Telko.id, Jakarta – Elon Musk baru saja membuat pengumuman yang mengkonfirmasi bahwa model Tesla terbaru kelima, akan diluncurkan pada 14 Maret 2019. Padahal, beberapa hari yang lalu perusahaan baru saja mengumumkan kehadiran Tesla Model 3, yang dipasarkan dengan harga USD 35.000 atau sekitar Rp 490 jutaan.
Sebelumnya, perusahaan telah memberikan beberapa bocoran terkait desain Model Y. Namun, dengan adanya pengumuman ini, sekarang kita tahu ini akan menjadi SUV pertama milik Tesla.
Model Y akan menjadi mobil listrik kelima yang dibuat perusahaan sejak berdiri pada 2003. Melalui akun twitter resminya, Musk juga menyatakan bahwa Model Y akan sekitar 10 persen lebih besar dari sedan empat pintu.
{Baca juga: Apple Rekrut Eks Karyawan Tesla, Demi Apple Car?}
Harganya sendiri, Ia melanjutkan, kemungkinan akan 10 persen lebih mahal jika dibandingkan Model 3. Namun dengan kemampuan baterai juga hampir sama dengan Model 3.
Hingga berita ini diturunkan, kepastian mengenai hal ini belum didapat, Jadi mungkin masih harus menunggu hingga pengumuman resmi digulirkan pada minggu depan.
CEO Tesla ini juga mengatakan bahwa Stasiun Supercharger Tesla V3.0, akan diluncurkan untuk publik pada Rabu malam. Stasiun pengisian mobil listrik ini diduga dapat mengisi daya lebih dari 350 kW.
{Baca juga: Tesla Garap Cryptocurrency? Elon Musk: Saya Cuma Bercanda}
Untuk saat ini, laju pengisian maksimum yang dapat diterima mobil Tesla adalah 120 kW, sehingga laju Supercharger baru ini tidak berguna kecuali perangkat keras kendaraan juga diperbarui. Atau, mungkin Model Y akan dilengkapi dengan perangkat keras yang dapat memanfaatkan teknologi tingkat tinggi ini.
Model 3 sendiri dipasarkan mulai dari USD 26.950 atau setara Rp 360 jutaan. Jadi jika Model Y dikatakan dijual 10 persen lebih mahal, kemungkinan akan dijual dengan harga sekitar USD 29.645 atau sekitar Rp 400 jutaan. [BA/IF]
Telko.id, Jakarta – Permainan digital PlayStation 4 (PS4) yang biasanya hanya bisa dimainkan di perangkat konsol dan piranti mobile tertentu saja, sekarang sudah bisa dimainkan di perangkat besutan Apple.
Kabar menggembirakan untuk pengguna iOS ini datang setelah Sony merilis aplikasi Remote Play di App Store, yang artinya memungkinkan pengguna iPhone, iPad, dan perangkat Apple lainnya bisa memainkan games PlayStation 4 di perangkatnya.
“Akhirnya!! Terima kasih banyak,” tulis Justin Michael Suero, seorang warganet yang mungkin juga penggemar game PlayStation 4 mengomentari dirilisnya Remote Play untuk iOS.
{Baca juga: Ini Dia Game Terlaris PlayStation 4 di 2018}
PlayStation 4 untuk iOS ini hadir lebih dari empat tahun setelah Sony menghadirkan Remote Play di Xperia Z3, dan kemudian di Android serta PC Windows dan Mac. Jauh sebelum itu, game PlayStation 4 hanya bisa dimainkan di perangkat mobile dengan sistem PS Vita.
Dengan hadirnya Remote Play ke sistem iOS, pengguna perangkat mobile Apple kini bisa memainkan games PlayStation 4 di mana pun ia berada, selama ada koneksi internet atau Wi-Fi dengan kecepatan tinggi.
{Baca juga: Gara-gara Nama, Gamer Ini Tak Bisa Akses PlayStation 4}
Namun, menurut Arstechnica, tidak semua permainan bisa dimainkan gratis, banyak permainan yang berbayar untuk bisa memainkannya. Remote Play hanya bisa dimainkan di perangkat Apple yang sudah menggunakan iOS versi 12.1 atau yang lebih tinggi, di antaranya iPhone 7, iPad generasi keenam, iPad Pro generasi dua dan beberapa lainnya.
