pelanggan Indosat,” ujar Alexander Rusli, Presiden Direktur dan CEO Indosat menjelaskan.

Dengan menggandeng Pegadaian, layanan Dompetku dapat dimanfaatkan masyarakat melalui 4.455 outlet Pegadaian yang tersebar di Indonesia. Kerja sama ini membawa nilai strategis bagi kedua belah pihak untuk memperluas jaringan dan nasabah.

Bagi Pegadaian, dengan adanya kerjasama ini juga akan menambah basis nasabahnya. “Kerjasama kedua perusahaan ini memiliki nilai strategis untuk memperluas basis nasabah. Saat ini nasabah Pegadaian yang aktif sebanyak 7juta nasabah, ini tentu menjadi potensi besar untuk meningkatkan kinerja kedua belah pihak,” ujar Riswinandi,Direktur Utama Pegadaian menjelaskan.

Untuk memanfaatkan layanan ini, pengguna Dompetku dapat melakukan transaksi pengiriman dan pengambilan uang dengan mendatangi ke outlet Pegadaian yang berlogo DPU. Caranya cukup membawa KTP dan uang tunai, serta mengisi formulir pengiriman disertai data pribadi, dan nomor ponsel.

Prosesnya pun tidak memakan waktu lama karena sistem yang digunakan sudah real time. Jadi, kode konfirmasi akan dikirim ke nomor ponsel penerima. Jika sudah diterima, maka uang dapat langsung dicairkan melalui outlet Pegadaian Dompetku terdekat.

“Untuk transaksi seperti ini kami jamin keamanannya, karena kode konfirmasi hanya akan diketahui oleh pengirim dan penerima,” jelas Alex menambahkan.

Untuk melakukan sekali transaksi pengiriman uang tunai Dompetku tidak ada batas minimal. Sementara untuk batas maksimal sekali transaksi bisa mengirim sampai Rp25 juta. Sementara itu, tarif sekali transaksi berdasarkan jumlah uang tunai yang dikirimkan. Misalkan, transaksi Rp1 juta dikenakan biaya Rp15 ribu, pengiriman Rp1 juta sampai Rp2 jt sebesar Rp25 ribu dan transaksi di atas Rp5 juta dikenakan Rp30 rb.

Selama masa uji coba sejak Juli 2016, Pegadaian dan Dompetku telah melayani 2.890 transaksi pengiriman uang dalam dan luar negeri dengan nilai mencapai Rp1,6 miliar. (Icha)

XL terapkan layanan upgrade kartu USIM XL 4G LTE secara mandiri

0

Telko.id – Untuk urusan mengajak konsumen ‘pindah’ agar dapat memaksimalkan layanan 4G, ini masih jadi pekerjaan rumah yang cukup berat bagi operator. Itu sebabnya, XL menerapkan upgrade kartu USIM XL 4G LTE secara mandiri. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan jumlah pengguna layanan 4G lebih cepat lagi.

“Pelanggan bisa mengganti sendiri kartu SIM lamanya menjadi kartu USIM 4G, tanpa datang ke outlet resmi XL, semisal XL Center. Pelanggan sudah mulai bisa memanfaatkan layanan ini sejak akhir Oktober 2015, ” ujar Yessie D. Yosetya, Direktur Service Management XL Axiata menjelaskan.

Dengan memanfaatkan layanan ini, pelanggan bisa lebih efisien dari sisi waktu dan tenaga, bahkan juga biaya, karena proses upgrade kartu ini dapat dilakukan di mana pun dan kapan pun. Pelanggan pun tak perlu khawatir data yang ada di kartu lama akan berubah atau hilang. Bisa dipastikan semua yang ada di kartu lama, baik nomor ponsel, juga pulsa, dan paket yang telah dimiliki sebelumnya tidak akan berubah atau hilang.

Untuk bisa memanfaatkan layanan internet cepat 4G, kartu SIM pelanggan yang belum mendukung layanan 4G harus di ganti dengan kartu SIM 4G/USIM. Peluncuran layanan self-service upgrade kartu 4G ini adalah bagian dari upaya XL mempermudah adopsi penggunaan layanan 4G untuk pelanggan XL.

