spot_img
Latest Phone

Garmin Dorong Gaya Hidup Aktif di Hari Olahraga Nasional 2025

Telko.id - Garmin mendorong masyarakat Indonesia untuk menjalani gaya...

Elon Musk Gugat Apple dan OpenAI Soal Integrasi ChatGPT di iPhone

Telko.id - Elon Musk melalui perusahaan xAI dan xAI...

iPhone Lipat Apple Akan Gunakan Touch ID, Bukan Face ID

Telko.id - Apple dikabarkan akan menggunakan teknologi Touch ID,...

Apple Gagal Wujudkan iPhone Lipat Tanpa Lipatan, Rilis 2026?

Telko.id - Apple dikabarkan gagal mewujudkan iPhone lipat dengan...

Google Pixel Watch 4, Dukung Koneksi Satelit dan Baterai Lebih Besar

Telko.id - Google secara resmi meluncurkan Pixel Watch 4...
Beranda blog Halaman 1290

Huawei ‘Nafsu’ Ajak Operator Bangun Jaringan Mobil Tanpa Awak

0

Telko.id – Mobil tanpa awak kini memang sedang banyak diuji coba oleh berbagai pihak. Namun, memang belum banyak yang berhasil dalam arti aman untuk digunakan secara masal. Itu sebabnya, Huawei mengajak operator di seluruh dunia untuk membangun jaringan yang mendukung bekerja nya mobile tanpa awak ini.

Hal ini dikemukakan oleh Direktur Eksekutif dan Presiden Produk dan Solusi Huawei, David Wang, dalam gelaran Ultra- Broadband Forum (UBBF 2018) di Jenewa, Swiss. “Dalam dunia yang cerdas yang sepenuhnya akan terhubung nanti, mobil swa-kendara atau tanpa awak ini akan menjadi suatu hal yang lazim. Saat ini saja industri otomotif, penerbangan dan manufaktur sedang melakukan modernisasi dan terus beradaptasi dengan teknologi yg bersifat otomatisasi”.

David Wang memaparkan bahwa tantangannya adalah industri telekomunikasi sedang menghadapi masalah struktural yang cukup berat. Pasalnya, perluasan jaringan operator otomatis membuat pengeluaran operasional terus melambung yang melampaui pendapatan mereka setiap tahunnya.

“Setidaknya upaya yang dilakukan operator untuk memelihara jaringannya membutuhkan upaya 100 kali lebih keras ketimbang para pemain OTT (over-the-top). Untuk itu pembangunan jaringan yang mendukung mobil swakendara menjadi penting untuk keberlangsungan bisnis operator ke depannya.”

Catatan sejarah membuktikan bahwa manusia tidak pernah berhenti dalam meningkatkan produktivitasnya. Pada tahun 1947, Amerika Serikat berhasil meluncurkan penerbangan tanpa awak trans-Atlantik untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Kemudian pada 1983 dunia menjadi saksi pertama diperkenalkannya bis tanpa pengemudi – Métro de Lille – di Prancis. Selanjutnya pada 2012 lalu di Nevada, AS, Google mendapatkan lisensi untuk mobil swakendara pertama di dunia, yang telah menempuh perjalanan hingga 8 kilometer pada Maret 2018. Segala perubahan yang terjadi di berbagai industri tersebut tentunya mendorong peradaban untuk selalu melangkah ke depan.

Berbeda dengan mobil swakendara, industri telekomunikasi memiliki tingkat kerumitan tersendiri. terkait keberagaman dalam layanannya, industri telekomunikasi mencakup berbagai jenis layanan, seperti jaringan untuk ponsel, internet untuk rumah, atau layanan bagi bisnis atau perusahaan. Dengan demikian, sistem jaringan pendukung mobil swakendara harus memahami karakteristik layanan yang berbeda itu.

Lebih jauh lagi, untuk kondisi jalan dan ekosistem operasional, akan dimungkinkan beberapa ruas jalan tol yang berfungsi sebagai data center serta jalan di perkotaan dan pedesaan yang mampu menyediakan akses internet bagi masyarakat.

Secara fundamental, sistem jaringan pendukung mobil swakendara nantinya perlu dapat beradaptasi dengan berbagai skenario kompleks yang melibatkan berbagai jenis teknologi. Dalam perspektif rantai operasionalnya, berbagai peranan seperti perencanaan, obeservasi dan perawatan, serta pengadaan layanan juga akan menghadapi berbagai tantangan tersendiri.