Pengguna juga bisa menambahkan pengontol (controller) yang bisa dihubungkan dengan kabel USB ke perangkat atau menghubungkan smartphone ke layar yang lebih besar. [BA/IF]
Telko.id, Jakarta – Aksi protes disusul mogok kerja kembali terjadi di lingkungan Amazon. Kali ini, aksi tersebut digelar di fasilitas Amazon di Minnesota, Amerika Serikat oleh pekerja yang diorganisir melalui kelompok masyarakat Afrika Timur, Awood Center.
Sebelumnya, seperti dilaporkan Gizmodo, kelompok ini telah meminta para petinggi perusahaan untuk melakukan negosiasi pada bulan November dan melakukan protes massal di luar fasilitas mereka sebulan kemudian.
Sekarang, Awood yang mayoritas terdiri dari pekerja di departemen penyimpanan di fasilitas MSP1 di Shakopee, Minnesota, memutuskan untuk mogok massal.
Adapun keluhan yang disampaikan — ditulis di buku catatan resmi dan diposting di Facebook — masih sama seperti tahun lalu, yakni terkait ketergantungan yang berlebihan pada pekerja temporer, kurangnya self-determination, dan yang terpenting, ritme kerja yang kurang manusiawi hingga tidak memungkinkan untuk istirahat ke kamar mandi dan sholat. Untuk diketahui, Minnesota banyak dihuni oleh orang Somalia, yang mayoritas dari mereka adalah Muslim yang taat.
{Baca juga: Barengan Mogok Kerja, Ada Apa dengan Karyawan Amazon Eropa?}
Pada rapat umum yang digelar Desember lalu, yang meliputi pidato dari Perwakilan pekerja baru, Ilhan Omar, para pekerja menggambarkan diri mereka sebagai orang yang dapat dibuang oleh Amazon, dengan satu orang berbagi cerita tentang keguguran saat bekerja. Di akhir pidato itu, sejumlah pekerja meninggalkan shift mereka lebih awal untuk bergabung dengan kelompok yang pemrotes.
Di Amerika Serikat sendiri, aksi protes oleh karyawan Amazon ini disebut-sebut sebagai yang pertama. Tak seperti di Eropa, yang memang telah menjadi hal biasa.
November tahun lalu misalnya, para pekerja di Amazon Eropa memanfaatkan Black Friday yang biasanya disambut sukacita di Amerika Serikat (AS) dengan menggelar protes. Para pekerja ini mogok kerja sebagai uangkapan protes terhadap kondisi kerja yang dianggap tidak adil.
{Baca juga: Pekerja Amazon di Eropa Kompak Mogok pada Black Friday}
Aksi demosntrasi senyap serupa dilakukan pekerja Amazon di Spayol, Italia, Jerman dan Inggris pada awal Juli 2018, yang memprotes masalah pembayaran dan keamanan bekerja.
Di Minnesota, setidaknya 30 orang diperkirakan ikut serta dalam aksi protes, dan menurut Abdirahman Muse, direktur eksekutif Awood Center, pemogokan terjadi dari tengah malam hingga pukul 3 pagi waktu setempat pada hari Jumat.
Telko.id, Jakarta – Vivo V15 resmi meramaikan pasar ponsel tanah air. Tepatnya pada Selasa 5 Maret 2019 lalu, kala ia diperkenalkan dalam sebuah acara besar yang digelar Vivo Indonesia di Taman Wisata Air Mancur Sri Baduga, Purwakarta.
Sekilas, memang tak banyak perbedaan ditampilkan oleh smartphne teranyar Vivo ini. Desain dengan warna gradasi masih menjadi pilihan seperti halnya sejumlah smartphone di luar sana. Pun demikian dengan bagian depan yang tampak seperti tak memiliki bezel alias bezelless.
But wait, tak ada “poni” ataupun “tompel” di layarnya. Kamera selfie yang biasanya membuat layar menjadi berponi ataupun bertompel, disembunyikan di balik punggungnya, dan secara otomatis akan menyembul keluar jika fungsi kamera diaktifkan. Dengan begitu, layarnya jadi benar-benar bezelless.