Langkah-langkah upgrade kartu SIM XL 4G LTE sendiri ini sangat ringkas. Pelanggan cukup membeli Kartu Perdana XL 4G di outlet-outlet terdekat mana saja, atau bisa juga mendapatkan kartu 4G khusus upgrade di outlet-outlet yang di tunjuk XL.

Caranya cukup mudah. Hanya dua langkah:
1.    Dengan masih menggunakan kartu lama, cukup tekan *123*46#. Selanjutnya, kartu lama dilepaskan dari ponsel.
2.    Kartu SIM 4G yang telah dipersiapkan sebelumnya di masukkan ke slot kartu di ponsel, lalu tekan *123*46#, dan restart ponsel. Setelah itu, nomor XL lama, pulsa, dan paket yang ada akan berpindah secara otomatis ke kartu SIM 4G.  Pelanggan dengan mudah bisa setting pilihan jaringan ke 4G LTE untuk bisa langsung menikmati layanan paket datanya di jaringan XL 4G LTE.

Apalagi XL juga memberikan bonus. Khusus bagi pelanggan XL yang sudah berlangganan selama paling kurang 3 bulan akan otomatis mendapatkan bonus kuota 12 GB dan 50 menit telpon ke semua operator setelah melakukan upgrade kartu 4G LTE.

Hingga saat ini jumlah pelanggan XL yang telah beralih menggunakan kartu USIM 4G sudah mencapai lebih dari 10 juta pelanggan. Jumlah tersebut akan terus bertambah seiring dengan semakin mudahnya adopsi kartu USIM 4G, serta semakin meluasnya layanan 4G ke kota-kota baru.

Selain itu, tentunya minat pelanggan untuk beralih ke layanan 4G terus meningkat seiring dengan semakin bertambahnya kesadaran pelanggan dan masyarakat untuk mendapatkan manfaat dari layanan 4G yang menghadirkan kecepatan dan kestabilan akses internet yang lebih baik.

Saat ini XL memiliki 72,500 BTS, dimana 6,600 BTS merupakan BTS 4G yang siap mendukung dan melayani pelanggan XL di 88 kota di Indonesia. Sejak awal peluncuran layanan XL 4G LTE, jumlah pelanggan 4G telah mencapai lebih dari 8 juta pelanggan. Implementasi 4G LTE akan dilakukan secara bertahap dengan memperhatikan beberapa aspek kebutuhan masyarakat serta tingkat kesiapan ekosistemnya.

XL 4G LTE telah dapat dinikmati di Jakarta, Bogor, Bekasi, Tangerang, Tangerang Selatan, Depok, Serang, Cilegon, Bandung, Bandung Barat, Cimahi, Cianjur, Cirebon, Purwakarta, Sumedang, Yogyakarta, Bantul, Sleman, Gunung Kidul, Tegal, Pekalongan, Batang, Brebes, Semarang, Salatiga, Solo, Purwokerto, Surabaya, Sidoarjo, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Madiun, Ponorogo, Pacitan, Malang dan Batu. Dan wilayah diluar Jawa, layanan XL 4G LTE telah ada di Batam, Medan, Deli Serdang, Pekanbaru, Palembang, Banyuasin, Belitung, Denpasar, Mataram, Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Banjarmasin, Banjarbaru, dan Manado. (Icha)

Doku Luncurkan PaybyQR dari Dimo

0

Telko.id – DOKU, penyedia solusi pembayaran elektronik lokal pertama di Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung program pemerintah, dan Bank Indonesia dalam wujud nyata penyelenggaraan kegiatan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan kemudahan kepada pengguna uang elektronik DOKU dalam melakukan transaksi di merchant offline menggunakan layanan PayByQR dari DIMO.

