spot_img
Latest Phone

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...
Beranda blog Halaman 1298

5G Rangsang Output Global Ekonomi Sampai US$ 12,3 Triliun Pada 2035

0

Telko.id – Banyak harapan yang bertumpu pada teknologi 5G. Bagaimana tidak, proyeksi bisnis dari implementasi 5G ini begitu sangat menggiurkan. Walaupun, teknologi 5G ini masih 3 tahun lagi mulai digelar, tetapi banyak kalangan yang optimis bahwa perekonomian pun akan bergerak positif. Seperti yang diproyeksikan oleh pedagang di Amerika.

“Teknologi 5G akan menghasilkan output ekonomi global pada tahun 2035 sampai US$ 12,3 Triliun,” kata Chris Pearson, Head of Industry Trade Group 5G Americas pada saat pembukaan Global 5G Event, di Tokyo, Jepang.

Menurut data dari 5G Americas, pada tahun 2035, rantai nilai 5G global akan menghasilkan output ekonomi $ 3,5 triliun dan akan mendukung 22 juta pekerjaan di seluruh dunia. Person menambahkan bahwa “Kontribusi PDB 5G dari tahun 2020 sampai 2035 akan menjadi ukuran ekonomi India”.

Menurut Pearson, manfaat penerapan teknologi 5G akan merasuki ke setiap bagian masyarakat dan akan menawarkan potensi penghematan biaya yang besar di beberapa industri di seluruh dunia. “Teknologi 5G akan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi hampir semua hal dalam hidup kita,” kata eksekutif tersebut.

Menurut 5G Americas, teknologi ini akan menawarkan kemungkinan besar di bidang utama seperti energi, transportasi dan kota cerdas pada umumnya, kesehatan dan keselamatan umum.

“Semua pihak yang terlibat harus berkomunikasi, bekerja sama dan bekerja sama dalam hal peraturan dan ekosistem 5G,” kata eksekutif tersebut.

Eksekutif tersebut juga mengatakan bahwa pengeluaran global untuk perangkat internet (IoT) diperkirakan akan mencapai $ 1,7 triliun pada tahun 2020.

5G Americas adalah organisasi perdagangan industri yang terdiri dari penyedia layanan telekomunikasi terkemuka dan produsen. Misi organisasi ini adalah untuk mengadvokasi dan mendorong kemajuan dan kemampuan penuh teknologi nirkabel LTE dan evolusinya melampaui 5G, di seluruh jaringan, layanan, aplikasi dan perangkat yang terhubung dengan ekosistem di Amerika. (Icha)

Telkomsel Jadikan Bisnis Digital Mesin Pendapatan Baru

Telko.id – Sejak beberapa tahun terakhir telah terjadi pergeseran perilaku pelanggan dalam berkomunikasi, di mana penggunaan layanan data semakin diminati dan terus tumbuh jika dibandingkan dengan layanan suara dan SMS. Penetrasi smartphone pun menjadi pendongkrak konsumsi penggunaan data disetiap operator. Termasuk juga Telkomsel.

Pada operator yang baru saja merayakan ulang tahun nya ke 22, Telkomsel mencatat dalam beberapa tahun terakhir ini terjadi peningkatan penggunaan data di jaringannyahingga 100% setiap tahunnya.

Bahkan dari bisnis digital Telkomsel yang terdiri dari layanan broadband dan layanan digital yang meliputi Digital Lifestyle (konten musik, video, games, dan lain-lain), Digital Advertising, Digital Payment (mobile banking, T-Cash, T-Wallet), dan Internet of Things (T-Drive, T-Bike, dan lain-lain) berkontribusi kurang lebih 40% terhadap total pendapatan. Perubahan komposisi dari layanan suara dan SMS ke arah bisnis digital merupakan hal yang positif yang diharapkan ke depannya akan menjadi engine of growth dari industri telekomunikasi.

“Kami senantiasa berupaya mendorong pemanfaatan jaringan broadband secara lebih optimal sehingga memberikan manfaat yang maksimal bagi pelanggan. Untuk itu sebagai operator yang sedang bertransformasi menjadi digital telecommunication company, Telkomsel terus melakukan berbagai improvement untuk menyajikan pengalaman mobile digital lifestyle terbaik kepada para pelanggannya,” kata Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkomsel.

Saat ini Telkomsel terus berupaya untuk mengembangkan ekosistem digital di Indonesia, di mana di dalamnya terdapat berbagai solusi yang dapat meningkatkan produktivitas dan mendorong berbagai perubahan ekonomi, sosial, dan budaya di masyarakat. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, Telkomsel membutuhkan dukungan seluruh pemangku kepentingan di industri telekomunikasi untuk bersama-sama memajukan negeri.

“Kami berharap seluruh pihak di industri telekomunikasi di Indonesia dapat mempertahankan iklim industri yang sehat dan berkelanjutan. Kami juga mendorong anak muda Indonesia untuk menjadi lokomotif terdepan perkembangan digital di Tanah Air, khususnya para pengembang aplikasi dan startup yang memiliki peran yang amat sentral untuk menciptakan terobosan-terobosan baru di platform digital,” kata Ririek.