Wang mengatakan evolusi menuju jaringan pendukung mobil swakendara dimungkinkan dengan skenario yang mengikuti tiga hal dasar yaitu; 1) fokus terhadap masalah utama terkait biaya operasional, 2) dimulai dari domain tunggal menuju multi-domain, single-task kemudian multitasking yang pada akhirnya membentuk sistem closed-loop, 3) harus dikembangkan dengan dorongan pengalaman berkendara serta model data top-down dan kemampuan untuk berbagi.

“Dalam perjalanan untuk mewujudkan jaringan pendukung mobil swakendara, industri telekomunikasi menghadapi beberapa tantangan, termasuk status jaringan yang tidak terlihat serta sistem operasional dan pemeliharaan yang terpisah,” ujar Wang.

Huawei senantiasa mengeksplorasi upaya untuk mewujudkan jaringan pendukung mobil swankendara tersebut. Huawei bersama sejumlah operator telekomunikasi berskala global terkemuka telah meluncurkan proyek NetCity untuk menetapkan skenario bisnis dan menerapkan inovasi dengan mengikuti model DevOps untuk menyebarkan teknologi-teknologi mutakhir secara cepat.

Wang menyimpulkan, “Mewujudkan jaringan pendukung mobil swakendara ini merupakan sebuah perjalanan panjang. Agar mimpi tersebut menjadi kenyataan, seluruh pelaku industri terkait harus bekerja sama dan bergerak ke depan. Huawei berkomitmen untuk mengembangkan solusi TIK terkemuka melalui inovasi berkelanjutan, serta mengatasi kerumitan yang pada saat bersamaan juga menghadirkan kemudahan bagi para pelanggan kami. Bersama-sama, kita akan menyongsong dunia yang lebih terhubung dan pintar.” (Icha)

 

 

ITU Resmikan Cybersecurity Strategy Guide Demi Keamanan Dunia Digital

0

Telko.id – Belum lama ini, Asosiasi industri Bitkom melakukan survey dan menyebutkan bahwa Dua-pertiga manufaktur Jerman ternyata terkena serangan kejahatan siber yang membuat industri negara dengan perekonomian terbesar di Eropa ini merugi 43 miliar euro (Rp 740,4 triliun). Dan negara-negara lain pun sangat mungkin mengalami hal yang sama.

Begitu ‘bahaya’ nya serangan di dunia digital ini membuat ITU (International Telecommunication Union pun mengeluarkan Panduan Strategi Cybersecurity Nasional. Peluncurannya ini dilakukan saat berlangsung nya International Telecommunication Union (ITU) Telecom World 2018 di Durban, Afrika Selatan.

“Panduan yang sangat berharga untuk strategi keamanan cyber ini sebagai bukti komitmen ITU untuk selalu mendukung negara-negara anggotanya untuk memaksimalkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk pembangunan sosial dan ekonomi,” kata Zhao Houlin, Sekretaris Jenderal ITU, Zhao Houlin, seperti yang dikutip dari ET Telecom.

Zhao menambahkan, “Ketika kami bekerja sama untuk membawa lebih banyak orang online di seluruh dunia, sangat penting untuk menerapkan strategi cybersecurity yang efektif”.

Panduan tersebut merupakan hasil rembukan ITU dengan PBB, sektor swasta, akademisi, masyarakat sipil. Tujuannya adalah untuk membantu negara-negara dalam pengembangan dan implementasi strategi keamanan siber nasional, termasuk kesiapsiagaan dan ketahanan cyber.

Dalam panduan ini juga dapat digunakan oleh para pembuat kebijakan untuk mengembangkan strategi dengan mempertimbangkan situasi, budaya, dan nilai-nilai kemasyarakatan negara-negara yang berbeda untuk menghasilkan masyarakat yang aman, tangguh, berkemampuan TIK dan terhubung.

Wakil Presiden Senior dan Penasihat Umum Bank Dunia, Sandie Okoro, menekankan perlunya memiliki strategi ketahanan untuk menjaga cybersecurity.

“Mengamankan aset digital – data dan infrastruktur – adalah tantangan pembangunan yang penting. Kami senang dapat berkontribusi dalam proyek ini, dan berharap bahwa panduan ini akan berkontribusi pada partisipasi yang lebih besar dalam ekonomi digital global untuk semua,” kata Okoro. (Icha)

XL Jualan Obligasi dan Sukuk Ijarah Buat Perluas Jaringan Di Luar Jawa

0

Telko.id – XL axiata mengakui bahwa revenue dari penjualan layanan di luar jawa belum besar, tetapi pertumbuhan nya sangat signifikan. Itu sebabnya, operator ini akan secara konsisten memperluas infrastruktur data terutama di luar Jawa. Untuk itu dibutuhkan rencana pendanaan yang solid. Dan yang dipilih adalah Jualan Obligasi dan Sukuk Ijarah.