Ya, itu adalah hal bagus. Tapi kali ini kami ingin mengulik lebih jauh tentang tiga kamera yang ada di bodi belakangnya. Ada tiga sensor yang dibenamkan, masing-masing beresolusi 12 MP, 8MP dan 5MP.
Pertanyaannya sekarang, sehebat apa konfigurasi tiga kamera di bagian bodi belakang Vivo V15 ini? Tanpa berpanjang lebar, berikut hasil penelusuran tim Telko.id.
Main Camera 12MP f/1.78
Diantara tiga kamera yang dibenamkan Vivo di badan Vivo V15, satu diantaranya, dan ini yang utama, adalah sebuah kamera dengan resolusi 12 MP. Kamera ini, selain memiliki bukaan lensa f/1.78, juga memiliki 24 juta unit foto sensitive, lengkap dengan sensor 1/2,8 inci, dan teknologi dual-pixel.
Teknologi Dual Pixel sendiri telah menjadi kombinasi yang sangat bagus dalam meningkatkan fotografi smartphone selama beberapa tahun terakhir. Dan dengan disematkannya teknologi ini ke badannya, Vivo V15 dapat meningkatkan pencitraan dan kualitas hasil jepretan dari smartphone.
Kami mencoba mengambil gambar dengan lensa utama. Meski tempat yang kami ambil terasa kurang ideal, namun kami mendapati bahwa kamera utama Vivo V15 bekerja dengan cukup baik. Teknologi Dual-Pixel juga cukup cekatan dalam mengurangi noise.
8MP f/2.2 AI Super Wide-Angle
Berbekal sensor 8MP, kamera kedua Vivo V15 datang dengan kemampuan menghadirkan objek foto dengan sudut ultra-lebar. Tak tanggung-tanggung, hingga 120 derajat. Itu artinya, bukan saja tangkapan yang lebih luas, objek foto yang bisa masuk ke dalam bingkai juga lebih banyak. Nah, bagi Anda penggemar fotografi, apalagi yang suka mengambil gambar lanskap atau panorama, fitur yang satu ini bisa menjadi pertimbangan.
5 MP Depth Camera
Kamera terakhir yang ada di bagian belakang bodi Vivo V15 adalah dia yang memiliki resolusi 5MP dan bertugas menghasilkan kedalaman gambar. Jika mengacu pada fungsinya, artinya kamera inilah yang nantinya membantu pengguna menghasilkan efek bokeh, alias blur.
Untuk melengkapi kinerja triple camera yang dibawa Vivo V15, Vivo juga tak lupa menambahkan sejumlah fitur berbasis AI di dalamnya yang memungkinkan pengguna dapat mengambil foto berkualitas dengan mudah. Katakan saja AI Body Shaping, yang memungkinkan pengguna menyesuaikan setiap aspek tubuh seperti pinggang, dan kaki. Lalu ada AI Face Beauty, AI Portrait Lighting, dan fitur Smart Framing, yang berguna untuk membantu dapat mengambil foto ala seorang pro.
Nah, buat Anda yang ingin tahu lebih banyak tentang triple camera dari Vivo V15 ini, bisa langsung klik disini. Perangkat ini juga sudah dapat dipesan sejak 5 Maret 2019, baik melalui e-commerce maupun Vivo Store.
Selama masa pre-order, yang berlangsung hingga 11 Maret 2019, Vivo Official Store juga mengadakan promo spesial di beberapa e-commerce tanah air, termasuk Akulaku, JD.ID, Lazada, Shopee, Blibli, dan Tokopedia. Promo tersebut adalah berupa 100% Cashback untuk pelanggan beruntung yang telah menyelesaikan pembelian dan Gift Box spesial senilai Rp 1.000.000.
Telko.id, Jakarta – Vivo V15 resmi meramaikan pasar ponsel tanah air. Tepatnya pada Selasa 5 Maret 2019 lalu, kala ia diperkenalkan dalam sebuah acara besar yang digelar Vivo Indonesia di Taman Wisata Air Mancur Sri Baduga, Purwakarta.
Sekilas, memang tak banyak perbedaan ditampilkan oleh smartphne teranyar Vivo ini. Desain dengan warna gradasi masih menjadi pilihan seperti halnya sejumlah smartphone di luar sana. Pun demikian dengan bagian depan yang tampak seperti tak memiliki bezel alias bezelless.