Telkomsel juga terus berkomitmen untuk melanjutkan penggelaran jaringan dari Sabang sampai Merauke. Dalam beberapa tahun terakhir Telkomsel secara konsisten membangun sekitar 20.000-25.000 BTS baru setiap tahunnya, terutama di wilayah-wilayah yang belum memperoleh layanan telekomunikasi dan padat pengguna.

Saat ini Telkomsel telah menggelar lebih dari 140.000 unit base transceiver station (BTS) di seluruh Indonesia yang menjangkau lebih dari 95% wilayah populasi Indonesia. Penggelaran jaringan dengan jangkauan terluas di Tanah Air ini memungkinkan seluruh pelanggan di pelosok negeri dan perbatasan negara dapat terus berkomunikasi dengan nyaman di mana pun mereka berada. (Icha)

 

Pemerintah Siapkan Aplikasi Demi Kenyamanan Mudik

0

Telko.id – Fenomena mudik selalu berulang setiap tahun. Jutaan pemudik saling mengunjungi keluarganya. Akibatnya, ada penumpukan pada wilayah tertentu yang menjadi tujuan mudik. Untuk itu, pemerintah memastikan performansi jaringan telekomunikasi dalam mengatasi peningkatan dan pergerakan trafik saat mudik lebaran dan arus balik lebaran 2017.

Demi kenyamanan pemudik, pemerintah pun berniat untuk membuat aplikasi yang mirip dengan Google Maps. Aplikasi terintegrasi ini dibuat dengan kerjasama instansi dan operator selular. Dalam aplikasi tersebut, ada banyak informasi penting yang dapat diakses oleh pemudik. Seperti keterangan lokasi SPBU, rest area terdekat dan lainnya.

Bahkan aplikasi ini juga akan menunjukan lokasi posko terdekat yang disediakan oleh operator dan pihak swasta lainnya selama akhir bulan Ramadhan hingga arus balik. Dengan demikian, pemudik akan sangat terbantu ketika membutuhkan tempat istirahat atau membutuhkan untuk beli pulsa dan lainnya. Aplikasi yang akan diberi nama Mudik Yuk ini berbasis Android dan menggunakan teknologi location base.

“Aplikasi ini juga akan rencananya akan diluncurkan paling lama dua minggu sebelum lebaran,” kata Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatikan di Kementerian Perhubungan, Selasa, 23 Mei 2017.

Dalam menghadapi kepadatan pada waktu mudik, Kementerian Komunikasi dan Informatika juga sudah melakukan pengecekan kapasitas jaringan. Karena biasanya pada saat padat, traffic penggunaan data selular semakin padat, yang menyebabkan pemudik akan terhambat dalam mengakses jaringan selular maupun jaringan internet. Untuk itu, Kemenkominfo telah bekerja sama dengan berbagai operator selular di Indonesia untuk menyediakan mobile Base Transceiver Station (BTS) untuk memfasilitasi komunikasi nirkabel antara piranti komunikasi dan jaringan operator.

“Teman-teman operator selular akan menambahkan 300 lebih mobile BTS. Artinya bisa bergerak dan dipindahkan di tiitk kemacetan. Kami mendapatkan informasi, potensi titik kemacetan baik dari Kemenhub dan Polri,” tutur Rudiantara.

Rudiantara menambahkan, Pemerintah melalui Kementerian terkait akan terus menyampaikan informasi terbaru tiap minggunya mengenai kesiapan Lebaran termasuk dalam hal logistik dan pangan, antara lain pada 28 Mei, 2 Juni, 5 Juni, 12 Juni dan seterusnya. “Karena diperkirakan Lebaran tahun ini ada 19 juta orang yang bergerak mudik. Kenaikannya 5 persen dibandingkan tahun lalu.” (Icha)

 

Pas Ramadhan & Lebaran 2017 Indosat Tingkatkan Kapasitas Data Hingga 7.344 Terabyte/hari

0

Telko.id – Indosat Ooredoo menyatakan kesiapan jaringannya dalam melayani kebutuhan komunikasi pelanggan selama masa Ramadhan dan Lebaran baik untuk data, telpon, maupun SMS. Selain meningkatkan kapasitas jaringan, Indosat Ooredoo juga melakukan pemantauan jaringan telekomunikasi secara nasional melalui Indosat Ooredoo Network Operation Center (i-NOC) yang beroperasi 24 jam dalam 7 hari. Mendekati hari H Lebaran, Indosat Ooredoo akan mengaktifkan Command Center yang melakukan pemantauan kualitas jaringan secara lebih intensif untuk menjaga kenyamanan pelanggan berkomunikasi dengan sanak keluarga.

”Ramadhan dan Lebaran merupakan momen yang selalu ditunggu oleh masyarakat Indonesia, dimana pada saat itu kebutuhan berkomunikasi menjadi lebih tinggi dari biasanya. Oleh karena itu, kami telah menyiapkan jaringan kami untuk menghadapi potensi lonjakan trafik telekomunikasi tersebut. Peningkatan kapasitas untuk data, telpon, maupun SMS serta pemantauan kualitas jaringan yang intensif melalui i-NOC kami lakukan agar pelanggan dan masyarakat mendapatkan pengalaman terbaik dalam berkomunikasi sehingga dapat bersilaturahmi dengan kerabat dan keluarga secara nyaman dan lancar,” kata Umar Hadi, Group Head Network Operations.