Penawaran awal atau bookbuilding dua program penawaran umum baru untuk Obligasi (“PUB I Obligasi”) dan Sukuk Ijarah (“PUB II Sukuk”) baru saja dimulai. Keduanya adalah Penawaran Umum Berkelanjutan (“PUB”) dengan target dana masing-masing sebesar Rp5 triliun.

Sampai dengan hari ini, PUB II Sukuk Ijarah tersebut merupakan program PUB Sukuk Ijarah dengan target dana terbesar yang akan diterbitkan oleh korporasi sepanjang tahun 2018.

Pada bookbuilding kali ini, XL Axiata akan menawarkan PUB I Obligasi Tahap I Tahun 2018 (“Obligasi”) dan PUB II Sukuk Ijarah Tahap I Tahun 2018 (“Sukuk”) kepada masyarakat, dengan nilai penerbitan masing-masing sebanyak-banyaknya Rp1 triliun untuk Obligasi dan Sukuk.

Harapannya, dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi dan Sukuk Ijarah ini dapat mencapai Rp.10 triliun dalam waktu 2 tahun. Hanya saja, pada tahun ini nilai dari total plaform yang diterbitkan senilai Rp.2 triliun.

Sayang, XL tidak mau lebih detail menerangkan penggunaan dana yang diperoleh tersebut. Berapa persen untuk luar Jawa dan berapa di Jawa. Pasalnya, bukan hanya luar Jawa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan infrastruktur tersebut. Jawa pun masih membutuhkan.

Namun, pertumbuhan pendapatan diluar Jawa ini dinilai oleh Dian Siswarini, Direktur Utam XL Axiata sangat menggembirakan. Walaupun, jika dibandingkan dengan total revenue perusahaan masih kecil. Baru sekitar 15% saja kontribusinya. Itu sebabnya, operator ini juga akan terus secara signifikan berkomitmen untuk membangun infrastruktur.

“Kami ingin unggul dalam layanan data dengan target segmen pasar yang berbeda-beda, dulu bangun jaringan sudah kami mulai 2 tahun yang lalu dan memang berhasil kontribusi kepada pendapatan semakin tinggi,” ujar Dian di XL Axiata Tower, Kamis (13/9/18).

Dengan peningkatan kualitas jaringan dan layanan jaringan terutama di luar Pulau Jawa, XL menargetkan net to EBITDA ratio pada tahun ini mencapai 1,4 kali. Nilai tersebut sedikit lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2017 yakni 1,5 kali.

Selain untuk terus fokus dalam pengembangan bisnis layanan data, Direktur Keuangan XL Axiata, Mohamed Adlan menyatakan bahwa ,”PUB Obligasi dan Sukuk Ijarah yang baru, akan memberikan salah satu alternatif pendanaan serta memungkinkan kami untuk membangun portofolio hutang yang lebih kuat”.

Dan, tentu saja, perseroan berharap pertumbuhan pendapatan tahun ini meningkat  seiring dengan peningkatan pendapatan data yang akan diraih perseroan.

Pada semester I tahun ini, perseroan mencatat peningkatan pendapatan data year on year (YoY) menjadi Rp 5,68 triliun. Sedangkan pendapatan bersih pada periode tersebut naik tipis 1% menjadi Rp 11,06 triliun. (Icha)

Pro Kontra Ekspansi Go-Jek Ke Vietnam

0

Telko.id – Go-Viet, aplikasi on demand yang menawarkan berbagai layanan yang didukung oleh GO-JEK baru saja diluncurkan secara resmi di Vietnam. Acara ini dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia – Joko Widodo dan Menteri Transportasi Vietnam – Nguyen Van The. Termasuk juga Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara.

Bagi pemerintah, aksi strategis yang dilakukan Go-Jek ini membanggakan, karena dianggap sebagai  pembuktian kepada dunia bahwa Bangsa Indonesia memiliki kesempatan untuk berkompetisi dengan negara maju sekalipun.

“Cakrawala pandang terhadap pasar jadi lebih luas terbentang. Go-jek mampu melihat peluang tersebut sekaligus mampu mengeksekusinya. Semoga langkah Go-jek menjadi pelecut dan inspirasi bagi teknopreneur di Indonesia, bahwa mereka juga akan mampu jika jeli dan berusaha keras,” ungkap Rudiantara mengomentari peluncuran Go-Viet di Vietnam ini.

