spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...
Beranda blog Halaman 1321

Chatbot Ini Bantu Orang Tua Ajarkan Seputar Kesehatan Seks

0

Telko.id, Jakarta – Sebuah chatbot bernama Roo bisa dibilang menjadi solusi tepat bagi orang tua yang kerap merasa canggung dan kaget ketika mendapatkan pertanyaan aneh dari anak-anak mereka, seperti seputar kesehatan seks remaja.

Chatbot buatan Planned Parenthood dan agen produk digital, Work & Co ini mampu menjawab seluruh pertanyaan dari anak-anak, termasuk seputar masalah kesehatan seks remaja.

Dilansir Telko.id dari New York Post, Senin (28/01/2019), Roo diklaim dapat menjawab pertanyaan tentang infeksi menular seksual, hubungan, dan masalah seksual lainnya.

{Baca juga: Harmony, Robot Seks yang Jago Mendesah}

Program tersebut bersifat anonim dan terbuka untuk pengguna dari segala usia, meski secara khusus dirancang bagi pengguna usia 13 hingga 17 tahun.

Roo juga dapat menjawab pertanyaan yang dikirimkan pengguna ke nomor 22422 selama 24 jam penuh. Jawaban akan dibalas dalam hitungan detik saja.

Sang developer mengatakan, mereka telah meminta para remaja di SMA MESA (Math, Engineering and Science Academy) di Bushwick, Amerika Serikat untuk memberikan feedback soal Roo. Kebanyakan dari mereka, mendapatkan informasi langsung dan akurat kepada kaum muda.

{Baca juga: Facebook “Haramkan” Ngomong Soal Seks}

“Dikembangkan bersama dengan remaja, ini merupakan cara lain Planned Parenthood untuk memperluas kiriman, informasi langsung dan akurat kepada kaum muda,” kata Presiden Federasi Plent Parenthood of America dari Amerika, Leana Wen dalam sebuah pernyataan.

Bot ini didukung oleh teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI), yang berarti ia akan belajar secara otomatis tentang kebutuhan seksual manusia, dan mampu mengatasi pertanyaan seputar kesehatan seksual.

Planned Parenthood juga menawarkan obrolan anonim lain yang dapat menjawab seputar pertanyaan mengenai kesehatan. Layanan ini  tersedia secara online dengan mengetik PPNOW ke PPINFO (774636). Obrolan ini dianggap efektif untuk meningkatkan akses ke perawatan kesehatan seksual dan reproduksi di kalangan kaum muda.

{Baca juga: Scoot, Maskapai Pertama di Asia yang Gunakan Chatbot untuk Transaksi}

“Kami tahu bahwa banyak anak muda merasa canggung saat mengajukan pertanyaan tentang kesehatan seksual,” kata Leana Wen dari Planned Parenthood.

“Sangat penting bagi anak-anak kita untuk mendapat jawaban yang dapat dipercaya dan dapat mereka percayai,” imbuhnya. (BA/FHP)

Hotel Ini Pecat Sebagian Karyawan Robotnya, Kenapa?

0

Telko.id, Jakarta – Sejumlah orang tengah dilanda rasa khawatir. Bagaimana tidak, beberapa pekerjaan yang biasa dilakukan oleh manusia, telah digantikan oleh karyawan robot. Jika anda merupakan salah satu orang yang khawatir karena robot, kabar berikut ini mungkin dapat mengurani rasa khawatir anda.

Perlu diketahui, revolusi robot saat ini sudah berlangsung. Sebagai buktinya, tidak hanya hewan peliharaan saja yang digantikan oleh robot, tapi pekerjaan yang biasa dilakukan manusia pun beberapa diantaranya telah digantikan oleh perangkat mekanik bertenaga Artificial Intelligence (AI) itu.

Namun berbeda dengan sebuah hotel di kawasan Urayasu, Jepang, Hotel Henn-Na yang harus memecat karyawan robot mereka dengan alasan mengganggu tamu hotel.

{Baca juga: Hotel Futuristik Alibaba Gunakan Robot Layani Tamu}

Padahal, hotel tersebut pernah sesumbar dengan mengatakan mereka dapat menjadi hotel paling efisien di dunia. Pengelola hotel mengatakan, teknologi yang mereka pekerjakan semuanya dapat menghibur para tamu.

Akan tetapi, seperti dikutip dari New York Post, Senin (28/01/2019), sebagian besar pelanggan justru kecewa terhadap karyawan mekanik di hotel itu. Asisten virtual yang ada di setiap kamar, bernama Churi, dilaporkan terus bertingkah aneh selama beberapa kali sehari, dan mengganggu waktu tidur bagi beberapa pelanggan.