Indosat Ooredoo memprediksi kenaikan trafik telekomunikasi selama Ramadhan dan Lebaran 2017 untuk layanan data akan meningkat 69% dibandingkan trafik reguler harian seiring dengan meningkatnya tren penggunaan media sosial. Layanan telpon diprediksi meningkat 8% dibandingkan puncak trafik saat Lebaran tahun lalu. Sementara itu, trafik SMS diprediksi turun 4% dari penggunaan reguler harian.

Menghadapi masa-masa peningkatan trafik telekomunikasi selama Ramadhan dan Lebaran 2017, kapasitas jaringan Indosat Ooredoo telah ditingkatkan antara lain 7.344 Terabyte/hari untuk kapasitas data, trafik suara menjadi 37,5 juta Erlang/hari, dan untuk SMS kapasitas ditingkatkan menjadi 1,9 Miliar SMS/hari. Peningkatan kapasitas ini disiapkan untuk 85,7 juta pelanggan Indosat Ooredoo yang didukung dengan total 56.483 BTS secara nasional.

Indosat Ooredoo juga melakukan uji kesiapan jaringan baik itu secara mandiri maupun bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika RI di sepanjang jalur dan kota tujuan mudik untuk memastikan kondisi jaringan siap terhadap potensi lonjakan trafik. “Kami juga melakukan up grade jaringan dan penambahan kapasitas di area-area yang menjadi tujuan wisata dan juga mudik saat libur Lebaran,” tambah Umar.

Selain kesiapan kapasitas jaringan, Indosat Ooredoo juga memastikan jaringan selama Ramadhan dan Mudik Lebaran dalam performansi prima yang dipantau dan dikendalikan dari Indosat Ooredoo Network Operation Center (i-NOC) sebagai Command Centre. Command Center akan beroperasi beberapa hari sebelum dan sesudah masa Mudik Lebaran untuk mengidentifikasi secara proaktif melalui tim Performance Monitoring bahkan sebelum sebuah gangguan berimbas bagi pelanggan, dan secara reaktif melalui tim Customer Service sehingga bila ada kendala dapat diselesaikan sesegera mungkin.

Satu lagi fasilitas yang akan dioptimalkan yaitu Indosat Ooredoo Service Operation Center (ISOC) untuk memantau kualitas layanan aplikasi yang biasa digunakan pelanggan seperti Youtube, Instagram, Whatsapp, Facebook, Spotify, Iflix, dan lain sebagainya. Melalui fasilitas ini, Indosat Ooredoo akan memastikan bahwa tidak hanya kestablian jaringan namun juga kualitas dari masing-masing aplikasi berada dalam kondisi yang baik untuk mendukung aktivitas mudik dan liburan pelanggan. (Icha)

Pendapatan Indosat di Kuartal Pertama 2017 Tumbuh 7%

0

Telko.id – Indosat Ooredoo berhasil mencatat pertumbuhan yang cukup sehat di kuartal I 2017 yang berakhir 31 Maret 2017, melanjutkan tren pertumbuhan bisnis dan keuntungan yang telah dibukukan sebelumnya. Indosat Ooredoo mencatat pertumbuhan pendapatan dan pertumbuhan data yang cukup signifikan, termasuk pertumbuhan pelanggan selular.

Perusahaan mencatat pertumbuhan untuk pendapatan sebesar 7,0% terhadap periode yang sama tahun sebelumnya, dengan membukukan pendapatan konsolidasian sebesar Rp7,3 triliun dalam triwulan pertama tahun 2017. Perusahaan juga mencatat pertumbuhan jumlah pengguna data yang mendorong pertumbuhan trafik data sebesar 227,6% dan pertumbuhan pendapatan data sebesar 40,5% dibanding TW1-16. Jumlah pelanggan selular pada TW1-17 meningkat sebesar 25,8 juta pelanggan dibandingkan dengan TW1-16, menjadi 95,6 juta pelanggan di kuartal I 2017, di mana ini merupakan hasil dari penawaran paket-paket menarik yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup pelanggan.

Pendapatan Selular meningkat sebesar 6,6% pada triwulan pertama tahun 2017, utamanya disebabkan peningkatan pendapatan Data dan VAS yang diimbangi dengan penurunan dari pendapatan Telepon, SMS, dan interkoneksi. Jumlah pelanggan selular pada triwulan pertama tahun 2017 mencapai 95,6 juta pelanggan. Pendapatan MIDI meningkat sebesar 9,9% dibandingkan TW1 2016, utamanya disebabkan pertumbuhan bisnis layanan IT yang dikontribusi dari Lintasarta, salah satu anak perusahaan Indosat Ooredoo. Sementara pendapatan telekomunikasi tetap meningkat sebesar 5,7% dibandingkan TW1 2016 yang utamanya disebabkan oleh peningkatan trafik incoming.

EBITDA tumbuh 4,7% menjadi Rp3,1 triliun (TW1 2016: Rp3,0 triliun), dengan marjin EBITDA sebesar 42,5%. Total utang dari pinjaman bank dan obligasi juga mengalami penurunan sebesar Rp2,8 triliun atau penurunan sebesar 12,6% dibanding periode yang sama tahun lalu. Pendapatan selular, MIDI dan telekomunikasi tetap masing-masing memberikan kontribusi sebesar 83%, 14%, dan 3% terhadap pendapatan konsolidasian Perusahaan.