Apalagi, respon dari masuk nya Go-Viet ke Vietnam ini sangat tinggi. “Dalam waktu hanya 6 minggu, aplikasi GO-VIET sudah diunduh lebih dari 1.5 juta kali, meski layanan kami belum resmi diluncurkan dan beroperasi secara penuh. Kami percaya dengan kehadiran di Hanoi, kami bisa mencatatkan jumlah perjalanan yang lebih banyak karena akan ada lebih banyak masyarakat yang bisa memanfaatkan layanan kami yang baik,” kata Duc Nguyen, CEO dan Co-Founder GO-VIET, dalam sambutannya di acara peluncuran GO-VIET.

Yang dibawa Go-Jek bukan saja layanan dasar, tetapi juga layanan transportasi roda empat – GO-CAR, layanan pesan-antar makanan – GO-FOOD, dan layanan uang elektronik GO-PAY.

Namun, langkah Go-Jek ini dikritisi oleh Satya Widya Yudha, Wakil Ketua Komisi 1 DPR RI. Menurutnya jangan bangga dulu menjadi go global kalau pasar domestik saja belum dikuasai.

GoJek dikatakan Satya harusnya meningkatkan penguasaan pasar dalam negeri terlebih dahulu seperti yang dilakukan negara China.

“Pasar dalam negeri masih luas. Pemain didorong untuk menjadi penguasa dalam negeri. Baru kuasai pasar luar negeri. Belajar dari China yang punya keunggulan komparatif dan kompetitif dengan teknologi yang dimiliki,” kata Satya di Jakarta, Rabu (12/9/2018).

Ekspansi ke Vietnam dikhawatirkan Satya yang akan menikmati nanti justru mereka (negara Vietnam) terutama dari sisi value chain.

“Jangan sampai Indonesia hanya jadi extended market dari para investor asing. Saya berharap startup unicorn Indonesia benar-benar bisa menjadikan negara ini sebagai pangsa pasarnya,” ungkap Satya di Gedung DPR RI, Jakarta (12/9/2018).

Di sisi lain, Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PDI-Perjuangan Eva Kusuma Sundari menilai, kehadiran Unicorn ini membantu pemerintah yang sedang berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan inovasi di Tanah Air.

Namun, para unicorn ini seharusnya mampu lebih memahami peran mereka dalam pergerakan ekonomi Indonesia, terutama di saat rupiah tengah melemah.

“Indonesia perlu tingkatkan index kompetisi agar para unicorn tetap stay menggarap pasar dalam negeri, karena potensi kita sangat besar,” ujarnya.

Sebagai informasi, GoJek saat ini menghabiskan USD500 juta sebagai biaya ekspansi ke tiga negara di Asia Tenggara, yakni Vietnam, Thailand, Singapura dan Filipina dan hal ini dapat berdampak buruk bagi rupiah di tengah masa sulit.

Menurut Eva, ambisi GoJek untuk menaklukkan pasar luar negeri seperti Vietnam di tengah masa sulit bagi rupiah ini berbanding terbalik dengan upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas nilai tukar mata uang.

Apalagi, ketika krisis finansial Asia pada tahun 1997 lalu, aliran modal keluar negeri merupakan salah satu pemicu terjadinya krisis. Di tengah periode sulit ini, menanamkan modal di luar negeri, terasa sebagai tindakan yang kurang bernilai patriotis. (Icha)

Go-Viet, Berkat Dukungan Teknologi Go-Jek Siap Rambah Hanoi

0

Telko.id – GO-VIET, aplikasi on demand yang menawarkan berbagai layanan yang didukung oleh GO-JEK siap untuk mengembangkan layanannya ke Vietnam. Setelah Ho Chi Minh City, kini masuk ke kota kedua di Vietnam yakni Hanoi. Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, hari ini, Rabu (12/09/2018) mendampingi Presiden Joko Widodo dalam menyaksikan peluncuran layanan Go-Viet di Hanoi, Vietnam.

Layanan ojek online ini memang dibutuhkan di kota besar seperti Hanoi. Yang padat dan keseharian masyarakat nya begitu sibuk. Tak heran, berdasarkan laporan Go-Jek, aplikasi Go-Viet pun ketika awal peluncuran di Ho Chi Minh City, langsung diunduh oleh 1.5 juta pengguna. Itu sebabnya, tidak perlu menunggu waktu lama, langsung membuka layanan di Hanoi.