“Solusi pembayaran melalui pemindaian kode QR ini merupakan alternatif pembayaran baru yang efisien, efektif dan aman untuk masyarakat Indonesia. Sistem ini terintegrasi dengan uang elektronik DOKU sehingga dapat langsung digunakan sebagai sumber dana atau berfungsi sebagai dompet digital (e-wallet) dalam bertransaksi,” ujar Himelda Renuat, CMO Nusa Satu Inti Artha (DOKU).

Dengan adanya sistem pembayaran ini, uang elektronik DOKU kini dapat digunakan di ribuan merchant offline bertanda khusus logo PayByQR. Sehingga pengguna uang elektronik DOKU punya lebih banyak pilihan untuk melakukan transaksi di merchant offline, setelah sebelumnya dapat digunakan untuk berbelanja di gerai Alfa Group seluruh Indonesia dengan menggunakan metode online token.

Mengacu pada laporan Ericsson Mobility Report, dimana penetrasi smartphone diperkirakan akan meningkat menjadi 98 persen hingga tahun 2021, DOKU optimis bahwa sistem pembayaran dengan pemindaian kode QR akan terus berkembang. Apalagi sistem pembayaran ini juga menawarkan dua keunggulan, yakni faktor otentifikasi dan respon cepat. Dua hal yang disajikan PT Dimo Pay Indonesia, selaku mitra DOKU, untuk sistem pembayaran PayByQR dari DIMO.

“PayByQR dari DIMO adalah teknologi yang memungkinkan penggunaan perangkat mobile untuk dapat melakukan transaksi pembayaran digital dengan cara yang sederhana cepat dan aman, ujar CEO PT Dimo Pay Indonesia (PayByQR), Brata Rafly. “Produk PayByQR dari DIMO ini dapat dihubungkan ke semua sumber dana apapun guna mendukung mobile users akses untuk dapat melakukan transaksi non-tunai, kapanpun dan dimanapun. Inilah keunggulan konsep agnostik yang diciptakan oleh DIMO. Fleksibilitas pengadopsian teknologi ini memungkinkan semua pihak dapat dengan mudah mengadopsi transaksi non tunai untuk kebutuhan hidup sehari-hari.”

Berdasarkan data OJK (Otoritas Jasa Keuangan), persentase investasi pada perusahaan fintech di kawasan Asia-Pasifik di kuartal pertama 2016, meningkat lebih dari 5 kali dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu dari USD 445 juta menjadi USD 2,7 miliar. Di negara berkembang seperti Indonesia, dengan tingkat penetrasi keuangan 35,8 persen (World Bank, 2014), fintech dapat mengambil peran guna mempercepat perluasan jangkauan layanan keuangan.

“Kerja sama dengan Doku adalah wujud dari salah satu misi DIMO dalam menciptakan ekosistem pembayaran non tunai yang terbuka untuk seluruh lapisan masyarakat dan juga bentuk dukungan kami ke pemerintah dalam mewujudkan cashless society di Indonesia,” tambah Brata.

”Lewat sistem pembayaran PayByQR dari Dimo, kami ingin memanfaatkan momentum peningkatan fintech untuk mengajak lebih banyak orang menggunakan uang elektronik. Kami optimis bahwa dengan masih terbuka luasnya potensi industri uang elektronik di Indonesia, dimana sarana dan tempat dalam menggunakan uang elektronik semakin luas dan terus bertambah. Kami yakin layanan PayByQR akan dapat menggairahkan masyarakat untuk menggunakan uang elektronik,” terang Himelda.

Untuk itu, DOKU berkomitmen untuk terus mempercantik “wajah” uang elektronik dengan memberikan rasa aman dan menyajikan beragam kemudahan.

“Transaksi menggunakan PayByQR yang ada di aplikasi DOKU sangat mudah untuk dilakukan. Pengguna hanya perlu membuka aplikasi DOKU, meng-klik ikon Scan QR lalu mengarahkan kamera smartphone untuk memindai QR code yang ada di struk yang diberikan oleh kasir. Setelah itu muncul layar konfirmasi pembayaran lalu klik bayar dan tinggal masukkan pin. Praktis dan tidak ribet,” jelas Himelda.