Perusahaan menambah 5.849 BTS dimana 58% di antaranya merupakan BTS 3G dan 4G untuk menunjang pertumbuhan penggunaan data yang sangat tinggi.

Perusahaan telah berhasil mengurangi porsi utang USD sebesar 54,7% dari USD351,0 juta (mewakili 21% dari total utang) pada TW1-16 menjadi sebesar USD158,9 juta (mewakili 11% dari total utang) di mana Indosat Ooredoo melanjutkan inisiatifnya untuk mengurangi pengaruh fluktuasi mata uang terhadap laba/rugi bersih Perusahaan, hal ini juga berpengaruh pada stabilitas beban bunga. Laba bersih positif berlanjut dengan dicatatnya Rp173,9 miliar pada TW1-17. (Icha)

 

 

 

Sambut Ramadhan, Advan G1 Hadirkan Fitur Panduan Muslim

0

Telko.id – Tidak lama lagi, bulan suci Ramadhan akan tiba. Kondisi ini dimanfaatkan oleh produsen smartphone untuk jualan produk yang sudah dibundling dengan aplikasi yang mendukung ibadah. Seperti panduan muslim yang berisi AlQuran, Asmaul Husna, petunjuk arah kiblat, jadwal sholat, kalender muslim, lokasi masjid maupun restoran halal. Salah satunya adalah Advan G1 yang sudah menyematkan fitur Panduan Muslim.

Sebagai sebuah inovasi teknologi, smartphone memang memungkinkan untuk diisi berbagai konten sesuai dengan preferensi penggunanya, termasuk dalam kaitan beribadah. Terlebih dengan momen bulan suci Ramadhan yang akan datang sebentar lagi, setiap muslim pasti ingin lebih fokus dalam beribadah.

Di toko aplikasi Google Play Store, saat ini pun sudah terdapat beragam aplikasi untuk mendukung kebutuhan tersebut. Misalnya agar sholat tepat waktu, terdapat aplikasi jadwal sholat. Kemudian untuk membaca Qur’an, terdapat aplikasi Qur’an digital, dan sebagainya.

“Dengan berbagai aplikasi Islami yang bisa diunduh, smartphone pun bisa menjadi sarana untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Hal ini juga yang mendasari kami untuk mengembangkan aplikasi Panduan Muslim pada Advan G1 agar umat Islam di Indonesia semakin mudah dalam beribadah dengan memanfaatkan smartphone,” kata Tjandra Lianto, Direktur Marketing Advan.

Tjandra menjelaskan, berbeda dengan aplikasi Islami lainnya yang harus menginstall terlebih dahulu dari Play Store, Panduan Muslim yang dikembangkan oleh Advan G1 telah menjadi fitur built-in di dalam sistem operasi IDOS 6.1.2 (Indonesian Operating System) atau yang lebih baru.

Sistem operasi custom berbasis Android Marshmallow tersebut bisa dicoba pada smartphone terbaru Advan G1. Di smartphone tersebut, pengguna bisa langsung menjalankan aplikasi Panduan Muslim dari home screen.

“Dalam mengembangkan IDOS dan Advan G1, kami benar-benar merancang khusus sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah fitur Panduan Muslim yang menampilkan AlQuran, Asmaul Husna, Petunjuk arah kiblat, jadwal sholat, kalender muslim, restoran halal. Fitur inipun terus kami kembangkan agar lebih kaya dan memberi manfaat kebaikan untuk umat Islam di Indonesia,” kata Tjandra.

Tjandra menjelaskan ada 6 fitur utama dalam Panduan Muslim:

1. Al-Qur’an
Aplikasi wajib bagi yang ingin membaca Al-Qur’an secara digital di mana saja dan kapan saja. Pengguna tinggal memilih menu Al-Qur’an dan memilih 114 surat yang tersedia, lengkap dengan terjemahannya yang bisa diunduh. Di sini, Anda juga bisa mendengarkan audionya dengan pilihan murottal yang lengkap dari pembaca Qur’an (qari) terkemuka. Tak hanya itu saja, Anda bisa menandai ayat-ayat favorit dengan mem-bookmark dan mengetahui posisi terakhir dibaca. Anda juga bisa copy ayat serta share ke media sosial.

2. Arah Kiblat
Anda sedang berada di suatu tempat asing dan ingin sholat, namun tidak mengetahui arah kiblat. Kejadian seperti ini seringkali dialami oleh umat muslim yang sedang bepergian. Fitur Arah Kiblat ini menjadi solusi yang mempermudah untuk mengetahui arah kiblat dengan cepat. Agar hasil lebih akurat, pastikan handphone dalam posisi terlentang sejajar dan menjauhkan dari benda logam atau magnet yang dapat mengganggu pendeteksian arah.

3. Sholat
Sholat lima waktu adalah kewajiban setiap umat Islam yang tidak bisa ditinggalkan. Dengan fitur Jadwal Sholat ini, berguna mengingatkan pengguna pada saat tiba waktunya sholat. Aplikasi inipun sudah disesuaikan dengan tempat pengguna berada berdasarkan informasi GPS. Sehingga dimanapun berada, akan mendapatkan jadwal sholat yang sesuai.

