spot_img
Latest Phone

Garmin Venu X1 Dukung Performa Padel dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin resmi menghadirkan Venu X1, smartwatch premium...

Garmin quatix 8, Smartwatch Maritim dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin Indonesia resmi meluncurkan quatix 8, smartwatch...

Moto g86 Power 5G: Spek Lengkap dengan Harga Terjangkau

Telko.id - Smartphone terbaru dari Motorola akan segera diluncurkan....

Apple Kembangkan Chatbot AI Sendiri, Saingan ChatGPT

Telko.id – Perusahaan teknologi besar Apple, mulai bergerak mengembangkan...

Pendapatan Apple Naik 10%, Penjualan iPhone Tembus 3 Miliar Unit

Telko.id - Apple mengumumkan hasil keuangan kuartal III 2025...
Beranda blog Halaman 1247

Telset Editor’s Choice 2018: Best Gaming Smartphone

0

Telko.id – Semua smartphone yang ada saat ini pasti mampu diajak bermain game. Namun, ada segelintir smartphone yang mengukuhkan diri sebagai smartphone gaming yang mumpuni dan mendukung penggunanya untuk bermain game apapun, berkat spesifikasi dan fitur yang dibawa di dalamnya.

Meski demikian, hanya satu smartphone yang menjadi jawara di kategori “Best Gaming Smartphone” pilihan tim redaksi Telko.id.

Smartphone tersebut adalah, Asus ROG Phone, yang sukses mengalahkan tiga kandidat lainnya, yakni Asus Zenfone Max Pro M2, Samsung Galaxy Note 9, dan Pocophone F1.

Asus ROG Phone merupakan smartphone gaming pertama yang dirilis resmi di Indonesia. Smartphone ini mengusung spesifikasi tinggi yang mampu mendukung para gamers untuk bermain game dengan grafis dan kualitas “rata kanan” atau kualitas paling tinggi.

Tak percaya? AnTuTu Benchmark pernah merilis smartphone Android paling kencang untuk periode September 2018. Di daftar tersebut, Asus ROG Phone menjadi juaranya dengan skor AnTuTu mencapai 299.706 poin.

{Baca juga: Akhirnya! Asus ROG Phone Diluncurkan di Indonesia}

Asus ROG Phone ditenagai oleh dapur pacu high-end, yakni prosesor octa-core 2.96 GHz Snapdragon 845, RAM LPDDR4X 8GB, ROM 128GB/512GB, baterai berkapasitas 4,000 mAh yang mendukung teknologi fast charging bernama HyperCharge, serta sistem pendingin GameCool yang bertugas untuk menghilangkan rasa panas dari prosesor dan mendistribusikannya ke body smartphone.

Kalau dilihat dari prosesornya saja, kita bisa tahu bahwa SoC Snapdragon 845 di ROG Phone telah di-overclock. Sebab, 4-core utamanya ditingkatkan kecepatannya dari 2,8 GHz menjadi 2,96 GHz.

Asus ROG Phone memiliki layar berjenis AMOLED berukuran 6 inci dengan resolusi Full HD+ (2.160 x 1.080 piksel) dengan aspek rasio 18 : 9. Layarnya juga telah mendukung refresh rate hingga 90 Hz dan response time 1ms pixel untuk memastikan konten yang disajikan bebas dari blur.

Seperti laptop gaming pada umumnya, smartphone itu pun memiliki berbagai aksesoris tambahan untuk menunjang aktivitas gaming penggunannya. Seperti AeroActive Cooler yang mampu menurunkan suhu permukaan smartphone dan prosesor untuk meningkatkan kinerja ROG Phone.

Kemudian ada kontroler GameVice yang dapat ditempelkan di kedua sisi ROG Phone sebagai alat bantu bagi gamers ketika bermain game. Sampai, WiGig Dock yang memungkinkan pengguna untuk menampilkan game pada layar tambahan dengan latensi rendah.

{Baca juga: 3 Smartphone Gaming Khusus untuk Gamers Hardcore}

Perlu diingat kembali, Asus ROG Phone dipilih berdasarkan penilaian dari beberapa parameter yang telah ditentukan sebelumnya. Meski begitu, ketiga kandidat lainnya tetap bagus kok, karena berhasil masuk ke kategori “Best Gaming Smartphone” dari Telko.id.