But wait, tak ada “poni” ataupun “tompel” di layarnya. Kamera selfie yang biasanya membuat layar menjadi berponi ataupun bertompel, disembunyikan di balik punggungnya, dan secara otomatis akan menyembul keluar jika fungsi kamera diaktifkan. Dengan begitu, layarnya jadi benar-benar bezelless.
Ya, itu adalah hal bagus. Tapi kali ini kami ingin mengulik lebih jauh tentang tiga kamera yang ada di bodi belakangnya. Ada tiga sensor yang dibenamkan, masing-masing beresolusi 12 MP, 8MP dan 5MP.
Pertanyaannya sekarang, sehebat apa konfigurasi tiga kamera di bagian bodi belakang Vivo V15 ini? Tanpa berpanjang lebar, berikut hasil penelusuran tim Telko.id.
Main Camera 12MP f/1.78
Diantara tiga kamera yang dibenamkan Vivo di badan Vivo V15, satu diantaranya, dan ini yang utama, adalah sebuah kamera dengan resolusi 12 MP. Kamera ini, selain memiliki bukaan lensa f/1.78, juga memiliki 24 juta unit foto sensitive, lengkap dengan sensor 1/2,8 inci, dan teknologi dual-pixel.
Teknologi Dual Pixel sendiri telah menjadi kombinasi yang sangat bagus dalam meningkatkan fotografi smartphone selama beberapa tahun terakhir. Dan dengan disematkannya teknologi ini ke badannya, Vivo V15 dapat meningkatkan pencitraan dan kualitas hasil jepretan dari smartphone.
Kami mencoba mengambil gambar dengan lensa utama. Meski tempat yang kami ambil terasa kurang ideal, namun kami mendapati bahwa kamera utama Vivo V15 bekerja dengan cukup baik. Teknologi Dual-Pixel juga cukup cekatan dalam mengurangi noise.
8MP f/2.2 AI Super Wide-Angle
Berbekal sensor 8MP, kamera kedua Vivo V15 datang dengan kemampuan menghadirkan objek foto dengan sudut ultra-lebar. Tak tanggung-tanggung, hingga 120 derajat. Itu artinya, bukan saja tangkapan yang lebih luas, objek foto yang bisa masuk ke dalam bingkai juga lebih banyak. Nah, bagi Anda penggemar fotografi, apalagi yang suka mengambil gambar lanskap atau panorama, fitur yang satu ini bisa menjadi pertimbangan.
5 MP Depth Camera
Kamera terakhir yang ada di bagian belakang bodi Vivo V15 adalah dia yang memiliki resolusi 5MP dan bertugas menghasilkan kedalaman gambar. Jika mengacu pada fungsinya, artinya kamera inilah yang nantinya membantu pengguna menghasilkan efek bokeh, alias blur.
Untuk melengkapi kinerja triple camera yang dibawa Vivo V15, Vivo juga tak lupa menambahkan sejumlah fitur berbasis AI di dalamnya yang memungkinkan pengguna dapat mengambil foto berkualitas dengan mudah. Katakan saja AI Body Shaping, yang memungkinkan pengguna menyesuaikan setiap aspek tubuh seperti pinggang, dan kaki. Lalu ada AI Face Beauty, AI Portrait Lighting, dan fitur Smart Framing, yang berguna untuk membantu dapat mengambil foto ala seorang pro.
Nah, buat Anda yang ingin tahu lebih banyak tentang triple camera dari Vivo V15 ini, bisa langsung klik disini. Perangkat ini juga sudah dapat dipesan sejak 5 Maret 2019, baik melalui e-commerce maupun Vivo Store.
Selama masa pre-order, yang berlangsung hingga 11 Maret 2019, Vivo Official Store juga mengadakan promo spesial di beberapa e-commerce tanah air, termasuk Akulaku, JD.ID, Lazada, Shopee, Blibli, dan Tokopedia. Promo tersebut adalah berupa 100% Cashback untuk pelanggan beruntung yang telah menyelesaikan pembelian dan Gift Box spesial senilai Rp 1.000.000.