Seorang tamu bahkan mengatakan, Churi terus membangunkannya. Asisten pintar ini mengira dengkurannya adalah permintaan bantuan.

{Baca juga: Di Masa Depan, Paket Amazon Dikirim Pakai “Robot Scout”}

Sementara itu tamu-tamu lain mengatakan, Churi sering mengganggu pembicaraan mereka, sampai beberapa pelanggan juga melaporkan telah menerima pesanan layanan kamar yang tidak pernah mereka pesan.

Churi bukan satu-satunya karyawan yang bermasalah. karyawan mekain lainnya, concierge humanoid dan robot dinosaurus yang berada di meja check-in, juga tidak bisa menjawab pertanyaan dasar dari pelanggan, sehingga pihak manajemen terpaksa memecat mereka.

Selain itu, pihak manajemen hotel juga memberhentikan pelayan mekaniknya, setelah gagal mengakses sebagian besar kamar tamu. Para tamu melaporkan kepada pihak manajemen soal robot yang kebingungan mencari kamar tamu di lobi hotel.

{Baca juga: Takut Manusia Punah, Elon Musk Ingin Ciptakan Manusia Super}

Tidak jelas berapa banyak karyawan dengan otak AI yang akan diganti dengan karyawan manusia. Tapi pihak hotel mengatakan, mereka sekarang akan fokus memperbaiki layanan dengan tenaga manusia.

So, rasa khawatir apakah pekerjaan Anda akan diambil alih oleh robot sepertinya akan berkurang. Sebab, ‘kiamat’ yang disebabkan revolusi robot tampaknya telah ditunda. (BA/FHP)

Setelah India, Giliran AS Disambangi Nokia 3.1 Plus

0

Telko.id, Jakarta – Setelah hadir di India, ponsel entry-level terbaru Nokia 3.1 Plus segera beredar di Amerika Serikat pada bulan ini. Ada dua operator lokal yang mengakomodasi, yakni Cricket Wireless dan Verizon, sebelum kemudian menyusul di Kanada.

Setelah di AS, Nokia 3.1 Plus akan menyusul ke Kanada melalui Rogers Communications, Inc dan brand-brand anak perusahaannya. Demikian kata HMD Global, pemilik brand Nokia sekarang, dalam pernyataan resminya, dilansir 9to5google.

Nokia 3.1 Plus merupakan ponsel perdana Nokia yang akan menggunakan jaringan 4G LTE Cricket, yang digunakan lebih dari 99 persen orang AS. Nokia 3.1 Plus memberi pengguna masa pakai baterai dua hari, sensor sidik jari yang ditempatkan secara ergonomis dan memungkinkan Google Pay.

Ponsel tersebut dibekali layar 5,99 inci HD+ dengan aspek rasio 18:9, dengan dual camera di belakang 13MP dan 5MP ditambah Phase Detection Auto Focus. Sementara untuk kamera depan, beresolusi 8MP disertai teknologi kecerdasan buatan (AI).

Dengan RAM 2GB dan ROM 32GB, prosesor Qualcomm Snapdragon 439, dan baterai 3500 mAh, ponsel Nokia 3.1 Plus dipasarkan dengan harga 159,99 dolar AS atau sekira Rp2,25 juta, dan tersedia di Paman Sam mulai 25 Januari 2019.

{Baca juga: Meluncur, Nokia 3.1 Plus Bawa Bodi Premium di Harga Terjangkau}

Sekadar informasi, HMD Global telah merilis Nokia 3.1 Plus pada sebuah acara di India, 11 Oktober 2018 lalu. Menilik spesifikasi dan harganya, perangkat tersebut sepertinya memang  ingin menyasar pasar menengah.

Sebelumnya diberitakan, HMD Global bersiap untuk mendistribusikan pembaruan ke sistem operasi Android Pie untuk sejumlah ponsel Nokia. Update ke Android Pie diproyeksikan akan disebar sebelum akhir semester pertama tahun 2019.

Total ada empat ponsel Nokia yang akan menerima update ke Android Pie. Ponsel pertama adalah Nokia 5, yang dirilis pada Juni 2017 silam. Kemudian, Nokia 3.1 Plus juga akan mendapatkan update ke Pie secara OTA atau Over the Air pada akhir pekan ini. [BA/HBS]

Sumber: 9to5goole

Upss! Ternyata Orang Tua Paling Banyak Sebar Hoaks

0

Telko.id, Jakarta – Percaya gak percaya, ternyata orang tua lebih sering menyebar hoaks atau berita palsu di Twitter dan media sosial lainnya. Setidaknya itu menurut hasil studi yang dilakukan Northestern University, Harvard University, dan University at Buffalo.