Pocophone F1 misalnya, smartphone dengan prosesor Snapdragon 845 paling murah tersebut juga punya sistem pendingin khusus untuk meningkatkan performa dan mengurangi suhu panas saat dipakai bermain game.

Lalu, Asus Zenfone Max Pro M2 yang sudah berjalan di sistem Android murni, yang ditopang oleh prosesor Snapdragon 660 yang diklaim jadi “smartphone gaming murah” dari Asus. Kemudian Samsung Galaxy Note 9, yang disematkan spesifikasi mumpuni dan memiliki sistem pendingin cair di dalamnya untuk mendukung gamers bermain berbagai game berat, seperti Fortnite. (FHP)

Telset Editor’s Choice 2018: Best Mid-end Smartphone

0

Telko.id – Tahun 2018 bisa dibilang sebagai tahunnya smartphone dengan harga di rentang Rp 3 juta sampai 6 jutaan. Begitu banyak mid-end smartphone yang diluncurkan di Indonesia dan memiliki teknologi serta fitur yang variatif.

Karenanya, kami pun memberikan pengecualian yang spesial ketika memilih kandidat di kategori yang disebut sebagai “Best Mid-end Smartphone” ini. Pengecualian itu adalah, kami memperbanyak kandidat dari 5 menjadi 9 kandidat. Lantas siapa pemenangnya?

Ada 9 kandidat yang masuk di kategori ini, yaitu Asus Zenfone 5Z, Xiaomi Mi 8 Lite, Realme 2 Pro, Oppo F9, Vivo V11 Pro, Nokia 6.1 Plus, Honor View 10, Samsung Galaxy A7 (2018), dan Pocophone F1.

Setelah berdiskusi dan sempat melewati perdebatan yang cukup panjang, tim redaksi Telko.id akhirnya memilih jagoan Xiaomi, yakni Pocophone F1 sebagai jawaranya.

{Baca juga: Punya Spek Gahar, Kenapa Harga Pocophone F1 Murah?}

Alasan utamanya tentu saja karena Pocophone F1 memiliki “efek wow”, dimana sebagai smartphone mid-end tapi sudah menggunakan chipset kelas premium, Snapdragon 845.

Pocophone F1 bahkan menjadi smartphone dengan chip Snapdragon 845 paling terjangkau di pasaran saat ini, dengan harga mulai dari Rp 4,5 jutaan untuk model RAM 6 GB dan ROM 64 GB.

Dengan harga relatif murah, Pocophone F1 mampu membuat masyarakat yang biasanya menggunakan smartphone menengah bisa menggunakan smartphone dengan spesifikasi tinggi tanpa harus mengorbankan terlalu banyak uang.

Secara spesifikasi, Pocophone F1 ditenagai oleh prosesor octa-core 2.8GHz Snapdragon 845, RAM 6 GB, dan ROM 64 GB/128 GB. Selain Snapdragon 845, disematkannya baterai 4,000 mAh pun menjadi keunggulan bagi Pocophone F1.

Smartphone dengan spesifikasi tinggi yang ditenagai baterai 4,000 mAh hanya beberapa saja, seperti Samsung Galaxy Note 9 sampai Huawei Mate 20 Pro, dan itupun harganya di atas Rp 10 jutaan.

Hal unggul lainnya yang ada di Pocophone F1 adalah, hadirnya sistem pendingin cair yang membuatnya tampak seperti smartphone gaming. Sistem bernama LiquidCool tersebut mampu meningkatkan performa CPU tanpa terlalu panas, dan berfungsi untuk mentransfer panas dari prosesor ke bagian lain di smartphone.

Di sektor kameranya, Pocophone F1 pun mengandalkan kamera ganda di bagian belakangnya, dengan resolusi masing-masing 12MP dengan sensor Sony IMX363, sama seperti yang digunakan Google Pixel 2, serta kamera sekunder beresolusi 5MP yang bisa menciptakan foto dengan efek bokeh lumayan rapi. Sementara kamera depannya, beresolusi 20MP.

Memang, apabila membahas desainnya, Pocophone F1 punya desain yang “kelewat sederhana”. Sebab, smartphone ini hanya dikemas oleh body berbahan dasar polycarbonate dengan pilihan warna yang minimalis.

Untung saja, Xiaomi memberikan “sentuhan iPhone X” pada Pocophone F1 lewat pengadopsian desain layar memanjang berukuran 6,18 inci beresolusi Full HD+ dan aspek rasio 18,7 : 9 plus poni atau notch berukuran cukup lebar di bagian atasnya.