4. Lokasi Terdekat
Fitur ini menampilkan point of interest (POI) untuk mencari lokasi terdekat sesuai kebutuhan umat Islam. Secara default, yang ditampilkan adalah masjid terdekat dengan lokasi pengguna. Selain itu, bisa memilih opsi restoran halal dan toko terdekat dengan memilih menu di kanan atas. Setelah lokasi tertentu sudah dipilih, maka secara otomatis akan membuka aplikasi Google Maps dan mengarahkan rute ke lokasi tersebut.

5. Kalender
Fitur ini menampilkan kalender hijriah dengan menampilkan hari peringatan umat Islam. Tampilan utamanya memang menampilkan kalender umum (masehi), namun kita bisa melihat menu untuk mengetahui bulan dan tanggal berapa saat ini sesuai kalender hijriah.

6. Asmaul Husna
Menu ini menampilkan 99 Nama Allah atau yang lebih dikenal dengan Asmaul Husna. Selain bahasa Arab, juga disertai dengan bahasa latin dan terjemahan dalam bahasa Indonesia untuk memudahkan Anda menghafalnya.

“Keenam fitur tersebut sangat membantu bagi mereka yang beragama Islam untuk mendukung aktivitas sehari-hari, terutama ketika menjalankan ibadah di bulan Ramadhan,”ungkap Tjandra.

Sambut Lebaran, Telkomsel “Guyur” Jalur Mudik dengan Sinyal 4G

0

Malang, 18 Mei 2017 – Menyambut Ramadhan dan Idul Fitri 1438H, Telkomsel lakukan ‘Network Drive Test’ atau uji coba jaringan bersama lebih dari 110 media dan blogger. Dalam “ritual” tahunannya kali ini, Telkomsel memilih jalur Surabaya – Malang untuk mendemonstrasikan teknologi seamless 4G LTE yang akan dinikmati pelanggannya pada saat mudik nanti.

“Uji coba jaringan menyambut Ramadhan dan Lebaran kali ini kami lakukan secara nasional untuk memastikan agar seluruh layanan yang diberikan, khususnya layanan data, berjalan dengan lancar dan memiliki kualitas yang baik,” kata Bob Apriawan, Direktur Network Telkomsel.

Menurutnya, saat ini kebutuhan pelanggan untuk dapat terus Internetan dimananpun mereka berada sangat tinggi. Untuk itu pihaknya berharap jaringan Telkomsel bisa mendukung berbagai aktivitas digital pelanggan selama melakukan perjalanan, diantaranya browsing untuk mencari informasi, social media, dan streaming berbagai konten video.

“Kami tak ingin nanti saat digunakan untuk mengirim gambar masih muter-muter. Begitu pula saat streaming video dan mengakses layanan data lainnya. Untuk itu, Kami memastikan jaringan data kami siap menghadapi lonjakan trafik,” lanjut Sukardi Silalahi, Direktur Sales Telkomsel.

Secara keseluruhan hasil Network Drive Test 2017 Surabaya – Malang sepanjang 125 km memperlihatkan bahwa Telkomsel siap untuk menyambut momen Ramadhan dan Lebaran 2017 yang dipredikasi akan mengalami lonjakan yang cukup signifikan, terutama pada layanan data. Sepanjang rute terdapat total sebanyak 1047 BTS (297 BTS 4G, 379 BTS 3G dan 371 BTS 2G) yang akan melayani pelanggan. Adapun angka rata-rata yang diperoleh dari hasil Drive Test adalah sebagai berikut: CSSR 100 %, CST 3.51 s, CCSR 100 %, MOS 99.22 %, Data Throughput 12604 kbps.

Untuk layanan 4G, Hasil Network Drive Test di jalur Surabaya – Malang memperlihatkan kekuatan dan kualitas sinyal 4G Telkomsel secara umum baik. Hal ini ditunjukkan dengan angka RSRP -84.2 dBm dan SNR 10.8 dB. Sementara kualitas layanan data 4G yang salah satunya diukur melalui pengunduhan berbagai file dengan kapasitas 50 MB hingga 2.5 GB menunjukkan hasil yang baik, di mana angka rata-rata HTTP Throughput 12.6 Mbps dengan Maximum Throughput 86.44 Mbps.

Adapun di sepanjang jalur mudik utama Pulau Jawa sepanjang 2375 km, kesiapan jaringan Telkomsel juga dapat terlihat dari hasil Drive Test, dimana skor yang diperoleh adalah sebagai berikut: CSSR 98.76 %, CST 5.00 s, CCSR 98.87 %, MOS 95.75 %, Data Throughput 7477 kbps, dan di sepanjang jalur mudik kereta Pulau Jawa sepanjang 1689 km hasilnya adalah sebagai berikut : CSSR 99.09 %, CST 7.00 s, 99.58 %, MOS 97.20% , Data Throughput 4939 kbps. Sedangkan di jalur Sumatera sepanjang 6817 km hasilnya adalah sebagai berikut : CSSR 96.42 %, CST 5.74 s, 99.58 %, MOS 96.52% , Data Throughput 4739 kbps.