Saat ini, layanan PayByQR yang ada di aplikasi DOKU sudah bisa digunakan di merchant-merchant bertanda khusus logo PayByQR yang telah terdaftar.

Sebagai informasi, DOKU yang lebih dulu menyasar segmen korporasi dengan bisnis model B2B, sebelum akhirnya masuk ke segmen consumer (pasca mendapatkan lisensi e-money tahun 2012 dan ijin Transfer Dana tahun 2015) telah memiliki lebih dari 1 juta pengguna, dengan jumlah merchant lebih dari 22.000 dan 15 mitra perbankan. Akhir tahun 2015, DOKU mengelola total transaksi online sebesar Rp8.5 Triliun, dan tetap menargetkan pertumbuhan sebesar 30-40 persen tiap tahunnya. (Icha)

XL Terapkan Teknologi 4,5G – 4T4R 4×4 MIMO

0

Telko.id – XL Axiata Tbk (XL) mulai mengimplementasikann teknologi 4T4R 4×4 MIMO untuk memaksimalkan kinerja layanan 4G LTE. Dengan teknologi ini, kecepatan akses internet akan bisa ditingkatkan hingga hampir 2 kali lipat, serta koneksi jauh lebih stabil.

Saat ini XL telah menerapkannya di beberapa kota utama di Indonesia, yang akan terus diperluas dan ke depan menjadi awal untuk penyelenggaraan layanan 4,5G. Implementasi 4T4R oleh XL ini merupakan yang pertama di Indonesia. XL dan Ericsson Indonesia melangsungkan live demo keunggulan teknologi 4T4R di Jakarta, Rabu (12/10). 

“Saat ini dan ke depan, XL fokus pada layanan 4G LTE. Selain terus memperluas cakupan wilayah layanannya, kami juga terus berupaya memaksimalkan performanya dengan menerapkan inovasi teknologi 4G LTE untuk meningkatkan experience pelanggan dan kapasitas jaringan,” ujar Yessie D. Yosetya, Chief Service Management XL menjelaskan.

Sebelumnya XL sudah melakukan ujicoba teknologi 4,5G lainnya yaitu LTE Carrier Aggregation dengan tiga frekuensi 900 MHz, 1800 MHz dan 2100 MHz, kemudian juga melakukan ujicoba LTE-LAA (License Assisted Access).

Pada pertengahan tahun ini XL juga sudah mulai melakukan implementasi 4T4R dengan 4×4 MIMO yang merupakan salah satu bagian dari teknologi 4,5G.

Kami sadar, teknologi akan terus berkembang dengan cepat, dan karenanya kami pun harus menyesuaikan diri agar selalu terdepan dalam inovasi teknologi ini. Semua hal ini kami lakukan antara lain sebagai bagian dari upaya kami memberikan layanan yang paling maksimal untuk pelanggan dan masyarakat,” ujar Yessie menambahkan.

Secara teknis 4T4R merupakan teknologi untuk meningkatkan kecepatan akses data dan kestabilan layanan XL 4G LTE dengan menggunakan teknologi kombinasi multi signal, yaitu kombinasi 4 sinyal transmit dan 4 sinyal receive. Artinya, teknologi ini memancarkan data dengan kombinasi 4 sinyal sekaligus dan menerima data dari kombinasi 4 sinyal sekaligus.

Dengan demikian, dibandingkan dengan teknologi sebelumnya (2T2R), kecepatan akses internet cepat 4G yang didapatkan pelanggan akan meningkat hingga hampir 2 kali lipat dari kecepatan sebelumnya.
“Yang menarik dari demo ini adalah dengan bandwidth yang sama, yaitu 20 MHz, kita bisa mendapatkan kecepatan transfer data yg tinggi yang hampir mencapai 300 Mbps,” ujar Thomas Jul, Presiden Direktur, Ericsson Indonesia, menjelaskan.