{Baca juga: Review Pocophone F1: Harga Terjangkau, Performa Terbaik}

Meski punya tampilan sederhana, ia tetap sukses menarik perhatian kami untuk memenangkannya berkat spesifikasinya yang mumpuni, meski minus beberapa hal seperti NFC misalnya. But still, Pocophone F1 sukses menjadi raja di kategori ini. (FHP/HBS)

Telset Editor’s Choice 2018: Best Low-end Smartphone

0

Telko.id – Ada banyak smartphone low-end dengan rentang harga Rp 1 juta sampai 2 juta yang diluncurkan di Indonesia pada tahun 2018. Meski dibanderol dengan harga yang terjangkau, sebagian besar dari smartphone low-end masih memiliki beragam teknologi dan fitur terkini sebagai daya tarik utamanya.

Di kategori “Best Low-end Smartphone” tim Telko.id memasukkan lima nama dalam daftar kandidat untuk dipilih menjadi yang terbaik, yakni Xiaomi Redmi 6, Realme C1, Advan i6, Asus Zenfone Max M1, dan Honor 7A.

Setelah melakukan diskusi dan memberikan penilaian dari berbagai aspek, kami akhirnya memutuskan Xiaomi Redmi 6 sebagai pemenangnya, mengalahkan empat kandidat lain. Ada beberapa alasan kenapa kami memilih Redmi 6.

Pertama, tentu saja dilihat dari spesifikasi dan fitur yang mumpuni yang dibawa Redmi 6, meski harga yang dipatok cukup terjangkau.

Xiaomi Redmi 6 dengan model 3 GB/32 GB, dibanderol dengan harga Rp 1,5 jutaan. Sementara untuk model tertinggi, yakni 4 GB/64 GB, dihargai Rp 1,9 jutaan.

{Baca juga: Hands-on Xiaomi Redmi 6, Kerja Efisien Berkat SoC MediaTek}

Smartphone ini sudah mengusung layar berukuran 5,45 inci dengan resolusi HD+ (1.440 x 720 piksel). Aspek rasionya sudah 18 : 9, yang artinya smartphone ini telah mengadopsi desain layar memanjang dengan bezel yang tidak tipis dan juga tidak terlalu tebal, cukup.

Sebagian besar masyarakat kerap beranggapan bahwa smartphone low-end pasti memiliki performa yang kurang alias lemot. Sepertinya anggapan tersebut terpatahkan dengan kehadiran smartphone low-end macam Xiaomi Redmi 6.

Smartphone tersebut punya prosesor octa-core 2.0 GHz MediaTek Helio P22 dengan proses fabrikasi 12nm sebagai mesin utamanya. Mengenal SoC Helio P22, prosesor tersebut merupakan jenis prosesor kelas menengah dengan performa yang stabil dan mumpuni, serta memiliki keunggulan dalam hal efisiensi baterai.

Xiaomi Redmi 6 juga didukung dengan dua model RAM dan ROM, masing-masing 3GB/32GB serta 4GB/64GB dan baterai berkapasitas 3,000 mAh. Dengan spesifikasi itu, sistem operasi MIUI 9.6 berbasis Android Oreo pada smartphone ini dimungkinkan akan berjalan dengan lancar.

Redmi 6 pun menjadi salah satu smartphone low-end yang sudah mengusung teknologi kamera ganda di bagian belakangnya yang didukung dengan teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI).

{Baca juga: Lawan Xiaomi Redmi 6, Asus Siapkan Zenfone Max Terbaru}

Resolusinya masing-masing 12MP sebagai lensa utama, dan 5MP sebagai lensa sekunder yang membuatnya dapat menghasilkan gambar dengan efek bokeh. Sedangkan kamera depannya, beresolusi 5MP saja.

Bagaimana dengan sisi fiturnya, let’s say keamanan misalnya. Xiaomi Redmi 6 punya dua opsi keamanan, yakni sensor sidik jari yang ditempatkan di bagian belakangnya, serta face unlock yang memanfaatkan kamera depan 5MP.

Namun harap dicatat, meski kami memilih Xiaomi Redmi 6 sebagai smartphone low-end terbaik, namun bukan berarti 4 kandidat lainnya tidak bagus atau kurang berkualitas. Pilihan ini memang subjektif tim redaksi yang memberikan penilaian berdasarkan beberapa parameter yang telah ditentukan.