Dikutip Telko.id, Minggu (27/1/2019), Independent menyebut, para peneliti dari tiga universitas ternama itu menemukan fakta yang cukup mengejutkan, yakni pengguna berusia tua dan konservatif cenderung lebih sering menyebar hoaks lewat Twitter.

Survei yang dilakukan terhadap pengguna internet sejak 1 Agustus hingga 6 Desember 2016 atau ketika Pemilihan Presiden AS itu mendapati bahwa orang tua merupakan pengguna medsos yang sangat antusias.

Dalam sehari, pengguna Twitter dari kalangan tua rata-rata membuat 70 kali cuitan. Dari jumlah tersebut, tercatat 0,1 persen pengguna yang membagikan 80 persen berita palsu. Peneliti memakai algoritma dalam riset.

“Algoritma mendeteksi berita palsu menggunakan kata-kata bernada menyinggung. Kami mendeteksi peredaran berita palsu hingga 90 persen pengguna,” kata Profesor Northeastern University, David Lazer.

{Baca juga: 5 Konten Hoaks yang Bikin Heboh di Awal 2019}

Tim peneliti mencocokkan lebih dari 16.400 akun Twitter yang mencuit menggunakan akun dengan nama asli. Dengan begitu, tim memastikan ada manusia di balik setiap berita palsu yang dicuitkan, bukan memakai bot.

Menurut Lazer, usia dan pandangan politik berpengaruh kuat terhadap kemungkinan seseorang membagikan berita palsu lewat Twitter. Bisa jadi, mereka melakukannya karena terlibat langsung dalam sistem politik.

Sebelumnya, studi peneliti di Princeston dan New York University mencatat, 11 persen pengguna Facebook di AS berusia 65 tahun ke atas kerap berbagi hoaks, tiga persen pengguna 18-29 tahun menyebar informasi palsu.

Lansia cenderung membagikan hoaks 7 kali lebih banyak daripada mereka yang berusia 29 tahun ke bawah, dan ini benar-benar terlepas dari ideologi, tingkat pendidikan atau afiliasi politik.

Adrew Guess yang merupakan salah satu peneliti mengatakan, banyak orang yang sudah memprediksi jika kelompok lansia yang paling banyak membagikan hoaks di internet.

“Bagi saya, apa yang menarik adalah bahwa hubungan tersebut berlaku bahkan ketika Anda mengontrol afiliasi atau ideologi pihak,” ucap ilmuwan politik dari Princeton University tersebut.

{Baca juga: Kominfo: Ada 3 Tipe Pelaku Penyebaran Hoaks}

“Fakta bahwa itu terlepas dari sifat-sifat lain ini cukup mengejutkan bagi saya. Bukan hanya didorong oleh orang tua yang lebih konservatif,” tambahnya. [SN/HBS]

Sumber: Independent

iPhone dan Apple Watch Bakal Bisa Deteksi Gas Beracun

0

Telko.id, Jakarta – Kabarnya, Apple akan membenamkan sensor tambahan di perangkat iPhone dan Apple Watch keluaran terbaru. Nantinya, Apple Watch tak hanya mampu merekam detak jantung, tetapi juga mendeteksi gas beracun.

Kehadiran fitur tersebut terkuak berkat dokumen paten terbaru yang didaftarkan Apple pada Kamis (24/1/2019). Patently Apple adalah yang kali pertama menemukannya. Sensor tambahan itu punya kemampuan analisa biohazard.

Dikutip Telko.id dari BGR, Minggu (27/1/2019), Kantor Merek Dagang AS telah menerbitkan pengajuan paten pendeteksi gas beracun yang diajukan oleh Apple. Alasannya, karbon monoksida atau gas beracun cukup mematikan.

Baca juga: Lagi, Apple Watch Selamatkan Nyawa Pengguna

Sensor biohazard di iPhone dan Apple Watch kabarnya mampu mendeteksi kandungan berbahaya di udara, seperti gas beracun. Sensor biohazard membuat iPhone atau Apple Watch bisa memberi tahu pengguna saat ada di area berbahaya.

Belum lama ini, ada informasi bahwa Apple berencana untuk menghilangkan layar LCD di seluruh jajaran iPhone keluaran 2020 mendatang. Sebagai gantinya, Apple menggunakan layar OLED, yang katanya lebih baik dibanding LCD.

Jika Apple benar-benar membuang seluruh panel LCD di iPhone 2020, artinya akan ada lebih banyak ponsel Android menggunakan OLED dengan harga lebih murah. Langkah Apple itu bisa membuat pembuat layar LCD ketar-ketir.