 

Huawei Tawarkan Solusi Untuk Percepat Penetrasi Jaringan di Pedesaan

0

Telko.id – Saat ini sedang terjadi perubahan yang revolusioner di dunia, dimana semua hal menjadi terdigitalisasi, mulai dari kebutuhan hiburan pribadi hingga perekonomian suatu Negara. Inilah yang dinamakan era transformasi digital. Laporan Huawei Global Connectivity Index (GCI) 2017 yang baru saja diluncurkan memperlihatkan bahwa pada saat ini, ekonomi digital di negara maju di seluruh dunia terus menunjukkan peningkatan karena nilai investasi yang besar dan tingginya pengadopsian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Beberapa negara maju telah menerapkan peraturan di bidang digital untuk mendorong investasi di bidang TIK, seperti Smart Nation di Singapura, Smart Digital di Malaysia, Internet Plus di Tiongkok, Advanced Manufacturing di Amerika, dan Industry 4.0 di Eropa. Pada saat yang bersamaan, ekonomi digital di negara berkembang juga telah mulai mempercepat pertumbuhan mereka dengan melakukan investasi strategis dalam kemampuan TIK dan transformasi digital, meskipun masih terdapat beberapa kesenjangan antara ekonomi digital di negara maju dan negara berkembang.

“Karakteristik dari ekonomi digital yang maju adalah semuanya dapat diakses secara mobile, terkoneksi, dan tervirtualisasi. Oleh karena itu, sangat penting untuk semua masyarakat, baik di daerah perkotaan maupun di wilayah terpencil, untuk dapat memiliki jaringan selular yang dapat diandalkan,” ujar Mohamad Rosidi, Deputy Director of National ICT Strategy & Business Development, Huawei Indonesia.

Rosidi menambahakn bahwa “Agar tetap dapat bersaing, negara- negara yang masih dalam tahap awal transformasi digital perlu memprioritaskan pengembangan infrastruktur TIK, terutama konektivitas pita lebar dan adopsi cloud ke tingkat strategis dalam perencanaan ekonomi untuk mengaktifkan sumber daya lokal dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.”

Berdasarkan data Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), Indonesia memiliki populasi sebesar 260 juta jiwa dengan 93,4 juta diantaranya merupakan pengguna internet, dan penjualan e-commerce di Indonesia telah mencapai USD 2,6 milyar di tahun 2014. Hal ini menghasilkan potensi besar untuk memperluas koneksi internet dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi digital.

Rosidi melanjutkan, “Meskipun indikator GCI juga menunjukkan bahwa Indonesia memiliki nilai yang luar biasa pada beberapa dimensi penilaian mendasar, termasuk peraturan pemerintah untuk pengembangan sektor TIK, investasi infrastruktur telekomunikasi yang memadai oleh penyedia layanan telekomunikasi, serta persentase yang tinggi untuk penduduk yang memiliki ponsel pintar, namun, saat ini masih terdapat lebih dari 10% masyarakat Indonesia yang masih belum memiliki akses jangkauan seluler.”

Seiring dengan tren di era ekonomi digital, pemerataan jaringan sangat dibutuhkan, terutama percepatan infrastruktur telekomunikasi di luar pulau Jawa dan wilayah terpencil, untuk meningkatkan penetrasi mobile broadband dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Akan tetapi, terdapat beberapa tantangan dalam menyebarkan infrastruktur di wilayah terpencil di Indonesia, seperti:

  1. Belanja Modal (Capex) yang tinggi karena tingginya biaya pekerjaan sipil dan pembangunan pembangkit tenaga listrik;
  2. Pengeluaran Operasional (Opex) yang tinggi karena sulitnya melakukan kunjungan lapangan dan biaya yang tinggi untuk bahan bakar dan sewa transmisi;
  3. Waktu Time to Market (TTM) yang lama karena lokasi yang terpencil dan kesulitan logistik;
  4. Waktu Return of Investment (ROI) yang lama karena rata-rata biaya per pengguna sekitar 2 – 3 dolar.

Oleh karena itu, untuk mengatasi tantangan dalam membangun jaringan di wilayah terpencil, Huawei memperkenalkan solusi total yang menggunakan metodologi 3 Data Dasar x 3 Dimensi untuk cakupan yang lebih akurat dengan biaya yang lebih efisien. Metodologi ini memperhitungkan sejumlah Data Dasar, termasuk populasi, daya transmisi dan grid, serta pengukuran 3 Dimensi untuk pendapatan, cakupan, serta biaya, yang dapat menghasilkan keuntungan. Solusi total yang ditawarkan oleh Huawei yaitu:

  1. Macro Site – Menggunakan beberapa teknologi yang menggabungkan teknologi 2G/3G/4G dan frekuensi 900/1800 MHz untuk menjangkau cakupan yang lebih luas dan menyediakan jaringan dengan kapasitas yang lebih baik. Solusi ini dapat digunakan di daerah pedesaan atau daerah yang berbatasan dengan wilayah pinggiran kota.
  2. RuralStar – Menggunakan beberapa teknologi yang menggabungkan teknologi 2G/3G dan frekuensi 900 MHz, yang mampu menghasilkan jaringan yang lebih akurat, luas, dan terpusat dengan harga yang lebih rendah dan penyebaran yang lebih cepat. Solusi ini dapat diterapkan di wilayah terpencil atau wilayah yang berbatasan dengan negara lain.