So, jika ada pilihan yang Anda anggap lebih baik, tentu tidak jadi masalah, karena semuanya tergantung pada selera dan kebutuhan Anda sebagai pengguna. Nah, selamat buat Xiaomi Redmi 6 karena terpilih menjadi “Best Low-end Smartphone 2018” pilihan tim redaksi Telko.id.

 

Militer AS Siap Pakai Senjata AI untuk Kalahkan Musuh

0

Telko.id, JakartaMiliter AS menyatakan bahwa menggunakan senjata AI atau senjata yang dilengkapi dengan teknologi berbasis kecerdasan buatan merupakan satu-satunya cara untuk mengalahkan senjata musuh.

Militer negara berjuluk Negeri Paman Sam itu memang sangat mendukung penggunaan AI. Mereka mengatakan, bahwa AS tidak akan bisa bersaing dengan negara kuat lain seperti Rusia dan China tanpa menggunakan teknologi berbasis kecerdasan buatan.

Meski demikian, tetap ada kekhawatiran tentang apa yang akan terjadi jika kendali atas senjata mematikan dipercayakan kepada teknologi kecerdasan buatan itu.

{Baca juga: Militer AS Kembangkan Robot dengan Otak Serangga}

Oleh karenanya, para petinggi militer AS mengambil pendekatan konservatif terkait kecerdasan buatan. Mereka memastikan, manusia akan memiliki peran pada setiap senjata AI yang ada.

Namun, seperti dilansir Telko.id dari BGR, Rabu (16/01/2019), Asisten Sekretaris Angkatan Darat untuk Akuisisi, Logistik, dan Teknologi AS, Bruce Jette, mengatakan bahwa mengambil langkah sangat hati-hati terkait penggunaan kecerdasan buatan di sistem senjata mungkin bukanlah keputusan terbaik.

“Orang-orang khawatir apakah sistem ini bisa mengendalikan senjata. Mereka yakin ada keterbatasan tentang apa yang bisa kita lakukan dengan AI,” katanya dalam acara makan pagi bersama Defense Writers Group.

{Baca juga: Rekrut Tentara Baru, Militer AS Bikin Tim eSport Fortnite}

Ia melanjutkan, ada beberapa organisasi publik yang mengaku tidak mau kecerdasan buatan terikat dengan senjata. Masalahnya menurut Jette, hal itu mungkin menyebabkan militer menjadi tidak bisa menggunakan teknologi itu untuk meningkatkan waktu respons sistem senjata.

“Waktu adalah senjata. Jika saya tidak bisa melibatkan AI dalam mengatur sistem senjata dan dalam proses penembakan, dalam waktu panjang saya akan kehilangan waktu,” paparnya.

“Misalnya Anda menembakkan sekumpulan artileri ke saya dan saya bisa menembak jatuh artileri itu, saya perlu melibatkan seseorang,” lanjutnya.

{Baca juga: Diprotes Karyawan, Microsoft Tetap Garap Proyek Militer AS}

Lembaga Jette kini bekerja sama dengan Army Futures Command (AFC) untuk menemukan cara yang lebih sesuai terkait penggunaan senjata AI di medan pertempuran. AFC bertanggung jawab untuk mengembangkan persyaratan militer untuk penggunaan AI. (BA/FHP)

Bikin Masalah, Ratusan Robot Kena PHK di Jepang

0

Telko.id, Jakarta – Robot ‘diciptakan’ demi membantu kehidupan manusia. Namun demikian, teknologi robot nyatanya tidak sepenuhnya selalu membantu pekerjaan manusia. Henn-na Hotel di Jepang, buktinya, telah memberhentikan setengah dari 243 robotnya setelah para robot tersebut menciptakan banyak masalah daripada solusi.

Dilansir Telko.id dari The Verge pada Rabu (16/01/2019), kasus ini pertama kali dilaporkan oleh The Wall Street Journal. Dari banyak robot yang menerima Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) itu, salah satnya adalah robot pintar berbentuk boneka yang bernama Churi.

Robot yang berada di setiap kamar pengunjung tersebut kemampuannya kalah dari Apple Siri, Google Assistant atau Alexa karena tidak mampu menjawab kapan waktu buka dan tutup toko atau restoran lokal yang ada di Jepang.