{Baca juga: Apple Bakal Ganti Semua Layar iPhone 2020 ke OLED?}

Asal tahu saja, pada akhir 2018 lalu, penjualan iPhone jauh lebih rendah dari yang diharapkan. Nantinya, jika perusahaan berencana mengganti layar LCD pada 2020, artinya suksesor iPhone XR kemungkinan akan terlihat hampir mirip. [SN/HBS]

Sumber: BGR

 

Apple Gelar Lomba Foto ‘Shot on iPhone’, Yuk Ikutan!

0

Telko.id, Jakarta – Kabar baik, bagi Anda pengguna iPhone yang gemar memotret. Sebab, Apple baru saja mengumumkan akan memberikan kompensasi bagi fotografer yang fotonya terpilih, sebagai bagian dari tantangan atau challenge ‘Shot on iPhone.

Apple telah mengumumkan tantangan ini pada Selasa (22/1) lalu. Apple mengatakan bahwa tantangan ini akan menjadi perayaan bagi foto-foto paling menakjubkan yang dipotret dengan kamera iPhone.

“Idenya adalah bahwa para fotografer akan mengirim foto mereka dan akan dinilai oleh sepuluh orang ahli dibidang fotografi,” kata perwakilan perusahaan.

Foto pemenang akan dipajang di website Apple dan akun media sosial perusahaan, serta pada papan iklan sebagai bagian dari tagline ‘Shot on iPhone’.

{Baca juga: Jago Potrait! Begini Hasil Kamera iPhone Xs}

Sebelumnya, ada sedikit kritikan dari para kreator foto kepada Apple. Mereka mengatakan Apple seharusnya memberikan penghargaan atau kompensasi yang lebih layak, daripada hanya sekadar foto mereka diserahkan ke peruahaaan untuk digunakan sebagai bahan promosi.

Apple akhirnya mendengarkan kritik tersebut dan membuat kebijakan terkait kompetisi ini. Bagi mereka yang fotonya terpilih masuk sepuluh besar akan dibayar sebagai kompensasi atas usaha dan kerja keras mereka. Namun sayangnya tidak disebutkan nominal kompensasi yang akan diberikan bagi 10 foto terpilih.

“Apple sangat percaya bahwa artis harus diberi kompensasi untuk pekerjaan mereka. Fotografer yang fotonya masuk 10 besar pemenang akan menerima biaya lisensi untuk penggunaan fotonya di papan iklan dan saluran pemasaran Apple lainnya,” kata perusahaan itu.

{Baca juga: Riset: Orang Dianggap Tajir kalau Pakai iPhone}

Nah, bagi Anda yang suka memotret menggunakan iPhone, bisa coba mengikuti tantangan ‘Shot on iPhone’ yang dimulai sejak 22 Januari hingga 7 Februari 2019. Untuk informasi selengkapnya, bisa baca di sini. Selamat mencoba. [BA/HBS]

Sumber: Metro.co.uk

Viral di Medsos, Foto Bayi “Perkasa” Memotong Kayu

0

Telko.id, Jakarta – Tak ada yang bisa membantah, bayi adalah makhluk yang lucu. Karena mereka secara fisik adalah manusia mungil menggemaskan. Tapi bagaimana jika ada bayi yang bisa melakukan pekerjaan berat orang dewasa, seperti memotong kayu?

Bayangkan, seorang “bayi perkasa” membersihkan rumput di halaman dengan mesin pemotong rumput, memasak, memotong kayu dengan kapak, bahkan mencukur jenggot seperti dalam film Baby Boss.

Meski ini terjadi di dunia nyata, tapi hanya merupakan hasil rekayasa foto pasangan suami istri bernama Matt Mac Millan dan Alyssa. Keduanya ‘iseng’ mengedit foto keduanya bernama Ryan dengan berbagai pose, layaknya orang dewasa. Foto-foto hasil kreatifitas mereka pun menjadi viral.

Semua ini berawal saat Alyssa melaharkan anak kedua mereka yang lahir secara prematur sembilan minggu dan beratnya kurang dari 3 pon pada Juli 2018.

Seorang ayah dua anak bernama Matt Mac Millan, mengedit foto putra keduanya, dan menjadi viral di media sosial. Anak keduanya, bernama Ryan, Ryan, lahir prematur sembilan minggu dan beratnya kurang dari 3 pon pada Juli 2018.

Karena terlahir prematur, bayi mungil yang diberi nama Ryan itu harus tinggal di Unit Perawatan Intensif Neonatal (NICU) selama enam minggu. Ketika akhirnya diizinkan pulang, Matt dan istrinya, Alyssa, ingin memilki sesuatu citra positif untuk menandai awal kehidupan anak mereka.