Telko.id, Jakarta – Setelah resmi diperkenalkan secara global pada awal Maret lalu – tepatnya di San Fransisco, Amerika Serikat, Samsung akhirnya resmi membawa flagship teranyarnya ke lebih banyak negara. Tak tanggung-tanggung, sekitar 70 negara disebut-sebut didatangi trio Samsung Galaxy S10, termasuk Kanada, India, Cina, dan seluruh Eropa
Dilaporkan GSMArena, Minggu (9/3/2019), negara-negara tersebut awalnya membuka penjualan dengan pre-order, baik Galaxy S10 +, S10 maupun S10e, namun kini ketiganya sudah bisa ditemukan di toko-toko baik online maupun offline.
Hingga akhir bulan, setidaknya 130 negara dijadwalkan akan menerima kadatangan Samsung Galaxy S10 versi 4G, sementara versi 5G sendiri baru akan melantai akhir tahun ini.
{Baca juga: Samsung Galaxy S10 vs iPhone XS: Adu Kuat Flagship “Zaman Now”}
Di Indonesia, peluncuran perdana ketiga flagship sendiri digelar pada 8-10 Maret 2019. Samsung menggelarnya di empat titik secara serentak, yakni Central Park Mall, Jakarta Barat; Kota Kasablanka Mall, Jakarta Selatan; Pakuwon Mall, Surabaya; dan Sun Plaza, Medan.
Sejumlah penawaran menarik pun diberikan Samsung Electronics Indonesia bagi calon pembeli. Untuk pembelian perdana Galaxy S10 dan S10+ misalnya, akan mendapatkan bundling promo Galaxy Buds, sementara pembelian Galaxy S10e akan mendapatkan bundling promo JBL Flip 3.
{Baca juga: Samsung Galaxy S10 Disiksa dan Dibakar, Bisa Selamat?}
Tambahan menarik bagi pembelian perdana maupun pembelian trade in yaitu cashback hingga Rp 750.000 dan program cicilan 0% hingga 18 bulan melalui bank yang telah menjadi mitra Samsung.
Lain di Indonesia, lain di Taiwan. Di negara yang beribukota di Tapei ini, Samsung bahkan disebut-sebut kebanjiran pesanan, dengan Samsung Galaxy S10+ menjadi tokoh utamanya. Menurut laporan Digitimes, pre-order seri tersebut mencapai 60%, sementara sisanya dibagi antara S10 dan S10e, masing-masing 30% dan 10%.
Bagi Anda yang penasaran dengan smartphone teranyar Samsung ini, di bawah ini kami memiliki video ulasannya.
Telko.id, Jakarta – Korea Utara telah memperoleh sekitar USD 670 juta atau setara Rp 9.4 Triliun dalam bentuk mata uang virtual dan fiat, dalam upayanya mengatasi sanksi ekonomi yang diberlakukan sebagai akibat dari program nuklir dan misilnya.
Dilaporkan Nikkei, mengutp panel ahli yang melapor ke Dewan Keamanan PBB, tetangga Korea Selatan itu mengumpulkan dana melalui serangan dunia maya, yang dalam hal ini sebagian besar dilakukan oleh korps khusus dalam militer negara.
Dalam laporannya, panel merekomendasikan agar negara-negara anggota PBB “meningkatkan kemampuannya untuk memfasilitasi pertukaran informasi yang deras terhadap serangan cyber oleh Republik Rakyat Demokratik Korea, baik dengan pemerintah lain ataupun lembaga keuangan mereka sendiri.”
{Baca juga: Korea Utara Diduga Retas Data Pribadi 997 Pembelot}
Tak tanggung-tanggung, terkait serangan siber ini, Korea Utara disebut-sebut telah melakukan serangan terhadap lembaga keuangan asing selama tiga tahun, terhitung sejak 2015 hingga 2018. Negara yang dipimpin Kim Jong Un ini juga diperkirakan telah berhasil menargetkan pertukaran mata uang digital Asia setidaknya lima kali dari Januari 2017 hingga September 2018. Kerugian diperkirakan mencapai USD 571 juta atau sekitar Rp 8 Triliun.