{Baca juga: Gandeng Perusahaan Prancis, Amazon Siapkan Forklift Otonom}

Ketika para tamu hotel bertanya kepada Churi, “Jam berapa taman buka?” Churi tak mampu menjawab dan itu menjadi masalah karena Churi tak mampu menggantikan pekerjaan manusia.

Selain Churi, ada dua robot berwujud Veloricaptor yang juga dinonaktifkan. Hal ini karena robot yang diposisikan saat check-in tampak tidak berguna, karena pada akhirnya tetap pekerja manusia jugalah yang harus memfotokopi paspor tamu secara manual.

Ada juga dua robot pembawa bagasi yang mampu menjelajah hingga lebih dari 100 kamar. Robot tersebut tidak mampu bekerja ketika dalam keadaan hujan dan salju serta sering macet ketika berpapasan.

{Baca juga: Pertama di Dunia, “Robot AI” Jadi Pembaca Berita TV di China}

Robot concierge yang berada di lobi utama hotel juga tak kalah membuat masalah. Robot tersebut tidak bisa menjawab pertanyaan tentang jadwal penerbangan dan tempat wisata terdekat sehingga harus digantikan oleh pekerja manusia.

Banyak robot yang telah dipensiunkan sudah beroperasi selama bertahun-tahun, membuat mereka ketinggalan zaman. Hotel memutuskan lebih mudah memecat mereka daripada menggantikannya.

Pada akhirnya, banyak pekerjaan yang harus diserahkan kepada manusia, terutama ketika harus mengajukan pertanyaan yang lebih rumit. Hmm… sepertinya kita masih jauh dari hotel yang sepenuhnya otomatis. [NM/IF]

Dua Hal Ini Jadi Musuh Utama Power Bank, Apa Saja?

0

Telko.id, Jakarta – Sama halnya dengan perangkat lainnya yang perlu dirawat agar tetap awet, power bank iuga demikian, demi bisa tetap digunakan dan tidak mudah rusak. Suhu panas dan air, dalam hal ini disebut CEO PT Satu Pro Global Niaga selaku distributor tunggal ACMIC di Indonesia, Heri Hertanto, menjadi dua hal yang harus dihindari.

“Hindari panas, suhu panas dan jangan dijemur. Hindari juga dari air,” ucap Heri di Jakarta, Senin (14/01/2019).

Ia menilai kebiasaan pengguna yang suka melakukan charging power bank di dalam tas merupakan tindakan yang keliru. Hal ini karena tidak ada sirkulasi udara dalam tas sehingga panas dari handphone dan power bank tidak dapat keluar.

Kebiasaan lainnya yang sering dilakukan pengguna adalah main game di ponsel yang sedang melakukan pengisian daya lewat power bank. Hal ini harus dihindari karena dapat merusak baterai.

“Musuh utama baterai rusak adalah panas. Sambil nge-charge main game bisa jadi panas. Kalau mau jangan sambil main,” lanjut Heri.

Pada kesempatan tersebut Heri juga meminta kepada pengguna untuk cerdas memilih sebelum membeli power bank. Menurutnya power bank yang bagus adalah yang memiliki garansi seperti yang ACMIC berikan.

Sebelumnya, Heri selaku distributor meluncurkan ACMIC D10 dan ACMIC C5, power bank premium berkapasitas 10.000 mAh dan 5.000 mAh dengan teknologi Atom Cell.

Sebagai informasi, untuk semakin meyakinkan konsumen akan kualitas produknya, ACMIC juga memberikan garansi 18 Bulan Rusak Ganti Baru Tanpa Batas untuk para konsumen. [NM/IF]

Foto Telur di Instagram Kalahkan Postingan Kylie Jenner, Kok Bisa?

0

Telko.id, Jakarta – Ada yang menarik di Instagram. Sebuah foto telur ayam berukuran kecil dengan latar belakang warna putih polos berhasil menggeser jawara foto paling banyak disukai atau like milik Kylie Jenner. Kok bisa?

Foto Jenner sempat menjadi unggahan paling disukai di Instagram. Belum ada yang mampu mengalahkannya. Namun sekarang, foto itu takluk hanya oleh sebuah foto sederhana dengan objek sebuah telur ayam.

Aadalah akun bernama @world_record_egg yang mengunggah foto telur tersebut di Instagram pada 4 Januari 2019. Tujuannya memang untuk mengalahkan foto Jenner. Hasilnya, foto tersebut mendapat total 24,5 juta like di platform berbagi foto itu.