Dalam kesan yang disampaikan melalui akun twitternya setelah peluncuran, Menkominfo Rudiantara menyatakan kebanggaannya terhadap peluncuran Go-Viet.  “Peristiwa ini karena sebelumnya, pada “ruang digital”, Indonesia praktis belum mempunyai “legacy”. Semoga momen ini tak berhenti di sini, memicu legacy-legacy lainnya di ranah digital,” harapnya.

Menkominfo juga melihat bahwa Go-Viet merupakan pembuktian kepada dunia bahwa Bangsa Indonesia memiliki kesempatan untuk berkompetisi dengan negara maju sekalipun.

“Cakrawala pandang terhadap pasar jadi lebih luas terbentang. Go-jek mampu melihat peluang tersebut sekaligus mampu mengeksekusinya. Semoga langkah Go-jek menjadi pelecut dan inspirasi bagi teknopreneur di Indonesia, bahwa mereka juga akan mampu jika jeli dan berusaha keras,” ungkapnya

Menteri Kominfo menyatakan pemerintah akan selalu memfasilitasi start up digital atau unicorn Indonesia untuk mengembangkan bisnis di tingkat nasional maupun global. “Kominfo akan senantiasa memfasilitasi start up atau unicorn Indonesia lainnya untuk go regional dan go global,” katanya.

Selama ini, Kementerian Kominfo telah melaksakana Program Gerakan 1000 Startup dan Nexticorn. Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah sebuah gerakan yang difasilitasi Kominfo untuk mewujudkan potensi Indonesia menjadi The Digital Energy of Asia di tahun 2020 dengan mencetak 1000 startup yang menjadi solusi atas berbagai masalah dengan memanfaatkan teknologi digital.

Sementara itu, Program Nexticorn atau Next Indonesian Unicorn adalah Program Kementerian Kominfo yang berupaya untuk menciptakan marketplace yang lebih terstruktur dan tertata bagi para start-up untuk bertemu investor dalam memperoleh pendanaan.

Sebagi informasi, peluncuran Go-Viet ini merupakan bagian dari rencana ekspansi internasional GO-JEK di Vietnam, Thailand, Singapura dan Filipina. Pengumuman ekspansi ini menyusul ronde penggalangan investasi GO-JEK yang terbaru dari Google, Warburg Pincus, KKR, Tencent, Meituan-Dianping dan lain-lain. (Icha)

Apa Alasan Pentagon Investasi $ 2 miliar Untuk Artificial Intelligence

0

Telko.id – Artificial Intelligence atau sering disebut AI ini memang sungguh mengesankan kemampuannya. Mampu membaca jutaan data dan menganalisanya sehingga memberikan dampak yang efektif dan efisien bagi pengguna nya. Tak heran, Pentagon pun mau menginvestasikan $ 2 miliar untuk teknologi ini. Hal ini diumumkan DARPA atau Badan Proyek Riset Lanjut Pertahanan AS saat  Anniversary Conference ke 60.

“Kami pikir ini saat yang tepat untuk membudidayakan AI,” kata John Everett, wakil direktur Kantor Inovasi Informasi DARPA, kepada CNNMoney.

Everett juga menambahkan, “Kami pikir kami dapat mempercepat dua dekade kemajuan menjadi lima tahun.

Apa yang menjadi latar belakang Petagon untuk investasi AI ini? Menurut Everett, AI memang banyak melakukan hal yang luar biasa. Tapi, dibalik itu semua, teknologi ini juga banyak tidak bisa melakukan hal yang luar biasa. Itu sebabnya, DARPA ingin menggunakan metode AI yang mirip dengan cara manusia belajar. Dan kadang-kadang, seorang manusia dapat belajar sesuatu dari menonton satu contoh.

Secara teknologi, AI ini memungkinkan mesin melakukan tugas-tugas yang secara tradisional dilakukan oleh manusia, adalah topik yang trendi di bidang teknologi dan bisnis. Misalnya, ketika Google menggunakan system AI yang mampu melakukan panggilan ke sebuah restoran dan melakukan pemesanan tempat.

Bahkan sekarang, mesin dapat lebih akurat dalam mengenali ucapan, memahami gambar dan memproses kata-kata, yang mengarah ke produk-produk seperti Amazon Alexa, Apple’s Siri, dan van self-driving Waymo.