Solusi total ini dapat menghasilkan jaringan, teknologi dan layanan yang lebih optimal yang diterapkan di wilayah terpencil dan mempercepat ekonomi digital nasional.

“Huawei percaya akan pentingnya meningkatkan jaringan di wilayah terpencil untuk mempercepat pembangunan TIK nasional. Oleh karena itu Huawei menawarkan solusi yang mencakup produk-produk dengan daya yang rendah, fitur hemat energi, komponen yang dioptimalkan, dan fitur hemat transmisi. Karena kami melihat bahwa kemampuan TIK dapat mendukung pertumbuhan yang positif untuk ekonomi nasional,” ujar Mohamad Rosidi.

Huawei GCI 2017

Huawei GCI 2017 adalah penelitian tahunan yang sudah dilakukan untuk keempat kalinya dan bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai perkembangan transformasi digital 50 negara, termasuk Indonesia. Dalam survey ini, Huawei menggunakan dasar pengukuran 40 indikator unik meliputi lima enabler teknologi: pita lebar, pusat data, cloud, big data, dan Internet of Things (IoT). Disebut enabler karena dengan melakukan investasi di lima teknologi utama ini, maka setiap negara akan bisa melakukan digitalisasi ekonomi.

Dari 50 negara yang dianalisa, 16 negara dianggap sebagai negara terdepan atau Frontrunners, 21 negara merupakan Adopters, dan 13 negara lainnya merupakan Starters. Kelompok ini mencerminkan kemajuan suatu negara dalam hal transformasi digital. Sebagian besar negara yang tergabung dalam Frontrunners terdiri dari negara-negara maju yang terus meningkatkan pengalaman pengguna di bidang digital, menggunakan big data dan IoT untuk menciptakan masyarakat yang lebih cerdas dan efisien.

Negara-negara yang termasuk Adopters fokus dalam meningkatkan permintaan TIK untuk memfasilitasi digitalisasi industri dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas tinggi. Sementara itu, negara-negara Starters masih berada dalam tahap awal pembangunan infrastruktur TIK dan masih fokus dalam meningkatkan pasokan TIK untuk memberikan akses digital kepada lebih banyak orang.

Dalam hasil penelitian GCI 2017, Indonesia tergolong Starters dan menempati posisi ke-40, naik dua peringkat dibandingkan tahun lalu, dengan tingkat penetrasi 4G yang meningkat drastis serta biaya fixed dan mobile broadband yang semakin terjangkau. Hal ini tidak terlepas dari peran penting pemerintah Indonesia mengenai rencana pita lebar (broadband) lima tahun yang akan menjangkau 49% rumah tangga di pedesaan dan 70% rumah tangga di perkotaan di tahun 2019. Akan tetapi, diantara sejumlah Negara ASEAN lainnya, Indonesia masih menempati posisi yang cukup rendah. Tetangga terdekatnya, yaitu Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam menempati posisi ke 2, 24, 33, 38 dan 41 pada GCI 2017. (Icha)

Menkominfo: Indonesia Masih Kekurangan Pasokan Satelit!

0

Telko.id – Sampai tiga tahun lalu, pembicaraan tentang Satelit di Indonesia tidak seramai dua tahun terakhir. Kenapa? Karena semua stake holder satelit di Indonesia pada saat itu kurang ‘pede’ atau kurang confidence. Pasalnya, bisnis satelit ini resikonya tinggi. Jika diluncurkan kemudian gagal harus menunggu lagi. Walaupun di cover oleh asuransi. Tapi return nya atau yield nya lebih rendah rata-rata bisnis selular. Jadi orang melihatnya resiko nya terlalu besar. Itu yang pertama.

Di sisi lain, Indonesia juga harus membalik pemikiran. Caranya, pemerintah harus mengubah cara pandang nya. Bukan melihat hanya dari ada demand atau tidak saja dari sisi financial fisiable. “Jadi bangun saja dulu, baru kita create demand,” kata Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika.

Dengan adanya penandatanganan antara Indosat Ooredoo yang melakukan join venture dengan PSN dan membeli satelit dari Cina untuk mengganti Palapa D di slot 113 derajat ini menjadi puncak dari mulai bangunnya bisnis satelit lagi. Jadi, paling tidak pada tiga tahun mendatang atau pada tahun 2020, kebutuhan broadband sudah secure.

Pemerintah memprediksikan pada dua tahun ke depan bisnis satelit ini akan semakin ramai. Pasalnya, Indonesia kekurangan pasok satelit. “Pasokan satelit ini harus dikejar oleh Indonesia dua tahun ke depan ini. Untuk memenuhi kebutuhan koneksi internet berkecepatan tinggi bagi masyakat Indonesia 15 tahun ke depan,” kata Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika usai penandatanganan pembelian satelit dengan produsen satelit terkemuka asal Tiongkok, China Great Wall Industry Corporation (CGWIC) oleh perusahaan join venture bentukan Indosat Ooredoo dan Pasifik Satelit Nusantara (17/5).

Indonesia sendiri belum secure untuk kebutuhan satelit. Sampai tahun lalu, dari kebutuhan transponder itu baru sekitar 10% saja yang sudah di secure. Itu sebabnya, Indonesia masih bhutuh tambahan kapasitas satelit. Itu sebabnya, pemerintah akan meluncurkan program High throughput satellites (HTS) yang akan diluncurkan pada 2021.