{Baca juga: 10 Foto dengan Like Terbanyak di Instagram, Nomor 6 Mengejutkan!}

Dilansir The Verge, seperti dikutip Telko.id pada Rabu (16/1/2019), foto yang diunggah oleh Jenner hanya mengantongi 18 juta like. Akun resmi Instagram pun lantas memberi berbagai rekomendasi tentang akun telur.

Dalam unggahan Instastory, akun resmi Instagram membuat unggahan berjudul “Breaking News” dengan gambar telur di tengah. Mereka mengungkapkan dengan nada bercanda bahwa telur sedang memiliki momen spesial.

{Baca juga: Fitur Instagram Ini Bantu Penderita Gangguan Penglihatan}

Pemilik akun Egg Gang tersebut lantas menyampaikan terima kasih kepada para pengikut dan dukungan yang diberikan. Namun, Egg Gang bukan satu-satunya pengguna yang berusaha menjaring like dari pengguna.

Di Twitter, Half an Onion mengumpulkan 635 ribu pengikut untuk menyalip popularitas Donald Trump. Merujuk dokumentasi Taylor Lorenz di The Atlantic, ada banyak akun Instagram yang mengunggah foto serupa. [SN/IF]

 

Ponsel Berponi Pertama Samsung Hadir 28 Januari

0

Telko.id, Jakarta – Tahun ini, Samsung bakal menghadirkan sederet ponsel anyar ke hadapan para pengguna. Samsung tampaknya ingin semakin menancapkan posisi sebagai produsen ponsel nomor satu di seluruh dunia. Tahun ini, raksasa elektronik asal Korea itu akan meluncurkan ponsel berponi pertamanya.

Memasuki 2019, Samsung bahkan sudah koar-koar perihal serangkaian inovasi yang sedang dilakukan oleh perusahaan. Satu yang menyita perhatian publik adalah rencana kedatangan ponsel seri Galaxy terbaru.

Beberapa waktu lalu, sempat tersiar kabar bahwa Samsung akan meluncurkan ponsel seri Galaxy M terkini. Ponsel tersebut diyakini sebagai kombinasi antara Galaxy C, Galaxy J, dan On. Kabar itu ternyata cukup sahih.

Lewat sebuah poster, seperti dilansir Phone Arena, Samsung mengumumkan akan merilis Galaxy M pada 28 Januari 2019. Selain nama baru, Galaxy M juga mengusung desain baru berupa layar berponi atau notch.

Poni Galaxy M sangat mirip desain Oppo atau Realme. Ada bilah mungil berbentuk V. Desain itu sebenarnya lebih dulu diperkenalkan pada acara Samsung, awal November 2018 lalu.

{Baca juga: Duo Samsung Galaxy M Siap Hadang Xiaomi di India}

Besar kemungkinan, seri pertama Galaxy M akan mengusung nama Galaxy M20. Ponsel tersebut akan didukung kamera ganda dengan susunan vertikal dan lensa Ultra Wide. Baterainya pun diyakini berkapasitas besar.

Perusahaan asal Korea ini sesumbar ponsel barunya itu akan ditenagai prosesor yang lebih tangguh untuk gaming. Informasi menyebut, Galaxy M akan mendarat lebih dulu di India dan akan dijual secara online via situs resminya.

Untuk spesifikasinya, Galaxy M kabarnya akan mengusung layar berjenis IPS LCD berukuran 5,6 inci dan telah ditenagai oleh prosesor Samsung Exynos 7870. Perangkat itu juga didukung oleh RAM 3 GB, ROM 32 GB, dan baterai berkapasitas 3,000 mAh.

Sementara untuk kameranya, Galaxy M10 akan menggunakan kamera utama beresolusi 13MP di bagian belakang, dan kamera depan beresolusi 5MP.

{Baca juga: Ingin Bersaing dengan Xiaomi, Samsung Kembangkan Galaxy M?}

Sedangkan untuk Galaxy M20, smartphone itu akan disematkan spesifikasi yang lebih baik. Layarnya berukuran 6,1 inci berjenis IPS LCD, dan telah menggunakan prosesor Samsung Exynos 7885, yang sama dengan kepunyaan Samsung Galaxy A7 (2018).