Semua itu hanya dapat dilakukan dengan teknologi 4×4 MIMO dimana kecepatan transfer data yang didapatkan oleh user mencapai 2 kali lipat daripada yang didapatkan dengan teknologi sebelumnya yaitu 2×2 MIMO. Dengan 2×2 MIMO, kecepatan transfer data maksimum hanya mencapai hampir 150 Mbps. Dengan mengaplikasikan teknologi 4T4R, memungkinkan XL Axiata dapat memberikan akses yang prima bagi pelanggannya di mana pun dan kapan pun.

Teknologi 4T4R juga memiliki keunggulan untuk akses di dalam ruangan. Sinyal di dalam ruangan akan lebih kuat dan stabil, yang akan juga memungkinkan hemat baterai di sisi ponsel pelanggan.

Saat ini XL telah menerapkan teknologi 4T4R ini di 4 kota 4G LTE utama XL, yaitu Jabotabek, Bandung, Surabaya, dan Denpasar. Secara bertahap XL akan terus memperluasnya ke kota-kota lain berdasarkan kebutuhan pelanggan dan masyarakat.

Dengan kecepatan dan tingkat kestabilan koneksi yang bisa dimaksimalkan, layanan 4G XL akan bisa menghadirkan manfaat yang lebih besar lagi untuk menunjang berbagai kebutuhan, seperti antara lain di bidang kesehatan, pendidikan, teknik, industri, serta tentunya hiburan.

Sesuai dengan keinginan pemerintah untuk bisa menerapkan teknolohi 4,5G di Asian Games 2018, implementasi 4T4R oleh XL ini sekaligus sebagai langkah awal menuju ke pemenuhan harapan tersebut. XL berkomitmen, hingga tahun 2018, akan mampu mengimplementasikan teknologi 4,5G secara lebih luas, termasuk di kota-kota penyelenggara Asian Games, yaitu Palembang dan Jakarta.(Icha)

 

 

Terinspirasi Dari Program Ambisiku, Tri Hadirkan Starter Pack Baru

0

Telko.id – Hutchison Three Indonesia meluncurkan produk baru yang terinspirasi dari program #Ambisiku yang digelar sejak beberapa bulan lalu.

Program yang menyasar kalangan anak muda yang hendak mewujudkan ambisinya ini telah berhasil menjaring 18 juta generasi muda lewat campaign digital di sosial media. Program yang telah digelar di tiga kota besar di Indonesia yakni Bandung, Yogyakarta serta Makassar ini menemukan berbagai kendala yang dihadapi anak muda untuk mengembangkan kreatifitas mereka seperti keuangan, kurangnya akses internet dan kesempatan untuk menhembangkan kreatifitas mereka menjadi sesuatu untuk di monetisasi. Festival ambisiku mengangkat 150  merek lokal  anak indonesia.

Dolly Susanto, CCO Tri Indonesia berujar, generasi muda Indonesia memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi positif bagi perekonomian negara.

img_20161012_131253

“Sudah terbukti Industri kreatif dimotori oleh tokoh muda Indonesia. Anak muda Indonesia membutuhkan dukungan dari provider telekominikasi seluler karena mayoritas anak muda menggunakan smartphone untuk mendapatkan inspirasi serta peluang usaha terkait dengan ambisi mereka,” ujar Dolly pada saat Jumpa Media di Kantor Hutchison Tri Indonesia, Jakarta (12/10).

Program Baru

Tri Indonesia mengklaim telah memiliki jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia dan mengaku akan mengupgrade jaringan 4G di 15 kota lagi di Indonesia dalam waktu dekat. Sampai dengan saat ini, jumlah total arus data Tri Indonesia sudah mencapai 1700TB/hari. Dengan mayoritas dimanfaatkan oleh pengguna untuk bersosial media dan streaming video.

Berbekal data dari campaign yang dilaksanakan oleh operator di beberapa kota tadi, Tri Indonesia akhirnya melincurkan produk baru yang terwujud pada kartu perdana #Ambisiku Always On yang memiliki solusi lengkap bagi para generasi muda untuk kebutuhan berinternet mobile.