Saat ini, pemerintah juga sedang mencari lagi siapa yang akan meluncurkan satelit di Indonesia. Untuk pasar Indonesia. Dan Pemerintah akan membantu dalam bentuk slot. Selama ini memang sudah ada tetapi tidak dijalankan. Itu sebabnya, pemerintah akan gali lagi apa yang dibutuhkan karena waktunya hanya 2 tahun ke depan untuk kebutuhan 15 tahun ke depan.

Dukungan pemerintah terhadap pihak yang akan meluncurkan satelit itu akan dibentuk strukturnya seperti dukungan terdapat Palapa Ring. Dengan kerjasama antara pemerintah dengan badan usaha.

Lelang nya akan dilakukan pada 2018. Pertengahan tahun ini proses nya baru akan dimulai. Sehingga pada 2021 sudah meluncur. Dan siapa saja boleh maju dalam lelang. “Kami tidak boleh membatasi. Selama security kita sebagai Negara terjaga. Baik dari sisi teknologi, sturktur finansial yang lebih kreatif kita akan terbuka,” kata Rudiantara.

Dan jangan lupa, kita harus menggunakan semua resources yang ada di international. Karena kita harus punya out world looking, jangan in world looking. Landasannya adalah kebutuhan Negara, kebutuhan masyarakat. (Icha)

 

Indosat Ooredoo dan PSN Sepakat Membeli Satelit Palapa –N1 Dari Cina

0

Telko.id – Indosat Ooredoo dan Pasifik Satelit Nusantara (PSN) membuat perusahaan joint venture yakni Palapa Satelit Nusa Sejahtera (PSNS). Lewat perusahaan baru ini, disepakati untuk melakukan pembelian satelit dengan produsen satelit terkemuka asal Tiongkok, China Great Wall Industry Corporation (CGWIC). Penandatanganan ini disaksikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, dalam acara Asia Pacific Satellite Communications Systems International Conference (APSAT) 2017 di Jakarta, hari ini.

CGWIC akan mengerjakan dan mengorbitkan satelit untuk mendukung proyek strategis ini. Satelit tersebut akan dikembangkan dengan menggunakan Chinese DFH 4 Bus yang sudah teruji, dan akan diluncurkan dengan peluncur Long March 3B dari Xichang Satellite Launch Center di China.

Satelit baru ini akan diberi nama Palapa Nusantara 1 atau Palapa-N1, dan akan diposisikan sebagai generasi penerus dari satelit Palapa-D pada slot orbit 113 derajat Bujur Timur. Satelit Palapa-N1 akan mengoptimalkan sumber daya spektrum yang ada untuk menyediakan layanan penyiaran (broadcast) dan pita lebar (broadband) di seluruh wilayah Indonesia dengan menggunakan teknologi terbaru dalam industri satelit, yakni High Throughput Satellite (HTS).

“Kami sangat gembira dengan pencapaian proyek ini. Indosat Ooredoo telah bekerja keras bersama dengan mitra strategis kami untuk mewujudkan kerjasama luar biasa ini. Penandatanganan kontrak ini membuktikan komitmen penuh Indosat Ooredoo dalam mendukung program pemerintah untuk memperluas akses broadband untuk masyarakat dan pelaku bisnis di Indonesia,” kata Alexander Rusli, President Director & CEO Indosat Ooredoo.

Alex lebih lanjut menambahkan bahwa ”Akses broadband adalah kunci bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi dan manfaat lebih banyak dari dunia digital. Satelit baru ini akan membantu mempercepat proses penetrasi broadband di Indonesia, mempercepat terwujudnya masyarakat digital Indonesia dan mewujudkan apa yang dicita-citakan pemerintah untuk menjadi negara digital terbesar di Asia Tenggara”.

“Adalah sebuah kehormatan bagi PSN untuk dapat bekerja bersama dengan Indosat Ooredoo dan Pintar Nusantara Sejahtera, dalam membentuk perusahaan joint venture yang bernama PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera ini, yang akan melakukan pengadaan dan mengoperasikan satelit Palapa-N1, sebagai pengganti satelit Palapa-D. Melalui kolaborasi ini, kami berharap mampu memecahkan masalah kesenjangan digital yang ada di masyarakat kita, sekaligus mempercepat penetrasi akses internet ke seluruh wilayah Indonesia,” papar CEO PT Pasifik Satelit Nusantara, Adi Rahman Adiwoso.

Satelit baru ini akan terus mendukung solusi korporat (B2B) dan layanan konsumen selular Indosat Ooredoo. Dengan berkembangnya lanskap digital dan kebutuhan akan koneksi broadband untuk pengguna internet di Indonesia, satelit memegang peranan penting untuk dapat menjangkau masyarakat di daerah pelosok agar mendapatkan akses internet broadband dan layanan broadcasting berkualitas tinggi. Dengan kondisi geografis yang unik, terdiri dari banyak pegunungan dan pulau-pulau yang tersebar, satelit memiliki peran strategis dalam mendukung agenda pemerintah memperluas akses broadband dan untuk mengurangi kesenjangan digital di Indonesia. (Icha)