Digunakan juga RAM 3 GB, ROM 64 GB, dan baterai dengan teknologi fast charging di dalam smarthpone ini. Di sektor kamera, Galaxy M20 mengusung kamera ganda belakang dengan konfigurasi 12MP+5MP dan kamera depan 8MP. [SN/HBS]

Sumber: PhoneArena

Nike Luncurkan Sepatu Pintar, Bisa Mengikat Tali Sendiri

0

Telko.id, Jakarta – Perusahaan sepatu Nike, baru saja meluncurkan sepatu pintar bernama  Nike Adapt BB. Saking pintarnya, sepatu ini dapat menyesuaikan diri dengan kaki pengguna, mengikat tali sendiri dan bahkan dapat dikontrol melalui ponsel.

Sepatu canggih seperti ini, awal pertama kali muncul hanya ada di dalam film fiksi klasik, Back To The Future Part II. Sekarang, sepatu yang dapat mengikat tali sendiri, telah menjadi kenyataan.

Sepatu basket ini menggunakan Sistem FitAdapt, kekuatan mengikat tali yang akan memberi kenyamanan pada  pengguna.

Untuk mengatur tali sepatu, pengguna dapat menggunakan aplikasi Nike Adapt. Pengguna juga dapat mempersonalisasikan gaya, dengan memilih 14 warna dan preset yang berbeda.

{Baca juga: Sepatu Pintar Ini Bisa Disuruh Pesan Pizza}

Seorang juru bicara Nike menjelaskan, menggunakan sepatu yang pas untuk beraktifitas adalah sangat penting, terutama bagi pemain basket. Sebab kaki dapat bertambah lebar selama bermain.

“Tingkat kecocokan yang terasa nyaman pada satu titik mungkin akan terasa menyempit 24 menit kemudian.
Sebab kebutuhan kaki berubah sepanjang permainan. Ukuran pas untuk setiap pemain adalah target mengambang, sesuatu yang telah ditangani Nike,” jelasnya.

{Baca juga: Apple akan Bikin Sepatu Pintar ‘iShoes’?}

Sepatu ini rencananya akan dikenakan oleh pemain New York Knicks, Frank Ntilikina yang akan melawan Washington Wizards di O2 di London pada hari Kamis (17/1). Sepatu ini akan mulai dipasarkan mulai Februari 2019, namun belum diketahui berapa harganya. [BA/IF]

Port USB-C Bakal Tersemat di iPod Edisi 2019?

0

Telko.id, Jakarta – Apple dilaporkan bakal menggunakan port USB-C untuk produk iPhone dan iPad keluaran 2019. Informasi yang beredar menyebutkan bahwa port USB-C akan menggantikan port Lightning yang selama ini digunakan untuk iPhone.

Laporan itu berasal dari blog yang kerap memberi bocoran kepada para pemasok Apple, Macotakara. Dalam blog tersebut disampaikan bahwa insinyur Apple sedang melakukan transisi ke port USB-C.

Namun demikian, mereka belum mencapai tahap rancangan referensi. Bisa jadi, rencana itu tidak dilakukan pada 2019, tapi mundur ke 2020. Selama ini, Macotara kerap memberi bocoran jitu soal produk Apple.

Sebelumnya, Apple telah menerapkan port USB-C untuk iPad Pro 11 inci dan iPad Pro 12,9 inci. Menurut sumber serupa, Apple juga dikabarkan akan kembali meluncurkan iPod Touch, pemutar musik portabel.

{Baca juga: YouTube Stop Berbagi Video Otomatis ke Twitter dan Google+}

Terakhir, dikutip Telko.id dari The Next Web, Selasa (15/1/2019), Apple mengeluarkan iPod Touch pada 2015 seharga USD 199 atau Rp 2,8 juta dengan penyimpanan 32GB dan iPod Classic pada tahun yang sama.

Meskipun pemutar musik tampak tak lagi populer untuk 2019, Apple mungkin bisa mengisi celah bagi mereka yang gemar berolahraga sambil mendengarkan lagu, tetapi tak ingin kehabiskan baterai dan memori ponsel.

{Baca juga: Duuh! Google Tes Fitur Autoplay Video YouTube}

Karena semakin banyak pengguna iOS, semakin banyak pula pengguna yang akan membayar untuk iCloud, Apple Music, App Store, maupun iTunes. Produk itu juga bisa menargetkan pengguna yang lebih muda. [SN/HBS]

Sumber: The Next Web