Pemerintah nasional, seperti Kanada, Cina, India dan Perancis, juga memprioritaskan AI sekarang. Semua negara itu melihat kecerdasan buatan sangat penting untuk menumbuhkan ekonomi mereka di abad ke-21. Terutama, China mengatakan ingin menjadi pemimpin global pada 2030.

Melihat kemampuan system AI itulah DARPA akan fokus pada pembuatan sistem yang lebih masuk akal sehat, kesadaran kontekstual dan efisiensi energi yang lebih baik. Ke depan nya, diharapkan mampu membantu pemerintah mengotomatisasi bersihan keamanan, mengakreditasi sistem perangkat lunak dan membuat sistem AI yang menjelaskan diri mereka sendiri.

“Jadi, jika nanti kami mendapatkan hasil positif dan dirasakan penting dan relevan dengan keamanan militer dan nasional, kami tidak akan berhenti,” katanya Everett. (Icha)

Indosat Ooredoo ‘Kirim’ Mobil Klinik Bantu Pengungsi Lombok

0

Telko.id – Gempa bumi yang melanda Lombok sejak awal Agustus lalu menyebabkan jatuhnya korban jiwa, kerusakan rumah dan infrastruktur, serta trauma bagi seluruh masyarakat yang terdampak. Membantu masyarakat di masa tanggap darurat dan dilanjutkan masa pemulihan paska bencana, Indosat Ooredoo melakukan berbagai kegiatan sosial antara lain memberikan layanan kesehatan gratis melalui Mobil Klinik, layanan telekomunikasi gratis, serta mengajak karyawan untuk berpartisipasi memberikan donasi bagi para korban bencana gempa.

“Program Indosat Ooredoo Peduli Lombok merupakan implementasi dari komitmen Indosat Ooredoo dalam mendukung pemulihan kondisi masyarakat di wilayah yang terdampak bencana alam. Kami sangat berharap kondisi segera membaik agar masyarakat dapat segera menjalankan aktivitas kesehariannya seperti sedia kala,” ujar Hadi Susilo, Group Head Corporate Secretary Indosat Ooredoo.

Indosat Ooredoo melalui Mobil Klinik memberikan pelayanan kesehatan kuratif dan preventif, trauma healing untuk anak-anak, penyaluran bantuan paket kebutuhan darurat, serta pemberian bantuan paket komunikasi gratis. Selama pelaksanaannya, Mobil Klinik menjangkau 10 titik pengungsian di 7 kelurahan, 5 kecamatan, 3 kabupaten Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan penerima manfaat sekitar 3500 orang.

Selain mengoperasikan Mobil Klinik, Indosat Ooredoo juga membuka kesempatan donasi bagi karyawan di seluruh Indonesia, dan pemberian bantuan pulsa telepon & SMS gratis ke semua operator bagi pelanggan prabayar terpilih di wilayah Lombok selama periode tertentu.

Kondisi geografis pulau, wilayah yang sangat luas, dan kurangnya infrastruktur merupakan tantangan utama dalam penyediaan layanan kesehatan secara merata di Indonesia. Program Mobil Klinik Indosat Ooredoo diluncurkan tahun 2007 sebagai solusi layanan kesehatan mobile yang sederhana dan mampu langsung menjangkau masyarakat kurang mampu di pedesaan, termasuk para korban bencana alam.

Dengan dukungan tenaga medis profesional dan peralatan medis yang memadai, Mobil Klinik dapat menangani perawatan kesehatan ringan yang bersifat kuratif maupun menggelar kegiatan penyuluhan kesehatan yang bersifat preventif.

Indosat Ooredoo terus mengembangkan cakupan program Mobil Klinik yang hingga kini telah menjangkau masyarakat kurang mampu di 1.628 lokasi di 16 provinsi: Bengkulu, Lampung, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Jawa Barat (2), Banten, DKI Jakarta, Jawa Timur (2), Jawa Tengah, Yogyakarta, Sulawesi Selatan, dan Papua, serta berhasil menyediakan solusi layanan kesehatan mobile kepada 829.767 orang melalui program terjadwal dan 17.660 orang melalui program bantuan bencana alam. Program Mobil Klinik sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB (UN SDG) nomor 1 dan 3. (Icha)

 

 

Telkomsel Peduli Bencana Gempa Lombok

0

Telko.id – Seiring dengan pemulihan jaringan paska gempa di wilayah Lombok – Nusa Tenggara Barat, Telkomsel memberikan paket gratis telepon dan SMS ke semua operator selama 24 jam, bagi seluruh pelanggan di Lombok. Sebagai tindak lanjut dari bentuk kepedulian tersebut, Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah beserta jajaran managemen Telkomsel Area Jawa Bali kembali memberikan donasi Gempa Lombok di Posko Pengungsian Kabupaten Lombok Utara kemarin (6/9).