{Baca juga: Ibu Ini Kaget, Bayi di Dalam Rahimnya Pakai “Headphone”}

*MANDATORY BYLINE* PIC FROM Matt MacMillan/Caters News - (PICTURED: Matt MacMillans photoshoot he has done showing his son Ryan in typically manly and mundane situations. Ryan doing benchpresses) - A talented dad has created an unforgettable photoshoot with his newborn son by photoshopping him undertaking hilarious manly tasks including fishing, lifting weights and chopping wood. In a bid to go against the grain of a typical newborn photoshoot, creative dad-of-two Matt MacMillan dreamt up a unique project that saw his adorable son Ryan, now six months, propelled into an array of typically manly and mundane situations.SEE CATERS COPY

*MANDATORY BYLINE* PIC FROM Matt MacMillan/Caters News - (PICTURED: Matt MacMillans photoshoot he has done showing his son Ryan in typically manly and mundane situations. Ryan chopping wood) - A talented dad has created an unforgettable photoshoot with his newborn son by photoshopping him undertaking hilarious manly tasks including fishing, lifting weights and chopping wood. In a bid to go against the grain of a typical newborn photoshoot, creative dad-of-two Matt MacMillan dreamt up a unique project that saw his adorable son Ryan, now six months, propelled into an array of typically manly and mundane situations.SEE CATERS COPY

Pasangan ini bercanda, bahwa putra mereka tidak lahir prematur tetapi hanya ‘maju’ untuk usianya. Hingga akhirnya muncul ide untuk membuat anaknya foto dengan pose seperti pria dewasa, mulai mencukur, hingga memotong kayu.

Tanpa mereka duga, foto-foto hasil editan menggunakan AdobePhotoshop itu akhirnya menjadi viral di media sosial. Dalam waktu kurang dari sehari, foto-foto tersebut telah dibagikan lebih dari 100 ribu kali.

*MANDATORY BYLINE* PIC FROM Matt MacMillan/Caters News - (PICTURED: Matt MacMillans photoshoot he has done showing his son Ryan in typically manly and mundane situations. Ryan blowing leaves ) - A talented dad has created an unforgettable photoshoot with his newborn son by photoshopping him undertaking hilarious manly tasks including fishing, lifting weights and chopping wood. In a bid to go against the grain of a typical newborn photoshoot, creative dad-of-two Matt MacMillan dreamt up a unique project that saw his adorable son Ryan, now six months, propelled into an array of typically manly and mundane situations.SEE CATERS COPY

*MANDATORY BYLINE* PIC FROM Matt MacMillan/Caters News - (PICTURED: Matt MacMillans photoshoot he has done showing his son Ryan in typically manly and mundane situations. Ryan fishing) - A talented dad has created an unforgettable photoshoot with his newborn son by photoshopping him undertaking hilarious manly tasks including fishing, lifting weights and chopping wood. In a bid to go against the grain of a typical newborn photoshoot, creative dad-of-two Matt MacMillan dreamt up a unique project that saw his adorable son Ryan, now six months, propelled into an array of typically manly and mundane situations.SEE CATERS COPY

“Ryan lahir sembilan minggu prematur dan dirawat di rumah sakit selama enam minggu pertama hidupnya,” kata Matt.

{Baca juga: Kru Harry Potter Bikin Robot Macan Tutul Nampak Realistis [Video]}

“Saya dan istri saya suka bercanda bahwa dia (Ryan) tidak prematur, tetapi hanya maju, dari sanalah ide ini berasal. Dia membantu saya dengan segalanya. Salah satu dari kami akan menahannya di posisi yang berbeda, dan kemudian mengeditnya, agar tampak seperti dia melakukan semuanya sendiri,” ujar Matt menjelaskan.

*MANDATORY BYLINE* PIC FROM Matt MacMillan/Caters News - (PICTURED: Matt MacMillans photoshoot he has done showing his son Ryan in typically manly and mundane situations. Ryan carving a turkey) - A talented dad has created an unforgettable photoshoot with his newborn son by photoshopping him undertaking hilarious manly tasks including fishing, lifting weights and chopping wood. In a bid to go against the grain of a typical newborn photoshoot, creative dad-of-two Matt MacMillan dreamt up a unique project that saw his adorable son Ryan, now six months, propelled into an array of typically manly and mundane situations.SEE CATERS COPY

Dia mengatakan, selama ini ia melihat ada banyak foto bayi baru lahir yang agak membosankan. Sehingga, dia berpikir untuk sedikit memperbaikinya.

‘Saya dan istri saya sama-sama memiliki selera humor yang bagus, jadi kami berdua senang melakukannya. Itu akan menjadi sesuatu yang bisa kami lihat selamanya dan membuat kami tersenyum,” ujarnya.

Dia menuturkan, selama proses pemotretan, anaknya dapat bekerjasama dengan baik. “Dia adalah bayi yang sangat baik untuk diajak bekerja sama. Dia selalu tertawa dan tersenyum,” katanya.