Kartu perdana terbaru dari Tri Indonesia ini memiliki tiga varian paket yakni paket 30GB, 40GB dan 50 GB yang memiliki range harga yang disarankan pada Rp. 175.000,- hingga 250.000,-. Selain mendapatkan tiga varian kuota tersebut, pengguna juga akan langsung mendapatkan bonus pulsa sebesar Rp.125.000,- yang bisa digunakan untuk melakikan panggilan melalui tradisional voice ke semua operator di Indonesia dan 7 negara asing seperti Singapura, Hong Kong. Malaysia, Amerika Serikat, China, Thailand, serta India.

Sedangkan, tarif nelpon untuk kartu perdana ini sebesar Rp. 500,- per nelpon pada jam sibuk dengan Fair Usage Policy (FUP) selama 1 jam per nelpon.

Sementara itu, disinggung mengenai behaviour pengguna mereka. ARPU untuk tarif voice sebesar 15 menit per hari dengan total voice mencapai 44 juta menit/hari. Sedangkan untuk ARPU data mencapai 3 GB perbulan dengan total pelanggan mencapai 56.5 juta hingga semester pertama tahun ini.

Malang dan Sidoarjo Catatkan Diri Sebagai Pasar Terbesar Alfacart.com

0

Telko.id – Malang dan Sidoarjo di Jawa Timur menjadi pasar paling besar bagi Alfacart.com. Secara wilayah, Jawa Timur tercatat sebagai pasar terbesar, dengan 42 persen, disusul Jabodetabek dengan 33,69 persen dan Jawa Tengah dengan 17,66 persen.

Untuk peringkat per kota, Malang menjadi kota dengan jumlah transaksi terbesar pertama dengan catatan angka 12,06 persen, sementara DKI Jakarta dan Sidoarjo menyusul dibawahnya dengan persentase 14,212 persen dan 6,061 persen, masing-masing.

“Data transaksi terbaru Alfacart.com di tiga bulan pasca peluncuran sangat menggembirakan bagi kami karena selain kehadiran Alfacart.com disambut baik oleh pasar, kami juga menemukan fakta baru bahwa pasar e-Dagang tidak lagi hanya terkonsentrasi di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Wilayah di luar Jakarta, seperti Malang dan Sidoarjo, serta kota-kota lain seperti Rembang dan Klaten Jawa Tengah, Pontianak, serta Makassar pun menjadi pasar yang harus semakin kami cermati agar kami kian tepat dalam menghadirkan layanan yang sesuai dengan karakteristik kebutuhan mereka yang tentunya sangat beragam,” kata Catherine Hindra Sutjahyo, Chief Executive Officer, Alfacart.com dalam keterangan resmi, (11/10).

Banyaknya transaksi dari luar wilayah Jakarta, diakui Catherine, mengindikasikan tingginya keinginan konsumen, terutama yang tinggal di daerah-daerah, untuk mendapatkan kesempatan yang sama dalam memperoleh barang atau produk-produk terkini, dengan kualitas sama, periode waktu yang tidak berbeda, dan harga yang tidak terlalu timpang atau bahkan setara. “Melalui pembelian di Alfacart.com, kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat terpenuhi,” imbuhnya.

Selain fashion dan gadget, makanan dan minuman, keperluan rumah dan dapur, serta alat perlengkapan kantor yang biasanya banyak dibeli konsumen secara langsung juga menjadi kategori produk yang paling diminati oleh pelanggan.

Untuk kategori makanan dan minuman bahkan menempati posisi teratas di beberapa kota, termasuk Malang dan Sidoarjo. Kategori produk-produk lain yang kini banyak diminati adalah kategori kebutuhan bayi, anak dan mainan, kesehatan dan kecantikan.

Catatan menarik lainnya dari laporan triwulan Alfacart.com, pendekatan belanja O2O khususnya Layanan Pick Up di Toko Alfamart mendapatkan respon tinggi dari para pelanggan, baik pelanggan di wilayah Jakarta yang terkenal dengan gaya hidup urbannya, maupun pelanggan di luar Jakarta.