“Jajaran manajemen dan seluruh karyawan Telkomsel menyampaikan rasa prihatin dan berempati atas apa yang dialami para korban pada musibah ini. Kami berharap kondisi di Lombok akan segera pulih seperti sedia kala. Rasa kebersamaan kami dengan para korban bencana kami wujudkan dengan memberikan bantuan sesuai kebutuhan para korban,” ungkap Ririek.

Saat ini kebutuhan utama pengungsi masih terkait dengan masalah penyediaan air bersih. Untuk persiapan awal, Telkomsel telah menyerahkan puluhan paket bantuan yang terdiri dari :  1 set tenda berikut alasnya, selimut, lampu, berbagai kebutuhan harian lainnya serta 88 toren (tandon air) langsung ke lokasi pengungsian.

“Ke depannya kami terus berupaya agar kebutuhan-kebutuhan utama ini dapat terus didapat oleh para pengungsi. Terima kasih juga kepada LSM atau relawan yang turut membantu membuat Sumber Air Bor di posko pengungsian.” Lanjut Ririek.

Di samping itu, Telkomsel juga memberikan bantuan berupa trauma healing yang disalurkan langsung kepada masyarakat Lombok melalui tim TERRA (Telkomsel Emergency Response & Recovery Activity) di beberapa titik posko pengungsian. Hal ini merupakan bantuan gelombang ke empat yang diberikan Telkomsel kepada para korban gempa Lombok sejak hari pertama gempa. Sebelumnya Telkomsel juga memberikan bantuan berupa perbaikan sarana ibadah ke beberapa tempat ibadah di Lombok.

Tidak hanya itu, sejak Agustus 2018 lalu hingga hari ini, Telkomsel juga memberikan telpon dan SMS gratis seharian ke semua operator untuk para pelanggaran Telkomsel di Lombok. “Kami berharap bantuan yang diberikan Telkomsel bermanfaat untuk korban gempa Lombok.” Tambah Ririek.

Kepala Dusun Lekok Timur, Kecamatan Gangga, Nasrudin mengungkapkan “Segala macam bantuan dan donasi yang diberikan oleh Telkomsel ini pastinya sangat bermanfaat untuk kami. Terimakasih yang tulus dari warga kami, dan doa kami selalu, semoga Telkomsel akan semakin sukses dan menjadi sumber kebaikan bagi seluruh karyawannya dan semua pihak terkait.”

Takmir Masjid Nurul Karang Jangkong Iman H. Najamuddin mengatakan “Atas nama takmir Masjid Nurul Iman kami sampaikan terimakasih dan doa, agar Telkomsel tidak hanya diterima di hati masyarakat Lombok, namun juga menuai berkah atas segala kebaikannya selama ini, termasuk atas seluruh bantuan yang terus mengalir di tempat-tempat ibadah dan pengungsian.”  (Icha)

 

 

Metrodata ‘Pamer’ 8 Pilar Solusi

0

Telko.id – Tidak bisa tidak, revolusi digital merupakan keharusa. Terlebih Indonesia kini sedang bersiap menghadapi kehadiran Revolusi Industri 4.0. Metrodata Electronics sebagai salah satu pemain utama di IT pun memamerkan 8 solusi nya dalam Metrodata Solution Day 2018 (“MSD2018”). Selain itu juga untuk mengedukasi pasar khususnya masyarakat TI Indonesia.

Tema yang diangkat adalah Industry 4.0: Digital Revolution yang juga sejalan dengan inisiatif pemerintah dalam membuat peta jalan Making Indonesia 4.0 yang dicanangkan Presiden RI Joko Widodo April 2018 lalu.

Ke 8 pilar solusi milik Metrodata yang dipamerkan itu adalah Cloud Services, Digital Business Platform, Big Data & Analytics, Security, Consulting & Advisory Services, Managed Services, Hybrid IT Infrastructure, dan Business Application.

“Perkembangan TI saat ini terlihat luar biasa cepat, berbagai aplikasi dapat dengan mudah ditemukan dan diunduh melalui teknologi Cloud Services dan Digital Business Platform. Saat memasuki Industry 4.0, kita harus secepat mungkin memulai memetakan dan melaksanakan revolusi digital, jika tidak maka kita akan tertinggal jauh. Sekarang atau tidak sama sekali,” ujar Susanto Djaja, Presiden Direktur Metrodata Electronics menjelaskan.