*MANDATORY BYLINE* PIC FROM Matt MacMillan/Caters News - (PICTURED: Matt MacMillans photoshoot he has done showing his son Ryan in typically manly and mundane situations.Ryan goes to work) - A talented dad has created an unforgettable photoshoot with his newborn son by photoshopping him undertaking hilarious manly tasks including fishing, lifting weights and chopping wood. In a bid to go against the grain of a typical newborn photoshoot, creative dad-of-two Matt MacMillan dreamt up a unique project that saw his adorable son Ryan, now six months, propelled into an array of typically manly and mundane situations.SEE CATERS COPY

Dari sekian banyak foto yang diedit, foto Ryan sedang berangkat kerja sambil membawa tas kerja adalah foto paling favorit atau paling banyak disukai.

Namun ternyata tidak semua orang bisa “diajak bercanda”, dan mengira adegan di foto-foto itu nyata. Alhasil, Matt mengaku harus menjelaskan kepada orang-orang bahwa adegan dalam foto itu tidak nyata.

{Baca juga: Sandal di Hotel Ini Bisa “Parkir” Sendiri}

Hal itu terpaksa dia lakukan lantaran ada banyak netizen yang berkomentar marah-marah, karena menganggap foto tersebut adalah nyata.

*MANDATORY BYLINE* PIC FROM Matt MacMillan/Caters News - (PICTURED: Matt MacMillans photoshoot he has done showing his son Ryan in typically manly and mundane situations. Ryan plays poker) - A talented dad has created an unforgettable photoshoot with his newborn son by photoshopping him undertaking hilarious manly tasks including fishing, lifting weights and chopping wood. In a bid to go against the grain of a typical newborn photoshoot, creative dad-of-two Matt MacMillan dreamt up a unique project that saw his adorable son Ryan, now six months, propelled into an array of typically manly and mundane situations.SEE CATERS COPY

*MANDATORY BYLINE* PIC FROM Matt MacMillan/Caters News - (PICTURED: Matt MacMillans photoshoot he has done showing his son Ryan in typically manly and mundane situations. Ryan doing car maintenance ) - A talented dad has created an unforgettable photoshoot with his newborn son by photoshopping him undertaking hilarious manly tasks including fishing, lifting weights and chopping wood. In a bid to go against the grain of a typical newborn photoshoot, creative dad-of-two Matt MacMillan dreamt up a unique project that saw his adorable son Ryan, now six months, propelled into an array of typically manly and mundane situations.SEE CATERS COPY

“Mereka bertanya padaku bagaimana saya bisa tega membahayakan bayiku seperti itu. Saya pun tertawa. Maksudku, tidak mungkin bayi bisa mengangkat kapak seukuran itu atau pergi memancing atau memotong kalkun. Dia bahkan tidak bisa berjalan,” jelasnya.

*MANDATORY BYLINE* PIC FROM Matt MacMillan/Caters News - (PICTURED: Matt MacMillans photoshoot he has done showing his son Ryan in typically manly and mundane situations. Ryan blowing leaves - behind the scenes ) - A talented dad has created an unforgettable photoshoot with his newborn son by photoshopping him undertaking hilarious manly tasks including fishing, lifting weights and chopping wood. In a bid to go against the grain of a typical newborn photoshoot, creative dad-of-two Matt MacMillan dreamt up a unique project that saw his adorable son Ryan, now six months, propelled into an array of typically manly and mundane situations.SEE CATERS COPY

Bagi Matt dan Alyssa, foto-foto tersebut adalah cara untuk merayakan kedatangan putra mereka. Dia mengatakan, mereka berencana menjadikan 12 foto editan itu menjadi kalender atau membingkainya.

“Saya tidak tahu apa yang akan dia pikirkan tentang semua itu, tetapi saya yakin itu akan membuatnya tertawa. Ryan memiliki awal yang sulit dalam kehidupannya, karena dilahirkan secara prematur, tetapi sekarang dia lebih baik dari sebelumnya,” imbuh Matt.

Sumber: Metro.co.uk

Saran Jack Ma ke Karyawan Muda: Cari Bos yang Baik

0

Telko.id, Jakarta – Pendiri Alibaba Group, Jack Ma, punya saran baik untuk mereka yang baru saja merintis karier. Katanya, pekerjaan pertama adalah penentu bagi masa depan seseorang. Ia meminta kepada pekerja anyar untuk tidak gegabah pindah ke perusahaan lain.

“Apapun yang terjadi, suka atau tidak, pekerjaan pertama Anda adalah hal terpenting. Anda bisa memanfaatkannya untuk belajar tentang banyak hal,” terangnya pada ajang World Economic Forum di Davos, Swiss, seperti dikutip Telko.id dari CNBC, Sabtu (26/01/2019).