Masih menurut panel, seperti dilansir dari TNW, Minggu (9/3/2019), mata uang virtual disebut telah membantu Korea Utara dalam menemukan lebih banyak cara untuk menghindari sanksi, mengingat itu lebih sulit untuk dilacak, dapat dicuci berkali-kali dan independen dari peraturan pemerintah.
{Baca juga: Korea Utara Manfaatkan Google Play untuk Cari Pengkhianat}
Sementara itu, Marine Chain, sebuah perusahaan yang menggunakan teknologi blockchain untuk bisnis jual beli kapal di seluruh dunia juga diduga memasok cryptocurrency ke pemerintah Korea Utara. Marine Chain yang berbasis di Hongkong sendiri kini dinytakan telah ‘mati’.
Telko.id, Jakarta – Sebuah teknologi kamera dikembangkan di negeri Sakura, Jepang. Teknologi tersebut memungkinkan kamera mengenali pencuri, bahkan sebelum mereka melakukan aksinya. Kok bisa?
Caranya dengan membaca gerak-gerik pencuri.
Dilansir Telko.id dari The Sun pada Jumat (08/03/2019), kamera keamanan ini sudah banyak dipasang pada pertokoan di Tokyo, Jepang. Nantinya kamera akan mengawasi perilaku pencuri yang tidak biasa, gelisah dan mengingatkan pegawai toko terhadap pencuri tersebut melalui aplikasi smartphone.
Pegawai dapat mendekati pencuri tersebut dan bertanya kepada mereka apakah mereka membutuhkan bantuan. Tindakan ini merupakan taktik jitu untuk mencegah pencuri beraksi di toko.
Perlu diketahui, alat dengan teknologi Artificial Intelligence (AI) ini dibangun oleh para insinyur di startup Jepang bernama Vaak. Pendiri Vaak, Ryo Tanaka, mengatakan kepada Bloomberg bahwa teknologi itu merupakan inovasi untuk mencegah kejahatan.
{Baca juga: Two-Factor Authentication Facebook Ancam Keamanan Data Pengguna?}
“Ini langkah penting dan lebih dekat ke masyarakat di mana kejahatan dapat dicegah dengan AI. Sistem ini dapat dimuat ke dalam kamera keamanan yang ada dan melihat melalui rekaman secara real-time,” tutur Tanaka.
Tidak hanya mendeteksi perilaku, teknologi yang ditawarkan Vaak juga dapat melacak pergerakan Anda di sekitar toko, mencatat jenis kelamin Anda, perkiraan usia, barang favorit dan banyak lagi.
Tahun lalu, sistem itu digunakan untuk melacak seseorang yang telah mengutil dari sebuah toko di Yokohama. Perusahaan yang menggunakan teknologi Vaak telah meminta perusahaan untuk tidak mengungkapkan toko mana yang menggunakan sistem karena alasan keamanan.
{Baca juga: Jepang Bikin Medali Olimpiade 2020 dari Ponsel Bekas}
Perusahaan itu sekarang siap untuk menjual perangkat lunak ke pihak lain meskipun tidak jelas apakah itu artinya akan berupa ekspansi ke Inggris. Namun, Vaak mungkin akan kesulitan untuk mengimplementasikan sistemnya ke toko-toko jalanan di Inggris, karena peraturan Uni Eropa tentang penyimpanan data. [NM/IF]
Telko.id, Jakarta – Setelah tersandung kasus skandal privasi yang berbuntut pada menurunnya reputasi Facebook – setidaknya beberapa tahun terakhir, CEO Mark Zuckerberg berjanji bahwa di di masa depan perusahaan yang dipimpinnya akan lebih fokus pada keamanan privasi pengguna.
Dilansir Telko.id dari Ubergizmo pada Jumat (08/03/2019), komitmen tersebut merupakan upaya Facebook untuk membangun kembali kepercayaan publik terharap platform mereka. Zuckerberg mengakui bahwa ini tampaknya berlawanan dengan intuisi perusahaan, tetapi Ia percaya bahwa ini adalah sesuatu yang dapat mereka lakukan untuk para penggunanya.
“Saya mengerti bahwa banyak orang meragukan jika Facebook dapat atau bahkan ingin membangun platform yang berfokus pada privasi ini. Terus terang kami saat ini tidak memiliki reputasi yang kuat untuk membangun layanan perlindungan privasi, dan kami secara historis berfokus pada alat untuk berbagi lebih terbuka,” tulis Mark.