Susanto pun menambahkah bahwa “Revolusi Digital ini adalah keniscayaan, sudah banyak yang memulai, dan infrastruktur Indonesia sudah jauh lebih siap. Sedangkan tantangannya adalah kompetisi makin terbuka, bagaimana membuka peluang pasar, bisa beradopsi dengan generasi milenial”.

Industry 4.0 itu sendiri ditandai dengan sistem fisik-siber yang dimungkinkan dengan bersinerginya tiga kekuatan: Internet of Things (IoT), Cloud Computing, dan Cognitive Computing. Industry 4.0 juga dikenal sebagai manufaktur cerdas, karena seluruh rantai proses otomasi produksi dikontrol lewat Artificial Intelligence (AI) yang tersusun atas algoritma rumit yang (berusaha) meniru kecerdasan manusia. (Icha)

 

 

Tarik Penonton Lebih Banyak, Telkomsel dan Hooq Buat Serial Bersama

0

Telko.id – Indonesia memang sudah memiliki ‘jalan tol’ data yang cukup memadai. Tapi akan percuma dibangun kalau tidak ada yang melewati. Nah, sekarang ini yang paling banyak diminati adalah video. Baik video streaming maupun video on demand. Itu sebabnya, Hooq dan Telkomsel MAXstream kerjasama memproduksi serial TV Brata – drama kejahatan yang penuh intrik, misteri dan romansa.

“Tugasnya Hooq itu adalah untuk mengisi ‘jalan tol’ milik operator. Salah satunya adalah dengan membuat serial TV Brata ini,” ujar Guntur Siboro, Country Director HOOQ.

Kenapa serial kejahatan? Menurut Guntur, yang sesuai dengan kebutuhan Hooq adalah serial kejahatan ini. “Kalau drama, Indonesia belum seperti Korea yang mampu mengikat penontonnya untuk terus menerus menonton dari awal seri sampai akhir seri. Serial hantu juga tidak sesuai karena sulit untuk dibuat serial. Nah, yang cocok itu adalah serial kejahata seperti Brata ini,” sahut Guntur menjelaskan.

Sayang, Indonesia belum bisa membuat serial TV seperti ini dalam jumlah banyak. Ada beberapa Kendala, terutama dari sisi produser. Cukup sulit mendapatkan produser yang mampu membuat karya sekualitas file layar lebar untuk sebuah serial TV.

Padahal, Hooq membutuhkan konten yang berkualitas. Untuk film Indonesia, ada aturan bahwa dua atau tiga bulan setelah tayang di bioskop baru bisa masuk ke Hooq. Sedangkan film barat, setelah enam bulan. “Kita tidak bisa menunggu terlalu lama. Pelanggan kita bisa kabur semua kalau menunggu,” sahut Guntur.

Bagi Telkomsel, kerjasama ini sangat menguntungkan karena pelanggan Telkomsel yang mengakses Hooq, rata-rata setiap harinya menghabiskan waktu tiga hingga empat jam untuk menikmati konten video-on-demand HOOQ melalui MAXstream.

Selain itu, HOOQ adalah mitra strategis Telkomsel dalam memberikan layanan VideoMAX, paket berlangganan streaming video bulanan yang menawarkan hiburan video melalui pembelian paket data Telkomsel untuk pelanggan prabayar dan pascabayar. “VideoMAX adalah inisiatif utama dari Telkomsel dalam menyediakan berbagai layanan gaya hidup digital yang sesuai dengan kebutuhan para pelanggan”, tambah Crispin.

Serial kejahatan menegangkan yang terdiri dari 6 episode dan dibintangi oleh Oka Antara ini hadir secara eksklusif hanya di HOOQ dan Telkomsel MAXstream.

Berlatar belakang kota Jakarta sebagai salah satu kota metropolitan terbesar  di dunia, Brata berkisah tentang seorang detektif berbakat bernama Brata yang memiliki masa lalu tragis. Brata dikenal dengan metodenya yang tidak biasa dalam mengungkap suatu kasus.

Tangguh dan cerdas, Brata juga seorang yang penuh perhatian dengan daya ingat kuat sehingga Brata dengan metodenya berhasil memecahkan hampir semua kasus yang ditanganinya. Namun ia masih memiliki masalah pribadi yang belum dapat ia temukan jawabannya, salah satunya adalah identitas dari ayahnya. (Icha)