Menurut Ma, pekerjaan pertama tidaklah harus sesuatu yang berskala besar dan mendatangkan banyak uang.

{Baca juga: 4 Pendiri Startup Indonesia Dapat Beasiswa dari Jack Ma}

Lebih penting dari itu, ia meminta kepada para pekerja muda untuk memprioritaskan mencari bos yang mampu mengajari tentang hal-hal baik, benar, dan tepat.

“Pengalaman bekerja akan anak muda mengetahui apa kekuatan serta keinginan diri. Mereka harus sadar bahwa untuk mencapai cita-cita, butuh proses dan waktu. Pasanglah target tertentu, tetapi jangan pernah buru-buru dalam mengambil keputusan,” tambah Ma.

Ia mengaku punya pengalaman, melihat para karyawan muda kerap gegabah keluar dari pekerjaan sehingga tidak belajar apa-apa. Padahal, ia menginginkan para karyawannya menjadi sosok lebih pintar, dan mampu menggapai hasil yang maksimal ketika meniti karier.

{Baca juga: Jack Ma Akui Pernah Membenci Bill Gates}

“Saya punya kecenderungan senang merekrut pegawai yang lebih pintar. Saya berharap, mereka akan menjadi pemimpin dalam empat atau lima tahun kemudian. Namun, semua itu butuh perjuangan dan waktu yang tak sesaat. Carilah pengalaman,” tegas Ma.

Menurut rilis Forbes, penguasa daftar 400 orang terkaya di China pada akhir Oktober 2019 adalah Jack Ma. Ia mengantongi kekayaan USD 34,6 miliar atau sekira Rp 526 triliun. Ma kembali ke posisi yang ditinggalkannya sejak 2014 lalu. Ia mengalahkan Pony Ma, pemilik Tencent. (SN/FHP)

Foto Ini Buktikan Kalau Bill Gates Juga Manusia Biasa

0

Telko.id, Jakarta – Meskipun menjadi salah satu orang terkaya di dunia, Bill Gates tetaplah seorang manusia biasa. Baru-baru ini ia terlihat sedang antre di sebuah restoran cepat saji Dick’s Drive-In di Northeast 45th Street, Seattle, Washington, Amerika Serikat, Minggu (13/1/2019) malam waktu setempat.

Di sana, pendiri Microsoft itu tampak antre untuk membeli burger. Alhasil, masyarakat pun takjub dan merasa kaget, karena akhirnya mereka menyadari bahwa sosok kondang sekelas Gates tetaplah manusia yang hidup layaknya orang kebanyakan.

Asal tahu saja, merujuk rilis Forbes, sekarang Gates merupakan orang kedua terkaya di dunia. Kekayaannya mencapai USD 90 miliar atau tak kurang dari Rp 1.285 triliun.

{Baca juga: Bill Gates Yakin Bisnis Toilet Bisa Selamatkan Umat Manusia}

Namun, faktanya, hal tersebut tak membuat Gates sombong dan selalu ingin hidup dalam kemewahan.

Gates tetap menikmati hidup sederhana, seperti orang kebanyakan. Ia bahkan rela antre untuk membeli burger di Dick’s Drive-In.

Ia juga sama sekali tidak mengenakan pakaian super mewah ala sosialita, karena pria berusia 63 tahun itu hanya memakai pakaian yang cenderung sederhana.

{Baca juga: Jack Ma Akui Pernah Membenci Bill Gates}

Ia memakai sweater merah hati, celana abu-abu, dan sepatu kasual hitam variasi putih di bagian bawah. Kedua tangannya dimasukkan ke saku celana, sembari terlihat santai menunggu giliran memesan makanan.

Seperti dikutip Telko.id dari The Sun, Sabtu (26/01/2019), foto tersebut diambil oleh Paul Rich, mantan pegawai Microsoft yang telah bekerja selama lebih dari 20 tahun.

“Gates memesan burger keju, kentang goreng, dan minuman kola,” kata Rich menceritakan soal Gates.

{Baca juga: Bill Gates, Anak Mama Jadi Inspirasi Dunia}

Rich mengaku tidak terlalu terkejut melihat Gates mengantre untuk membeli burger. Menurutnya, Gates biasa bergaul dengan masyarakat di wilayah Northwest. Ia menyebut, burger memang menjadi makanan favorit Gates, demikian halnya kentang goreng dan kola.