{Baca juga : Facebook Bisa Lacak Pengancam Mark Zuckerberg}
“Tetapi kami telah berulang kali menunjukkan bahwa kami dapat berevolusi untuk membangun layanan yang benar-benar diinginkan orang, termasuk dalam pesan dan cerita pribadi, “tambahnya.
Zuckerberg menyoroti beberapa langkah yang akan diambil perusahaan untuk memastikan privasi yang lebih baik bagi pengguna. Ini termasuk mengatur bahwa apa yang diposting pengguna tidak akan disimpan selamanya. Zuckerberg pun berusaha untuk menghindari negara-negara yang dikenal melanggar hak asasi manusia seperti melanggar privasi warga atau kebebasan berekspresi.
Langkah ini memang bukannya tidak mungkin bisa mendapatkan kembali kepercayaan pengguna, tetapi menunggu dan melihat sepertinya masih harus dilakukan Facebook.
Baru-baru ini ada bug di Aplikasi Facebook Messenger yang memungkinkan seseorang untuk melihat dengan siapa Anda mengobrol.
{Baca juga: Ada Bug di Facebook Messenger, Chatingan Bisa Diintip Orang?}
Dilansir Telko.id dari Ubergizmo pada Jumat (08/03/2019), selama ini aplikasi perpesanan mulai memperkenalkan enkripsi yang mencegah pesan dicegat dan dibaca oleh orang lain. Sayangnya bug dari Facebook Messenger bisa merusak privasi pengguna dalam berinteraksi.
Bug sendiri ditemukan oleh para peneliti di perusahaan perangkat lunak dan layanan keamanan cyber, Imperva. Mereka melaporkan ada kerentanan atau bug dalam versi web Facebook Messenger yang memungkinkan situs web bisa mengekspos dengan siapa Anda mengobrol. [NM/IF]
Telko.id – Smartphone terbaru Vivo, yakni Vivo V15 merupakan salah satu smartphone yang berhasil menarik perhatian publik Indonesia. Bagaimana tidak, acara perkenalan dari smartphone ini bahkan diselenggarakan di sebuah taman air mancur terbesar se-Asia Tenggara, yakni Taman Wisata Air Sri Baduga Purwakarta, Jawa Barat.
Bukan cuma acara perkenalannya saja, Vivo V15 pun menawarkan banyak teknologi dan fitur baru di dalamnya, yang membuatnya seolah “sangat worth to buy” dengan harganya yang mencapai Rp 4,3 jutaan.
Salah satu teknologi baru yang dibawanya adalah Pop-up Camera, yang diprediksi akan menjadi tren desain pada smartphone di masa mendatang. Perlu diketahui, teknologi ini pertama kali dipamerkan Vivo pada seri Vivo NEX, yang merupakan seri flagship.
Nah, dalam tulisan kali ini, tim Telko.id akan membahas soal Pop-up Camera Vivo V15. Dalam bahasan ini, kami bakal merangkum 3 keunggulannya yang bisa dirasakan oleh para pengguna. Check this out!
Layar Bebas Tompel
Smartphone masa kini seolah “terpaku” dengan desain yang itu-itu saja. Seperti penggunaan desain layar memanjang dengan bezel cukup tebal di bagian atas dan bawahnya. Kemudian desain layar berponi atau menggunakan notch, sampai layar bertompel atau layar dengan adanya lubang kamera depan di bagian atasnya.
Namun, Vivo berani memberikan hal berbeda sekaligus memberikan solusi untuk memperluas layar sebesar mungkin dalam body yang kompak. Lewat Vivo V15 yang diresmikan di Indonesia, brand asal China ini mengandalkan Pop-up Camera.
Sekadar informasi, teknologi ini merupakan teknologi kamera mekanik yang hanya akan muncul dari dalam bodysmartphone ketika kamera depan digunakan, dan terbukti sukses memaksimalkan rasio layar terhadap bodysmartphone.
Vivo V15 sendiri mengusung layar berukuran 6,53 inci dengan resolusi Full HD+ (1080 x 2340 piksel) dan telah dilapisi oleh Corning Gorilla Glass 5. Rasio layar terhadap body-nya juga sudah mencapai 90,95%.