Sebanyak 84 persen pelanggan di wilayah Jakarta dan 90,73 persen pelanggan di luar Jakarta melakukan pengambilan barang di toko Alfamart yang berfungsi sebagai pick up point.

Menurut Catherine, kecenderungan mayoritas pelanggan untuk memilih mengambil atau membayar barang-barang yang dibelinya di toko-toko Alfamart yang menjadi pick up point merupakan konfirmasi efektivitas kolaborasi Alfacart.com dengan lebih dari 7000 toko Alfamart di seluruh wilayah Indonesia. “Kenyamanan, keamanan bertransaksi dan kepastian kualitas barang yang diterima menjadi pendorong bagi pelanggan untuk lebih memilih layanan inovatif dari Alfacart.com ini,” ungkapnya.

Layanan O2O juga membantu para konsumen yang belum memiliki kartu debit atau kartu kredit untuk tetap dapat menikmati belanja kebutuhannya di Alfacart.com.

Kedepan, layanan-layanan inovatif yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan akan semakin ditingkatkan keberadaannya, selaras dengan komitmen Alfacart.com untuk selalu menjadi yang terdepan di industri e-Dagang Indonesia.

XL Targetkan Pendapatan Rp.1 Triliun Dari Mobile Broadband di 2017

0

Telko.id – XL melihat bahwa kebutuhan akan mobile broadband di Indonesia masih sangat besar. Terlebih adanya program pemerintah Indonesia Broadband Plan. Yang akan membawa seluruh Indonesia mendapat koneksi broadband pada tahun 2019 mendatang. Itu sebabnya, XL meluncurkan layanan mobile broadband melalui router atau MiFi.

“Minimal pada akhir 2017 mendatang ada 2 juta pelanggan pengguna mobile broadband dan minimal akan memperoleh pendapatan Rp.1 Triliun. Itu belum termasuk program bundling,” ujar Rashad Javier Sanchez, Senior Advisor Transformation Projects XL menjelaskan di Jakarta, Senin.

Layanan mobile broadband atau MBB merupakan layanan terbaru dari XL yang segera akan diluncurkan ke pasar. Layanan ini menggunakan perangkat router atau MiFi untuk koneksi internet cepat 4G secara WiFi ke 10 hingga 32 smartphone atau laptop. Dengan demikian, layanan ini bukan mensasar untuk kebutuhan perorangan saja, tetapi juga tempat usaha maupun starup yang membutuhkan koneksi untuk memberikan layanannya maupun memenuhi kebutuhan berbisnisnya.

Setidaknya, saat ini XL sudah mempersialkan 250 ribu paket MBB yang telah siap dipasarkan melalui berbagai outlet penjualan di seluruh kota 4G. XL mengklaim bahwa device dalam paket MBB memiliki spesifikasi teknis terbaik di kelasnya untuk dapat digunakan secara maksimal pada jaringan 4G LTE. Di dukung oleh jaringan 4G yang berkualitas yang dilengkapi dengan teknologi 4T4R atau 4-transmit-4-receiver dan alokasi spektrum sebesar 15 MHz, XL yakin layanan MBB akan mampu memberikan kestabilan dan kecepatan akses internet hingga 150Mbps.

Untuk layanan MBB XL ini, nantinya akan ada pilihan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan para pengguna. Ada XL Go, XL Home dan XL Biz.

Selain memang melihat potensi pasar yang ada, XL juga menyakini bahwa dengan device router atau MiFi ini akan memberikan pengalaman berkoneksi dengan internet yang lebih baik pada pelanggan. Alasannya, router atau MiFi mengkonsumsi baterai yang lebih sedikit. Dapat bertahan hingga 6 jam jika digunakan oleh 10 orang bahkan lebih lama lagi jika yang menggunakan hanya kurang dari itu. Selain itu, antena pada device khusus sehingga untuk daya tangkap sinyal jauh lebih efektif dan optimal. Itu sebabnya, walaupun XL harus melakukan investasi diawal untuk device, langkah ini tetap dilakoni oleh XL. (Icha)