“Dulu, Gates bersama anak buah sering mengunjungi sebuah restoran Burgermaster yang berlokasi di dekat kantor pertama Microsoft di Seattle. Pada 2011, ketika tampil di Universitas Washington, Gates juga kedapatan membawa bekal makanan berupa burger,” pungkas Rich. (SN/FHP)

Ini ‘Rahasia’ Indonesia Bakal Jadi Negara Berpenghasilan Tertinggi di 2045

Telko.id – Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara berbagi tentang ledakan generasi muda di Indonesia dalam jamuan makan malam (22/1) bertemakan Bridging the Asian Demographic Divide dalam acara World Economic Forum di Davos, Swiss.

Dia menyebut, peningkatan ekonomi dari populasi generasi muda terus terjadi, sementara laju pensiun terjadi di negara seperti Jepang, Thailand, dan Singapura. Ini menjadi tantangan sekaligus peluang bisnis.

“Ada 63 juta milenial atau warga usia 20 hingga 35 tahun. Mereka berada pada usia produktif. Ini adalah tantangan sekaligus peluang bagi Indonesia. Terutama ketika Indonesia menargetkan untuk masuk ke negara berpenghasilan tertinggi pada tahun 2045. Kuncinya adalah memahami perilaku milenial dan mendorong mereka untuk menjadi pendorong ekonomi berikutnya,” ujar Rudiantara seusai sesi dikutip keterangannya di Jakarta.

Rudiantara mengatakan, milenial Indonesia adalah basis digital. Dengan kecenderungan itu, milenial Indonesia siap untuk membawa bangsa ke masyarakat digital, termasuk ketika Indonesia perlu berurusan dengan Revolusi Industri 4.0.

Hadir dalam sesi ini, Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta H. Fore, Profesor Praktik Manajemen London Business School Lynda Gratton, Menteri Keuangan Selandia Baru Grant Robertson, Direktur dan Anggota Dewan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Axton Salim, Co-Founder, Group President dan Deputy Chairman Fullerton Healthcare Corporation David Sin, Dekan China Institute Fudan University Zhang Weiwei. Sesi ini difasilitasi oleh Kepala Koresponden Internasional, Asia Tenggara Bloomberg News, Haslinda Amin.

WEF 2019 yang mengangkat tema Globalization 4.0: Shaping a Global Architecture in the Age of the Fourth Industrial Revolution ini diikuti oleh lebih dari 3.000 partisipan yang berasal dari kalangan pemerintah, bisnis, budaya, media, termasuk perwakilan Indonesia.

Pada event World Economic Forum 2019 di Davos, Swiss, pemerintah juga mengadakan Media Gathering di Pavilion Indonesia. Menteri Kominfo, Rudiantara dengan Kepala BKPM homas Lembong menjadi tuan rumah.

Ada 10 point yang diutarakan Rudiantara pada kesempatan tersebut seperti dikutip dari linimasa twitter resmi Kementerian Kominfo.

  • Rudiantara menegaskan bahwa pemerintah Indonesia sudah berupaya mempercepat pengembangan teknologi digital untuk meningkatkan infrastruktur, meningkatkan penetrasi dan meningkatkan produktivitas.
  • Dengan lebih dari 264 juta populasi di Indonesia, 2/3 dari populasi berada pada usia produktif yaitu sekitar 15-64 tahun dengan penetrasi teknologi komunikasi yang baik Indonesia memiliki lebih dari 105 juta pengguna internet aktif dengan 173 juta orang pengguna smartphone, 96 juta orang pengguna aktif sosiamedia, dan 28 jutanya pengguna e-commerce aktif.
  • Jadi, tidak heran bisnis startup digital Indonesia memperoleh investasi $ 4 miliar pada tahun 2017.
  • Selama sesi Media Gathering tersebut, Rudiantara juga menyampaikan pidato nya mengenai Energi Digital Asia. Indonesia telah menjadi pemasok utama industri digital di Wilayah Asia Tenggara, sebagai tanah air dari 4 dari 10 unicorn.
  • Startup Indonesia dan unicorn merupakan salah satu peran kunci yg mendukung ekonomi digital. 4 unicorn di Indonesia telah berdiri 8 tahun yang lalu dengan pelayanan kurang dari 4 tahun yang lalu! Tapi, sudah melebihi total nilai pasar Telkomsel.
  • Rudiantara juga menjelaskan bahwa pemerintah telah mendorong industri digital dengan mengadakan program Digital Talent Scholarships, sebuah program non akademik dengan 2 pelatihan yang berkolaborasi dengan perusahaan internasional digital dan lokal universitas.
  • Pemerintah menemukan cara untuk mengisi bagian yang disebut Next Indonesian Unicorn atau Nexticorn pada tahun 2017. Dengan fokus pada sektor peraturan,investasi, daya saing PDB regional, dan tingkat pertumbuhan.
  • Pemerintah optimis bahwa langkah strategis tersebut, dapat membawa Indonesia menjadi pemimpin ekonomi digital di ASEAN.

(Icha)