Apabila dibandingkan dengan smartphone berdesain kompak dengan bezel tebal seperti iPhone 6 Plus dengan layar berukuran 5,5 inci, ukurannya pun tak jauh berbeda daripada smartphone Apple tersebut.
Lantas, apa keuntungan dari layar yang berukuran besar? Tentu saja akan berdampak pada meningkatnya pengalaman penyajian konten yang jauh lebih baik bagi penggunanya. Layar Vivo V15 juga dapat memberikan tampilan warna yang lebih detail, serta mampu menyajikan konten video atau game bergrafis tinggi dengan baik.
Lebih Beda dan Canggih
Pop-up Camera juga membuat Vivo V15 menjadi terlihat jauh lebih canggih dan berbeda daripada smartphone lain di kelasnya. Satu alasannya, berkat teknologi ini smartphone tersebut langsung menyandang predikat sebagai smartphone pertama di dunia dengan teknologi 32MP Pop-up Camera.
Ya, ada kamera depan 32MP di Vivo V15! Besarnya resolusi kamera tersebut juga ditopang oleh bukaan f/2.0 dan dukungan berbagai fitur di dalamnya. Seperti HDR, dan fitur berbasis Artificial Intelligence (AI).
Ada sejumlah fitur berbasis AI pada 32MP Pop-up Camera Vivo V15. Sebut saja, AI Face Beauty yang dapat “memperbaiki” wajah pengguna saat selfie seperti mempercerah dan memperhalus wajah, meniruskan wajah, memperbesar mata, dan lainnya.
Kemudian, ada juga AI Portrait Lighting, sampai fitur Smart Framing untuk membuat pengguna dapat mengambil foto selfie dengan kualitas jernih dan detail yang baik. Canggih dan beda kan?
Cocok Buat Pamer
Sama seperti smartphone flagship dengan harga belasan juta Rupiah, Vivo V15 juga bisa jadi sarana pamer bagi penggunanya. Alasan terkuatnya adalah, berkat adanya Pop-up Camera.
Selain terlihat beda dan canggih karena resolusinya mencapai 32MP aperture f/2.0, ternyata Pop-up Camera juga punya efek suara khas dan terdengar kece ketika diaktifkan.
Ada tiga efek suara yang bisa dipilih oleh pengguna, yaitu Sci-Fi yang menyuguhkan suara dari “masa depan”, kemudian Machine yang menyajikan suara ala teknologi mekanik dari robot atau sejenisnya, dan Rhythm yang memberikan suara bernuansa tenang.
Jujur, kami lebih memilih suara Sci-Fi karena membuat smartphone ini seolah terlihat sebagai perangkat dari masa depan yang punya desain berbeda, teknologi baru, dan dikemas secara berkualitas.
Selain itu, pengguna juga dapat memamerkan bentangan layarnya yang lebih luas tanpa terganggu adanya poni seperti smartphone kebanyakan, atau tompel layaknya smartphone flagship yang baru-baru ini dirilis, dan “gangguan” lainnya.
Secara spesifikasi, Vivo V15 juga sudah dibekali dengan spesifikasi mumpuni di dalamnya. Smartphone tersebut ditopang oleh prosesor MediaTek Helio P70 octa-core 2.1 GHz, RAM 6 GB, dan ROM 64 GB yang bisa diperluas hingga 256 GB melalui microSD.
Vivo V15 juga ditenagai oleh baterai berkapasitas 4,000 mAh yang didukung oleh teknologi Dual Engine Fast Charging, dan sistem operasi FunTouch 9 berbasis Android Pie.
Vivo V15 sudah dapat dipesan per 5 Maret 2019 melalui pre-order di e-commerce dan Vivo Store. Selama masa pre-order (5 – 11 Maret 2019), Vivo Official Store mengadakan promo spesial di beberapa e-commerce besar Indonesia, yaitu Akulaku, JD.ID, Lazada, Shopee, Blibli, dan Tokopedia yaitu 100% Cashback untuk pelanggan beruntung yang telah menyelesaikan pembelian Vivo V15 serta Gift Box spesial senilai Rp 1.000.000. (FHP)